Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABSTRACT
In volley ball game, the mistakes that usually conduct by athlete was inaccurate of
the blocking move, therefore the hit which was conducted by the rivals always unblock. It
was caused by less of good physical condition and well block technique then it was effected
the jump high. The training was needed to improve the bad physical condition and blocks
technique. Leg muscle explosive power is one of the important components of the physical
condition which was required in sports especially in barriers jump. The exercise which is
used in this study was exercise of barriers jump in 50 cm with variations of sprint 5 meters
10 repetitions 3 sets and 5 repetitions 6 sets. This training aims to compare the training which
further enhances the high jump, to find out the effectiveness of barriers jump of 50 cm with a
variation of 5 meter sprint to the increasing of jumps high.
It had been conducted the research of experimental study with randomized pre- and
post- test control group design. The numbers of the samples were 28 people that were divided
into two groups, the number of each group was 14 people that were chosen randomize with a
simple lottery. Group 1 was given the exercise of 50 cm barriers jump with variation of
sprint was 5 meters 10 repetitions 3 sets, and group 2 was given 50 cm barriers jump with
the sprints variation was 5 meters 5 repetitions 6 sets.
From the statistical test results is obtained , the average of group 1 vertikal jumps
height before training was 55.28 9.46 and after training was 62.64 9.70 with deference
7,07 1.85 (p<0,05). The average of group 2 vertical jumps height before training was 53.50
7.02 and after training was 60.07 7.16 with difference of 6.50 1.95 (p<0,05. However,
the increasing of vertical jump between both of group after training was not significant
(p<0,05). Based on the result of the research we can concluded that both exercise have an
equal effect on improvement of high vertical jumps.
PENDAHULUAN
lainnya,
Teknik
mempunyai
permainannya.
ditempat
dengan
olahraga
dasar
permainan
tersebut
Adapun
teknik-teknik
adalah
nomor
yang
tidak
2000).
koordinasi
organ
tubuh
agar
dapat
block.
Kemampuan dasar block atau
dilakukan
yang
Dalam
permainan
bola
voli,
kurang
menghambat
akurat.
seperti
Hal
ini
kurangnya
mahasiswa.
dikarenakan
kurangnya
kondisi
fisik
Sehingga
gerakan
yang
cara
tergantung
yang
block
PGRI BALI?
otot
tungkai.
Berbagai
kepada
macam
pembebanan
dalam
permainan
bola
voli
lompatan
meningkatkan
sehingga
lompatan
meningkatkan
sehingga
menghasilkan
menghasilkan
tinggi
loncatan.
Untuk
tinggi
meningkatkan
memberikan
dapat
yang
loncatan
block
tinggi
loncatan
block
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
yaitu:
1).
Apakah
pelatihan
loncat
awal.
Antara
Perlakuan
dengan
Perlakuan
II
diberikan
bersamaan,
kemudian
pelatihan
D. Jenis Pelatihan
masing-masing
Kelompok
pertama
diberikan
perlakuan diobservasi.
Penelitian
dilakukan
selama
minggu.
1)
Data
yang
diperoleh
diolah
dan
subjek penelitian
5.1
Tabel 5.1
Karakteristik subjek penelitian
Karakteristik
Umur (Th)
Tinggi Badan (m )
Berat badan (kg
Panjang tungkai (cm)
Kebugaran Fisik (mnt)
14
14
14
14
14
Kelompok I
Rerata
21,85
1,62
52,64
88,36
11,38
SB
0,36
4,96
3,13
5,71
1,50
Kelompok II
Rerata
SB
21,38
0,84
1,64
4,64
55,00
6,98
89,21
4,77
11,05
2,77
lingkungan
penelitian
Tabel 5.2
Hasil Pengukuran Suhu Lingkungan Penelitian
Keadaan
Rerata
Maksimum
Minimum
Suhu (C)
27,86
29,0
26,5
Kelembaban (%)
71,83
80
68
Lingkungan
berkisar
antara
26,5-29,0
C,
Wilk
Test,.
Apabila
nilai
sampai 80%.
dilihat
pada
tabel
5.3
Tabel 5.3
Hasil Uji Normalitas (Saphiro Wilk Test) Daya Ledak Otot Tungkai Sebelum dan
Sesudah Pelatihan Kedua Kelompok
Variabel
Kelompok I
Kelompok II
Sebelum Perlakuan
Rerata
SB
55,28
9,46
53,50
7,02
P
0,452
0,868
Sesudah perlakuan
Rerata
SB
62,64
9,70
60,07
7,16
normal.
P
0,563
0,889
Untuk
mengetahui
sebaran
data
data
bersifat
homogen. Data
dapat
0,107
Sesudah Pelatihan
0,167
4
Hasil uji homogenitas (Levene-test)
Untuk
tinggi
mengetahui
loncatan
antara
perbedaan
sebelum
dan
Perlakuan
Sebelum
Perlakuan
Sesudah
perlakuan
Klpk I
Rerata
55,28
Rerata
62,64
-6,77
0,00
Klpk II
53,50
60,07
-8,28
0,00
pada
kedua
kelompok
pelatihan
5. Perbandingan
menunjukkan
pada
bahwa
kedua
kedua
kelompok
pelatihan
efek
mampu
pelatihan
kedua
pelatihan
kelompok
sesudah
Uji
beda
untuk
kelompok
kemaknaan
yang
ini
bertujuan
diberikan
perlakuan
dengan
uji T-Independent
5.6
Tabel 5.6
Perbandingan efek pelatihan terhadap peningkatan tinggi loncatan antar kedua
kelompoksesudah pelatihan
Tinggi loncatan sebelum pelatihan
Rerata SB
Sebelum
Perlakuan
62,64 9,70
0,926
Sesudah Perlakuan
60,07 6,57
0,133
Perlakuan
PEMBAHASAN
pelatihan 53,50 7,02 cm dan sesudah
Data rerata hasil loncatan sebelum
pelatihan
kelompok-1
yaitu
pada
uji-t
berpasangan
atau
t-paired
test
kelompok
terdapat
pokok
komponen
yaitu
kekuatan
dengan
Peningkatan
terjadi
hasil
loncatan
dikarenakan
pelatihan
selama
minggu
ini
yang
dan
biomotorik
pelatihan
kecepatan,
loncat
untuk
rintangan.
berkontraksi
sebagai
respon
dengan
pertumbuhan
seseorang
(2011)
dilakukan
menyatakan
pelatihan
yang
dan
dalam
(Rogers,
ketrampilan
dipengaruhi
akan
yang
perubahan
Daya
Pelatihan
fisiologis
fisik
serabut
otot.
ledak
otot
otot
melekat
gerak.
optimal.
oleh
kekuatan
tungkai
dan
merupakan
ledak
untuk
mengembangkan
daya
seorang
pelatihan
sama
antar
set
yang
menyebabkan
atlet
untuk
anaerobic,
memperbaiki
akan
terjadi
antara
tersebut,
lebih
memaksimalkan
berbagai
terjadinya
ketidakseimbangan
dengan
repetisi
pelepasan
yang
meningkat
pelatihan.
dibandingkan
sebelum
A. Simpulan
(p > 0,05).
Kedua
pelatihan
sama-sama
Philadelphia
B. Saran
WB
Saunders
College Publishing.
loncatan block,
from:
http//weightraining.about.com
metodologi
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Adiatmika.
2002.
Fisik.
Denpasar.
and
activity.
Pemeriksaan
Kebugaran
For
Yunus,
Udayana Universitypress.
http://Eprints.uny.ac.id.
Access
14
Universitas
Udayana.
Nala, I.G.N., 2002. Prinsip Pelatihan Fisik
Olahraga.
Denpasar
Olahraga
Nasional
pusat
pendidikan jasmani.
oktober 2014
Pasca
Depadiknas
Komite
Indonesia
Daerah Bali.
Pate, R.B. Glenaghan and R Rotella 1984.
Scientific Foundation Of Coaching.
pelayanan