Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kelompok 6 :
Maria Brigita Octsea
12.60.0013
Ifa Natalia
12.60.0022
Prisila Kartin
12.60.0054
Maria Priscilla
12.60.0058
Wijayanti Juniarti
12.60.0060
Dina Patria
12.60.0076
Belinda Christina
12.60.0215
Yulius C. Nessi
12.60.0217
Pengertian Bank
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan
untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang
dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banque atau banca yang
berarti bangku. Para bankir Florence pada masa Renaissans melakukan transaksi mereka
dengan duduk di belakang meja penukaran uang, berbeda dengan pekerjaan kebanyakan
orang yang tidak memungkinkan mereka untuk duduk sambil bekerja.
Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Usaha perbankan meliputi tiga
kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya
5. Deposito berjangka
Deposito berjangka adalah simpanan dalam rupiah atau valuta asing milik seseorang
yang penarikannya dilakukan setelah jangka waktu tertentu (satu bulan, dua bulan,
tiga bulan, satu tahun) menurut perjanjian antara bank dengan penyimpan (deposan).
6. Traveler cheque
Traveler cheque adalah cek berpergian yang dijual (kebanyakan dalam US$ 10 dan
kelipatan yang genap) untuk dipakai oleh orang yang tidak menghendaki membawa
uang tunai saat mereka berpergian.
7. Warkat pasar uang
Warkat pasar uang merupakan instrument surat-surat berharga pasar uang antarbank,
antara lain : Interbank call money, Interbank time deposit, Interbank deposit on call,
Sertifikat deposito antarbank, Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang.
8. Jual beli valuta asing
Jual beli valuta asing dilakukan oleh bank umum yang telah mendapat izin dari Bank
Indonesia. Bank yang memiliki izin ini disebut bank devisa.
9. Transfer (Pengiriman uang)
Transfer adalah fasilitas layanan jasa berupa jasa pengiriman uang yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat yang dibatasi oleh jarak yang cukup jauh sehingga
masyarakat mudah untuk mengirim sejumlah uang kepada keluarga atau rekan yang
jaraknya berjauhan, baik di dalam maupun di luar negeri.
10. ATM (Automatic Teller Machine)
ATM merupakan mesin untuk pengambilan uang tunai ketika nasabah membutuhkan
segera sejumlah uang tunai dengan menggunakan kartu ATM.
11. Berbagai jenis kredit
Kredit dapat diambil dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh bank, baik kredit
untuk kebutuhan konsumsi maupun untuk kebutuhan produksi.
menerima transaksi masuk atau menyetorkan tambahan dana. Penerapan antrian ini
mengharuskan peserta untuk mengelola likuiditasnya secara bijaksana, agar seluruh
transaksinya dapat terselesaikan dengan baik di akhir hari.
BI-RTGS juga dilengkapi dengan mekanisme Gridlock Resolution. Mekanisme ini
bertujuan untuk mencegah kemacetan (gridlock) yaitu kondisi dimana sejumlah
peserta tidak mampu menyelesaikan kewajibannya karena masih menunggu
tagihannya diselesaikan. Gridlock Resolution dijalankan secara otomatis pada BIRTGS pada setiap waktu tertentu,
Untuk
memperlancar
proses
penyelesaian
akhir
transaksi
pada
BI-RTGS,
audit.
Kegiatan
audit
ini
dilakukan
terhadap
aplikasi
maupun
Indonesia
sebagai
Penyelenggara
(Operator)
Sistem
BI-RTGS
kepatuhan
peserta
terhadap
ketentuan
yang
telah
Peserta BI-RTGS terdiri dari seluruh bank dan lembaga selain bank. Keanggotaan
peserta BI-RTGS dibedakan menjadi Peserta Langsung dan Peserta Tidak Langsung.
Peserta Langsung adalah peserta yang dapat mengirimkan transaksi RTGS dengan
menggunakan identitas
2. SKNBI
SKNBI adalah sistem transfer dana elektronik yang meliputi kliring debet dan kliring
kredit yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan secara nasional. Sejak
dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tahun 2005, SKNBI berperan penting dalam
pemrosesan aktivitas transaksi pembayaran, khususnya untuk memproses transaksi
pembayaran yang termasuk Retail Value Payment System (RVPS) atau transaksi
bernilai kecil (retail) yaitu transaksi di bawah Rp.100 juta.
memperoleh
persetujuan
Bank
Indonesia
untuk
mengelola
dan
4. Kantor Bank yang akan menjadi peserta menyediakan perangkat kliring, antara
lain meliputi perangkat TPK dan jaringan komunikasi data baik main maupun
backup.
Penyelenggaraan SKNBI terdiri dari 2 (dua) sub sistem, yaitu :
1. Kliring Debet
a. Meliputi kegiatan kliring penyerahan dan kliring pengembalian, digunakan
untuk transfer debet antar Bank yang disertai dengan penyampaian fisik
warkat debet (cek, bilyet giro, nota debet dan lain-lain).
b. Penyelenggaan kliring debet dilakukan secara lokal di setiap wilayah kliring
oleh PKL.
c. PKL akan melakukan perhitungan kliring debet berdasarkan DKE debet yang
dikirim oleh peserta.
d. Hasil perhitungan kliring debet secara lokal tersebut selanjutnya dikirim ke
Sistem Sentral Kliring (SSK) untuk diperhitungkan secara nasional oleh PKN.
2. Kliring Kredit
a. Digunakan untuk transfer kredit antar bank tanpa disertai penyampaian fisik
warkat (paperless).
b. Penyelenggaraan kliring kredit dilakukan secara nasional oleh PKN.
c. Perhitungan kliring kredit dilakukan oleh PKN atas dasar DKE kredit yang
dikirim peserta.
Transaksi yang dapat diproses melalui sistem kliring meliputi transfer debet dan
transfer kredit yang disertai dengan pertukaran fisik warkat, baik warkat debet (cek,
bilyet giro, nota debet dan lain-lain) maupun warkat kredit. Khusus untuk transfer
kredit, nilai transaksi yang dapat diproses melalui kliring dibatasi di bawah
Rp100.000.000,00 sedangkan untuk nilai transaksi Rp100.000.000,00 ke atas harus
dilakukan melalui Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (Sistem
BIRTGS).
Perbedaan mendasar antara sistem RTGS dan SKNBI adalah menyangkut
penyelesaiannya (settlement). Untuk transfer dana antar bank melalui RTGS,
diselesaikan secara satu per satu transaksi (gross settlement) dan waktu
penyelesaiannya lebih cepat (real time settlement) sepanjang waktu jam operasional
sistem RTGS. Sedangkan untuk transfer dana antar bank melalui SKNBI, settlement
melalui proses multilateral netting (kliring) terlebih dahulu, pada waktu tertentu di
jam operasional SKNBI.
Melalui SKNBI, masyarakat akan dikenai biaya lebih murah, yakni hanya Rp1.000
kepada bank pengirim. Sementara itu, pengenaan biaya bank ke nasabah ditetapkan
masing-masing bank. Untuk RTGS, nasabah dikenai biaya antara Rp7.000 dari pukul
08.00 WIB hingga 15.00 WIB, dan Rp15.000 untuk transaksi di atas pukul 15.00
WIB. Kendati lebih murah, namun nasabah yang menggunakan SKNBI memang
belum cukup banyak. Sebab, nasabah lebih banyak menggunakan RTGS. Rata-rata
volume transaksi masih 200-300 ribu transaksi. Padahal, layanan ini bermanfaat bagi
nasabah ritel yang kirimannya maksimal Rp100 juta.
Berdasarkan data BI, hingga Desember 2011, nilai transfer antarbank menggunakan
RTGS memang masih yang tertinggi dibandingkan ATM dan SKNBI. Pada periode
tersebut, nilai rata-rata harian transaksi ATM, SKNBI, dan RTGS masing-masing
sebesar Rp869,68 miliar, Rp2,24 triliun, dan Rp271,60 triliun. Sementara itu, dari segi
volume transaksi harian antara ATM, SKNBI, dan RTGS masing-masing 737.305 kali
transaksi, 231.315 transaksi, dan 65.428 transaksi
Adalah L/C yang sewaktu-waktu dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak
oleh opener atau oleh issuing bank tanpa memerlukan persetujuan dari
beneficiary.
4. Irrevocable L/C
Irrevocable L/C adalah L/C yang tidak bisa dibatalkan selama jangka berlaku
(validity) yang ditentukan dalam L/C tersebut dan opening bank tetap
menjamin untuk menerima wesel-wesel yang ditarik atas L/C tersebut.
Pembatalan mungkin juga dilakukan, tetapi harus atas persetujuan semua
pihak yang bersangkutan dengan L/C tersebut.
5. Availability at any bank
L/C tersebut boleh dicairkan di bank manapun yang ditunjuk oleh pihak
beneficiary. Kondisi ini sangat diharapkan oleh piha seller, karena dengan
kondisi ini Issuing Bank wajib mencari correspondent bank untuk
berhubungan dengan Advising Bank yang di tunjuk oleh pihak seller. Dan
biaya yang timbul akan ditanggung oleh Issuing Bank dengan mendebit
rekening buyer.
6. Available only at Bank A
Artinya seller harus manunjuk bank yang memiliki correspondent dengan
Bank A untuk melakukan pencairan L/C. Dan Advising Bank wajib
menanggung biaya correspondent yang timbul dengan mendebit rekening
seller.
Keuntungan menggunakan L/C:
1. Importir/pembeli akan menerima barang dan membayar dengan harga pasti
sesuai dengan syarat-syarat didalam L/C.
2. Eksportir/penjual akan menerima pembayaran atas penyerahan barang
dengan pasti sesuai dengan syarat-syarat dalam L/C.
3. Memberikan rasa aman untuk eksportir/importir atas hak dan kewajiban
masing-masing.
3 Macam Letter of Credit ;
1. Commercial Letter of Credit : merupakan instrument pembayaran utama,
dimana proses pembayaran dilakukan oleh bank begitu dokumen diterima.
2. Standby Letter of Credit : merupakan instrument pembayaran kedua setelah
instrument pembayaran yang lain (Telex Transfer, Cash on Delivery, dll).
Artinya Standby Letter of Credit hanya akan dicairkan apabila buyer tidak
memenuhi kewajibannya untuk membayar dengan menggunakan instrument
utamanya. Standby Letter of Credit hanya merupakan alat yang menunjukkan
Keterangan :
1. Antara pembeli dan penjual barang terjadi kontrak pembelian/penjualan
dengan syarat pembayaran menggunakan SKBDN.
2. Pembeli membuka AKBDN di Issuing bank sebesar nilai kontrak.
3. Issuing bank memberitahukan kepada Paying bank bahwa SKBDN atas
nama pemohon telah dibuka.
4. Paying bank selanjutnya meneruskan ke pihak beneficiary bahwa SKBDN
telah dibuka.
5. Penjual selanjutnya mengirimkan bawang yang diperjanjikan melalui
perusahaan pengangkutan.
6. Bukti penerimaan barang selanjutnya diserahkan kepada pihak bank dan
kepada pihak pembeli.
7. Bank penerbit (issuing bank) memberitahukan kepada bank pembayar
bahwa barang telah diterima sesuai dengan spesifikasi yang tertulis dalam
SKBDN.
8. Bank pembayar meneruskan kepada beneficiary dan melakukan negosiasi
pembayaran.
9. Beneficiary selanjutnya menandatangani wesel yang diterbitkan bank
pembayar.
10. Bank pembayar menyerahkan wesel yang diterbitkan kepada bank penerbit
SKBDN untuk segera dipenuhi.
11. Bank pembayar membebankan kepada pihak applicant untk memenuhi
deluruh setoran jaminan.
12. Bank penerbit memberikan konfirmasi bahwa seluruh dana untuk SKBDN
dimaksudkan telah efektif.
13. Bank pembayar melakukan pembayaran kepada beneficiary.
4. Bank Garansi (BG)
Bank garansi adalah semua garansi yang diterima atau diberikan oleh suatu bank
untuk pihak tertentu baik perorangan atau badan usaha yang dinyatakan oleh bank
akan dipenuhi kewajibannya dari pihak yang dijamin tersebut kepada pihak lainnya
selaku penerima jaminan apabila pada waktu tertentu telah ditetapkan pihak dijamin
tidak dapat memenuhi kewajibannya/pembayarannya (cidera janji). Menurut Bank
Indonesia, bank garansi adalah jaminan pembayaran yang diberikan kepada pihak
penerima jaminan apabila pihak yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya.
Tiga pihak yang terlibat dalam Bank Garansi :
1. Bank sebagai pihak pemberi jaminan
disebut
Penjamin
(Bank
1. Berdasarkan bentuknya :
Penerimaan atau penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi baik
dalam rangka pemberian kredit, risk sharing dan standby loan maupun
dalam rangka pelaksanaan proyek seperti bid bonds, performance bonds,
kontrak kerja.
Jaminan pemeliharaan : bank garansi diberikan kepada nasabahuntuk
kepentingan pemilik proyekdalam rangka pemeliharaan suatu proyek
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kontrak kerja yang telah
ditandatangani. Besarnya nilai garansi minimal adalah 5% dari harga/nilai
kontrak kerja.
Perdagangan : bank garansi yang diberikan kepada pihak pabrikan untuk
kepentingan agen atau levelansir produk-produk pabrik tersebut. Bertujuan
untuk menjamin pihak pemasok (supplier, pabrikan) yang memasok
barang dagangan yang digunakan atau diperlukan oleh nasabah dalam
kepada dinas bea dan cukai untuk pembayaran bea masuk barang impor.
Cukai rokok : bank garansi yang diberikan dalam rangka menjamin atas
pembayaran kewajiban cukai, bea masuk, serta pungutan lainnya yang
5. Jasa Remittance
Jasa remittance adalah jasa pengiriman uang. Ini adalah kegiatan mengirim dana dari
suatu daerah ke daerah lain atau suatu negara ke negara lain. Jasa pengiriman uang ini
biasanya digunakan oleh para pekerja asing di luar negeri mengirim uang untuk
keluarganya di negara asal.
Terdapat 2 (dua) jenis remittance, yaitu:
1. Outgoing Remittance (Outward Remittance), yaitu kiriman uang dari Indonesia ke
bank di luar/dalam negeri dalam mata uang asing.
2. Incoming Remittance (Incoming Remittance), yaitu kiriman uang dari bank
luar/dalam negeri ke Indonesia dalam mata uang asing.
Bagaimana cara mengirim uang tersebut? Kelompok kami memilih Western Union
sebagai contoh. Berikut ini adalah cara mengirim uang tersebut :
1. Melengkapi Formulir 'Pengiriman Uang'
Kunjungi lokasi agen Western Union dan isi formulir 'Pengiriman Uang'. Pastikan
memasukkan seluruh informasi pada formulir dalam Bahasa Inggris dan
menggunakan huruf kapital.
2. Sertakan formulir yang telah terisi, Uang yang akan di kirim dan kartu identitas
yang masih berlaku
Berikan jumlah uang yang (pengirim) akan kirimkan bersama dengan tarif layanan
pengiriman yang sesuai, form yang sudah diisi lengkap, dan kartu identitas yang
masih berlaku kepada agen. (untuk orang asing: paspor yang masih berlaku)
3. Bubuhkan tanda tangan pada tanda terima bukti transaksi
Kita diharuskan untuk menandatangani tanda terima bukti transaksi apabila sudah
memverifikasi seluruh kelengkapan yang dibutuhkan di dalam tanda terima
tersebut. Salah satu detil dalam tanda terima tersebut adalah Nomor Transaksi
Pengiriman Uang (MTCN) kita. Kita dapat melihat status pengiriman uang anda
secara online dengan menggunakan Nomor Transaksi Pengiriman Uang (MTCN)
tersebut.
4. Hubungi orang yang akan menerima kirimkan
Setelah mengirim diharapkan menghubungi orang yang akan menerima kiriman
uang, dan beritahu informasi-informasi yang dibutuhkan oleh nya, seperti nama
lengkap (seperti yang tertulis di formulir 'Pengiriman Uang), jumlah kiriman,
Nomor Transaksi Pengiriman Uang (MTCN), dan negara asal pengiriman uang.
Jangan memberitahu detil transaksi ini kepada orang lain selain penerima yang
sudah kita tunjuk.
5. Lacak keberadaan uang kita
Lihat di tautan "pelacakan" pada halaman utama dari website Western Union
(http://www.westernunion.co.id/id/MoneyTransferLink).
Kita
dapat
melacak
status uang kita dengan mengetik nama (seperti yang tertera di formulir
'Pengiriman Uang') dan Nomor Transaksi Pengiriman Uang (MTCN).
Kita juga dapat menghubungi (021) 3040-5730 (hanya berlaku untuk telepon dari
Indonesia) untuk memeriksa status pengiriman uang kita.
6. Unsecured Loans (Pinjaman tanpa jaminan)
Pinjaman tanpa jaminan adalah uang yang dipinjamkan dari satu pihak kepada pihak
lain tanpa jaminan untuk mengamankan pembayaran tersebut. Dalam kebanyakan
kasus, jenis pinjaman ini dianggap agak berisiko tinggi, karena pemberi pinjaman
biasanya tidak memiliki cara untuk memaksa peminjam untuk mematuhi persyaratan
atau melakukan pembayaran pada waktu yang singkat atas tindakan hukum. Untuk
alasan ini, sebagian besar pinjaman tanpa jaminan membawa tingkat bunga yang
relatif tinggi dan sering hanya tersedia bagi mereka dengan nilai kredit yang kuat.
Atas tiga alasan orang mengambil pinjaman tanpa jaminan adalah untuk
mengkonsolidasi utang ke dalam satu pinjaman mungkin lebih murah, untuk
melaksanakan proyek-proyek bisnis, kredit konsumsi atau untuk membeli
barang kebutuhan pribadi.
Ketika memutuskan apakah layak atau tidak Anda mendapat pinjaman tanpa
jaminan, pemberi pinjaman akan melihat riwayat kredit pribadi Anda dan
menilai
berapa
banyak
resiko
kredit yang
ketika
pihak Bank meminjamkan uang. Tingkat suku bunga yang ditawarkan akan
mencerminkan seberapa besar tingkat resiko pinjaman tanpa jaminan.
Sumber Referensi
http://akhmadsubairiyanto.blogspot.com/2010/03/sistem-kliring-nasional-bankindonesia.html
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/291135-nasabah-lebih-banyak-transfer-dengan-rtgs
http://carapinjamanbank.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-bank-garansi.html
http://edratna.wordpress.com/2008/01/07/bank-garansi-apa-dan-bagaimana-kegunaannya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Letter_of_credit
http://koengback.wordpress.com/
http://mediatorinvestor.wordpress.com/artikel/mengenal-bank-garansi/
http://putra-finance-accounting-taxation.blogspot.com/2007/12/letter-of-credit-serie-2.html
http://pvaberizin.blogspot.com/2010/03/pengiriman-uang-money-remittance.html
http://smallnotepads.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-bank-garansi-1.html
http://www.bi.go.id/id/statistik/sistem-pembayaran/moneyremittance/Contents/Penyelenggara.aspx
http://www.westernunion.co.id/id/how_to_send.php
http://www.bii.co.id/corporate/loan/loc/Pages/Letter-of-Credit.aspx
http://www.bankmandiri.co.id/article/824867670210.asp?article_id=824867670210
http://www.wisegeek.com/what-is-an-unsecured-loan.htm
http://www.ehow.com/list_6705053_requirements-unsecured-loan_.html
http://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/sistem-setelmen/bi-rtgs/birtgs/Contents/Default.aspx
Taswan, Akuntansi Perbankan, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2005
UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998