Vous êtes sur la page 1sur 2

Fakultas Kedokteran

Universitas Malahayati
BANDAR LAMPUNG
Skripsi, MEI 2015
Prima Rizkia Nur.AD
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi tungau debu rumah
(Dermatophagoides pteronyssinus) pada kasur penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Katibung, Lampung Selatan
43halaman+11gambar+7tabel+6lampiran+11singkatan
ABSTRAK
Latar Belakang : Tungau Debu Rumah (TDR) bagi sekelompok orang tertentu
merupakan alergen inhalan yang penting karena berperan terhadap timbulnya reaksi
alergi. Parasit TDR meskipun kecil dan sulit dilihat dengan mata telanjang, dapat menjadi
masalah yang serius bagi kesehatan manusia. Berbagai studi tentang alergi terhadap debu
rumah di seluruh dunia menunjukkan bahwa TDR mempunyai peran penting dalam
pencetus timbulnya reaksi alergi seperti asma, dermatitis atopik, dan rhinitis.
Tujuan Penelitian : Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan tungau
debu rumah pada kasur penduduk di wilayah kerja Puskesmas Katibung, Lampung
Selatan.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini berupa deskriptif analitik. Pengumpulan data
penelitian dilakukan menggunakan desain penelitian cross sectional. Jumlah sampel
dalam penelitian ini berjumlah 40 KK dengan tekhnik pengambilan sampling dengan
metode total sampling. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi TDR
didaptkan dari pengukuran langsung dan wawancara.
Hasil : Ditemukan lebih banyak tungau debu rumah pada kasur berbahan kapuk.
Sebagian besar responden memiliki suhu kamar yang optimal bagi perkembangan TDR
dengan penggunaan kasur lebih dari dua tahun dan frekuensi penjemuran kasur setiap
lebih dari dua bulan sedangkan frekuensi pergantian sprei lebih dari seminggu. ChiSquare, didapatkan p= 0,021 jenis kasur, p= 0,009 untuk suhu, p < 0,001 untuk lama
pemakaian dan p < 0,001 untuk frekuensi penjemuran kasur serta p < 0,001 untuk
frekuensi penggantian sprei. Multivariat, didapatkan bahwa pergantian seprei paling
berpengaruh terhadap populasi TDR, p= < 0,001
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kasur, suhu, lama
kepemilikan, penjemuran kasur dan pergantian sprei dengan kepadatan populasi TDR.
Kata kunci :Kasur kapuk, penggantian sprei, suhu, tungau debu rumah.

MEDICAL FACULTY
MALAHAYATI UNIVERSITY
BANDAR LAMPUNG
Thesis, MEI 2015
Prima Rizkia Nur.AD

The Factors Concerning Population Density of House Dust Mite


(Dermatophadoides pteronyssinus) on Bed of Residents at Working Area of
Katibung Public Clinic of Lampung Selatan Regency
43pages+11figures+7tables+6attachments+11abbreviation

ABSTRACT
Background: House Dust Mite (HDM) is an inhalant inhalant allergen for some
people that trigger allergy reaction. Despite HDW is tiny in size, it can cause
serious health problem. Based on studies in the world, HDM possibly causes
asthma, atopic dermatitis, and rhinitis.
Objective: this study was to identify the factors concerning population density of
HDM on bed of residents at Working Area of Katibung Public Clinic of Lampung
Selatan.
Method: the study was done through descriptive analytic. Data collection was by
using cross sectional. Samples were 40 families that were obtained from total
sampling. The factors were collected by using direct measurement and interview.
Result: Kapok bed tended to have more HDM. Most respondents had optimal
room temperature for HDM growth, used the same kapok bed for more than two
years, sunbathed the bed more than two months and changed their bed cover
longer than a week. Chi square found that bed type was p = 0.021, temperature
was p = 0.009, usage duration p < 0.001, sunbathing the bed frequency was
p<0.001 and bed cover change frequency was p < 0.001. Multivariate showed
that bed cover change has significant impact for population density of HDM,
p=<0.001.
Conclusion: there were correlations among bed type, temperature, occupation
duration, bed sunbathing and bed cover change towards HDM population density.
Keywords: kapok bed, bed cover change, house dust mite

Vous aimerez peut-être aussi