Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh :
Kelompok 11
Patofisiologi Dispepsia
Soeparman dan Waspadji (1990 : 125)
Lambung menghasilkan asam pepsin lambung
Tukak lambung
Gejala dispepsia
Klasifikasi Dispepsia :
1.Dispepsia Organik :penyebab
ditemukan melalui endoskopi , antara
lain berupa Ulkus peptikum dan GERD
(Gastroesofageal Reflux Dissease)
2.Dispepsia Fungsional /
anorganik :penyebab tidak didapatkan
pada pemeriksaan endoskopi
Penatalaksanaan Medik
Penatalaksanaan non farmakologis
1)Menghindari makanan yang dapat
meningkatkan asam lambung
2)Menghindari faktor resiko seperti
alkohol, makanan yang pedas, obatobatan yang berlebihan, nikotin rokok,
dan stres
3)Atur pola makan
Pemeriksaan
Diagnostik/Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Barium Edema
Endoskopi
Pemeriksaan Radiologis
Asuhan Keperawatan
Dispepsia
Pengkajian :
Kaji tanda dan gejala dispepsia
Apakah klien mengalami nyeri ulu hati, tidak dapat makan, mual atau muntah.
Kapan gejala tersebut terjadi, apakah terjadi sebelum/ sesudah makan,
setelah mencerna makanan pedas/ pengiritasi/ setelah mencerna obat
tertentu/ alkohol.
Apakah gejala berhubungan dengan ansietas, stres, alergi, makan/ minum
terlalu banyak.
Diagnosa Keperawatan
Menurut Inayah (2004) bahwa diagnosa
keperawatan yang lazim timbul pada klien dengan
dispepsia.
a.Nyeri epigastrium berhubungan dengan iritasi
pada mukosa lambung.
b.Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan rasa tidak enak setelah makan.
c.Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit
berhubungan dengan adanya mual, muntah
d.Kecemasan berhubungan dengan perubahan
status kesehatannya
Rencana Keperawatan
Rencana
keperawatan
adalah
tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menangulangi masalah keperawatan yang
telah ditentukan dengan tujuan.
(contoh) dx1 :Nyeri epigastrium berhubungan
dengan iritasi pada mukosa lambung.
Tujuan:Terjadinya penurunan atau hilangnya
rasa nyeri, dengan kriteria klien melaporkan
terjadinya penurunan atau hilangnya rasa
nyeri
INTERVENSI
1.Kaji
tingkat
beratnya(skala 0 10)
RASIONAL
nyeri, 1.Berguna dalam pengawasan
kefektifan
obat,
kemajuan
penyembuhan
2.Berikan
istirahat
dengan
posisi semifowler
2.Dengan
posisi
semi-fowler
dapat menghilangkan tegangan
3.Anjurkan
klien
untuk
abdomen
yang
bertambah
menghindari makanan yang
dengan posisi telentang
dapat
meningkatkan
kerja
asam lambung
3.dapat menghilangkan nyeri
akut/hebat dan menurunkan
4.Anjurkan klien untuk tetap
aktivitas peristaltik
mengatur waktu makannya
4.mencegah
terjadinya
perih
5.Observasi TTV tiap 24 jam
pada ulu hati/epigastrium
6.Diskusikan dan ajarkan teknik
5.sebagai
indikator
untuk
relaksasi
melanjutkan
intervensi
7.Kolaborasi dengan pemberian
berikutnya
obat analgesik
6.Mengurangi rasa nyeri atau
dapat terkontrol
Implementasi
Evaluasi
TERIMA KASIH
Daftar Pustaka
Carpenito, L.J. (2000). Buku saku diagnosa keperawatan. Edisi 8. Volume 2. Jakarta :EGC
Corwin, E.J. (2000). Buku saku patofisiologi. Jakarta: EGC
Doenges, M.E., Moorhouse, M.F., dan Geissler, A.C. (1999). Rencana asuhan keperawatan : Pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatan asien. Edisi 3. Jakarta: EGC
Gale, D. dan Charette, J. (1999). Rencana asuhan keperawatan onkologi. Jakarta : EGC
Hadi, S. (1995). Gastroenterolog i. Edisi 4. Bandung : Alumni
Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R., Wardhani, W.L, dan Setiowulan, W. (1999). Kapita selekta kedokteran. Jilid 1.
Edisi 1. Jakarta: Media Aesculapius
NANDA. (2001). Diagnosa keperawatan NANDA : Defmisi dan klasifikasi 2001/2002. Alih bahasa mahasiswa PSIK
BFK UGM angkatan 2002. Yogyakarta
NN. (2001). Dispepsia, g_angguan lambung_ Terdapat pada http://www.minggupagi.com.( 9 Juli 2005 )
. (2002). Sindrom dispepsia. Terdapat pada : http://www.ipteknet.com. (9 Ju1i2005)
..(2004). Gastroesophageal refluks disease. Terdapat pada http://www.interna.or.id. (9 Juli 2005)
.. (2004). An kg_a kejadian dispepsia. Terdapat pada : http://www.ina-ghic.or.id. (9 Juli 2005)
Selamihardja, Nanny. (1997). Keluhan sakit perut cian penyembuhannya. Terdapat pada :
http://www.indomedia.com. (9 Juli 2005)
Soeparman dan Waspadji. (1990). Ilmu penyakit dalam. Jilid 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Tucker, S.M., Canobbio, M.M., Paquette, E.V., dan Wells, M.F. (1998). Standar perawatan Qasien : Proses
keperawatan , diagnosis, dan evaluasi. Volume 2. Alih bahasa Yasmin.Asih. Jakarta: EGC