Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. ABDULLAH TAMIM S.
2. AFRILILIANTARI
3. AHMAD CHAERI
4. AHMAD MUKHLIS KARUNIA R.
5. ARTADRINIA ZIKRUL L.
6. ASRIATUN
7. ATYKA KHETRYN
8. BQ. DIAN NURMAYA
9. CHAYYI FANANI R
10. DEBI ANANDA P
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT pantaslah kami ucapkan, karena berkat
bantuan dan petunjuk-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Untuk itu
kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah
ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Kami membuat makalah ini dengan seringkas-ringkasnya dan bahasa yang
jelas agar mudah dipahami. Karena kami menyadari keterbatasan yang kami
miliki, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar pembuatan
makalah kami yang berikutnya dapat menjadi lebih baik.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Mataram,
November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2 Konsep dasar Asuhan Keperawatan
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Diagnosa Keperawatan
3.3 Rencana Keperawatan
3.4 Tindakan Keperawatan
3.5 Evaluasi Keperawatan
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha peningkatan kesehatan masyarakat tidaklah mudah seperti
membalikkan telapak tangan saja, karna masalah ini sangatlah kompleks,
dimana penyakit yang terbanyak diderita oleh masyarakat terutama pada yang
paling rawan yaitu ibu dan anak, ibu hamil dan ibu menyusui.
Salah satu penyakit yang diderita oleh masyarakat terutama adalah
Asma Bronkhial yaitu suatu kelainan berupa inflamasi kronik saluran napas
yang menyebabkan sensitifnya trakea dan cabang-cabangnya (hipereaktivitas
bronkus)
terhadap
berbagai
rangsangan. Asma
merupakan
penyakit
Persentase %
22,7%
35,4%
41,7%
dilakukan
dengan
menggunakan
histamin,
diberi
muitiple,
inkompetensia
serviks,
hidramnion,
supplement
yang
dikonsumsi,
instruksi
diet
memenuhi
kebutuhan
nutrisi,
anak
mengalami
4) Pola Akivitas
Pada aktivitas dibatasi untuk bergerak dan harus tirah baring
untuk mengurangi sesak, anak dengan penyakit asma
Bronkhial akan mengalami gangguan gerak atau aktivitasnya
dapat dikibatkan karna kelemahan atau akibat dari sesak,
apabila anak melakukan gerakan yang berlebihan pada saat
sakit atau dalam keadaan lemah maka anak akan mengalami
sesak.
5) Kebutuhan Istirahat Tidur
Pengkajian pada kebutuhan tidur ini yang ditanyakan adalah
jumlah jam tidur pada malam hari, pagi dan siang, masalah
selama tidur. Pada anak dengan asma Bronkhial biasanya
mengalami masalah dalam istirahat tidurnya karna susah
bernafas /sesak.
6) Mempertahankan Temperature Tubuhnya
Pada anak dengan Asma Bronkhial mengalami gangguan dalam
mengatur suhu tubuh, anak biasanya mengalami hipertermia.
7) Kebutuhan Personal Hygiene
Pada anak dengan asma bronkhial kemungkinan kebutuhan
personal hygienenya tidak terpenuhi tergantung ibu dan
keluarga dalam menjaga personal hygenenya.
8) Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Pada anak dengan asma Asma Brongkhial biasanya akan
ditemukan gangguan rasa aman dan rasa nyaman. Karena rasa
sesak akan timbul jika anak melakukan aktivitas, dalam
kebutuhan rasa aman ini perlu ditanyakan apakah anak tetap
merasa aman dan terlindungi oleh keluarganya. Anak biasanya
rewel dan gelisah. Anak akan merasa nyaman didekat ibunya.
terhadap
suara,
mengenal
ibunya
dengan
pengalaman.
Menyanyi,
menggambar,
Auskultasi
Analisa
merupakan
proses
intelektual
yang
meliputi
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
O
1
S:
Bronkohospasme.
Biasanya
Ibu
Klien
mengatakan
TD
tidaak
gelisah,retraksi
ABGS
dalam
batas
normal.
Ibu
Klien
mengatakan
Sesak
Distensi dinding dada
efektif
kelelahan
Kelelahhan
S:
Biasanya
Meningkatnya produksi
Anak
tidak efektif
O:
edema mukosa
Proses penyakit
Gangguan
pertukaran gas
Takipnoea
tampak
gelisah,retraksi
pemeriksaan
Peningkatan sekresi
Sianosis
S:
Biasnya Ibu Klien mengatakan anak
saya tidak mau makan dan minum
O:
Sesak napas
Gangguan
pemenuhan nutrisi
kurang dari
BB menurun,
Darah,sel leukosit lebih dari
kebutuhan tubuh
tidak adekuat
S:
Biasanya
Ibu
Klien
mengatakan
S:
Keletihan
Gangguan
pemenuhan ADL
Lemah
Malaise
MSR
Ansietas / cemas
Hospitalisasi
Kurang informasi
Situasi krisis
3)
4)
5)
6)
jalan
nafas
tidak
efektif
berhubungan
dengan
pemenuhan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
Specific
Measurable
Achievable
Reality rasional
Time
waktu tertentu.
2.3 Rencana Keperawatan
N
O
1
Diagnosa
Intervensi
Rasional
hasil
Bersihan jalan
Tujuan :
Setelah dilakukan
kekentalan jumlah
sputum dapat
yang
tindakan keperawatan
seputum.
menunjukkan barat
berhubungan
selama 3x 24 jam,
dengan
diharapkan bersihan
bronchospasme,
edema mukosa
menjadi efektif.
tepat dalam
dan
Kriteria hasil :
mengontrol batuk.
meningkatnya
1. Dapat
produksi sekret
pada saluran
nafas.
mendemonstrasik
anbatuk efektif
2. Dapat
1. Kaji warna,
2. Intruksikan klien
3. Lakukan suction
sesuai indikasi.
kerkontrol,
melelahkan dan
inefektif serta
frustasi
3. Membantu
membersihkan jalan
nafas
4. Berkurangnya suara
strategi untuk
kekentalan
ringannya obstruksi
2. Batuk yang tidak
menimbulkan
menyatakan
menurunkan
1. Karakteristik
4. Auskultasi paru
sebelum dan sesudah
tambahan setelah
tindakann
sekresi
3. Tidak ada suara
tindakan.
menunjukan
keberhasilan
5. Fisiotrapi daa
nafas tambahan
5. Lakukan
fisiotrapidad dengan
tehnik drainage
merupakan strategi
untuk mengeluarkan
sekret
postural,perkusi dan
fibrasi dada.
6. Hygiene mulut yang
6. Dorong dan atau
berikan perawatan
2
mulut
1. Monitor frekuensi
baik meningkatkan
rasa sehat dan
mencegah bau mulut
Ketidak efektifan
Tujuan :
Setelah dilakukan
,irama dan
berhubungan
tindakan keperawatan
kedalaman
dan bernafas
dengan distensi
selama 3x 24 jam,
dinding dada,dan
diharapkan kliensil
kelelahan akibat
akan
peningkatan kerja
mendemonstrasikan
pernafasan
pernafasan
2. Posisikan klien dada
posisi semi fowler
3. Alihkan perhatian
indiividu dari
pemikiran tentang
keadaan ansietas
dan ajarkan cara
bernafas efektif
4. Minimalkan distensi
gester
5. Kaji pernapasan
selama tidur
6. Yakinkan klien dan
beri dukungan saat
despnea
1. Takipnea, irama
dangkal
menunjukkan pola
nafas yang tidak
efektif
2. Posisi semi fowler
akan menurunkan
diafragma sehingga
memberikan
pengembangan pada
organ paru
3. Ansietas dapat
menyebabkan pola
nafas tidak efektif
4. Adanya apnea tidur
menunjukkan pola
nafas yang tidak
efektif
5. Rasa ragu-ragu klien
dapat menghambat
komunikasi
terapiutik
Kerusakan
Tujuan :
pertukaran gas
Setelah dilakukan
pernafasan tiap 4
mengidentifikasi
yang
tindakan keperawatan
jam,hasil GDA,
indikasi kearah
berhubungan
pemasukan dan
kemajuan atau
dengan retensi
diharapkan perpusi
haluran.
penyimpangan dari
CO2,peningkatan
sekresi,peningkat
oksigenasi adekuat
an pernafasan,dan
Kriteria hasil :
proses penyakit
1. Frekuennsi nafas
fowler.
16-20 kali/menit
2. Frekuensii nadi
60-120 kali/menit
3. Warna kulit
normal,tidak ada
1. Pantuan status
2. Tempatkan klien
3. Brikan trapi
intravena sesuain
anjuran.
1. Untuk
hasil klien
2. Posisi tegak
memungkinkan
expansi paru lebih
baik
3. Untuk
memunggkinkan
rehidrasi yang cepat
dan dapat mengkaji
keadaan vaskuler
dalam batas
untuk pemberian
normal (PCO2:3545
4. Berikan oksigen
mmHg.PH:7,35-
7,45.PO2:80-100
4 l/ menit
obat-obat darurat
4. Pemberian oksigen
mengurangi beban
otot-otot pernafasan.
mmHg )
selanjutnya
sesuaikan dengan
hasil Pa O2.
5. Berikan pengobatan
yang telah
mengembalikan
ditentukan serta
kondisi bronkus
seperti kondisi
toksisitas
4
5. Pengobatan untuk
Tujuan :
gangguan
Setelah dilakukan
merencanakan
pemenuhan
tindakan keperawatan
menimbulkan nafsu
yang dipilih
nutrisi kurang
makan menurun
berdasarkan
dari kebutuhan
diharapkan
misalnya muntah
penyebab masalah.
tubuh yang
pemenuhan kebutuhan
dengan ditemukan
berhubungan
nutrisi terpenuhi
dengan laju
Kriiteria hasil :
metabolik tinggi,
1. Klien
dispnea saat
makan dan
snsietas
menghabiskan
porsi makan di
rumah sakit
2. Tidak terjadi
penurunan berat
badan
1. Mengidentifikasi
sebelumnya
1. nTindakan
Resiko tinggi
2. Dengan perawatan
mulut yang baik
akan meningkatkan
nafsu makan.
3. Mengetahui
kondisi usus dan
adanya konstipasi.
4. Memenuhi jumlah
kalori yang
dibutuhkan oleh
tubuh
5. Turunnya berat
sebelum makan
6. Timbang berat badan
badan
setiap hari
Gangguan
Tujuan :
pemenuhan ADL
Setelah dilakukan
untuk istirahat
berhubungan
tindakan keperawatan
beberapa priode
tingkat energi
dengan
terutama sebelum
diperbaharui.
kelemahan fisik
diharapkan
umum dan
peningkatan toleransi
keletihan
aktivitas dan
penurunan tingkat
keletihan
Kriteria hasil :
1. Melaporkan
penurunan tingkat
keletihan
2. Istirahat ketika
mengalami
keletihan
3. Mengkonsumsi diet
dengan masukan
protein dan kalori
yang dianjurkan
1. Beringan dorongan
fisik.
2. Tingkatkan jam tidur
total pada malam
hari.
3. Berikan masukan
protein dan kalori
yang adekuat.
4. Berikan dorongan
untuk tehnikk
relaksasi, imajinasi
mental.
1. Selama istirahat
2. Tidur membantu
untuk membantu
memulihkan energi.
3. Penipisan kalori dan
protein penurunkan
toleransi aktivitas.
4. Peningkatan
relaksasi dan
istirahat psikologis
akan menurunkan
keletihan fisik.
Ansietas yang
Tujuan :
berhubungan
Setelah dilakukan
kecemasan untuk
stuasi krisis,
tindakan keperawatan
tua klien.
memudahkan dalam
kurang informasi
dan hospitalisasi
ansietas berkurang
atau hilang
1. Mengetahui tingkat
perencanaan
2. Kaji kebiasaan
Kriteria hasil :
keterampilan koping.
berikutnya.
2. Menilai mekanisme
yang telah dilakukan
serta menawarkan
alternatif koping
mampu
yang bisa
menggambarkan
digunakan.
3. Dukungan
3. Beri dukungan
emosional untuk
kenyamanan dan
ketentraman hari.
4. Implementasikan
tehnik relaksasi.
emosional dapat
memantapkan hati
untuk mencapai
tujuan yang sama.
4. Relaksasi merupaka
salah satu metode
menurunkan dan
menghilangkan
kecemasan.
5. Pemahaman
terhadap prosedur
5. Jelaskan setiap
prosedur tindakan
akan memotivasi
klien lebih koferatif
keperawatan.
Tindakan
keperawatan
mencakup
tindakan
juga
merupakan
pelaksanaan
perencanaan
teratasi
sebagian
jika
klien
telah
mampu
sesuai dengan
yang
menandakan
seberapa
jauh
diagnosa
yang
terjadi
selama
tahap
pengkajian.Analisa
Nursalam
(2001).
Dokumentasi
masalah,
data
pribadi.
Sertakan
pernyataan
yang
pengkajian
atau
mengikuti
diagnosa
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAKN DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERNAPASAN PADA KASUS ASMA BRONHIALE
TANGGAL 25-27 JULI 20112
: 09.58 wita
Tanggal pengkajian
: 25 juli 2012
Jam Pengkajian
: 08.00 Wita
Ruang/kelas
: Melati/2
No.MR
: 287074
Dx.Medis
: Asma Bronkial
3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Biografi
1. Identitas Klien
Nama
: An N
Umur
: 10bulan
Jenis kelamin
: Perempuan
Anak ke
: 1(pertama)
Agama
: Islam
Suku/bangsa
: Sasak/indonesia
Alamat
: Selembang, Desa Mertak
2. Identitas penanggung jawab:
Nama
:Tn. A
Umur
: 25 tahun
Pekerjaan
: petani
Pendidikan
: SD
Agama/Suku : Islam/sasak
Alamat
: NyA
Umur
: 21 tahun
Pekerjaan
: Petani
Pendidikan
: SD
Agama/suku : Islam/sasak
Alamat
Riwayat kesehatan
1. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan anaknya sesak napas
2. Keluhan saat di kaji
Ibu klien mengatakan anaknya sesak napas disertai batukbatuk dengan dahak banyak warna putih. keadaan anaknya lemah
karena tidak mau makan. BB 7 kg. Klien hanya menghabiskan
porsi makanan yang disediakan dari rumah sakit dan ibu Klien merasa
cemas dengan kondisi anaknya dan tidak mengerti dengan penyakit
anaknya yang sering kambuh. Klien tampak sesak, tampak
menggunakan otot bantu pernapasan, ekspirasi memanjang, adanya
retraksi dinding dada, terdengar suara napas wheezing, semua
kebutuhan dibantu orang tua.
3. Riwayat perjalanan penyakit sekarang
Klien datang ke RSUD Praya dengan keluhan sesak nafas,
batuk-batuk dengan dahak banyak warna putih disertai badan terasa
panas. Ibu Klien mengatakan sebelumnya Klien sempat di bawa ke
puskesmas kute untuk di lakukan pemeriksaan tapi karena kondisinya
yang parah akhirnya klien langsung di rujuk ke RSUD Praya, klien
masuk IGD pada tanggal 24 juli 2012 pukul 09.58 wita. Setelah di
observasi selama 1 jam IGD, klien dipindahkan ke ruang anak kamar
melati kelas II untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
4. Riwayat penyakit dahulu
Ibu klien mengatakan klien menderita penyakit asma sejak
umur 6 bulan, dan ibu klien mengatakan
: HB1.BCG.Polio 1
Umur 2 bulan
: HB2.DPT2.Polio2
Umur 3 bulan
: HB3.DPT2.Polio3
Umur 4 bulan
: HB4.DPT3.Polio
Umur 9 bulan
: Campak
klien
mengatakan
lingkungan
rumahnya
cukup
kehamilan
Seperti : abortus hanya saja klien perna mengalami batuk dan
pilex saja.
b. Pemeriksaan kehamilan
ibu klien mengatakan bahwa dia memeriksa kehamilannya
ke puskesmas sebanyak 3 kali.
c. Riwayat pengobatan selama kehamilan
ibu klien mengatakan bahwa ia pernah mendapatkan
imunisasi TT sebanyak 2 kali dan di beri vitamin serta penambah
darah.Ibu klien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi alkohol
maupun rokok.
2. Post natal
Ibu mengatakan perkembangan dan pertumbuhan sampai anak
berumur 10 bulan berjalan normal.Klien tetap di berikan ASI ekslusif
sampai umur 6 bulan.
3.1.4 Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
1. Pertumbuhan
BB
: 7Kg
Pb
: 80 cm
LIKA
: 43cm
LILA
: 12cm
2. Perkembangan
a. Motorik kasar
Anak belum bias berjalan. Bisa membungkuk sambil
mengambil sesuatu di lantai.
b. Motorik halus
Bisa memainkan 2 jari. Melambaikan tangan, bisa minum
atau makan sendiri.
c. Bahasa
Anak belum mampu bicara, hanya bisa mengucapkan katakata dengan tidak jelas.
d. Sosial
Meminta sesuatu yang di inginkan dengan menunjuk atau
mendengar sesuatu yang menyenangkan. Klien sudah dapat
mengenali orang-orang di sekitarnya seperti ayah dan ibunya.
3.1.5
dinding
dada
dan
penggunaan
otot
bantu
4. Pola Aktivitas
Sebelum sakit : ibu klien mengatakan klien biasanya bermain
bersama keluarga di rumah dan anak tetangga yang sebaya dengan
klien.
Saat sakit : ibu klien mengatakan saat sakit anaknya rewel, klien
hanya berbaring dan sesekali di gendong oleh ibunya.
5. Pola istrahat dan tidur
Sebelum sakit : ibu klien mengatakan klien biasanya tidur sekitar
10-12 sehari, klien biasanya bangun jika popoknya basah dan
karena lapar.
Saat sakit : ibu klien mengatakan klien sering terbangun karena
batuk yang di alami. Jumlah tidur anaknya kurang dari biasanya
sekitar 7-9 jam sehari.
6. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sebelum sakit : ibu klien mengatakan klien merasa aman dan
nyaman berada di rumah dan di tengah kluarga.
Saat sakit : ibu klien mengatakan klien aman karena ibu selalu
berada di sampingnya tetapi kurang nyaman dengan penyakitnya
dan ruangannya pun kurangterlalu banayak orang dan rebut
sehingga klien tidak merasa nyaman dirumah sakit,klien tampak
kurang nyaman dengan terpasangnya O dan infuse.
7. Kebutuhan Personal Hygiene
Sebelum sakit : ibu klien mengatakan klien biasa di mandikan 2
kali sehari menggunakan sabun dan mencuci rambutnya tiap kali
mandi dengan shampoo danmengganti pakaiananaknay tiap selsai
mandi dan ketika basah karena BAB atau BAK.
Saat sakit : ibu klien mengatakan selama klien di rawat di rumah
sakit klien hanya di lap-lap saja dengan menggunakan air hanagat 1
kali pada pagi hari dan mengganti pakaian anaknaya apabila basah
karena BAB atau BAK.
8. Mempertahankan Temperature Tubuh
S:36,9 C.
sakit
ibu
klien
menatakan
klien
belum
mampu
Saat sakit : ibu klien mengatakan klien hanaya bias menangis dan
sangat rewel
14. Kebutuhan Spiritual
Sebelum sakit : ibu klien mengatakan klien belum bisaberibadah
karena klien baru berusia 10 bulan.
Saat sakit : ibu klien mengatakan klien belum bias beribadah
karena klien baru berusia 10 bulan.
3.1.6 Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan keadaan umum
a. Keadaan umum
: Lemah
b. Kesadaran
: Compos Mentis
2. Tanda-tanda vital
a. Suhu
: 36,9C
b. Nadi
: 114 x/menit
c. RR
: 61 x/menit
d. BB
: 7kg
Rumusan perkiraan BB usia 3-12 bulan :
umur (bulan)
+9
2
10+ 9
2
= 9,5kg
e. LILA
: 12cm
f. LIKA
: 43cm
3. Pemeriksaan head to toes
a. Kepala
Inspeksi : Simetris. Pertumbuhan rambut dan penyebaran rambut
merata, warna rambut hitam dan kulit kepala bersih.
Palpasi : Tidak ada benjolan
b. Mata
inspeksi : simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus.
Reflek pupil terhadap cahaya baik. Klien dapat membuka dan
menutup mata secara normal.
c. Telinga
Inspeksi : simetris, tidak ada serumen respon terhadap suara baik.
Palpasi
d. Hidung
Inspeksi : semetris tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada
pernapasan cuping hidung, selang O 2 L/menit.
Palpasi
e. Mulut
Inspeksi : semetris mukosa mulut kering, bibir tidak pecah-pecah
tidak pucat dan tidak sianosi.
f. Leher
Inspeksi : bentuk leher normal, tidak ada pembengkakan vena
jugularis
Palpasi : tidak ada pembengkakkan kelenjar tiroid.
g. Dada
Inpeksi : pernapasan di angkat dengan cepat, reaksi dinding dada,
penggunanan otot bantu pernapasan. RR: 61 x/menit.
Auskultasi : terdengar suara tambahan wheezing. N:114x/menit.
h. Abdomen
Inspeksi :bentuk simetris, tidak ada pembengkakan
Auskultasi: bising usus normal 5-10 x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
i. Intergumen
Inspeksi : warna sawo matang, kulit bersih, turgor kulit baik.
j. Ekstermitas atas
Inspeksi : simetris, kekuata otot 5
Palpasi
k. Ekstermitas bawah
Inspeksi : simetris, kaki sebelah kiri terpasang infus D10% 10
tetes menit, kekuatan otot 4
Palpasi
Result
Unit
Nilai normal
WBC
14.7
10e 3/UL
3.7-10.1
NEU
10.8
73.2%
1.63-6.96
LYM
3.47
23.5%
1.09-2.99
MONO
374
2.54%
240-790
EOS
009
060%
030-440
BASO
102
692%
000-O80
RBC
4.57
10e/UL
4.06-4.69
HGB
9.70
g/Dl
12.9-14.2
HCT
30.4
37.7-53.7
MCV
66.6
FL
81.1-96.0
MCH
21.2
Pg
27.0-31.2
MCHC
31.9
g/Dl
31.8-35.4
RDW
14.7
11.5-14.5
PLT
445
10e 3/UL
155-366
MPV
4.86
fL
690-10.6
No
3.1.8
3.1.9
Analisa data
SYMPTOM
ETIOLOGI
PROBLEM
1.
:klien
mengatakan
mukosa
Peningkatan produksi
tampak
sesak
dengan RR 61 x/menit.
Penggunaan
Bronkhospasme Edema
otot
bantu
pernapasaan,
ekspirasi
memanjang,
terdengar
sesak
suara
tambahan
napas
wheezing,
menggunakan
tampak
O
liter/menit.
2.
Suhu: 36,9C
S: ibu klien mengatakan
anaknya sesak
Hiperreaktivitas bronkus
rewel,
retraksi
dada, dispnea,
TTV :
RR
:61 x/menit
:114 x/menit
Suhu : 36,9C
dinding
kelelehan
3.
porsi
Sesak nafas
Gangguan
nutrisi
pemenuhan
kurang
kebutuhan tubuh
tidak adekuat
mengerti
tentang
Hospitalisasi
Kurang informasi
dan gelisa.
S: ibu klien mengatakan
Situasi kritis
Keletihan
keadaan
Cemas
MRS
anaknya
lemah
Lemah
Malaise
orang tua
Gangguan pemenuhan
ADL
dari
3.3.
Rencana Keperawatan
Nama Klien
Ruang
: An N
: Melati
No. RM
Diagnosa Medis
: 287074
: Asma Bronkial
RABU
25 Juli 2012
08.00
o
D
x
1
Tujuan/Kriteria Hasil
Setelah
Rencana
Rasional
dilakukan
nafas
trakea bronchial
4. Berapa derajat
bronkus
terjadi
spasme
dengan
Rabu
25 Juli 2012
08.30
Setelah
dilakukan
klien
akan
kedalaman pernapafasan
2. Beri posisi klien pada posisi
tidak
irama
teratur
yang
dalam
bernapas
menunjukkan
semi fowler
mendemonstrasikan pola nafas
pola napas yang tidak
3. Pantau status pernafasan dan
efektif dengan kriteria hasil :
efektif
oksigenasi
sesuai
dengan
a. Klien menunjukkan pola
2. Posisi semi fowler akan
kebutuhan
nafas efektif
menurunkan
diafragma
4. Auskultasi jalan nafas untuk
b. Tidak ada bunyi nafas
sehingga mempermudah
mengetahui adanya penurunan
tambahan
pengembangan pada organ
c. Kecepatan,
irama
dan
ventilasi
5. Berikan oksigen sesuai indiaksi
paru.
frekuensi pernafasan dalam
6. Ukur vital sign
3. Mengetahui
perubahan
batas normal 30-60 x/menit.
7. Kolaborasi dalam pemberian
yang
terjadi
apakah
oat terapi sesuai indiaksi
pernafasan dalam bats
normal
atau
terjadi
gangguan
4. Untuk mengetahui adanya
penurunan ventilasi dan
mengetahui adanya nafas
tambahan
5. Suplai oksigen diberikan
bertujuan
untuk
mempertahankan
kadar
oksigen
6. Untuk mengetahui anak
Setelah
dilakukan
mendukung
keperawatan.
tindakan 1. Identifikasi faktor yang dapat 1. Merencanakan
menimbulkan
menurun
nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil :
a. Klien menghabiskan
nafsu
misalnya
tindakan
muntah
penyebab masalah
2. Dengan perawatan mulut
usus serta
palpasi
mengetahui
untuk
proses
makan
penyembuhan
yang
baik
meningkatkan
akan
nafsu
makan
3. Mengetahui kondisi usus
dan adanya konstipasi
4. Memenuhi jumlah kalori
yang
dibutuhkan
oleh
tubuh
adanya masa saluran cerna.
5. Kelelahan
dapat
4. Berikan diit TKTP sesuai
menurunkan nafsu makan
dengan ketentuan
6. Untuk menjamin nutrisi
5. Bantu kklien istirahat sebelum
adekuat/meningkatkan
makan
6. Berikan makan porsi kecil tapi
kalori total
7. Turunnya berat badan
sering dan dalam keadaan
menandakan
kebutuhan
hangat
Setelah
dilakukan
hari
tindakan 1. Anjurkan
keluarga
untuk 1. Selama
berikan
dorongan
istirahat
beberapa
periode
terutama
istirahat
energi
untuk
memulihkan energi
fisik
3. Penipisan
kalori
dan
2. Tingkatkan jam tidur total pada
penurunan
protein
menurunkan
malam hari
tingkat keletihan
3. Berikan masukan protein dan
toleransi aktivitas
b. Istirahat ketika mengalami
4. Peningkatan relaksasi dan
kalori yang adekuat
keletihan
4. Anjurkan
keluarga
untuk
istirahat psikologis akan
c. Mengkonsumsi diet dengan
berikan
dorongan
tehnik
menurunkan
keletihan
masukan protein dan kalori
relaksasi imajinasi mental
fisik
yang dianjurkan
Setelah
dilakukan
tindakan 1. Kaji tingakt ansietas yang 1. Mengetahui tingkat
keletihan
Kriteria hasil :
a. Melaporkan
Rabu
25 Juli 2012
09.00
ansietas
atau hilang
Kriteria hasil :
Orang
tua
berkurang
mampu
pikirnya
klien
untuk
kenyamanan
keterantraman hati
5. Implemenasikan
dan
kecemasan untuk
memudahkan dalam
perencanaan tindakan
selanjutnya
2. Menilai mekanisme
koping yang telah
dilakukan serta
menwarkan alternatif
teknik
relaksasi
6. Jelaskan
gunakan
prosedur 3. Dapat memberikan rasa
setiap
3.4.
Tindakan Keperawatan
Nama Klien
: An N
Ruang
: Melati
No. RM
Diagnosa Medis
: 287074
: Asma Bronkial
Jam
No
Tindakan Keperawatan
Respon Hasil
Paraf
RABU
Rabu
25 Juli 2013
09.00 wita
09.10 wita
Dx
1
09.20 wita
2. Mengobservasi
09.30 wita
kedalaman,
bunyi
klien
tidak
napas
3. Membantu
tindakan
dalam
nebulizer
memberikan
dengan
combivent ampul
4. Menganjurkan
keluarga
nebule
untuk
debu dll
1. Memonitor
frekuensi,
kedalaman pernapasan.
irama
x/menit
dengan
oksigen
kanula
10.00 wita
10.10 wita
nasal
liter/menit
3. Klien tampak sedikit tenang
saat
diberikan
tindakan
nebulizer
4. Keluarga mengikuti saran
yang diberikan perawat
09.50 wita
bantuan
adanya
retraksi
semi fowler.
12.00 wita
13.00 wita
ibunya
3. RR : 61 x/menit, dengan
3. Memantau
status
pernapasan
dan
dalam
laboratorium.
5. Memberikan oksigen sesuai indikasi.
oksigen
liter/menit
6. Didapatkan
a. RR : 61 x/menit
b. Nadi : 114 x/menit
c. Suhu : 36,90C
7. Obat masuk secara intra
10.30 wita
11.00 wita
klien
mengatakan
misalnya
muntah
dengan
11.15 wita
11.30 wita
11.45 wita
paling sedikit satu jam sebelum makan 2. Ibu klien mau mengikuti
3. Memberikan makan porsi kecil tapi
anjuran dari perawat
sering dan dalam keadaan hangat 3. Klien hanya mau makan 2
seperti bubur susu atau nasi tim saring.
4. Mengobservasi adanya perut kembung
dengan
melakukan
perkusi
pada
sendok
4. Perut klien tidak kembung.
abdomen
5. Berkolaborasi : konsul ahli gizi untuk
pemberian diit
6. Menimbang berat badan klien
11.50ita
12.00Wita
fisik
2. Mengkaji pola tidur klien
3. Mengkaji ADL klien seperti makan dan
12.10 wita
minum
4. Memberikan
12.15 wita
masukan
protein
dan
batuk yang
dialmi
3. Klien melakukannya
dibantu oleh ibu
4. Klien hanya makan 2
sendok makan
dorongan tehnik relaksasi, imajinasi 5. Ibu
klien
mental kepada klien
mau
12.20 wita
12.25 wita
tua
klien
bertanya-tanya
tentang
keadaan
anaknya
alergen seperti debu, hawa dingin 2. Ibu klien
12.30 wita
belum
mengerti
tentang
12.50 wita
ibu
hanya
mengatakan
bisa
demi
berdoa
kesembuhan
anaknya
perawatan anaknya
3. Ibu klien sangat
4. Mendorong orang tua klien terutama
senang merawat klien
ibu klien untuk mengungkapkan
dan tetap mau belajar
perasaannya
dari perawat
5. Menjelaskan setiap prosedur tindakan
4. Ibu klien mengatakan
yang akan dilakukan
masih
khawatir
dengan kondisi klien
5. Orang
tua
klien
Kamis,
26 juli 2012
08.00 wita
08.15 wita
tampak
kooperatif
dengan
membantu
perawat
1. Frekuensi napas 48
x/menit,
08.45 wita
2. Auskultasi
bunyi
nafas,
mencatat
ibu
mengatakan
klien
masih sesak
2. Suara
napas
wheezing
terdenga
berkurang,
adanya
ronchi
mengi
tidak
dan
3. Membantu
dalam
tindakan nevulizer
08.00 wita
09.00 wita
09.30 wita
12.00 wita
13.00 wita
1. Memonitor
frekuensi,
setelah
irama
kedalaman pernapasan
2. Memantau status pernapasan
dilakukan
tindakan nebulizer.
dan 1. Frekuensi napas 48
x/menit, irama napas
dan
diberikan
3. Klien terlihat dengan
posisi
kepada
ekstensi,
klien
sesekali
digendong
ibunya
4. Didapatkan :
a. Suhu : 36,50C
b. Nadi
:
110
x/menit
c. Respirasi
48
x/menit
5. Obat masuk secara
intra vena dan tidak
ada tanda alergi
09.40 wita
09.50 wita
10.00 wita
10.30 wita
selalu
oral
jam
sebelum makan.
3. Ibu mengatakan klien
makan
sudah
sendok
11.00 wita
11.15 wita
4. Betat badan
klien
masih 7 kg
1. Ibu
klien
mengatakan anaknya
selalu istirahat.
fisik.
2. Mengobservasi pola tidur klien.
11.30 wita
2. Ibu
klien
mengatakan anaknya
3. Membantu
pemenuhan
kebutuhan
batuk.
3. Kebutuhan
sehari-
hari
klien
terpenuhiseperti
11.45 wita
12.00 wita
klien
cara pencegahannya.
2. Member kesempatan kepada orang tua
12.30 wita
makan.
1. Orang tua
klien
untuk
mengungkapkan
perasaannya.
dengan
apa
sudah
yang
dijelaskan
oleh perawat.
2. Orang tua
klien
sudah
sedikit
mengerti
tentang
penjelasan
yang
diberikan.
3. Ibu klien sudah tidak
Jumat,
27 Juli 2012
08.00 wita
08.15 wita
begitu
khawatir
dengan
kondisi
tambahan
1. Memonitor
frekuensi,
irama,
dan
kedalaman pernafasan.
1. Pernafasan
x/menit,
teratur
2. Memantau
status
pernafasan
30
dan
nafas
dan
tidak
adanya
retraksi-
retraksi
dinding
dada.
2. RR : 30 x/menit
dengan bantuan O2
kanual
nasal
liter/menit.
3. TTV :
3. Mengukur vital sign.
RR : 30
x/menit
N
112x/menit
T : 36,5 oC
4. Obat masuk secara
intra vena dan tidak
ada tanda alergi.
mengatakan
tapi sering.
2. Menimbang berat badan.
porsi
10.30 wita
anaknya
11.00 wita
11.25 wita
fisik.
2. Membantu pemenuhan kebutuhan ADL
istirahat
2. Kebutuhan
tiap hari
3. Menganjurkan
ibu
untuk
terpenuhi
akan
11.35 wita
1. Mengevaluasi
tingkat
dan
klien
ibu
melaksanakan
keluarga
2. Memberikan kesempatan kepada kedua
orang tua klien untuk bertanya tentang
12.30 wita
sehari-
seperti makan
tetap 3. Nutrisi
memberikan ASI
11.30 wita
tetap
tidak
cemas
lagi
mengerti
tentang
penjelasan
perawat
berterima
anjuran
serta
kasih
kepada perawat
3. Klien terlihat tanang
dan tidak rewel lagi.
3.5 Evaluasi
Nama klien
Ruang
: An. N
: Melati
No. RM
DX
: 287074
: Asma Bronkhial
No
Jam
Rabu, 25 juli
Dx
1
Catatan Perkembangan
S
2012
:
-
paraf
: intervensi dilanjutkan
-
pernapasan
- Beri obat sesuai advice dokter
: ibu klien mengatakan anaknya sesak
:
-
: intervensi dilanjutkan
-
pernapasan
Beri posisi klien dengan posisi semi fowler
Pantau status pernapasan dan oksigenasi
sesuai kebutuhan
: intervensi dilanjutkan
-
keadaan hangat
- Timbang BB klien
: ibu klien mengatakan keadaan anaknya lemah karena
tidak mau makan
: intervensi dilanjutkan
-
: intervensi dilanjutkan
-
Kamis,26
juli 2012
13.00
:
-
: intervensi dilanjutkan
-
:
-
: intervensi dilanjutkan
-
Monitor
frekuensi,
irama
dan
kedalaman
pernapasan
Pantau status pernapasan dan oksigenasi sesuai
dengan kebutuhan
S
O
: intervensi dilanjutkan
:
-
: intervensi dilanjutkan
-
: intervensi dilanjutkan
-
Jumat, 27
juli 2012
13.00
P
S
: intervensi dihentikan
: ibu klien mengatakan anaknya tidak sesak lagi
P
S
: intervensi dihentikan
: ibu klien mengatakan anaknya sudah mau makan
klien
tampak
mau
makan,
klien
tampak
masalah
keperawatan
gangguan
pemenuhan
P
S
: intervensi dihentikaan
: ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak lemah lagi
:
-
P
S
: intervensi dihentikan
: orang tua klien mengatakan tidak cemas lagi karena
inu klien sudah mengerti tentang kondisi penyakit
anaknya dan ibu klien akan selalu memperhatikan
kondisi anaknya
: intervensi dihentikan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran