Vous êtes sur la page 1sur 9

A.

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Ny. Veronika vonfia

Jenis Kelamin

: Perempuan

Umur

: 36 tahun

Agama

: katolik

Alamat

: jl.kerung-kerung lr.12/9

Warga Negara : Indonesia


Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: IRT

Status

: menikah

No RM

Nama Suami

: Tn. Provendius Akadius Edison

Umur

: 41 th

Jenis kelamin

: laki laki

Agama

: Katolik

Alamat

: Jl. Kerung-kerung lr.12/9

Pekerjaan

: buruh harian lepas

pendidikan

:SMA

Tgl masuk RS

: 07-08-2014

Tgl keluar RS

B. ANAMNESIS
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis tanggal 07-08-2014 jam 08.15 WITA
Keluhan utama :
Nyeri perut tembus belakang

Riwayat Penyakit Sekarang / Kronologis :


Pasien mengeluh nyeri perut tembus belakang sejak pagi pukul 06.00 WITA disertai
keluar darah dan lendir dari jalan lahir. Pasien memeriksakan ke poli RSUD tugurejo
dan masuk ke ruang VK karena bayi serotinus dan curiga bayi besar.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit asma
Riwayat penyakit hipertensi
Riwayat penyakit diabetes melitus
Riwayat penyakit jantung
Riwayat alergi
Riwayat operasi

: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga lainnya yang menderita seperti pasien.
Riwayat Pribadi
Riwayat Haid : Menarch

: 12 tahun

lama

:7

siklus

: 28 hari, teratur

Hpht

: 2 05 2012

Hpl

: 9 02 2013

Riwayat pernikahan : Menikah 1 kali dengan suami sekarang yang pertama


Selama 20 tahun yang lalu
Riwayat Obstetri : G5P4A0
I.Laki-laki, spontan, RS, BBL 2600, 17 tahun, sehat
II. Laki-laki, spontan VE, RS, BBL 2800 KPD, 15 tahun, sehat
III. Perempuan, lahir spontan, RS, BBL 2900, 9 tahun, sehat
IV.Laki-laki, lahir spontan, RS, BBL 2700, 6 tahun
V. Hamil ini
Riwayat ANC

: > 4x dibidan,

Imunisasi TT : 2 x

Riwayat KB

: menggunakan suntik, lepas 2 tahun ini

Riwayat Sosial Ekonomi


Kesan ekonomi : cukup baik, jaminan kesehatan menggunakan jamkesda.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tgl 07 08 2014 Jam 08.20 WITA
Keadaan Umum
: Baik
Gizi
: kesan gizi baik
Kesadaran
: compos mentis
Vital Sign
TD
: 110/80 mmHg
Nadi
: 100x/menit
RR
: 20 x/menit regular
T
: 36,5 C
Status generalisata:
Kepala
Rambut
: berwarna hitam merata
Mata
:Anemis-/-, RCL +/+. RCTL +/+
Hidung
: Dalam batas normal
Mulut
: Mukosa hiperemis (-), lidah kotor (-), tonsil T1-T1
Leher
: perbesaran KGB (-), peninggian JPV (-)
Thorax
Paru-paru:
I
:dinding dada simetris, pergerakan simetris, retraksi dinding
dada (-)
P
: vocal premitys simetris nkanan =kiri
P
: sonor ki=ka
A
: Vesicular, Bunyi tambah Rh -/- wh -/Jantung
:
I
: IC tidak terlihat
P
: IC tidak teraba
P
: Batas atas ICS III linea midclavicularis S
Batas bawah ICS V linea midclavikularis S
Batas kanan ICS IV linea parasternalis D
Batas kiri ICS IV linea midclavikularis S
A
: BJ I/I reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi: bentuk perut membuncit membujur
Genitalia:

TAK
Ekstremitas Superior:
CRT <2 detik, turgor baik
Ekstremitas Inferior :
Udem (-), akral hangat +/+, CRT <2
Status obtetric
tinggi fundus uteri
taksiran berat janin
leopold i iv

: 35 cm
: 3200 gram
: janin 1 hidup intrauterin presentasi kepala, punggung

denyut jantung janin


his ibu
pdv

kanan, belum masuk pintu atas panggul


: 140x/menit
: 3x10
: 9 cm

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Lab : E. DIAGNOSIS KERJA
G5P4A0, 39 tahun, Hamil 42 minggu 2 hari, janin I hidup intrauterine presentasi
kepala, masuk pintu atas panggul, punggung kanan, inpartu dengan serotinus, usia
tua dan riwayat obstetri baik.

Persalinan pada tgl 07 08 2014 pukul 10.15 WITA


Partus , lahir bayi,
Jenis kelamin

: perempuan

Berat badan lahir

: 3200 gr

Panjang badan

: 46 cm

Lingkar kepala

: 33 cm

Lingkar badan

: 32 cm

Apgar Score

: 9/10

Keadaan Ibu post SC


S :
(-)
O:
Ku
: baik, compos mentis
Tensi
: 120/80 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Nafas
: 20 x/menit
Suhu
: 36.5c
Mata
: conjungtiva palpebra, anemis : -/Thorax
: cor, pulmo : tak ada kelainan
Abdomen
: TFU : 2 jari dibawah pusar
Ekstrimitas : udem -/ASI(-), BAK (+), PPV (+) lochea, BAB (-)
A : serotinus
P : persalinan : persalinan dengan pervaginam
-Observasi 2 jam PP

BAB
PEMBAHASAN
Kehamilan postterm, disebut juga kehamilan serotinus, kehamilan lewat
waktu, kehamilan lewat bulan, prolonged pregnancy, extended pregnancy, postdate/
pos datisme atau pascamaturitas, adalah : kehamilan yang berlangsung sampai 42
minggu (294 hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid terakhir menurut rumus
Naegele dengan siklus haid rata-rata 28 hari (WHO 1977, FIGO 1986).2
Dalam laporan kasus ini berikut diajukan suatu kasus seorang wanita umur 39
th dengan G3P1A1 datang ke polo RS Tugurejo dengan keluhan kencang-kencang
dan kehamilan lewat bulan. Sebelumnya pasien sudah mengeluh kenceng kenceng
(+), keluar lendir darah (-), gerak janin (+) masih dirasakan, dan keluar cairan rembes
banyak dari jalan lahir (-).Hpht

: 2 05 2012

Hpl: 9 02 2013 tagal

pemeriksaan yaitu: 25-2-2013.


Tidak jarang seorang dokter mengalami kesulitan dalam menentukan
diagnosis kehamilan postterm karena diagnosis ini ditegakkan berdasarkan umur
kehamilan, bukan terhadap kondisi kehamilan. Beberapa kasus yang dinyatakan
sebagai kehamilan postterm merupakan kesalahan dalam menentukan umur
kehamilan. Kasus kehamilan postterm yang tidak dapat ditegakkan secara pasti

diperkirakan sebesar 22%. Dalam menentukan diagnosis kehamilan postterm di


samping dari riwayat haid, sebaiknya dilihat pula hasil pemeriksaan antenatal.
Seperti halnya teori bagaimana terjadinya persalinan, sampai saat ini sebab
terjadinya kehamilan postterm sebagai akibat gangguan terhadap timbulnya
persalinan. Beberapa teori diajukan antara lain sebagai berikut :1,2
Pengaruh Progesteron
Penurunan hormon progesteron

dalam

kehamilan

dipercaya

merupakan kejadian perubahan endokrin yang penting dalam memacu proses


biomolekuler pada persalinan dan meningkatkan sensitivitas uterus terhadap
oksitosin, sehingga beberapa penulis menduga bahwa terjadinya kehamilan
postterm adalah karena masih berlangsungnya pengaruh progesterone.
Teori Oksitosin
Pemakaian oksitosin untuk induksi persalinan pada kehamilan
postterm memberi kesan atau dipercaya bahwa oksitosin secara fisiologis
memegang peranan penting dalam menimbulkan persalinan dan pelepasan
oksitosin dari neurohipofisis ibu hamil yang kurang pada usia kehamilan lanjut
diduga sebagai salah satu faktor penyebab kehamilan postterm.
Teori Kortisol / ACTH janin
Dalam teori ini diajukan bahwa pemberi tanda untuk dimulainya
persalinan adalah janin, diduga akibat peningkatan tiba-tiba kadar kortisol
plasma janin. Kortisol janin akan mempengaruhi plasenta sehingga produksi
progesteron

berkurang

dan

memperbesar

sekresi

estrogen,

selanjutnya

berpengaruh terhadap meningkatnya produksi prostaglandin. Pada cacat bawaan


janin seperti anensefalus, hipoplasia adrenal janin, dan tidak adanya kelenjar
hipofisis pada janin akan menyebabkan kortisol janin tidak diproduksi dengan
baik sehingga kehamilan dapat berlangsung lewat bulan.
Saraf uterus
Tekanan pada ganglion servikalis dari pleksus Frankenhauser akan
membangkitkan kontraksi uterus. Pada keadaan dimana tidak ada tekanan pada
pleksus ini, seperti pada kelainan letak, tali pusat pendek dan bagian bawah

masih tinggi kesemuanya diduga sebagai penyebab terjadinya kehamilan


postterm.
Herediter
Beberapa penulis menyatakan bahwa seorang ibu yang mengalami
kehamilan postterm mempunyai kecenderungan untuk melahirkan lewat bulan
pada kehamilan berikutnya. Mogren (1999) seperti dikutip Cunningham,
menyatakan bahwa bilamana seorang ibu mengalami kehamilan postterm saat
melahirkan anak perempuan, maka besar kemungkinan anak perempuannya akan
mengalami kehamilan postterm.

DAFTAR PUSTAKA

1. Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu kebidanan. Edisi keempat. Cetakan kedua.


PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
2. Obstetrics Williams / F.Gary Cunningham[et.al]; alih bahasa, Andry Hartono,
Y. Joko Suyono, Brahm U, Pendit; editor edisi bahasa Indonesia, Huriawati
Hartanto [et.al]. 2005. Williams Obstetrics ed.21. Jakarta : EGC
3. Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi,Obstetri Patologi, Edisi 2.
Jakarta: EGC

4.
5.

Standar pelayanan medik Obstetri dan Ginekologi. POGI, 2006


Vorherr H. Plasental insufficiency in relation to postterm pregnancy and fetal

6.

maturity. Am J Obstet Gynecol 1972; 112-8


Saifuddin AB, Adriaanz G, Wiknjosastro GH, Waspodo D, eds. Buku acuan
nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: Yayasan Bina

7.

Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2001


Drife J, Magowan BA. Ed. Clinical obstetrics and gynaecology : Prolonged
pregnancy. Saunders, London 2004: 317-8

Vous aimerez peut-être aussi