Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan
era
millenium
yang
sudah
di
deklaraasikan, dikenal dengan millennium development
goals (MDGs), dan deklarasi MDGs merupakan hasil
perjuangan dan kesepakatan bersama antara negaranegara berkembang dan negara maju. Negara-negara
berkembang berkewajiban untuk melaksanakannya,
termasuk salah satunya Indonesia di mana kegiatan
MDGs di Indonesia mencakup pelaksanaan kegiatan
monitoring MDGs. Sedangkan negara-negara maju
berkewajiban mendukung dan memberikan bantuan
terhadap upaya keberhasilan setiap tujuan dan target
MDGs. Secara nasional, komitmen tersebut dituangkan
dalam berbagai dokumen perencanaan nasional, antara
lain dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 20042009. Lalu, dipertegas pada
RPJMN 2010-2014 dan Inpres No 3 Tahun 2010 tentang
Program Pembangunan Berkeadilan.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
C. Tujuan
1.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
negara
Perserikatan
Bangsa-Bangsa
(PBB),
ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala
negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Milenium di New York pada bulan September 2000.
Dasar hukum dikeluarkannya deklarasi MDGs adalah
resolusi majelis umum PBB Nomor 55/2 Tanggal 18
September
2000,
(A/Ris/55/2
United
Nations
Millennium Development Goals). Deklarasinya sendiri
berisi komitmen untuk mencapai 8 buah sasaran
pembangunan, sebagai satu paket tujuan yang terukur
untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan.
Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan
pembangunan masyarakat pada tahun 2015.
2.
3.
yang
3.
4.
Menurunkan
proporsi
penduduk
yang
tingkatannya di bawah $ 1per hari menjadi
setengahnya antara tahun 1990-2015
2. Menurunkan
proporsi
penduduk
yang
menderita kelaparan menjadi setengahnya
antara tahun 1990-2015
Mendorong
Kesetaraan
Gender
dan
Pemberdayaan Perempuan.
Dengan target : Menghilangkan ketimpangan gender di
tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005
dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun
2015
1. Menurunkan Angka Kematian Anak
Dengan target : Menurunkan angka kematian balita
sebesar dua pertiganya, antara tahun 1990 dan 2015
1. Meningkatkan Kesehatan Ibu.
Dengan target : Menurunkan angka kematian ibu sebesar
tiga perempatnya antara tahun 1990-2015.
1.
1.
Memadukan
prisip-prinsip
pembangunan
berkelanjutan dengan kebijakan dan program
nasional.
2. Penurunan sebesar separuh penduduk tanpa
akses terhadap sumber air minum yang aman
dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar
pada tahun 2015.
3. Mencapai perbaikan yang berarti dalam
kehidupan penduduk miskin di pemukiman
kumuh pada tahun 2020
4. Membangun
Kemitraan
Global
untuk
Pembangunan
1.
1.
Menurunkan Kekurangan Gizi Pada
Anak Balita Menjadi Setengahnya Pada
Tahun 2015
masyarakat,
1. 2.
Menurunkan Kematian Anak
Kematian anak balita (anak usia di bawah 5 tahun)
menjadi penting karena mencakup lebih dari 90 persen
kematian global anak-anak di bawah usia 18 tahun.
Kematian balita merefleksikan kondisi sosial, ekonomi
dan lingkungan tempat anak-anak hidup termasuk
perawatan kesehatan mereka. Angka kematian balita
sering digunakan untuk mengidentifikasi populasi yang
mudah atau rentan (vulnerable) terserang penyakit,
karena data insiden dan prevalen penyakit (data
morbiditas) sering tidak tersedia dengan baik.
Menurut SDKI, Angka Kematian Anak Balita (AKBA)
pada tahun 1989 sebesar 97 per 1000 kelahiran hidup.
AKBA kemudian terus menurun hingga mencapai 46 per
1000 kelahiran hidup (2002-2003. Rata-rata penurunan
AKBA pada dekade 1990-an adalah sebesar 7 persen (3,2
balita) per tahun, lebih tinggi dari dekade sebelumnya
sebesar 4 persen per tahun. Pada tahun 2000 Indonesia
telah
mencapai
target
yang
ditetapkan
dalam World Summit for Children (WSC) yaitu 65 per
1.000 kelahiran hidup. Untuk pencapaian kematian balita
32 per 1000 kelahiran hidup pada 2015, Indonesia
memerlukan penurunan AKBA sebesar 1,75 per tahun.
3.
4. Menanggulangi HIV/AIDS,
Penyakit Menular Lainnya
Malaria,
dan
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Millennium Development Goals atau disingkat dalam
bahasa Inggris MDGs, adalah Deklarasi Milenium hasil
kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189
negara
Perserikatan
Bangsa-Bangsa
(PBB),
ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala
1. SARAN
Adapun yang saya harapkan, hendaknya kita tetap
menjaga kesehatan karena kesehatan merupakan salah
satu tiang utama dalam usaha peningkatan kualitas
sumber daya manusia maupun dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Terdapat tiga tujuan MDGs
yang berhubungan langsung dengan sektor kesehatan,
maka marilah kita berusaha untuk mewujudkan
Indonesia sehat dengan mengoptimalkan pelaksanaan
program MDGs 2015.