Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
RUMUSAN MASALAH
Metode konvensional secara pembedahan riskan dan kurang efektif
digunakan, karena mengakibatkan terganggunya bentuk, letak serta ruang
penglihatan dalam penelitian anatomi bagian dalam pada ikan.
TUJUAN
Penelitian anatomi bagian dalam ikan menggunakan Magnetic Resonance Imaging
(MRI), yang sering digunakan pada manusia. Untuk mengurangi resiko terganggunya
bentuk, letak serta ruang penglihatan dalam penelitian anatomi bagian
dalam pada ikan.
CARA KERJA
Pada kajian ini, pengambilan gambar dilakukan di dalam sebuah clinical
scanner dan radio-frekuensi (RF) bergulung yang diaplikasikan pada ikan karper (Cyprinus
carpio). Ikan karper yang dipilih adalah karper ukuran besar, mudah di dapatkan pada
perairan tawar, toleransi tinggi terhadap hypoxia, sebelumnya data utama telah dikumpulkan,
termasuk gambar yang memuat pengenalan organ dan agar membandingkannya lebih mudah.
Ikan karper (Cyprinus carpio) yang beratnya sekitar 3 kg diberi anestesi MS222 dan
dimasukkan ke dalam sebuah perlengkapan MRI. Sebuah kepala RF telah digunakan dimana
3 bantal dilengkapi dengan tali yang digunakan untuk menstabilkan dan membantu bahan uji
tetap pada posisi yang benar.
Bahan uji yang diambil gambarnya menggunakan scanner di klinik Phillips Intera
dengan kekuatan 1 T. Berbagai scan protokol MRI dengan nomor pada perameter yang
berbeda dipilih untuk mendapatkan resolusi yang tepat. Parameter yang memberikan contrast
dan visibility terbaik pada jaringan kemudian dipilih dan digunakan sebagai patokan pada
pengambilan gambar selanjutnya.
T2-Weighted Turbo Spin Echo (TSE) pada dasarnya Rapid Acquisition With
Relaxation Enhancement (RARE) digunakan untuk memperoleh gambar pada kepala dan
beberapa bagian tubuh ikan.
Spectral Presaturation With Inversion Recovery (SPIR) digunakan untuk meneliti
tekanan lemak dan meneyediakan gambar tanpa sinyal lemak. Scan dilakukan pada 3 bidang
ortogonal.
Tata cara menguji struktur yang diamati pada gambar MR, beberapa bahan uji
berukuran sama dan masih segar (dalam keadaan mati), berat dan kelamin di iris sama bidang
dan ketebalannya sesuai gambar MR yang akan diambil. Irisan diambil fotonya untuk
persiapan membandingkan dengan gambar pada MR. Selain menggunakan TSE dan SPIR,
penggambaran menggunakan tangan juga dilakukan guna mendapatkan perbedaan yang lebih
spesifik.
FIGURES
DISKUSI
Blackband dan Stotskopf dapat melihat dengan jelas struktur hati, insang, otak dan
bagian pencernaan pada ikan bertulang sejati (peranakan koi/persilangan ikan mas). Waller et
al menggunakan MRI untuk melihat perbedaan 6 jaringan insang hiu dan mereka bisa
membedakan hati, otak lensa mata, sum-sum tulang belakang, tulang rawan, esophagus,
korset pectoral, bagian pencernaan dan sistem musculoskeletal. MRI kemudian digunakan
oleh Bock et al, mereka mengkaji vivo non anesthesi pada ikan laut. Mereka dapat
menunjukkan perbedaan jaringan otot, insang, limpa, dan perut pada belut. Mereka juga
mencatat lokasi nukleat 1H magnetic resonance spektra pada organ yang berbeda.
Kabli et al. Menggunakan MR mikroskopis untuk menguji struktur anatomi ikan zebra
dewasa. Mereka menemukan beberapa organ seperti otak, ovarium,usus, hati dan gelembung
renang.
Semua penelitian itu memanfaatkan magnet dengan kekuatan lebih tinggi dari 1T.
Pada faktanya scanner klinik 1T dapat digunakan pada kajian ini, gambar yang memuaskan,
bila dibandingkan dengan kekuatan magnet yang lebih tinggi. Yang menjadi perbedaan
diantaranya parameter yang digunakan pada penggambaran medis dan penggunaanya pada
kajian ini adalah total waktu scan. Pada penggambaran medis, waktu scan biasanya berkurang
sekitar beberapa detik atau menit, tergantung jenis bahan uji dan peralatan yang digunakan.
Bahan uji yang berukuran besar relatif lama dalam memperoleh hasilnya, pemilihan gambar
yang sesuai pada gulungan RF untuk tubuh ikan adalah sumber masalah pada hasil kajian ini.
Penerimaan kontras dan detail serta meningkatnya total waktu scan dan rendah massa ikan
(dibanding dengan manusia) menjadi penyebab menurunnya penyerapan dan deteksi sinyal
secara spesifik.
Bagian dari rongga dalam dan isi yang menjadi perbedaan yang diteliti dalam kajian
ini. Menelisik kajian-kajian sebelumnya, struktur seperti limpa, gelembumg renang, dan
pembuluhnya, gusi karper dan gigi faring mungkin baru pertama kali ini di publikasikan. Lagi
pula, perbedaan sistem kardiovaskular, arteri, ventricle dan atrium bahkan pembuluh seperti
dorsal aorta bisa juga dibedakan.
Mengutip perkataan sebelumnya, penggunaan MRI memberikan keuntungan yang
dapat dilakukan pada beberapa penelitian. Contohnya, MRI dapat menggambarkan tingkat
kematangan gonad berdasarkan kontras dan keistimewaan gambar yang diambilnya, sehingga
berguna dalam pembudidayan dan pemijahan ikan.
Diantara gambar-gambar yang diitangkap, penggunaan MRI merupakan cara terbaik
untuk meneliti organ dengan jaringan yang lembut dan terletak pada tempat yang vital. Di
beberapa kajian terakhir, hati terlihat sangat umum, namun pada kajian ini, hati relatif terlihat
lebih detail.
mungkin cara ini lebih disukai dan dapat mengganti metode konvensional yang
beresiko melepas sistem-sistem, seperti vascular dll.