Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Pengkajian
a.
I.
Identitas
1. Nama
: Ny. I
2. Usia
: 80 tahun
3. Tempat Asal
: Bandung
4. Keluarga yang dapat dihubungi / penanggung jawab : Lis dan Neng
Fisik/ Biologis
20.00 05 .00, namun malam juga sering terbangun karena sering kencing
dan melakukan shalat malam.
Kebiasaan BAB : Klien mengatakan BAB eratur saja, frekwensinya
kadang-kadang 3 x sehari apabila tidak puasa. Tapi apabila puasa hanya 1
xsehari.
f. Perubahan perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan
Klien mengatakan bahwa kemampuannya untuk berjalan sudah
berkurang,sering terasa kakt pada kedua lututnya, badan juga tampak
membungkuk.
g. Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obat
Ny I adalah lansia yang rajin berobat, minum obat teratur sesuai dengan
dosis yang diberikan. Bila ada keluhan yang berarti klien tidak segan
segan berobat.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan pandang, perabaan, ketok dan dengar pada system system :
a. Integumen
Terjadi perubahan pada kulit yaitu tampak keriput, perubahan pigmentasi,
turgor dan tekstur cukup baik.
b. Muskuloskletal
Terjadi kekakuan pada lutut kaki, berjalan pelan dan agak miring, kekuatan
otot berkurang, kelemahan ada.
c. Respirasi
Tidak ada keluhan yang berarti.
d. Kardiovaskuler
Tidak ada keluhan yang berati
e. Perkemihan
Frekuensi BAB klien tidak tentu ( kadang-kadang 2- 3 x sehari ) dan BAK
lancar
f. Persyarafan
Tangan kanan tampak tremor
g. Fungsi sensoris
Penciuman,masih baik.
II. Psikologis
a. Daya ingat, cukup baik pada masalah jangka pendek dan jangka panjang
kadang kadang ada yang terlupakan.
b. Proses fikir
Cukup baik
c. Alam perasa
Cukup baik
d. Orientasi
Cukup baik
III. Sosial Ekonomi
o Kesibukan lansia mengisi waktu luang adalah membuat kerajinan tangan
( menyulam )
o Sumber keuangan kadang dari penyantun yang datang kadang dari
tetangga klien.
o Sebelumnya klien tinggal dengan majikannya.
o Kegiatan organisasi yang diikuti klientidak ada.
o Pandangan lansia terhadap lingkungan sekitarnya cukup baik dan dia
merasa nyaman berserta dengan teman- teman sewismanya.
o Klien cukup sering untuk bersosialisai dengan teman satu wisma.
o Yang sering mengunjungi klien ada tetangga yang dekat dengan klien.
IV Spritual
o Klien adalah orang yang taat sekali beribadah, menjalankan sholat lima
waktu dan rutin puasa senin dan kamis.
o Klien jarang mengikuti kegiatan keagamaan oleh karena kelemahan yang
terjadi.
o Dalam menyelesaikan masalah, ,klien hanya berdao dan sholat.
o Manjalani kehidupannya kilien sangat optimis dan klien berharap diakhir
hidupnya kilien tetap bahagia.
RIWAYAT KESEHATAN
A. Pengkajian
1. Riwayat Klien/ Data Biografis
Nama
: Ny I
Tempat dan tanggal lahir : 100 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Suku / Agama
: Sunda/ Islam
Pendidikan
: SR
Status
: Janda
Alamat/ telepon
: Wisma 3 melati PSTW Gaumabaji
Orang paling dekat
: Lies, Neng
2. Riwayat Keluarga
Pasangan hidup
Umur
Pekerjaan
Kematian
Tahun Meninggal
:
:
:
:
:
Tn D
100 tahun
Swasta
Meninggal
Tidak ingat
Penyebab kematian :
Anak- anak yang hidup;
Sakit asma
Klien tidak mempunyai anak
3. Riwayat pekerjaan
Status pekerjaan saat ini
: Saat ini klien tidak bekerja
Pekerjaan sebelumnya
: pernah menjadi pembantu rumah tangga
Sumber-sumber pendapatan : Dari bantuan pengunjung panti dan orang yang
terdekat
4. Riwayat Lingkungan Hidup
Tipe tempat tinmggal : Panti milik pemerintah
Jumlah kamar
: 6 kamar
Jumlah Orang yang tinggal di rumah : 2 orang satu kamar, semuanya
berjumlah 9 orang
Derajat privasi
: Baik
Alamat/ telepon
: Wisma 3 melati PSTW Gaumabaji
Tetanggga terdekat : Wisma 2 dan 4 serta rumah pembina.
5. Riwayat Rekreasi
Hobbi/minat
8.
: Tidak ada
Trauma
Perwatan di RS
Operasi
Riwayat obstetric
10. Riwayat Keluarga
X
Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: Garis perkawinan
: Garis Keturunan
: Klien
11.Tinjauan system
a. Umum
k. Gastrointestinal
1. Analisa Data
NO
DATA
SUBJEKTI/OBJEKTIF
ETIOLOGI
Data Subjektif :
Klien mengatakan kaku
pada persendian terutama
pada
lutut,
kadangkadang
tidak
bisa
bergerak
apabila
bengkak.
Proses penuaan
Data Objektif :
Terjadi kekakuan pada
gerakan tubuh,perubahan
poster tubuh agak sedikit
membungkuk dan jalan
sedikit
agak
miring,terjadi defotmitas
pada
kaki
kanan,
kelemahan, dan klien
tidak pernah melakukan
aktivitas seperti latihan
gerak sendi . Keluhan
tersubut diatas sangat
berpengaruh
terhadap
kegiatan sehari hari
klien.
2
MASALAH
Gangguan mobilitas
fisik
Data subjektif :
Proses penuaan
Risiko cedera fisik
Klien mengatakan terjadi
perubahan
pada
penglihtannya
yaitu
Penurunan fungsi tubuh
pandangan jadi kabur, air
mata sering keluar.
Klien mengatakan tangan Gg.sist
Gg. Sist.
kirinya bila memegang Penglihatan
Persyarafan
sesuatau terasa bergetar /
tremor
Penurunan
Kurang
Sensitivitas
koordinasi
Data Objektif :
Pada cahaya.
Tampak
klien Respon me
gerakan
mengugunakan
lensa lambat.
tubuh
kontak. Dampak terhadap Lap. Pandang
Tremor
aktivitas sehari hari Menyempit
terjadi akibat keluhan
tersebut diatas
Resiko cedera
Data Subjektif :
Proses penuaan
Klien mengatakan terasa
susah
mengunyah
makanan oleh karena gigi Penurunan fungsi tubuh
sudah tanggal semua..
Nafsu makan berkurang
Selama 24 jam termasuk Gg. sist
Gg. sist
cairan :Makan pagi : Pencernaan persyarafan
bubur, siang : nasi +
sayur + ikan, dan malam
sama dengan sore.
Kehilangan Sensitivitas
Gigi
indra penge
Data Objektif :
capan
Riwayat
peningkatan/penurunan
BB
: ada
kesulitan
Rasa lapar
Pola
konsumsi proses me
menurun
makanan : frekwensi 3 ngunyah
kali
sehari, kadangkadang klien puasa senin
dan
kamis.
Makan Tidak ada nafsu makan
dilakukan
secara
bersama- sama dengan
lansia yang lain.
Intake kurang
Pada tanggal pengkajian
klien hanya makan bubur
porsi saja.
Perubahan nutruisi
( kurang dari kebutuhan
tubuh )
Proses penuaan
Data subjektif :
Klien mengatakan kalau
tidur siang hanya
sebentar sebentar saja,
sering terbangun malam
karena sering kencing.
Perubahan nutrisi
( kurang dari kebutuhan
tubuh )
Mudah terjaga
Tidur siang
Stress baru
Gangguan pola tidur
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Tanggal :
Gangguan mobilitas
fisik berhubungan
dengan penurunan
fungsi sist.
Muskuloskletal ditandai
dengan :
Data Subjektif :
Klien mengatakan
nyeri
pada
persendian
terutama
pada
lutut, pinggang.
Klien mengatakan
bila
berjalan
bertumpu
pada
telapak kaki kanan
bagian depan.
Data Objektif :
Klien
tampak
pinjang.
Terjadi
kekakuan
kaki
kiri
pada
gerakan tubuh,
perubahan poster
TUJUAN
INTERVENSI
1.Bina hubungan
saling percaya
Gangguan
mobilitas fisik
dapat berkurang
dengan criteria :
Keluhan klien
berkurang.
Tidak terjadi
2.Kaji kemampuan dan
kekakuan
kelemahan secara
gerakan lagi.
fungsional .
Kelemahan
berkurang.
Bisa melakukan
aktivitas latihan
yang ringan.
Aktivitas sehari
hari tidak
terganggu lagi.
3.Kaji derajat
mobilisasi klien
dengan
menggunakan skala
ketergantungan ( 04) atau dengan skala
tingkat kemandirian.
( 0-5 ) atau ( A- E )
RASIONALISASI
1. Hubungan saling
percaya
mempermudah
dalam penggalian
masalah lebih
lanjut.
2. Pengkajian
kemampuan dan
kelemahan
berguna untuk
pengembilan
intervensi
selanjutnya
IMPLEMENTASI
Jam :
1.Membina hubungan saling
percaya
Memperkenalkan diri, tujuan
interaksi,dll
Hasil : Hubungan saling percaya
terbina.
Jam ;
2 .Mengkaji kemampuan dan
kelemahan secara fungsional .
Hasil : Kemapuan klien hanya
mampu mandi, makan,BAB,BAK,
cuci pakaian, menyapu, mengepel
dll.
EVALUASI
Jam :
S:
Kelin
mengatakan
Masih nyeri pada
persndiannya.
Klien
mengatakan bila
berjalan
bertumpu pada
telapak kaki
kanan bagian
depan
O :.
3. Mengetahui
sampai sebatas
mana kemandirian
klien
Jam :
3 Mengkaji derajat mobilisasi klien
dengan menggunakan skala
ketergantungan ( 0-4) atau
dengan skala tingkat kemandirian.
Hasil : Derajat kemandirian klien
5/A
Klien
tampak
pinjang.
Terjadi kekakuan
kaki kiri pada
gerakan tubuh,
perubahan poster
tubuh
agak
sedikit
miring
kekiri bila jalan.
Kaki kiri lebih keci
4. Dengan
penjelasan akan
meningkatkan
pengetahuan dan
klien akan mau
mengikuti anjuran
Jam
4 Menjelaskan pada klien tentang
proses penuan dan mamfaat
latihan bagi tubuh.
Hasil : Klien memahami
5.Ajarkan dan
demonstrasikan
laithan ROM
aktif/pasif
5. Klien dapat
mencontoh dan
melaksanakan
latihan secara
mandiri
Jam
5. Mengajarkan dan demonstrasikan
laithan ROM aktif/pasif melalui
latihan okopasi.
Hasil : Klien bisa melakukan
latihan gerakan yang ringan saja.
daripada
kaki
kanan.
Klien tidak dapat
menggerakan
kaki kiri
A : Gangguan
mobilitas fisik
masih terjadi
P; pertahankan
intervensi
6.Bantu untuk
melakukan latihan
rentang gerak ( ROM
aktif atau fasif )
6. Mengurangi
kesalahan dalam
melakukan latihan
dan mengurangi
beban latihan.
7. Agar tidak
menimbulkan
stress baru.
8. Relaksasi akan
mengurangi nyeri
yang dirasakan
sehingga klien
tidak takut
melakukan latihan.
Jam
6. Membantu untuk melakukan
latihan rentang gerak ( ROM aktif
atau fasif )
Hasil : Klien merasakan mudah
setelah dibantu melakukan latihan
Jam
7. Mengnjurkan klien untuk latihan
menggunakan ektrimitas yang
tidak sakit.
Hasil : memahami anjuran.
Jam
8. Mengajarkan klien teknik
relaksasi.
Hasil : klien mengikuti apa yang
diajarkan dan mengatakan
merasa enak.
9.Buatkan rencana
aktivitas klien
sehingga istirahat
klien tidak terganggu
9. Jadwal yang
dibuatkan akan
membimbing klien
dalam melakukan
aktivitas sehingga
klien dapat
istirahat dan
meluangkan waktu
untuk yang
lainnya.
10 Beri kesempatan
klien untuk
melakukan aktivitas
secara optimal
sesuai
kemampuan.
10.
Meningkatka
n kemampuan dan
harga diri klien.
11.Libatkan
keluarga/teman/pe
mbina dalam
kegiatan latihan
dan aktivitas sehari
hari.
11.
Peran
kleuarga penting
agar dalam
aktivitas seharihari klien tetap
kooperatif dalam
bekerjasaama.
12. Lakukan
kolaborasi dengan
tiem kesehatan lain
bila ada keluhan.
12.
Menjaga dan
menyempurnakan
perawatan yang
dinerikan.
Jam:
9. Membuatkan rencana aktivitas
klien sehingga istirahat klien tidak
terganggu.
Hasil : TAK ( latihan Okupasi )
bisa dilakukan tiap pagi setelah
makan pagi
jam:
10. Memberi kesempatan klien
untuk melakukan aktivitas secara
optimal sesuai kemampuan.
Hasil : klien tetap melakukan
aktivitas yang bisa dilakukan
sendiri
Jam :
11.Melibatkankeluarga/teman/pembi
na dalam kegiatan latihan dan
aktivitas sehari - hari
Hasil : Peran serta teman dan
pembina selalu ada.
Jam :
Tanggal :
Risiko
cedera
fisik
berhubungan
dengan
penurunan
fungsi
penglihatan
dan
persyarafan
ditandai
dengan
Data subjektif :
Klien mengatakan terjadi
perubahan
pada
penglihtannya
yaitu
pandangan jadi kabur, air
mata sering keluar.
Klien mengatakan tangan
kirinya bila memegang
sesuatau terasa bergetar /
tremor
Data Objektif :
Tampak
klien
mengugunakan
lensa
kontak. Dampak terhadap
aktivitas sehari hari
terjadi akibat keluhan
tersebut
4. Ciptakan
lingkungan
ruangan yang
cukup :
pencahayaannya,
lantai tidak
licin/basah dan
1. Dengan
pengkajian
diharapkan akan
dapat dengan
mudah
menentukan
intervensi yang
akan diberikan.
2. Dengan
penjelasan klien
dapat memahami
dan kahirnya
dapat kooperatif
dalam segala
tindakan.
3. Supaya klien
mengetahui apa
saja yang
dilakukan untuk
mengatasi
masalah nya.
4. Dengan
lingkungan
ruangan yang
cukup
pencahayaan dan
Jam :
Jam :
3. Jelaskan kebutuhan klien akan
keamanan dan keselamatan
akibat penurunan fungsi
tersebut.
Hasil : Klien mengerti dan
mampu menyebutkan ulang
yang dijelaskan walaupun
dengan bantuan.
S:
Klien
mengatakan
masih
terjadi
perubahan
pada
penglihtannya yaitu
pandangan
jadi
kabur, air mata sering
keluar.
Klien
mengatakan
tangan kirinya juga
masih gemetaran bila
memegang sesuatau
Jam :
4. Ciptakan lingkungan ruangan
yang cukup : pencahayaannya,
lantai tidak licin/basah dan ada
pagar untuk berpegang tangan.
Hasil : lingkungan cukup
pencahayaannya dengan lampu,
lantai tidak licin dan basah serta
O:
Tampak
klien
mengugunakan lensa
kontak. Pandangan
pada jarak meter
masih bisa dilihat
klien, tremor masih
5. Hindari lantai
kamar mandi dan
WC yang licin
serta beri
pegangan.
6. Dekatkan barang
barang keperluan
klien.
7. Ajarkan cara
menggunakan alat
abntu pindah
( turun dari tempat
tidur, bangun pada
malam hari untuk
BAB/BAK.
5. Mencegah
terjadinya injuri.
6. Memudahkan klien
melihatn dan
menjangkau
tanpa
memerlukan
banyak bantuan.
7. Meminimalkan
cedera.
8. Libatkan
keluarga/teman se
wisma untuk saling 8. Peran serta
tolong menolong.
keluarga dan
teman se wisma
sangat membantu
Jam :
7. Ajarkan cara menggunakan alat
abntu pindah ( turun dari tempat
tidur, bangun pada malam hari
untuk BAB/BAK.
Hasil : klien bisa mengerti dan
melaksanakan hal hal yang
telah dianjurkan.
Jam :
8. Libatkan keluarga/teman se
wisma untuk saling tolong
menolong.
Hasil : Semua klien yang ada di
wisma 3 saling tolong menolong.
terjadi.
Dampak
terhadap
aktivitas
sehari hari terjadi
akibat
keluhan
tersebut diatas
A:
Risiko cedera masih
persisten.
P:
Pertahannkan
intervensi
Tanggal :
Perubahan
nutrisi
( kurang dari kebutuhan
tubuh ) berhubungan
dengan penurunan nafsu
makan, kehilangan organ
pencernaan ( gigi )
ditandai dengan
Data Subjektif :
Klien mengatakan terasa
susah
mengunyah
makanan oleh karena gigi
sudah tanggal semua..
Nafsu makan berkurang
Selama 24 jam termasuk
cairan :Makan pagi
:
bubur, siang : nasi +
sayur + ikan, dan malam
sama dengan sore.
Data Objektif :
Riwayat
peningkatan/penurunan
BB
: ada
Pola konsumsi makanan :
frekwensi 3 kali sehari,
kadang-kadang
klien
puasa senin dan kamis.
Makan dilakukan secara
bersama- sama dengan
lansia yang lain.
Pada tanggal pengkajian
Perubahan nutrisi
( kurang dari
kebutuhan tubuh )
dapat diatasi
dengan criteria :
Klien tidak lagi
mengeluhkan
susah mengunyah
makanan, nafsu
makan
bertambah. BB
meningkat.
Pola konsumsi
makanan jadi
teratur dan
makanan yang
disajikan
dihabiskan 1
porsi.
9. Kolaborasi dengan
tiem kesehatan
lain daalm hal
pengobatan atau
tindakan lainnya.
1. Kaji kebutuhan
nutrisi dan
perubahan nutrisi
yang terjadi.
dalam
mengurangi risiko
kecelakanaan.
9. Untuk
meningkatkan
fungsi yang
terganggu dan
memberikan
therapy
1. Dapat
menentukasn
intervensi yang
akan diberikan.
Jam :
9. Kolaborasi dengan tiem
kesehatan lain daalm hal
pengobatan atau tindakan
lainnya.
Jam :
1. Kaji kebutuhan nutrisi dan
perubahan nutrisi yang terjadi.
Kebutuhan nutrisi klien perhari
kira- kira 5500 kalori, dan
perubahan terjadi dibuktikan
terjadi penurunan BB.
Jam :
2. Agar klien
mengetahui dan
klien akan mengerti
apa yang terjadi /
dampak dari prose
penuaan tersebut.
3. Dengan makan
makanan dengan
porsi kecil
tapisering akan
melatih abdomen
beradaptasi
dengan makanan
Jam :
2. Jelaskan pada klien tentang
proses penuan hubungan
dengan proases sist pencernaan.
Hasil : klien mengerti
tentanproses penuaan dan
dampaknya terhadap nutrisi
klien.
Jam :
3. Anjurkan klien untuk makan
makanan dalam porsi kecil tapi
sering dan makan biscuit.
Hasil ; Makanan yang tidak
dihabiskan disimpan oleh klien
kemudian dimakan lagi pada jam
tertentu, dan klien suka makan
biscuit yang dicelupkan di air
putih
S:
Klien
mengatakan
masih
susah
mengunyah makanan
oleh
karena
gigi
sudah
tanggal
semua..
Nafsu
makan masih kurang
O:
Riwayat
peningkatan/penurun
an BB : ada
Pola
konsumsi
makanan : frekwensi
3 kali sehari, kadangkadang klien puasa
senin dan kamis.
Makan
dilakukan
makanan yang
keras dan sulit
untuk
ditelan/makan.
7. Kolaborasi untuk
penyajian makanan
yang hangat dan
dengan menu yang
bervariasi
5. Serat berfungsi
untuk
mempermudah
dalam proses BAB
dan kalori yang
tinggi akan
menyebabkan
penambahan BB.
6. Menghilangkan
stress dan
meningkatkan
selera makan.
7. Makanan yang
hangat dfan
bervariasi akan
Jam :
4. Anjurkan klien untuk tidak makan
makanan yang keras dan sulit
untuk ditelan/makan.
Hasil : klien mematuhi anjuran
dengan tidak memakan makanan
yang keras.
Jam :
5. makan makanan yang banyak
mengandung serat dan batasi
makanan yang tinggi kalori.
Hasil : klien suka makanan
seperti sayuran ( daun pepaya )
dan buah ( pisang )
Jam :
6. Anjurkan semua klien untuk
makan secara bersama sama
Hasil : semua klien yang ada di
wisma selalu makan bersama
sama di meja makan.
Jam :
7. Kolaborasi untuk penyajian
makanan yang hangat dan
dengan menu yang bervariasi
secara
bersamasama dengan lansia
yang lain.
Makanan
yang
disajikan hanya di
makan porsi saja.
A:
Perubahan
pola
nutrisi masih terjadi
P;
Pertahankan
intervensi
Tanggal :
Gangguan pola tidur
berhubungan
dengan
stress psikologis ditandai
dengan
Data subjektif :
Klien mengatakan kalau
tidur siang hanya sebentar
sebentar saja, sering
terbangun malam karena
sering kencing.
Jadawal tidur siang
Tidur siang
: Setelah
sholat Zduhur Tidur
malam : Mulai jam
20.00 s/d jam 05.00
membuat selera
makan
bertambah.
Gangguan pola
tidur klien dapat
teratasi dengan
kriteria :
Klien tidur
dengan tenang,
tidak sering
terjaga
Jam :
1. Kaji pola tidur klien.
Hasil : klien mengatakan
kalau tidur siang sebentarsebentar saja dan malam
sering terbangun
3. Anjurkan pada
lansia untuk
menyediakan
temapat tidur yang
nyaman dan
bersih.
4. Beri / ciptakan
lingkungan yang
cukup ventilasi,
1. Memastikan pola
tidur klien
berubah.
2. Meningkatkan
pengetahuan klien
dan hubungannya
dengan
perubahan tidur
yang terjadi.
3. Lingkungan yang
nyaman dan
bersih dapat
Jam :
2. Jelaskan tyentang proses
penuaan denga peurbahan
pola tidur pada klien.
Hasil : klien mengerti
penjelasan yang diberikan.
Jam :
3. Anjurkan pada lansia untuk
menyediakan temapat tidur
yang nyaman dan bersih.
Hasil : Tempat tidur klien rapi
dan bersih
Jam :
S:
Klien mengatakan
tidur siang masih
sebentar sebentar
saja, tapi malam
mulai enak, jarang
terbangun.
O:
Tampak klien segar
A ; Pola tidur mulai
berubah baik
Jam :
4. Beri / ciptakan lingkungan
yang cukup ventilasi, bebas
dari bau bauan.
Hasil : Jendala kamar
P;
Pertahankan
intervensi.
7. Tingkatkan
regimen
kenyamanan
waktu tidur mis :
mandi hangat dan
minum segelas
susu hangat
sebelum tidur.
8. Anjurkan lansia
untuk kosongkan
meningkatkan
kenyamanan klien
saat tidur.
4. Membantu
sirkulasi udara
sehingga udara
yang di hirup betul
betul bersih.
5. Latihan bertujuan
memperlancar
sirkulasi dan
kelenturan otot.
6. Membantu
menginduksi tidur.
7. Meningkatkan
efek relaksasi,
susu mempunyai
kualitas soporifik,
sintesis serotinin
neurotransmitter
yang membantu
terbuka.
Jam :
5. Latih lansia untuk latihan fisik
yang ringan ( sesuai hobi dan
kemampuan ) pada siang hari
beberapa jam sebelum klien
tidur.
Hasil : Klien melakukan
aktivitas latihan gerak
sebelum tidur.
Jam :
6. Ajarkan / demonstrasi teknik
relaksasi pada klien sebelum
tidur.
Hasil : Klien bisa mengikuti
latihan yang telah diajarkan.
Jam :
7. Tingkatkan regimen
kenyamanan waktu tidur mis :
mandi hangat dan minum
segelas susu hangat sebelum
tidur.
Hasil : Klien minum susu yang
telah dibuat.
Jam :
8. Anjurkan lansia untuk
kosongkan KK sebelum tidur.
Hasil : Klien memahami
anjuran
KK sebelum tidur.
9. Anjurkan berdoa
sebelum tidur.
untuk mengosongkan KK
Jam :
9. Anjurkan berdoa sebelum
tidur.
Hasil : kilien mengatakan
selalu berdoa sebelum tidur.
9. Memberikan rasa
aman,membuat
perasaan jadi
tenang dan aman.
Jam :
10. Kolaborasi bila terjadi
gangguan
10. Membantu
prose pengobatan
bagi klien.
CATATAN PERKEMBANGAN
NO
DX
HARI/TGL
Sabtu,20-1203
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Jam :12.00
Jam ; 09.00
1. Mengkaji kemampuan dan kelemahan secara
fungsional .
Hasil : Kemapuan klien hanya mampu mandi,
makan,BAB,BAK, dan cuci pakaian sendiri.
Jam : 09.30
2. Mengkaji derajat mobilisasi klien dengan
menggunakan skala ketergantungan ( 0-4) atau
dengan skala tingkat kemandirian.
Hasil : Derajat kemandirian klien 5/A
Jam; 09. 45
3. Mengulangi kembali penjelasan pada klien tentang
proses penuan dan mamfaat latihan bagi tubuh.
Hasil : Klien memahami
Jam 09.55
4. Melanjutkan kembali laithan ROM aktif/pasif melalui
latihan okopasi.
Hasil : Klien bisa melakukan latihan gerakan yang
ringan saja.
Jam ; 10.10
5. Membantu untuk melakukan latihan rentang gerak
( ROM aktif atau fasif )
Hasil : Klien merasakan mudah setelah dibantu
melakukan latihan
Jam : 10. 15
7. Mengajarkan klien teknik relaksasi.
Hasil : klien mengikuti apa yang diajarkan dan
mengatakan merasa enak.
jam: 10.30
9.Memberi kesempatan klien untuk melakukan aktivitas
secara optimal sesuai kemampuan.
Hasil : klien tetap melakukan aktivitas yang bisa
dilakukan sendiri
Jam :11.00
10.Melibatkankeluarga/teman/pembina dalam kegiatan
latihan dan aktivitas sehari - hari
Hasil : Peran serta teman dan pembina selalu ada.
S:
Klien mengatakan nyeri pada
persendian terutama pada
lutut, pinggang.
Klien
mengatakan
bila
berjalan
bertumpu
pada
telapak kaki kanan bagian
depan.
O:
Klien tampak pinjang.
Terjadi kekakuan kaki kiri
pada gerakan tubuh,
perubahan poster tubuh agak
sedikit miring kekiri bila jalan.
Kaki kiri lebih keci daripada
kaki kanan.
Klien
tidak
dapat
menggerakan kaki kiri
Jam :
1. Kaji tingkat penurunan penglihatan
mata klien
dan penurunan fungsi persyarafan klien.
Hasil : Penurunan penglihatan pada jarak meter
klien masih bisa lihat tapi kurang jelas.Dan tremor
terjadi bila tangan kiri memegang sesuatu.
Jam :
2. Jelaskan pada klein tentang proses penuaan dan
dampaknya pada mata dan syaraf.
Hasil : Klien mamahami penjelasan yang diberikan.
II
Jam :
3.Jelaskan kebutuhan klien akan keamanan dan
keselamatan akibat penurunan fungsi tersebut.
Hasil : Klien mengerti dan mampu menyebutkan
ulang yang dijelaskan walaupun dengan bantuan.
Jam :
4. Hindari lantai kamar mandi dan WC yang licin serta
beri pegangan.
Hasil: Daerah sekitar WC dan Kamar mandi tidak
licin ( Kering )
Jam :
5. Ajarkan cara menggunakan alat abntu pindah ( turun
dari tempat tidur, bangun pada malam hari untuk
BAB/BAK.
Hasil : klien bisa mengerti dan melaksanakan hal
hal yang telah dianjurkan.
Jam :
7.Libatkan keluarga/teman se wisma untuk saling
tolong menolong.
Hasil : Semua klien yang ada di wisma 3 saling
tolong menolong.
Jam :
1. Kaji kebutuhan nutrisi dan perubahan nutrisi yang
terjadi.
Kebutuhan nutrisi klien perhari kira- kira 5500 kalori,
dan perubahan terjadi dibuktikan terjadi penurunan
BB.
Jam :
2. Anjurkan klien untuk makan makanan dalam porsi
kecil tapi sering dan makan biscuit.
Hasil ; Makanan yang tidak dihabiskan disimpan oleh
Jam :
S:
Klien mengatakan
masih terjadi
perubahan pada penglihtannya yaitu
pandangan jadi kabur, air mata sering
keluar.
Klien mengatakan tangan kirinya juga
masih gemetaran bila memegang
sesuatau
O:
Tampak klien mengugunakan lensa
kontak. Pandangan pada jarak meter
masih bisa dilihat klien, tremor masih
terjadi. Dampak terhadap aktivitas sehari
hari terjadi akibat keluhan tersebut
diatas
A:
Risiko cedera masih persisten.
P:
Pertahannkan intervensi
III
Jam :
1.
Kaji pola tidur klien.
Hasil : klien mengatakan kalau tidur siang sebentarsebentar saja dan malam sering terbangun.
Jam ;
2. Anjurkan pada lansia untuk menyediakan temapat
tidur yang nyaman dan bersih.
Hasil : Tempat tidur klien rapi dan bersih
IV
Jam :
3. Latih lansia untuk latihan fisik yang ringan ( sesuai
hobi dan kemampuan ) pada siang hari beberapa
jam sebelum klien tidur.
Hasil : Klien melakukan aktivitas latihan gerak
sebelum tidur.
Jam :
S:
Klien mengatakan masih susah
mengunyah makanan oleh karena gigi
sudah tanggal semua.. Nafsu makan
masih kurang
O:
Riwayat peningkatan/penurunan BB : ada
Pola konsumsi makanan : frekwensi 3
kali sehari, kadang-kadang klien puasa
senin dan kamis. Makan dilakukan
secara bersama- sama dengan lansia
yang lain.
Makanan yang disajikan hanya di makan
porsi saja.
A:
Perubahan pola nutrisi masih terjadi
Jam :
5.
Tingkatkan
regimen kenyamanan waktu tidur mis : mandi hangat
dan minum segelas susu hangat sebelum tidur.
Hasil : Klien minum susu yang telah dibuat.
P;
Pertahankan intervenmsi
Jam :
6.
Anjurkan lansia
untuk kosongkan KK sebelum tidur.
Hasil : Klien memahami anjuran untuk
mengosongkan KK
Jam :
6. Anjurkan berdoa sebelum tidur.
Hasil : kilien mengatakan selalu berdoa sebelum
tidur.
Jam :
S:
Klien mengatakan tidur siang masih
sebentar sebentar saja, tapi malam
mulai enak, jarang terbangun.
O:
Tampak klien segar
A ; Pola tidur mulai berubah baik
OLEH :
SITI WARDATUN HASANAH S. Kep
NIM : c 120 00028