Vous êtes sur la page 1sur 6

PENGUJIAN ANALISIS BUTIRAN (GRAIN SIZE ANALYSIS)

1.1

Umum
Sifat-sifat tanah sangat tergantung pada ukuran butirannya. Besar

butiran dijadikan dasar untuk pemberian nama dan klasifikasi tanahnya.


Oleh karena itu analisa butiran merupakan pengujian yang sangat sering
dilakukan.
Analisa butiran tanah adalah penentuan presentas berat butiran
pada satu unit saringan, dengan ukuran diameter lubang tertentu.
Tujuan umum dari analisa ini adalah untuk mengetahui prosentase
susunan butir tanah sesuai dengan batas klasifikasinya sehingga dapat
diketahui jenis contoh tanah yang diuji. Dalam pengujian ini digunakan
standar ASTM D422-63 (1990).
Percobaan ini terdiri dari 2 macam percobaan, yaitu :
1

Hydrometer Analysis / Analisa Hidrometer


Yaitu untuk mengetahui diameter butir tanah yang lebih kecil dari
0,074 mm atau lolos saringan no. 200.

Sieve Analysis / Analisa Butiran


Yaitu untuk mengetahui diameter butir tanah yang lebih besar dari
0,074 mm atau tertahan saringan no. 200.

1.2
1

Analisis Hidrometer
Tujuan
Untuk mengetahui prosentase susunan butiran tanah yang lebih

kecil dari 0,0074 mm atau lolos saringan no. 200.


2

Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan :
a

Gelas ukur 1000 ml 1 buah

Pelampung hidrometer

Cawan alumunium, mangkuk, dan solet

Aquades

Neraca

Oven

Stop watch

Termometer

Cairan sodium silikat

Pelampung Hidrometer dan Gelas Ukur 1000 ml


Gambar 1.1 Alat pengujian hidrometer.
3

Cara Kerja
a

Sampel tanah hasil boring yang telah dioven diambil 60 gram,


kemudian diberi aquades secukupnya dan dipanaskan sampai
mendidih.

Sampel tanah dicampur dengan sodium silikat 10 ml dan diaduk


hingga merata.

Campuran tadi dimasukkan dalam gelas ukur dan ditambahkan


aquades hingga volumenya 1000 ml dan didiamkan selama 24
jam.

Setelah 24 jam sampel dikocok hingga homogen, lalu pelampung


hidrometer dan termometer dimasukkan, stop watsh dihidupkan
dan pengukuran dimulai.

Hasil pengamatan dicatat dalam tabel terhadap pelampung


hidriometer dan termometer diamati suhunya, waktu pengamatan
pada menit ke-1, 2, 5, 12, 30, 60, 240. dan 1440.

Pengamatan

menit ke-0 adalah pada saat tabung gelas ukur tegak lurus dengan
meja kerja sebelum pelampung hidrometer masuk.
4

Data dan Perhitungan


a

Dari Specific Gravit, kita mendapatkan nilai Gs.

Dengan harga Gs dari Tabel L.1 dapat diperoleh nilai koreksi


miniscus (cm).

koreksi miniscus (cm) ditambahkan pada data hasil pembacaan


pelampung hidrometer (Ra) ; Rc = Ra + cm.

Dari nilai Rc , dengan menggunakan Tabel L.2 kita mendapatkan


nilai L

Dari nilai suhu, dengan menggunakan Tabel L.3 kita memperoleh


nilai ct

Berdasarkan suhu pada pengamatan ke t menit dan nilai Gs


dengan menggunakan Tabel L.3 kita mendapatkan nilai K

Perhitungan analisis hidrometer disajikan dalam Tabel 6.1 di bawah ini.


Tabel 6.1 Data dan perhitungan analisis hidrometer

1.3
1

Analisis Hidrometer
Tujuan
Untuk mengetahui diameter butir tanah yang lebih besar dari

0,0074 mm atau tertahan saringan no. 200.

Alat dan Bahan


a

Satu set saringan (no. 8, 16, 20, 40, 80, 100, 120, 200).

Penggertar saringan (vibrator).

Neraca dan anak timbangan.

Oven listrik.

Cawan alumunium

Sampel tanah yang digunakan pada analisis hidrometer.

Gambar 1.2 Alat pengujian analisis saringan.


3

Cara Kerja
a

Sampel tanah dari percobaan hidrometer dicuci dengan saringan


no. 200 sampai bersih.

Penucian dinyatakan bersih apabila air bekas cucian telah jernih.

Sampel tanah yang tertahan dalam saringan no. 200 diletakan di


cawan dan di oven selama 24 jam.

Sampel tanah kering yang telah dioven selama 24 jam ditimbang


bersama cawannya.

Sampel tanah dimasukkan ke dalam susunan saringan kemudian


digetarkan dengan alat penggetar.

f
4

Sampel tanah yang tertinggal pad asetiap saringan ditimbang.

Data dan Perhitungan


Data dan perhitungan pengujian analisis saringan disajikan dalam

Tabel 6.2 di bawah ini.


Tabel 6.2 Data dan perhitungan pengujian analisis saringan

Cara Pembuatan Grafik


Hasil pengujian analisis hidrometer dan analisis saringan disajikan

dalam bentuk grafik dan penggambarannya sabagai berikut :


a Grafik digambar pada kertas logaritma
b Sumbu absis merupakan diameter saringan
c Sumbu ordinat merupakan prosentase kumulatif yang lolos saringan
d Data-data dari hidrometer analisis dan sieve analisis kemudian
diplotkan ke dalam kertas grafik
e Setelah mengetahui tempat kedudukan titik-titik dari data di atas,
kemudian dibuat garis yang menghubungkan titik-titik tersebut.

Vous aimerez peut-être aussi