Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABORTUS
Disusun Oleh :
Achmad Nur Ansyah, S.Ked
J500090098
Yanuar Murna Istifrat , S.Ked
J500100034
Nindya Anggraeni P , S.ked
J500100085
Anjar Widarini, S.Ked
J500100098
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Aborsi
Terlepas
TUJUAN
Definisi
abortus
Etiologi abortus
Klasifikasi abotus
Patofisiologi abortus
Manifestasi klinis abortus
Diagnosis abortus
Penatalaksanaan abortus
Pencegahan perdarahan uterus pasca
evakuasi pembedahan pada abortus
trimester pertama
Prognosis abortus
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Berat anak
Istilah
< 500gr
Abortus
kehamilan
< 20mgu
500-1000gr
Partus imaturus
(preterm)
28-37mgu
1000-2500gr
Partus prematurus
37-42mgu
>42 minggu
>2500gr
Partus maturus
Partus serotinus
Persalinan
(posterm)
lewat
waktu
ETIOLOGI
A. Faktor janin
B. Faktor maternal
Penyakit vaskuler.
Kelainan endokrin.
Trauma : jarang.
Kelainan uterus.
Faktor psikosomatik.
C. Faktor eksternal
Radiasi.
PATOGENESIS
A. Abortus Iminens
Perdarahan pervaginam.
Ancaman terjadinya abortus.
Hasil konsepsi masih dalam uterus.
Uterus membesar, sebesar tuanya kehamilan.
Dilatasi uterus .
Mules sedikit/.
Tes kehamilan +.
B. Abortus Insipien
Perdarahan pervaginam >>>.
Hasil konsepsi masih dalam uterus & dlm
proses pengeluaran.
Uterus membesar, sebesar tuanya
kehamilan.
Dilatasi serviks +.
Mules lebih sering dan bertambah kuat.
Tes kehamilan +.
C. Abortus Inkompletus
Pengeluaran sebahagian hasil konsepsi.
Masih ada sisa tertinggal didalam uterus.
Besar uterus tidak sesuai umur kehamilan.
Dilatasi serviks +.
Jaringan dapat diraba dalam kavum uteri/tertonjol dari
OUE.
Perdarahan dapat banyak sekali syok hemoragik.
D. Abortus Kompletus
Semua hasil konsepsi sudah keluar.
Perdarahan sedikit.
Besar uterus tidak sesuai umur kehamilan.
Dilatasi uterus .
Tes kehamilan + 7-10hr pasca abortus.
E. Missed Abortus
Tertahannya hasil konsepsi yang telah mati
didalam uterus.
Pertumbuhan uterus mengecil dengan fundus
yang tidak bertambah tinggi.
Kanalis servikalis tertutup dan ada darah
sedikit.
Biasanya tiada keluhan.
Kadang diawali dengan tanda abortus iminens
namun hilang spontan /setelah pengobatan.
Tanda kehamilan sekunder menghilang .
Tes kehamilan (1 minggu setelah fetus mati).
F. Abortus Habitualis
Abortus spontan 3x berturut-turut.
Etiologi (60%):
- Kel. zigot : kel kromosom
- Gangguan fungsi endometrium : kel. hormonal,
gangguan nutrisi, penyakit infeksi, kelainan
imunologik dan faktor psikologis.
- Kel. anatomik pada uterus : hipoplasia uterus,
uterus bikornis, laserasi serviks uteri yang luas,
tumor uterus khususnya mioma, dan inkompeten
serviks uteri.
Pemeriksaan :
- HSG
- BMR dan kadar yodium darah
KLASIFIKASI
II. ABORTUS PROVOKATUS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG/
KOMPLIKASI
Perdarahan.
Perforasi.
Infeksi
: tetanus.
Syok hipovalemik & syok sepsis.
DIAGNOSA BANDING
Gejala
Ket
Abortus
Kista ovarium
Infeksi pelvis
Amenore
Ada (75%)
Semua
Tidak ada
Ada (25%)
Perdarahan
Sedikit
Banyak
Tidak ada
Bisa ada
Banyak
Tidak
Tidak
Tidak
Pireksia
Dibawah 38oc
Tidak
Tidak
Diatas 38oC
Massa
Dibawah
Tidak
Ada
Ada bilateral
Sedikit
Membesar
Tidak
Tidak besar
vaginal
Perdarahan
abnormal
pelvis
Uterus
membesar
Nyeri
Hebat
Tidak
Hebat
Nyeri
Anemia
Ada
Bisa ada
Tidak
Tidak
Lekositosis
Bisa ada
Tidak
Tidak
Ada
(diatas 20.000)
(+) 75%
Reaksi
(+)
Tidak
Tidak
PENATALAKSANAAN
A. Abortus iminems
USG
B. Abortus insipiens
C. Abortus inkomplit
USG
D. Abortus komplit
USG
Antibiotika profilaksis.
E. Missed abortion
Dx pasti : USG
F. Abortus septik
Kuretase + uterotonika.
kelompok2
kelompok3
PROGNOSA
Mayoritas pada penderita yang mengalami
abortus mempunyai prognosa yang tergantung
pada cepat atau tidaknya kita mendiagnosa dan
mencari etiologinya.
Komplikasi yang sering ditimbulkan antara lain
adalah:
- Pendarahan
- Perforasi
- Syok, infeksi
KESIMPULAN
Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi
pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu
atau berat janin kurang dari 500 gram atau buah
kehamilan belum mampu untuk hidup diluar
kandungan.
Etiologi dari abortus sebagian besar diakibatkan
oleh kelainan pertumbuhan hasil konsepsi.
Diagnosa biasanya tidak dapat ditentukan dalam
satu kali pemeriksaan, melainkan memerlukan
waktu pengamatan untuk menilai tanda-tanda
tidak tumbuhnya janin.