Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
tali pusat yang lambat, trauma kelahiran, BB waktu lahir, usia kehamilan.
Post Natal
Riwayat asfiksia, infeksi neonatus, obat-obatan, pemberian makan, defekasi
mekonium.
Kaji golongan darah ibu dan ayah dan riwayat inkompatibilitas ABO/Rh, riwayat keluarga
dengan hiperbilirubinemia pada kelahiran sebelumnya, dan riwayat keluarga yang
menderita anemia atau pembesaran hati dan limpa.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
a. PK: kejang
b. Hipertermia berhubungan dengan medikasi fototerapi ditandai dengan suhu diatas
37,50C, kulit teraba panas, pasien tampak gelisah
c. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif
ditandai Mukosa bibir tampak kering, turgor kulit >2 detik, pasien tampak gelisah,
suhu diatas 37,5oC (peningkatan IWL)
d. Ikterik Neonatus berhubungan dengan berat badan abnormal ditandai dengan bilirubin
serum total > 2 mg/dL
e. Risiko cidera berhubungan dengan faktor risiko eksternal efek fototerapi.
f. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi ditandai dengan sesak
napas, adanya penggunaan otot bantu pernapasan, adanya pernapasan cuping hidung.
g. PK: Anemia
h. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengendapan bilirubin pada
jaringan kulit.
DIAGNOSA
Hipertermia
TUJUAN
Setelah diberikan asuhan
berhubungan
dengan
diharapkan hipertermia
medikasi
fototerapi
ditandai dengan
neonatus
suhu diatas
dehidrasi: not
37,5o C, kulit
compremised dengan
teraba panas,
skala 5
perubahan warna kulit :
pasien tampak
RENCANA KEPERAWATAN
INTERVENSI
RASIONAL
NIC Label: Temperatur Regulasi
1. Monitor temperatur neonatus setiap 2
1. Kenaikan suhu pada neonatus bisa
jam sampai stabil
2. Pertahankan masukan cairan yang
adekuat
3. Letakkan neonatus di dalam ruang
skala 5
hiperbilirubin : not
mendekati normal.
4. Digunakan untuk mengurangi demam dan
aksi sentralnya pada hipotalamus, meskipun
demam mungkin dapat berguna dalam
gelisah
compremised dengan
skala 5
2. Monitor RR
3. Monitor nadi
akut.
2. Peningkatan RR pada bayi mengindikasikan
terjadinya hipoksia jaringan dan paparan
panas yang terlalu tinggi
160x/m)
-
RR dbn (35-40x/menit)
NO
2.
DIAGNOSA
TUJUAN
diberikan
Ikterik
Setelah
Neonatus
keperawatan
RENCANA KEPERAWATAN
INTERVENSI
RASIONAL
asuhan 1. Pantau kondisi hiperbilirubinemia
1. Luasnya ikterik menunjukkan keparaan
selama
...x....
diharapkan
perawat
mencegah
komplikasi
hiperbilirubinemia
Kulit
dengan
kriteria hasil:
keadaan hiperbilirubinemia
tidak
diberikan.
tampak ikterik
Kadar bilirubin dalam 3. Kolaborasi pemberian
batas normal (12-13
fototherapi/terapi pengganti
mg%)
NO
DIAGNOSA
TUJUAN
RENCANA KEPERAWATAN
INTERVENSI
RASIONAL
3.
Risiko cidera
berhubungan
dengan faktor
risiko eksternal
efek
fototerapi.
visual impairment
Monitor
gejala
dari
makan
lingkungan 3. Monitor
5)
Menghindari trauma pada
(consistently
demonstrated= 5)
Monitor gejala
mata
jam
atau
saat
lampu
(consistently
demonstrated= 5)
Menggunakan
medikasi
(consistently demonstrated=
5)
Menggunakan
melindungi
edema
mata,
tanda
sesuai
dengan
indikasi
ketinggian
5. Periksa intensitas cahaya setiap hari
penyakit
mata
setiap
(consistently demonstrated=
(consistently demonstrated=
mata bayi
2. Lepaskan penutup mata pada bayi
dimatikan untuk memberikan kontak
5)
Monitor
visual
perburukan
alat
untuk
mata
(consistently demonstrated=
5)
NO
4.
DIAGNOSA
RENCANA KEPERAWATAN
INTERVENSI
TUJUAN
diberikan
Risiko
Setelah
kerusakan
keperawatan
integritas kulit
tidak
berhubungan
integritas kulit dengan kriteria 2. Bersihkan segera bila bayi buang air
dengan
hasil:
pengendapan
Kadar
bilirubin pada
jaringan kulit.
asuhan
selama
terjadi
warnanya.
besar.
dalambatas normal
Kulit
Mandiri
kerusakan
tidak
1. Untuk
mengetahui
peningkatan
kadar
bilirubin.
2. Kulit yang bersih dan kering tidak akan
cenderung mengalami ekskoriasi/kerusakan.
3. Untuk melembabkan kulit agar kulit yang
mengelupas
dapat
diminimalisasi,
berwarna
terjadinya ulserasi.
kuning
Kulit tidak mengelupas
RASIONAL
dan kering.
5. Anjurkan pada ibu untuk segera
memberikan Asi segera setelah lahir.
6. Lalukan perubahan posisi sesering
mungkin di tempat tidur.
5. untuk
meningkatkan
bilirubin
melalui feses.
6. Meningkatkan sirkulasi pada kulit dan
mengurangi tekanan pada daerah yang
menonjol.
Kolaborasi
ekskresi
4. EVALUASI
Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria hasil yang telah ditetapkan pada rencana keperawatan.
No.
1.
Diagnosa
Hipertermia
Evaluasi
Hipertermia teratasi dengan kriteria hasil:
NOC Label: Termoregulasi neonatus
- Dehidrasi: not compremised dengan skala 5
- Perubahan warna kulit : not compromised dengan skala 5
- Hiperbilirubin : not compremised dengan skala 5
NOC Label: Vital Sign
2.
Ikterik Neonatus
- RR dbn (35-40x/menit
Mencegah komplikasi dari hiperbilirubinemia dengan kriteria hasil:
- Kulit pasien tidak tampak ikterik
3.
Risiko Cedera
4.