Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
c. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik tetap dilakukan dengan tehnik head to toe, tetapi lebih
difokuskan pada :
17
1) Gejala Kardinal
Terjadi perubahan pada nadi, respirasi dan tekanan darah.
2) Abdomen
a) Inspeksi: akan tampak adanya pembengkakan (swelling) rongga perut
dimana dinding perut tampak mengencang (distensi)
b) Auskultasi: bising usus 4x/menit
c) Palpasi: nyeri tekan pada kuadran kanan bawah, masa abdomen
d) Perkusi: pekak
d. Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium : terdiri dari pemeriksaan darah lengkap dan test protein reaktif
(CRP). Pada pemeriksaan darah lengkap ditemukan jumlah leukosit antara
10.000-20.000/ml (leukositosis) dan neutrofil diatas 75%, sedangkan pada
CRP ditemukan jumlah serum yang meningkat.
2. Radiologi : terdiri dari pemeriksaan ultrasonografi dan CT-scan. Pada
pemeriksaan ultrasonografi ditemukan bagian memanjang pada tempat yang
terjadi inflamasi pada apendiks. Sedangkan pada pemeriksaan CT-scan
ditemukan bagian yang menyilang dengan apendikalit serta perluasan dari
apendiks yang mengalami inflamasi serta adanya pelebaran sekum.
18
No
1
1
Diagnosa
Keperawatan
2
Nyeri
akut
berhubungan
Agens cedera :
3
yang Setelah diberikan asuhan
dengan keperawatan selama..... x24
jam diharapkan nyeri pasien
teratasi dengan kriteria hasil:
Biologis
(inflamasi,
Skala nyeri 0 dari 0-10
infeksi)
skala
nyeri
yang
yang ditandai dengan:
diberikan.
Pasien tidak mengeluh
DS:
nyeri
Pasien mengeluh nyeri Pasien tidak meringis
pada perut bagian Pasien tidak gelisah.
kanan bawah
TTV dalam batas normal
0-10 skala nyeri yang
N : 60-100 X/MNT
diberikan
RR : 16-24 X/MNT
Pasien
mengatakan
TD
: 100-120/60-80
MmHg
nyeri seperti melilit
S
: 36,8-37,40 C
......................................
...................................... ..........................................
...................................... ..........................................
..........................................
DO:
Pasien
tampak
meringis
Rencana Tindakan
Rasional
4
5
Mandiri
1. Kaji nyeri, catat lokasi, 1. Berguna
dalam
pengawasan
karakteristik, skala nyeri (0keefektifan
obat,
kemajuan
10). Selidiki dan laporkan
penyembuhan
dan
intervensi
perubahan nyeri dengan cepat
lanjutan yang akan diberikan.
dengan tehnik PQRST
2. Kaji TTV (N)
KOLABORASI
9. Menghilangkan
nyeri,
mempermudah
kerja
sama
dengan
9. Berikan analgetik (ketorolak
intervensi terapi lain contoh batuk
trometamin,
metamizol
dan ambulasi.
Na, dan tramadol HCl)
sesuai indikasi.
20
10. Membunuh
bakteri
antibiotika
menyebabkan peradangan
yang
10. Berikan
[sefalosporin generasi III
(sefotaksim
dan
seftriakson), sefalosporin
generasi IV (sefpirom),
metronidazol,
aminoglikosida
(gentamisin),
penisilin
(ampisilin),
dan
karbapenem
(meropenem)]
Konstipasi
yang Setelah
dilakukan
asuhan
berhubungan dengan:
keperawatan
selama
Fisiologis
(Asupan .x24jam,
diharapkan
serat tidak cukup)
konstipasi dapat teratasi
Fungsional (Kebiasaan
dengan criteria hasil:
defekasi tidak teratur)
Pasien mengatakan dapat
DS:
buang air besar
Pasien
mengatakan
Pasien
mengatakan
dalam beberapa hari ini
perutnya tidak terasa
tidak buang air besar
penuh lagi
Pasien
mengatakan
Asupan makanan berserat
tidak
dapat
adekuat
mengeluarkan feses
Inspeksi: normal
Pasien
mengatakan
Auskultasi: bising usus
MANDIRI
1.
Kaji
faktor-faktor
penyebab konstipasi
2.
Auskultasi bising usus
3.
Anjurkan
untuk
mengonsumsi
tinggi
makanan
(sayuran
serat
dan
buah-
buahan)
4.
Dorong
pasien
untuk
meningkatkan
aktivitas
yang
optimal
KOLABORASI:
5. Konsultasikan dengan ahli
gizi mengenai diet serat
normal (5-12x/menit)
Palpasi: tidak teraba masa
tinggi
lancar
adanya pembengkakan
(swelling) rongga perut
dimana dinding perut
tampak
mengencang
(distensi)
Auskultasi: bising usus
hipoaktif (4x/menit)
Palpasi: nyeri tekan
pada
kuadran
kanan
22
diberikan
asuhan
diharapkan
masalah
ansietas
MANDIRI
1. Beri kesempatan pasien untuk
mengungkapkan perasaannya.
Pasien
merasa
DO :
Pasien tampak cemas dan
gelisah.
Pasien tampak bingung
Tangan pasien tampak
terhadap
berat
3. Agar
pasien
kembali
menyerahkan
kesehatannya
.............................................
.............................................
berkurang
pasien,
keadaannya.
Pasien
mengatakan
dioperasi
.......................................
.......................................
........................................
empati
untuk
.............................................
apa
Pasien mengatakan takut
mau
dengan
dan
2. Untuk
DS:
4. Libatkan
keluarga
jadi
membantu
akan
dalam
sangat
menurunkan
penjelasan
tentang
pasien
dapat
dialihkan
ansietasnya.
penyakitnya.
KOLABORASI
7. Lakukukan kolaborasi dalam
pemberian anti depresan
sesuai dengan delegatif
sedikit gemetar
Pasien tampak takut
......................................
......................................
.........................................
dokter.
Keterangan ;
Beri tanda () pada check list yang bermasalah
Lingkari nomer pada intervensi yang akan diberikan
24
3. Implementasi
Pelaksanaan/implementasi merupakan tahap keempat dalam proses keperawatan
dengan melaksanakan berbagai strategi keperawatan (tindakan keperawatan) yang telah
direncanakan. Dalam tahap ini perawat harus mengetahui berbagai hal, diantaranya
bahaya fisik dan perlindungan kepada pasien, teknik komunikasi, kemampuan dalam
prosedur tindakan, pemahaman tentang hak-hak pasien tingkat perkembangan pasien.
Dalam tahap pelaksanaan terdapat dua tindakan yaitu tindakan mandiri dan tindakan
kolaborasi (Aziz Alimul, 2009, page 111).
4. Evaluasi
a. Nyeri akut teratasi
b. Konstipasi teratasi
c. Ansietas teratasi
25