Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kasus
Skizofrenia
Paranoid
Disusun Oleh :
Karina
Muhammad Fajri
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa
Rumah Sakit Islam Jiwa Klender
Periode 03 Agustus 2015 05 September 2015
Riwayat Penyakit
Auto dan Alloanamnesis
Keluhan Utama
Keluhan
Tambahan
3 hari
SMRS
1 Bln
SMRS
4 Bln
SMRS
6 bln
SMRS
1,5 thn
SMRS
6 bulan yang lalu, ayah pasien jatuh sakit dan dirawat di ICU
selama 2 minggu sampai dinyatakan meninggal. Sejak saat itu
perilaku pasien semakin berubah. Pasien jadi malas bekerja,
pasien bertingkah laku seperti anak kecil. Lebih senang
menghabiskan waktu bermain sepeda dan skateboard, suka
mencoret dinding kamarnya hingga penuh. Tidak mau bicara jika
ditanya masalahnya.
4 bulan yang lalu, perilaku pasien semakin aneh. Pasien sudah
tidak mau bekerja, pasien tidak mau mandi, pasien merasa
mendengar adanya bisikan untuk membenci isterinya, suka
berbicara sendiri dan suka marah marah. Pasien merasa bahwa
isi pikirannya dapat dibaca oleh orang sekitarnya. Isteri pasien
lelah dengan tingkah laku pasien sehingga memutuskan untuk
meninggalkannya dan membawa serta anaknya.
Tahun 2012 pasien perilaku pasien bertambah parah, pasien jadi sering
marah marah dan melempar barang barang. Pasien mengatakan
bahwa ia mendengar suara bisikan bisikan dan tawa mengenai kegagalan
pasien yang tidak bekerja. pasien mengatakan bahwa ada yang terus
menerus bicara hal buruk dalam kepalanya mengenai kondisi pasien yang
tidak bekerja, Pasien meyakini bahwa yang berbicara tersebut adalah
kakaknya dan kemudian dikirimkan kedalam pikirannya
Masa Kanakkanak
Pertengahan (37 thn)
Masa Prenatal
Riwayat Pramorbid
Perkembangan
Emosi dan Fisik
Pasien termasuk
orang yang
pendiam, tidak
terbuka, dan bisa
bersosialisasi
terhadap semua
orang.
Pertumbuhan
fsiknya juga sama
sepereti pada
umumnya.
Perkembangan
Motorik dan
Kognitif
Pasien tidak
mengalami
kesulitan dalam
hal keterampilan
intelektual
maupun motorik.
Riwayat
Pendidikan
Pasien sering
membolos saat
SMA akibat
pengaruh teman
temannya. Pasien
selalu naik kelas
dengan prestasi
yang biasa saja.
Pasien
melanjutkan ke
perguruan tinggi
meraih D3.
Hub Sosial
Hubungan pasien
dengan keluarga
dan orang
sekitarnya cukup
baik.
Riwayat
Pelanggaran
Hukum
Pasien tidak
pernah terlibat
kasus hukum,
tidak pernah
ditahan atau
dipenjara
Riwayat
Beragama
Pasien beragama
Islam. Pasien solat
5 waktu dan rajin
mengaji, namun
sekarang tidak
mau mengerjakan
solat.
Riwayat
Perkawinan
Pasien sudah
menikah, memiliki
seorang isteri dan
dikaruniai seorang
anak
Riwayat
Pekerjaan
Pasien bekerja
sebagai pegawai
pabrik selama 4
tahun. Pasien di
PHK dan
pengangguran
selama 1 thn.
Pegawai mini
market 4 thn
Pegawai bengkel
Masa Dewasa
Pembicaraan
Cara berbicara: Spontan
Volume berbicara : Sedang
Irama : Teratur
Kelancaran berbicara: Lancar
Kecepatan berbicara : Sedang
Perilaku dan
Aktivitas
Psikomotor
Pasien duduk, kontak
mata baik, bicara
volume sedang.
Cukup fokus dan mau
menjawab pertanyaan
yang diajukan.
cukup kooperatif dalam
menjawab pertanyaan.
Perilaku bosan.
Penampilan
Laki-laki berkulit sawo
matang
usia 33 tahun
tinggi : 170 cm BB : 65
kg
memakai baju kaos
berlengan pendek,
bercelana pendek,
tanpa sendal jepit.
A. Deskripsi Umum
Gangguan Pikir
Proses pikir
Proses pikir primer:
Kontinuitas
Blocking
: Tidak
Asosiasi Longgar : Tidak
Inkoherensi
:
Ada
Flight of idea
:
Ada
Word Salad
: Tidak
Neologisme
:
Tidak
Sirkumstansialitas
:
Ada
Tangensialitas
:
Ada
Ada
Ada
Tidak
Tidak
Ada
Ada
Tidak
Tidak
Gangguan Persepsi
(persepsi panca indera)
Halusinasi
Auditorik : Ada
Visual : Tidak ada
Taktil : Tidak ada
Olfaktorik : Tidak ada
Gustatorik : Tidak ada
Ilusi : ada
Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
a. Produktifitas : Normal
b. Preokupasi : Ada (Pasien
ingin pulang)
c. Obsesi : Tidak ada
d. Kompulsif : Tidak Ada
e. Fobia : Tidak Ada
f. Waham
Waham bizzare : Tidak Ada
Waham sistematik : Tidak Ada
Waham Kebesaran
Tidak Ada
Waham Kejar
Tidak Ada
Waham Rujukan
Tidak Ada
Thought Echo
Tidak Ada
Thought
Ada
Thought Withdrawal
Tidak Ada
Thought Insertion
Tidak Ada
Thought Control
Tidak Ada
Waham cemburu
Tidak Ada
Tidak Ada
Broadcasting
Pemeriksaan Fisik
Status generalis
Keadaan umum : Tampak sehat
Kesadaran : Composmentis (E4M6V5)
Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmhg
Suhu : afebris
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Kepala : Normocephal
Thorax :
Paru : Vesikuler +/+ , Rh-/-, Wh -/Jantung : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Tidak ada kelainan
Ekstermitas
Pemeriksaan Fisik
Status Neurologis
Tanda rangsang meningeal
Mata :
: tidak ada
Motorik
Tonus : Baik
Turgor : Baik
Kekuatan : Baik
Koordinator
: Baik
Refleksi
: Baik
Keluhan utama:
Pasien mengamuk dan membanting
barang tanpa sebab, pasien juga jarang
merawat diri, tidak mau makan, tidak bisa
tidur.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien kehilangan ibu, ayah, dan istrinya.
Pasien
mengalami
perubahan
perilaku
menjadi kasar, egois, berbicara sendiri,
mencoret dinding kamar, tidak mau bekerja,
jarang merawat diri,
kabur dari rumah
Status Mental:
menggunakan sepeda keluar kota, tidak mau
Kesadaran : Compos mentis
makan, mengalami halusinasi dan waham.
Mood
: Eutimik
Pasien merasa dirinya tidak sakit.
Afek
: Terbatas
Riwayat penyakit dahulu:
Gangguan isi pikir : Thought
Pada tahun 2012 pasien pernah di rawat
broadcasting(+)
dengan diagnosis skizofrenia paranoid
Gangguan persepsi : Halusinasi auditorik
(+)
RTA (Reality Testing Ability) : Terganggu
Tilikan
: Derajat 2
Formulasi
Diagnosis
Ditemukannya gejala klinis berupa:
1. Pasien mendengar bisikan-bisikan yang menghina dirinya
dan bisikan ini mendorong dirinya untuk melakukan hal hal
yang tidak benar. Halusinasi auditorik
2. Pasien mengatakan bahwa pikirannya dapat dibaca oleh
orang orang disekitarnya dan tersiar diudara, thought
broadcasting
3. Gejala terjadi lebih dari 1 bulan
Yang merupakan beberapa kriteria diagnosis skizofrenia,
disertai dengan pasien kurang kooperatif dan sulit untuk
kerjasama, agresif dan mudah marah yang merupakan
ciri dari tipe paranoid. Sesuai dengan Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di
Indonesia III (PPDGJ III) dan DSM IV adanya tanda dan
gejala ini masuk ke dalam Skizofrenia Paranoid, yang di
tatalaksana dengan antipsikotik.
Diagnosis
Multiaksial
Aksis I : Skizofrenia Paranoid
Gejala yang ditemukan pada pasien berupa
adanya halusinasi dan waham yang menonjol,
terjadinya halusinasi auditorik dan thought
broadcasting pada pasien ini.
Di temukan juga gejala kurang kooperatif dan
sulit untuk kerjasama, agresif dan mudah marah
yang merupakan ciri dari tipe paranoid Menurut
PPDGJ III ini termasuk Skizofrenia Paranoid
Aksis II : Tidak ditemukan
Aksis III : Tidak ditemukan
Aksis IV: Gangguan psikososial tidak ditemukan
Aksis V : GAF scale 50 (gejala berat (serious) , disabilitas
berat)
Terapi
Psikoterapi
a. Psikoterapi Suportif
b. Psikoterapi Ventilasi
c. Terapi berorientasi
keluarga
d. Sosial budaya
e. Religius
Farmakoterapi
Risperidon 2 x 2mg
Clozepine 2 x 0,5 g
Prognosi
s
Quo Ad Vitam : Dubia ad bonam
Quo Ad Functionam : Dubia ad bonam
Quo ad Sanationam : Dubia ad bonam