Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
a. Pengertian
Hemodialisa
berasal
dari
bahas
darah
dan dialisis berarti pemisahan atau filtrasi. Secara klinis hemodialisis adalah
suatu proses pemisahan zat-zat tertentu (toksik) dari darah melalui membran
semipermeabel
buatan
(artificial)
di
dalam
ginjal
buatan
yang
ini,
maka
dibuat
suatu
hubungan
buatan
1) Secara difusi
Proses difusi adalah proses pergerakan spontan dan pasif zat terlarut.
Molekul zat terlarut dari kompartemen darah akan berpindah kedalam
kompartemen dialisat setiap saat bila molekul zat terlarut dapat melewati
membran semipermiabel demikian juga sebaliknya. Cairan dialisis dan
darah yang terpisah akan mengalami perubahan konsentrasi karena zat
terlarut berpindah dari konsentrasi yang tinggi kearah konsentrasi yang
rendah sampai konsentrasi zat terlarut sama dikedua kompartemen (dari
yang konsentrasi tinggi kekonsentrasi rendah)
2) Secara ultrafiltrasi
Pemisahan cairan dialisis dan darah dilakukan dengan prinsip perbedaan
tekanan. Tiga tipe dari tekanan yng dapat terjadi pada membrane adalah:
a) Tekanan positif
Tekanan positif merupakan tekanan hidrostatik yang terjadi akibat
cairan dalam membrane. Pada dialysis hal ini dipengaruhi oleh tekanan
dialiser dan resistensi vena terhadap darah yang mengalir balik
kefistula. Tekanan positif mendorong cairan menyeberangi membrane.
b) Tekanan negative
Tekanan negative merupakan tekanan yang dihasilkan dari luar
membrane oleh pompa pada sisi dialisat dari membrane. Tekanan
negative menarik cairan keluar dari darah.
c) Tekanan Osmotik
Tekanan Osmotik merupakan tekanan yang dihasilkan dalam larutan
yang berhubungan dengan konsentrasi zat terlarut dalam larutan
tersebut. Larutan dengan kadar zat terlarut tinggi akan menarik cairan
dari larutan lain yang konsentrasinya lebih rendah sehingga
menyebabkan membrane permiabel terhadap air (dari konsentrasi
rendah kekonsentrasi tinggi). Dimisalkan ada 2 larutan A dan B
dipisahkan
oleh
membran
semipermiabel,
bila
larutan
c. Tujuan Hemodilisa
Tujuan hemodialisis adalah untuk mengeluarkan zat-zat nitrogen yang toksik
dari dalam darah dan mengeluarkan air yang berlebihan
Instabilitas hemodinamik
Koagulopati
Penyakit Alzheimer
Sindrom hepatorenal
Keganasan lanjut.
Arteri : Bila alarm berbunyi pada aterial druk berarti tekanan darah
rendah, lihat aliran darah pada inlet.
f. Komplikasi Hemodialisa
1. Hipotensi terjadi ketika cairan dikeluarkan
2. Emboli udara (komplikasi jarang) jika udara memasuki vaskular pasien
3. Nyeri dada akibat penurunan pCO2 bersamaan dgn terjadinya sirkulasi
darah diluar tubuh
4. Pruritus dapat terjadi ketika produk akhir metabolisme meninggalkan kulit
5. Gangguan keseimbangan dialisis tjd akibat perpindahan cairan serebral
dan munculnya sbg serangan kejang
6. Kram otot dan nyeri terjadi ketika cairan dan elektrolit dengan cepat
meninggalkan ruang ekstrase
7. Mual dan muntah
g. Akses Vascular
Akses vaskuler (blood access) merupakan salah satu aspek teknik untuk
program HD akut maupun kronik. Tusukan vaskuler merupakan tempat
keluarnya darah dari tubuh penderita menuju dializer dan selanjutnya kembali
lagi ketubuh penderita. Untuk melakukan dialisis intermiten jangka panjang,
maka perlu ada jalan masuk ke sistem vaskular penderita yang dapat di
andalkan. Darah harus dapat keluar dan masuk tubuh penderita dengan
kecepatan 200-400 ml/menit. Teknik-teknik akses vaskuler utama untuk
hemodialisis dibedakan menjadi akses eksternal dan akses internal (Price,
1995). Akses vascular sangat diperlukan oleh karena untuk hemodialisis yang
efektif diperlukan aliran darah yang cukup sampai lebih dari 300 ml/menit dan
dapat dipakai berulang kali dalam jangka waktu yang panjang.
Ada 2 macam akses vascular yaitu :
1. Akses vascular sementara atau kontemporer
Akses vascular ini biasanya digunakan pada saat pertama kali hemodialisis
sebelum dibuat akses vascular yang permanent. Akses vascular sementara
umumnya dilakukan dengan menggunakan kateter perkutan kedalam vena
jugularis, femoral atau yang saat ini dihindari adalah pada vena subclavia.
Keuntungan akses vascular sementara adalah :
Program Pendidikan Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah PSIKUNEJ 2015
suara bising atau thrill setiap hari dan posisikan tangan lebih tinggi
dari badan pada saat pasca operasi
h. Dializer
Komponen ini terdiri dari membran dialiser semipermiabel dengan lokasi yang
tersebar merata yang memisahkan kompartemen darah dan dialisat. Darah
banyak mengandung zat-zat toksik secara berlebihan sedangkan dialiser tidak
mengandung apapun kecuali elektrolit tertentu.
i.
Dializat
Larutan dialisat biasanya disiapkan dalam bentuk konsentrasi yang
mengandung buffer bikarbonat atau asetat.
1) Dialisat Asetat
Dialisat Asetat masih banyak digunakan untuk dialisat karena dapat
diproduksi dengan mudah dalam kemasan yang mengandung berbagai
macam elemen. Dialisat asetat telah dipakai secara luas sebagai dialisat
standard untuk mengoreksi asidosis uremikum dan untuk mengimbangi
kehilangan bikarbonat secara difusi selama HD. Dialisat asetat tersedia
dalam bentuk konsentrat yang cair dan relatif stabil. Dibandingkan dengan
dialisat bikarbonat, maka dialisat asetat harganya lebih murah tetapi efek
sampingnya lebih banyak. Efek samping yang sering seperti mual, muntah,
kepala sakit, otot kejang, hipotensi, gangguan hemodinamik, hipoksemia,
koreksi asidosis menjadi terganggu, intoleransi glukosa, meningkatkan
pelepasan sitokin. Kemudian seiring berkembangnya waktu, larutan
bicarbonate lebih banyak digunakan karena lebih fisiologis, dapat
mengontrol asidosis dengan lebih baik,lebih sedikit menimbulkan efek dan
komplikasi.
2) Dialisat Bikarbonat
Dialisat bikarbonat terdiri dari 2 komponen konsentrat yaitu larutan asam
dan larutan bikarbonat. Kalsium dan magnesium tidak termasuk dalam
konsentrat bikarbonat oleh karena konsentrasi yang tinggi dari kalsium,
j.
Ultraviltrasi Cairan
Ultrafiltrasi: membuang kelebihan air dari tubuh. Menggunakan cara
konveksi. Cara hemodialisis bisa membuang kelebihan air, elektrolit, dan sisa
metabolism
Difusi: perpindahan molekul dari larutan dengan konsentrasi tinggi ke larutan
dengan konsetrasi rendah
Konveksi: larutan berpindah dari daerah dengan tekanan tinggi ke daerah
tekanan rendah. Ini prinsip dari ultrafiltrasi
Ultrafiltrasi
Ultrafiltrasi: produksi kelebihan air dari tubuh dengan menggunakan cara
konveksi: perpindahan zat pelarut (sbgn zat terlarut terbawa), melalui
membran, akibat energi hidrostatik yg bekerja pada membrane. Proses ini
dilakukan dgn membuat tekanan positif pada kompartemen darah dan tekanan
negatif pada kompartemen dialisat, sehingga air didorong menuju cairan
dialisat.Ultrafiltrasi bisa diatur tergantung kebutuhan, sesuai kelebihan volume
penderita.
k. Heparin (Antikoagulan)
Akibat adanya sirkit ekstrakorporeal pada hemodialisis memungkinkan
terjadinya Kontak antara darah dengan permukaan saluran sintetik pada
hemodialisis mengakibatkan terjadinya pembekuan darah sehingga perlu
Program Pendidikan Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah PSIKUNEJ 2015