Vous êtes sur la page 1sur 24

OLEH :

Oktasia Resti Franela


Meryanus

Autisme diambil dari kata Yunani


Autos yg berarti diri sendiri, dan
Isme yg berarti suatu aliran.
Berarti suatu faham yg tertarik hanya
pada dunianya sendiri.
Sidroma autisme juga disebut
kelainan tumbuh kembang yg
pertama kali dideskripsikan oleh Leo
Kanner, psikiater dari Universitas
John Hopkins, AS.

DEFINISI

Gangguan Komunikasi
1) terlambat berbicara / sama sekali belum dapat
berbicara,
2) sangat sulit utk memulai atau mempertahankan
percakapan dgn orang lain,
3) komunikasi dgn gerakan/bahasa tubuh,
4) mengulang ulang kata,
5) meracau dgn bahasanya sendiri,
6) tidak memahami pembicaraan orang lain.

1) Kurang responsif thd isyarat sosial,


2) Tidak mau menatap mata,
3) Apabila dipanggil tidak menengok,
4) Tdk mau bermain dgn teman sebaya, senang
menyendiri,
5) Tdk mampu mekspresikan rasa
senang/keinginannya secara spontan,
6) Tidak ada empati.

1) cuek thd lingkungan,


2) asyik dgn dunianya sendiri,
3) semaunya sendiri, tidak mau diatur,
4) perilaku tdk terarah (mondar-mandir, lari-lari, manjatmanjat, berputar-putar, lompat-lompat, teriak-teriak),
5) agresif atau menyakiti dirinya sendiri,
6) tantrum (mengamuk) oleh sebab yg tak jelas,
7) melamun/bengong, terpakau pada benda berputar atau
benda yg bergerak,
8) kelekatan thd benda tertentu,
9) perilaku yg ritualistik.

1) tertawa, menangis, marah-marah tanpa


sebab,
2) emosi tidak terkendali,
3) rasa takut yg tidak wajar.

1) menjilat-jilat benda,
2) mencium-cium benda,
3) menutup telinga bila mendengar suara keras
dgn nada tertentu,
4) tak suka memakai baju dgn bahan kasar,
5) sangat tahan thd sakit.

Penyebab utama belum diketh dgn pasti. Autisme


diduga disebabkan oleh gangguan neurologi pada
SSP;
1) Faktor genetik,
2) Gg pertumb sel otak pada janin,
3) Gg pencernaan,
4) Keracunan logam berat,
5) Gg auto-imun.

Faktor Presdisposisi
1.
2.
3.

Teori Psikodinamika, Mahler


Teori Biologik: adanya gangguan pada otak
Teori Dinamika Keluarga

Faktor Presipitasi
Or tu dgn anak autistik biasanya memp intelegensi yg
cukup tinggi, >kepribadiannya bercorak obsesif,
>tidak memiliki kehangatan,
>interaksi orang tua dgn anak yg menyimpang serta
>adanya stres yg berat pada awal kehidupannya, shg
anak kurang mendapat stimulasi dalam proses tumbuh
kembang.

>Anak dgn autisme biasanya kurang responsif thd


orang lain, cenderung menarik diri dari kontak
sosial juga disertai dgn gg komunikasi verbal dan
non verbal yg berat (echolalia).
>Respon bizar thd lingk spt: stereotipik,
bergoyang2, berputar2, mutilasi diri a.l: menggigit2
jari, memukul2 badannya, mebentur2kan kepala,
tdk disertai halusinasi, waham serta inkoherensi.

Pada bayi austistik tdk berespon


pada penglihatan & suara orang
lain, tdk ada senyum sosial, tdk
ada perasaan senang bila berada
di dekat ibunya, tidak mau
berusaha mgapai seseorang
scr fisik,

serta tak ada reaksi thd or la.


Perilaku ini sering disalah artikan
bayi yg penurut tak ada keg
berimajinasi, vol & nada suara
abnormal, isi pembicaraan srg
terbalik, terjadi echolalia serta
mgunakan bahasa sendiri.

Mekanisme Koping;
(1) Menarik diri: terjadi dmn seseorang menemukan kesulitan
dalam membina hub secara terbuka dgn orang lain,
(2) Regresi: suatu mekanisme pertahanan ego yg paling
mendasar yg digunakan oleh seseorang yg psikosis. Perilaku
seperti anak-anak dan tehnik tehnik yg dirasa aman untuk
digunakan.

Penatalaksanaan
Autisme
Penatalaksanaan autisme bukan
untuk menyembuhkan atau gangguan
tidak dapat disembuhkan (not curable) ,
namun bisa diterapi (treatable).
Maksudnya kelainan yg ada di otak
diperbaiki, namun gejala yg ada
pada penderita autisme tak dapat
dikurangi.

1. Terapi Perilaku
Dgn memodifikasi PL yg spesifik diharapkan dpt
membuang perilaku yg bermasalah.
Dalam st penelt dikatakan dgn terapi yg intensif
selama 1 2 th, anak yg masih muda ini dpt
mhasilkan peningkatan IQ dan fungsi adaptasinya
lebih tinggi dibanding kelp anak yg tdk mperoleh
terapi yg intensif.
Agresivitas yg cukup banyak didptkan pada anak
autisme memerlukan penanganan yg spesifik

2. Psikoterapi.

Psikodinamika psikoterapi yg dilakukan pada


anak yg lebih kecil, termasuk terapi bermain yg
tdk terstruktur sdh tdk sesuai lagi.
Psikoterapi individual, baik dgn atau tanpa obat
mungkin lebih sesuai pada mereka yg telah
memp fungsi lebih baik.
Saat usia mereka meningkat, mungkin timbul
perasaan cemas/depresi krn mereka menyadari
kelainan & kesukaran dalam membina hub dgn
orang.

3. Terapi Obat
Pada sekelompok anak autisme dgn
gejala spt temperantrum, agresivitas
dan stereotip, pemberian obat obat yg
sesuai dapat merup salah satu bagian
dari program terapi komprehensif.

4. Terapi Wicara

>Semua penyandang autisme akan mengalami


gg bicara dan berbahasa.
>O/ki terapi wicara adalah sebuah keharusan
bagi mereka yg perlu diperhatikan dari terapis
yg menangani terapi wicara.
>T/u orang tuanya harus bisa membedakan bhw
penderita autisme sangat berbeda dgn
penderita gg bicara saja.

5. Terapi Okupasi
Terapi ini diberikan pada anak anak
yg mengalami gangguan perkemb
motorik halus seperti jari jari untuk
melatih menulis.

6. Terapi Khusus

Pendidikan khusus adalah pendidikan yg


berstruktur bagi para penyandang autisme.
Sistem satu guru adalah sangat penting o/k sulit
memusatkan perhatian dalam kelas yg besar.
Dgn adanya perbaikan, maka secara bertahap
dimasukkan ke dalam kelompok kecil sebelum
masuk sekolah yg normal.

Terimakasih

Vous aimerez peut-être aussi