Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Breaking News
Internship Experience
KUjobs
Scholarship
Articles
Event
Leave a comment
59,698
4,663
Followers
Fans
Login
Username
Log in
Remember Me
Sepuluh hari keliling tiga negara ASEAN: Thailand, Kamboja, dan Vietnam merupakan program kerja
dari Himpunan Mahasiswa HI UNPAR pada 8-18 Juni 2014. Mengangkat tema mengenai ASEAN
Community, mahasiswa HI UNPAR melihat dan mempelajari secara langsung bagaimana kesiapan
ketiga negara tersebut dalam menghadapi ASEAN Community 2015. Waktu yang tidak lama lagi,
membuat negara-negara harus mempersiapkan diri, tetapi hal ini bukan hanya tugas bagi pemerintah
tetapi juga tugas kita sebagai mahasiswa. Sehingga untuk menyukseskan ASEAN Community 2015,
perlu ada peran yang cukup dari mahasiswa, hal ini juga yang membuat mahasiswa HI Unpar
mengangkat tema ini pada Studi Ekskursi 2014.
#KUtips
Tips Mengatasi Rasa Gugup Saat Wawancara
August 17, 2014
Dalam kunjungannya ke Chulalongkorn University, Thailand, Mahasiswa HI Unpar serta pusat studi
ASEAN di Chulalongkorn University membahas mengenai pilar-pilar yang ada dalam ASEAN
Community, namun lebih terfokus kepada pilar ekonomi. Ekonomi merupakan fondasi yang penting
dan terlihat sangat jelas dalam persiapan ASEAN Community. Hal ini bukan berarti pilar-pilar yang lain
tidak sepenting pilar ekonomi, tetapi dikarenakan pilar ekonomi berkaitan dengan uang, maka dari itu
pilar ini sangatlah jelas untuk dibahas. Namun sebagai mahasiswa, kita dapat membantu
menyukseskan ASEAN Community 2015 ini melalui pilar sosial-budaya.
Studi Ekskursi ini juga merupakan salah satu cara, untuk menyukseskan pilar sosial-budaya pada
ASEAN Community 2015, bagaimana para mahasiswa dapat menceritakan apa yang mereka lihat,
rasakan dan lakukan di negara-negara tersebut terkait ASEAN Community 2015.
Pertama, ada sejarah yang serupa tetapi tak sama diantara negara-negara ASEAN. Seperti cerita
Ramayana, melalui benang merah sejarah ini mahasiswa atau para pelaku seni dapat membentuk
pentas seni Asia Tenggara, sehingga mengenalkan budaya negara-negara ASEAN kepada masyarakat
ASEAN.
Kedua, ASEAN meskipun memiliki Bahasa Resmi, yaitu bahasa Inggris, dan disebut-sebut juga bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang penting di ASEAN. Tetapi ternyata jangankan bahasa Indonesia,
bahasa Inggrispun sulit untuk dikuasai oleh warga negara ASEAN. Perbedaan bahasa menjadi
hambatan bagi pembentukan ASEAN Community 2015. Setidaknya sebagai mahasiswa, kita dapat
mengajarkan bahasa Inggris, setidaknya kepada orang-orang terdekat, supir bus yang kita naiki setiap
hari, tukang parkir kendaraan, warung tempat minum kopi dan lain-lain. Mungkin hal sepele, tetapi hal
ini akan membantu mempersiapkan Warga Negara Indonesia dalam mempersiapkan diri untuk
Subscribe
Enter your email address to subscribe to this
blog and receive notifications of new posts by
email.
Email Address
Share this:
Partners
Share !
tweet
Previous:
Next:
Related Articles
Young Business Movement
2014: Persembahan
@youngsterinc untuk bisnis
anak muda Indonesia
July 3, 2014
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Name *
Email *
Website
Post Comment
Notify me of follow-up comments by email.
Notify me of new posts by email.
Updates Article
Indah Sundari, Putri Muslimah Indonesia
Berbakat 2014
August 25, 2014
Pengalaman Harisma
Andikagumi bersama Pak Ahok
August 23, 2014
Recent Comments
Popular Info
Pengajar
Asing
di Australian
Bahasa Indonesia
College of
untuk
English
Orang