Vous êtes sur la page 1sur 58

Tugas Makalah

Manajemen Bisnis ICT


ANTENA MIKROSTRIP PATCH E SLOT DOUBLE LAYER ARRAY 2 ELEMEN
PROXIMITY COUPLED TEKNIK MULTI TUNNING STUB
FOR APPLICATION 5G GENERATION

Oleh :
AHMAD FIRDAUSI
55415110007
DOSEN : DR.IR. IWAN KRISNADI, MBA

PROGRAM PASCA SARJANA TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS MERCU BUANA
2015

ANTENA MIKROSTRIP PATCH E SLOT DOUBLE LAYER


ARRAY 2 ELEMEN
PROXIMITY COUPLED TEKNIK MULTI TUNNING STUB
FOR APPLICATION 5G GENERATION

2.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi komunikasi seluler generasi ke 2 (2G) berbasis


Time Division Multiple Access (TDMA) seperti Global System For Mobile
Communication (GSM), generasi 2,5 (2,5G) berbasis seperti Global
System For Mobile Communication/general packet radio service
(GSM/GPRS) dan 3G berbasis code division multiple access 2000 (cdma
2000) dan WCDMA, telah menciptakan system komunikasi yang tidak
hanya untuk komunikasi suara (voice) tetapi juga untuk data,text,gambar
dan video. Sukses implementasi teknologi komunikasi seluler 2G dan
2,5G mendorong pengembangan teknologi seluler masa depan yang
memiliki kapasitas, kecepatan dan kualitas yang lebih baik serta lebar
bandwidth yang makin efisien. Perkembangan multimedia dewasa ini
semakin meningkat cukup pesat. Aplikasi multimedia yang pada awalnya
hanya jaringan computer telah berkembang untuk dapat diaplikasikan
pada jaringan wireless. Jika pada awalnya jaringan computer masih
menggunakan kabel, kini beralih ke teknologi tanpa kabel, seperti
Wireless Fidelity ( Wi-FI ) yang mampu membangun sebuah jaringan
computer tanpa kabel walau jarak jangkauan yang terbatas dan
kecepatan bit-nya rendah. Kecepatan rendah pada Wi-Fi telah
ditingkatkan pada Wimax dimana memiliki lebar bandwidth yang lebar
dengan jangkauan yang luas disbanding dg WLAN. Teknologi
telekomunikasi pun mengalami konvergensi dengan jaringan computer
yang ada,di mana teknologi 3G muncul untuk jaringan computer nirkabel
yang ada. Perkembangan teknologi seluler mengarah pada fungsi
2

perangkat telekomunikasi yang dapat diperuntukan sebagai computer


sekaligus perangkat telekomunikasi. PDA adalah contohnya. Tren
teknologi masa depan adalah teknologi baru yang benar benar
mengadopsi tren yang sedang berkembang, di mana computer dapat
berfungsi sebagai alat 2 telekomunikasi mobile dan begitu pula
sebaliknya.

Teknologi lebih lanjut pindah ke 4G yang disediakan streaming video


definisi tinggi dan memberikan kecepatan 100 Mbps. Sekarang teknologi
yang akan ada di pasar dan akan menjadi teknologi generasi masa depan
akan teknologi generasi ke-5 dan menyediakan kecepatan hingga 1
Gbps.
5G akan membuat perbedaan yang penting dan akan menambah layanan
dan manfaat lebih untuk seluruh dunia 4G. Ini akan menjadi lebih canggih
yang akan menghubungkan seluruh dunia dan itu akan melahirkan
WordWide Wireless Web. Kita bahkan dapat menghubungkan ponsel kita
dengan laptop kita untuk akses internet broadband. Teknologi 5G akan
memberikan lebar pita yang sangat tinggi bahwa pengguna tidak pernah
mengalami sebelumnya. 5G teknologi memiliki semua jenis fitur canggih
yang membuatnya menjadi alat yang paling kuat dari wireless
communications. Dengan 5G perangkat VOIP diaktifkan, orang akan
mengalami tingkat volume panggilan dan transmisi data tidak pernah
alami sebelumnya. Teknologi 5G akan menawarkan layanan berkualitas
tinggi di bidang Engineering, Dokumentasi, dan mendukung transaksi
elektronik (e-Pembayaran, e-transaksi) dll. sekarang dapat menemukan
sebagian besar ponsel memiliki mp3 player dengan memori penyimpanan
yang besar dan kamera. Anda bahkan dapat menggunakan teknologi 5G
ini untuk menghubungkan ponsel ke laptop Anda untuk akses Internet
broadband.

Untuk menunjang teknologi tersebut dibutuhkan antena yang


mempunyai karakteristik yang dapat bekerja pada frekuensi Teknologi 5G
(3 GHz- 300 GHz) yang sekaligus ringkas untuk mendukung komunikasi
3

bergerak. Salah satu jenis antena yang dapat menunjang teknologi


tersebut dengan beberapa keuntungan adalah antena mikrostrip. Jenis
antena ini memiliki beberapa keunggulan terutama pada rancangan
antenanya yang tipis, kecil, ringan dan dapat diterapkan ke dalam
Microwave Integrated Circuit (MICs).
Pada prinsipnya antena mikrostrip memiliki karakteristik bandwidth
yang sempit. Penggunaan dua lapisan (double layer) dengan saluran
mikrostrip sebagai pencatu elemen pencatu berada pada lapisan yang
berbeda dengan elemen peradiasi (antena bentuk patch) dapat
menghasilkan efek kopling yang tinggi, bandwidth yang lebar serta multi
frekuensi (multiband). Teknik pencatuan tersebut menggunakan
elektromagnetik kopel antara saluran dan elemen peradiasi secara fisik
tidak saling berhubungan (berhubungan secara elektromagnetik).
Teknik dengan menggunakan slot lebar (wide slot) diistilahkan
sebagai microstrip
teknik pencatuan

slot

antenna

(MSA).

Sehingga

secara elektromagnetik dengan menggunakan

slot lebih efisien dalam penggunaan substrat untuk antena. Pada


antenna mikrostrip slot memiliki mekanisme kopling, dimana saluran
mikrostrip memberikan imbas gelombang elektromagnetik menuju
elemen peradiasi (slot) melalui sebuah substrat. Efek kopling diberikan
antara saluran mikrostrip dan elemen peradiasi sebagai transformer
ideal. Pada penelitian ini difokuskan pada perancangan antena mikrostrip
menggunakan slot tunggal dan dengan konfigurasi array atau disebut
dengan antena mikrostrip slot array.

Dalam Hal ini Peneliti ingin sekali membandingkan beberapa


antenna mikrostrip yang bisa digunakan oleh system Komunikasi.dari
beberapa hasil yang terdapat oleh acuan dan hasil yang di buat oleh
peneliti lain,dari beberapa referensi peneliti mengambil beberapa sampel
antenna Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, dual frequency
dengan menggunakan sebuah bentuk antena mikrostrip dengan
sepasang slot yang kecil dapat menghasilkan frekuensi ratio 1,6 2,0
(Maci S., 1995: 225-232). Dengan sepasang step slot yang dibuat pada
4

antena mikrostrip segiempat akan dihasilkan frekuensi ratio 1,23 dan


frekuensi yang dihasilkan adalah f1 = 1878 MHz dan f2 = 2320
MHz. Dengan mengubah-ubah step slotnya akan dihasilkan frekuensi
ratio dan frekuensi resonansi yang berbeda-beda (Jui Han Lu, 1999: 354355). Menambahkan bent slot dengan sudut 600 pada setiap ujung
segitiga sama sisi akan dihasilkan frekuensi ratio 1,41 untuk f1 = 2068
MHz dan f2 = 2928 MHz. Dengan mengubah-ubah panjang bent slot
akan dihasilkan frekuensi ratio dan frekuensi resonansi yang berbedabeda (Jui Han Lu, 1999: 133-136)
2.2

Batasan Masalah
Dalam Tesis, pembahasan akan dibatasi pada hal-hal berikut :

1.

Pada penelitian ini penulis membuat rancangan antena pasif.

2.

Pada penelitian ini penulis memfokuskan rancangan antena untuk


mendapatkan hasil untuk tecnologi 5G pada frekuensi kerja di range 3GHz10GHz serta pelebaran bandwidth yang maksimal.

3.

Pada penelitian ini penulis memfokuskan pada peningkatan jumlah


bandwidth pada range frekwensi 5G di 3GHz-10GHz dan pelebaran
bandwidth dengan teknik tuning stub.

4.

Perancangan menggunakan perangkat lunak ( High Frequency Structure


Simulation v.10 dan Personal Computer Aided Antena Design 3.0)

3.1

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan dapat diidentifikasi
yaitu perancangan antenamikrostrip menjadi kebutuhan perangkat
komunikasi wireless yang membutuhkan akan transfer data yang besar
namun harus dapat tetap bergerak (mobile), maka membutuhkan model
antenna mikrostrip dengan karakteristik yang dapat dipakai aplikasi
Technology 5G. Antena Mikrostrip memiliki beberapa kekurangan yaitu
memiliki bandwidth dan gain yang kecil. Dan untuk menutupi kekurangan
5

tersebut maka antenna ini akan dimodifikasi sehingga dapat mengatasi


kekurangan yang ada.

3.2

Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan rancang
bangun antena microstrip dengan teknik mikrostrip patch E-slot 2 elemen
menggunakan teknik MPA, MSA, dan proximity coupled untuk
menghasilkan pelebaran bandwith dengan Range frekwensi kerja 3 GHz10 GHz,VSWR <2 pada Aplikasi 5G, serta melihat pengaruh perubahan
dimensi antena mikrostrip terhadap lebar dan jumlah bandwidth yang
dihasilkan.

3.3

Manfaat
Adapun Tujuan Dari penelitian Tesis ini adalah antena mikrostrip
patch E-slot 2 elemen yang dibuat dengan teknik multi tunning stub agar
dapat Memperlebar bandwith dapat diaplikasikan ke dalam Technology
5G yang bekerja pada range frekuensi 3-10 GHz. manfaat hasil
rancangan antena mikrostrip double layer ini diharapkannya dapat
mengantisipasi kebutuhan teknologi wireless dalam kapasitas yang besar
dan cepat, serta ekonomis dan praktis bagi penggunanya.

4.1

Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan pada penelitian Tesis ini adalah :

4.2

1.

Studi pustaka,

2.

Studi lapangan.

Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan, Tesis ini akan dibagi menjadi 4 bagian,
dimana pada masing-masing bagian akan dijelaskan sebagai berikut :
6

PENDAHULUAN
Pendahuluan, latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika
penulisan.
TINJAUAN PUSTAKA
Membahas dasar teori yang berkaitan dengan : antena mikrostrip patch
E-slot 2 elemen menggunakan proximity coupled dan menggunakan
saluran catu planar dengan elemen yang di-array dan mengunakan teknik
multi tunning stub untuk memperlebar bandwithnya.

SIMULASI PERANGKAT LUNAK DAN HASIL SIMULASI


Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan antena antena mikrostrip
slot array menggunakan jaringan saluran catu planar dan simulasinya
pada perangkat lunak. Penulis menggunakan perhitungan matematis
serta perangkat lunak High Frequency Structure Simulation v.10 dan
Personal Computer Aided Antena Design 3.0.
PENUTUP DAN KESIMPULAN
Merupakan bab penutup, dalam bab ini penulis akan mengemukan
kesimpulan berdasarkan masalah yang telah dibahas.

4.3 Diagram Alir Perancangan Antena Mikrostrip E-Slot Double Layer


Berikut ini merupakan flowchart atau diagram alir dari langkah-langkah proses
rancangan antena mikrostrip E-slot double layer :

Start

Hasil Desain Gambar 1


Elemen Patch

Karakteristik Substrate :
Asdasda
Karakteristik
Subtrate
RT Duroid
5880 :
FR4 Epoxy
?r= 2,2 h= 1,57 mm
er=4.4 h=1.6 mm
loss tangent = 0,002

Membuat
Membuat Rekontruksi
Rekonstruksi Ulang
Ulang 1x2
1x4
Elemen Patch yang bekerja di range
Elemen Patch Resonansi 2,25 Ghz
frekwensi 3GHz-10 GHz

Membuat Struktur feed Network 1x2


Membuat Struktur Feed Network 1x4
dengan 1 rangkaian Transformer G
Dengan 3 Rangkaian Transformer ?g

dan 2 rangkaian stub

Implementasi
Desain
Implementasi
Desain
AntenaAntena
Mikrostrip
Mikrostrip
(Aplikasi
Software
(Aplikasi
Software
MWOHFSS
)
v10)

Atur Jarak Penempatan Antar


Patch dan Panjang Saluran INPU T

Menjalankan
Simulasi
Menjalankan
Simulasi
Pada
Pada software
MWO
Software
HFSS v10

Tidak

Parameter
Parameter :
ReturnLoss
Loss? =-<10-10
Return
dB
VSWR
VSWR :Range
: range 1-2
Karakteristiknya
Gain > 8 dB
:Untuk
Aplikasi
Axial Ratio
? 3 5G
dB
Ya

Selesai

Gambar 4.1. Diagram Alir Perancangan Antena Array 2 Elemen

5.1 A Reconfigurable Wideband and Multiband Antenna Using Dual-Patch


Elements for Compact Wireless Devices
Oleh : [Hattan F.abutarboush, R.Nilavalan, S.W Cheung, Karim
M.Nasr,Thomas Peter,Djaradj Budimir,And Hamed Al-raweshidy IEEE]
Sebuah wideband dan multiband reconfigurable C-Slot patch
antena dengan dual-patch elemen diusulkan dan dipelajari. itu menempati
volume kompak 50x50x1.57 (3925 mm3), termasuk bidang tanah. antena
dapat beroperasi dalam dua mode dual-band dan mode wideband dari 5
sampai 7 GHz. Dua C-Slot paralel pada elemen patch digunakan untuk
mengganggu jalur permukaan saat eksitasi band dual-mode dan
wideband. dua switch, diimplementasikan dengan menggunakan dioda
PIN, ditempatkan pada garis yang menghubungkan dari jaringan umpan
sederhana untuk elemen patch. Dual-band mode dicapai dengan beralih
"ON" salah satu dari dua elemen patch, sedangkan modus wideband
dengan bandwidth impedansi dari 33.52% diperoleh dengan beralih "ON"
kedua elemen patch. frekuensi dalam mode dual-band dapat mandiri
dikontrol menggunakan posisi dan dimensi dari C-Slots tanpa
mempengaruhi modus wideband. Keuntungan dari antena yang diusulkan
adalah bahwa dua dual-band operasi dan satu operasi wideband dapat
dicapai dengan menggunakan dimensi yang sama. ini mengatasi
kebutuhan untuk meningkatkan luas permukaan biasanya terjadi ketika
merancang patch antena wideband. Hasil simulasi divalidasi
eksperimental melalui prototipe. keuntungan patternsand puncak radiasi
diukur menunjukkan respon yang stabil dan berada dalam perjanjian yang
baik. Penghubung antara dua elemen patch yang memainkan peran
utama untuk mencapai bandwidth yang lebar dan efek mutual coupling
antara elemen patch yang juga dipelajari.

Gambar 5.1 Desain Antena Mikrostrip A Reconfigurable Wideband and


Multiband Antenna Using Dual-Patch Elements for Compact Wireless
Devices

10

Gambar 5.2 Hasil return Loss Antena Mikrostrip A Reconfigurable


Wideband and Multiband Antenna Using Dual-Patch Elements for
Compact Wireless Devices

5.2 Broad-Band U-Slot Patch Antenna With a Proximity-Coupled Double


II-Shaped Feed Line for Arrays
Oleh : [Chad Kidder, Ming-yi Li, and Kai Chang, Fellow, IEEE]
Dalam mempertimbangkan desain antena U-slot Patch broadband
menggunakan kedekatan-coupled baru ganda II berbentuk line feed. feed
baru adalah perbaikan atas garis II berbentuk dan memungkinkan elemen
yang akan Menghasilkan desain array dua dimensi (2-D). bandwidth dari
elemen tunggal terbukti 21,5% untuk kembali kerugian lebih baik dari
10dB. Yang bekerja pada frekwensi 4.3 GHz dengan menghasilkan
impedansi 20 %,untuk hasil ulang di dapat frekuensi 9,5 GHz
menggunakan dua substrat dari Duroid 5880.

11

Gambar 5.3 Desain Antena Mikrostrip Broad-Band U-Slot Patch Antenna


With a Proximity-Coupled Double II-Shaped Feed Line for Arrays

12

Gambar 5.4 Hasil Return Loss Antena Mikrostrip Broad-Band U-Slot


Patch Antenna With a Proximity-Coupled Double II-Shaped Feed Line for
Arrays

5.3

A Double-II Stub Proximity Feed U-Slot Patch Antenna


Oleh: [Ban-Leong Ooi]
hasil desain dan diukur dari kedekatan U-slot persegi panjang
antena patch diberi oleh stub ganda-II. menggunakan sekitar 0,09 dari
celah udara yang memisahkan dielektrik atas dan bawah, bandwidth
impedansi dari 26% berpusat di 4,4 GHz dan gain dari 6 dBi telah dicapai.
antena diusulkan dicatat untuk menjadi ditoleransi untuk perpindahan
lateral pakan dan menghasilkan impedansi yang lebih baik pencocokan
selain antena II-stub tunggal . pola radiasi yang diperoleh stabil.

13

Gambar 5.5 Desain Antena Mikrostrip A Double-II Stub Proximity Feed USlot Patch Antenna

Gambar 5.6 Hasil Return Loss Antena Mikrostrip A Double-II Stub


Proximity Feed U-Slot Patch Antenna

14

5.4 A Single Layer Wideband U-Slot Microstrip Patch Antenna Array


Oleh : [H. Wang, X. B. Huang, and D. G. Fang, Fellow, IEEE]
hasil desain dan diukur mikrostrip 2x2 U-slot antena array persegi
panjang. U-slot patch dan jaringan ditempatkan pada lapisan yang sama,
sehingga struktur yang sangat sederhana. keuntungan dari patch garis
microstrip makan U-slot adalah bahwa hal itu mudah untuk membentuk
array. Bandwidth impedansi (VSWR <2) dari 18% mulai dari 5,65 GHz
sampai 6,78 GHz dicapai. kinerja radiasi termasuk pola radiasi, polarisasi
silang, dan keuntungan juga memuaskan dalam bandwidth ini.
keuntungan puncak diukur dari array adalah 11,5 dBi. Untuk antara hasil
simulasi dan pengukuran yang baik. array 2x2 dapat digunakan sebagai
modul untuk membentuk array yang lebih besar.

15

Gambar 5.7 Desain Antena Mikrostrip A Single Layer Wideband U-Slot


Microstrip Patch Antenna Array

Gambar 5.8 Hasil Gain Antena Mikrostrip A Single Layer Wideband U-Slot
Microstrip Patch Antenna Array

16

Gambar 5.9 Hasil VSWR Antena Mikrostrip A Single Layer Wideband USlot Microstrip Patch Antenna Array

5.5

A Y-Shaped Stub Proximitiy Coupled V-Slot Microstrip Patch Antenna


Oleh : [Shi-Wei Qu and Quan Xue, Senior Member, IEEE]
Sebuah kedekatan Y berbentuk ditambah V-slot mikrostrip patch
antena (MPA) yang disajikan dalam sebuah antenna mikrostrip.
memisahkan patch dari Y berbentuk oleh lapisan busa dengan ketinggian
0,05 o (o adalah panjang gelombang ruang bebas pada frekuensi
tengah), MPA yang diusulkan menunjukkan bandwidth impedansi (BW)
dari 21%, struktur sederhana dan keuntungan yang tinggi dari sekitar
9dBi, yang tidak sensitif terhadap kesalahan febrication dan konstruksi.

17

Gambar 5.10 Desain Antena Mikrostrip A Y-Shaped Stub Proximitiy


Coupled V-Slot Microstrip Patch Antenna

18

Gambar 5.11 Hasil Return Loss Antena Mikrostrip A Y-Shaped Stub


Proximitiy Coupled V-Slot Microstrip Patch Antenna

19

Judul Penelitian

Bandwith

Gain

VSWR

Band

Desain

A Reconfigurable
Wideband and
Multiband Antenna
Using Dual-Patch
Elements for Compact
Wireless Devices

33.52%

<2

C-Slot

Broad-Band U-Slot
Patch Antenna With a
Proximity-Coupled
Double II-Shaped Feed
Line for Arrays

21,5%

20%

<2

U-Slot

A Double-II Stub
Proximity Feed U-Slot
Patch Antenna

26%

6 dBi

<2

U-slot

A Single Layer
Wideband U-Slot
Microstrip Patch
Antenna Array

18%

11.5 dBi

<2

2x2 U-slot
persegi
panjang

A Y-Shaped Stub
Proximitiy Coupled VSlot Microstrip Patch
Antenna

21%

9 dBi

<2

Feed Y,V
slot

TABEL 2.1 PERBANDINGAN


Berdasarkan

Tabel

perbandingan

di

atas

peneliti

akan

menyimpulkan bahwa belum ada antena mikrostrip dengan teknik


Proximitiy Coupled yang bekerja pada range frekwensi 5G (3GHz10GHz) dan dengan menggunakan Stub hasil nya akan bisa di dapat di
atas -10dB. Oleh karena itu peneliti ingin akan merancang perancangan
antennaMikrostrip

untuk aplikasi Wireless 5G karena telah

menjadi

tuntutan kebutuhan perangkat komunikasi wireless kebutuhan akan


transfer data yang besar namun harus tetap dapat bergerak (mobile), maka
dibutuhkan model antenna mikrostri pyang dapat dipakai dalam beberapa
teknologi komunikasi wireless bergerak yaitu Teknologi 5G pada Range
frekuensi 3GHz-10GHz Dan juga antenna yang berkarakteristik gainnya
besar karena untuk komunikasi wireless yang baik dan tidak bisa di sadap
oleh perangkat lain. Oleh karena itu peneliti dalam Thesis ini ingin meneliti
20

sebuah antenna mikrostrip yang di beri judul ANTENA MIKROSTRIP


PATCH E SLOT DOUBLE LAYER ARRAY 2 ELEMEN PROXIMITY
COUPLED TEKNIK MULTI TUNNING STUB FOR APPLICATION 5G
GENERATION

5.6 Tahap Rancangan


Terdapat banyak penelitian dalam upaya meningkatkan bandwidth antenna
mikrostrip. Diantaranya salah satunya yaitu dengan menggunakan pencatu
beberbentuk seperti garpu ( Jia-Yi Sze dan Kin-Lu Wong). Pencatu berbentuk
seperti garpu tersebut berfungsi sebagai tuning stub. Tunning stub tersebut
diletakan tepat di bawah slot yang berbentuk persegi, seperti tampak pada
gambar 3.1. Antena tersebut menghasilkan bandwidth sebesar 1,4 GHz pada
jarak frekuensi dari 1,6 GHz sampai 3 GHz. Perancangan lain menggunaan U-slot
dalam perancangan antenna mikrostripnya untuk mengatasi sifat bandwidth
sempit pada antenna mikrostrip. Penelitian yang menggunakan U-slot yang
menjadi acuan (Ban-Leong Ooi) mengahasilkan bandwidth sebesar 1.135 GHz
pada frekuensi kerja 3-6 Ghz dengan frekunsi tengah 4,5 Ghz. Dalam penilitian
tersebut, antenna mikrostrip terdiri dari dua layer dan pencatu berbentuk
menyerupai pagar, seperti tampak pada gambar.

Gambar 5.12 Antena Slot Mikrostrip Dalam Acuan (Jia-Yi dan Wong). Geometri
antenna (L=W=53,7 mm, wf = 0,152, l1=15 mm, l2= 2 mm, l3=15,9 mm ) dan
substrat (r= 4,4 dan h=0.8 mm)
21

Berdasarkan dari antenna acuan tersebut dilakukan modifikasi agar


menghasilkan bandwidth yang lebih lebar sekaligus bekerja Pada range frekuensi
teknologi 5G 3Ghz-10Ghz,yang dimaksud diharapkan dapat dihasilkan VSWR <
2 dan koefisien refleksi < -10 dB. Modifikasi yang dilakukan adalah dengan
membuat antenna dua lapisan double layer di mana pencatu feeding dan radiator
patch terdapat pada lapisan yang berbeda (menggunakan teknik pencatu
proximity coupled), menggunakan pecatu berbentuk seperti garpu, meng-array
1x2 patcth antenna, menggunkan slot berbentuk U atau modifikasinya, dan
menambahkan stub pendek yang dihubungkan pada pencatu saluran mikrostrip.

(a)
Gambar 5.16 Antena Slot Mikrostrip Dalam Acuan (Ban Leong-Ooi) (a)pencatu
(b)patch dengan U-slot

Peneliti menjabarkan hasil simulasi dari beberapa rancangan antena


mikrotrip yang telah dibuat dan disimulasikan dalam HFSS versi 10. Setiap
rancangan memiliki dimensi atau ukuran yang berbeda. Sehingga, dengan
menampilkan rancangan-rancangan tersebut akan dilihat pengaruh dari setiap
perbedaan dimensi yang dilihat dari hasil yang ditampilkan pada grafik return
loss dan Impedansi. Dari grafik baik return loss maupun Impedansi dianalisa
pengaruh perbedaan dimensi dari rancangan terhadap besar dan banyak nya
bandwidth frekuensi yang diperoleh serta besar impedansinya. Penulis
memfokuskan perubahan dimensi perancangan yaitu pada:

22

perubahan tunning stub terdiri dari 2 stub dalam rancangan ini

perubahan pacth E naik dan turun


Perancangan antena mikrostrip meggunakan bahan dielektrikum jenis

Epoxy Fr4 yang memiliki kontanta dieleketrik relatif ( ) sebesar 4.4 dan
ketebalan 1.6 mm, dan menggunakan tembaga copper sebagai material feeding
dan patch. Dalam perancangan-perancangan yang ditampilkan, terdapat
ukuran-ukuran dimensi yang tidak diubah yaitu :
Tabel 5.1 Dimensi rancangan tetap
No

Dimensi

Ukuran

Rancangan

(cm)

Keterangan

Tetap
1

Ketebalan

0,16

Tebal substrat Fr4 epoxy

2.3

Hasil perhitungan

substrat h
2

Panjang patch
L

menggunakan rumus
matematis

Lebar patch W

1.6

Hasil perhitungan
menggunakan rumus
matematis

Perancangan-perancangan ditujukan untuk memperoleh karakteristik antena


mikrostrip yang bekerja pada range frekwensi 5G di 3GHz-10GHz.
5.7 Perancangan Antena Patch Mikrostrip Array 1x2 Double Layer Slot E
Rancang bangun antena pada tugas akhir ini bekerja pada range frekuensi 3
GHz sampai 10 GHz dan menggunakan patch yang berbentuk persegi panjang
dan ditambahkan slot untuk menimbulkan frekuensi multiband.

Metode

perancangan yang digunakan pada skripsi ini adalah dengan menerapkan teknik
pengkopelan dengan metode proximity untuk melihat sejauh mana peningkatan
bandwidth yang dapat dicapai. Teknik dengan menggunakan slot lebar (wide slot)
diistilahkan sebagai microstrip slot antenna (MSA). Pada antena mikrostrip slot
memiliki mekanisme kopling, dimana saluran mikrostrip memberikan imbas
gelombang elektromagnetik menuju elemen peradiasi (slot) melalui sebuah
substrat. Efek kopling diberikan antara saluran mikrostrip dan elemen peradiasi
23

sebagai transformer ideal. Alasan menggunakan teknik ini adalah agar dapat
menghasilkan karakteristik frekuensi kerja pada teknologi 5G serta proses dalam
fabrikasi lebih sederhana. Teknik pencatuan yang digunakan pada perancangan
antena ini adalah teknik tunning stub agar menghasilkan bandwidth yang lebar.
Hal yang dilakukan dalam proses perancangan adalah :

Menentukan substrat yang akan digunakan

Menentukan lebar saluran pencatu agar 50

Merancang patch antena persegi panjang sesuai dengan frekuensi yang


diinginkan

Menambahkan slot pada patch

Melakukan simulasi dengan menggunakan program HFSS 10.0

Melakukan karakterisasi terhadap antena

5.8 Perlengkapan yang Digunakan


Dalam perancangan antena ini menggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak. Perangkat keras digunakan untuk fabrikasi dan pengukuran antena,
sedangkan perangkat lunak digunakan untuk melakukan simulasi dan untuk
mengetahui karakteristik atau kinerja antena yang dirancang.
Perangkat Keras
Personal computer dan laptop dengan spek minimal dual core untuk
melakukan simulasi antena menggunakan Ansoft HFSS v10.
Perangkat Lunak
1. Ansoft HFSS versi 10
Perangkat lunak ini digunakan untuk merancang dan mensimulasikan
antena yang akan dibuat. Setelah disimulasi akan diperoleh beberapa
karakteristik antena seperti return loss, bandwith, VSWR, frekuensi kerja,
bandwidth, impedansi masukan,
2. PCAAD 5.0
Perangakat lunak ini digunakan untuk menentukan lebar saluran
mikrostrip, impedansi karakteristik, konstanta dielektrik efektif, dan
24

3. Microsoft Visio 2007


Perangkat lunak ini digunakan untuk melakukan visualisasi desain
Perancangan dan membuat data flowchart.
4. Microsoft Excel 2007
Perangkat lunak ini digunakan untuk mengolah data tabel dengan
persamaan

matematis

dan

membuat

grafik

hasil

simulasi

dan

pengukuran.
5. Corel Draw X4
Perangkat lunak ini digunakan untuk mencetak hasil simulasi kedalam
PCB sesuai dengan ukuran pada simulasi.

5.9

Menentukan Range Frekuensi Kerja


Antena ini dirancang untuk bekerja pada frekuensi kerja multiband dengan

jarak range frekuensi kerja mulai 3 GHz sampai 10 Ghz. Hasil rancangan antena
ini diharapkan memiliki VSWR 2 serta return loss -10 dB.
5.10

Menentukan Substrat yang Digunakan

Substrat merupakan bahan dasar yang dipakai untuk perancangan antena.


Setiap substrat memiliki karakteristik serta nilai parameter yang berbeda-beda.
Oleh karena itu dalam perancangan sebuah antena harus dilakukan saat awal.
Berikut merupakan parameter dari substrat yang digunakan pada perancangan
antena ini
Tabel 5.2 Parameter substrat yang digunakan
Jenis Substrat FR4

(Epoxy)

Konstanta Dielektrik Relatif (r)

4,4

Dielectric Loss Tangent ( tan )

0,02

Ketebalan Substrat (h)

1,6 mm

25

5.11

Perhitungan rancangan

Panjang L dan lebar W patch atau radiator diperoleh dengan menggunakan


perhitungan.
Saluaran pencatu yang digunakan pada perancangan ini diharapkan
mempunyai atau paling tidak mendekati impedansi masukan sebesar 50 .
Untuk mendapatkan nilai impedansi tersebut dilakukan pengaturan lebar dari
saluran pencatu dengan menggunakan perangkat lunak PCAAD. Untuk nilai
Z0 = 50 ,

r = 4.4 (FR 4 Epoxy) dan h = 0.16 cm, maka diperoleh lebar

pencatu 0.3 cm, seperti tampak pada gambar 5.17

Gambar 5.17 Perhitungan lebar pencatu dengan menggunakan PCAAD

Untuk perancangan lebar saluran tranformer ini dengan nilai impedansi


transformer menggunakan persamaan adalah 35 , untuk memperoleh lebar
transformer digunakan analisa perangkat lunak PCAAD 5.0. Agar diperoleh nilai lebar
impedansi 35 memasukan spesifikasi substrat ketebalan substrat 0.16 cm dan
konstanta di elektrik 4.4. Maka diperoleh lebar saluran 0,52986 cm. Hal ini terlihat
seperti pada gambar 5.18.

26

Gambar 5.18 Perhitungan lebar pencatu Transformer dengan menggunakan


PCAAD
Hasil akhir untuk perhitungannya saluran tranmisi adalah 0.3 cm dan untuk
saluran transformer adalah 0.52 cm, pada simulasi ini menggunakan perangkat
lunak HFFS v.10. Gambar 5.19. memperlihatkan dimensi saluran.

27

Gambar 5.19. Dimensi Lebar Saluran Transmisi


5.11.1

Perancangan Panjang Saluran Transformer

Pada penelitian ini saluran mikrostrip untuk antenna susun digunakan model
susun linier. :
Untuk menentukan nilai transformer, terlebih dahulu menganalisa panjang
gelombang di udara dengan diketahui kecepatan di udara (c) 3x108 m/s dan
frekuensi resonansi (fo) 5.5 GHz, maka dengan menggunakan persamaan :
o =

= 0,054 m

Untuk panjang saluran transformer diperoleh melalui persamaan :


=

=
=

.
.

= 0.0425 m
Maka Panjang Transformer ( L ) :
L=

= 0.010625 m = 1.1 cm

Untuk panjang transformer g yang di peroleh dari hasil perhitungan adalah


0.010625 m. Sedangkan pendekatan pada aplikasi prakteknya adalah 1.2 cm.

28

Mencari ukuran lebar dan panjang peradiasi (patch) antena Persegi Panjang
(Rectangular)

dapat

menggunakan

metode

matematis

dengan

rumus

persamaan :
Menentukan lebar Patch (W) :

Pertambahan panjang L dirumuskan sebagai berikut :

Untuk frekuensi resonansi yang ditunjukan f0 panjang efektif diberikan sebagai


:

Sehingga panjang bidang L menjadi :


L = L eff 2 L

Peritungan Menggunakan Matematis

=
=
=
=

= 0.016

+1

3 10

2 5.5

(4.4 + 1)
2

= 16

= 1.6

29

=
=

+
.

1+

1+

( . )
.

= 2.7 + 1.7 1 +

= 2.7 + 1.7 (1 + 6.4)


/

= 4.4 (7.4)

= 4.4 0.367
= 1.6148

= .

. )

= .

( . )

= .

( .

+ . )

( .

( .
( .

)(

)(

( .
( .

= .

= .

. )

+ .
.

+ .

)( .
)
)( . )
.

= .

= .

.
=

3 10

11 10 1.6148
30

=
=

3 10
11 10 1.27

3 10
= 0.025
11.97 10

maka di dapat dengan panjang peradiasi :

=
=
5.11.2

= .

Struktur rancangan antena mikrostrip


Struktur rancangan antena mikrostrip double layer yang dibuat terdiri

dari patch, layer 2, feed, layer 1, ground, dan port. Seperti yang tampak pada
gambar berikut:

Gambar 5.19 Struktur rancangan antenna mikrostrip double layer

Struktur umum array 2 elemen yang dimaksud dalam rancangan antena


mikrostrip ini yaitu seperti yang tampak pada gambar berikut :

31

Gambar 5.20 Struktur rancangan patch 2 elemen

5.11.3

Perancangan antenna mikrostrip menggunakan HFSS

Mengatur model units


Penulis menggunakan skala cm dalam perancangan antenna
mikrostrip.

Gambar 3.9 set model units yang digunakan

a. Perancangan dan penentuan jenis material substrate antenna mikrostrip


Dalam

perancangan

antena

mikrostrip

ini,

bahan

dielektrikum

(substrate) Epoxy FR4.

Layer 2 : Substrate Epoxy FR4

Layer 1:Subtrate Epoxy FR4

Gambar 5.21 struktur rancangan substrate antenna mikrostrip double layer


Perancangan substrate antenna mikrostrip menggunakan HFFS seperti
32

tampak pada gambar 5.22.

Gambar 5.22 perancangan substrate antenna mikrostrip double layer

Jenis material substrate yang digunakan yaitu FR4 Epoxy.

Gambar 5.23 jenis material substrate antenna mikrostrip

b. Perancangan dan penentuan jenis material feeding antenna mikrostrip


Struktur rancangan feeding antenna mikrostrip dua elemen dibuat dalam
HFSS, seperti tampak pada gambar 5.24

33

(a)

(b)

(c)

34

Gambar 5.24 Dimensi antena mikrostrip slot array 2 element


(a)dimensi perancangan pencatu (b)rancang dalam HFSS (c)pemilihan bahan
Jenis material yang digunakan untuk feeding antena mikrostrip yaitu
tembaga (cooper).

Gambar 5.25 jenis material feeding antenna mikrostrip

c. Perancangan dan penentuan jenis material patch antenna mikrostrip


Rancangan patch antenna mikrostrip dibuat dengan memberi E slot
pada tiap elemen patch. Struktur patch tampak pada gambar berikut:

(a)

35

(b)

Gambar 5.26 (a)struktur patch dan E- Slot, (b) dimensi perancangan patch
dan E- Slot antenna mikrostrip.

Jarak antar elemen D dihitung menggunakan pendekatan dengan formulasi


sebagai berikut :

N 1
d

N 4
atau

Perancangan patch dan E-slot antenna mikrostrip menggunakan HFSS,


seperti tampak pada gambar:

36

Gambar 5.27 rancangan patch dan E-slot antenna mikrostrip serta


pemilihan material

Jenis material yang digunakan untuk patch antena mikrostrip yaitu tembaga
(cooper).

Gambar 5.28 jenis material patch antenna mikrostrip

d. Perancangan dan penentuan jenis material ground antenna mikrostrip


Struktur rancangan ground antenna mikrostrip menggunakan HFSS,
seperti tampak pada gambar:

37

Gambar 5.29 rancangan dan pemiliahan material ground antenna mikrostrip

Jenis material yang digunakan untuk rancangan ground yaitu perfect E.

Gambar 5.30 jenis material ground antenna mikrostrip

38

e. Perancangan dan penentuan jenis port antenna mikrostrip


Antenna mikrostrip dirancang memliki sebuah port I/O. Impedansi port
I/O sebesar 50. Letak port I/O tampak pada gambar :

(a)

(b)

Port I/O

Gambar 5.31 (a) perancangan port dan (b) port I/O antenna mikrostrip

39

Gambar 5.32 port I/O dengan impedansi 50

f. Parameter rancangan dan validasi rancangan antenna mikrostrip


Dalam perancangan antenna mikrostrip ini, parameter-parameter output
diatur untuk menampilkan hasil pada frekuensi tengah 5.5 GHz. Pengaturan
seperti tampak pada gambar:
(a)

40

(b)
Gambar 5.33 (a)solution setup (b) pengaturan keluaran pada frekuensi
tengah 5.5 GHz

Pengaturan sweep untuk memberi range operasi frekuensi yang akan


dianalisa, seperti tampak pada gambar 5.34

41

(a)

(b)

(a)

Gambar 5.34 (a)add sweep (b) pengaturan sweep dengan range frekuensi
1-10 GHz; step analisa : 0.05 GHz
Untuk mengetahui validasi atau kelengkapan atribut simulasi dalam HFSS
dilihat pada validation check, seperti tampak pada gambar:

42

(a)

(b)

Gambar 5.35 (a) Validation check untuk mengetahui apakah parameterparameter rancangan telah sesuai parameter ideal (b) validation check
telah sesuai parameter bangun ideal.

g. Menjalankan analisa
Setelah memenuhi parameter-parameter yang sesuai dengan validation
check, berarti rancangan dapat dianalisa dengan menjalankan perintah
seperti tampak pada gambar 5.36

43

(a)

(b)

Gambar 5.36 (a) perintah analisa (b) proses analisa

Setelah dianalisa, akan tampak gambar berikut yang menunujukan analisa


telah berhasil dijalankan.

44

Gambar 5.37 Analisa berhasil dijalankan


3.8

Pembuatan laporan dan grafik


Rancangan antenna mikrostrip yang memenuhi kriteria rancangan antenna
mikrostrip yang baik dapat dianalisa dari hasilnya. Hasil rancangan antenna
mikrostrip ditampakan dalam bentuk grafik. Penulis menampilkan grafik dengan
tipe tampilan yaitu rectangular plot seperti tampak pada gambar 5.38.
(a)

45

(b)

Gambar 5.38 (a) perintah membuat laporan (b) menampilkan grafik hasil
rancangan antenna mikrostrip
Salah satu parameter baik tidaknya sebuah rancangan antenna mikrostrip yaitu
dengan menganalisa nilai koefisien refleksi dan koefisian transmisi yang
dihasilkan dan tampak dalam grafik. Sebuah rancangan antenna mikrostrip yang
baik memiliki nilai return loss < -10 dB dan VSWR < 2.

3.9 Rancangan-rancangan Antena Mikrostrip


Penulis merancang beberapa antena mikrostrip menggunakan HFSS v.10
untuk memperoleh dimensi dan ukuran rancangan yang mampu memberi hasil
yang optimal. Keoptimalan sebuah rancangan antena mikrostrip secara garis
besar ditunjukan dari karakteristik antena yang dihasilkan apakah telah sesuai
dengan tujuan penulisan yaitu bekerja pada salah satu range aplikasi 5G (3GHz10GHz) dan nilai return loss <-10 dB. Dimensi dan ukuran rancangan diubahubah sampai menemukan hasil yang oprimal tetapi tetap pada acuan antena
seperti pada Gambar 5.29.

46

(a)

(b)

Gambar 5.29 Dimensi antena mikrostrip slot array 2 element (a) Dimensi perancangan
pencatu feeding (b)dimensi perancangan radiator patch dengan E slot
Berikut merupakan dimensi dan ukuran dari rancangan.

47

Tabel 5.3 Dimensi pencatu feeding dari perancangan


No

Dimensi Pencatu Rancangan ( cm)


Feeding

Wf

0,3

Wt

0.52

Lt

0,6

Lt1

0,6

Ls

0,64

Ds

2.1

l1

0.7

l2

l3

0,161

10

2.8

Tabel 5.4 Dimensi radiator patch dan slot dari perancangan


No Dimensi Radiator Rancangan
Patch dan E-Slot

(cm)

1.6

2.3

Ws

0.1

Ws1

0.1

Ws2

0.35

Ws3

0.079

Ws4

0.5

l1_s

0.94

l2_s

0.57

l3_s

l4_s

1.73

48

6.1 Analisa Hasil Rancangan

Rancangan 1 Elemen

Peneliti sebelum merancang antenna mikrostrip dua elemen,terlebih dahulu


peneliti mellakukan penelitian terhadap yang 1 elemen dan berikut hasilnya.

\
Rancangan ini bekerja pada frekuensi 3 10 GHz, seperti tampak pada Gambar
3.29 Dalam frekuensi tersebut diperoleh 2 resonansi atau band operasi yang
bekerja <-10 dB. Band operasi pertama bekerja pada 5.67 5.77 GHz
(bandwidth yang dihasilkan sebesar 0.11 GHz) pada frekwensi center 5.70 GHz
Gainnya -18.54 dB. Band operasi kedua pada 8.45 8.72 GHz ( bandwidth=
0.27 GHz) pada frekwensi center 8.56 GHz Gainnya -14.77 dB.

Gambar 6.1 Grafik return loss rancangan 1 Elemen

49

Rancangan Dua Elemen


o Rancangan 1 (Dua Elemen)
Rancangan 1 bekerja pada frekuensi 3 10 GHz, seperti tampak pada Gambar
3.30 Dalam frekuensi tersebut diperoleh 4 resonansi atau band operasi yang
bekerja <-10 dB. Band operasi pertama bekerja pada 3.10 3.23 GHz
(bandwidth yang dihasilkan sebesar 0.13 GHz) pada frekwensi center 3.12 GHz
Gainnya -13.47 dB. Band operasi kedua pada 5.56 6.06 GHz ( bandwidth=
0.50 GHz)pada frewkensi center 5.72 GHz Gain -24.26 dB. Band operasi ketiga
pada 6.87 7.04 GHz ( bandwidth= 0.17 GHz)pada frewkensi center 6.96 GHz
Gain -11.74 dB. Band operasi keempat pada 9.10 9.49 GHz ( bandwidth=
0.39 GHz)pada frewkensi center 9.28 GHz Gain -14.70 dB.

Gambar 6.2 Grafik return loss rancangan 1


o Rancangan 2 (Dua Elemen)
Rancangan 2 bekerja pada frekuensi 3 10 GHz, seperti tampak pada Gambar
3.31 Dalam frekuensi tersebut diperoleh 4 resonansi atau band operasi yang
bekerja <-10 dB. Band operasi pertama bekerja pada 3.06 3.22 GHz
(bandwidth yang dihasilkan sebesar 0.16 GHz) pada frekwensi center 3.15 GHz
Gainnya -17.15 dB. Band operasi kedua pada 5.62 6.13 GHz ( bandwidth=
0.51 GHz)pada frewkensi center 6.00 GHz Gain -19.40 dB.Band operasi ketiga
bekerja pada 6.87-7.09 GHz (bandwidth yang = 0.22 GHz)pada frekwensi
center 6.98 Gainnya -13.09 dB. Band operasi keempat bekerja pada 9.12-9.48

50

GHz (bandwidth yang = 0.36 GHz)pada frekwensi center 9.30 Gainnya -16.39
dB.

Gambar 6.3 Grafik return loss rancangan 2


o Rancangan 3 (Dua Elemen)
Rancangan 3 bekerja pada frekuensi 3 10 GHz, seperti tampak pada Gambar
3.. Dalam frekuensi tersebut diperoleh 5 resonansi atau band operasi yang
bekerja <-10 dB. Band operasi pertama bekerja pada 3.01 3.18 GHz
(bandwidth yang dihasilkan sebesar 0.17 GHz) pada frekwensi center 3.10 GHz
Gainnya -16.93 dB. Band operasi kedua pada 5.60 6.13 GHz ( bandwidth=
0.53 GHz)pada frewkensi center 5.72 GHz Gain -32.78 dB.Band operasi ketiga
bekerja pada 6.87-7.15 GHz (bandwidth yang = 0.28 GHz)pada frekwensi
center 7.02 Gainnya -14.50 dB. Band operasi keempat bekerja pada 7.15-7.46
GHz (bandwidth yang = 0.31 GHz)pada frekwensi center 7.32 Gainnya -16.35
dB. Band operasi kelima bekerja pada 9.09-9.46 GHz (bandwidth yang = 0.37
GHz)pada frekwensi center 9.25 Gainnya -28.27 dB.

51

Gambar 6.4 Grafik return loss rancangan 3

3.11 Pengaruh Perubahan Tunning Stub Terhadap Bandwidth


Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh saluran mikrostrip tunning stub
dalam pengendalian kondisi penyesuaian antara saluran transmisi dan radiator, maka
dilakukan perubahan jarak tunning stub, perubahan Ukuran (ds), dimensi antena
mikrostrip yang dijadikan acuan adalah ukuran dan dimensi pada perancangan .

Tabel 6.1 Variasi perubaham ds terhadap bandwidth


No

Jarak

Bandwidth

Bandwidth

Stub ds

Terlebar

Tersempit

(cm)

(GHz)

(GHz)

Keterangan

Terdiri dari 4
1

0.61

0.50

0.13

bandwidth operasi
Terdiri dari 4

0.653

0.51

0.16

bandwidth operasi
Terdiri dari 5

0.696

0.53

0.17

bandwidth operasi
52

Dari table 6.1 terlihat bahwa perubahan pergeseran stub utama membenarkan bahwa
jarak ds mempengaruhi lebar-pita frekuensi resonansi yang dihasilkan dan sangat
mempengaruhi terjadinya pelebaran bandwith secara signifikan terhadap antena ini.
Hasil simulasi lebar bandwidth terhadap nilai return loss selengkapnya dapat dilihat
pada Gambar 6.5.

Gambar 6.5 Grafik Perubahan Jarak Stub ds terhadap bandwitdh

6.2 Perubahan Bandwidth yang Dihasilkan Patch


Pada perancangan antena mikrostrip E-slot double layer selain dengan cara
menggeser tunning stub perubahan juga dipengaruhi oleh jarak antara Pencatu ke
sisi patch. Dilakukan pergeseran Pacth pada sisi pencatu keatas dan kebawah
untuk mencapai lebar bandwidth maksimal. Perubahan dilakukan secara bertahap
dengan posisi Patch L3 naik keatas secara bertahap. Pada variasi ini dilakukan tiga
percobaan pergesaran posisi Pacth L3 pada pencatu

53

Tabel 6.2. Variasi perubaham jarak antara patch L3 terhadap bandwidth


Jarak
No

Antara
Elemen
Patch L3
(cm)

Keterangan
Bandwidth Bandwidth
Terlebar

Tersempit

(GHz)

(GHz)
Terdiri dari 3 bandwidth

0.45

0.43

0.37

operasi
Terdiri dari 4 bandwidth

0.55

0.51

0,23

operasi
Terdiri dari 4 bandwidth

0.35

0.45

0,13

operasi

Dari Table 6.2. terlihat bahwa perubahan pergeseran patch L3 memberikan


variasi lebar pita frekuensi yang sangat signifikan terhadap antena ini. Pada gambar
6.6 dapat dilihat perbandingan bandwith yang dihasilkan oleh patch L3 perbandingan
hasil percobaan perancangan antena mikrostrip E-slot double layer ini.

54

Gambar 6.6 Grafik Perubahan Jarak Antar Elemen Patch L3 terhadap


bandwitdh

6.3 Pemilihan Perancangan Simulasi Untuk di jadikan Fabrikasi


Metoda teori dan simulasi antena mikrostrip double layer slot array
merupakan penyederhanaan dan idealisasi dari fabrikasi antena tersebut yang
sebenarnya, karena merupakan suatu hal yang tidak mungkin untuk dapat
menjelaskan secara tepat dan akurat karena terlalu banyak faktor yang
berpengaruh didalamnya. Untuk mengetahui kedekatan teori dan simulasi
tersebut maka harus dibandingkan dengan pabrikasi antena yang sebenarnya,
atau melalui proses pengukuran parameter-parameter antena yang dibuat
pada kondisi sebenarnya.
Dari tiga rancangan antena mikrostrip double layer slot array (terlampir),
penulis memilih rancangan 3 untuk dipabrikasi dan diukur melalui proses
pegukuran parameter-parameter antena yang dibuat pada kondisi sebenarnya.
Rancangan 3 dipilih sebab hasil simulasi rancangan tersebut memenuhi
beberapa syarat kondisi yang diinginkan yaitu pertama, memenuhi karakteristik
untuk teknologi 5G .Kedua, rancangan 3 menghasilkan bandwidth frekuensi di
atas 0.50 GHz ( 0.53 GHz ). Rancangan 1 juga menghasilkan Bandwith 0.50
GHz dan hanya 4 frekwensi resonansi. Rancangan 2 juga menghasilkan
55

Bandwith 0.51 GHz dan hanya 4 frekwensi resonansi. di antara resonansi


pertama dan kedua bandwith yang dihasilkan tidak sebesar dengan percobaan
yang ke tiga serta frekwensi resonansinya juga lebih banyak di percobaan ke
tiga maka penulis untuk memutuskan rancangan ke tigalah yang ingin di buat
real (fabrikasi).

7. DAFTAR PUSTAKA

[Hattan

F.abutarboush,

R.Nilavalan,

S.W

Cheung,

Karim

M.Nasr,Thomas

Peter,Djaradj Budimir,And Hamed Al-raweshidy IEEE] , A Reconfigurable Wideband


and Multiband Antenna Using Dual-Patch Elements for Compact Wireless
Devices,IEEE TRANSACTIONS ON ANTENNAS AND PROPAGATION.VOL.60,NO
.1,JANUARY 2012.
[Chad Kidder, Ming-yi Li, and Kai Chang, Fellow, IEEE], Broad-Band U-Slot Patch
Antenna With a Proximity-Coupled Double II-Shaped Feed Line for Arrays,IEEE
ANTENNAS AND WIRELESS PROPAGATION LETTERS, VOL. 1, 2002.
[Ban-Leong Ooi],A Double-II Stub Proximity Feed U-Slot Patch Antenna ,IEEE
TRANSACTIONS ON ANTENNAS AND PROPAGATION, VOL. 52, NO. 9,
SEPTEMBER 2004.

[H. Wang, X. B. Huang, and D. G. Fang, Fellow, IEEE], A Single Layer Wideband
U-Slot Microstrip Patch Antenna Array,IEEE ANTENNAS AND WIRELESS
PROPAGATION LETTERS, VOL. 7, 2008

[Shi-Wei Qu and Quan Xue, Senior Member, IEEE], A Y-Shaped Stub Proximitiy
Coupled V-Slot Microstrip Patch Antenna ,IEEE ANTENNAS AND WIRELESS
PROPAGATION LETTERS, VOL. 6, 2007.

[Akhavan, H.G. & Syahkal], D.M.,A Simple Technique for Evaluation of Input
Impedance of Microstrip-Fed Slot Antennas, IEE Conference Publication, No. 407,
April 1995.
56

[Ban, Leong Ooi], A Double II Stub Proximity Feed U- Slo Patch Antenna , IEEE
Transaction On Antennas and Propagation, Vol. 52, No. 9, September 2004
[Sze, J.Y., & Wong, K.L].,Bandwidth enhancement of a printed wide slot antenna fed
by a microstripline with a fork-like tuning stub, Proceeding of ISAP, Japan, 2000,
pp.1159-1162.
[Wang, H., Huang, X.B. & Fang, D.G.],A single Layer Wideband U-Slot Microstrip
Patch Antenna Array, IEEE Transaction on Antennas and Wireless Propagation, Vol.
7, 2008.
[Qu, Shi-Wei & Xue, Quan.],A Y-Shaped Stub Proximity Coupled V-Slot Microstrip
patch Antenna, IEEE Transaction on Antennas and Wireless Propagation Letter, Vol.
6, 2007.
[Manatu Ohanga] (Ministry of Economic Development), An Engineering Discussion
paper on Spectrum Allocations for Ultra Wide Band Devices, Radio Spectrum Policy
and Planning Resources and Networks Branch

[Kidder, Chad., Li, Ming-yi & Chang., Kai,]Broad-band U-Slot Patch Antenna With
a Proximity-Coupled Double II-Shaped Fedd Line for Array, IEEE Transaction on
Antennas and Wireless Propagation Letter, Vol. 1, 2002

[Advent, Marcellinus], RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH PHI-SLOT


ARRAY 2 ELEMEN PROXIMITY COUPLED BERKARAKTERISTIK MULTI- WIDEBAND ,

FakultasTeknologi Komunikasi dan Informatika Universitas Nasional, Juli 2012.

[Irvani,Febri], Rancang Bangun Antena Mikrostrip U-Slot Double Layer Elemen


Tunggal Menggunakan Teknik Proximity Coupled, FakultasTeknologi Komunikasi
dan Informatika Universitas Nasional, Juli 2012.

[Wijaya, Endra], RANCANG BANGUN ANTENA ARRAY (1x4) MIKROSTRIP POLARISASI


CIRCULAR ELEMEN PATCH BUJUR SANGKAR UNTUK FREKUENSI S BAND SATELIT
MIKRO, Fakultas Teknik Jurusan Elektro Universitas Darma Persada.2012.

57

8. Pelaksana Penelitian
Nama
Program Studi
Jenis Kelamin

: Ahmad Firdausi.S.T
: Teknik Telekomunikasi
: Laki-Laki

Pendidikan Ahir

: S1

Waktu

: 3.6 Bulan /108 Hari

Lembaga

: Laboratorium Hardware

58

Vous aimerez peut-être aussi