Vous êtes sur la page 1sur 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tujuan pengembangan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah
terciptanya masyarakat Indonesia yang hidup dan berprilaku dalam lingkungan
sehat dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. Dipihak lain
pelayanan kesehatan yang diberikan diseluruh wilayah Indonesia harus dilakukan
secara adil, merata, dam optimal.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, telah ditetapkan empat misi
pembangunan kesehatan yaitu, yaitu: (1) Menggerakkan pembangunan nasional
berwawasan kesehatan (2) Mendorong kemadirian masyarakat untuk hidup sehat
(3) Memeliharan dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata,
dan terjangkau (4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
dan masyarakat serta lingkungan.
Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang tersebar luas di
masyarakat Indonesia. Hasil studi morbiditas SKRT-Surkenas 2001 menunjukan
penyakit gigi menduduki urutan pertama (60% penduduk). Faktor penyabab dari
penyakit gigi dan mulut dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku dan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Berbagai upaya untuk mengatasi hal ini telah
banyak dilakukan baik pemerintah maupun swasta.

DOKTER GIGI KELUARGA

Penyelenggaraan dokter gigi keluarga adalah satu pendekatan baru dalam


upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang mengggunakan ilmu kedokteran
gigi dasar. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang pelayanan
kedokteran gigi keluarga.
Visi pelayanan dokter gigi keluarga adalah kemandirian keluarga dalam
upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan tercapainya derajat kesehatan gigi dan
mulut setinggi-tingginya, melalui pelayanan kedokteran gigi keluarga secara
efisien, efektif, adil, merata, aman, dan bermutu. Sedangkan misinya adalah: (1)
Mendorong kemandirian keluarga dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi
dan mulut. (2) Mengusahakan tersedianya pelayanan dokter gigi keluarga yang
merata, bermutu, dan terjangkau. (3) Memberikan pelayanan, memlihara, dan
meningkatkan kesehatan gigi perorangan serta masyrakat (kelaurga binaan),
sehingga tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut yang diharapkan. 4.
Meningkatkan profesionalisme dokter gigi keluarga dalam mengemban peran,
tugas, fungsinya. (5) Meningkatkan kemitraan dengan profesi, institusi
pendidikan, dan pihak-pihak terkait.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana langkah-langkah dokter gigi keluarga dari awal hingga bisa
berpraktik?
2. Pihak mana saja yang terlibat dalam pengurusan izin praktik dokter gigi
Keluarga?
3. Bagaimana tanggung jawab dan melapor dokter gigi keluarga?

1.2 Tujuan
DOKTER GIGI KELUARGA

1. Mengetahui langkah-langkah dan alur menjadi dokter gigi keluarga dan


bisa berpraktik
2. Mengetahui alur perizinan dalam pengurusan dokter gigi keluarga.
3. Mengetahui tanggung jawab dokter gigi keluarga.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

DOKTER GIGI KELUARGA

2.1 Dokter Gigi Keluarga


Dokter gigi keluarga adalah dokter gigi yang mempunyai pengetahuan,
sikap, dan perilaku professional dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi
dari keluarga binaanya dengan menyelenggarakan upaya pemeliharaan kesehatan
gigi dasar paripurna dengan pendekatan holistik dan kesisteman serta proaktif
dalam antisipasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi keluarga yang
memilihnya sebagai mitra utama pemeliharaan kesehatan gigi.
2.2 Pelayanan Dokter Gigi Keluarga
Pelayanan kesehatan dasar perorangan paripurna dalam bidang kesehatan
gigi dan mulut yang memusatkan layanannya kepada setiap individu dalam
kelurga binaan.
Pelayaanan kedokteran gigi keluarga bersifat paripurna (promotif,
preventif, kuratif, rehabilitatif) dan sinambung dengan mempertimbangkan
dinamika keluarga dalam layananya, sehingga pelayanannya tidak dibatasi oleh
golongan umur, jenis kelamin, maupun sistem organ. Individu profesi yang
menjalankan peranannya dalam memberikan layanan kesehatan.
Prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga di Indonesia mengikuti anjuran
WHO dan WONCA yang mencantumkan prinsip-prinsip ini dalam banyak
terbitannya. Prinsip-prinsip ini juga merupakan simpulan untuk meningkatkan
kualitas layanan dokter primer dalam melaksanakan pelayanan kedokteran.
Prinsip-Prinsip

pelayanan/pendekatan

kedoktran

keluarga

adalah

memberikan/mewujudkan:
1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif
DOKTER GIGI KELUARGA

2.
3.
4.
5.

Pelayanan yang kontinu


Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
Koordinatif dan kolaboratif
Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagaian integral

dari keluarganya.
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja,
dan lingkungan tempat tinggalnya.
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum.
8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dipertanggung jawabkan
9. Sadar biaya dan sadar mutu.

BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Skenario
Dokter gigi Makmur sudah selesai mengikuti pelatihan dokter gigi
keluarga dan memperoleh surat tanda telah mengikuti pelatihan. Dia kemudian

DOKTER GIGI KELUARGA

segera mempersiapkan standar perizinan, sumber daya manusia, serta sarana dan
prasarana yang dibutuhkan untuk membuka praktik.
2.2 Terminologi
1. Standar perizinan: Standar perizinan dokter gigi keluarga meliputi:
a) Ijazah dokter gigi dan sertfikat pelatihan dokter gigi keluarga
b) Surat Penyataan telah mengucapkan janji
c) Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter
d) Sertifikat kompetensi dokter gigi keluarga
2. Diet Karbohidrat:
3. Sumber daya manusia dokter gigi keluarga: terdiri dari Dokter gigi,
perawat gigi dam tenaga administrasi.
4. Tahap pencegah [Leavel dan Clark]: Health promotion, Spesific
protection, Early diagnose and prompt treatment, disability limitation,
rehabilitation.
5. Pola asuhan dokter gigi keluarga: proses belajar dan pelayanan yang
ditujukan ke pasien/komunitas untuk mencapai derajat kesehatan gigi dan
mulut setinggi-tingginya.

2.3 Learning Objective


1. Jelaskan langkah-langkah yang perlu dilakukan dokter gigi Makmur
dari awal hingga bisa berpraktik!
Perizinan praktik dokter gigi keluarga dilaksanakan melalui (Keputusan Menteri
Kesehatan No. 39):
1) Sertifikasi, pengakuan akan kompetensi yang dimiliki seseorang,
sertifikasi ini diberikan oleh lembaga yang menyelenggarakan pendidikan
dokter gigi keluarga, dalam hal ini adalah fakultas kedokteran gigi (FKG),

DOKTER GIGI KELUARGA

kolegium kedokteran gigi Indonesia (KKGI), serta organisasi profesi


(PDGI), dan Departemen Kesehatan.
2) Registrasi, pencatatan resmi terhadap dokter gigi yang telah memiliki
sertfikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya
serta diakui secara hukum untuk melakukan tindakan profesinya. Surat
tanda registrasi (STR) setiap 5 tahun dan diregistrasi ulang setiap 5 tahun
sekali tetap memenuhi persyaratan-persyaratan.
Sertifikat kompetensi adalah surat pengakuan terhadap kemampuan
seorang dokter gigi untuk menjalankan praktik kedokteran di seluruh
Indonesia setelah lulus kompetensi.

DOKTER GIGI KELUARGA

DOKTER GIGI KELUARGA

Untuk memperoleh STR dokter gigi kelurga oleh konsil kedokteran


Indonesia maka seorang dokter gigi keluarga harus:
a) Memiliki ijazah dokter gigi dan sertifikat pelatihan dokter gigi
keluarga.
b) Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji
dokter gigi.
c) Memiliki surat keterangan fisik dan mental dari dokter yang
memiliki SIP.
d) Memiliki sertifikat dokter gigi keluarga.
e) Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan
etika profesi.
3) Lisensi, SIP adalah bukti tertulis yang diberikan pemerintah kepada dokter
gigi yang telah diregistrasi setelah memenuhi persyaratan yang berlaku.

DOKTER GIGI KELUARGA

2. Pihak-pihak berwenang mana saja yang terlibat dalam pengurusan izin


praktik dokter gigi Makmur?
Secara rinci kewenangan pemeberian izin adalah sebagai berikut:
1) Pemerintah Pusat [Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar]:
1. Menetapkan kebijakan pelayanan dokter gigi keluarga.
2. Menetapkan pedoman penyelenggaraan dokter gigi keluarga.
3. Menetapkan standar perizinan dokter gigi keluarga
4. Menyusun dan menetapkan pedoman pengawasan dan pembinaan
praktik dokter gigi keluarga
5. Menyusun dan menetapkan pedoman dan instrument akreditasi praktik
dokter gigi keluarga
6. Menyusun pedoman monitoring dan evaluasi.
2) Dinas Kesehatan Provinsi
1. Menyusun pedoman teknis monitoring dan evaluasi praktik dokter gigi
keluarga

yang

telah

memiliki

izin

dari

Dinas

Kesehatan

Kabupaten/Kota.
DOKTER GIGI KELUARGA

10

2. Menyediakan perangkat pembinaan praktik dokter gigi keluarga yang


telah memiliki izin praktik dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten atau
instansi berwenang lainnya.
3. Menyusun pedoman teknis.
3) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
1. Menerima, memproses, memberikan dan menerbitkan izin baru praktik
dokter gigi keluarga
2. Menerima, memproses, memberikan dan menerbitkan perpanjangan
izin praktik dokter gigi keluarga
3. Bersama Dinas Kesehatan Provinsi, organisasi profesi dan lintas sector
melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
praktik dokter gigi keluarga
4. Mencabut izin praktik dokter gigi keluarga yang tidak memenuhi
ketentuan standar berlaku.
4) Organisasi Profesi
1. Bersama Departemen Kesehatan RI menyusun standar pelayanan
kedokteran gigi keluarga
2. Memberikan rekomendasi dibidang teknis medis terhadap pelaksanaan
praktik dokter gigi keluarga.

3. Kepada siapa nantinya dokter gigi Makmur bertanggung jawab dan


melapor?
Berdasarkan KMK RI No. 1415 Tahun 2005 Tentang Kebijakan Pelayanan
Kedokteran Gigi Keluarga:
1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota: pelayanan kedokteran gigi keluarga
harus melaporkan kegiatannya/hasil temuannya kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus
membina Pelayanan Kedokteran Gigi Kelaurga dalam wilayahnya.
DOKTER GIGI KELUARGA

11

2. Puskesmas Wilayah Kerja, wajib melaporkan kinerjanya, khususnya hasil


temuan informasi epidemiologis, sehingga dapat dibuat program kesmas
yang terintegrasi.
Berdasarkan KMK RI No. 039 Tahun 2007 Tentan Pedoman Penyelenggaraan
Kedokteran Gigi Keluarga:
Pembinaan dan Pengawasan dilakukan oleh:
1.
2.
3.
4.

Pemerintahan Pusat
Konsil Kedoktean Indonesia
Pemerintahan Daerah (Dinas Kesehatan)
Organisasi Profesi

Dalam rangka pembinaan dan pengawasan dokter gigi keluarga yang


menyelenggarakan praktik dokter gigi keluarga dapat dilakukan audit medis oleh
organisasi profesi.
1. Secara reguler dilakukan pemantauan melalui laporan 3 bulan sekali oleh
dinas kesehatan kabupaten/kota, 6 bulan sekali Dinas Kesehatan Provinsi,
1 tahun sekali oleh pusat
2. Hasil pemantauan dibahas dalam pertemuan periodin sekurang-kurangnya
1 tahun 1 kali
3. Menindaklanjuti keluhan pasien atau masyarakat
4. Memberikan peringatan lisan atau tertulis bila terdapat hal-hal yang tidak
sesuai dengan syarat perizinan dan prinsip dokter gigi keluarga.
5. Melakukan pemantauan teguran atau usulan perbaikan yang telah
diberikan kepada dokter gigi keluarga.

DOKTER GIGI KELUARGA

12

BAB IV
PENUTUP
SIMPULAN
1) Penyelenggaraan Kedokteran gigi keluarga pelaksanaannya dapat
dilakukan melalui pendekatan lintas sector dan lintas program serta
pemberdayaan masyarakat. Dorongan dan pengaturan pemerintah
perlu untuk meningkatkan pelayanan praktik dokter gigi keluarga
2) Pelayanan praktik dokter gigi keluarga dilakukan dengan kerja
sama dan koordinasi antara Departemen Kesehatan, PDGI, dan
FKG. Dengan demikian pelayanan kedokteran gigi keluarga
diaharapkan dapat segera tercapai secara bertahap.
3) Keluarga diberdayakan dan berperan sebagai subjek menuju
kesehatan gigi dan mulut.

DOKTER GIGI KELUARGA

13

ALUR PERMOHONAN SURAT IZIN PRAKTEK DOKTER GIGI

ALUR PERMOHONAN SURAT TANDA REGISTRASI

DOKTER GIGI KELUARGA

14

DOKTER GIGI KELUARGA

15

Vous aimerez peut-être aussi