Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
A. Latar Belakang............................................................................
B. Tujuan Penulisan.........................................................................
C. Metode Penulisan........................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................
A. Pengertian....................................................................................
B. Etiologi........................................................................................
C. Tanda dan Gejala.........................................................................
D. Patofisiologi................................................................................
E. Pemeriksaan Diagnostik..............................................................
F. Penatalaksanaan..........................................................................
G. Komplikasi .................................................................................
BAB III ASKEP......................................................................................
BAB IV KESIMPULAN.........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Malaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah Tropis. Penyakit
ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan
nyamuk untuk berkembangbiak dan berpotensi melakukan kontak dengan
manusia dan menularkan parasit malaria. Contoh faktor-faktor lingkungan itu
antara lain hujan, suhu, kelembaban, arah dan kecepatan angin, ketinggian.
Salah satu faktor lingkungan yang juga mempengaruhi peningkatan kasus
malaria adalah penggundulan hutan, terutama hutan-hutan bakau di pinggir
pantai. Akibat rusaknya lingkungan ini, nyamuk yang umumnya hanya tinggal
di hutan, dapat berpindah di pemukiman manusia, kerusakan hutan bakau
dapat menghilangkan musuh-musuh alami nyamuk sehingga kepadatan
nyamuk menjadi tidak terkontrol.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti seminar ini diharapkan mahasiswa dapat memahami
asuhan keperawatan Malaria.
2. Tujuan khusus
a. Setelah mengikuti seminar ini mahasiswa diharapkan dapat memahami
tentang malaria.
b. Mahasiswa dapat memahami etiologi malaria
c. Mahasiswa dapat menguraikan tanda gejala malaria.
d. Mahasiswa dapat menguraikan patofisiologi malaria
e. Mahasiswa dapat menguraikan asuhan keperawatan pada pemutusan
diagnostik/laboratorium.
f. Penatalaksanaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Malaria adalah penyakit akut dan dapat menjadi kronik yang
disebabkan oleh protozoa (genus plasmodium) yang hidup intra sel (Iskandar
Zulkarnain, 1999).
Malaria adalah penyakit infeksi yang dapat bersifat akut maupun
kronik, disebabkan oleh protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam,
anemia dan splenomegali.
B. Etiologi
Protozoa genus plasmodium merupakan penyebab dari malaria yang
terdiri dari empat spesies, yaitu :
1) Plasmodium falcifarum penyebab malaria tropika
2) Plasmodium ovale penyebab malaria ovale
3) Plasmodium vivax penyebab malaria tertiana
4) Plasmodium malariae penyebab malarua Quartanu
Malaria juga melibatkan proses perantara yaitu manusia maupun
vertebra lainnya, dan rosper definitif yaitu nyamuk anopheles.
C. Tanda dan Gejala
Pada anamnesa adanya riwayat bepergian ke daeah yang endemis
malaria tanda dan gejala yang dapat ditemukan adalah :
1. Demam
Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang
(sporulasi) pada malaria tertiana (P. Vivax dan P. Ovale). Pematangan
skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke 3,
sedangkan malaria kuartania (P. Malariae) pematangannya tiap 72 jam dan
periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap seangan ditandai dengan bebeapa
serangan demam periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium,
yaitu menggigil (15 menit 1 jam), puncak demam (2 6 jam), dan
BAB III
Masuknya
Mikobakterium
tuberkulosa
kedalam
organ
paru
perkembangbiakan
sehingga
tuberkel
bertambah
banyak.
mendapat
pengaruh
besar
dari
daya
tahan
tubuh
yang
1.
2.
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan
sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan
kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi",
suara nafas melemah yang disertai sesak.
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang
pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di
atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
Maka TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC
dewasa. Sekitar 30-50% anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC
paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan
5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan
BTA
positif,
dilaporkan
30%
terinfeksi
berdasarkan
pemeriksaan
serologi/darah.
lebih baik maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik
darah, sputum, urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obatobtan yang umumnya diberikan adalah Isoniazid dan rifampin sebagai
pengobatan dasar bagi penderita TBC, namun karena adanya kemungkinan
resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan memutuskan
memberikan tambahan obat seperti pyrazinamide dan streptomycin sulfate
atau ethambutol HCL sebagai satu kesatuan yang dikenal 'Triple Drug'.