Vous êtes sur la page 1sur 16

2

Teruslah Berprestasi,
Wahai Guru Tercinta
Syahdan, beberapa hari setelah Hiroshima dibom atom pada 6 Agustus,
kemudian menyusul Nagasaki pada 9 Agustus 1945, Kaisar Hirohito mendapat
laporan dari menteri dan jenderalnya bahwa banyak prajurit dan rakyat yang
gugur akibat bom atom tersebut. Beberapa saat setelah menerima laporan itu,
Hirohito bertanya: Berapa guru yang hidup?
Pertanyaan yang tak kalah mengguncang daripada bom atom itu, lantas
memancing seorang jenderal militer mengajukan pertanyaan bernada protes:
Mengapa justru guru yang Yang Mulia tanyakan, dan bukan tentara? Banyak
sekali tentara kita yang meninggal di Laut Cina Selatan, di Borneo, Celebes,
Papua, Burma, dan lain-lain. Mereka gugur untuk membela Tanah Air dan
Kaisar.
Mendengar bombardir pertanyaan demikian, konon Sang Kaisar berkata,
Saya tahu, banyak tentara kita yang gugur. Mengapa saya justru menanyakan
berapa guru yang masih hidup di Jepang? Melalui para guru, Jepang akan cepat
bangkit kembali.
Dengan nada sedih namun tegas, Hirohito melanjutkan, Sekarang negeri
ini hancur dan lumpuh. Kita harus kembali mulai membangun negeri ini dari nol.
Dan, hanya melalui gurulah kita dapat membangun kembali negeri ini. Mari kita
benahi pendidikan melalui guru-guru yang kita punyai dan masih hidup. Melalui
kerja keras kita, terutama guru-guru, saya yakin Jepang akan bangkit kembali,
bahkan akan lebih hebat dari kemampuan kita sebelum perang terjadi. Selama
masih banyak guru yang hidup, saya yakin masih ada kesempatan bagi bangsa
kita untuk bangkit dari kekalahan dan mengejar ketertinggalan.
Begitulah dialog Hirohito dengan para pembantu pemerintahan Kekaisaran
Jepang dalam situasi yang amat genting ketika itu. Cerita tersebut sangat
terkenal dan menjadi inspirasi para pemimpin di seluruh dunia, karena fakta
membuktikan bahwa ucapan Hirohito pada akhirnya benar adanya. Jepang,
bukan hanya bangkit, melainkan juga mampu menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, jauh melebihi banyak negara lain di dunia.
Kiranya, seperti Hirohito, seluruh pemimpin dunia meyakini bahwa guru
adalah garda terdepan dalam pembangunan manusia menuju ke kehidupan
yang lebih baik. Maka, tidak berlebihan jika guru mendapat penghargaan
setimpal atas jasa-jasanya dalam mencerdaskan anak-anak bangsa.
Di Indonesia, penghargaan terhadap guru sudah dapat dirasakan oleh yang
bersangkutan. Lebih-lebih pada masa Kabinet Indonesia Bersatu II, dimana guru
mendapat berbagai macam apresiasi, mulai dari peningkatan kesejahteraan
melalui tunjangan profesi dan lain sebagainya hingga penghargaan melalui
pemberiaan piagam sebagai pengakuan pemerintah atas kerja keras serta
dedikasinya. Setiap tahun di bulan Agustus, guru berprestasi dan berdedikasi
diundang ke Istana Negara untuk mengikuti acara-acara kenegaaran dan
bertemu dengan presiden dan ibu negara.
Kita berharap, penghargaan yang diberikan oleh pemerintah tersebut dapat
memantik semangat guru dalam memberikan layanan pendidikan kepada
peserta didik dimana pun berada. Sebagai imbal balik, sudah sepantasnya
jika guru terus berusaha meningkatkan kompetesinya melalui pendidikan,
baik formal maupun nonformal, atas biaya pemerintah atau mandiri. Dengan
peningkatan kompetensi, guru akan semakin berkualitas dalam membagi
ilmu kepada peserta didiknya. Output yang dihasilkannya pun akan semakin
berkualitas. Bagaimana pun, kualitas guru berbanding lurus dengan kualitas
lulusan. Makin baik kualitas gurunya, makin baik pula kualitas lulusannya.
Peningkatan kompetensi itu semata-mata demi kemajuan bangsa Indonesia,
yang dalam waktu dekat akan menghadapi tantangan global cukup dahsyat.
Pada 2015 mendatang, Indonesia akan memasuki era baru, yaitu pasar bebas
ASEAN (ASEAN Free Trade Area/AFTA). Kemudian pada 2020, pasar bebas
dunia diberlakukan.
Dalam era tersebut, SDM asing diberi kekebabasan bekerja di Indonesia
dan sebaliknya. Yang mungkin akan menjadi masalah adalah kemampuan SDM
dalam negeri bersaing dengan SDM asing di rumah sendiri.
Kita berharap menjadi tuan di negeri sendiri. Hal ini dapat kita capai jika
SDM lokal memiliki daya saing tinggi, yang tentu bergantung pada proses
pendidikan yang didapatkannya di bangku sekolah. Hanya saja, pendidikan
yang baik hanya didapat dari guru-guru berdedikasi dan berprestasi. Singkat
kata, kepada gurulah semua kemajuan bangsa bermuara. Maka, pantaslah jika
kita berkata kepada guru: Teruslah berprestasi, wahai para guru tercinta. (*)

Segitiga Pengembangan
Guru dan K13
Pendidikan bukan hanya menyelesaikan
atau menjawab persoalan-persoalan yang
bersifat teknis dan kekinian, tapi lebih dari itu,
bahwa pendidikan pada hakekatnya adalah,
memanusiakan manusia untuk membangun
peradaban yang unggul.
Terkait dengan kata unggul, maka kualitas menjadi kata kunci.
Kualitas sedikitnya dipengaruhi oleh tiga hal yaitu ketersediaan dan
kualitas guru; kurikulum; dan sarana prasarana.
Sejalan dengan kebijakan guru pada implementasi Kurikulum
2013 (K13), beberapa kebijakan dan program telah ditetapkan antara
lain: pendidikan dan pelatihan guru berkelanjutan. Melalui penerapan
Kurikulum 2013 inilah, momentum untuk meningkatkan kapasitas dan
profesionalitas guru, kepala sekolah, dan pengawas, menemukan titik
temu.
Dalam pengembangan guru, kini dikembangkan konsep segitiga
sama sisi, di mana alasnya adalah kapasitas dan profesionalitas guru,
sedang dua sisi lainnya masing-masing berkait dengan pengukuran
kinerja, dan peningkatan karir dan kesejahteraan. Sebagai sebuah
bentuk segitiga yang kokoh, maka tidak ada pilihan lain untuk dijalankan
dalam satu kesatuan utuh yang satu sama lain saling berhubungan.
Dalam konsep segitiga itu, maka yang menjadi dasar (alasnya)
adalah pada upaya pengembangan kapasitas dan prefseionalitas
guru. Sisi ini dapat dilakukan melalui jalur pendidikan dalam bentuk
pendidikan berkelanjutan dan pengembangan secara mandiri.
Pada sisi inilah, maka momentum implementasi K13 menjadi
pengikat. Karena guru dalam berbagai jenjang dan kedudukan wajib
mendapatkan pelatihan. Bukan hanya itu, Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai pabrik guru, juga harus dapat
melakukan penyesuaian dari apa yang selama ini disiapkan untuk
menghasilkan tenaga pendidik dan kependidikan.
Di sinilah letak penting K13, yang sering kami sebut sebagai pintu
masuk untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh pola pendidikan
kita. Karena bukan hanya guru yang harus berubah pola pikirnya, sistem
perbukuan pun harus dilakukan perubahan. Ini sudah terbukti satu di
antaranya dengan menekan harga buku dan mengontrol kualitas isi
buku.
Siapa pun mengakui, bahwa guru menjadi salah satu kunci untuk
menghasilkan peserta didik yang unggul. Guru pulalah yang dapat
mentransformasi ilmu dan pengetahuannya agar siswa menjadi lebih
berperadaban.
Dengan telah dimilikinya kemampuan kapasitas dan profesionalitas
guru, diikuti dengan penilaian atau pengukuran kinerja pada sisi yang
lain, maka upaya untuk memenuhi hak-hak guru berkait dengan jenjang
karier dan kesejahteraan, di sisi yang lain, dengan sendirinya dapat
dilakukan dengan tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran. Pada
titik inilah juga kemudian guru dapat lebih meningkatkan kompetensi dan
kinerja yang lebih baik.
Penilaian kinerja menjadi salah satu komponen yang sangat penting
dalam pengukuran profesionalitas guru. Menurut Permennegpan
16/2009, jenjang karir guru dinilai atas kinerja mereka.
Di sinilah pendekatan segitiga itu berjalan. Guru yang memiliki
sertifikat pendidik, harus profesional dan berkinerja bagus, sehingga
pada akhirnya berujung pada peningkatan kesejahteraan melalui
tunjangan profesi guru. (***)

Presiden SBY: Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa


yang kuat bila memiliki anak-anak bangsa yang cerdas,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki
akhlak yang baik dan budi pekerti yang luhur.
Ayo, murid! Belajar lebih giat agar Indonesia menjadi bangsa
yang kuat.
Mendikbud, Tidak jarang orang yang tadinya berasal
dari keluarga miskin, tapi karena pendidikannya bagus, ia
akhirnya mampu memotong mata rantai kemiskinan itu.
Murid setuju. Jadi kalau ingin sejahtera, harus memiliki
pendidikan yang bagus, ya kan, Pak Menteri?
Wamendik: Dulu, jika kelas ramai (ribut) menandakan guru
tidak ada di kelas. Kini, kelas ramai berarti guru sedang
mengajar Kurikulum 2013.
Betul, Pak Wamen. Murid ramai bukan berisik, tapi
bersemangat belajar Kurikulum 2013.

Desain Perwajahan &


Tata letak: vien.adrian
Fotografer: Ridwan PIH
Keterangan Foto:
Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono dan Wakil Presiden
Boediono hadir dalam
silaturahim presiden dan
para penerima penghargaan
sebagai pendidik dan tenaga
kependidikan berprestasi
dan berdedikasi 2014, Senin
(18/8/) malam di Jakarta
International Expo (JIE).

Pelindung: Menteri Pendidikan


dan Kebudayaan, Mohammad
Nuh; Wakil Menteri Bidang
Pendidikan, Musliar Kasim; Wakil
Menteri Bidang Kebudayaan,
Wiendu Nuryanti; Penasihat:
Sekretaris
Jenderal,
Ainun
Naim;
Pengarah:
Sukemi;
Penanggung
Jawab:
Ibnu
Hamad; Pemimpin Redaksi: Dian Srinursih; Dewan Redaksi:
Hawignyo; Redaktur Pelaksana: Emi Salpiati; Staf Redaksi:
Ratih Anbarini, Arifah, Seno Hartono, Aline Rogeleonick, Desliana
Maulipaksi, Dina Ayu Mirta; Fotografer: Arif Budiman, Ridwan
Maulana; Desain dan Artistik: Susilo Widji P., Yus Pajarudin;
Sekretaris Redaksi: Tri Susilawati; Redaktur Eksekutif: Priyoko;
Alamat Redaksi: Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat,
Kemdikbud, Gedung C Lt.4, Jl. Jenderal Sudirman, Senayan,
Jakarta, Telp 021-5711144 Pes. 2413, 021-5701088. Laman:
www.kemdikbud.go.id

Mendikbud Resmikan Gedung Sekolah di NTB

Pendidikan Tingkatkan Kesejahteraan


Upaya meningkatkan akses dan mutu pendidikan tidak
pernah berhenti dilakukan pemerintah. Meski tanggung
jawab sekolah sudah diserahkan kepada pemerintah
kabupaten/kota, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) terus menerus membantu mewujudkan ruang
belajar dan sekolah yang representatif untuk kegiatan
pembelajaran. Revitalisasi gedung dan unit sekolah baru
se-Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakah salah satu contoh
perwujudan komitmen pemerintah dalam memajukan
pendidikan di seluruh Tanah Air.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


(Mendikbud), Mohammad Nuh, meresmikan
gedung sekolah hasil program Revitalisasi Gedung
Sekolah dan Unit Sekolah Baru se-Nusa Tenggara
Barat (NTB), di SMA Negeri 1 Praya, Lombok
Tengah, NTB, Sabtu (6/9). Peresmian itu dihadiri
oleh Bupati Lombok Tengah, perwakilan duta besar
Australia untuk Indonesia, dan sejumlah pejabat
eselon 1 dan 2 di lingkup Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Dalam acara itu, Mendikbud menandatangani
30 prasasti bertuliskan nama sekolah dan
gedung sekolah tersebut. Usai menandatangani
seluruh prasasti,Mendikbud beserta pejabat
yang hadir, mendampingi
Laily Mohammad Nuh
menggunting pita dan
selanjutnya meninjau
gedung SMA Negeri 1 Praya
Kita butuh
yang selesai direvitalisasi.
anak-anak
Dalam sambutannya,
Mendikbud
menyampaikan
yang memiliki
terima kasih dan apresiasi
pengetahuan
yang tinggi kepada
pemerintah daerah, para
dan
guru, dan masyarakat
keterampilan
setempat atas dedikasi dan
komitmen yang luar biasa
yang
dalam memajukan dunia
mumpuni,
pendidikan. Komitmen
yang sama juga akan terus
serta sikap
pemerintah pusat berikan
yang mulia.
untuk masa depan bangsa,
ujar Mendikbud.
Ia menjelaskan, untuk program revitalisasi
sekolah di NTB ini, Kemdikbud telah mengucurkan
dana senilai Rp 55 miliar. Untuk apa itu semua?
Untuk masa depan kita, ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tidak ada
satupun yang meragukan bahwa kualitas bangsa
ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya.
Tidak ada satupun yang meragukan tentang
hal itu. Semuanya punya pendapat yang sama,
kualitas SDM itu lazimnya diukur melalui tiga hal,

yaitu pendidikan,
kesehatan, dan
pendapatan per
kapita, katanya.
Namun, dari
ketiga hal itu,
penggerak paling
utama adalah
pendidikan.
Berdasarkan
hasil studi
yang dilakukan
bank dunia
dan UNESCO
disebutkan bahwa
memang ada hubungan antara pendidikan dan
pendapatan per kapita. Hubungan itu dinyatakan
dengan koefisien korelasi yang menunjukkan nilai
0,93.
Jadi, tidak jarang orang yang tadinya berasal
dari keluarga miskin, tetapi karena pendidikannya
bagus, ia akhirnya mampu memotong mata
rantai kemiskinan itu, ujar Mantan Rektor Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini.
Pendidikan terbukti dapat mengubah
kesejahteraan, masa depan, dan harga diri
seseorang ke arah yang lebih baik. Tidak ada
cara lain bagi bangsa ini untuk meningkatkan
kualitas SDM-nya, kecuali melalui pendidikan.
Persoalannya adalah pendidikan seperti apa yang
kita perlukan agar bisa mengantarkan anak-anak
kita ke depan yang jelas tantangannya lebih rumit?
Kita butuh anak-anak yang memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang mumpuni, serta sikap yang
mulia. Tiga hal ini yang kita harapkan, jelasnya.
Di akhir sambutannya yang juga disimak oleh
siswa-siswi SMA Negeri 1 Praya ini, Mendikbud
mengajak semua pihak untuk bersama-sama
mencetak generasi penerus bangsa yang hebat.
Pada kesempatan itu, ia menceritakan kisah Abu
Hanifah dan Ibnu Sina yang sejak kecil sudah
memiliki kemampuan berpikir yang sangat baik.
Kita ingin membangun anak-anak muda yang
memiliki kemampuan berpikir dan keterampilan
yang luar biasa, serta
memiliki sikap jujur
seperti Syekh Abdul
Qodir Al Jaelani,
tuturnya.

Akses dan
Mutu Pendidikan

Pada kesempatan
sama, Direktur Jenderal
Pendidikan Menengah,
Kemdikbud, Achmad
Jazidie, mengatakan
bahwa program
revitalisasi gedung
sekolah dan unit
sekolah baru se-Nusa
Tenggara Barat ini
merupakan bagian dari
program pemerintah
pusat dalam rangka
meningkatkan akses

Foto-foto: Ratih PIH

dan mutu pendidikan. Program ini dilakukan


dengan memberikan bantuan sosial fisik
berupa pembangunan unit sekolah baru, ruang
sekolah baru, revitalisasi gedung sekolah, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, revitalisasi
sekolah satu atap, dan
asrama di sejumlah
sekolah di wilayah NTB.
Pembangunan
bantuan sosial fisik ini
Program
dilaksanakan secara
revitalisasi
swakelola dengan
melibatkan unsur
gedung sekolah
masyarakat, sekolah,
dan unit sekolah dan dinas pendidikan
kabupaten/kota.
baru se-Nusa
Sedangkan pendanaan
Tenggara Barat
pembangunan gedung
sebagian merupakan
ini merupakan
dana imbal swadaya
bagian dari
dari masyarakat.
Keberhasilan
program
pembangunan gedung
pemerintah pusat sekolah di NTB ini juga
tidak lepas dari peran
dalam rangka
masyarakat dan dinas
meningkatkan
pendidikan setempat,
tutur Jazidie.
akses dan mutu
Bupati Lombok
pendidikan.
Tengah, Mohammad
Suhaili FT, mengatakan,
program revitalisasi yang meliputi unit SD, SMP,
SMA, dan SLB se-NTB ini telah memberikan
warna yang berbeda bagi dunia pendidikan di
NTB. Program ini secara fisik mengubah gedung
sekolah menjadi bangunan yang nyaman untuk
ditempati. Perbaikan fasilitas ini tentu memberikan
dampaik positif bagi para peserta didik dalam
rangka menimba ilmu. Dengan gedung sekolah
yang nyaman, secara langsung akan memberikan
suasana segar bagi peserta didik, jelas Suhaili.
Menurut Suhaili, setelah gedung sekolah
program revitalisasi ini diresmikan, tugas
selanjutnya adalah meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam menjaga serta merawat gedung
tersebut dengan sebaik-baiknya. Dan tentu saja,
tugas yang lebih berat adalah memanfaatkan
gedung yang sudah terbangun ini agar bisa
mencetak generasi muda yang berkualitas dan
bisa diandalkan, sehingga ke depan juga ikut
meningkatkan kualitas pendidikan di daerah kami,
tuturnya. (Ratih)

Silaturahim Presiden-PTK Berprestasi dan Berdedikasi 2014

Persiapkan Diri jadi Negara Maju

Foto: Ridwan PIH

Terpilih sebagai finalis dalam Pemilihan Pendidik dan Tenaga


Kependidikan (PTK) Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat
Nasional 2014 benar-benar menjadi sebuah kebanggaan. Selain
bertemu dengan peserta lain yang merupakan perwakilan dari
seluruh provinsi di Indonesia, mereka juga diundang oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono
dalam acara silaturahim, Senin (18/8) malam, di Jakarta
International Expo (JIE). Para teladan di bidang pendidikan ini
mendapat pengalaman yang belum pernah mereka dapatkan
selama satu minggu lebih berada di Jakarta.

Acara bersama para PTK dan anak-anak berprestasi ini merupakan


kegiatan tahunan yang menjadi bagian dari rangkaian acara memperingati Hari
Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan RI. Tahun
ini acara tersebut dihadiri 3.201 putra dan
putri terbaik bangsa dari 33 provinsi, dan
335 orang pendamping dari kementerian
dan lembaga terkait. Dari 3.201 putra
dan putri terbaik bangsa itu di antaranya
Apabila bangsa
adalah para penerima penghargaan PTK
Indonesia memiliki
berprestasi dan berdedikasi, pendamping,
dan anak-anak juara olimpiade sains tingkat
lebih banyak lagi
nasional dan internasional.
orang teladan dan
Turut hadir dalam acara tersebut
berprestasi, maka
Wakil Presiden RI, Boediono dan Ibu
Herawati Boediono; Menteri Pendidikan
Indonesia akan cepat
dan Kebudayaan, Mohammad Nuh;
menjadi negara yang
Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi;
Kepala BKKBN, Fasli Jalal; Panglima TNI,
maju, aman, damai,
Moeldoko; Kapolri, Sutarman, dan sejumlah
makmur, adil, serta
Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
sejahtera.
Dalam kesempatan itu, Presiden
menyampaikan bahwa para penerima
penghargaan ini sesungguhnya adalah pahlawan-pahlawan pembangunan
bangsa Indonesia. Saya bersyukur pada malam hari ini dapat bertatap muka

dengan bapak dan ibu serta anak-anakku


yang semuanya adalah para teladan dan
pahlawan-pahlawan pembangunan,
ujarnya.
Tidak ada jalan yang
Apabila bangsa Indonesia memiliki lebih
banyak
lagi orang teladan dan berprestasi,
lunak untuk mencapai
maka Indonesia akan cepat menjadi negara
cita-cita yang tinggi.
yang maju, aman, damai, makmur, adil,
serta sejahtera. Oleh karena itulah, sekali
Untuk menjadi
lagi dengan tulus saya mengucapkan
seorang pemimpin
selamat, terima kasih, dan menyampaikan
ada perjuangan, kerja
penghargaan yang tinggi kepada Anda
keras, berkorban, serta semua yang teladan dan berprestasi.
Kalian dapat menjadi contoh demi
memiliki semangat dan kemajuan bangsa dan negara, katanya.
Ia menjelaskan, meningkatkan
tekad untuk berbuat
pendidikan menjadi salah satu agenda
yang terbaik bagi
pembangunan Indonesia. Bangsa
Indonesia akan menjadi bangsa yang
negerinya.
kuat bila memiliki anak-anak bangsa yang
cerdas, menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi, memiliki akhlak yang baik, dan budi pekerti yang luhur, ucap
Presiden.
Ia menambahkan, tidak ada jalan yang lunak untuk mencapai cita-cita
yang tinggi. Untuk menjadi seorang pemimpin ada perjuangan, kerja keras,
berkorban, serta memiliki semangat dan tekad untuk berbuat yang terbaik
bagi negerinya. Dalam 31 tahun lagi Indonesia akan memperingati hari
kemerdekaan ke 100 tahun, maka perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.
Saya yakin bagi generasi muda,anak-anak yang masih remaja pada satu
abad Indonesia merdeka nanti, akan tampil menjadi pemimpin-pemimpin di
seluruh Indonesia, tuturnya, optimis.
Untuk mempersiapkan momen satu abad Indonesia merdeka, Presiden
berharap, para pemuda dapat bekerja sekuat tenaga, bersama-sama
membangun dan memajukan Indonesia. Itu dilakukan agar pada 100 tahun
Indonesia merdeka tahun 2045, benar-benar menjadi negara yang maju, kuat
dan sejahtera. Indonesia akan menjadi negara maju dan kuat apabila seluruh
masyarakat dapat hidup rukun dan bersatu, menjaga rasa persaudaraan, saling
menghormati, dan memiliki toleransi yang tinggi. Masyarakat Indonesia tidak
boleh terpecah belah. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh, ujar Presiden
pada akhir sambutannya. (Seno)

Mendikbud:

Finalis PTK Harus Jadi


Sumber Keteladanan
generasi emas, kata Mendikbud.
Ada sebanyak 850 PTK yang
mengikuti kompetisi ini. Mereka
terdiri atas 442 guru dan tutor, kepala
sekolah berprestasi sebanyak 238
orang, dan pengawas berprestasi 170
orang. Bergabung pula para juara
pemilihan PTK PAUDNI sebanyak 51
orang yang menjalani seleksi secara
terpisah di Bandung, Jawa Barat.
Total keseluruhan PTK yang diseleksi
901 orang.

Sebagai Model

Direktur Jenderal Pendidikan


Menengah, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, Achmad Jazidie,
mengatakan, tujuan pemberian
penghargaan adalah untuk
meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM). Tujuan lainnya, kata
dia, adalah agar mutu pendidikan
menuju ke arah yang lebih baik. PTK
berprestasi diharapkan benar-benar
menjadi model dan menjadi teladan
yang bisa memengaruhi lingkungan
sekitar dan para sejawat lainnya,
katanya dalam sebuah gelar wicara di
salah satu televisi swasta di Jakarta,
Kamis (7/8).
Jazidie menjelaskan, penilaian
PTK berprestasi sesuai dengan
standar yang ditentukan, mulai
Foto: WJ PIH
dari menilai aspek kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, kompetensi
profesional, dan menguasai teknikMenjadi insan berprestasi tentu menjadi keinginan banyak pihak, termasuk pendidik dan tenaga
teknik pembelajaran. PTK berprestasi
kependidikan (PTK). Dalam ajang pemilihan PTK Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional
sebagai pelopor pengimplementasian
2014, para peserta berusaha tampil menjadi yang terbaik di hadapan para juri. Mereka adalah
Kurikulum 2013, katanya.
pemenang di tingkat provinsi yang diundang ke Jakarta untuk mengikuti kompetisi yang sama di
Ia juga menuturkan, pemilihan
tingkat nasional.
PTK berprestasi dilakukan
berjenjang, mulai dari tingkat satuan
pendidikan, kabupaten, provinsi,
dan nasional. Kemudian diseleksi
Senyum tidak henti-hentinya
Prestasi ini juga didukung dedikasi
sumber keteladanan. Guru, katanya,
menghiasi wajah Menteri Pendidikan
tinggi yang berkaitan dengan moral
tidak sekadar mengajarkan. Lebih dari lagi dengan beberapa kriteria
sampai terpilih peringkat 1, 2, dan
dan Kebudayaan (Mendikbud),
dan komitmen untuk mencerdaskan
itu, jika diulas dari sisi kebahasaan,
3. Kegiatan pemilihan
Mohammad Nuh. Siang itu, Sabtu
kehidupan bangsa.
guru diartikan sebagai
PTK berprestasi ini
(16/8) Mendikbud berdiri di tengah
Sebelumnya, saat membuka
cahaya penembus
merupakan salah
pendidik dan tenaga kependidikan
kegiatan ini, Rabu (13/8) di Jakarta,
kegelapan. Kalau dari
satu bentuk perhatian
(PTK) yang telah mengikuti seleksi
Mendikbud mengatakan, para PTK
istilah aslinya, bahasa
pemerintah terhadap
pemilihan PTK berprestasi dan
yang berkompetisi memiliki tugas
Sansakerta, makna gu
para guru, kepala
berdedikasi tingkat
sebagai pengimbas. itu kegelapan, dan ru
Para PTK yang sekolah, serta pengawas
nasional tahun
Fungsi pengimbas
itu cahaya yang mampu
2014. Sebelum
ini menjadi cara
menembus kegelapan,
mengikuti ajang pendidikan, tuturnya.
Menurut Jazidie,
memulai sambutan,
untuk membangun
tuturnya.
ini merupakan apresiasi
patut diberikan
Mendikbud sempat
budaya apresiasi
Dengan peran itu,
kepada mereka yang
mengucapkan
konstruktif. Karena
Mendikbud berharap
orang-orang
berprestasi agar
selamat datang
budaya memberi
agar para guru dan
mulia yang
termotivasi untuk
bagi PTK yang
apresiasi itu hanya
tenaga kependidikan
tidak hanya
berbuat lebih baik lagi.
baru menginjakkan
bisa dilakukan
dapat dengan sepenuh
Kepada para PTK, dia
kakinya pertama
oleh orang yang
hati menyiapkan
mencintai
berpesan, agar dapat
kali di kantor
berprestasi,
generasi emas pada
pendidikan,
memberikan motivasi
Kemdikbud.
katanya.
2045. Anak-anak usia
Mendikbud
Orang yang
0-9 tahun di tahun 2013
tetapi juga ikut kepada para PTK lainnya
untuk bekerja lebih baik
kemudian menyampaikan ucapan
pernah berprestasi, lanjut Mendikbud, lalu tercatat sebanyak
aktif hingga
lagi dan belajar terus
selamat kepada para finalis. Seluruh
tentu pernah merasakan sulitnya
46 juta jiwa, usia 10-19
mencapai
menerus tak mengenal
peserta kompetisi ini, ujarnya, adalah
menjadi yang terbaik. Prestasi
tahun sebanyak 44 juta.
henti Kita harus jadi
para juara, karena sudah mewakili
yang telah diraih para PTK yang
Total anak-anak usia
prestasi.
orang yang pandai
daerahnya masing-masing melalui
lolos hingga ke tingkat nasional ini
0-19 tahun di Indonesia
mengapresiasi orang
proses seleksi dari tingkat kecamatan, hendaknya dapat ditularkan kepada
adalah 90 juta. Anaklain, betapapun kecilnya, katanya
kabupaten/kota, hingga provinsi.
rekan-rekan maupun generasi
anak inilah yang pada 2045 nanti
sambil menambahkan, penghargaan
Ia menyatakan, para PTK yang
berikutnya, sehingga memiliki
berusia 35-54 tahun. Mereka itu
PTK berprestasi ini dapat menjadi
mengikuti ajang ini merupakan
semangat untuk berprestasi juga.
yang nanti akan mengelola negara
lokomotif dan penggerak perubahan
orang-orang mulia yang tidak hanya
Tidak hanya sebagai pengimbas,
yang kita cintai ini. Dari tangan halus
ke arah yang lebih baik. (Ratih, Aline,
mencintai pendidikan, tetapi juga
Mendikbud meminta para guru dan
bapak dan ibu sekalian yang akan
Agung)
ikut aktif hingga mencapai prestasi.
tenaga kependidikan juga menjadi
mengantarkan mereka menjadi

PTK berprestasi
sebagai pelopor
pengimplementasian
Kurikulum 2013.

PTK Tertarik Bahas Kurikulum 2013


Buah Dijadikan Media Pembelajaran

Foto: WJ PIH

Tiada rotan, akarpun jadi. Sengaja atau tidak, pepatah ini rupanya menginspirasi
beberapa pendidik di daerah. Bagi pendidik yang kreatif, ketiadaan media pembelajaran
modern tidak menjadi penghalang untuk menjelaskan konsep sebuah tema pelajaran
tertentu. Memanfaatkan sumber alam di sekitarnya menjadi solusi jitu.
Kurikulum 2013, yang mulai diterapkan sejak
tahun pelajaran 2013/2014 pada sebagian sekolah
di Indonesia, menjadi bagian dari materi karya
tulis para finalis Pemilihan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PTK) Berprestasi dan Berdedikasi
Tingkat Nasional tahun 2014. Meski Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tidak
menetapkan Kurikulum 2013 sebagai materi
bahasan yang harus diambil para finalis dalam
karya tulisnya, namun kurikulum tersebut rupanya
menarik untuk dibahas para PTK dalam kompetisi
tahunan tersebut.
Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan
Peserta Didik Direktorat Pembinaan Sekolah
Dasar, Kemdikbud, Elvira, mengatakan, tahun ini
sebagian besar karya tulis yang dipresentasikan
mengambil Kurikulum 2013 sebagai materi
bahasan. Berdasarkan pengamatannya saat lomba
berlangsung, para finalis menyampaikan hasil
penelitiannya dengan menggunakan implementasi
Kurikulum 2013. Karya tulis mereka sudah mulai

mengarah ke Kurikulum 2013


dan beberapa dari finalis
ini lulus sebagai instruktur
nasional yang melatih guru
sasaran, kata Elvira, di
Jakarta, Jumat (15/8).
Ia menambahkan, karya
tulis yang dibawa para
finalis ini lebih bervariasi
dan disesuaikan dengan
kondisi wilayah masingmasing. Salah satu karya
tulis yang dipresentasikan,
misalnya tentang bagaimana
siswa dapat dengan mudah
memahami tema tertentu
dengan menggunakan media buah-buahan.
Terkadang guru-guru dari daerah itu lebih inovatif,
karena biasanya mereka memiliki keterbatasan
akses media pembelajaran tertentu, ujarnya.
Materi bahasan Kurikulum 2013 dalam karya

tulis ini disambut positif oleh Kemdikbud. Mereka


diharapkan dapat menjadi leader di daerahnya
masing-masing tentang bagaimana pemahaman
konsep Kurikulum 2013. Elvira mengakui, kualitas
para peserta yang masuk ke tingkat nasional ini
sangat tergantung pada proses seleksi di tingkat
kecamatan, kabupaten/kota,
dan provinsi. Untuk itu, seleksi
pada tingkat ini sangat penting
agar yang terpilih adalah peserta
terbaik.
Hal yang sama juga
diungkapkan Ketua Tim Juri
Pemilihan PTK Berprestasi
Tingkat SD, Haris dari
Universitas Negeri Malang. Ia
yakin Kurikulum 2013 yang
menekankan ada kreativitas
siswa dapat memberikan
hasil yang positif pula bagi
perkembangan peserta didik.
Sumber belajar yang tidak
hanya dari guru, melainkan bisa
diperoleh dari alam sekitar, juga
memacu guru untuk memanfaatkan media yang
ada di sekelilingnya sebagai sumber pembelajaran.
Saya pikir, beginilah guru ke depan. Apa yang ada
bisa ia manfaatkan untuk pembelajaran, ungkap
Haris. (Ratih)

Terkadang guru-guru
dari daerah itu lebih
inovatif, karena biasanya
mereka memiliki
keterbatasan akses
media pembelajaran
tertentu.

Kualitas Finalis Meningkat, Walau Masih Grogi


Untuk kesekian kalinya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pemilihan PTK Berprestasi Tingkat SD, Haris, dari Universitas Negeri Malang
(Kemdikbud) menggelar Pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
mengatakan, kekurangan sebagian peserta adalah gugup. Bahkan ada peserta
Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional. Kompetisi ini melibatkan PTK
yang saat gilirannya tampil mempresentasikan karya tulis di hadapan tim juri,
perwakilan setiap provinsi untuk tingkat pendidikan anak usia dini, pendidikan
mengaku blank. Padahal kami bawa suasana santai, tidak formal, kami ajak
dasar, dan pendidikan menengah.
ngobrol, tapi tetap saja gugup, ujar Haris.
Kualitas PTK dalam membuat karya tulis semakin
Anggota tim juri, Rini Kristiantari, dari Universitas
menunjukkan kemajuan dari tahun ke tahun. Kualitas
Negeri Pendidikan Ganesha, mengatakan bahwa guru
juga terlihat dari cara mereka menjawab esai yang
sebaiknya mendapat pembinaan maksimal sebelum
pertanyaannya menitikberatkan pada kemampuan
maju ke tingkat nasional. Guru juga harus menerima
Para finalis PTK yang
analisis. Kemampuan bahasa Inggris juga sudah terlihat
informasi lengkap tentang ketentuan lomba, sehingga
cukup baik, terutama bagi peserta untuk kategori guru
ia dapat mempersiapkan diri lebih baik. Terkadang
merupakan wakil terbaik
informasi ini tidak sampai ke guru yang akan mengikuti
SD, yang dulu sangat tidak percaya diri jika diminta
dari 33 provinsi untuk setiap lomba, sehingga ia tidak memahami dengan baik apa
menggunakan bahasa asing tersebut.
yang perlu dipersiapkan untuk berkompetisi di tingkat
Beberapa anggota tim juri Pemilihan PTK Berprestasi
kategori itu sebaiknya
nasional, jelas Rini.
menyampaikan, walau kualitas terus meningkat,
mendapat pembinaan di
peserta seleksi tersebut masih gugup dan gelisah ketika
Haris berharap, melalui kompetisi ini, para peserta
daerahnya masing-masing,
berhadapan dengan juri. Untuk itulah, beberapa juri
dapat menjadi role model bagi guru-guru lainnya, di
yang ditemui Asah Asuh mengusulkan, para finalis PTK
mana jika tidak ada media untuk pembelajaran, ia bisa
sebelum dikirim ke tingkat
yang merupakan wakil terbaik dari 33 provinsi untuk
menciptakan media di sekelilingnya. Selain itu, guru
nasional.
setiap kategori itu sebaiknya mendapat pembinaan di
juga diharapkan dapat memahami peserta didik secara
daerahnya masing-masing, sebelum dikirim ke tingkat
menyeluruh, sehingga ia tahu bagaimana seharusnya
nasional. Pembinaan ini setidaknya untuk melatih
memperlakukan siswa dengan karakter berbeda-beda.
mental, agar saat berhadapan dengan tim juri, para peserta tampil dengan
Dengan adanya penelitian-penelitian tindakan kelas ini, guru dapat
semakin peka dan paham sehingga ia bisa memberikan perlakuan yang tepat
maksimal dan tidak grogi.
kepada siswanya. Kan tidak semua penyakit diobati dengan obat yang sama,
Harapan itu disampaikan anggota tim juri Pemilihan PTK Berprestasi di
tutur Haris. (Ratih)
sela-sela pelaksanaan kegiatan lomba di Jakarta, Jumat (15/8). Ketua Tim Juri

Sosialisasi Intensif
Implementasi Kurikulum 2013
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bertekad
menyukseskan pelaksanaan implementasi Kurikulum 2013.
Sejak diterapkan secara terbatas-bertahap pada tahun pelajaran
2013/2014, sosialisasi intensif terus dilakukan agar semakin
banyak pihak yang memahami esensi dan pentingnya Kurikulum
2013. Selain memberikan pemahaman tentang apa itu Kurikulum
2013, sosialisasi yang juga mengunjungi sejumlah sekolah di
daerah juga untuk mengetahui sejauh mana kurikulum tersebut
dijalankan oleh para guru dan kepala sekolah. (Ratih)

Sosialisasi Kurikulum 2013

Biasakan Peserta Didik


Tampil di Depan Kelas
Kurikulum 2013 diterapkan pertama kali
secara terbatas-bertahap pada tahun
pelajaran 2013/2014. Setahun kemudian,
pada tahun pelajaran 2014/2015 ini, pola
pembelajaran kurikulum yang bersifat
tematik-terpadu dan menggunakan
pendekatan saintifik ini, diperluas
diterapkan di seluruh sekolah negeri
maupun swasta. Penerapan secara
menyeluruh-bertahap pada tahun kedua
implementasi Kurikulum 2013 tersebut
membutuhkan sosialisasi intensif.

Saya ingin Bapak dan Ibu mendengar langsung


penjelasan tentang Kurikulum 2013 dari orang
yang terlibat langsung dalam perancangannya.
Demikian ucapan pembuka Wakil Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan
(Wamendik), Musliar Kasim, dalam acara
sosialisasi Kurikulum 2013 di Painan, Sabtu (6/9),
diiringi tepuk tangan antusias sekitar seribu kepala
sekolah yang menjadi peserta dialog.
Pada kesempatan tersebut, Wamendik
menjelaskan secara gamblang perjalanan dan isi
Kurikulum 2013, mulai dari konsep, pembelajaran,
hingga penilaian. Awal September lalu itu,
Foto: Ratih PIH
Wamendik mengunjungi Painan dan Padang,
Dua siswa SD Negeri Rawamangun Jakarta tengah mempresentasikan hasil tugas di depan kelas. Kebiasaan berani tampil di depan
Sumatera Barat, untuk melakukan sosialisasi
kelas harus dipupuk sejak dini. Dalam Kurikulum 2013, langkah pembelajaran selalu diakhiri dengan tahapan mengomunikasikan,
implementasi Kurikulum 2013 agar seluruh
yang memberikan keuntungan kepada siswa meningkatkan rasa percaya diri dan kesungguhan dalam belajar.
masyarakat mengetahui dan memahami esensi
kurikulum baru tersebut.
sebagai alat komunikasi yang baik.
Untuk satu tema yang diajarkan akan
Wamendik mengatakan,
Dengan Kurikulum 2013, dari kelas 1
membutuhkan waktu hingga satu
konsep Kurikulum 2013 dirancang
SD, anak sudah dibiasakan bikin laporan dan
bulan. Ia mencontohkan, di kelas 1
selama dua tahun sebelum
presentasi di depan kelas. Nanti kalaupun dia tidak
tema pertama adalah Diriku. Hari
akhirnya diimplementasikan.
Dari berbagai
berkesempatan masuk perguruan tinggi, lulus
pertama masuk sekolah, anak-anak
Untuk kurikulum di SD, jumlah
SMA, dia sudah bisa berkomunikasi dengan baik,
diajarkan
cara
berkenalan
dengan
penelitian,
mata pelajaran dikurangi, dari
katanya.
temannya. Setelah itu mereka harus
kompleksitas di
sepuluh menjadi enam. Tujuannya,
Kurikulum 2013 membuat siswa lebih banyak
mempraktikkan perkenalan tersebut
agar siswa dapat belajar ilmu
mencari tahu daripada diberi tahu oleh guru. Guru
masa depan enam satu per satu.
pengetahuan dasar secara utuh
tidak lagi menjadi penguasa di kelas. Justru guru
Kalau ada 40 anak dalam satu
kali lebih berat
dan komprehensif. Pengurangan
menjadi pengarah (pemacu) dari setiap kegiatan
kelas, dua jam pelajaran itu akan
mata pelajaran ini juga mengurangi
dibandingkan hari kurang rasanya. Karena semua anak siswa. Tidak hanya dalam hal kebahasaan, dalam
buku yang harus dibawa siswa
bidang seni budaya siswa juga diberi kesempatan
mempraktikkan perkenalan tersebut,
ini. Kehadiran
ke sekolah. Anak tidak lagi berat
mereka aktif di kelas, katanya.
seluas-luasnya untuk menggali minat dan bakatnya.
Kurikulum 2013
membawa buku ke sekolah,
Dengan pendidikan 12 tahun, andaikata dia
belajarnyapun senang, tuturnya.
Kompleks
tidak lanjut ke universitas, dia sudah bisa hidup,
saat ini dirancang
Pada tingkat SD, pola
Ia mengingatkan, kondisi
katanya.
untuk menyiapkan masyarakat di masa depan hampir
pembelajaran Kurikulum 2013
Usai mendengar penjelasan yang disampaikan
menggunakan konsep tematikdipastikan lebih kompleks daripada
Wamendik, beberapa peserta mengemukakan
generasi yang
terpadu. Buku yang digunakannya
sekarang. Dari
pandangannya terhadap kurikulum
mampu menjawab masa
pun adalah buku tematik, yaitu
berbagai penelitian,
ini. Secara umum, mereka
kompleksitas
buku yang merupakan gabungan
kompleksitas di
mengapresiasi dan mendukung
dari beberapa mata pelajaran yang
masa
depan
enam
implementasi yang sedang dilakukan.
tersebut.
relevan dengan kompetensi di SD.
kali lebih berat
Kurikulum 2013, katanya, telah
Kurikulum 2013
Indonesia adalah negara pertama yang berhasil
dibandingkan hari ini. Kehadiran
menjadi satu kesatuan dengan
membuat buku tematik untuk siswa.
Kurikulum 2013 saat ini dirancang
pendidikan karakter. Salah satu
membuat siswa
Lewat Kurikulum 2013 ini pula, jam belajar
untuk menyiapkan generasi yang
peserta,Samsul Bahri, dari SMA
lebih banyak
siswa di sekolah ditambah 4-6 jam pelajaran per
mampu menjawab kompleksitas
Negeri 12 Padang, mengatakan
mencari tahu
minggu. Penambahan jam belajar ini bukan untuk
tersebut. Kurikulum ini membentuk
Kurikulum 2013 ini sangat menarik.
membebani siswa, tetapi untuk menaikkan kualitas
peserta didik agar produktif, inovatif,
Meskipun dalam implementasinya,
daripada diberi
pendidikan. Karena selama di sekolah, dengan
kreatif, dan afektif, sehingga mampu
masih akan ada trial and error.
tahu oleh guru.
kegiatan yang terkontrol dengan baik, maka
Menurutnya, Kurikulum 2013
berpikir orde tinggi untuk menjawab
pengetahuan siswa akan bertambah lebih banyak.
berbagai kompleksitas.
mendidik anak untuk berpikir
Guru tidak lagi
Sampai saat ini, jika dikaitkan dengan
Wamendik mengatakan,
baik komunikasi oral
menjadi penguasa sistematis
perbandingan jumlah jam belajar pendidikan dasar
Kurikulum 2013 tidak hanya
maupun verbal. Selama ini,
di kelas.
anak-anak usia sekolah di negara OECD, jumlah
mengutamakan kompetensi
kata dia, masyarakat cenderung
jam belajar di Indonesia masih tertinggal. Rata-rata
pengetahuan, tapi juga
mengemukakan pendapatnya
lama sekolah untuk seorang anak mengenyam
keterampilan. Ia mencontohkan, dari segi
dengan aksi. Jarang sekali yang menumpahkan
pendidikan dasar di Indonesia, SD-SMP, adalah
kebahasaan misalnya, dengan Kurikulum 2013 ini
pikiran-pikirannya dalam tulisan. Alangkah
6.300 jam. Sedangkan di negara-negara OECD
generasi mendatang bisa berkompetisi dan berdaya indahnya Indonesia kalau bisa menuliskan isi
rata-ratanya 7.000 jam.
pikiran dengan runut, runtut, dan sistematis, dan
saing dengan kemampuan berbahasa yang
Untuk proses pembelajaran, Wamendik
inilah yang diinginkan di Kurikulum 2013 ini,
mumpuni. Bahasa menjadi ciri generasi Indonesia
mengatakan Kurikulum 2013 mengajak siswa aktif.
katanya. (Aline, Ratih)
dan menjadi keterampilan yang bisa dipakai

Kunjungan Wamendik di Padang

Apresiasi dapat Tumbuhkan


Kepercayaan Diri Anak-anak
Mengomentari kejadian tersebut,
Wamendik menyatakan bahwa
tidaklah mudah bagi anak-anak
untuk mulai berbicara di depan
kelas. Jangankan anak-anak yang
baru kelas 1 SD, orang dewasa saja
terkadang masih malu ketika diminta
berbicara di depan kelas atau forum.
Wamendik mengatakan, Gani,
Alif, dan Dini, tentu memberi
contoh kepada teman-temannya.
Dan bagi dirinya sendiri, menjadi
awal untuk terus berani berbicara
di depan khalayak. Di situ, peran
guru untuk memupuk keberanian
siswa sangat besar. Kalau dulu
guru sering memberi label bodoh
kepada siswa ketika ia tidak mampu
menerima pelajaran dengan baik,
maka sekarang hal tersebut sudah
tidak diperbolehkan lagi. Kita harus
membiasakan memberi apresiasi
kepada anak, agar dia berani dan
percaya diri, katanya.

Butuh Dukungan

Apa yang ditunjukkan oleh


ketiga siswa itu merupakan contoh
kecil dari implementasi Kurikulum
2013. Kemdikbud bertekad agar
Perubahan besar biasanya diawali dengan langkah-langkah kecil. Begitu pula dalam proses
Kurikulum 2013 diimplementasikan
pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013, khususnya di tingkat sekolah dasar. Untuk
secara menyeluruh di semua wilayah
menjadikan siswa berani mengemukakan pendapat di depan umum, mereka dilatih dengan
Indonesia. Dengan pendekatan
melakukan langkah kecil yang mendasar, yaitu memperkenalkan diri di depan kelas. Pembelajaran
saintifik, anak-anak dilatih dan dididik
seperti itulah yang disaksikan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan
agar memiliki tiga kompetensi,
(Wamendik), Musliar Kasim, ketika mengunjungi dua sekolah di Kota Padang, Sumatera Barat,
yaitu kompetensi pengetahuan,
belum lama ini.
keterampilan, dan sikap.
Hanya saja, Kemdikbud tidak
dapat berjalan sendirian. Butuh
dukungan semua pihak agar
Kurikulum 2013 terbukti telah
SD Negeri 02 Cupak Tangah, Padang, anaknya untuk maju ke depan kelas,
implementasi Kurikulum 2013 dapat
mengubah suasana pembelajaran di
Sumatera Barat. Apa yang sedang
mereka menolak. Sesaat kemudian,
berjalan lancar. Oleh karena itu
dalam kelas. Seluruh siswa proaktif
mereka lakukan?
seorang anak dari bangku paling
Kurikulum 2013 perlu dipahami
dalam kegiatan pembelajaran, mulai
Rasa penasaran membuat
belakang mulai mengacungkan
dengan baik, mulai dari pihak sekolah,
presentasi, berdiskusi atau sekadar
rombongan mempercepat langkahnya tangannya. Sontak tepuk tangan
orang tua, masyarakat, hingga
mengemukakan pendapat, hingga
untuk masuk ke dalam kelas tersebut. langsung mengisi ruangan.
pemerintah. Bidang pendidikan ini
mempertahankan
Setelah bertemu
Gani, demikian nama sang
adalah bagian yang diotonomikan.
argumentasi.
dengan kepala
anak yang telah memberanikan diri
Dan ini adalah urusan kita bersama,
Dulu, jika
sekolah, Nurmiati,
untuk maju ke depan kelas, mulai
katanya.
kelas ramai (ribut)
Wamendik berjalan
memperkenalkan diri meskipun
Wamendik menegaskan, terdapat
menandakan guru
masuk ke salah satu
bersuara lirih. Nama saya Gani.
tiga
kompetensi yang diharapkan dari
tidak ada di kelas.
ruangan.
Suasana
Saya
baru
kelas
1,
katanya.
Sesaat
Dulu, jika
Kurikulum 2013, yaitu pengetahuan,
Kini, kelas ramai
ruang kelas 1 B
ia terdiam, berpikir kalimat apalagi
kelas ramai
keterampilan, dan sikap.
berarti guru sedang
mendadak sepi saat
yang akan ia sampaikan.
Perihal sikap, akan
mengajar Kurikulum
Wamendik
tiba
di
Melihat
Gani
diam,
menandakan
tercermin dari perilaku
2013, kata Wakil
dalam ruang kelas.
Wamendik langsung
guru tidak ada di Tak lama keheningan menundukkan badannya
peserta didik. Misalnya
Menteri Pendidikan
untuk menyampaikan
dan Kebudayaan
langsung pecah ketika
dan berkata, Kamu bisa
kelas. Kini, kelas
gagasan tidak perlu
Terdapat
tiga
bidang Pendidikan
Wamendik menyapa
perkenalkan diri: kamu
ramai berarti guru anak-anak dengan
dengan demo.
(Wamendik), Musliar
tinggal di mana, nama
kompetensi
sedang mengajar logat Minang khas.
Sampaikan dengan
Kasim, kepada
ayah siapa, nama ibu
yang
diharapkan
kebersamaan dan
wartawan di ruang
Apo
kaba?
Serentak
siapa?
Banyak
yang
Kurikulum 2013.
kerjanya, Selasa (9/9).
mereka menjawab
bisa kamu ceritakan,
dari Kurikulum pemikiran yang baik,
katanya.
Anekdot tersebut
sapaan pria asli
tuturnya.
2013, yaitu
Ia menambahkan,
dikemukakan Wamendik untuk
Sumatera Barat tersebut, Kaba
Mendengar ucapan
meskipun sebagian
menunjukkan betapa Kurikulum
baiak.
tersebut, Gani mulai
pengetahuan,
masyarakat tidak
2013 telah mengubah metode
Usai menyapa, Wamendik
memberanikan diri
keterampilan,
berkepentingan dengan
pembelajaran dalam kelas, di mana
menantang para siswa untuk
lagi dan melanjutkan
dan sikap.
kurikulum ini, tapi
interaksi antar siswa jauh lebih intensif memperkenalkan diri. Siapa yang
memperkenalkan
menyiapkan generasi
dibandingkan dengan kurikulum
berani maju ke depan kelas dan
dirinya. Setelah Gani,
emas yang akan
sebelumnya yang menuntut siswa
memperkenalkan diri? tanyanya
Wamendik masih
meneruskan pembangunan bangsa ke
lebih banyak mendengar dari guru
seraya melayangkan pandangan ke
mencari lagi anak-anak yang mau
depan adalah tanggung jawab semua
daripada mengemukakan pendapat.
penjuru kelas.
memperkenalkan diri. Kali ini, giliran
pihak. Kemdikbud,sudah melakukan
Dalam kunjungan kerja di Padang,
Mereka terdiam lagi. Untuk kedua
Alif dan Dini, bergegas ke depan
analisis untuk meningkatkan
Sumatera Barat, Senin (8/9), ia
kalinya mantan Rektor Universitas
kelas dan berdiri di samping Gani.
kualitas pendidikan, yaitu dengan
menemukan fakta bahwa suasana
Andalas ini bersuara, Ayo, siapa
Meski dengan suara khas anak kecil,
meningkatkan kualitas guru dan
riuh rendah suara siswa dalam kelas
yang berani? katanya. Sang guru
mereka lancar memperkenalkan
kurikulum. (Aline)
terdengar hingga ke halaman depan
kelas berusaha membujuk anakdirinya.
Foto: Ridwan PIH

Testimoni Pemangku Kepentingan Pendidikan

Kurikulum 2013 Menjawab


Tantangan Kewilayahan
Sejak diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014
hingga saat ini, beragam komentar positif muncul tentang
Kurikulum 2013. Pola mengajar guru dan cara siswa menyerap
materi pelajaran yang berbeda dari kurikulum sebelumnya,
membawa suasana kelas juga menjadi lebih hidup.
Keaktivan siswa dalam mencari sumber informasi, serta
esensi Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembentukan
tiga ranah sekaligus, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, membuat banyak pihak menaruh harapan besar
pada kurikulum ini. Berikut cuplikan komentar pemangku
kepentingan pendidikan tentang kurikulum baru tersebut.

Kota Mataram termasuk daerah yang menyambut baik Kurikulum 2013.


Sejak tahun lalu, seluruh sekolah di Kota Mataram telah menjadi sekolah
percobaan. Berbeda dengan daerah lain di Nusa Tenggara Barat ini yang
hanya beberapa sekolah saja yang menjadi piloting.
Salah satu fungsi dewan pendidikan adalah mengawasi dan memberikan
pertimbangan kepada wali kota dan dinas pendidikan. Dewan pendidikan
mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 ini. Saya berharap, saat 100 tahun
Indonesia merdeka pada 2045, Kurikulum 2013 ini bisa mengantarkan generasi
emas yang produktif.
Saya berharap, ketika kepemimpinan saat ini berganti dengan
kepemimpinan baru, siapapun itu, kurikulum ini tetap harus diteruskan. Jangan
sampai nanti ada kesan, Ganti Menteri, Ganti Kurikulum. Karena kurikulum
ini kan disusun oleh orang-orang yang mumpuni di bidangnya, bukan orang
sembarangan. (Ratih)

Yudas
Sabaggalet

Asiano
Gemmy Kawatu

Bupati
Kepulauan
Mentawai

Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi
Sulawesi Utara

Indonesia sebagai negara


kepulauan memiliki tantangan
tersendiri dalam dunia pendidikan.
Topografi alam serta masalah
transportasi, menjadikan setiap
wilayah memiliki ciri budaya dan
keunggulan masing-masing.
Dalam dunia pendidikan,
diperlukan kurikulum yang bisa
Foto: Ridwan PIH
menyesuaikan dengan kondisi
tersebut.
Kurikulum 2013 adalah jawaban dari tantangan kewilayahan Indonesia
itu. Setiap wilayah bisa mengembangkan potensinya melalui kurikulum
ini. Guru bisa menggunakan alam sekitarnya sebagai laboratorium, tanpa
harus berbiaya mahal dan menyulitkan. Dengan Kurikulum 2013, persoalan
kreativitas dan fasilitas, bisa diakomodasi.
Kurikulum 2013 adalah sumbangsih putra bangsa yang terbaik. Saya
mengikuti sosialisasi dan senang sekali mendengar penjelasan Kurikulum
2013.Inilah jawabannya, karena kita akan menghadapi tantangan ke depan
yang lebih sulit. Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berada di daerah
terdepan paling barat Indonesia, merupakan wilayah yang masih memerlukan
sentuhan pendidikan yang memadai.Mentawai memiliki pusat pemerintahan
di Pulau Sipora. Pulau ini adalah satu dari empat pulau besar yang menjadi
pemisah antara pulau Sumatra dengan Samudra Hindia. Pulau yang dihuni
80.000 penduduk ini ingin terus menggali potensinya dengan terlebih dahulu
memperkuat sektor pendidikan. (Aline)

Adnan Muchsin
Ketua
Dewan Pendidikan
Kota Mataram
Meskipun dewan pendidikan
tidak mendapatkan pelatihan
sebagaimana pengawas, kepala
sekolah, dan guru, namun kami
tahu bahwa Kurikulum 2013 ini
sangat luar biasa. Anak-anak
kita tidak hanya menerima
pembelajaran dari guru, tetapi bisa
aktif mencari dari berbagai sumber
Foto: Ratih PIH
pengetahuan. Ini sangat bagus.
Meskipun saya sudah tidak punya anak yang masih sekolah, tetapi saya
punya cucu yang sekarang sudah duduk di tingkat SMP. Dari obrolan saya
dengan orang tuanya, saya jadi tahu bahwa Kurikulum 2013 ini sangat baik,
karena tidak hanya aspek pengetahuan yang nilai, tetapi sikap dan perilaku,
serta keterampilan dan kompetensi Si Anak. Semuanya dinilai.

Kurikulum 2013 menjadikan


peserta didik lebih senang dan
antusias dalam belajar. Karena
dengan model pembelajaran
berbasis aktivitas, siswa dapat
ikut terlibat dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas. Siswa tidak
hanya sekadar objek, melainkan
sebagai subjek pembelajaran. Bagi
Foto: Dina PIH
guru Kurikulum 2013 meringankan
beban, karena buku panduan dan
silabus sudah tersedia. Guru hanya perlu membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), serta melakukan penilaian aktivitas siswa di dalam dan di
luar kelas.
Meskipun masih ada beberapa daerah yang belum menerima buku
Kurikulum 2013, pemerintah daerah Sulawesi Utara menginstruksikan sekolah
untuk tetap menerapkan Kurikulum 2013. Buku yang belum tiba dapat
diantisipasi dengan menggandakan (foto kopi) materi ajar yang diunduh melalui
laman Rumah Belajar. Selain itu, pemerintah daerah juga telah memberikan
buku dalam bentuk cakram padat yang dibagikan gratis ke sekolah-sekolah.
(Seno)

Eliya
Kepala SD Negeri 6
Kota Pekanbaru
Kurikulum 2013 mendorong peserta
didik untuk mampu melakukan observasi,
bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan
apa yang mereka peroleh dari guru. Melalui
Kurikulum 2013, peserta didik diharapkan
memiliki sikap, kompetensi, keterampilan,
dan pengetahuan yang lebih baik.
Menurut saya, Kurikulum 2013 lebih
Foto: Istimewa
baik dan menyenangkan, baik untuk siswa
maupun guru. Kurikulum 2013 sebagai program nasional harus dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, kami
bertekad untuk menyukseskan pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah kami,
bersama dengan guru-guru lainnya.
SD kami termasuk sekolah yang sudah menerima buku Kurikulum 2013.
Selain itu, seluruh guru kelas di sekolah ini juga telah mendapatkan pelatihan.
Tidak ada kesulitan dalam penerapan Kurikulum 2013 di sekolah kami.
Saya berharap, ke depan, Kurikulum 2013 tetap harus dikawal oleh seluruh
pihak yang terkait, agar pelaksanaanya dapat berjalan lancar. Saya juga
berharap, pemerintah dapat memberikan pelatihan bagi guru secara rutin agar
dapat memenuhi kebutuhan guru dan siswa tentang pembelajaran Kurikulum
2013 yang seharusnya.(Mangara)

Siapa dan Bagaimana PTK Berprestasi dan Berdedikasi 2014

Menciptakan Alat Bantu Dengar,


Menelurkan Konsep Bawor Kekepan
Salah satu bagian paling mendebarkan sekaligus
menggembirakan bagi seorang peserta kompetisi adalah
saat namanya dipanggil sebagai pemenang. Sama halnya
dengan para pendidik dan tenaga kependidikan dalam
pemilihan PTK Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional
2014 di Kemdikbud, Jakarta, Sabtu (16/8). Mendengar
namanya dipanggil sebagai PTK berprestasi dan berdedikasi,
mereka segera bergegas menuju panggung untuk menerima
penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud), Mohammad Nuh. Siapa dan bagaimana mereka
itu? Berikut ini hasil penelusuran Asah Asuh yang tersaji pada
halaman 11, 12, dan 13.

Agus
Setyabudi
SMALB Negeri
Curup,
Kabupaten
Rejang Lebong,
Bengkulu
Pemenang I
Lomba
Kreativitas
Guru SMALB
Meskipun sebagai
pendidik di SMALB
Negeri Curup yang
berada jauh di pelosok
sebuah kabupaten di
Provinsi Bengkulu,
Foto: Aline PIH
saya selalu berpikir
bagaimana membantu
anak-anak agar lebih
mudah dalam mengikuti pembelajaran. Lalu saya mencoba melakukan
inovasi dengan gelombang radio untuk mengembalikan pendengaran anakanak. Pengetahuan tentang gelombang radio ini saya
peroleh secara otodidak, secara teknis saya merakit
sebuah alat elektronik untuk membantu interaksi
dengan anak-anak.
Dengan alat yang saya ciptakan itu, anak-anak
tidak lagi harus membaca gerak bibir untuk menangkap
Dengan alat
materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
yang saya
Harga alat tersebut tidak mahal, cukup bermodal
ciptakan
headset dan radio yang bisa dipakai bersama-sama.
Sekarang suasana belajar di kelas yang saya ampu
itu, anakberjalan seperti kelas normal. Saat saya mengajar,
anak tidak
walaupun berada agak jauh dari anak-anak, mereka
tetap bisa mendengar apa yang saya sampaikan.
lagi harus
Saya menghadap ke depan pun, anak-anak tetap bisa
membaca
mendengar.
gerak bibir
Ide awal keinginan merakit alat bantu dengar
ini
dimulai
dari hobi saya yang suka mengutak-atik
untuk
alat-alat elektronika. Meski telah 27 tahun mengabdi
menangkap
di Curup, dalam beberapa kesempatan saya masih
sering mudik di Yogyakarta. Di kota Gudeg itu, saya
materi
mencari peralatan elektronika untuk sekadar
pembelajaran berkeliling
hobi.
Awalnya, dari utak-atik itu, saya hanya
yang
menghasilkan pengeras suara. Lalu, saya berpikir
disampaikan
untuk menciptakan alat bantu sederhana dengan alatguru.
alat elektronika yang ada di sekitar. Saya kemudian

mengembangkan penelitian. Saya mulai mencoba menciptakan alat tersebut


tapi tidak langsung berhasil. Sering gagal.
Setelah sekian kali mencoba, akhirnya alat bantu dengar itu dapat
berfungsi dan bermanfaat bagi anak-anak di SMALB. Dari alat bantu dengar
inilah saya maju ikut lomba PTK berprestasi 2014 dan menjadi pemenang I.
Pada saat presentasi di hadapan juri, saya menyiapkan buku untuk
merakit alat tersebut. Saya tidak pelit ilmu, saya juga tidak takut alat saya
dipakai orang, karena saya berharap semakin banyak alat itu diciptakan,
akan semakin banyak pula anak-anak tuna rungu mendapatkan pembelajaran
secara optimal. (Aline)

Slamet
Sularto
Kepala Sanggar
Kegiatan Belajar
Purwokerto,
Kabupaten
Banyumas,
Jawa Tengah
Peserta Terbaik I
Kategori
Kepala Sanggar
Kegiatan Belajar
Seorang pemimpin
harus mampu memenuhi
segala kebutuhan
dasar oraganisasinya.
Kebutuhan tersebut
Foto: Seno PIH
melingkupi kelembagaan,
ketenagaan, sarana
dan prasarana, layanan
informasi, kerja sama, hingga pembiayaan. Ini merupakan konsep Bawor
Kekepan, yang sangat sederhana.
Saya sudah menerapkannya sejak tahun 2000,
sebagai strategi pengelolaan SKB yang efektif untuk
mendukung optimalisasi program pendidikan usia dini,
nonformal dan informal (PAUDNI).
Saya memulai karir di SKB pada Desember 1998.
Penerapan
Penerapan Bawor Kekepan setelah dua tahun saya
berkarir ternyata berdampak pada eksistensi SKB
Bawor
Purwokerto. Dengan menggunakan Bawor Kekepan,
Kekepan
arah dan dinamika kerja semakin jelas dan terarah.
Selain itu juga tercipta keamaan dan kenyamanan
setelah dua
bekerja, serta proses pembelajaran program lancar.
tahun saya
Animo masyarakat untuk datang dan belajar di SKB
juga meningkat, serta tercipta lingkungan yang aman
berkarir
dan bersih. Hal ini menjadikan kami memperoleh
ternyata
apresiasi dari masyarakat, dinas dan instansi terkait.
Kenapa menggunakan nama Bawor Kekepan?
berdampak
Perlu saya jelaskan, Bawor merupakan Maskot
pada
Kabupaten Banyumas. Oleh sebab itu, saya
eksistensi SKB menggunakannya sebagai konsep kerja yang saya
terapkan sebagai kepala SKB.
Purwokerto.
Tindak lanjut strategi Bowor Kekepan untuk SKB
Dengan
adalah meningkatkan dan menjaga komitmen kerja
mencapai tujuan lembaga, mempercepat
menggunakan untuk
pemenuhan kesenjangan, meningkatkan kualitas
Bawor
dan mengembangkan program kreatif dan inovatif,
Kekepan, arah meningkatkan kerja sama dengan masyarakat
lingkungan, serta organisasi mitra.
dan dinamika
Sedangkan tujuan utama SKB yang saya pimpin
kerja semakin adalah menjadikan SKB Purwokerto sebagai rumah
belajar masyarakat dan rumah teknis bagi PTK
jelas dan
PAUDNI. Semoga semua program berjalan lancar.
(Seno)
terarah.

Putra Daerah Pantang Menyerah,


Jadi Guru Harus Rela Berpeluh
Menjadi guru berarti mengabdi sepenuh hati untuk pendidikan
anak bangsa, juga harus berani dan mau menempuh beragam
rintangan dalam perjalanan pengabdiannya itu. Dua guru
berikut ini merupakan teladan mengenai perjuangan tanpa
kenal lelah dalam mencerdaskan anak-anak bangsa.

Yustina Sedik

Susmiyati

Guru dan Kepala


SD YPPK Aifam,
Kabupaten
Maybrat,
Papua Barat

Kepala SD Negeri
Sendangmulyo 04,
Semarang,
Jawa Tengah

Guru
Sekolah Dasar
Daerah Khusus
Foto: Dina PIH

menjadi bagian dari Guru Sekolah Dasar Khusus (Gurdasus) tahun 2014
yang diundang ke Jakarta. Lebih dari satu minggu kami berada di Jakarta
dengan berbagai agenda penting, di antaranya bertatap muka dengan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Bahkan pada Sabtu (16/8) pagi, kami
berkesempatan bersilaturahim bersama Ibu Ani Yudhoyono, di Istana Negara.
Hal itu membuat saya bangga. Ibu Ani berpesan, agar kami terus semangat
dan tidak menyerah dalam melaksanakan tugas pada situasi sesulit apapun.
(Ratih)

Mengajar di daerah
terpencil tidak membuat saya
patah semangat, apalagi saya lahir, tumbuh, dan besar di Papua Barat.
Saya pantang menyerah. Sudah 17 tahun saya menjadi seorang guru,
mendedikasikan hidup saya untuk mengajar siswa-siswi di daerah yang
memiliki sarana dan prasarana seadanya. Meski harus bersusah payah
mengajar di daerah terpencil, saya bangga
menjadi guru. Manis-pahit telah saya alami. Saya
putra daerah, harus bisa mendidik anak-anak,
apalagi di daerah sendiri.
Saya mengajar untuk pertama kali di daerah
transmigrasi, Distrik Moswaren di Kabupaten
Tidak mudah
Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat. Di situ
hidup di daerah
saya mengajar dari 1997 sampai dengan 2005.
Dari sana, lalu saya ditugaskan mengajar di SD
terpencil. Belum
YPPK Aifam, sebuah sekolah swasta di bawah
ada listrik yang
dinas pendidikan yang terletak di Desa Aifam,
mengalir ke
Kecamatan Aifat Timur Tengah, Kabupaten
kampung tempat Maybrat, Papua Barat.
Untuk mencapai lokasi mengajar, saya hanya
saya tinggal.
dapat menempuh dengan jalur darat yang
Demikian pula
medannya sangat berat. Dari Kota Sorong ke
Kabupaten Maybrat hanya dapat ditempuh dengan
dengan sinyal
mobil jenis L-200 selama satu hari penuh. Saya
telepon selular.
sewa mobil jenis itu Rp 2 juta untuk sekali jalan.
Sampai di kabupaten tujuan, saya juga masih
harus menembus hutan sejauh lima kilometer. Jika hari terlalu malam, saya
terpaksa menginap. Bukan di rumah, tetapi di gua. Inilah risiko yang memang
harus saya jalani.
Memang tidak mudah hidup di daerah terpencil. Belum ada listrik yang
mengalir di kampung tempatnya tinggal. Demikian pula dengan sinyal telepon
selular. Bahkan karena jauh dari perkotaan dan jalan raya, saya terpaksa
meminta bantuan pada dua tenaga relawan di sekolah untuk mencari bahan
makanan. Saya bebaskan mereka untuk tebang sagu, pergi ke kebun, nanti
saya dan yang lain mengolahnya menjadi makanan yang kemudian, kami
makan bersama-sama.
Meski harus berhadapan dengan kondisi geografis seperti itu, saya tetap
mencintai profesi guru. Selain mengajar, saya juga diberi tugas tambahan
sebagai kepala sekolah. Kini siswa kami sebanyak 78 orang, terbagi dari
kelas 1 hingga kelas 5. Saya dibantu oleh empat tenaga lain, dua di antaranya
adalah tenaga kontrak dengan swadaya masyarakat. Dua lainnya adalah
relawan berijazah SMA dan SMP yang saya bina untuk membantu mengajar
siswa-siswi di sekolahnya.
Di sekolah kami memang kekurangan tenaga guru. Maka, ketika bertemu
dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, saya mengusulkan
agar di tempatnya mengajar juga tersentuh bantuan program Sarjana
Mendidik di Daerah 3T (SM3T). Di sekolah kami memang kekurangan tenaga
guru. Saya berharap bisa dibantu dengan tenaga SM3T.
Sungguh tak menyangka, perjuangan saya dan teman-teman sesama
guru ternyata mendapat perhaian pemerintah. Saya bersama 67 guru lain

Pemenang I
PTK Berprestasi
Kategori Kepala SD
Kecintaan saya terhadap
profesi guru tidak lepas dari
dukungan ibu. Sewaktu masih
Foto: Istimewa
kecil, saya menjalani keseharian
sebagai seorang anak yatim.
Waktu itu, ibu tidak bekerja tapi harus menghidupi sembilan anak, termasuk
saya. Kondisi itu mendorong saya berjuang untuk tidak menambah beban ibu,
terutama dalam hal biaya sekolah.
Maka, saya sangat rajin belajar. Perjuangan saya itu akhirnya
membuahkan hasil, saya mendapatkan bea siswa prestasi. Demikian pula di
tingkat SMP, saya menempuh pendidikan tanpa mengeluarkan biaya dari ibu.
Beasiswa itu sangat membantu saya melanjutkan pendidikan lebih tinggi.
Lulus SMP, saya memilih masuk ke SPG (Sekolah Pendidikan Guru). Sejak
mendapat nasihat dari ibu, saya memang ingin menjadi guru. Waktu itu ibu
mengatakan: Jika ingin menjadi guru, Insya Allah akan mendapat berkah.
Seperti kata Nabi Muhammad, jadilah seorang pendidik.
Pada saat menjadi guru, saya total menjadi guru. Bagi saya, yang telah
30 tahun mengajar, tugas guru bukan sekadar mentransfer ilmu semata,
melainkan harus lebih dari itu. Guru, menurut saya, adalah seorang abdi
masyarakat, pendidik, pembimbing, serta pengajar. Maka dari itu, guru tidak
boleh hanya menyampaikan ilmu, melainkan juga
harus membentuk karakter dan budaya, serta
menyampaikan nilai-nilai luhur nenek moyang
maupun pemimpin-pemimpin bangsa kepada
peserta didik. Dalam hal ini, guru tidak boleh
Guru adalah
menyerah, apalagi mengeluh. Guru justru harus
abdi masyarakat, rela berpeluh.
Dalam lingkungan sekolah, guru sebaiknya
pendidik,
menciptakan suasana yang menyenangkan.
pembimbing,
Jadilah teman, bahkan sahabat yang baik untuk
murid-muridnya. Kedekatan guru ini supaya
serta pengajar.
tidak ada jarak dengan anak, sehingga mereka
Maka, guru tidak menikmati keseharian selama di sekolah.
boleh hanya
Konsep pembelajaran yang menyenangkan
inilah
yang saya terapkan di SD Negeri
menyampaikan
Sendangmulyo 04 Semarang, Jawa Tengah.
ilmu, melainkan
Setiap hari anak saya bebaskan untuk
juga harus
mengungkapkan apa yang ingin ia ceritakan di
hadapan guru dan teman-teman kelasnya. Cara
membantuk
ini sama dengan yang dimaksud dalam Kurikulum
karakter dan
2013, di mana anak dibimbing untuk mampu
budaya.
mengomunikasikan hasil pembelajaran.
Sedangkan untuk membangun komunikasi
sesama guru, sebagai kepala sekolah, saya menyusun strategi agar setiap
guru memiliki kemampuan yang memadai dalam mengimplementasikan
Kurikulum 2013. Setiap Sabtu, usai anak-anak pulang sekolah, guru kelas
berkumpul dalam satu ruangan. Forum ini kami sebut lesson plan.
Lesson plan adalah rencana pembelajaran dalam satu minggu yang akan
datang. Guru saling tukar pengetahuan tentang apa yang ia ketahui lebih
kepada rekan guru lainnya. Karena Kurikulum 2013 tematik terpadu, jadi
guru kelas harus tahu seluruh pelajaran yang diajarkan di dalam kelas. Maka,
luaslah wawasan setiap guru. (Ratih)

Menerapkan Supervisi Akademis,


Mendendangkan Lampa Nelayan
Semula berawal dari keterbatasan. Namun karena keterbatasan
itulah yang mendorong dua pendidik ini berpikir cerdas
dan bertindak kreatif. Situasi yang serba kekurangan
disulap menjadi sesuatu yang menyenangkan dan akhirnya
membanggakan semua pihak.

di Jakarta. Sebelum akhirnya diputuskan menjadi wakil Provinsi NTT ke


kompetisi ini, saya telah melalui sejumlah lomba mulai dari tingkat kecamatan
hingga provinsi. (Aline)

Foto: Seno PIH

Huzaifah
Tutor pada Kelompok Bermain Kenanga,
Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau

Foto: Aline PIH

Petrus Pe Mano
Kepala SMA Negeri 1 Sabu Tengah,
Nusa Tenggara Timur
Finalis PTK Berprestasi dan Berdedikasi
Tingkat Nasional 2014
Kepala sekolah memiliki tugas manajerial di lingkup sekolah. Sebagai
seorang guru dengan tugas tambahan, kepala sekolah memiliki tanggung
jawab mengatur dan mengawasi agar proses pembelajaran dapat terjadi
secara efektif dan menyenangkan.
Dalam implementasinya, para guru kerap menemui hambatan dalam
penguasaan materi pembelajaran dan ketika berhadapan dengan peserta
didik. Salah satu best practice yang saya terapkan di Kepala SMA Negeri
1 Sabu Tengah, Nusa Tenggara Timur, untuk merangkul para pendidik dan
tenaga kependidikan adalah dengan supervisi akademik. Tidak hanya kepala
sekolah, supervisi akademik juga dilakukan oleh guru senior kepada guru
muda, maupun dari guru ahli.
Model supervisi akademik ini paling cocok diterapkan di sekolah yang
saya kepalai itu. Ketika para guru mengalami kesulitan, saya membimbing
mereka pada waktu pulang sekolah. Upaya ini saya lakukan untuk perbaikan
pembelajaran di kelas. Selain bimbingan langsung, saya juga menekankan
pada guru agar menyusun rencana pembelajaran sedini mungkin. Saya juga
terkadang membantu guru menyiapkan pembelajaran.
Bila dihubungkan dengan implementasi Kurikulum 2013, model supervisi
akademik ini sangat membantu implementasinya di SMA Negeri 1 Sabu
Tengah. Guru yang telah lebih dulu mendapatkan pelatihan, akan membagi
ilmu dan pengetahuannya tentang kurikulum ini kepada rekan-rekan yang
belum mendapat pelatihan. Sarana dan prasarana memang masih kurang,
tapi dalam perubahan struktur kurikulum, supervisi akademik tersebut sangat
membantu para guru dalam penyusunan pembelajaran.
Model supervisi akademik inilah yang kemudian saya jadikan karya ilmiah
ketika mengikuti pemilihan PTK Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2014

Peserta Terbaik I Pendidikan PAUD


Saya prihatin. Tinggal di daerah yang memiliki kebudayaan berupa lagu
Melayu dan pantun, namun tidak ada lagu Melayu dan pantun khusus anakanak. Padahal jenis kesenian ini perlu dikenalkan sejak dini kepada anak-anak,
agar mereka tahu kebudayaan asli daerahnya. Maka, saya pun bereksperimen
dengan sebuah lagu Melayu berjudul Lampa Nelayan.
Lagu ini saya ambil karena mayoritas penduduk bekerja sebagai nelayan.
Selama ini belum ada lagu melayu dan pantun yang pas untuk anak-anak,
sehingga itu yang memotivasi saya untuk melakukan dan menerapkan pantun
khusus anak-anak usia dini di lembaga saya.
Saya mengawali karir sebagai seorang pendidik di kelompok bermain (KB)
pada PKBM Kenanga di Desa Kote, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga,
Kepulauan Riau, pada 2007. Pada awal PKBM itu didirikan, saya prihatin
melihat jumlah pendidik yang sangat kurang, padahal minat warga untuk
memasukkan anaknya ke PKBM itu cukup besar. Melihat itu, saya tertarik
ambil bagian sebagai pengajar di PKBM Kenanga.
Menjadi pendidik di wilayah terpencil memang tidak mudah. Barangkali
karena letak geografis seperti itu, bantuan sulit kami dapatkan. Walau
demikian, saya bersama pengelola PKBM dan rekan pendidik lainnya tetap
semangat dan terus bekerja keras memenuhi kebutuhan pembelajaran. Berkat
kerja sama dengan para pendidik dan masyarakat setempat, akhirnya dapat
terlaksana pendidikan usia dini di tempat ini.
Sebelum akhirnya tampil sebagai peserta terbaik I untuk kategori pendidik
PAUD, saya mempersiapkan diri secara sangat matang. Saya mendaftarkan
diri sebagai peserta saat dinas pendidikan kabupaten melaksanakan seleksi
tingkat kabupaten. Dari situ, saya diikutkan dalam pelatihan karya tulis dan
karya nyata yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Riau. Pelatihan
dilakukan kurang lebih satu bulan dengan pembimbing yang luar biasa. Ini
membuat saya yakin dan percaya bahwa apa yang saya lakukan akan menjadi
yang terbaik.
Sebagai pendidik PAUD, saya percaya betul bahwa karakter anak harus
mulai ditanamkan sejak dini. Salah satunya adalah dengan mengenalkan
kebudayaan daerah setempat, agar saat dewasa kelak, anak tidak kehilangan
jati dirinya. Namun, menanamkan karakter pada anak harus terlebih dahulu
menunjukkan karakter yang baik pada diri sendiri. Anak akan mencontoh
karakter baik itu.Semoga kami sebagai pendidik PAUD bisa terus berkarya
demi kemajuan bangsa Indonesia. Lestarikan budaya dan angkat nama baik
budaya kita. (Seno, Ratih)

Presiden Kunjungi PPSDB


Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang
Yudhoyono, mengunjungi Pusat Pengembangan
Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDB), Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, di Sentul,
Senin (8/9). Dalam kunjungan itu, Presiden didampingi
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud),
Mohammad Nuh.
Presiden menyampaikan apresiasi atas
pembangunan Pusat Pengembangan Strategi dan
Diplomasi Kebahasaan. Suatu saat kita akan bangga
dengan Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi
Kebahasaan, ungkap Presiden.
Presiden menyampaikan alasan pendirian Pusat
Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan,
karena Indonesia sudah menjadi negara yang memiliki
kekuatan regional (regional power) dan kekuatan bertaraf
internasional (global power). Oleh sebab itu, bahasa
Indonesia harus lebih intensif diperkenalkan kepada
dunia internasional.
Bahasa Indonesia, kata Presiden, memiliki peluang
untuk dapat digunakan di dunia internasional. Seperti
di Australia, pemerintah Australia meminta warga
negaranya untuk belajar bahasa Indonesia. Indonesia
pun telah masuk di G-20, sehingga Indonesia memiliki
peluang ekonomi yang besar. Dengan demikian, semakin
banyak negara-negara yang ingin mempelajari bahasa
Foto: Ridwan PIH
dan budaya Indonesia, tutur Presiden.
Gedung PPSDB yang dikunjungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (8/9), yang terletak di Sentul, Bogor, Jawa
Barat. Presiden yakin bahasa Indonesia memiliki peluang untuk dapat digunakan di dunia internasional.
Pada kesempatan itu, Mendikbud melaporkan bahwa
kantor Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi
Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan bertugas
Kebahasaan memiliki luas bangunan 11.300 m2. Di
dalam area tersebut terdapat laboratorium kebahasaan, asrama, rumah dosen, melakukan kajian dan forensik kebahasaan, kajian kebinekaan dan
termasuk juga tempat tinggal untuk dosen tamu dari dalam negeri maupun luar kekerabatan bahasa, permodelan resolusi konflik dalam komunitas multi
bahasa, dan penyebaran bahasa negara ke luar negeri.
negeri.
Peran penting pusat bahasa ini adalah meningkatkan fungsi bahasa
Mendikbud berharap, Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi
Indonesia menjadi bahasa internasional, meningkatkan kompetensi berbahasa
Kebahasaan dapat menjadikan bahasa Indonesia bukan hanya sebagai
asing strategis, dan penerjemahan teks lisan dan tulisan serta dokumen
bahasa komunikasi, tetapi juga dapat menjadikan jati diri bangsa, serta
bernilai strategis, pungkas Mendikbud. (Seno)
penghela ilmu pengetahuan sampai dengan diplomasi kebahasaan.

The 5th Basel Open Masters

Pelajar SMP Rebut Enam Emas


Siswa Indonesia bukan hanya jawara di bidang sains, melainkan juga
di bidang olah raga. Hal itu dibuktikan oleh lima siswa sekolah menengah
pertama (SMP) dengan merebut enam medali emas dan sebuah medali perak
dalam The 5th Basel Open Masters, di Basel, Swiss, 6-7 September 2014.
Untuk diketahui, turnamen karate ini merupakan kejuaraan regular yang
dikelola oleh Federasi Karate Internasional, yang mempertandingkan 54 kelas
dari usia U-12 (dibawah 12 tahun) sampai dengan senior (di atas 17 tahun).
Sebanyak 745 peserta, dengan 106 klub dari 20 negara mengikuti perhelatan
ini.
Lima siswa tersebut adalah: Dandi Satria Nugraha dari SMPN 13

Yogyakarta, D.I. Yogyakarta (meraih medali emas, dalam nomor Kata Putra);
Dina Sintia dari SMPN 1 Baleendah Kabupaten Bandung, Jawa Barat (medali
emas, Kata Putri); Rayani Safitri dari SMPN 6 Muara Teweh, Kabupaten Barito
Kuala, Kalimantan Tengah (medali emas, Kumite Anak Putri U-14/39 kg); Allifa
Milanisty dari SMPN 1 Girimarto Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, (medali
emas, Kata Anak Putri U-14); Made Krisnanta Gustisa dari SMPN 1 Denpasar,
Bali (dua emas, Kumite Anak Putra U-14/47 kg dan Kata Anak Putra U-14); dan
Muhammad Arsyal dari SMPN 7 Makassar, Sulawesi Selatan, (medali perak,
Kumite Anak Putra U-14/47 kg).
Alhamdulilah, anak kita bisa mengukir prestasi lebih baik dibandingkan
tahun lalu, kata
Direktur Pembinaan
Sekolah Menengah
Pertama Direktorat
Jenderal Pendidikan
Dasar (Direktur
Pembinaan SMP Dirjen
Dikdas), Didik Suhardi,
saat menjemput tim
karate tersebut di
Bandara Soekarno
Hatta, Selasa (9/9).
Sebagaimana
disebutkan dalam
Kemdikbud.go.id, 25
Oktober 2013, tim
karate Indonesia SMA
dan SMP berhasil
membawa pulang
lima medali emas,
tiga medali perak, dan
lima medali perunggu
pada The 4th Basel
Open Masters 2013, di
Swiss, 19-20 Oktober
Foto: Gloria PIH
2013. (Arifah, Gloria)

Kemdikbud Beri Anugerah Budaya


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menetapkan 13
orang/lembaga/pemerintah sebagai penerima Anugerah Pelestarian Cagar
Budaya dan Permuseuman tahun 2014. Pemberian anugerah itu dilaksanakan

Foto: Haris PIH

dalam rangkaian acara Malam Anugerah Pelestarian Cagar Budaya dan


Permuseuman, di Museum Nasional, Jakarta, Jumat (5/9).
Ke-13 penerima anugerah itu merupakan yang terbaik di bidang masingmasing dan dikelompokkan dalam sembilan kategori.
Untuk bidang Pelestarian Cagar Budaya terbagi dalam tiga
ketagori, yaitu Juru Pelihara, Pelestarian Cagar Budaya,
dan Pemerintah Peduli Cagar Budaya. Sedangkan di
bidang permuseuman terbagi dalam enam ketegori, yaitu
Museum Provinsi, Museum Kota, Museum Milik Lembaga/
Kementerian/BUMN/TNI/Polri, Museum Swasta, Pemerintah
Provinsi Peduli Museum, dan Pemerintah Kota/Kabupaten
Peduli Museum.
Berikut ini penerima Anugerah Pelestarian Cagar Budaya
tahun 2014. Untuk kategori Juru Pelihara Terbaik adalah
Gunawan, juru pelihara Candi Sukuh; Andi Fatahillah, juru
pelihara kawasan Percandian Bumi Ayu; dan Slamet, juru
pelihara Candi Prambanan. Sedangkan untuk kategori
Pelestari Cagar Budaya adalah Pastor Johannes Maria
Hammmerle dari Nias, dan Pastor Robert Ramone, Sumba,
Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara itu, untuk kategori
Pemerintah Peduli Cagar Budaya adalah Pemerintah Kota
Surabaya dan Pemerintah Kota Sawah Lunto.
Untuk Anugerah Museum tahun 2014 diberikan kepada
Museum Mpu Tantular, Jawa Timur (kategori Museum
Provinsi); Museum Tekstil, DKI Jakarta (kategori Museum
Tekstil); Museum Geologi, Jawa Barat (kategori Museum
Milik Lembaga/Kementerian/BUMN/TNI/Polri); Museum Batak
TB Silalahi, Sumatera Utara (kategori Museum Swasta);
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (kategori Pemerintah Provinsi
Peduli Museum); Pemerintah Kota Sawah Lunto, Sumatera
Barat (kategori Pemerintah Kota/Kabupaten Peduli Museum).
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang
Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, berharap agar para penerima
anugerah tersebut menyebarkan semangatnya ke masyarakat
demi terus terjaga peninggalan nenek moyang bangsa
Indonesia. Jadikan cagar budaya dan museum sebagai suatu
kebutuhan, pungkasnya. (Seno)

UPN Veteran Segera Jadi PTN


Universitas Pembangunan Nasional
(UPN) Veteran segera beralih status
menjadi perguruan tinggi negeri. Saat
ini proses penegerian UPN Veteran
telah memasuki tahap pengalihan aset,
dari Kementerian Pertahanan (Kemhan)
kepada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud).
Aset yang dialihkan dari Kemhan
ke Kemdikbud tersebut antara lain aset
tanah dan bangunan UPN Veteran di
DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Jawa
Timur, aset bukan tanah dan bangunan,
serta aset sumber daya manusia.
Pengalihan aset kepada Kemdikbud
ini didasarkan pada surat Menteri
Keuangan Nomor S-198/MK.6/2014
tanggal 8 Agustus 2014 tentang
Persetujuan Alih Status Penggunaan
Barang Milik Negara pada Kementerian
Pertahanan kepada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam rangka pengalihan status ini,
UPN Veteran telah melalui verifikasi
pengelolaan keuangan. Syarat bagi
perguruan tinggi swasta (PTS) yang
akan beralih menjadi perguruan tinggi
negeri (PTN) adalah PTS tersebut
diwajibkan memiliki dana yang cukup
untuk menyelenggarakan program
pendidikan selama enam tahun.
Acara serah terima aset tersebut
dilakukan di Kantor Kemdikbud, Jumat
(5/9), disaksikan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh dan Menhan, Purnomo
Yusgiantoro. Akta serah terima barang milik negara itu ditandatangani oleh
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Letjen TNI Ediwan Prabowo, dan
Sekretaris Jenderal Kemdikbud, Ainun Naim.

Foto: Ridwan PIH

Dalan jumpa pers usai menyaksikan penandatanganan berita acara serah


terima aset tersebut, Mendikbud menyatakan bahwa proses selanjutnya
adalah peresmian penegerian yang rencananya akan dilakukan oleh Presiden
RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Insya Allah peresmiannya sebentar lagi, 6
Oktober, dan dilakukan oleh Presiden SBY, tegasnya. (Aline)

Fahmi Rosyadi

Secang sejak lama dikenal sebagai tanaman berkhasiat bagi kesehatan.


Maka, sampai saat ini masyarakat sering memanfaatkan kayu secang untuk
dicampur dengan air jahe sebagai minuman tradisional yang memiliki rasa
manis dan melegakan tenggorokan. Kayu secang juga banyak dimanfaatkan
sebagai pewarna alami dan kulit kayunya digunakan sebagai bahan baku
pernak pernik kerajinan.
Sadar akan khasiat obat tanaman ini, Fahmi Rosyadi bersama timnya dari
Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada (UGM), mengkaji efek sitotoksik
ekstrak etanolik kayu secang dalam menghambat sel kanker payudara.
Ketertarikannya meneliti tanaman berbahasa latin Caesalpinia sappan L. ini
karena ia menyadari, betapa tinggi angka kematian yang disebabkan oleh
kanker payudara. Kanker payudara merupakan pembunuh nomor tiga di dunia
menurut WHO, kata Fahmi, di Semarang, Selasa (26/8) pagi.
Lewat karya ilmiah yang berjudul Potensi Optimistik Ekstrak Etanolik
Kayu Secang sebagai Anti-Politerasi Sel Kanker Bertarget Molekuler pada
HER2, Fahmi dan kawan-kawannya membawa hasil penelitiannya itu dalam
kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-27 di Universitas
Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, akhir Agustus 2014 lalu. Kerja kerasnya
dalam meneliti secang membawa mereka meraih medali emas untuk kategori
presentasi penelitian. Pengumuman pemenang dilaksanakan pada Kamis
(28/8) lalu.
Mahasiswa kelahiran Banyuwangi ini telah mencintai dunia pengobatan
sejak kecil. Besar di Surabaya, ia bercita-cita untuk bisa masuk UGM dan
bergabung bersama mahasiswa lainnya di Fakultas Farmasi. Setelah
keinginannya itu tercapai, ia mengembangkan kecintaannya terhadap dunia
farmasi dengan meneliti. Tidak heran, setelah bergabung dengan kelompok
program kreativitas mahasiswa (PKM), Fahmi mengaku betah berlama-lama di
laboratorium. Wah! (Aline, Ratih)

Foto: Aline PIH

Kinanta Arya Bagaspati

Foto: WJ PIH

Bagi sebagian siswa, mata pelajaran Matematika sering menjadi momok.


Harus dihindari. Namun tidak bagi Kinanta, siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Purwokerto, Jawa Tengah. Baginya, Matematika seakan telah menjadi bagian
dari hidupnya. Tiada hari tanpa Matematika. Maka, ia sangat menyukai mata
pelajaran yang mengandalkan olah otak dan logika ini.
Berkali-kali mengikuti kejuaraan tingkat nasional maupun internasional,
putra pasangan Dinar Aryasena dan Dewi Sekarsari ini kerap meraih medali
emas. Sebut saja pada ajang Korea International Mathematics Competition
(KIMC) di Daejeon, Korea Selatan, pada pertengahan Juli 2014 lalu. Ia berhasil
membawa pulang medali emas untuk kategori kelompok dan medali perak
untuk kategori individu. Selain itu, Kinanta juga mendapatkan medali emas
pada kompetisi International Mathematics Contest (IMC) yang diselenggarakan
di Singapura pada 1-4 Agustus 2014.
Ia mengatakan, mendapatkan medali emas tidak semata-mata datang
begitu saja. Saya mempersiapkan diri dengan matang, seperti mengikuti
pembinaan dari sekolah, tuturnya,usai menerima penghargaan dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, di Jakarta, Sabtu
(16/8).
Sebelumnya, ia juga mengikuti olimpiade di Bulgaria dan Taiwan. Pada dua
kompetisi ini, lagi-lagi ia berhasil mengantongi medali. Medali emas saat di
Bulgaria dan medali perak ketika berlomba di Taiwan.
Kinanta adalah contoh siswa yang berhasil mengharumkan nama Indonesia
di mata dunia. Ia adalah peraih medali emas pada Olimpiade Sains Nasional
(OSN) tingkat SD pada 2011 dan medali perak pada OSN tingkat SMP.
Prestasi tidak bisa didapat tanpa ada usaha dan giat belajar. Yang tidak
boleh dilupakan adalah berdoa, kata Kinanta, yang juga menjadi juara kelas di
sekolahnya. (Seno)

Vous aimerez peut-être aussi