Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Sudah banyak pejabat negara dan kepala daerah yang berurusan dengan hukum
karena memilih metode pemilihan ini dalam pengadaan barang dan jasa.
Metode pemilihan penunjukkan langsung dapat dilakukan sesuai Perpres 54 tahun
2010 :
a. Sesuai pasal 38 karena alasan keadaan tertentu; dan/atau khusus
b. Setelah pelelangan ulang/seleksi ulang yang memasukkan penawaran hanya satu
penyedia
Untuk poin b bila tidak ada yang memasukkan penawaran maka tidak dapat
dilakukan
penunjukan langsung.
Sama seperti pengadaaan langsung ke satu penyedia yang dilakukan dengan
klarifikasi dan negosiasi harga, di dalam metode penunjukkan langsung juga
dilakukan klarifikasi dan negosiasi harga, karena pokja ULP hanya berhadapan
dengan satu penyedia. Klarifikasi dilakukan terhadap barang/jasa yang akan
diperoleh, item-item barang/jasa dan klausul kontrak sedangkan negosiasi
dilakukan agar dapat diperoleh harga transaksi yang sebenarnya atau yang wajar.
Pihak-pihak yang terlibat dalam pengambilan proses penunjukan langsung dan
pengambilan keputusan penunjukkan langsung agar menilai :
1. Apakah sudah dipenuhi persyaratan kriteria penunjukkan langsung ?
2. Adakah harga transaksi melebihi harga pasar (mark up)?
3. Adakah rekayasa negatif sehingga ada penyedia lain yang dihalangi dalam
pelelangan ini, atau persyaratan subtansi yang dilanggar ?
4. Apakah kegiatan ini fiktif ?
5. Adakah kerugian negara karena barang/jasa nya tidak sesuai ?
6. Adakah komisi atau hadiah lainnya yang diterima karena pengadaan ini ?
7. Apakah diperlukan keterlibatan aparat pengawas internal pemerintah (APIP) atau
ahli hukum kontrak ?
Mengenai keterlibatan APIP atau ahli hukum kontrak diperlukan bagi PPK yang
merasa belum memiliki keyakinan terhadap suatu pengadaan yang dilakukan
dengan penunjukkan langsung yang nilainya signifikan. Diperlukan bagi Pejabat
Pembuat Komitmen, agar APIP menilai prosedur, substansi terhadap dokumen,
tata cara evaluasi dan apakah proses pelelangan yang telah dilakukan oleh
PA/KPA/PPK/pokja ULP, apakah telah dilakukan dengan benar. Penilaian APIP
dilakukan setelah pengumuman pemenang dan sebelum tandatangan kontrak.
Sedangkan Biro/bagian hukum atau ahli hukum kontrak untuk menilai klausul dan
akibat hukum dari kontrak, ini dilakukan sebelum kontrak ditandatangani oleh PPK.
Keterlibatan Biro/bagian hukum atau ahli hukum kontrak tidak harus untuk nilai
diatas Rp. 100 miliar.
Peran berikutnya APIP dapat diminta bantuannya melakukan verifikasi sebelum
pembayaran dilakukan.
Mudah-mudahan bila kita berada dalam posisi yang terlibat dalam penunjukan
langsung diberi kemudahan dan telah memikirkan risiko dari pengabdian tugas
serta tidak membiarkan lebih banyak lagi teman atau atasan kita yang salah memilih
jalan. Yang akibatnya banyak yang alergi dengan pengadaan atau yang menolak
menjadi PPK.
CATATAN : KALAU PENUNJUKKAN LANGSUNG PARA PIHAK YANG TERKAIT JANGAN SEKALIKALI MENERIMA PEMBERIAN DARI PENYEDIA,
SEKALIPUN NILAINYA KECIL
Pelelangan Jasa Konstruksi atau disebut juga dengan Jasa Pemborongan sesuai
ketentuan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 dapat
dilakukan dengan beberapa metode yaitu melalui Pelelangan Umum, Pelelangan
Terbatas, Pemilihan Langsung dan Penunjukan Langsung. Dalam pembangunan
proyek ini dilakukan dengan Penunjukkan Langsung dengan tahapan sebagai
berikut:
1)
penyedia
penunjukkan
jasa
langsung,
yang
hal
mana
ini
yang
dapat
dilaksanakan
diundang
dengan
dalam
proses
mengadakan
rapat
untuk
pelaksanaan
kegiatan
penunjukkan
langsung
yang
akan
dilaksanakan. dari kegiatan ini munculah berita acara hasil rapat persiapan yang
memuat
dasar
pemilihan
metoda
pelaksanaan
pengadaan
dengan
cara
2)
Pengambilan dokumen
Pengambilan dokumen prakualifikasi dan dokumen penunjukan langsung; atau
dokumen prakualifikasi dan dokumen penunjukkan langsung dilampirkan dengan
surat undangan. Untuk efektifitas waktu pelaksanaan dokumen prakualifikasi dan
dokumen Penunjukan Langsung sebaiknya dilampirkan dengan surat undangan,
sehingga tidak perlu lagi diadakan acara pengambilan dokumen prakualifikasi
dan
selanjutnya
pengambilan
dokumen
penunjukan
langsung
setelah
pengumuman prakualifikasi.
3)
4)
5)
Evaluasi penawaran
Evaluasi penawaran dilakukan oleh pejabat pengadaan dan menuangkan
hasilnya dalam Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran, evaluasi dilakukan
dengan menilai kesesuaian antara semua persyaratan administrasi, (spesifikasi)
teknis dan harga yang diminta di dalam dokumen pengadaan dengan yang
ditawarkan oleh peserta
6)
Apabila terdapat penawaran teknis atau biaya yang dianggap tidak wajar atau
tidak sesuai dengan yang ditentukan dalam dokumen pengadaan atau HPS yang
telah ditentukan, maka pejabat pengadaan melakukan negosiasi teknis maupun
harga yang ditawarkan peserta. atau apabila penawaran sudah sesuai dengan
yang ditentukan pejabat pengadaan tetap harus melakukan negosiasi teknis
atau harga untuk lebih mendapatkan penawaran yang lebih baik dari segi teknis
maupun harganya.
Hasil negosiasi dituangkan dalam Berita Acara Hasil Negosiasi Teknis dan
Harga dilampiri dengan lampiran rekapitulasi harga sebelum dan sesudah
negosiasi, serta daftar hadir peserta dan pejabat pengadaan.
7)
8)
Pengumuman
Pengumuman
Penetapan
penyedia
barang/jasa
penunjukkan
langsung;
meskipun pesertanya hanya 1 (satu) calon penyedia barang/jasa dan tidak ada
masa
sanggah
menyampaikan
dalam
penunjukkan
pengaduan
apabila
langsung,
dalam
namun
proses
masyarakat
penunjukan
dapat
langsung
dipandang tidak transparan, tidak adil dan terdapat indikasi KKN (Keppres
80/2003 Lampiran I BAB II.
9)
Penunjukan Pemenang
Setelah masa sanggah berakhir ternyata tidak ada sanggahan tertulis yang
diajukan oleh peserta pelelangan maka dengan demikian dilanjutkan dengan
penunjukan pemenang