Vous êtes sur la page 1sur 17

ASKEP

KEGAWATDARURATAN
INFARK MIOKARD
OLEH KELOMPOK :

DEFINISI

Infark miokard akut (IMA ) adalah kematian


jaringan miokard akibat oklusi akut
pembuluh darah koroner (Suryono, Bambang
dkk. 2005).
Infark miokard adalah kematian sel-sel
miokardium yang terjadi akibat kekurangan
oksigen oksigen berkepanjangan (Corwin, E.
2000).

ETIOLOGI

Pada Infark Miokard akut dapat ditemukan


beberapa penyebab yang dapat menimbulkan
keadaan tersebut antara lain:
Atherosklerosis arteri koroner
Spasme arteri koroner
Stenosis aorta/aorta inufisiensi
Hipertensi (Suryono, Bambang dkk.2005)
Lesi trombotik
Hipertrafi ruang jantung (Carwin, E2:2002)

TANDA DAN GEJALA

Nyeri dada yang tiba-tiba dan berlangsung terus menerus, terletak


di bawah bagian sternum dan perut atas.
Mual dan muntah
Perasaan lemas
Kulit dingin dan pucat
Penurunan pengeluaran urine
Takikardia akibat peningkatan stimulasi simpatis jantung
Dapat ditemui bunyi jantung ke-2 yang pecah paradoksal, irama
gallop
Cemas
Diaforesis
Dispnea
Perubahan EKG
Peningkatan enzim spesifik miokardium (ex :SGOT, LDH-1)
(Robbins dan Kumar, 1999)

PATOFISIOLOGI

Infark Miokard yang disebabkan trombus


arteri koroner dapat mengenai endokardium
sampai epikardium, disebut infark
transmural. namun bisa juga hanya mengenai
daerah subendokardial,disebut infark
subendokardial. Setelah 20 menit terjadinya
sumbatan, infark sudah dapat terjadi pada
subendokardium, dan bila berlanjut terus
rata-rata dalam 4 jam telah terjadi infark
transmural. Kerusakan miokard ini dari
endokardium ke epikardium menjadi komplit
dan ireversibel dalam 3-4 jam

KOMPLIKASI KLINIS

Perikarditis
Nyeri Dada Iskhemik
Disritmia

PENGKAJIAN
KEGAWATDARURATAN
Airway
Kaji dan pertahankan jalan napas
Lakukan head tilt, chin lift jika perlu
Gunakan alat bantu untuk jalan napas jika
perlu
Pertimbangkan untuk merujuk ke ahli
anestesi untuk dilakukan intubasi jika tidak
dapat mempertahankan jalan napas

Breathing
Kaji saturasi oksigen dengan menggunakan pulse
oximeter, untuk mempertahankan saturasi >92%
Berikan oksigen dengan aliran tinggi melalui non
re-breath mask
Pertimbangkan unuk mendapatkan pernapasan
dengan menggunakan bag valve mask ventilation
Lakukan pemeriksan system pernapasan
Dengarkan adanya bunyi pleura
Lakukan pemeriksaan foto thorak mungkin normal,
tetapi lihat untuk mendapatkan:
Bukti adanya wedge shaped shadow (infarct),

PEMERIKSAAN PENUNJANG

EKG
Pemeriksaan Laboratorium Darah
Katerisasi Jantung ( Coronary Angiography)
Radiologi
Ekhokardiografi

INTERVENSI KEGAWATDARURATAN
DAN MONITORING

Infus intravena dimulai dengan membuat rute untuk


obat atau cairan yang akan diperlukan
Oksigen ( O2 ) diberikan agar tidak terjadi hipoksemia
Pemantauan jantung terus dilakukan berdasarkan
hasil EKG
Pemasangan defibrilator dilakukan
Pemberian obat jantung IV berupa aspirin dan beta
blocker.
Morfin intravena dosis kecil diberikan untuk
menghilangkan kecemasan klien, menyingkirkan
ketidaknyaman di dada, untuk memperbaiki toleransi
selang endotrakhea, dan memudahkan adaptasi
terhadap ventilator mekanik. (Muttaqin, 2008).

PENATALAKSANAAN MEDIS PADA


KEGAWATDARURATAN

Tirah baring
Terapi reperfusi dengan kateter jantung
Analgesik

PEMULANGAN KLIEN

Pertimbangan pulang pada klien dengan


emboli paru :
Obat-obatan yang dilanjutkan di rumah
Perawatan lanjutan
Tanda dan gejala kambuh
(Engram, 2000).

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nyeri akut berhubungan dengan nekrosis


jaringan otot jantung ( infark miokars akut )
Penurunan curah jantung berhubungan
dengan penurunan fraksi ejeksi jantung
Perfusi jaringan tidak efektif berhubungn
dengan kelaparan otot jantung dan terjdi
iskemik
Gangguan pertukaran gas berhubungan
dengan transudasi cairan ke jaringan
interstisium paru

No.

INTERVENSI
Diagnosa

NOC

Intervensi

Rasional

Keperawatan
1. Nyeri
berhubungan

akut Setelah dilakukan tindakan 1.Pantau/ catat karakteristik nyeri, catat laporan verbal, 1.Memaksimalkan
dengan keperawatan

nekrosis jaringan otot jam,


jantung

nyeri

sediaan

selama...x24 petunjuk nonverbal, dan respon hemodinamik (contoh, oksigen untuk pertukaran gas
dada

dapat meringis, menangis, gelisah, berkeringat, mencengkeram 2.Takipneu

teratasi dengan kriteria hasil dada, nafas cepat, TD/ frekuensi jantung berubah.

dan

dispneu

menyertai obsruksi paru.

2.Ambil gambaran lengkap terhadap nyeri dari pasien 3.Area yang tidak terventilasai

a.Nyeri dada hilang

termasuk lokasi ; intensitas (0-10) ; lamanya ; kualitas dapat diidentifikasi dengan

b.Mendemonstrasikan

(dangkal/ menyebar) dan penyebaran.

tekhnik relaksasi

3.Kaji ulang riwayat angina sebelumnya, nyeri menyerupai Krekels terjadi pada jaringan

c.Tanda-tanda vital dalam angina, diskusikan riwayat keluarga.


rentang normal.

tidak adnaya bunyi nafas

yang terisi cairan atau dapat

4.Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri dengan segera. menunjukkan


5.Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.

dekompensasi

jantung

6.Ajarkan dan bantu melakukan tehnik relaksasi, misal : 4.Menunjukkan

hipoksemia

nafas dalam \/ perlahan, distraksi, visualisasi, bimbingan sistemik


imajinasi.

5.Jalan

nafas

7.Monitor perubahan EKG

menurunkan jumlah alveoli

8.Periksa tanda vital sebelum dan sesudah obat narkotik

yang berfungsi, sehingga akan

9.Kolaborasi pemberian obat analgetik-narkotik, dan mempengaruhi


pemberian O2 tambahan.

gas.

yang

kolap

pertukaran

2.

Gangguan perfusi jaringan

Setelah

3.

b.d

selama...x24 jam, ketidakefektifan perfusi

dan paru.

akibat

hipoksemia

4.

darah arteri atau vena

jaringan kardio pulmonal teratasi dengan 2.

Observasi warna dan suhu

dan

kompensasi

Penurunan curah jantung

kriteria hasil :

kulit atau suhu kulit atau

upaya

peningkatan

membran mukosa.

aliran

darah

Koordinasi/kerjasama

perfusi jaringan.

dengan petugas kesehatan 2.

Kulit

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama

lain untuk pemberian obat

sianosis,

x24 jam penurunan curah jantung kemabali normal

antikoagulan.

membran bibir atau

Evaluasi ekstremitas untuk

lidah, atau dingin,

adanya/tidak

kulit

penghentian

berhubungan

aliran

dengan a.

respon fisiologis jantung

b.

Gangguan pertukaran gas c.


berhubungan

dengan

penurunan curah jantung

dilakukan

tindakan

keperawatan 1.

Nadi perifer kuat dan simetris


Denyut jantung, AGDdalam batas normal

3.

Nyeri dada tidak ada

dengan kriteria hasil :

4.

d.

Tanda vital dalam rentang normal

e.

Dapat

mentoleransi

aktivitas.

Tidak

ada

Auskultasi

suara

jantung 1.

ada

atau

Takikardi

sebagai

pucat

atau
kuku,

burik

kulitas nadi. Catat nyeri

menunjukkan

kelelahan

tekan

vasokonstriksi

f.

Tidak ada edema paru, perifer, tidak ada asites

pembengkakan.

g.

Tidak ada penurunan kesadaran

betis

atau

perifer (syok) dan

1. Monitor status kardiovaskuler

atau gangguan aliran

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x24 2. Monitor status pernafasan yang
jam, ketidakefektifan pertukaran gas dapat teratasi menandakan gagal jantung
dengan kriteria hasil :

3. Monitor adanya perubahan


4.

Atur

b. Memelihara kebersihan paru-paru dan bebas dari istirahat


tanda-tanda distress pernapasan

periode

latihan

dan

untuk

menghindari

Monitor

toleransi

aktivitas

yang bersih, tidak ada sianosis, dan dispneau (mampu pasien


mengeluarkan sputum, mampu bernapas dengan 6. Monitor TD, nadi, dan RR
mudah, tidak ada pursed lips).

7. MONITOR TD, nadi, RR

d. Tanda-tanda dengan rentang normal

sebelum,selama,

dan

sesudah

aktivitas
1.

EP sering dicetuskan
oleh trombus yang
naik

kelelahan

c. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas 5.

darah sistemik.
3.

a. Mendomenstrasikan peningkatan ventilasi dan tekanan


oksigen yang adekuat

Posisikan

dan

pasien

dari

profunda
atau kaki).

vena
(pelvis

EVALUASI

Pasien menunjukkan hilangnya nyeri dada


Curah jantung normal ditandai dengan TTV
normal
Pasien menunjukkan peningkatan perfusi
yang sesuai secara individual, irama jantung
dan nadi perifer dalam batas normal, tidak
adanya sianosis, kulit hangat atau kering,
haluaran urin dan berat jenis dalam batas
normal.
Pasien tidak mengalami sianosis

KESIMPULAN

Infark Miokard Akut ialah nekrosis miokard akibat


aliran darah ke otot jantung yang terganggu.Hal
ini bisa disebabkan trombus arteri koroner oleh
ruptur plak yang dipermudah terjadinya oleh
faktor-faktor seperti hipertensi,merokok dan
hiperkolesterolemia. Perawatan akut secara
khusus menangani perawatan kritis dengan tirah
baring, terapi reperfusi dengan kateter jantung,
dan analgesik. Manifestasi klinik dari infark
miokard akut adalah perikarditis, nyeri dada
iskemik, disritmia, ruptur septal, ruptur otot
papilaris, dan ruptur jantung.

Vous aimerez peut-être aussi