Vous êtes sur la page 1sur 33

REFERAT

ABORTUS

Pembimbing : dr. Heryurisianto, Sp.OG

Disusun Oleh :
Achmad Nur Ansyah, S.Ked
J500090098
Yanuar Murna Istifrat , S.Ked
J500100034
Nindya Anggraeni P , S.ked
J500100085
Anjar Widarini, S.Ked
J500100098
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Aborsi

merupakan komplikasi umum dari


kehamilan baik secara spontan atau
diinduksi.
Menurut WHO dan Guttmacher, sekitar
68.000 wanita mati setiap tahunnya
dikarenakan komplikasi yang disebabkan
oleh unsafe abortion dan sekitar dua juta
sampai tujuh juta wanita setiap tahunnya
selamat dari unsafe

Terlepas

dari jenis aborsi, salah satu


komplikasi yang paling umum dilihat
adalah perdarahan persisten yang sering
karena hasil konsepsi.
Misoprostol,
prostaglandin E1 analog
sintetik, telah banyak digunakan untuk
pematangan serviks sebelum induksi
persalinan
dan
bahkan
untuk
menginduksi persalinan dan untuk
kontrol perdarahan postpartum.

TUJUAN
Definisi

abortus
Etiologi abortus
Klasifikasi abotus
Patofisiologi abortus
Manifestasi klinis abortus
Diagnosis abortus
Penatalaksanaan abortus
Pencegahan perdarahan uterus pasca
evakuasi pembedahan pada abortus
trimester pertama
Prognosis abortus

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Suatu proses berakhirnya suatu kehamilan, dimana janin belum


mampu hidup di luar rahim dengan kriteria usia kehamilan < 20
minggu atau berat janin < 500 gram.

Berakhirnya kehamilan menurut lamanya kehamilan dapat dibagi menjadi:


Lama

Berat anak

Istilah

< 500gr

Abortus

kehamilan
< 20mgu

Persalinan kurang bulan


20-28mgu

500-1000gr

Partus imaturus

(preterm)

28-37mgu

1000-2500gr

Partus prematurus

Persalinan kurang bulan


(preterm)

37-42mgu

>42 minggu

>2500gr

Partus maturus

Persalinan cukup bulan (aterm)

Partus serotinus

Persalinan
(posterm)

lewat

waktu

ETIOLOGI
A. Faktor janin

Kelainan telur, blighted ovum, kerusakan embrio, atau kelainan


kromosom (monosomi, trisomi, atau poliploidi).

Lingkungan kurang sempurna (endometrium).

Abnormalitas pembentukan plasenta (hipoplasi trofoblas).

Gangguan Sirkulasi Plasenta

Pengaruh dari luar, seperti : radiasi, virus, obat-obatan.

B. Faktor maternal

Infeksi maternal : Virus, bakteri, parasit.

Penyakit vaskuler.

Kelainan endokrin.

Faktor imunologis : inkompatibilitas sistem HLA.

Trauma : jarang.

Kelainan uterus.

Faktor psikosomatik.

C. Faktor eksternal

Radiasi.

Obat-obatan : antagonis asam folat, antikoagulan, dll.

Bahan kimia : arsen, benzen dll.

PATOGENESIS

< 10mgu: hasil


konsepsi keluar
lengkap.
>10-12mgu: sering
ada sisa.

KLASIFIKASI DAN GEJALA KLINIS


KLASIFIKASI

1)ABORTUS SPONTAN (TERJADI DG.SENDIRI)


ABORTUS IMMINENS
ABORTUS INSIPIENS
ABORTUS INKOMPLETUS
ABORTUS KOMPLETUS
MISSED ABORTION
ABORTUS HABITUALIS
2)ABORTUS PROVOKATUS (DISENGAJA)
ABORTUS PROVOKATUS TERAPEUTIK /
MEDISINALIS
ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS

KLASIFIKASI DAN GEJALA KLINIS


I. ABORTUS SPONTAN

A. Abortus Iminens
Perdarahan pervaginam.
Ancaman terjadinya abortus.
Hasil konsepsi masih dalam uterus.
Uterus membesar, sebesar tuanya kehamilan.
Dilatasi uterus .
Mules sedikit/.
Tes kehamilan +.

B. Abortus Insipien
Perdarahan pervaginam >>>.
Hasil konsepsi masih dalam uterus & dlm
proses pengeluaran.
Uterus membesar, sebesar tuanya
kehamilan.
Dilatasi serviks +.
Mules lebih sering dan bertambah kuat.
Tes kehamilan +.

C. Abortus Inkompletus
Pengeluaran sebahagian hasil konsepsi.
Masih ada sisa tertinggal didalam uterus.
Besar uterus tidak sesuai umur kehamilan.
Dilatasi serviks +.
Jaringan dapat diraba dalam kavum uteri/tertonjol dari
OUE.
Perdarahan dapat banyak sekali syok hemoragik.

D. Abortus Kompletus
Semua hasil konsepsi sudah keluar.
Perdarahan sedikit.
Besar uterus tidak sesuai umur kehamilan.
Dilatasi uterus .
Tes kehamilan + 7-10hr pasca abortus.

E. Missed Abortus
Tertahannya hasil konsepsi yang telah mati
didalam uterus.
Pertumbuhan uterus mengecil dengan fundus
yang tidak bertambah tinggi.
Kanalis servikalis tertutup dan ada darah
sedikit.
Biasanya tiada keluhan.
Kadang diawali dengan tanda abortus iminens
namun hilang spontan /setelah pengobatan.
Tanda kehamilan sekunder menghilang .
Tes kehamilan (1 minggu setelah fetus mati).

F. Abortus Habitualis
Abortus spontan 3x berturut-turut.
Etiologi (60%):
- Kel. zigot : kel kromosom
- Gangguan fungsi endometrium : kel. hormonal,
gangguan nutrisi, penyakit infeksi, kelainan
imunologik dan faktor psikologis.
- Kel. anatomik pada uterus : hipoplasia uterus,
uterus bikornis, laserasi serviks uteri yang luas,
tumor uterus khususnya mioma, dan inkompeten
serviks uteri.
Pemeriksaan :
- HSG
- BMR dan kadar yodium darah

G. Abortus Infeksious & Septik


A. infeksious : abortus yang disertai infeksi pada
genitalia.
A. septik : abortus infeksious berat disertai
penyebaran kuman atau toksin ke dalam
peredaran darah atau peritoneum.
Gejala : panas, takikardi, perdarahan
pervaginam yang berbau, uterus yang membesar
lembek, serta nyeri tekan dan leukositosis.
Bisa sampai sepsis.
Biasanya pada abortus inkompletus dan lebih
sering pada abortus buatan yang dikerjakan oleh
yang bukan ahli.

KLASIFIKASI
II. ABORTUS PROVOKATUS

Abortus yang disengaja, baik dengan obat-obatan


maupun dengan alat.
Abortus medisinalis
Abortus kriminalis

PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG/

Doppler : menentukan janin masih


hidup/tidak & prognosis.
Pemeriksaan kadar fibrinogen.
Tes kehamilan.
Pemeriksaan lain sesuai dengan keadaan
dan diagnosis pasien.

KOMPLIKASI
Perdarahan.
Perforasi.
Infeksi

: tetanus.
Syok hipovalemik & syok sepsis.

DIAGNOSA BANDING
Gejala

Ket

Abortus

Kista ovarium

Infeksi pelvis

Amenore

Ada (75%)

Semua

Tidak ada

Ada (25%)

Perdarahan

Sedikit

Banyak

Tidak ada

Bisa ada

Banyak

Tidak

Tidak

Tidak

Pireksia

Dibawah 38oc

Tidak

Tidak

Diatas 38oC

Massa

Dibawah

Tidak

Ada

Ada bilateral

Sedikit

Membesar

Tidak

Tidak besar

vaginal
Perdarahan
abnormal

pelvis
Uterus

membesar
Nyeri

Hebat

Tidak

Hebat

Nyeri

Anemia

Ada

Bisa ada

Tidak

Tidak

Lekositosis

Bisa ada

Tidak

Tidak

Ada
(diatas 20.000)

(+) 75%
Reaksi

(+)

Tidak

Tidak

PENATALAKSANAAN
A. Abortus iminems

USG

Tirah baring sampai perdarahan berhenti pulang.

Tidak boleh berhubungan seksual selama 2minggu.

B. Abortus insipiens

Perdarahan tidak banyak abortus spontan.

<12 minggu + perdarahan kuretase.

> 12 minggu infus oksitosin 10 IU dalam dekstrose 5% 500 ml


dimulai 8tpm sampai terjadi abortus komplit.
Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal
pengeluaran plasenta manual.
Pasca tindakan : perbaikan KU, uterotonika, antibiotika profilaksis.

C. Abortus inkomplit

USG

Kuretase (kuret vakum).

Bila disertai syok, atasi syok terlebih dahulu.

Perdarahan hebat : pengeluaran manual segera kuretase.

Uterotonika + antibiotika profilaksis.

D. Abortus komplit

USG

Tidak diperlukan tindakan khusus/pengobatan.

Bila anemia : obat hematinik.

Antibiotika profilaksis.

E. Missed abortion

Dx pasti : USG

Bila hipofibronogenemia : transfusi darah segar/fibrinogen.

< 12 minggu : dilatasi serviks kuretase.

> 12 minggu : infus oksitosin 10 IU dalam dekstrose 5% 500cc


20tpm kuretase.
Pasca tindakan : infus oksitosin + antibiotika.

F. Abortus septik

Penanggulangan infeksi : antibiotika adekuat.

Keseimbangan cairan tubuh.

Bila perdarahan banyak : transfusi darah.

Kuretase + uterotonika.

PENCEGAHAN PERDARAHAN UTERUS SETELAH EVAKUASI


PEMBEDAHAN PADA ABORTUS TRIMESTER PERTAMA

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Aramide, et


al mengenai penggunaan misoprostol oral dalam
pencegahan perdarahan uterus pasca evakuasi
pembedahan pada abortus trimester pertama
dengan penelitian komparatif dari 3 agen
uterotonik.

kelompok 1 : Oral Misoprostol 400g

kelompok2

: Intravenous Ergometrine 0.5mg

kelompok3

: Intravenous Oksitosin 10IU

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa


misoprostol
oral
terbukti
efektif
dalam
mengurangi prevalensi dan jumlah perdarahan
vagina setelah evakuasi bedah pada abortus
trimester
pertama
dibandingkan
dengan
kelompok lain. Disamping itu misoprostol oral
memiliki kelemahan yaitu berefek samping pada
gastrointestinal.

PROGNOSA
Mayoritas pada penderita yang mengalami
abortus mempunyai prognosa yang tergantung
pada cepat atau tidaknya kita mendiagnosa dan
mencari etiologinya.
Komplikasi yang sering ditimbulkan antara lain
adalah:
- Pendarahan
- Perforasi
- Syok, infeksi

KESIMPULAN
Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi
pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu
atau berat janin kurang dari 500 gram atau buah
kehamilan belum mampu untuk hidup diluar
kandungan.
Etiologi dari abortus sebagian besar diakibatkan
oleh kelainan pertumbuhan hasil konsepsi.
Diagnosa biasanya tidak dapat ditentukan dalam
satu kali pemeriksaan, melainkan memerlukan
waktu pengamatan untuk menilai tanda-tanda
tidak tumbuhnya janin.

Dalam pencegahan perdarahan uterus pasca


evakuasi pembedahan pada abortus trimester
pertama,
penggunaan
single-dose
oral
misoprostol terbukti efektif daripada pemberian
parenteral oxytocin maupun ergometrin dalam
mengurangi jumlah dan durasi dari perdarahan
pervaginam.

Vous aimerez peut-être aussi