Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kelompok :
o
Badrut Tamam Ibnu A
o
Ardine Kumalasari
o
Bunga Prameswari
o
Dewi Adriana Putri
o
Lia Agustin
o
Lubabah Putri Dhuha
o
Mega Wahyu Sugito
o
Winda Intan Novalia
o
Wiwit Puji Lestari
o
Zuhrotul Lutfia
Contents
Pengertian AMDAL
Dokumen AMDAL
Prosedur dan Penilaian
AMDAL
Contoh Studi Kasus
Pengertian AMDAL
AMDAL adalah singkatan dari Analisis Dampak Lingkungan.
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting
suatu usaha dan kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan.
AMDAL merupakan salah satu alat bagi pengambil
keputusan untuk mempertimbangkan akibat yang mungkin
ditimbulkan oleh suatu rencana usaha dan atau kegiatan
terhadap lingkungan hidup guna mempersiapkan langkah
untuk
menanggulangi
dampak
negatif
dan
mengembangkan dampak positif.
Menurut
PP
No.
27
Tahun
1999,
PengertianAMDAL adalahkajian atas dampak
besar
dan
penting
untuk
pengambilan
keputusan suatu usaha atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan.
Undang-undang
Undang-undang R.I No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.
Undang-undang R.I No. 11 tahun 1974 tentang Pengairan.
Undang-undang R.I No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistem.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 15 tahun 1992 tentang Penerbangan.
Undang-undang R.I No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Undang-undang R.I No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Undang-undang R.I No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-undang R.I No. 38 tahun 2004 tentang Jalan.
Undang-undang R.I No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang R.I No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1994 tentang Debu dan Kebisingan.
Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.
Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 3 tahun2001 tentang Kemanan dan
Keselamatan Penerbangan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 70 tahun 2001 tentang
Kebandarudaraan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun.
Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air.
Keputusan Presiden
Keputusan Presiden No.32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.
Peraturan Presiden No. 36 tahun 2005, tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan
Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
Peraturan Menteri
Peraturan Menteri Kesehatan No. KEP-416/Menkes/1990 tentang Kriteria Air Bersih.
Peraturan Kepala BPN No. 4 tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun2006 tentang Pedoman
penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor11 tahun 2006 tentang Jenis
Rencana Usaha dan / atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan.
Keputusan Menteri
Keputusan Menteri Perhubungan No. 72 tahun 1994 tentang Pedoman Umum maupun
Pedoman Teknis Penyusunan AMDAL Bandar Udara dan Fasilitasnya.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep.48/MENLH/11/1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep.49/MENLH/11/1996 tentang Baku
Tingkat Getaran.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep. 02/MENKLH/1/1998 tentang
Pedoman Baku Mutu Lingkungan.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep. 30/MENLH/10/1999 tentang Panduan
Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan.
Keputusan Menteri Pehubungan No. 44 Tahun 2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan
Nasional.
Keputusan Menteri Pehubungan No. 47 Tahun 2002 tentang Sertifikat Operasi Bandar Udara;
Keputusan Menteri Pehubungan No. 48 Tahun 2002 tentang Penyerahan Penyelenggaraan
Bandar Udara Umum.
Tujuan AMDAL
1.Mengidentifikasi, memprakirakan, dan mengevaluasi dampak
yang mungkin terjadi terhadap lingkungan hidup yang
disebabkan oleh kegiatan yang direncanakan. Misalnya
rencana usaha atau kegiatan yang lainnya sebelum dan
sesudah kegiatan.
2.Meningkatkan dampak positif dan mengurangi sampai sekecil
kecilnya dampak negatif yang akan terjadi
3.Memberikan perlindungan pada lingkungan hidup agar tetap
lestari dan berkelanjutan.
4.Agar dapat membantu meningkatkan upaya pengendalian
usaha kegiatan yang berdampak negatif pada lingkungan
hidup.
5.Untuk memberikan kejelasan prosedur, mekanisme dan
koordinasi antar instansi dalam penyelenggaraan perizinan
rencana
Manfaat AMDAL
Sebagai
Environmental
safeguards
dari
kegiatan
lokal
SDS
yang
efesien,
SDA
yang
berkelanjutan,
tahap
atau
suatu
Pihak-pihak yang
Terlibat AMDAL
PEMERINTAH
PEMRAKARSA
MASYARAKAT YANG
BERKEPINTINGAN
Pemerintah
Pemerintah
berkewajiban
memberikan
Pemrakarsa
Pemrakarsa adalah orang atau badan hukum yang bertanggung
jawab atas suatu rencana usaha dan atau kegiatan yang akan
dilaksanakan
Berkewajiban melaksanakan kajian AMDAL
Masyarakat Yang
Berkepentingan
Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang
terpengaruh oleh segala bentuk keputusan dalam proses
AMDAL
Mempunyai kedudukan yang sama dengan kedudukan
pihak-pihak lain yang terlibat AMDAL
Berperan menyampaikan aspirasi, kebutuhan, nilai-nilai
yang dimiliki masyarakat, dan usulan-usulan penyelesaian
masalah untuk memperoleh keputusan terbaik
Dibagi menjadi 2 kategori yaitu masyarakat yang terkena
dampak dan masyarakat pemerhati
Penapisan
Pelingkupan
Prakiraan
Dampak
Identifikasi
Dampak
Evaluasi
Dampak
Penapisan
Menentukan perlu tidaknya kegiatan
atau usaha dilengkapi dengan kajian
AMDAL
Pelingkupan
Membatasi
pada
hal
penelitian
penting
pengambilan keputusan
Jenis-jenis pelingkupan
1. Pelingkupan Bidang
2. Pelingkupan Ruang
3. Pelingkupan Waktu
AMDAL
yang
agar
berguna
terfokus
untuk
Identifikasi Dampak
Tujuannya
untuk
menentukan
ada
atau
Prakiraan Dampak
Tujuannya untuk memperkirakan besarnya perubahan kualitas lingkungan semua
komponen lingkungan yang telah diidentifikasikan
Kriteria evaluasi dampak yaitu
1.
2.
3.
4.
Intensitas dampak
5.
6.
7.
Evaluasi Dampak
Dilakukan
secara
holistik
dan
digunakan
sebagai :
1. Dasar untuk menelaah kelayakan lingkungan
dari berbagai alternatif usaha atau kegiatan
2. Arah
pengelolaan
ditimbukan
dampak
penting
yang
Berdampak
penting
terhadap LH
Wajib AMDAL
Pasal 22
ayat 1 UU
PPLH
Kriteria
Dalam PERMEN-LH No 11 Tahun 2006, ternyata ada kegiatan yang juga berdampak
penting namun tidak dikenakan wajib Amdal karena dampaknya tidak terlalu besar bagi
lingkungan, namun diwajibkan UKL-UPL.
Contoh : Gedung bertingkat daerah mall diwajibkan UKL-UPL. Dalam UKL-UPL,
pemrakarsa wajib mengelola dampak negatif dari proyek pembangunan hotel tersebut,
baik lingkungan maupun sosial.
wajib
membuat
surat
peryataan
kesanggupan
Dokumen AMDAL
KETENTUAN
UMUM
5 MACAM
DOKUMEN
AMDAL
KA-ANDAL
ANDAL
RKL
RPL
RINGKASAN
EKSEKUTIF
KETENTUAN UMUM
o Penyusunan dokumen AMDAL wajib dilakukan oleh
Penyusun
AMDAL
yang
memiliki
sertifikat
kompetensi penyusun AMDAL dan telah teregistrasi
o Minimal terdiri dari satu orang ketua tim penyusun
berkompetensi KTPA dan dua orang sebagai anggota
yang memiliki KTPA dan/atau ATPA serta tenaga ahli
yang kompeten sesuai lingkup studi AMDAL
o Pemrakarsa wajib mengikutsertakan
dalam penyusunan dokumen AMDAL
masyarakat
KA-ANDAL
ANDAL
RKL
RPL
RINGKASAN EKSEKUTIF
Merupakan dokumen yang meringkas secara singkat dan jelas hasil
kajian ANDAL
Hal-hal yang perlu disampaikan dalam ringkasan eksekutif biasanya
adalah uraian secara singkat tentang besaran dampak dan sifat
penting dampak yang dikaji dalam ANDAL dan upaya-upaya
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang akan dilakukan
untuk mengelola dampak-dampak tersebut