Vous êtes sur la page 1sur 18

GPS dan Perhubungan Udara

Dr. Hasanuddin Z. Abidin


E-mail : hzabidin@gd.itb.ac.id
Versi :Mei 2007

Kelompok Keilmuan Geodesi


Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10, Bandung

GPS dan
Perhubungan Udara
GPS adalah komponen penting dari FANS
(Future Air Navigation System)
yang berbasiskan satelit
Communication

FANS

Navigation
Surveillance

GPS (USA)
GLONASS (Rusia)
GALILEO (Europe)
Hasanuddin Z. Abidin, 2007

Sejarah Singkat Navigasi


Dulu Sekarang : Astronomi Geodesi
OK untuk Lintang, relatif jelek untuk Bujur
sampai jam yang akurat ditemukan ~1760

Abad 13
1907
1912
1930s
1940s
1960s
1970s
1980s
2000s

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Magnetic Compass
Gyrocompass
Radio Direction Finding
Radar dan INS (Inertial Nav. System)
Loran-A
Omega dan Satelit Doppler
Loran-C
GPS dan GLONASS
GNSS (GPS, GLONASS, Galileo)
Hasanuddin Z. Abidin, 2004

Global Positioning System (GPS)


Nama resminya NAVSTAR GPS
(NAVigation Satellite Timing and
Ranging Global Positioning System).
Sistem navigasi dan penentuan
posisi berbasiskan satelit.
Sistem militer yang dioperasikan oleh
Dept. Pertahanan Amerika Serikat dan
dikelola secara bersama oleh Komite
Nasional PNT.
Pengembangan sistem : 1973 - 1994.
Cakupan seluruh dunia.
Beroperasi secara kontinyu.
Tidak tergantung cuaca.
Dapat digunakan oleh banyak
orang pada saat yang sama.

Didesain untuk memberikan


informasi tentang posisi dan
kecepatan tiga-dimensi, serta
informasi waktu.
Hasanuddin Z. Abidin, 2004

KEMAMPUAN GPS

GPS dapat memberikan


informasi tentang posisi,
kecepatan, dan waktu secara
cepat, akurat, murah, dimana
saja di bumi ini pada setiap
saat tanpa tergantung cuaca.

Ketelitian posisi
beberapa mm sampai
beberapa meteran

Ketelitian kecepatan
beberapa cm/detik

GPS adalah satu-satunya


sistem navigasi ataupun
sistem penentuan posisi,
selama beberapa abad ini,
yang mempunyai karakteristik
prima seperti tersebut.

Ketelitian waktu
beberapa nanodetik

Hasanuddin Z. Abidin, 2003

GPS dan Navigasi Pesawat

Penggunaan ruang udara


yang lebih fleksibel
Penentuan route terbang
yang lebih bervariasi
Pelayanan navigasi yang
relatif lebih baik.
Ketergantungan terhadap
kondisi cuaca akan sangat
jauh berkurang

Hasanuddin Z. Abidin, 1994

Automatic Dependent Surveillance


GPS
Satelit
Komunikasi

posisi & kecepatan

Separasi
jalur terbang
(lateral & longitudinal)
dapat diperkecil

posisi & kecepatan


Air Traffic
Control

Menghemat bahan bakar


dan memperpendek
waktu penerbangan

Hasanuddin Z. Abidin, 1994

GPS dan Pendaratan Pesawat


GPS

Seandainya disertifikasi

Air Traffic Control

Lebih murah dari ILS


maupun MLS
Liputan sinyal yang lebih luas
Membuka kemungkinan
pembukaan banyak lapangan
udara baru
Meningkatkan kapasitas
pendaratan

Landasan
Hasanuddin Z. Abidin, 1994

Persyaratan Ketelitian dan Integritas


Dalam Penerbangan Udara
Fase

Sub-Fase

Ketelitian (Source Accuracy )


2drms (meter)

Oceanic
En-Route/
Terminal

Approach
and Landing

Fase
En-Route/
Terminal
Approach
and
Landing

Domestic
Terminal
Remote
Special Helicopter
Operation
Non-Precision
CAT I
Precison
CAT II
CAT III

1000 (normal and high traffic de nsity)


2000 (low traffic density )
500
1000 - 4000
500 (high traffic density )
1000 - 2000 (low traffic density )
100
Lateral : 17.1
Vertikal : 4.1
5.2
1.7
4.1
0.6

Sub-Fase
Oceanic
Domestic
Terminal
Non-Precision
CAT I
Precison
CAT II
CAT III

Time-to-Alarm (detik)
30
30
10
10
6
2
2
Hasanuddin Z. Abidin, 1998

Spektrum Ketelitian Posisi GPS


ABSOLUTE
POSITIONING

SPS with selective availability


50 m

SPS without selective availability


5m
PPS with anti-spoofing

Since
2 May
2000

3m

PPP surveying
10 cm
DIFFERENTIAL
POSITIONING

2m
1m
5 cm

3 mm

differential code
carrier-smoothed code

ambiguity-resolved carrier phase


static survey (carrier phase)

1 mm
1 cm
10 cm
1m
10 m
100 m
SPS = Standard Positioning Service (for civilian).
PPS = Precise Positioning Service (for military and authorized users).
PPP = Precise Point Positioning (using phases)
Hasanuddin Z. Abidin, 2007

Mekanisme Kerja Segmen Sistem Kontrol GPS


Hasanuddin Z. Abidin, 2007

Pengamatan
(L1, L2, P(Y) Code,
C/A Code)

Monitor
Station

Monitor
Station

Monitor
Station

Monitor
Station

Monitor
Station

Master Control Station

di upload
setiap x jam

Pengiriman
(S-band),
sekali/hari

salah satu dari


Ground Control Station

Ephemeris, Clock Data


Control Parameters

. Pemrosesan data
. Pengontrolan Satelit
. Pengoperasian sistem

Kalau ada permasalahan


dengan satelit, pengguna
baru tahu setelah x jam

Level integritas ini


belum memadai untuk
penerbangan sipil

Metode Pemantauan Integritas GPS

Sistem GPS mampu memenuhi persyaratan ketelitian untuk tahaptahap penerbangan sipil, tapi persyaratan integritasnya belum.

Untuk itu dalam hal integritas, GPS harus dipantau dan diperkuat
dengan metode/sistem lainnya.
Metode-metode Internal
Metode RAIM (Receiver
Automous Integrity
Monitoring)
Metode Integrasi Sistem
- GPS/Baro-Altitude
- GPS/INS/IRS/AHRS
- GPS/LORAN-C
- GPS/Omega
- GPS/Multi-Sensor FMCS
- GPS/VOR-DME/RNAV

Metode-metode Eksternal
Metode GIC (GPS Integrity Channel)
- Ground-Based Communication
- Satellite-Based Communication
Metode Differential GPS (DGPS)
- Wide Area DGPS (WADGPS)
- Local Area DGPS (LADGPS)
GIC + DGPS + Ukuran Jarak Tambahan
- Wide Area Augmentation System (WAAS)
- Local Area Augmentation System (LAAS)

Hasanuddin Z. Abidin, 1998

Pelayanan GPS untuk Penerbangan


Fase Penerbangan
En-Route
Oceanic
Domestic
Non-Precision
Approach
Category - I
and Landing
Category - II
Category - III

Integrity
GPS & RAIM
WAAS
WAAS
WAAS & LAAS
LAAS
LAAS

Availability
GPS & RAIM
WAAS
WAAS
WAAS & LAAS
LAAS
LAAS

Accuracy
GPS & RAIM
GPS & RAIM
GPS & RAIM
WAAS & LAAS
LAAS
LAAS

WAAS (Wide Area Augmentation System) umumnya mencakup suatu


wilayah negara, seperti Amerika Serikat atau Indonesia; sedangkan
LAAS (Local Area Augmentation System) mencakup suatu kawasan
tertentu di sekitar suatu lapangan terbang.
Pada RAIM, receiver GPS di pesawat menggunakan informasi berlebih
dari satelit-satelit GPS lainnya (> 4 satelit) untuk mengecek integritas
dari solusi navigasi yang diperoleh.

Hasanuddin Z. Abidin, 1998

Wide Area Augmentation System


Satelit GPS
Satelit Komunikasi
memancarkan

Vektor Koreksi Diferensial


Informasi Integritas Satelit
Sinyal Pengukuran Jarak

Wide Area
Master Site (WAMS) :
Pusat Pengolahan Data
Pengiriman data

Wide Area Reference Sites (WARS),


contoh untuk USA ada 20-30 buah

WAAS

Hasanuddin Z. Abidin, 1998

Wide Area Augmentation System

http://www.mitrecaasd.org/

WAAS

LAAS

Ref : waas.stanford.edu/research/laas.htm

Bagaimana dengan
status penggunaan GPS
dalam dunia penerbangan
di Indonesia ?

Vous aimerez peut-être aussi