Vous êtes sur la page 1sur 4

Analisis Masalah

Dokter Rita mengetahui bahwa meminta bantuan fakultas untuk memperbaiki fasilitas secara
cepat dan menggunakan biaya yang tinggi akan memakan waktu, sehingga beliau berusaha
untuk menangani masalah kesehatan yang ada sesuai dengan yang lebih mudah dan lebih
murah dilakukan dengan meminta bantuan dan dukungan dari pihak dekanat.
a. Apa rencana yang harus dilakukan dokter Rita dalam menghadapi masalah?
Rencana yang sebaiknya dipersiapkan dr.Rita adalah
- Melakukan penatalaksanaan terhadap penyakit yang dialami pasien (karyawan,
-

mahasiswa, mahasiswa koas, dan dosen) yang datang.


Mempersiapkan langkah-langkah pencegahan agar masalah kesehatan yang ada

tidak terus menerus terjadi.


Mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk melakukan negosiasi dan
advokasi kepada pihak dekanat.

b. Bagaimana pencegahan dan penanggulangan penyakit yang harus dilakukan?


(promkes)
- Pencegahan dapat dilakukan dengan
o Memberikan penyuluhan tentang kriteria dan jenis-jenis makanan yang
sehat dan bahaya rokok pada seluruh masyarakat FK UNSRI.
o Memastikan ketersediaan air yang memadai di lingkungan FK UNSRI,
terutama air untuk keperluan makanan di dapur.
o Memastikan aliran udara tetap terjamin dengan baik selama renovasi
gedung dilakukan.
o Memperketat aturan kawasan bebas rokok di sekitar lingkungan FK
UNSRI dengan bekerja sama dengan pihak lain misalnya security.
o Memastikan kebersihan lingkungan FK UNSI terutama genangan air
yang ada ketika hujan dengan bekerja sama dengan bagian cleaning
-

service yang ada.


Penanggulangan penyakit dapat dilakukan dengan melakukan penatalaksanaan
pasien sesuai diagnosis penyakit masing-masing terkait keluhan yang
dirasakan. Penanggulangan lebih lanjut selanjutnya dilakukan bersama
berbagai pihak dengan terlebih dahulu melakukan advokasi kepada pihak
dekanat.

c. Bagaimana cara advokasi dan negosiasi yang baik ke dekanat?


Advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui berbagai
bentuk komunikasi persuasif (John Hopkins, 1990).Advokasi adalah upaya
pendekatan kepada para pengambil kebijakan, stakeholder, atau

orang

yang

memiliki

pengaruh

terhadap

keberhasilan

suatu

program/kegiatan (WHO,1984).
Kiat melakukan komunikasi dalam advokasi adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Clear jelas,baik isi maupun penyampaiannya


Correct mengandung kebenaran
Concrete nyata
Complet lengkap
Consise ringkas atau tidak bertele--tele
Convince meyakinkan, oleh sebab itu harus didukung data yang akurat
Contextual mendasar, dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan/

keputusan
8. Courage berani mengungkap dgn jujur,walau sulit, menyakitkan atau tidak
menyenangkan
9. Coutious disampaikan sec hati2,tidak melukai, menyinggung/membuat sakit
hati sasaran
10. Sopan sesuai dengan nilai budaya setempat/dianut sasaran
Langkah-langkah pelaksanaan advokasi:
1. Tentukan misi, yang diangkat dari isu strategis dan dipilih secara hati-hati
butuh analisis masalah secara mendalam.
2. Pengumpulan data untuk menguatkan isu dan pencapaian misi
3. Bentuk sekutu (allies) advokasi
4. Lakukan analisis bersama analisis kecendrungan perkembangan masalah di
masa datang (dampak dari segi sosekbud ).
5. Tentukan tujuan advokasi harus lengkap dan jelas sehingga dapat dicapai.
6. Bentuk aliansi dukungan dari mereka yang sebenarnya tidak begitu berurusan
dengan isu yang diadvokasikan tapi mau mendukung/terlibat.
7. Bungkus pesan agar lebih menarik, komunikatif, jelas dan tidak menimbulkan
interpretasi yang beragam.
8. Loby dalam advokasi (melalui interpersonal communications) dilakukan pada
seluruh sasaran yang dituju, bila perlu lakukan secara pribadi kepada semua
sasaran.
9. Dukung dengan paduan metode komunikasi yang handal dan memadai dengan
memanfaatkan paduan media (media mix) sehingga komunikasi menjadi lebih
efektif
10. Lakukan evaluasi untuk perbaikan di masa depan.
Learning Issue
Advokasi

Advokasi kesehatan adalah advokasi yang dilakukan untuk memperoleh komitmen atau
dukungan dalam bidang kesehatan, atau yang mendukung pengembangan lingkungan dan
perilaku sehat (DEPKES, 2007).
Tujuan Advokasi
Menurut Departemen Kesehatan RI (2007), tujuan advokasi adalah sebagai berikut:
Tujuan Umum
Diperolehnya komitmen dan dukungan dalam upaya kesehatan, baik berupa kebijakan,
tenaga, dana, sarana, kemudahan, keikutsertaan dalam kegiatan, maupun berbagai bentuk
lainnya sesuai keadaan dan usaha.
Tujuan Khusus
Adanya pemahaman atau pengenalan atau kesadaran.
Adanya ketertarikan atau peminatan atau tanpa penolakan.
Adanya kemauan atau kepedulian atau kesanggupan untuk membantu dan menerima
perubahan.
Adanya tindakan/perbuatan/kegiatan nyata (yang diperlukan).
Adanya kelanjutan kegiatan (kesinambungan kegiatan)
Sasaran dan Pelaku dalam Advokasi
Sasaran advokai kesehatan adalag berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan
dukungan terhadap upaya kesehatan, khususnya para pengambil keputusan dan penentu
kebijakan di pemerintah, lembaga perwakilan rakyat, mitra di kalangan pengusaha/swasta,
badan penyandang dana, media masa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan.
Semuanya bukan hanya berpotensi mendukung, tetapi juga mentang atau berlawanan atau
merugikan kesehatan.
Pelaku Advokasi adalah siapa saja yang peduli terhadap upaya kesehatan, dan memandang
perlu adanya mitra untuk mendukung upaya tersebut. Pelaku advokasi dapat berasal dari
kalangan pemerintah, swasta, perguruan tinggi, organisasi profesi, LSM, dan tokoh
berpengaruh.

Diharapkan

mereka

memahamipermaalahan

kesehatan,

mempunyai

kemampuan advokasi khusunya melakukan pendekatan persuaif, dapat dipercaya, dan


sedapat mungkin dihormati atau setidaknya tidak tercela khusunya di depan kelompok saaran.
Pendekatan dan Langkah dalam Advokasi
Kata kunci dalam proses atau kegiatan advokasi ini adalah pendekatan persuasif, secara
dewasa, dan bijak, sesuai keadaan, yang memungkinkan tukar pikiran secara baik (free
choice). Menurut UNFPA dan BKKBN (2002), terdapat lima pendekatan utama dalam
advokasi, yaitu melibatkan para pemimpin, bekerja sengan media massa, membangun
kemitraan, memobilisasi massa, dan membangun kapasitas. Strategi advokasi dilakukan
melalui pembentukan koalisi, pengembangan jaringan kerja, pembangunan institusi,
pembuatan forum, dan kerjasama bilateral.

Langkah-langkah Pokok dalam Advokasi (Menurut Depkes, 2007)


1. Identifikasi dan analisis masalah atau isu yang memerlukan advokasi.
2. Identifikasi dan analisis kelompok sasaran
3. Siapkan dan kemas bahan informasi.
4. Rencanakan teknik atau cara kegiatan operasional.
5. Laksanakan kegiatan, pantau dan evaluasi serta lakukan tindak lanjut.

Vous aimerez peut-être aussi