Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pemeriksaan APVU:
Metode untuk px kesadaran pasien meliputi: Alert (sadar) , Verbal (suara),
Pain (rasa sakit), Unresponsive px selain GCS
Primary Survey:
Deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam disebut
ABCDE (airway, breathing, sirculation, disability, exposure) dilakukan 2-5
menit
Suara Snoring:
Suara seperti ngorok, biasanya dikarenakan sumbatan dijalan nafas oleh benda
padat
Suara Gurgling:
Suara seperti berkumur, karena sumbatan cairan di jalan nafas c/ darah
Definitif Airway:
Suatu pipa didalam trakea dengan balon yang dikembangan yang dihubungkan
dengan alat bantu pernafasan yang ditambahkan dengan oksigen
Dilakukan saat GCS <= 8 dengan endotrakeal tube
Orofaringeal Airway:
Suatu pemasangan alat yg digunakan memasukan udara melalui mulut pada
pasien yang tidak sadar plastik yg berbentuk kurva
Pulse Oxymetri:
Suatu pengukuran kadar O2 yang terdapat di dalam darah , bentuknya
dijepitkan di ujung jari
Triple Airway Manuver:
Tidaknan membuka jalan nafas pada pasien kemungkinan tidak mengalami
cidera servikal
Ada 3 : head lift, chin lift, jaw thrust
STEP 2
1. Apa itu primary survey dan bangaimana cara melakukannya?
2. Mengapa pasien tampak sianosis?
3. Mengapa penderita mengeluaran suara snoring dan gurgling?
4. Mengapa pada pasien mengeluarkan darah dari mulutnya?
5. Pemeriksaan APVU dan GCS
6. Interpretasi dari pasien SpO2 90%, RR= 32 x /menit, GCS E2M3V2?
7. Cara tripel airway manuver, dan indikasinya?
8. Indikasi definitif airway?
9. Apa indikasi pemberian o2 10 liter/menit?
10. Indikasi dari orofaringeal airway?
11. Apa saja sumbatan jalan nafas?
12. Komplikasi dari sumbatan jalan nafas?
13. Apa macam2 fraktur impresi?
STEP 7
1. Apa itu primary survey dan bangaimana cara melakukannya?
Algorit
hm
A : Airway :
adalah mempertahankan jalan napas bersamaan dengan menjaga stabilitas
tulang servikal / cervical protection
B : Breathing :
adalah pernapasan yang disertai dengan ventilasi (oksigenasi)
C : Circulation :
tindakan
untuk
D : Disability :
adalah pemeriksaan untuk mendapatkan kemungkinan adanya gangguan
neurologist
pneumothoraks terbuka.
Keadaan tersebut memerlukan tindakan segera berupa pemasangan drain
thoraks untuk tujuan dekompresi.
Disability
Pemeriksaan neurologist secara cepat dapat dilakukan dengan metode AVPU
(Allert, Voice respons, Pain respons dan Uniresponsive).
Pemeriksaan dengan CGS secara periodic dapat dilakukan untuk hasil yang
lebih detail pada survey secunder.
Bila hipoksia dan hipovolemia pada penderita dengan gangguan kesadaran
dapat disingkirkan, pikirkan adanya kerusakan CNS sampai terbukti lain.
Environment Event
Pemeriksaan seluruh bagian tubuh harus dilakukan disertai tindakan untuk
mencegah hipotermia. Pemasangan bidai atau vacuum matras untuk
menghentikan perdarahan dapat juga dilakukan pada fase ini.
Pemeriksaan penunjang pada umumnya tidak dilakukan pada survey primer.
Yang dapat dilakukan pada survey primer adalah ; pemeriksaan saturasi
oksigen dengan pulse oksimetri, foto cervical, foto thoraks dan foto polos
abdomen. Tindakan lainnya yang dapat dilakukan pada survey primer adalah
pemasangan monitor EKG, kateter dan NGT. Pemeriksaan dikerjakan tanpa
menunda / menghentikan proses survey primer.
Untuk dapat melakukan evaluasi lebih baik, perlu diketahui kejadian (ever)
dari traumanya.
SNORING
PROSES SNORING
Tidak sadar Otot-otot pada bagian belakang atap mulut, lidah dan
tenggorokan akan menjadi lebih lemas. Jika otot berada dalam keadaan
lemas yang berlebihan otot akan menghadang saluran napas Saat
pernapasan terjadi, langit-langit lunak dan uvula akan bergetar dan
menyentuh bagian belakang tenggorokan Getaran mempersempit
saluran pernapasan Semakin sempit saluran napas aliran udara
menjadi lebih besar dan meningkatkan getaran jaringan. Inilah yang
menyebabkan terjadinya suara keras saat mendengkur.
Sumber :
Prasenohadi. Manajemen Jalan Napas; Pulmonologi Intervensi dan
Gawat Darurat Napas. FK UI, Jakarta, 2010.
Suara berkumur
Gargling: suara seperti berkumur, kondisi ini terjadi karena ada kebuntuan
yang disebabkan oleh cairan (eg: darah), maka lakukanlah crossfinger(seperti di atas), lalu lakukanlah finger-sweep (sesuai namanya,
menggunakan 2 jari yang sudah dibalut dengan kain untuk menyapu
rongga mulut dari cairan-cairan).
Basic Trauma Life Support & Basic Cardiac Life Support.
Karena obtruksi jalan nafas:
Total sangat amat sulit bernafas, terjadi akut karena tertalan benda asing
menyumbat pangkal laring, secara perlahan obtruksi parsial ke total
Parsial pnederita masih bisa bernafas timbul suara, penyebab cairan
(darah secret dll) suara gurgling
4. Mengapa pada pasien mengeluarkan darah dari mulutnya?
3. Sp O2 85% - 90 %
- TInggikan kepala dari tempat tidur dan stimulasi psien bernafas dengan dalam
- Kaji jalan nafas dan dorong untuk batuk
- Berikan oksigen sampai dengan saturasi oksigennya > 90%
- Informasikan kepada dokter
Jika oksigen turun di bawah level normal (yaitu kurang dari 92%), ada kemungkinan
tubuh mengalami penyakit pernapasan seperti hipoksemia. Hipoksemia adalah
penyakit pernapasan dengan gejala kelelahan, sesak napas, dan kebingungan.
Dengan kadar oksigen yang rendah dalam darah, oksigen tidak mampu menembus
dinding sel darah merah. Dalam kasus rendahnya kadar oksigen dalam tubuh, orang
Trauma
Gangguan metabolismesel
Syok
Dilakukan bila jalan nafas tertutup oleh lidah pasien, Ingat! Tidak boleh dilakukan
pada pasien dugaan fraktur servikal.
Caranya : letakkan satu telapak tangan di dahi pasien dan tekan ke bawah sehingga
kepala menjadi tengadah dan penyangga leher tegang dan lidahpun terangkat ke
depan.
2. Chin Lift Manuver (Tindakan mengangkat dagu)
Tindakan ini dilakukan untuk menghindari adanya cedera lebih lanjut pada tulang
belakang bagian leher pasien.
Caranya : dorong sudut rahang kiri dan kanan ke arah depan sehingga barisan gigi
bawah berada di depan barisan gigi atas
Sumber Referensi : Hand Out Pelatihan Basic Life Support RS. Husada Utama
Surabaya
Adanya apnea
KEBUTUHAN
UNTUK
PERLINDUNGAN
AIRWAY
Tidak sadar
Apneu
Fraktur
maksilofasial
Bahaya aspirasi
Perdarahan
Muntahmuntah
Paralisis neuromuskular
Tidak sadar
Takipneu
Hipoksia
Hiperkarbia
Sianosis
Bahaya sumbatan
Hematoma
leher
Cedera
larynx dan
trachea
Stridor
Adanya apnea
KEBUTUHAN
UNTUK
PERLINDUNGAN
AIRWAY
Tidak sadar
Apneu
Fraktur
maksilofasial
Bahaya aspirasi
Perdarahan
Muntahmuntah
Bahaya sumbatan
Hematoma
leher
Cedera
larynx dan
Paralisis neuromuskular
Tidak sadar
Takipneu
Hipoksia
Hiperkarbia
Sianosis
trachea
Stridor
mempengaruhi aliran darah ke seluruh tubuh, sehingga sel tidak mendapat asupan
oksigen yang cukup.
9. Keracunan karbon monoksida
Keberadaan CO di dalam tubuh akan sangat berbahaya jika dihirup karena akan
menggantikan posisi O2 yang berikatan dengan hemoglobin dalam darah.
(Aryani, 2009:53)
10. Indikasi dari orofaringeal airway?
Oropharyngeal airway
Pada pasien yang tidak sadar, obstruksi terjadi akibat ketidakmampuan untuk
mempertahankan tonus lidah sehingga akan jatuh menutupi jalan nafas. Orofaringeal
airway/gudel/mayo dapat menahan lidah pada posisi yang seharusnya. Cara
memasukkan guedel adalah dengan memasukkan pada posisi lengkungnya
menghadap keatas sampai menyentuh palatum kemudian diputar 180derajat sambil
didorong.
Advanced Trauma Life Support For Doctors
1. Indikasi
Adapun indikasi pemasangan oropharyngeal tube adalah sebagai berikut :
a. Pemeliharaan jalan nafas pasien dalam ketidaksadaran,
b. Melindungi endotracheal tube dari gigitan,
c. Memfasilitasi suction pada jalan nafas
2. Kontra indikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan keadaan sadar ataupun semi sadar karena
dapat merangsang muntah, spasme laring.
Harus berhati-hati bila terdapat trauma oral.
http://endo.co.id/romsons-guedel-airways-id.html
11. Apa saja sumbatan jalan nafas?
Sumbatan total tidak dikoreksi dalam 5-10 menit dapat
mengakibatkan asfiksi (kombinasi hipoksemi dan hipokarbia), henti
nafas dan henti jantung, tidak terdengar suara nafas dan tdk terasa
adanya aliran udara lewat hidung dan mulut, retraksi pada
supraklavikula, sela iga jika masih dapat bernafas secara spontan
dan dada tidak mengembang saat inspirasi atau inflasi paru gagal
walaupun cara sudah benar. Bisa terjadi atelectasis
Parsial
kerusakan otak, sembab otak, sembab paru,
terdengar aliran udara berisik dan kadang2 disertai retraksi, bunyi
melengking (stridor)menandakan laringospasme, bunyi kumur
menandakan sumbatan benda asing
Obstruksi yang hanya mengganggu ventilasi wheezing tanpa
gangguan parenkim paru
1.
2.
3.
6.
http://www.akperppni.ac.id/sumbatan-jalan-nafas-dan
penanganannya.html
ETIOLOGI
Penyebab sumbatan yg sering kita jumpai adalah dasar lidah,
palatum mole, darah atau benda asing yg lain. Dasar lidah
sering menyumbat jalan nafas pada penderita koma, karena pada
penderita koma otot lidah dan leher lemas sehingga tidak
mampu mengangkat dasar lidah dari dinding belakang
faring. hal ini sering terjadi bila kepala penderita dalam posisi
fleksi.
Benda asing seperti tumpahan atau darah di jalan nafas atas
yang tidak dapat ditelan atau dibatukkan oleh penderita yg
tidak sadar dapat menyumbat jalan nafas. Penderita yg mendapat
anestesi atau tidak, dapat terjadi laringospasme dan ini biasanya
terjadi oleh karena rangsangan jalan nafas atas pada penderita
stupor atau koma yg dangkal.
Sumbatan nafas juga dapat trjdi pd jalan nafas baigian bawh,
dan ini terjadi sebagai akibat bronkospasme, sembab mukosa,
sekresi mukosa, masuknya isi lambung atau benda asing ke
dalam paru.
(Sumber : Buku Penanganan Penderita Gawat Darurat, Prof. DR.dr. I.
Riwanto, Sp.BD, FK UNDIP)
Sebab Terjadinya obstruksi :
1. Trauma
Trauma dapat disebabkan oleh karena kecelakaan, gantung
diri, atau kasus percobaan pembunuhan. Lokasi obstruksi biasanya
terjadi di tulang rawan sekitar, misalnya aritenoid, pita suara dll.
2. Benda Asing
Benda Asing tersebut dapat tersangkut pada :
Laring
Terjadinya obstruksi pada laring dapat diketahui melalui tanda-tanda
sebagai berikut, yakni secara progresif terjadi stridor, dispneu,
apneu, digagia, hemopsitis, pernafasan dgn otot-otot nafas
tambahan, atau dapat pula terjadi sianosis. Gangguan oleh
benda-benda asing ini biasanya terjadi pada anak-anak yg
disebabkan oleh berbagai biji-bijian dan tulang ikan tg tdk teratur
bentuknya.
12. Komplikasi dari sumbatan jalan nafas?
Henti napas
Henti napas ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara pernapasan
dan korban/pasien.
Henti nafas, merupakan kasus yang harus dilakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar.
Henti napas dapat terjadi pada keadaan : Tenggelam, Stroke, Obstruksi jalan napas,
Epiglotitis, Overdosis obat-obatan, Tersengat listrik, Infark miokard, Tersambar petir,
Koma akibat berbagai macam kasus.
Pada awal henti napat oksigen masih dapat masuk kedalam darah untuk beberapa
menit dan jantung masih dapat mensirkulasikan darah ke otak dan organ vital lainnya,
jika pada keadaan ini diberikan bantuan napas akan sangat bermanfaat agar korban
dapat tetap hidup dan mencegah henti jantung.
Henti jantung
a. Pada saat terjadi henti jantung, secara langsung akan terjadi henti sirkulasi. Henti
sirkulasi ini akan dengan cepat menyebabkan otak dan organ vital akan kekurangan
oksigen. Pernapasan yang terganggu (tersengal-sengal) merupakan tanda awal akan
terhadinya henti jantung.
Ditandai :
tidak sadar, detak jantung
tidak teraba denyut nadi arteri besar
henti nafas atau gasping
pupil melebar
death like appearance (pucat, sianotik)
gambaran EKG dapat berupa :
Fibrilasi ventrikel
Asistol
Dissosiasi Bektromekanik
b. Bantuan Hidup dasar merupakan bagian dari pengelolaan gawat darurat yang
bertujuan :
Survei Primer (Primary Survey), yang dapat dilakukan oleh setiap orang
Survei sekunder (Secondary survey), yang hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis
dan para medis terlatih dan merupkan lanjutan dari survey primer.
(Penanganan Penderita gawat darurat, UNDIP).
STEP 4
, retraksi intercosta
n nafas bebas
Bernafas
Tidak bernafas/Gasping
ada
posisi shock
parsial: snorin
tidak ada
Pijat jantung
raba
1 siklus
arteri radialis
raba carotis 10
tidak ada
ada
pasang infusCPR 30
ekstra
: 2, 2cairan
menit pasang
Nafasmonitor
buatan, teruskan, evaluasi
manajemen shock
shockable
un-shockable