Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
REKAYASA GENETIKA
Rekayasa genetika adalah manipulasi atas mareri genetik dengan cara menambah
atau menghilangkan gen tertentu. Pada teknologi ini dimanfaatkan vektor ataupun sarana
lainuntuk memindahkan materi genetik, antara lain: injeksi ikro, fusi protoplas,
elektroporasi dan proyektil mikro. Berikut adalah pengertian rekayasa genetika (genetic
engineering) dari 3 sumber:
Rekayasa genetika adalah manipulasi sifat genetik suatu organisme dengan cara
mengintroduksi atau mengeliminasi gen-gen tertentu (Miclos, dkk, 1990).
Rekayasa genetika adalah manipulasi genetic dalam sel untuk menghasilkan suatu
sifat yang dikehendaki yang biasanya disebut teknologi rekombinan DNA
(Rasmussen, dkk, 1990).
Rekayasa genetika adalah teknik mengubah konstitusi genetik sel atau individu
dengan cara pemindahan selektif, insersi atau dengan modifikasi gen balik yang
individual maupun yang berupa perangkat gen (Klug, dkk, 1994).
Selain sifat-sifat itu ada pula sifat lain yang diharapkan (Old dan Primrose, 1989)
Berat molekul rendah
Adanya kemampuan untuk memberikan sifat fenotip yang dipilih dengan segera
pada sel inang.
a. Plasmid
Plasmid terbentuk secara alami invitro. Plasmid terdapat pada E. coli (plasmid RSF
2124 merupakan derifat dari plasmid ColE1). Plasmid-plasmid itu terdapat pada E.coli
(plasmid RSF2124 merupakan derivat dari plasmid CoE1). Contoh lainnya adalah
pBR322 (gambar 1) dan derivatnya yaitu pUC19 (gambar 2).
dapat diinsersikan ke tapak-tapak pemutusan enzim retriksi tunggal yang ada pada
genom. Susunan dari molekul RF terdiri dari suatu unting tunggal (+) yang
mengandung satu unting segmen DNA yang diinsersikan. Klon DNA unting tunggal
yang di hasilkan oleh M 13 dapat digunakan untuk pengurutan DNA atau sebagai
templet untuk perubahan urut-urutan klon akibat mutasi.
c. Kosmid (cosmid)
Kosmid adalah vektor yang dibangun di laboratorium memanfaatkan urut-urutan
cos dan fag yang berguna untuk pemasukan/pegumpulan kromosom ke dalam kepala
fag dan memanfaatkan pula urut-urutan (bagian tengah kosmid) untuk fungsi resistensi
terhadap antibiotik serta replikasi. Kosmid dirakit dan plasmid dan fag , contoh
plasmid yang digunakan Pbr322.
d. Vektor ulang-alik (Shuttle vectors)
Selain vektor-vektor transfer seperti plasmid, bakterio fag , dan kosmid yang
digunakan untuk pengklonan DNA, vektor lain yang dimanfaatkkan untuk
memanfaatkan untuk memasukkan molekul-molekul DNA rekombinan ke dalam sel
prokariotik maupun eukariotik. Vektor-vektor semacam itu disebut vektor ulang alik
atau shuttlr vectors. Vektor ulang alik atau shuttlr vectors adalah vektor pengklon yang
dapat bereplikasi di dalam dua atau lebih mahkluk hidaup inang.
3. Injeksi Mikro, Fusi Protoplas, Elektroporasi, Kopresipitasi Kalsium Fosfat dan
Endositosis, Serta Proyeksi Mikro
Pada injeksi mikro menggunakan jarum mikroskopis,untuk memasukkan DNA
melalui membran sel sasaran, termasuk ke dalam inti sel. Pada fusi protoplas terjadi
pelarutan dua membran sel dari sel-sel yang berbeda sehingga dua sel dapat di gabung
menjadi satu, misalnya fusi antara sel sel-sel yang di kultur dengan protoplas bakteri yang
mengandung DNA eksogen. Fusi protoplas, suatu sistem transformasi yang
memanfaatkan liposom yang tersusun dari suatu lipida kationik. Pemanfaatan liposom
sebagai suatu sistem transformasi atau transfeksi yang disebut sebagai lipofeksi
(lipofection).
Pada
teknik
eletroporasi
menggunakan listrik untuk menciptakan
lubang kecil di membran sel yang akan
dimanfaatkan untuk pemindahan DNA
ke dalam sel. Berkenaan dengan
elektroporasi informasi dari Old dan
Primrose (1989) menyebutkan bahwa
pada pendedahan singkat kejutan listrik
berkekuatan antara 4000-8000 V, sel-sel
memperoleh DNA eksogen dan larutan
sekitar (tampaknya melalui lubanglubang yang terbentuk sesaat pada
membran plasma) dengan kejutan listrik
akan meningkatkan frekuensi efisien
Gambar 4. Vektor ulang alik yEp 24
transformasi (Potter dkk., 1984 dalam
pada khamir dan E. coli.
Old dan Primrose, 1989).
Enzim endonuklease restriksi sudah diisolasi dari sejumlah besar strain bakteri
yang berbeda (Russel, 1992). Oleh karena itu setiap enzim memotong DNA pada suatu
pasangan nukleotida yang spesifik untuk enzim yang bersangkutan, jumlah potongan
yang dibuat enzim pada suatu molekul DNA tertentu tergantung pada jumlah berapa
kali urutan pengenalan ditemukan pada DNA. Enzim endonuklease restriksi tipe II
menghasilkan ujung-ujung lancip yang memiliki nilai khusus pada pengklonal fragmenfragmen DNA jika kedua ujung tajam hasil pemotongan bertemu dalam larutan, maka
akan berbentuk pasangan basa yang sempurna.
Seleksi Klon Rekombinasi
Southern mengembangkan suatu metode
untuk mendeteksi fragmen-fragmen di dalam
sel agarose yang komplementer dengan urutan
rna dan dna tertentu. Metode ini
dikenal
sebagai southern blotting yang kemudian
dikembangkan untuk menganalisis rna dan
protein yang dikenal dengan nothern and
western blotting. Bagan southern blotting
ditunjukkan pada gambar berikut:
Pada teknik blotting ini intinya adalah
mentransfer makro molekul dari gel, berarti
mereka dipisahkan secara elektroforesis ke
perekaman suatu membran.
Dalam rekayasa genetika sifat yang dikendalikan oleh banyak gen sangat sulit
untuk di rekayasa dan dikendalikan. Misalnya, tumbuhan memerlukan nitrogen untuk
membuat protein tetapi tidak dapat langsung memanfaatkannya secara langsung dari
udara bebas. Perakaran kacang tanah, kedelai, dan semanggi mengandung bakteri bintil
akar yang dapat mengubah nitrogen diudara bebas menjadi bentuk yang dapat
dimanfaakan, tatapi perakaran tanaman lain seperti jagung dan padi harus memperoleh
nitrogen dari pupuk atau dari produk samping organisme lain yang meninggalkan
nitrogen yang tersedia dari dalam tanah. Apabila dapat di ciptakan jagung yang dapat
membuat nitrogen tentulah dapat mengurangi biaya pemupukan, termasu mengurangi
pencemaran sistem perairan karena masukknya sisa-sisa pemupukan nitrat dan fosfat
dari tanah pertanian. Fiksasi nitrogen dikendalikan oleh lebih dari 15 gen yang berbeda
dalam sistem bakteri/tanaman. Serta menggunakan gen yang sekarang belum berhasil
diisolasi dan kebingungan dalam penataan ulangnya.
Pertanyaan:
1. Apakah perbedaan antara enzim endonukelase retriksi I dan II ?
Jawaban: Tipe I akan mengenali suatu urutan pasangan nukelotida yang spesifik pada
DNA dan selanjutnya memotong DNA pada suatu tapak tidak spesifik jauh dari
urutan. Enzim endonuklease restiksi tipe I tidak terlalu bermanfaat untuk
pembentukan molekul DNA rekombinan. Enzim endonuklease restiksi tipe II suatu
urutan pasangan nukleotida spesifik pada DNA namun tipe ini memotong DNA di
dalam urutan. Enzim endonuklease restriksi bermanfaat untuk pembentukan molekul
DNA rekombinan.
2. Bla bla bla
Jawaban: Bla bla bla