Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Ada tiga tipe sel darah putih (leukosit) yang memiliki perbedaan yang berperan penting dalam
permukaan sel B.
Antibody akan berikatan dengan antigen yang berada di system sirkulasi membentuk kompleks
antibody-antigen.
Sel T mensintesis reseptor antigen yang mengenali antigen pada permukaan sel dan lapisan lisis
sistem imun.
Pengelompokan antibodi menjadi 5 kelas (lgM, lgD, lgG, lgE, dan lgA) menurut fungsi
ditentukan oleh struktur rantai berat daerah konstan , yaitu struktur effector function domainnya.
Struktur rantai ringan ada 2 tipe : kappa dan lamda.
Pada dasarnya informasi yang mengkodekan rantai antibodi tersimpan dalam bentuk potongan-
potongan kecil.
Saat terjadi proses diferensiasi sel, maka sekuens genom dari suatu sel yang berdiferensiasi akan
mengalami rearansemen, demikian juga dengan potongan-potongan kecil gen yang mengkode
antibody saja.
Walaupun antibodi yang dihasilkan oleh sel limfosit B disintesis oleh kode gen yang terletak
pada sekuens-sekuens gen yang berbeda, namun antibodi yang dihasilkan oleh sel limfosit B
cenderung memiliki spesifisitas terhadap antigen yang sama.
Selain itu juga terdapat gen L K yang berfungsi untuk mensintesis protein yang mengatur
pemisahan protein antibody yang disintesis oleh ketiga gen tadi, pada saat antibody tersebut
akan ditransport menuju membrane sel.
Rantai ringan lamda juga terakit dari segmen-segmen yang terpisah selama perkembangan
limfosit B.
Perbedaan utama adalah bahwa setiap segmen gen d berada bersama segmen gen C-nya.
Informasi genetic yang mengkode antibodi rantai berat adalah sekuens gen L H- VH dan gen JH
seabagai tambahan terdapat satu sampai empat segmen gen C H untuk setiap kelas lg.
Pada tikus terdapat 6 segmen gen C H yang semuanya fungsional, tersusun pada kromosom
yang secara biologi mereka ini tidak aktif dan biasanya tidak ditranskripsikan.
Pseudogenes yang demikian sering dijumpai pada eukaryote.
Pada sel-sel germ line tikus, terdapat sekitar 300 segmen gen L H VH menyerupai segmen gen
gen JH.
Delesi dua sekuen intervening DNA, membentuk sekuen DNA kontinyu (V HDJH) yang
mengkode keseluruhan rantai berat daerah variable.
Pengalihan Kelas
-
Tipe lain dari fenomena ganti kelas (class switching) pada proses diferensiasi sel limfosit B
Segmen-segmen panjang DNA kromosomal membawa kelompok segmen gen V, segmen gen
D, dan segmen gen J baik tikus dan manusia kini telah diurutkan, dan pasangan nukleotida
hasil sekuen menunjukkan adanya sinyal gabungan V-J spesifik, V-D, dan D-J yang spesifik.
Urutan sinyal yang sama ditemukan pada semua segmen gen V yang berdekatan.
Demikian juga, semua segmen gen J memiliki urutan sinyal identik yang letaknya berdekatan
Segmen gen D dan segmen gen C juga memiliki urutan sinyal sendiri yang berdekatan.
Keberadaan sekuens sinyal ini memiliki peranan yang sangat penting dalam proses mediasi