Vous êtes sur la page 1sur 10

ASUHAN KEPERAWATAN

ALERGI OBAT

1. IDENTITAS
1. Identitas klien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Suku
Status perkawinan
Sumber informasi
Diagnose Medis

: Ny. Vz
:5
: perempuan
: kristen protestan
::: jl. Bakti luhur
: Jawa
:: Pasien dan keluarga
: alergi obat (syndrom stevens jhonson)

2. Identitas penanggung jawab


Nama
: Tn. Jiz
Umur
: 38
Jenis kelamin
: laki laki
Agama
: kristen protestan
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: wiraswasta
Alamat
: jl. Bakti luhur
2. PENGKAJIAN
1. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama
Sakit kepala, batuk, pilek,demam, sulit menelan, nyeri tenggorokan,muncul bintikbintik merah pada kulit, tidak selera makan, mual, muntah, berat badan menurun
(sebelum 25kg, sesudah 22kg)
b.

Riwayat penyakit sekarang


Klien rujukan dari RS dengan diagnose alergi obat (syndrome stevens jhonson) ,
nyeri. Klien terpasang infus RL 20 TPM di sebelah kanan. T bagian bawah, terpasang
selang O2 3liter/mnt.

c. Riwayat keluarga
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang penyakit sama dengan kalien

2. Pengkajian Primer
a. Keadaan Umum
Pasien berada di ruang HCU dengan terpasang infuse RL 20tpm sebelah dan selang
oksigen dgn 3 liter/menit

b. Tanda-tanda Vital
S : 39 C
N : 80 x/mnt
RR : 28 x/mnt
c. Kesadaran
Sadar
d. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Pasien megeluh sakit. Bentuk kepala bulat, ukuran simetris, posisi simetris, warna
rambut hitam. Ada ketombe.
2. Mata
Ukuran pupil :
Reaksi cahaya
Bentuk mata
Konjungtiva
Fungsi penglihatan

: positive, yaitu mengecil bila ada cahaya


: Simetris
: tidak anemis, sclera: normal
: baik, tidak menggunakan alat bantu. Tanda-tanda
radang tidak ada.

3. Hidung
Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada perdarahan, fungsi penciuman baik.
4. Mulut dan tenggorokan
Mulut terdapat lesi,mukosa gigi kering. Kesulitan menelan .
5. Leher
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Thorax
Bentuk rongga simetris, irama pernafasan normal
Sirkulas
Suara jantung tambahan

: tidak ada

Irama jantung

: teratur

Neurosis
tingkat kesadaran

:sadar

Distensi

: tidak ada

Tingkah laku menyimpang

: tidak ada

Abdomen
normal
3. Pengkajian Sekunder
Alergi
: Klien alergi obat

Medicasi

:-

Pastillnes

Lastmeal

:-

Environment

:-

4. Analisa Data
No.

Data

1.

DS :

Etiologi

Problem

Tidak adekuat intake cairan,

Kekurangan Volume

Hipertermi

Cairan

Inflamasi pada kulit

Nyeri

Intake tidak adekuat karena

Nutrisi kurang dari

adanya lesi

kebutuhan

Demam
Mual & muntah
Nyeri tenggorokan
DO
Suhu 390C
RR 28 x/i
Turgor kulit jelek
Eritema Seluruh tubuh

DS :
Nyeri Tenggorokan
Sakit kepala
DO :
2.

Wajah meringis
Lesi di bibir
Eritema
RR 28x/i

DS :
mual dan muntah
sulit menelan
tidak selera makan
DO :
lesi di bibir

Nyeri Tenggorokan

DO :
Bintik-bintik merah

pada kulit dan wajah

Eritema

Gangguan integritas kulit

Kulit kering
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.

Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan kerusakan jaringan kulit ditandai

dengan suhu 390C, turgor kulit jelek,lesi di bibir,RR 28x/i, HR : 80x/i.


2.

Nyeri berhubungan dengan inflamasi pada kulit ditandai dengan wajah meringis,nyeri

tenggorokan,lesi di bibir,sakit kepala, Eritema, RR 28x/i


3.

Perubahan pola nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake tidak adekuat

karena adanya lesi ditandai dengan nyeri tenggorokan,sulit menelan,mual dan muntah,BB 25
kg menurun menjadi 22 kg, tidak selera makan
4.

gangguan integritas kulit b/d eritema d/d bintik-bintik merah pada kulit dan wajah, kulit

kering
4. INTERVENSI

Diagnosa
1. Kekurangan volume cairan tubuh b/d kerusakan jaringan kulit

Tujuan :
tidak terjadi kekurangan volume cairan

Kriteria hasil:
K

keluaran urine individu adekuat (0,5-1,0 mg/kg BB/jam)


Urin jernih dan berwarna kuning
Membran mukosa lembab
Denyut nadi (60-100 x/menit)

Intervensi

Rasional

- Observasi tanda-tanda vital


U - untuk memonitor keadaan umum klien
- Monitor dan catat cairan yang masuk dan
-Agar keseimbangan cairan tubuh klien terpantau
keluar
-Untuk mengetahui keseimbangan cairan tubuh
-Kaji dan catat turgor kulit

Diagnosa
2. Nyeri b/d inflamasi pada kulit d/d wajah meringis,nyeri tenggorokan,lesi

Tujuan :
- nyeri dapat dikontrol/hilang
Kriteria hasil :
Klien melaporkan nyeri berkurang Skala nyeri 0-2
Klien dapat beristirahat
Ekspresi wajah rileks

RR : 16 -20 x/menit

Intervensi

Rasional

- Kaji tingkat skala nyeri 1 10, lokasi dan


-Untuk mengetahui tingkat nyeri klien dan
intensitas nyeri
merupakan data dasar untuk memberikan
- Anjurkan dan ajarkan klien tehnik relaksasi
intervensi
nafas dalam
- - Untuk mengurangi persepsi nyeri, meningkatkan
- Tingkatkan periode tidur tanpa gangguan
relaksasi dan menurunkan ketegangan otot
- Kekurangan tidur dapat meningkatkan persepsi
nyer.

Diagnosa
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d intake tidak adekuat

Tujuan :
nutrisi klien terpenuhi
Kriteria hasil:
Tidak terjadi penurunan BB/BB ideal
Nafsu makan meningkat
Makanan yang disediakan 80% dihabiskan

Intervensi
-Anjurkan keluarga untuk membersihkan
mulut klien sebelum dan sesudah makan
-Berikan makan dan makanan sedikit tapi
sering
- Hidangkan makanan dalam keadaan hangat

Rasional
Untuk meningkatkan nafsu makan dan
memberikan rasa
-Membantu mencegah distensi gaster
danmeningkatkan pemasukan
- Meningkatkan nafsu makan

Diagnosa
4. Gangguan integritas kulit b/d eritema

Tujuan :
Kulit Kemabali Normal
Kriteria hasil :
T - tidak ada bintik-bintik merah pada kulit dan wajah
-Turgor membaik
Kulit lembab

Intervensi

Rasional

- Pertahankan seprei bersih, kering dan tidak F -friksi kulit disebabkan oleh kain yang berkerut
berkerut
dan basah yang menyebabkan iritasi dan potensial
- Kaji Kulit Setiap hari. Catat warna, turgor
terhadap infeksi
sirkulasi dan sensasi. Gambarkan lesi dan
amati
-Menentukan garis dasar dimana perubahan pada
- Kolaborasi
status dapat dibandingkan dan melakukan
-Berikan matras atau tempat tidur busa
intervensi tepat.
/flotasi
- Menurunkan iskemia jaringan, mengurangi
tekanan pada kulit, jaringan dan lesi

5. INTERVENSI
Diagnosa
1. Kekurangan volume cairan tubuh b/d kerusakan jaringan kulit

Tujuan :
tidak terjadi kekurangan volume cairan

Kriteria hasil:
K

keluaran urine individu adekuat (0,5-1,0 mg/kg BB/jam)


Urin jernih dan berwarna kuning
Membran mukosa lembab
Denyut nadi (60-100 x/menit)

Intervensi

Rasional

- Observasi tanda-tanda vital


U - untuk memonitor keadaan umum klien
- Monitor dan catat cairan yang masuk dan
-Agar keseimbangan cairan tubuh klien terpantau
keluar
-Untuk mengetahui keseimbangan cairan tubuh
-Kaji dan catat turgor kulit

Diagnosa
2. Nyeri b/d inflamasi pada kulit d/d wajah meringis,nyeri tenggorokan,lesi

Tujuan :
- nyeri dapat dikontrol/hilang
Kriteria hasil :
Klien melaporkan nyeri berkurang Skala nyeri 0-2
Klien dapat beristirahat
Ekspresi wajah rileks

RR : 16 -20 x/menit

Intervensi

Rasional

- Kaji tingkat skala nyeri 1 10, lokasi dan


-Untuk mengetahui tingkat nyeri klien dan
intensitas nyeri
merupakan data dasar untuk memberikan
- Anjurkan dan ajarkan klien tehnik relaksasi
intervensi
nafas dalam
- - Untuk mengurangi persepsi nyeri, meningkatkan
- Tingkatkan periode tidur tanpa gangguan
relaksasi dan menurunkan ketegangan otot
- Kekurangan tidur dapat meningkatkan persepsi
nyer.

Diagnosa
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d intake tidak adekuat

Tujuan :
nutrisi klien terpenuhi
Kriteria hasil:
Tidak terjadi penurunan BB/BB ideal
Nafsu makan meningkat
Makanan yang disediakan 80% dihabiskan

Intervensi
-Anjurkan keluarga untuk membersihkan
mulut klien sebelum dan sesudah makan
-Berikan makan dan makanan sedikit tapi
sering
- Hidangkan makanan dalam keadaan hangat

Rasional
Untuk meningkatkan nafsu makan dan
memberikan rasa
-Membantu mencegah distensi gaster
danmeningkatkan pemasukan
- Meningkatkan nafsu makan

Diagnosa
4. Gangguan integritas kulit b/d eritema

Tujuan :
Kulit Kemabali Normal
Kriteria hasil :
T - tidak ada bintik-bintik merah pada kulit dan wajah
-Turgor membaik
Kulit lembab

Intervensi

Rasional

- Pertahankan seprei bersih, kering dan tidak F -friksi kulit disebabkan oleh kain yang berkerut
berkerut
dan basah yang menyebabkan iritasi dan potensial
- Kaji Kulit Setiap hari. Catat warna, turgor
terhadap infeksi
sirkulasi dan sensasi. Gambarkan lesi dan
amati
-Menentukan garis dasar dimana perubahan pada
- Kolaborasi
status dapat dibandingkan dan melakukan
-Berikan matras atau tempat tidur busa
intervensi tepat.
/flotasi
- Menurunkan iskemia jaringan, mengurangi
tekanan pada kulit, jaringan dan lesi

6. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO
1

TINDAKAN
- Mengobservasi tanda-tanda vital
Suhu : 38,50C
RR : 20x/m
Pols : 60x/m
- Memonitor dan mencatat cairan yang
masuk dan keluar
Cairan infus : RL 20 tetes/menit

EVALUASI
Subjek :

Demam
Objek :

lesi (+)

turgor jelek

RR 26x/m

Pols :80x/m

Temp :38,50C
Assestment :
Belum Teratasi
Planning :
Intervensi dilanjutkan (1-3)

- Mengkaji dan mencatat turgor kulit


Turgor : baik

-Mengkaji tingkat skala Nyeri


2

Skala : 7
- Menganjurkan dan mengajarkan teknik
relaksasi
Teknik : tarik Napas dalam
- Meningkatkan periode tidur tanpa
gangguan.
Caranya : Mengurangi batas kunjungan
pasien

Subjek :

Nyeri Tenggorokan
Objek :

Lesi bibir
Wajah
Skala nyeri 4

Assestment :
Belum Teratasi
Planning :
Intervensi lanjutkan (1-3)

- Menganjurkan keluarga untuk


membersihkan mulut klien.
3

Mengajarkan cara membersihkan


mulut
-Memberikan makanan sedikit tapi sering
-Memberikan makanan hangat

Subjek :

Nyeri tenggorokan

Sulit menelan

Mual

muntah
Objek :

Ansietas (+)

BB turun 3 kg
Assestment :
Belum Teratasi
Planning :

Intervensi 1-3 diulangi


-Mengganti seprei lama dengan seprei baru
-Memberikan matras
4

Subjek
Objek
Turgor mulai membaik
Bintik bintik merah pd wajah dan kulit
mulai membaik
Assesment
Belum teratasi
Planning
Ulangi intervensi 1-3

Vous aimerez peut-être aussi