Vous êtes sur la page 1sur 3

ASKEP PADA BAYI BARU LAHIR DG IRDS (IDIOPATHIC RESPIRATORY

DISTRESS SYNDROME )

A. PENGERTIAN
Distress Pernafasan adh penyakit paru yg akut dan berat terutama menyerang bayi preterm
( Wong,Donna.L )
IRDS adh keadaan hipoksia dan cidera paru yg terjadi akibat atelektasis primer yg luas.
( Crowin,Elizabeth,2000 ).
B. ETIOLOGI
Deffisiensi surfaktan
Absorbsi cairan paru tdk lancar ( takhipnea transient pd BBl )
Aspirasi mekonium
Pneumonia bakteri/virus
Sepsis
Obstruksi mekanis/hipotermia.
RDS dilihat dari deffisiensi surfakatan
C. FAKTOR RESIKO
Prematuritas : 5%-10 % dari bayi prematur
D. GAMBARAN KLINIS
Peningkatan kecepatan pernafasan
Kulit kehitaman akibat hipoksia
Retraksi dinding dada
Pernafasan cuping hidung
Banyak bayi selamat dr IRDS,dimana gx mereda dan hilang biasanya dalam 3 hr
E. PENATALAKSANAAN
1. Pencegahan mencakup intervensi perilaku dan terapi farmakologis utk menunda persalinan
atau menghentikan persalinan,dan menentukan usia kehamilan scr tepat utk memperkecil
persalinan premature mml operasi sesar.
2. Kortikosteroid 24 jam sblm persalinan bayi premature.
3. Pengobatan supportif :
Terapi Oksigen
Lingkungan yg tenang
Dukungan nutrisi
Evaluasi BGA
4. Pemberian surfaktan buatan.

F. KOMPLIKASI
Displasia bronkopulmonaris
Tanda-tanda dr dispnea dpt berlanjut dan menyebabkan kelelahan,kegagalan
pernafasan,kematian bayi biasanya dlm 3 hari.
G. PENGKAJIAN
Takhipnea ( diawal kmd apnea )
Retraksi substernal
Krekels inspirasi
Mengorok ekspiratori
Pernafasan cuping hidung
Sianosis
Pernafasan sulit
Bila berlanjut ;
Lemah,lesu
Tdk responsive
Sering mengalami periode apnea
Penurunan bunyi nafas
Ggn termoregulasi
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tdk efektif B.D deffisiensi surfaktan dan ketidakstabilan alveolar.
Tujuan : Pasien menunjukkan oksigenasi adekuat
Intervensi :
a. Posisikan pasien utk ventilasi yg maksimum:
Posisi nyaman ( flower tinggi )
Hindari pakaian atau bedong yg ketat
Gunakan bantal/bantalan utk pertahankan jln nafas tetap terbuka.
b. Tingkatkan istirahat dan tidur.
c. Atur aktifitas utk meminimalkan energi
d. Beri surfaktan ssi petunjuka pabrik ( u/ menurunkan tegangan permukaan alveolar)
Penghisapan selang ET sblm pemberian surfaktan
Hindari penghisapan minimal 1 jam stlh pemberian surfaktan
Observasi peningkatan pengembangan dada stlh pemberian surfaktan.
e. Pantau pengukuran gas dan pembacaan SaO2
2. Resiko tinggi cidera krn peningkatan TIK B.D imaturitas SSP dan respon stress fisiologis.
Tujuan :
TIK normal
Tdk ada bukti hemoragi ventrikel
Intervensi :

Kurangi stimulasi lingkungan krn respon stress:


Atur jadwal utk istirahat/tidur.
Gunakan pengananan minimal/pegang bayi hanya jk perlu.
Hindari bicara keras
Batasi pengunjung
Kaji dn atasi nyeri dg metode farmakologis dan nonfarmakologis.
Hindari obat hipertonik dan cair ( dpt meningkatkan aliran drh serebral )
Tinggikan TT 15 s.d 20 derajat utk menurunkan TIK
Pertahankan oksigenasi adekuat ( Hipoksia dpt meningkatkan aliran drh serebral dan TIK
Hindari membalik memiringkan kepala dg tiba-tiba ( membatasi aliran drh arteri karotis dan
oksigenasi yg adekuat keotak )

Vous aimerez peut-être aussi