Vous êtes sur la page 1sur 22

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


Nama Mahasiswa
NIM
Tempat Pengkajian
Tanggal

: Frandita Eldiansyah, S. Kep.


: 112311101014
: Ruang Anurium
: 27-29 Oktober 2015

I. Identitas Klien
Nama
: Tn. M
Umur
: 65 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama
: Islam
Pendidikan

: SMA

Alamat

: Kasiyan, Puger

No. RM
Pekerjaan
Status Perkawinan
Tanggal MRS
Tanggal
Pengkajian
Sumber Informasi

: 03341
: Wiraswasta
: Menikah
: 27-10-2015
02.00 wib
: 27 Oktober 2015
: Klien, keluarga,
rekam medik

II. Riwayat Kesehatan


1. Diagnosa Medik:
Hematemesis e.c Sirosis Hepatis
2. Keluhan Utama:
Klien mengatakan badannya terasa lemas dan tidak memiliki tenaga
bahkan untuk pergi ke kamar mandi.
3. Riwayat penyakit sekarang:
Klien mengatakan sudah 2 tahun mengalami penyakitnya yaitu muntah
darah. Awalnya klien makan cabe mentah saat pergi mencari ikan
kemudian klien langsung muntah darah. Sejak saat itu klien sering keluar
masuk rumah sakit dikarenakan muntah darah yang dialaminya. Klien
selalu kontrol ke poli interna RS. Dr.Soebandi jika obatnya habis. Lima
hari yang lalu (22-10-2015) klien sempat dirawat di RS Soebandi dengan

keluhan yang sama. Pada tanggan 26 oktober 2015 obat yang dibawa klien
habis sehingga klien berencana untuk kontrol esok harinya. Pada saat
malam hari kien merasa badannya lemas, pusing, dan tidak bertenaga.
Sekitar jam 12 malam klien muntah darah sehingga langsung dibawa ke
IGD RS. Soebandi.
4. Riwayat kesehatan terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami:
Keluarga mengatakan bahwa klien sudah sering dibawa ke rumah
sakit, sebelumnya klien sudah pernah sakit dan dirawat dengan
keluhan muntah darah dan berak darah. Klien mengatakan baha ia
sering bolak balik dan dirawat di RS dengan keluhan yanga sama.
Klien mengatakan klien tidak memiliki riwayat hipertensi dan kencing
manis
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Keluarga dan klien mengatakan bahwa klien tidak memiliki alergi baik
pada makanan atau minuman maupun obat-obatan.
c. Imunisasi:
Klien mengatakan tidak tahu tentang imunisasi apa saja yang pernah
didapatkan pada waktu kecil.
d. Kebiasaan/pola hidup/life style:
Klien mengatakan bahwa ia tidak memiliki kebiasaan merokok dan
minum kopi saat sehat
e. Obat-obat yang digunakan
Klien mengatakan sejak dirawat di RS dr Soebandi, 2 tahun lalu klien
minum obat yangdiberikan rumah sakit dan selalu kontrol rutin jika
obat habis. Sebelum sakit klien mengatakan bahwa sering beli obat di
warung jika sakit seperti flu, batuk, dan pusing.
5. Riwayat penyakit keluarga:
Keluarga klien mengatakan bahwa di dalam keluarga tidak ada yang
memiliki riwayat penyakit menurun seperti darah tinggi dan kencing
manis.

Genogram:

= laki-laki

= klien

= perempuan

= hubungan pernikahan

= tinggal serumah
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Keluarga mengatakan bahwa ketika sakit seperti batuk dan pilek, klien dan
keluarga biasanya mengobati sendiri di rumah dengan cara tradisional
seperti kerokan, jeruk nipis dan lainnya terkadang membeli obat di
warung. Namun sejak masuk rumah sakit klien tidak pernah membeli obat
di warung dan minum obat yang diberikan dari rumah sakit
Keluarga mengatakan bahwa kesehatan itu penting dan bila sakit harus
segera diatasi
Interpretasi :
Keluarga sudah mengetahui pentingnya menjaga kesehatan dan
pemeliharan kesehatannya cukup baik
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD)
- Antropometeri
Lingkar lengan 24 cm, BB= 70 kg, dan TB= 170 kg
IMT = (BB/(TB/100)2)
= (60 kg/ (170/100) 2)
= 20,76

Interpretasi :
Ukuran lingkar lengan atas klien normal karena lebih dari 23,5 cm
IMT klien dalam batas normal (18,5 24,9)
Biomedical sign :
Hb 9,5 gr/dL
Gula Darah Sewaktu 129 mg/dL
Interpretasi :
Hb normal antara 13,5-17,5 gr/dL, sehingga Hb klien dikatakan
rendah, dan nilai gula darah sewaktu normal yakni <200 mg/dL

Clinical Sign :
-Mukosa mulut lembab
-Wajah tidak pucat
Interpretasi :
Klien mendapatkan cukup nutrisi

Diet Pattern (intake makanan dan cairan):


Klien terpasang selang NGT dan infus di tangan kanan. Klien
sementara dipuasakan sampai didapatkan cairan lambung tidak
hitam
Interpretasi :
Klien dipuasakan dikarenakan terdapat pedarahan di lambung

3. Pola eliminasi:
BAK
- Frekuensi
- Jumlah
- Warna
- Bau
- Karakter
- BJ
- Alat Bantu
- Kemandirian
- Lain
BAB
- Frekuensi
- Jumlah
- Warna
- Bau
- Karakter
- BJ
- Alat Bantu
- Kemandirian
- Lain

: 3 kali sehari
: 700cc
: kuning kecoklatan
: bau khas urin.
:::: mandiri
:: 1 kali sehari
:
: kuning dan terdapat warna jau
: bau khas feses
: semi padat
::: mandiri
:-

Interpretasi :
Balance cairan:
Input
Infus : 1500 cc/hari
Injeksi obat : 65 cc/hari
Air metabolisme = 5 cc/kgBB/hari= 5 x 60 = 300 cc
Total Input = 1865 cc/hari

Output
IWL = (15 x BB)/24 jam
= (15 x 60)
= 900 cc/ hari
BAB = 100 cc
BAK = 700 cc/hari
Total output = 1700 cc/hari
Balance cairan = Input-output= +165 cc

4. Pola aktivitas & latihan


Klien terbaring tempat tidur
Keluarga klien mengatakan bahwa klien dapat ke kama r mandi namun
badan klien terasa lemas sehingga harus ditemani keluarga
Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri
0
1
2
3
4
Makan / minum

Toileting

Berpakaian

Mobilitas di tempat tidur

Berpindah

Ambulasi / ROM

Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3:


dibantu alat, 4: mandiri
Status Oksigenasi
: Baik
Fungsi kardiovaskuler
: Hb rendah
Terapi oksigen
: Klien tidak terpasang selang oksigen
Interpretasi :
Klien dapat bernafas spontan tanpa bantuan oksigen, ADL klien mandiri.
5. Pola tidur & istirahat
Durasi
:
Kelurga klien mengatakan selama di rumah sakit klien tidur di jam 21.00
wib setelah mendapat injeksi obat dan bangun sekitar jam 4 pagi (7 jam)
Gangguan tidur :

Bila siang hari klien bisa tidur kurang lebih 2 jam setelah injeksi obat pagi
dan sore hari. Keluarga mengatakan saat malam hari, klien dapat tidur
dengan nyenyak
Keadaan bangun tidur :
Klien bangun dengan tenang dan hanya terdiam setelah bangun tidur
Lain-lain
:Interpretasi :
- Keluarga klien mengatakan sebelum sakit, klien tidur dengan nyaman
6 jam dalam sehari
6. Pola kognitif & perceptual
Fungsi Kognitif dan Memori :
Sebelum dan saat MRS kognitif klien tetap baik, dan masih dapat diajak
bicara dan memberikan timbal balik yang tepat, dan ingatan klien baik saat
dilakukan pengkajian
Fungsi dan keadaan indera :
Sebelum MRS, keluarga mengatakan bahwa klien tidak memiliki masalah
terhadap indra penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan
peraba
7. Pola persepsi diri
Gambaran diri :
Keluarga mengatakan tidak ada masalah terhadap bentuk tubuh klien
Identitas diri :
Klien tidak memiliki gangguan identitas diri, klien masih memiliki
orientasi yang baik terhadap dirinya sendiri
Harga diri :
Klien mengatakan tidak merasa minder walaupun sakit, klien dan keluarga
percaya bahwa sakitnya adalah ujian dan akan segera diberikan
kesembuhan
Ideal Diri :
Ideal diri klien tidak terganggu dan memiliki keyakinan untuk sehat
kembali
Peran Diri :
Klien merupakan kepala rumah tangga dengan satu istri dan tiga anak,
beliau mencari nafkah dengan bekerja di bengkel.
Interpretasi :
Tidak terdapat gangguan pada pola persepsi diri klien
8. Pola seksualitas & reproduksi
- Klien mengatakan memiliki 1 istri dan 3 orang anak
- Klien mengatakan bahwa ia sangat ingin klien cepat sembuh dan bisa
bersama kembali dengan keluarganya di rumah

9. Pola peran & hubungan


- Keluarga klien mengatakan bahwa hubungan antara klien dengan
anggota keluarga baik. Keluarga klien ingin klien segera pulang agar
dapat berkumpul dengan anggota keluarga dan saudara-saudaranya
yang lain
- Klien sering dikunjungi oleh saudara-saudara klien dan juga anakanaknya secara bergantian setiap harinya
10. Pola manajemen koping-stress
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien dan keluarga menganggap
sakit itu adalah ujian dari Allah SWT. serta keluarga dan klien harus
sabar menghadapinya
11. System nilai & keyakinan
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien dan keluarga menganggap
sakit itu sebagai ujian dari Allah SWT sehingga harus sabar dan
banyak berdoa agar diberikan kesembuhan.
- Keluarga klien mengatakan saat sebelum sakit klien melakukan sholat
5 waktu dengan baik, saat ini klien merasa terganggu untuk melakukan
ibadah seperti biasanya dikarenakan kondisi yang dialaminya dan klien
sholat dengan posisi berbaring
IV. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
GCS=4-5-6
Tanda vital:
- Tekanan Darah
- Nadi
- RR
- Suhu

:
:
:
:

110/70 mm/Hg
80 x/mnt
20 x/mnt
36,5C

Interpretasi :
Tanda-tanda vital klien dalam batas normal
Pengkajian Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
1. Kepala
Kepala simetris, tidak ada jejas, distribusi rambut normal, rambut hitam
dan terdapat uban, rambut cukup panjang, tidak ada lesi, tidak ada massa,
tidak ada nyeri tekan.
2. Mata
Sklera keruh, konjungtiva anemis, pupil isokor, distribusi bulu mata
merata, bagian kelopak dalam mata bersih, penglihatan baik, tidak ada
nyeri tekan
3. Telinga

Bagian luar telinga kanan dan kiri bersih dan tidak terdapat serumen, tidak
ada kelainan bentuk, tidak ada massa, pendengaran normal, warna kulit
telinga sama dengan warna kulit sekitarnya.
4. Hidung
Tidak terdapat kelainan bentuk, lubang hidung normal, tidak ada lesi
maupun jejas, tidak ada massa, warna kulit hidung sama dengan warna di
sekitarnya, terpasang selang NGT
5. Mulut
Mukosa bibir lembab, bibir simetris, tidak ada massa, tidak ada luka, gigi
bersih
6. Leher
- Leher pasien terlihat simetris, tidak ada jejas maupun lesi, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, warna kulit dileher sama dengan warna kulit
sekitarnya
7. Dada
I : Dada pasien terlihat simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada jejas,
iktus kordis tidak nampak, tidak ada pembesaran
P : sonor, pekak di area jantung
P
A

: Pengembangan paru kanan kiri sama


: Suara nafas vesikuler, bunyi jantung 1 dan 2 terdengar jelas, dan
tidak ada bunyi jantung tambahan

8. Abdomen
I : Bentuk simetris ka/ki, tidak terdapat penonjolan di bagian perut,
umbilicus letak simetris, perut datar
A : Terdengar bising usus 6 x per menit
P : Bunyi timpani kecuali bagian hepar bunyi pekak
P : Tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan
9. Urogenital
- Klien tidak terpasang selang kateter
- Klien BAK 700 cc/ hari, warnanya kuning kecoklatan
10. Ekstremitas
- Ekstremitas atas :
Tangan kanan klien terpasang infus, tangan dapat bergerak normal dan
klien masih dalam keadaan berbaring
Kekuatan otot
55

5 5

Ekstremitas bawah :
Kaki kiri dan kaki kanan dapat ditekuk dan diluruskan dan klien masih
dalam keadaan berbaring
Kekuatan otot
44

4 4

11. Kulit dan kuku


Kulit pasien terlihat lembab, turgor kulit cukup. Kuku jari tangan dan kaki
bersih, dan tidak pucat, CRT < 2 detik.
12. Keadaan lokal
Klien terlihat terbaring di tempat tidur dengan posisi supinasi, terpasang
infus pada tangan sebelah kiri, terpasang NGT pada hidung, hasil bilas
lambung terdapat cairan warna hitam.

V. Terapi (jenis terapi, dosis, rute, indikasi, KI, implikasi keperawatan)


a. Terapi Farmakologi
Jenis
Terapi
Vitamin K

3x1

IV
(bolus)

Mencegah
Klien yang
pendarahan akibat
hipersensitif
kekurangan vitamin
dengan vit K
K
(phytonadione)

Ceftriaxon
e

2 x 1 vial (10
ml)

IV
(bolus)

Asan
Traneks
amat

3 x 1 (5 cc)

IV
(infus)

Untuk menghambat
sintesis dinding sel
bakteri sehingga
bakteri menjadi lisis
Infeksi saluran
nafas
Sepsis
Meningitis
Infeksi THT
Antrifibrinolititk
Hemofilia
Fibrinolisis pada
hemoragia
Epistaksis

No
1

Dosis/hari

Rute

Indikasi

Efek samping

Kontra indikasi

Bayi
Klien yang
hipersensitif
dengan
chepalosporin

Klien dengan
pendarahan
subarachnoid
Klien dengan
riwayat
trombolitik
Klien yang
hipersensitif

Jika diberikan terlalu


cepat via IV dapat
timbul:
Kemerahan pada
muka
Berkeringat
Bronkospasme
Sianosis
Sakit dada
Diare
mual muntah
stomatitis
Pruritus
dermatitis alergi
urtikaria

Mual
Muntah
Diare
Hipotensi
Pusing

Implikasi keperawatan
Jelaskan kepada keluarga terkait
efek samping yang akan muncul
Jelaskan
kepada
keluarga
manfaat obat
Memastikan
klien
tidak
memiliki
keadaan
yang
kontraindikasi dengan obat

Jelaskan kepada keluarga terkait


efek samping yang akan muncul
Jelaskan
kepada
keluarga
manfaat obat
Memastikan
klien
tidak
memiliki
keadaan
yang
kontraindikasi dengan obat
Managemen terhadap efek
samping pengobatan
Jelaskan kepada keluarga terkait
efek samping yang akan muncul
Jelaskan
kepada
keluarga
manfaat obat
Memastikan
klien
tidak
memiliki
keadaan
yang
kontraindikasi dengan obat
Managemen terhadap efek

Omeprazo
le

2 x 1 (10 cc)

IV
(bolus)

Mengurangi secara
reversible sekresi asam
lambung. Terapi
pilihan untuk :
Ulkus duodenum
Ulkus gaster
Esofagitis ulseratif

Ondansent
ron

3 x 4gr

IV
(bolus)

Mual muntah

b. Terapi Cairan
Terapi infus 1500 cc/hari yaitu RL ( 3 x 1/hari )
c. Diet
Puasa

dengan asam
traneksamat
Klien yang
hipersensitif
dengan
omeprazole

Klien yang
hipersensitif
dengan
ondansentron

samping pengobatan
Umumnya dapat
ditoleransi baik,
namun mungkin
muncul:
Sakit kepala
Diare
Mual muntah
Ruam
Batuk
Vertigo
Sakit kepala
Konstipasi
Rasa panas di
epigastrium
Sedasi
Diare

Jelaskan kepada keluarga terkait


efek samping yang akan muncul
Jelaskan
kepada
keluarga
manfaat obat
Memastikan
klien
tidak
memiliki
keadaan
yang
kontraindikasi dengan obat
Managemen terhadap efek
samping pengobatan
Jelaskan kepada keluarga terkait
efek samping yang akan muncul
Jelaskan
kepada
keluarga
manfaat obat
Memastikan
klien
tidak
memiliki
keadaan
yang
kontraindikasi dengan obat
Managemen terhadap efek
samping pengobatan

VI. Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium (bisa dikembangkan)


N
o

Jenis
pemeriksaan

1.

Hematologi
Hemoglobin
Lekosit
Hematokrit
Trombosit

2.

3.

4.

5.

Nilai normal
(rujukan)
nilai

Satuan

13,5-17,5

Gr/dL

4,5-11,0
41-53
150-450

10

/L

%
9

10

Hasil
(hari/tang
gal)
27-102015
9,5
6,8
28,9

/L

83

Faal Hati
SGOT

10-35

SGPT

9-43

Gula Darah
Glukosa
Sewaktu
Elektrolit
Natrium
Kalium
Chlorida
Calcium
Faal Ginjal
Kreatinin
serum
BUN
Urea

U/L
(30C)
U/L
(30C)

<200

Mg/dL

135-55
3,5-5,0
90-110
2,15-2,57

mmol/L
mmol/L
mmol/L
mmol/L

0,6-13

mg/dL

6-20
26-43

mg/dL
gr/24 h

38
35
129

136,2
4,70
106,1
2,06
1,2
22
47

27-29 Oktober 2015


Pengambil Data,

(Frandita Eldiansyah, S. Kep.)


NIM 112311101014

ANALISA DATA
N
O
1.

DATA PENUNJANG

ETIOLOGI

DS:
Klien

MASALAH
Intoleransi

mengatakan

badannya

terasa lemas dan tidak memiliki

Produksi sel darah

aktivitas

merah terganggu

tenaga bahkan untuk pergi ke


kamar mandi
DO:
Hb : 9,5 (13,5-17,5) gr/DL

Fungsi
penyimpanan dan

Klien terlihat terbaring tempat

sintesis vitamin (A,

tidur

D, B12) terganggu

Kekuatan otot ekstremitas


bawah
44

Disfungsi hati

4 4

Nekrosis sel-sel
hati
2

Trombosit klien 83 (normal 150450)


Klien memiliki gangguan fungsi

Pembentukan

Resiko

faktor pembekuan

pendarahan

darah terganggu

hati (sirosis hepatis)


Disfungsi hati

Nekrosis sel-sel
hati
3

Klien

mengalami

penyakit

kronis (sirosis hepatis)


Perubahan

dalam

Mengganggu

Resiko Distress

aktivitas spiritual

Spiritual

aktivitas

keagamaan pada saat sakit


Keluarga klien mengatakan saat

Hospitalisasi

sebelum sakit klien melakukan

(pengobatan

sholat 5 waktu dengan baik, saat

penyakit)

ini klien merasa terganggu untuk


melakukan

ibadah

seperti

biasanya dikarenakan kondisi


yang

dialaminya

dan

Disfungsi hati

klien

sholat dengan posisi berbaring

Nekrosis sel-sel
hati

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Daftar Diagnosa Keperawatan (sesuai prioritas):
N Diagnosa
Tanggal
o
perumusan
1. Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
prosuksi 27 Oktober
sel darah merah
2015
yang
terganggu
karena
proses
penyakit
2. Resiko pendarahan
berhubungan
dengan
27 Oktober
Pembentukan
2015
faktor pembekuan
darah terganggu
3
Resiko
distress
spiritual
berhubungan
27 Oktober
dengan
proses
2015
regimen
pengobatan
penyakit

Tanggal
pencapaian

29 Oktober
2015

29 Oktober
2015

29 Oktober
2015

Keterang
an

PERENCANAAN KEPERAWATAN
N
O
1.

DIAGNOSA
Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
prosuksi
sel
darah merah
yang
terganggu
karena proses
penyakit

TUJUAN DAN
KRITERIA HASIL
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan 2x24, klien
dapat beraktivitas dengan
normal

INTERVENSI

NIC : Terapi Aktivitas


1 Bantu
klien
untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
2 Bantu
untuk
memilih
NOC :
aktivitas
yang
sesuai
Activity Tolerance (1,2)
dengan kemampuan fisik
Endurance (3,4,5)
3 Bantu
mengidentifikasi
Kriteria hasil:
untuk
mendapatkan
1.
Tanda
sumber yang diperlukan
vital dalam rentang
ketika beristirahat
normal yaitu:
4 Bantu
klien
untuk
mengembangkan motivasi
TD (systole 110diri
130, diastole <85)
5 Monitor
respon
fisik
RR: 16-20x/menit
selama
beraktivitas.
Nadi: 80-100x/menit
6 Kolaborasi dengan terapis
Suhu: 36,5-37,5oC
fisik untuk merencanakan
2.
Klien dapat aktif
dan memonitor aktivitas
dalam pemenuhan
klien
activity daily living
7 Kolaborasi dengan tim
(ADL)
medis untuk tranfusi darah
3.
Hb dalam batas
jika diperlukan
normal (13,5-17,5

RASIONAL
1. Aktivitas yang mudah dilakukan yang
tidak membebani keadaan fisik klien
2. Aktivitas yang yang tidak membebani
jantung
3. Memudahkan untuk mendapatkan
sumber selama aktivitas
4. Meningkatkan percaya diri pasien
5. mengetahui adanya tanda tanda
intoleransi aktivitas
6. Untuk merencanakan aktivitas fisik
yang dapat klien lakukan untuk
peningkatan fisik klien
7. Untuk meningkatkan status sirkulasi
klien agar pemenuhan energi dapat
tercapai

gr/DL)
Hematokrit dalam
batas normal (41-53 %)
Setalah dilakukan tindakan NIC: Pencegahan perdarahan
keperawatan 1x24 jam 1. Pantau TTV klien
resiko pendarahan pada 2. Pantau
tingkat
risiko
klien dapat dicegah
terjadinya perdarahan pada
klien
NOC:
3. Catat
hemoglobin
dan
Blood Loss Severity
hematokrit klien secara rutin
Kriteria Hasil:
Keparahan kehilangan darah 4. Monitor status koagulasi
Indikator:
klien seperti protrombin
a. kehilangan darah secara
time, partial tromboplastin
nyata tidak ada
time,
platelet,
dan
b. hematemesis tidak ada
fibrinogen
c. kulit dan membran 5. Lindungi klien dari trauma
mukosa tampak pucat
yang
menyebabkan
tidak ada
perdarahan seperti kondisi
d. keluar darah dari anus
konstipasi, makanan/diet
atau melena tidak ada
6. Anjurkan
klien
untuk
e. Hb dalam batas normal
meningkatkan
asupan
(13,5-17,5 gr/DL)
makanan kaya vitamin K
f. Hematokrit dalam batas
7. Kolaborasi dengan tim
normal (41-53 %)
medis lain terkait pemberian
obat
(antasid)
sesuai

4.
2.

Resiko
pendarahan
berhubungan
dengan
pembentukan
faktor
pembekuan
darah
terganggu

1. memantau TTV untuk mengetahui


adanya perubahan yang abnormal
pada klien
2. untuk
mencegah
terjadinya
perdarahan akibat sebab tertentu
3. untuk mengetahui adanya defisit
hemoglobin akibat perdarahan
4. status koagulasi dipantau untuk
mengetahui adanya abnormalitas
dalam darah klien
5. melindungi klien dari trauma agar
perdarahan dapat dicegah dan
mencegah terjadinya perdarahan
hemoroid
6. vitamin K berguna dalam proses
pembekuan darah
7. pemberian obat dan tranfusi darah
dilakukan
untuk
mencegah
komplikasi
akibat
perdarahan
maupun untuk mencegah terjadinya
perdarahan yang besar

indikasi dan tranfusi darah


jika diperlukan
3

Resiko
Distress
Spiritual

Tujuan:
NIC : Dukungan Spiritual
1. Gunakan komunikasi
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
terapeutik untuk
selama 3 x 24jam
membangun rasa saling
klien dapat memenuhi
percaya dan empati
kebutuhan
2. Dengarkan ekspresi/
spiritualnya
perasaan klien tentang
NOC:
keadaan penyakit yang
Spiritual Health
dialami
Kriteria hasil:
3.
Fasilitasi kebutuhan klien
- Mampu
untuk berdoa dan
mengidentifikasi
makna dan tujuan
memenuhi aktivitas
hidup
spiritualnya
- Klien tenang
4. Bantu klien
- Mampu
mengidentifikasi sistem
mengungkapkan
pendukung yang dapat
penerimaan diri
digunakan untuk memenuhi
dengan situasi
kebutuhan spiritual klien
yang dialami
5.
Kolaborasi dengan binroh
- Mampu memenuhi
untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan spiritual
spiritual klien

1. Untuk meningkatkan hubungan saling


percaya dengan klien
2. untuk mengevaluasi perasaan klien
dan kondisi spiritual klien sebagai
dasar tindakan yang akan dilakukan
3. memenuhi kebutuhan spiritual klien
selama mengalami perawatan
4. membantu klien dalam memnuhi
kebutuhan
spiritualnya
dan
menciptakan lngkungan yang nyaman
bagi klien
5. meningkatkan emenuhan kebutuhan
spiritual klien dan menentukan terapi
yang tepat untuk kebutuhan spiritual
klien

CATATAN PERKEMBANGAN
WAKTU
27
Oktober
2015
Pukul
09.00

IMPLEMENTASI
1.

Membantu klien untuk mengidentifikasi


aktivitas yang mampu dilakukan seperti ke
kamar mandi
2. Menganjurkan klien untuk berkaktivitas
sesuai kemampuan seperti ke kamar mandi
dengan berjalan sendiri dan didampingi
keluarga
3. Mengukur tanda-tanda vital klien setelah
melakukan aktivitas yaitu pada saat setelah
dari kamar mandi
4. Memotivasi klien untuk tetap beraktivitas
sesuai dengan kemampuan klien dan
didamping oleh keluarga
5. Mengambil sampel darah vena untuk
mengetahui keadaan sirkulasi klien guna
mendukung aktivitas klien
6. Melakukan injeksi Vit K, Asam
trankesamat, dan ondansentron.

PARAF

EVALUASI
Pukul 15.00 wib
S:
Klien mengatakan bahwa klien merasa badannya lemas dan
ke kamar mandi masih harus dibantu oleh istri
Klien mengatakan sedikit pusing setelah pergi ke kamar
mandi
O:
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 37,1 C
Klien tampak menarik nafas panjang setelah datang dari
kamar mandi
Hb: 9,5 gr/DL
9
Trombosit: 83 10 /L
Hematokrit : 28, 9 %
A:
Masalah keperawatan intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi

7.

28
Oktober
2015
Pukul
08.00

Melakukan bilas lambung pada klien

1. Mengukur tanda-tanda vital klien setelah


melakukan aktivitas yaitu pada saat setelah
dari kamar mandi
2. Motivasi klien untuk tetap beraktivitas sesuai
dengan kemampuan klien dan didamping oleh
keluarga
3. Menjelaskan kepada klien terkait risiko

Kolaborasi untuk pemberian tranfusi darah pada klien


Motivasi klien untuk tetap beraktivitas sesuai dengan
kemampuan klien dan didamping oleh keluarga
- Lakukan injeksi Vit K, ceftriaxone, Asam trankesamat,
omeprazole, dan ondansentron.
- Pantau TTV klien
- Pantau tingkat risiko terjadinya perdarahan pada klien
- Catat hemoglobin dan hematokrit klien secara rutin
- Monitor status koagulasi klien seperti protrombin
time, partial tromboplastin time, platelet, dan
fibrinogen
- Lindungi klien dari trauma yang menyebabkan
perdarahan seperti kondisi konstipasi
- Anjurkan klien untuk meningkatkan asupan makanan
kaya vitamin K
- Kolaborasi dengan tim medis lain terkait pemberian
obat (antasid) sesuai indikasi dan tranfusi darah jika
diperlukan
Pukul 15.00 wib
S:
Klien mengatakan bahwa klien merasa badannya sudah
mulai lebih sehat dan ke kamar sudah bisa jalan sendiri
namun masih sedikit dibantu istri
Klien mengatakan pusingnya berkurang meskipun berjalan
ke kamar mandi
O:

terjadinya perdarahan pada klien


4. Memantau hemoglobin dan hematokrit klien
secara rutindan status koagulasi klien seperti
trombosit melalui pemeriksaan darah vena
5. Memberikan injeksi Vit K, ceftriaxone, Asam
trankesamat, omeprazole, dan ondansentron
6. Melakukan bilas lambung pada klien.
7. Kolaborasi untuk pemberian tranfusi darah
pada klien

TD : 110/80 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 37,0 C
Tampak adanya plebitis pada infus klien
Hasil lab darah belum keluar
Hasil bilas lambung bersih tidak ada cairan hitam
A:
Masalah keperawatan intoleransi aktivitas teratasi sebagian
Masalah keperawatan resiko pendarahan teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1. Motivasi klien untuk tetap beraktivitas sesuai dengan
kemampuan klien dan didamping oleh keluarga
2. Lakukan injeksi Vit K, Asam trankesamat, dan
ondansentron.
3. Pantau TTV klien
4. Catat hemoglobin dan hematokrit klien secara rutin
5. Monitor status koagulasi klien seperti protrombin time,
partial tromboplastin time, platelet, dan fibrinogen
6. Anjurkan klien untuk meningkatkan asupan makanan
kaya vitamin K
7. Lakukan penggantian infus pada klien

Vous aimerez peut-être aussi