Vous êtes sur la page 1sur 5

PENGARUH AROMATHERAPY TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR

A. Latar Belakang
Konsentrasi sangat dibutuhkan terutama dalam proses belajar, kualitas
pemahaman siswa tergantung pada konsentrasinya ketika mengikuti pelajaran
tersebut. Konsentrasi belajar adalah pemusatan fungsi jiwa dan pemikiran
seseorang (Hornby & Siswoyo, 1993; Slameto, 2003; Djamarah, 2008) terhadap
objek yang berkaitan dengan belajar (penerimaan informasi tentang pelajaran).
Konsentrasi dalam proses pembelajaran merupakan modal dasar untuk dapat
mencapai prestasi belajar yang lebih baik.
Banyak studi yang telah dilakukan berkaitan dengan
meningkatkan konsentrasi belajar, di antaranya penggunaan
aromaterapi untuk meningkatkan konsentrasi belajar (Agustini &
Sudhana, 2014). Aromaterapi merupakan pengobatan alternatif
dengan menggunakan sari tumbuhan aromatik murni berupa
bahan cairan tanaman yang mudah menguap dan senyawa
aromatik lain dari tumbuhan (Primadiati, 2002). Aromaterapi
sering

diartikan

sebagai

penggunaan

minyak

atsiri

untuk

meningkatkan kesehatan dan vitalitas tubuh, pikiran, serta jiwa


dengan cara inhalasi, mandi rendam, kompres, pemakaian
topikal dan pijat (Jaelani, 2009).
Menurut Shah, Sen, Patel, Patel, Patel, dan Prajapati (2011)
aromaterapi mempengaruhi kinerja sistem limbik yang mengatur

emosi, memori, dan kemampuan belajar. Handerson (2007)


menyatakan bahwa aromaterapi memiliki beberapa fungsi di
antaranya menjadi alat relaksasi dan meningkatkan konsentrasi.
Hongratnarowakit

(2004)

menemukan

bahwa

aromaterapi

memberikan efek yang signifikan pada gelombang otak dengan


menemukan adanya aktivitas pada gelombang alpha, betha,
serta tetha. Hal ini menunjukkan bahwa aromaterapi memiliki
fungsi untuk meningkatkan konsentrasi.
Beberapa jenis aromaterapi yang terbukti dapat membantu
meningkatkan

konsentrasi

seperti

aroma

lavender

yang

meningkatkan ketenangan, meningkatkan keseimbangan, dan


rasa nyaman sehingga membantu menciptakan konsentrasi
penuh. Peppermint memiliki aroma segar dan kuat sehingga
dapat meningkatkan konsentrasi (Setiyanti, 2008). Sandalwood
bermanfaat untuk mengurangi gangguan konsentrasi (Setiyanti,
2008).

Eucalyptus

memiliki

efek

keseimbangan

dan

meningkatkan konsentrasi (Setiyanti, 2008). Dan aroma green


tea yang membangkitkan semangat (Setiyanti, 2008).
Uraian di atas menunjukkan bahwa aromaterapi dapat
meningkatkan konsentrasi belajar.

Penelitian yang dilakukan

oleh Ni Made Yanthi Ary Agustini dan Hilda Sudhana (2014)


terkait pengaruh aromaterapi terhadap konsentrasi belajar siswa

tidak

terbukti,

meskipun

menurut

beberapa

subjek

yang

diwawancarai menyatakan bahwa aromaterapi meningkatkan


konsentrasi mereka ketika mengerjakan soal ulangan umum.
Hal

ini

dapat

dipengaruhi

oleh

dua

faktor,

internal

berkaitan dengan kondisi dan kesiapan belajar subjek, dan


eksternal berkaitan dengan prosedur penelitian. Penelitian ini
dilakukan

saat

subjek

melakukan

ulangan

umum,

dan

peningkatan konsentrasi dilihat dari nilai yang diperoleh subjek.


Hal ini berkaitan dengan proactive history bias yaitu bias
pengetahuan subjek sebelum manipulasi eksperimen diberikan.
Bagaimana subjek menyerap mata pelajaran sebelumnya tidak
dikontrol

sehingga

dapat

mempengaruhi

subjek

ketika

mengerjakan soal ulangan. Bisa jadi subjek berkonsentrasi penuh


namun tidak mengetahui jawabannya sehingga berpengaruh
pada hasil ulangan subjek.
Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil penelitian ini
adalah seberapa lama subjek diberikan aromaterapi. Hal ini
berkaitan
sensoris

dengan
terhadap

bagaimana
aromaterapi,

subjek

mengalami

sehingga

dapat

adaptasi
diketahui

pengaruh aromaterapi terhadap peningkatan konsentrasi secara


efektif.

Dari sinilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian


yang

berjudul

pengaruh

aromaterapi

terhadap

konsentrasi

belajar dengan menggunakan subjek dan prosedur penelitian


yang berbeda. Hasil penelitian dapat dijadikan masukan sebagai
pertimbangan pihak terkait untuk membantu meningkatkan
konsentrasi belajar siswa maupun individu.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas maka, rumusan masalah penelitian ini
adalah :
adakah pengaruh aromaterapi terhadap konsentrasi belajar?

C. Metode
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas: Aromaterapi
b. Variabel Terikat
: Konsentrasi Belajar
2. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa
pada salah satu sekolah dasar di Pekanbaru
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan dua kali
pengukuran

yaitu

pre-test

dan

post

menggunakan skala konsentrasi belajar

test

dengan

4. Metode Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji statistik independent sample t-test.

DAFTAR PUSTAKA
Agustini, Ni Made Yanthi Ary., Sudhana, Hilda. 2014.
Pengaruh pemberian aromaterapi terhadap konsentrasi siswa
kelas V sekolah dasar dalam mengerjakan soal ulangan umum.
Jurnal Psikologi Udayana. 271-278.
Yogasara, Thedy., Siswanto, Daniel., Fransiscus, Hanky.,
Catharina. 2014. Pengaruh jenis musik dan aromaterapi terhadap
kemampuan kognitif mahasiswa untuk tiap tipe kepribadian.
LPPM Universitas Katolik Parahyangan.

Vous aimerez peut-être aussi