Vous êtes sur la page 1sur 18

AKUNTANSI

PENGHIMPUN DANA
DAN PERLAKUAN
AKUNTANSI TERHADAP
TRANSAKSI DENGAN
AKAD MUDHARABAH
KELOMPOK 6 :
SITI AUWALUL.H (1112000452)
DIAN OKTAVIANA (1112000432)
YESSY GUSTIANTI (111100025)

AKUNTANSI TABUNGAN
Tabungan syariah adalah tabungan yang
dijalankan berdasarkan dengan prinsipprinsip syariah.
Dewan Syariah Nasional telah
mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa
tabungan yang dibenarkan adalah :

Tabungan yang berdasarkan prinsip wadiah


dan
Tabungan yang berdasarkan prinsip
mudharabah.

AKUNTANSI GIRO

giro adalah simpanan yang penarikannya dapat


dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya
atau dengan cara pemindahbukuan.
Giro Syariah adalah giro yang dijalankan
berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
Dalam hal ini, dewan syariah nasional telah
mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa
giro yang dibenarkan secara syariah adalah giro
yang dijalankan berdasarkan prinsip wadiah yad
al-dhamanah dan prinsip mudharabah.

DEPOSITO

Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya


dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian
antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.

Jenis deposito berjangka :


* Deposito berjangka biasa adalah deposito yang
berakhir pada jangka waktu yang diperjanjikan,
perpanjangan hanya dapat dilakukan setelah ada
permohonan baru / pemberitahuan dari penyimpan
* Deposito berjangka otomatis (Automatic roll over)
,pada saat jatuh tempo, secara otomatis akan
diperpanjang untuk jangka waktu yang sama tanpa
pemberitahuan dari penyimpan

PENGERTIAN AKAD
MUDHARABAH
Akad Mudharabah adalah perjanjian atas
suatu jenis perkongsian, dimana pihak
pertama (shahib almal) menyediakan dana,
dan pihak kedua (mudharib) bertanggung
jawab atas pengelolaan usaha. Hasil Usaha
dibagikan sesuai dengan nisbah (porsi bagi
hasil) yang telah disepakati bersama secara
awal.

RUKUN-RUKUN MUDHARABAH
Dalam transaksi dengan prinsip mudharabah
harus dipenuhi rukun mudharabah yaitu :
1. Shahibul maal / Rabulmal (pemilik dana / nasabah)
2. Mudharib (pengelola dana/ pengusaha / bank)
3. Amal ( Usaha / pekerjaan)
4. Ijab Qabul

JENIS-JENIS AKAD MUDHARABAH


1.Mudharabah Muthlaqah, (Investasi Tidak
Terikat/Dana Syirkah Temporer)

yaitu pihak pengusaha diberi kuasa penuh


untuk menjalankan proyek tanpa larangan /
gangguan apapun urusan yang berkaitan dengan
proyek itu dan tidak terikat dengan waktu,
tempat, jenis, perusahaan dan pelanggan.
Investasi tidak terbatas ini pada usaha
perbankan syariah diaplikasikan pada tabungan,
dan deposito.

2.Mudharabah Muqaidah / Muqayyadah (Investasi


Terikat)
yaitu pemilik dana (shahibul maal) membatasi /
memberi syarat kepada mudharib dalam pengelolaan
dana seperti misalnya hanya untuk melakukan
mudharabah bidang tertentu, cara, waktu dan
tempat yang tertentu saja, Bank dilarang
mencampurkan rekening investasi terbatas dengan
dana bank atau dana rekening lainnya pada saat
investasi.

APLIKASI PRINSI-PRINSIP MUDHARABAH


MUTALAQAH UNTUK PRODUK TABUNGAN
MUDHARABAH
Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional ditetapkan ketentuan
tentang Tabungan Mudharabah (Fatwa, 2006) sebagai berikut:
Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul mal
atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau
pengelola dana
Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan
berbagai nacam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan mengembangkannya.
Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk
tunai dan bukan piutang
Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah
dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening
Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito
dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi
haknya
Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah
keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan

APLIKASI PRINSI-PRINSIP MUDHARABAH


MUTALAQAH UNTUK PRODUK DEPOSITO
MUDHARABAH
Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional ditetapkan ketentuan
tentang Depsoito Mudharabah (Fatwa, 2006) sebagai berikut:
Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal
atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau
pengelola dana
Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan
berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan mengembangkannya, termasuk didalamnya
mudharabah dengan pihak lain.
Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai
dan bukan piutang
Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah
dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening
Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito
dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan

KARAKTERISTIK TRANSAKSI MUDHARABAH

Dana Mudharabah
Dana Mudharabah yang dihimpun harus dalam
bentuk uang tunai dan bukan piutang serta dinyatakan
dengan jelas jumlahnya dan harus diserahkan kepada
mudharib, untuk memungkinkannya melakukan usaha.

Keuntungan
Pembagian keuntungan harus didasarkan sesuai
dengan nisbah yang disepakati pada awal dan
dituangkan dalam akad. Apabila ditetapkan bahwa
semua keuntungan untuk satu pihak saja, atau sejumlah
uang masuk untuk salah satu pihak saja, tanpa persen
pembagian, maka muamalat tersebut menjadi tidak sah.

Peranan Bank Syariah

Peranan Bank syariah dalam hal pencampuran harta


dan ber mudharabah dengan pihak ketiga, merupakan hal
penting dalam bidang operasinya. Karena bank adalah
badan perantara antara unit kelebihan dan unit
kekurangan, dimana dalam perantaraan itu amat
diperlukan pandangan bahwa hubungan langsung antara
kedua unit itu amat sukar diwudjudkan tanpa perantaraan
bank

DASAR HUKUM AKAD MUDHARABAH


Para Ulama mazhab sepakat bahwa Mudharabah hukumnya dibolehkan
berdasarkan AI-Qur'an, Sunnah, Ijma' dan Qiyas, adapun dalil dari AI-Qur'an
antara lain surat AI- Muzammil (73) ayat 20 sebagai berikut;
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang)
kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan
(demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah
menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekalikali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi
keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al
Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit
dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah;
dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang
mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat
dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa
saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya
di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.
Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
(Dikutip dari :AL QURAN ONLINE )

STANDAR AKUNTANSI TRANSAKSI MUDHARABAH


Penyempurnaan Akuntansi Mudharabah pada PSAK 105.
PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah merupakan penyempurnaan dari PSAK 59: Akuntansi
Perbankan Syariah (2002) yang mengatur mengenai Mudharabah.
Bentuk penyempurnaan dan penambahan pengaturannya adalah sebagai berikut :
Ketentuan Syari Mudharabah,Menurut PSAK no.105 :
1.MudharabahMuqayyadah
Shohibul maal memberikan batasan kepada mudharib mengenai tempat, cara dan
objek investasinya
Dua jenis mudharabah muqayyadahdalam praktikperbankan, yakni :
a. Mudharabah muqayyadah executing
b. Mudharabah muqayyadah chanelling
2.MudharabahMuthlaqah
Shahibul maal memberikan kebebasan penuh kepada mudharib dalam pengelolaannya
3.Mudharabahmusytarakah
Bentuk mudharabah dimana pengelola dana menyertakan modal dalam kerjasama
investasi. Akad ini merupakan solusi sekiranya dalam perjalanan usaha, pengelola dana
memiliki modal yang dapat dikontribusikan dalam investasi

STANDAR AKUNTANSI
Pengukuran, pengakuan, penyajian dan pengungkapan transaksi
penghimpunan dana dengan prinsip mudharabah tercantum
dalam PSAK 105 tentang Akuntansi Mudharabah, dimana bank
sebagai pengelola dana atau mudharib dana sebagai berikut:

Pengakuan dan Pengukuran


PSAK 105 Paragraf 25-30

Penyajian
PSAK 105 Paragraf 36 & 37

Pengungkapan
PSAK 105 Paragraf 38 & 39

PROSES PENCATATAN DAN PELAPORAN


TRANSAKSI MUDHARABAH
Pada tanggal 1 Agustus 2008 Bank Syariah
menerima setoran tunai atas nama Maskaryo
sebesar Rp.25.000.000,-- sebagai investasi
deposito mudharabah untuk jangka waktu satu
bulan dengan nisabah 65 untuk nasabah dan
35 untuk bank syariah.
Atas transaksi tersebut bank syariah
melakukan jurnal sebagai berikut:
Dr. Kas 25.000.000
Cr. Deposito Mudharabah 25.000.000
(a/n Maskaryo)

Dari transaksi tersebut akan mempengaruhi perubahan Buku Besar dan posisi
Neraca sebagai berikut:
BUKU BESAR
DEPOSITO MUDHARABAH

Debet
Tgl

Keterangan
Saldo

Kredit
Jumlah

Tgl

25.000.000

01/08

Keterangan

Jumlah

Maskaryo
25.000.000

NERACA
Per 01 Agustus 2008

Debet

Uraian

Kredit
Jumlah

Uraian

Jumlah

Kewajiban
Giro Wadiah
Dana Syirkah
Temporer
Deposito
Mudharaba

25.000.000

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi