Vous êtes sur la page 1sur 3

ATIKA MEGA CHAIRINA

PRAKTEK HUKUM ACARA TATA USAHA 1206227983


NEGARA [B] PARALEL 2012

1. Apakah

Kepolisian

masuk

dalam pengertian

Angkatan

Bersenjata RI (ABRI) dalam Pasal 2 huruf F Undang-Undang


No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan TUN (UU PTUN)?
Jelaskan juga apakah SK yang dikeluarkan oleh Pejabat
Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) merupakan obyek
gugatan Pengadilan TUN?
Jawaban :
Tidak,
karena
berdasarkan

Ketetapan

Majelis

Permusyawaratan Rakyat No. VI/MPR/2000 terjadi pemisahan


antara Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia. Adanya Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat No.
VI/MPR/2000 ini sebagai dasar hukum pemisahan yang tegas
mengenai peran dan fungsi dari Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Setelah terjadinya pemisahan

kekuasaan,

mengenai

Kepolisian Negara Republik Indonesia diatur pada Undang-Undang


tersendiri yaitu Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian. Dan SK yang dikeluarkan oleh Pejabat Kepolisian
Republik Indonesia (POLRI), merupakan obyek gugatan Pengadilan
TUN sesuai dengan apa yang diatur pada Pasal 1 ayat (9) UndangUndang No. 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

2. Di dalam pasal 2 huruf g Undang-Undang No. 5 Tahun 1986


Tentang

Peradilan

Tata

Usaha

Negara

menyatakan

keputusan panitia pemilihan baik di pusat maupun daerah


1

ATIKA MEGA CHAIRINA

PRAKTEK HUKUM ACARA TATA USAHA 1206227983


NEGARA [B] PARALEL 2012

mengenai hasil pemilu umum tidak dapat dijadikan obyek


gugatan TUN. Namun adakah pengaturan lain yang lebih
rinci

mengenai

dijadikan

pada

SK

tentang

obyek

hasil

gugatan

pemilu

yang

pengadilan?

dapat

Jika

ada

jelaskan SK pada tahap manakah yang merupakah obyek


gugatan PTUN !
Jawaban :
Dengan adanya perubahan kedua mengenai undang-undang
PTUN yakni Undang-Undang No. 51 Tahun 2009, maka UndangUndang No. 5 Tahun 1986 sudahlah tidak relavan lagi untuk
digunakan. Sehingga mengenai panitia pemilihan umum yang ada
di Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 sudah berubah menjadi
Komisi Pemilihan Umum yang telah disempurnakan pada UndangUndang No. 51 Tahun 2009. Namun pada dasarnya pengaturan
mengenai keputusannya tetaplah sama, yakni keputusan KPU
pusat maupun daerah tidak dapat dijadikan obyek gugatan TUN.
Adapun lembaga yang berwenang memeriksa dan memutus
perselisihan mengenai hasil pemilihan umum adalah Mahkamah
Konstitusi (Pasal 10 ayat (1) huruf d UU No. 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 8
Tahun 2001).
Selanjutnya diatur pada SEMA No. 7 Tahun 2010 mengenai
Petunjuk Teknis Sengketa Mengenai Pemilihan Umum Kepala Daerah
(PILKADA), terdapat 2 jenis keputusan pemilihan umum, yaitu
keputusan pada tahap persiapan penyelenggaraan pemilihan umum
dan keputusan mengenai hasil pemilihan umum.
Keputusan
pada
tahap
persiapan

penyelenggaraan

pemilihan umum yang meliputi tahap pendaftaran pemilih, tahap


pencalonan peserta, tahap masa kampanye, dan lain-lain dapat
digolongkan sebagai keputusan di bidang pemerintahan.
2

ATIKA MEGA CHAIRINA

PRAKTEK HUKUM ACARA TATA USAHA 1206227983


NEGARA [B] PARALEL 2012

Maka, keputusan pada tahap persiapan penyelenggaraan


pemilihan umum sepanjang memenuhi kriteria Pasal 1 ayat (9)
Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 dapat menjadi kewenangan
Pengadilan Tata Usaha Negara untuk memeriksa dan mengadilinya.
REFERENSI
Indonesia,

Undang-Undang

tentang

Peradilan

Tata

Usaha

Negara, UU No. 5 Tahun 1986, LN. 77 Tahun 1986, TLN No.


3344.
Indonesia, Undang-Undang tentang Perubahan Atas UU RI No. 5
Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara, UU No.
9 Tahun 2004, LN No. 35 Tahun 2004, TLN No. 4380.
Indonesia, Undang-Undang tentang Perubahan Kedua Atas UU RI
No. 5 Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara,
UU No. 51 Tahun 2009, LN No. 160 Tahun 2009, TLN No.
5079.
Majelis Permusyawaratan Rakyat, TAP MPR tentang Pemisahan
Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia, TAP MPR No. VI/MPR/2000.
Mahkamah Agung, SEMA tentang Petunjuk Teknis Sengketa
Mengenai Pemilihan Umum Kepala Daerah, SEMA No. 7
Tahun 2010.

Vous aimerez peut-être aussi