Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
DEWI SARTIKA
ANI SYAFRIATI
NURUL SALAFIAH
: Arjuna
Tanggal Dirawat
: 2 Agustus 2015
A.
IDENTITAS KLIEN
Nama
: Tn. H
Tempat/Tanggal Lahir
: 1984
Umur
: 31 Tahun
Jenis Kelamin
: laki-laki
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Alamat
: Ponorogo
Informan
: Klien
Diagnosa Medis
Tanggal masuk RS
: 2 Agustus 2015
Tanggal Pengkajian
No RM
: 049439
Penanggung Jawab
B.
Nama
: Tn. S
: Ayah kandung
Alamat
: Ponorogo
FAKTOR PRESIPITASI
Klien mengatakan sudah 3 bulan tidak minum obat. Kemudian pasien
marah-marah sama adiknya karena sering mengejek pasien. Lalu dia
melampiaskannya dengan memukul bapak dan ibunya, setelah itu dia melarikan
diri dan ditemukan oleh polisi lalu dikembalikan kerumah. Kemudian sama
ortunya di bawa ke RSJD.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
Klien tidak lulus SMP. Klien juga suka dengan laki-laki namun ditolak,
klien merasa mengalami kegagalan dalam hubungan cinta karena selain ditolak
klien juga ditinggal menikah oleh orang yang sangat dicintai. Klien merasa
dikucilkan dan diolok-olok oleh temanya. Lalu klien hanya berdian diri dikamar.
Kemudian klien tiba-tiba mengamuk, keluarga menganggap klien mengalami
kesurupan dan dibawalah ke dukun. Karena tidak kunjung sembuh keudian klien
dibawa ke RSJD. Klien sudah di rawat di RSJD berkali-kali dan ini adalah ke 9
kalinya pasien di rawat.
Pengalaman yang tidak menyenangkan yang lain adalah klien pernah di
pukul oleh bapaknya pada saat klien masih SMP. Sering di olok-olok oleh
temanya orang gila dan miskin.
D.
FISIK
1. Tanda Vital
TD : 120/70 mmHg
N
: 84 x/menit
RR : 22 x/menit
S
: 36 8 C
2. Ukur
TB : 158 cm
BB : 51 kg
3. Keluhan Fisik
Tidak terdapat keluhan fisik pada klien, keadaan umum klien baik dan klien
dalam keadaan sadar penuh / compos mentis.
E.
PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Garis perkawinan
: Laki-laki meninggal
: Garis keturunan
: klien
: Perempuan
: Perempuan meninggal
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Klien mengatakan bahwa kulitnya berwarna hitam, dan rambutnya
lurus.
b. Identitas
Klien adalah seorang anak pertama dari 2 bersaudara.
c.
Peran
Sebelum masuk RSJD klien bekerja seerabutan.
d.
Ideal Diri
Klien mengatakan ingin bekerja dengan penghasilan yang tinggi.
e.
Harga Diri
Klien mengatakan merasa banyak kekurangan dengan keadaan dirinya /
minder karena miskin dan sakit jiwa, klien selalu diejek teman dan
orang-orang di lingkungannya.
Masalah Keperawatan
Diri Rendah.
3. Hubungan Sosial.
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien beragama Islam dan percaya dengan adanya Tuhan YME.
Masyarakat/orang-orang di sekitar klien belum bisa menerima klien
seperti layaknya masyarakat biasa.
b. Kegiatan Ibadah
Selama di rumah maupun di RSJD klien tidak pernah menjalankan
sholat 5 waktu.
F.
STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan diri klien seacara umum cukup rapi. Klien mandi 2x sehari dan
klien selalu mengganti seragam sesuai dengan yang telah ditentukan RS
setiap hari. Pasien menggosok gigi sehari 2x tanpa motivasi.
2. Pembicaraan
Klien tidak memiliki gangguan dalam berkomunikasi. Klien berbicara dengan
jelas, tidak berbelit-belit sesuai dengan tujuan topik yang dibahas
Masalah keperawatan
3. Aktivitas Motorik
Aktivitas motorik klien tidak menunjukan adanya kelambatan atau
peningkatan dalam bergerak .Ketika diajak bicara klien kooperatif.
Masalah keperawatan
4. Alam Perasaan
Klien tidak mengalami gangguan alam perasaan seperti senang yang
berlebihan , ketakuatan maupun putus asa
Masalah keperawatan
5. Afek
Adekuat, emosi sesuai dengan stimulus yang ada.
Masalah keperawatan
7. Persepsi
Klien mengatakan sering mendengar suara perempuan yang mengatakan
Allah itu ada, klien mengatakan terganggu dengan suara tersebut. Klien
mengatakan mendengar suara tersebut setiap hari namun tidak menentu
berapa kali klien mendengar suara tersebut.
Masalah keperawatan
8. Proses Pikir
Kalimat/pembicaraan dapat dipahami dengan baik
Masalah Keperawatan
9. Isi Pikir
Klien mengalami gangguan dalam isi pikir, bahwa dia merasa ada yang
membisiki dirinya bahwa dia hamil, namun klien tidak merasa hamil. Karena
sudah di test urin sama perawat.
Masalah Keperawatan
11. Memori
Memori klien cukup bagus karena klien dapat mengingat tentang kejadian
masa lalu/memori jangka panjang, akan tetapi terkadang klien lupa.
Masalah keperawatan
menurut dengan anjuran dari perawat. Namun setiap di rumah klien sudah
tidak mau minum obat lagi, setiap klien kambuh klien selalu berobat di RSJD
Surakarta.
8. Kegiatan di dalam Rumah
Di rumah klien hanya tinggal dengan bapak, ibu dan adiknya. Klien suka
membantu pekerjaan di rumah.
9. Kegiatan di luar Rumah
Ketika di rumah klien jarang keluar, hanya tinggal di rumah saja. Klien keluar
rumah hanya bila ada perlu seperti ke pasar untuk membeli bahan masakan.
H.
MEKANISME KOPING
- Adaptif
J.
ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik
Terapi Medik
1. Haloperidol 5 mg tab
2. Hexymen 2 mg tab
K.
Data
Etiologi
DS :
Problem
Gangguan Persepsi
Sensori : Halusinasi.
Klien
mengatakan
isi
dari
suara
muncul
suara
tersebut
klien
2.
Klien kooperatif.
DS :
Gangguan
Klien
mengatakan
merasa
banyak
saat
ini
tidak
bekerja
dan
DO :
berbicara
klien
mampu
Diri:
Rendah.
Harga
Konsep
Diri
3.
DS :
Simptomatologi
Klien mengatakan sering mengamuk, psikotik
Resiko
Perilaku
Kekerasan.
Aktivitas
motorik
klien
tidak
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori : halusinasi berhubungan dengan disfungsi
fisiologi otak yang ditandai dengan mendengar suara yang hanya klien yang
mampu mendengar.
2. Gangguan konsep diri: gangguan harga diri berhubungan dengan ideal diri
yang terlalu tinggi dibuktikan dengan minder
3. Resiko perilaku kekerasan berhubungan dengan simptomatologi psikotik
(halusinasi).
D. INTERVENSI KEPERAAWATAN
No
1.
Dx.
Tujuan
Intervensi
Keperawatan
Gangguan
persepsi
sensori
Bina hubungan
saling
Pasien
dapat
percaya
a. Kunjungan
yang
tenang membantu
dengan
untuk memulihkan
menjelaskan
persepsi
halusinasi
mengetahui
berhubungan
mengatakan
bahwa
dengan
bahwa
adalah perawata
menghambat
disfungsi
yang
yang
gangguan
merawatanya.
Menggunakan
dan persepsi.
fisiologi
yang
otak
ditandai
dengan
mendengar
tidak
dengan
dan
Rasional
ide-ide
salah
itu
sesuai
rasional
dan kenyataan.
Tujuan jangka Panjang
kita
komunikasi
terapeutik setiap
berbicara
sensori
klien
b. Penting
dapat
proses
untuk
dikomunikasikan
kepada
klien
10
suara
yang :
hanya
yang
klien
mampu
mendengar.
Tergantung
pada
dengan
proses kekronisan
KH :
1. Menggunakan
secara
yang
kepada klien.
dapat
tau
bahwa
klien
bahwa
perawat
menerima
delusi
sebagai
realita.
d. Membantah
tidak
keyakinan
sehari-hari
kepada
tidak
mendukung
aktivitas
mampu
pasien
untuk
dikomunikasikan
itu
perawat
mempertahank
yang
c. Penting
salah,
biarkan
sebagai
realita.
berangan-angan.
Tunjukan bahwa
sementara
berorientasi
2. Pasien
tidak
yang
menerima
delusi
keyakinan klien
reflek diproses,
perawat
tidak
anda menerima
verbal
pikir
bahwa
tenang
dan
penyakit.
an
dengan klien.
Datangi
klien
tersebut.
Jangan
keyakinan
klien
tidak
akan
bermanfaat
apa-
apa,
tidak
dapat
dilakukan
membantah atau
dikurani
olehnya.
menyangkal
keyakinan klien,
mungkin
gunakan teknik
menghalangi
berespon
keraguan
perkembangan
terhadap
beralasan
pikiran-pikiran
sebagai
3. Pasien mampu
menahan
delusi,
diri
bila
pikiran tersebut
yang
dengan
hubungan
teknik
akan
saling
percaya.
terapeutik.
Bantu
klien
menghubungkan
muncul.
keyakinan yang
salah
tersebut
dengan
kenyataan yang
2.
Gangguan
konsep
TUPAN :
diri Setelah
dilakukan
ada.
Bina
hubungan -
saling percaya
klien
mampu -
Membangun
trust
(kepercayaan)
klien
terhadap perawat
Observasi
Mengidentifikasi
11
berhubungan
meningkatkan
harga
perilaku klien
perubahan
dan
terlalu mempunyai
sistem
tinggi
dibuktikan
membantu
dengan minder.
mengekpresikan
klien.
-
Monitor
dan
pikirannya
Dorong
klien
serta
mengungkapkan
perasaannya
-
TUPEN :
postur
mampu
terbuka/tegak.
mengungkapkan
-
perasaannya
Eksplorasi alasan
klien
kriteria
mampu
saling
mempertahankan
hal
yang
Eksplore
diri/rasa
tercapai
tegak
sebagai
klien
dijadikan
tolak
ukur
Berikan reward,
Sebagai
stimulus
reinforcemen
2. Setelah berinteraksi
Keberhasilan
dapat
mempertahankan
diri
terhadap
3x
keberhasilan dan
klien
kelebihan klien
mampu
mengidentifikasi
meningkatkan
percaya diri
keberhasilan
mampu
klien
landasan
konsep
keberhasilan-
kontak mata
pertemuan,
untuk
mampu
c. klien
Sebagai
dengan perawat
b. klien
positif
percaya
yang tepat
Identifikasi
kelebihan/
membina hubungan
Menentukan intervensi
terhadap
kritik diri
hasil :
a. klien
klien 2x pertemuan
dengan
klien
mempertahankan
dengan
klien
Anjurkan
untuk
dilakukan
interaksi
dengan
klien
untuk
optimal.
1. Setelah
Mengidentifikasi
perubahan konsep diri
pertanyaan klien
peranan
perilaku
Yakinkan
klien
Meningkatkan
percaya diri
rasa
12
bahwa ia mampu
dirinya
menghadapi
dengan
kriteria hasil :
a. klien
situasi apapun
mampu -
Evaluasi
perkembangan
mengungkapkan
bersama
klien
penerimaan
perilaku
yang
terhadap dirinya
dulu
b. klien
mampu
mengungkapkan
dan -
Bantu
dirinya
hidup
mengungkapkan
yang -
Fasilitas
dirinya
dirinya
aktivitas
dan
yang
dapat
mengungkapkan
meningkatkan
penerimaan
harga diri
terhadap
dalam
dirinya
e. mampu menerima yang
klien
lingkungan sekitar
kegiatan -
Keluarga
merupakan
TAK sosialisasi
sarana
pendukung
Anjurkan
keluarga
membangun.
bersosialisasi
Libatkan
keterbatasan
kritik
klien
lingkungan
mampu
Mempermudah
realistis
timbulnya
klien
menyusun tujuan
mampu
Mencegah
waham
perilaku klien
sembarang
-
Mengidentifikasi
untuk
memberi
dukungan
support
pada -
klien
-
Membantu
dalam
proses interversi
Kolaborasi
dengan
tim
medis
dalam
pemberian
3.
medikasi
TUM : klien dapat 1. Bina hubungan 2.
Resiko
kekerasan
terhadap
orang
mengontrol
saling
kecemasan
dengan klien.
Klien
percaya mempercayai
sebelum
harus
perakat
membicarakan
13
lain
TUK :
berhubungan
1.
halusinasi/perubahan
klien
dapat
dengan
membina hubungan 2.
simptomatologi
saling percaya
psikotik
2.
(halusinasi)
klien
dapat perasaan
yang dilakukannya.
dapat
mengidentifikasikan
cara
marahnya
dapat
dengan
mengungkapkan
mengidentifikasi
3.
bantu
mengurangi
Motivasi
untuk
klien
bercerita
mengapa
klien
marah
dalam
menyela
mengungkapkan
kemarahan
klien
4. klien mendapatkan
mengenai
caracara
dukungan keluarga
mengungkapkan
mengurangi
perilaku
untuk
marah,
misal
kekerasan
terhadap
perilaku kekerasan
dengan
nafas
orang lain
5.klien menggunakan
dalam,
memukul
kasur
KH :
zikir
mengontrol
dengan
sehingga
keluarga
mampu
keluarga, potensi
mengetahui
kepada perawat
keluarga,
pada klien
klien
dapat
untuk
merawat klien
perilaku
kekerasan
yang
teratur,
jenis,dosis,
pengaruh
menjelaskan
dapat
cara-
diberikan
secara
klien
apa
menjelaskan
lingkungannya.
untuk
penggunaan obat
perannya
5. jelaskan manfaat
penyebab
melibatkan
keluarga,
tanda-tanda percaya
menceritakan
dengan
cara
14
cara
sehat
mengungkapkan
marah.
- setelah klien bertemu
keluarga klien dapat
menjelaskan
cara
merawat
klien
dengan
perilaku
kekerasan
dan
mengungkapkan
rasa
puas
dalam
merawat klien.
- klien dapat mengerti
alasan
pemberian
obat