Vous êtes sur la page 1sur 24

ASET

Kelompok 1:
Arnadi Chairunnas
Dita Kartika Sari
Fridolin Yuditha

NOMENKELATUR ASET (PEMERINTAH


PUSAT)

N O ME N KL ATU R AS E T (P E M E RI N TAH D AE R AH )
KODE AKUN (Aset Lancar : 11)

URAIAN AKUN

111

Kas dan Setara Kas

112

Investasi Jangka Pendek

113

Piutang Pendapatan

114

Piutang Lainnya

115

Penyisihan Piutang

116

Beban Dibayar Dimuka

117

Persediaan

118

Aset Untuk Dikonsolidasikan

KODE AKUN (Investasi Jangka Panjang : 12)

URAIAN AKUN

121

Investasi Jangka Panjang Non


Permanen

122

Investasi Jangka Panjang


Permanen

NOMENKLATUR ASET (PEMERINTAH DAERAH)

KODE AKUN (Aset Tetap : 13)

Uraian Akun

131

Tanah

132

Peralatan dan Mesin

133

Gedung dan Bangunan

134

Jalan, Irigasi, dan Jaringan

135

Aset Tetap Lainnya

136

Konstruksi Dalam Pengerjaan

137

Akumulasi Penyusutan

KODE AKUN (Dana Cadangan : 14)


141

URAIAN AKUN
Dana Cadangan

NOMENKLATUR ASET (PEMERINTAH DAERAH)

KODE AKUN (Aset Lainnya : 15)

Uraian Akun

151

Tagihan Jangka Panjang

152

Kemitraan Dengan Pihak Ketiga

153

Aset Tidak Berwujud

154

Aset Lain-Lain

155

Aset Tetap Lainnya

REGULASI ASET
Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 tentang
standar akuntansi pemerintahan
PSAP 5 Akuntansi Persediaan
PSAP 6 Akuntansi Investasi
PSAP 7 Akuntansi Aset Tetap
Permendagri No. 64 Tahun 2013 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada
Pemerintah daerah
Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah
PP 6/2006 Tentang
Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah

PP 38/2008 Tentang
Perubahan Atas PP 6/2006

PP 27/2014 Tentang
Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah

ASET
PENGAKUAN ASET
Aset diakui pada saat
potensi manfaat
ekonomi masa depan
diperoleh oleh
pemerintah dan
mempunyai nilai atau
biaya yang dapat diukur
dengan andal.
Aset diakui pada saat
diterima atau
kepemilikannya
dan/atau
kepenguasaannya
ASET LANCAR
berpindah.
Kas dan Setara Kas

Sumber daya ekonomi


dalam bentuk satuan uang
dan non keuangan
PENGUKURAN ASET
Aset dicatat sebesar
pengeluaran/penggunaan
sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari
imbalan yang diberikan
untuk memperoleh aset
tersebut.
ASET NON LANCAR
Investasi Jangka
Panjang*

Investasi Jangka Pendek

Aset Tetap

Piutang

Dana Cadangan

Persediaan

Aset Lainnya

pengeluaran untuk
memperoleh investasi
jangka panjang diakui
sebagai pengeluaran
pembiayaan.

INVESTASI

Investasi
Jangka
Panjang
Investasi Permanen
Penyertaan Modal
Pemerintah pada
perusahaan
negara/perusahaan
daerah, lembaga
keuangan negara,
badan hukum milik
negara, badan
internasional dan
badan hukum lainnya
bukan milik negara.

Investasi permanen

Pengeluaran untuk
perolehan investasi
jangka pendek diakui
sebagai pengeluaran kas
pemerintah dan tidak
dilaporkan sebagai
belanja dalam laporan
realisasi anggaran

Investasi
Jangka
Pendek

Investasi Non Permanen


Investasi dalam Surat
Utang Negara
Penanaman modal
dalam proyek
pembangunan yang
dapat dialihkan kepada
fihak ketiga
Investasi nonpermanen
lainnya

Pengukuran Investasi
Investasi

Pengukuran

Investasi jangka Pendek dalam


bentuk surat berharga

Biaya Perolehan
Harga transaksi investasi + (komisi
perantara jual beli, jasa bank, dan
biaya lainnya)

Investasi surat berharga diperoleh


tanpa biaya perolehan

Nilai wajar pada saat perolehan


yaitu harga pasar

Investasi Jangka Pendek Non Saham

Nilai nominal

Investasi jangka panjang permanen

Biaya Perolehan

Investasi Non Permanen dalam


pembelian obligasi jangka panjang

Nilai Perolehan

Investasi dalam bentuk dana


talangan untuk perbankan yang
segera dicaikan

Nilai bersih yang dapat


direalisasikan

Investasi Non Permanen dalalm


penanaman modal proyek
pemerinth

Biaya Pembangunan

Investasi jangka panjang dari


pertukaran aset pemerintah

Biaya Perolehan atau nilai wajar


investasi

PENGUNGKAPAN INVESTASI
Hal-hal lain yang harus diungkapkan dalam laporan
keuangan pemerintah berkaitan dengan investasi
pemerintah:
Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi;
Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan
nonpermanen;
Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek
maupun investasi jangka panjang;
Penurunan nilai investasi yang signifi kan dan
penyebab penurunan tersebut;
Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan
penerapannya;
Perubahan pos investasi.

KLASIFIKASI ASET TETAP


Aset tetap diklasifi kasikan berdasarkan kesamaan
dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi
entitas. Klasifi kasi aset tetap adalah sebagai berikut:
a) Tanah;
b) Peralatan dan Mesin;
c) Gedung dan Bangunan;
d) Jalan, Irigasi, dan Jaringan;
e) Aset Tetap Lainnya; dan
f) Konstruksi dalam Pengerjaan.

PENGAKUAN ASET TETAP


Suatu aset dapat diakui sebagai aset tetap, jika
memenuhi hal-hal sebagai berikut :
a) Berwujud
b) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua
belas) bulan
c) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
d) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi
normal entitas
e) Diperoleh atau dibangun dengan maksud
untuk digunakan

PENGUKURAN ASET TETAP

Biaya
Perolehan

Nilai Wajar

PE RSED IA A N M E R U PAKAN AS ET YA NG BE RW U JU D:
a.

Barang atau perlengkapan (supplies) yang


digunakan dalam rangka kegiatan operasional
pemerintah.

b.

Bahan atau perlengkapan (supplies) yang


digunakan dalam proses produksi.

c.

Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan


untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.

d.

Barang yang disimpan untuk dijual atau


diserahkan kepada masyarakat dalam rangka
kegiatan pemerintahan.

KLASIFIKASI PERSEDIAAN
Persediaan dapat meliputi:
a. Barang konsumsi
b. Amunisi
c. Bahan untuk pemeliharaan
d. Suku cadang
e. Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga
f. Pita cukai dan leges
g. Bahan baku
h. Barang dalam proses/setengah jadi
i. Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat
j. Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat

PENGAKUAN PERSEDIAAN

Persediaan diakui pada saat potensi manfaat


ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur
dengan andal.
Persediaan diakui pada saat diterima atau hak
kepemilikannya dan/ atau kepenguasaannya
berpindah.

Pengukuran Persediaan

Biaya
perolehan

Biaya
standar

Nilai wajar

PENGUNGKAPAN PERSEDIAAN
Laporan keuangan mengungkapkan:
a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
pengukuran persediaan.
b. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang
atau perlengkapan yang digunakan dalam
pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan
yang digunakan dalam proses produksi, barang
yang disimpan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat, dan barang yang masih
dalam proses produksi yangdimaksudkan untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
c. Kondisi persediaan.

SI K LUS PEN GE LOLAAN BMN


Perencanaan dan
Penganggaran
BMN
Penghapusan
BMN
Pengadaan BMN

Pemusnahan
BMN

Pemindahtangan
an BMN

1. Perpres No.70 Tahun 2012


Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah
2. PMK 78 2014 Tata Cara
Pelaksanaan Pemanfaatan BMN
3. PMK 179 2009 Penilaian BMN
4. PMK 96 2007 Tata Cara
Penggunaan, Pemanfaatan,
Penghapusan, dan
Pemindahtanganan BMN
5. PMK 50 2014 Penghapusan BMN
Penilaian BMN

Penggunaan dan
Pemanfaatan
BMN

SI K LUS PEN GE LOLAAN BM D

Penghapusan
BMD

Perencanaan
dan
Penganggaran
BMD
Pengadaan BMD

Pemusnahan
BMD

Pemendagri No.17 2007 Pedoman


Teknis Pengelolaan BMD

Penggunaan dan
Pemanfaatan
BMD
Pemindahtangan
an BMD

Penilaian BMD

PE N YA JI A N AS ET D A LA M L KPP

PE N YA JI A N AS ET D A LA M L KPP

PENYAJIAN ASET DALAM LKPD

PERMASALAHAN ASET PEMERINTAH


PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH
SIKLUS
Pengelolaan
Barang Milik
daerah

Merujuk pada

Mengakibatkan

PP 2 7 Ta h u n 2 0 1 4
t en ta n g p en g el ol a a n
ba r a n g m i l i k
n ega r a / da er a h
Per m en da g r i N o. 1 7
Ta h u n 2 0 0 7 t en t a n g
Pedom a n t ek n i s
Pen gelo la a n Ba r a n g Mi l i k
Da er a h .

kebijakan terkait pengelolaan Barang milik daerah yang


dibuat oleh masing-masing daerah untuk
memenuhi/melengkapi kebutuhan regulasi BMD.
Berimplikasi

Pemeriksaan auditor atas manajemen aset didaerah,


karena tidak sesuai dengan maksud yang sebenarnya

Vous aimerez peut-être aussi