Vous êtes sur la page 1sur 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

METODE KONTRASEPSI UNTUK PUS


Di Puskesmas Krembangan Selatan Surabaya

Disusun Oleh :
Disusun Oleh:
Semester III
Kelas Reguler
1.
2.
3.
4.
5.

Aprilia Kusuma W.
Rizky Alfira R.
Ghaisani Ikramina A
Yuli Ernawati
Rizka Azzurien Aina

(P27824112038)
(P27824112047)
(P27824112096)
(P27824112099)
(P27824112102)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN KAMPUS SUTOMO
SURABAYA
2014
Lembar Pengesahan

Satuan Acara Penyuluhan Metode Kontrasepsi Untuk PUS ini Telah


Disahkan oleh Tim Pembimbing pada Hari

, .., April 2015.

Pembimbing Pendidikan

Pembimbing Tempat Praktik

Prodi DIII Kebidanan Kampus Sutomo

Bidan Koordinator KIA

Surabaya

RossyNs.
Mallina
Amd. Keb.
Sri Utami S.Kp.
M.Kes.
Queen Khoirun Nisa Mairo M.Keb.
NIP. 196711141990032001
NIP. 198212132008012007

engetahui

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Kebidanan


Kampus Sutomo Surabaya

Kepala Puskesmas Krembangan Selatan


Surabaya

Susilorini,S.KM.,M.Pd.
NIP. 195306111977032001

dr. Dayanti
NIP.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik
: Keluarga Berencana
2. Sub Topik
: Metode Kontrasepsi Untuk PUS (Pasangan Usia Subur)
3. Sasaran
: Pasangan usia subur
4. Hari / tanggal
:
5. Waktu
: 60 menit
6. Tempat
:
7. Tujuan
7.1 Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit peserta dapat mengetahui
tentang metode kontrasepsi untuk PUS (Pasangan Usia Subur)
7.2 Tujuan KhususSetelah mendapatkan penyuluhan tentang Penatalaksanaan

8.

Pemberian ASI Eksklusif, diharapkan peserta penyuluhan dapat menjelaskan:


7.2.1 Pengertian/ Batasan Keluarga Berencana
7.2.2 Tujuan Keluarga Berencana
7.2.3 Manfaat Keluarga Berencana
7.2.4 Pertimbangan pemakaian kontrasesi
7.2.5 Metode-metode kontrasepsi
Materi
8.1 Pengertian/ Batasan Keluarga Berencana
8.2 Tujuan Keluarga Berencana
8.3 Manfaat Keluarga Berencana
8.4 Pertimbangan pemakaian kontrasesi
8.5 Metode-metode kontrasepsi

9.

Metode
Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab.
10. Media
Media yang digunakan adalah leaflet dan flip chart.

11. Daftar Rencana Proses Penyuluhan.


No
1
1.

Pukul
(WIB)
2
10.00
10.03

Kegiatan
3
Pembukaan
(3 menit)

Materi
4
1.1 Ucapkan salam

Kegiatan
Penyaji
5
Mengucapkan salam

Kegiatan
Peserta
6
Menjawab
salam

1.2 Perkenalan diri


Membuka acara

Memperhatikan

1.3 Tujuan

penyuluhan

dan

1.4 Topik dan Sub topik

Menjelaskan tujuan

mendengarkan

Menjelaskan topik dan


1.5 Kontrak waktu

sub topik
Menjelaskan kontrak
waktu selama 30

2.

10.04

Pelaksanaan

10.19

Penyuluhan
(15 menit)

2.1 Pengertian/Batasan
2.2 Tujuan Pemberian
2.3 Manfaat
2.4 Pertimbangan
pemakaian kontrasesi
2.5 metode-metode
kontrasepsi

menit kepada peserta


Menyajikan dan

Mendengarkan,

menjelaskan materi

melihat, dan

penyuluhan.

memperhatikan.

Menunjukkan gambar

Memperhatikan

dan menjelaskan, serta penjelaskan


mendemontrasikan

pada gambar
serta.
Menyimak
pendemontrasian dari penyaji

3.

10.20
10.40

Evaluasi
(20 menit)

3.1 Evaluasi kepada

Bertanya pada peserta

peserta
3.2 Tanya jawab

Menjawab
pertanyaan dari

Menjawab pertanyaan

penyaji

peserta

Mengajukan
pertanyaan

3.3 Kesempatan
pembimbing
4.

5.

10.40

Simpulan

10.45

(5 menit)

10.46
11.00

Penutup

Simpulan materi

5.1 Leaflet

Pembimbing

kepada penyaji

menambahkan

Mendengarkan,

penjelasan
Penyaji dan peserta

Memperhatikan
Peserta dan

menyimpulkan materi

penyaji

yang sudah dibahas

menyimpulkan

Membagikan leaflet

materi
Peserta

( 15 menit)

menerima leaflet
5.2 Membaca leaflet
yang telah diberikan

Peserta
Memberi tugas pada

membaca di

5.3 Salam penutup

peserta membaca

tempat

leaflet di tempat

penyuluhan dan

penyuluhan dan di

di rumah

rumah

Menjawab

Mengucapkan salam

salam

12. Pengorganisasian
12.1 Pembimbing : 1. Praktik Klinik : Dwi Fitriati Nusantoro Amd.Keb.
2. Pendidikan :
Sri Utami S.Kp. Ns. M.Kes.
Queen Khoirun Nisa Mairo M.Keb.
12.2 Moderator : 1.
Tugas

: Mengucapkan salam
Perkenalan

12.3 Penyaji
Tugas
12.4 Observer
Tugas
12.5 Notulen
Tugas

Menjelaskan tujuan
Menyampaikan topik dan sub topik
: 1.
2.
: Menyajikan materi penyuluhan
: 1.
: Menilai proses penyuluhan
: 1.
: Mencatat semua peserta yang hadir
Mencatat semua pertanyaan peserta

13. Kegiatan Evaluasi


13.1 Struktural
13.1.1 Peserta hadir (85% = 15 orang) di ruang penyuluhan 10 menit
13.1.2
13.1.3

sebelum acara dimulai.


Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di ruang penyuluhan.
Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum

penyuluhan selesai.
13.2 Proses
13.2.1 Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai tugas.
13.2.2 Peserta memperhatikan terhadap materi penyuluhan, serta peserta
yang terlibat aktif dalam penyuluhan 75% yang hadir.
13.3 Hasil yang ingin dicapai
Peserta memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh dan dapat
menjelaskan kembali tentang:
13.3.1 Pengertian/Batasan Keluarga Berencana
13.3.2 Tujuan Pemberian Keluarga Berencana
13.3.3 Manfaat Keluarga Berencana
13.3.4 Pertimbangan pemakaian kontrasesi
13.3.5 Metode-metode kontrasepsi

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian/Batasan Keluarga Berencana
Keluarga berencana (KB) adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan
dengan jalan memberi nasihat perkawinan, dan penjarangan kehamilan. KB merupakan
salah satu usaha membantu keluarga/individu merencanakan kehidupan keluarganya
dengan baik, sehingga dapat mencapai keluarga yang berkualitas (Bahiyatun, 2009:84).
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan
konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang
mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur matang dengan sel sperma
tersebut (BKKBN, 2011).
2.2 Tujuan Keluarga Berencana
Tujuan keluarga berecana menurut BKKBN adalah :

1. Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dan
bangsa pada umumnya.
2. Meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran
sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan untuk meningkatkan
reproduksi.
2.3 Cara Kerja Kontrasepsi
1.

Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi.

2.

Melumpuhkan sperma.

3.

Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.

(BKKBN, 2001).
2.4 Macam-macam alat kontrasepsi
Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari
KB hormonal, non hormonal, alamiah, dan kontrasepsi mantap.
1. KB Hormonal
1) Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah :

Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali
pil)

Kenaikan berat badan

Muncul flek hitam pada wajah

Mual, pusing, atau muntah

2) Cara kerja :

Menekan masa subur

Mencegah penempelan

Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh air mani

Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu

3) Macam-Macam KB Hormonal
a.

Pil Oral Kombinasi

Efektif dan reversible

Harus diminum setiap hari

Efek samping yang serius jarang terjadi

Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak


perdarahan atau spotting

Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui

Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat

Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu :


a.

Monofasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif

b.

Bifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dengan 7
tablet tanpa hormon aktif

c.

Trifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7
tablet tanpa hormon aktif

Kelebihan pil oral kombinasi

Memiliki efektifitas yang tinggi

Resiko terhadap kesehatan sangat kecil

Tidak mengganggu hubungan seksual

Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid

Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin


menggunakannya

Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan kembali


setelah diberhentikan

Untuk kontrasepsi darurat

Kekurangan pil oral kombinasi

Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap


hari

Mual, terutama pada 3 bulan pertama

Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama

Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita


menyusui

Meningkatkan TD

b. Suntik
Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh
semua WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok
untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.
Jenis-jenis suntik progestin

DMPA mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap 3 bulan


dengan cara disuntikkan IM

Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat


dengan cara disuntikan IM dalam.

Kelebihan suntik progestin, yaitu :

Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang

Tidak mempengaruhi hubungan suami istri

Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada


penyakit jantung

Tidak berpengaruh terhadap ASI

Kekurangan suntik progestin, yaitu :

Sering

ditemukan

gangguan

haid

seperti

spotting,

siklus

memanjang dan memendek

Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan


sewaktu-waktu

Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah


penghentian pemakaian

c.

Suntik kombinasi
Merupakan

jenis

suntikan

yang

terdiri

atas

25

mg

Depo

Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan


injeksi IM 1 bulan sekali.

Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:


Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan
suami istri
Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
Efek samping yang kecil
Klien tidak perlu menyimpann obat suntik
Kekurangan suntik kombinasi, yaitu :

Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10


hari

Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan

Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan

Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya

d. Implant
Efektif 5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk
Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua
ibu usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan,
kesuburan akan kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa
perdarahan tidak teratur, bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat
menyusui.
Keuntungan implant, yaitu :

Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun),


pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan

Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus


estrogen, tidak mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi ASI

Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan


pencabutan setiap saat sesuai dengan kebutuhan

Kekurangan implant, yaitu :

Perubahan pola haid

2.

Nyeri kepala dan nyeri dada

Peningkatan/penurunan BB

Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan pelepasan

KB Non Hormonal
1) AKDR (IUD)
Cara kerja

Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.

Mencegah implantasi telur dalam uterus.

Mencegah sperma dan ovum bertemu.

Keuntungan IUD, yaitu :

Tidak mempengaruhi hubungan seksual.

Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.

Tidak mempengaruhi ASI.

Metode jangka panjang.

Dapat digunakan sampai menopouse.

Efek samping penggunaan IUD :

Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak

Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)

Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi

Saat haid lebih sakit

2) Kondom
Cara kerja

Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.

Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke


pasangan lain.

Keuntungan kondom, yaitu :

Tidak mengganggu produksi ASI.

Mencegah Penyakit Menular Seksual (PMS)

Mencegah ejakulasi dini.

Mencegah terjadinya kanker serviks.

Mencegah imunoinfertiltas.

Murah dan dapat diberi secara umum.

Memberi dorongan suami untuk ber KB.

Efek samping

3.

Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan

Alergi

Mengurangi kenikmatan hubungan seksual

KB Yang Tanpa Memakai Alat Apapun (Alamiah)

1) Coitus Interuptus (Senggama Terputus)


Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi
ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita.
Cara kerja
alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak
masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara
apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.
Keuntungan :

Efektif bila dilaksanakan dengan benar

Tidak mengganggu produsi ASI

Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya

Tidak ada efek samping

Tidak memerlukan alat

2) Kalender
Metode KB dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur,
effektivitasnya 75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor
kegagalan karena salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak

teratur Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek


dikurangi 18.
3) MAL (Metode Amenorrea Laktasi)
Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif.
MaL dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih
efektif jika pemberian belum haid, usia bayi kurang dari 6 bulan.
Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian
metode kontrasepsi lainnya.
Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan ovulasi.
Keuntungannnya
Efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera
efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping secara
sistemik, tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa
biaya.
Keterbatasannya

Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam


30 menit pasca persalinan.

Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial.

Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6


bulan.

Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B


(HBV) dan HIV/AIDS.

Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara


eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulandan belum mendapat haid
setelah melahirkan.

4.

Kontrasepsi Mantap
1) Tubektomi (MOW)
Pengikatan/pemotongan tuba fallopi kiri dan kanan pada wanita untuk
mencegah transport ovum dari ovarium melalui tuba ke arah uterus,

dilakukan dengan cara operasi, effektivitas : tinggi, reversibilitas: rendah,


disebut kontrasepsi mantap.
2) Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan kanan pada pria untuk
mencegah transport spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara operasi
kecil / minorsurgery, effektifitas : tinggi, reversibilitas : rendah, disebut
kontrasepsi mantap.

Vous aimerez peut-être aussi