Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Pembangkit listrik tenaga mikro hidro merupakan pembangkit listrik yang bersifat clean
energy, mudah diterapkan, dan cepat guna. Tujuan pembangunan PLTMH pada pintu air Mlirip
adalah untuk memanfaatkan energi potensial pada debit dan mengolahnya kembali agar
menghasilkan energi namun tidak mengubah fungsi dari pintu air itu sendiri.
Studi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar energi yang paling efektif bisa
dibangkitkan yang didasari oleh asas ekonomi. Analisa debit rencana menggunakan data debit
yang tercatat minimal 10 tahun dan menggunakan metode median-modus.
Hasil dari studi ini, perencanaan menggunakan debit desain sebesar 11m3/det dengan
tinggi jatuh effektif (net head) sebesar 7,9m, yang mampu menghasilkan energi sebesar 761,07
kW atau 6173,78MWh/tahun dan mampu mereduksi emisi gas karbon sekitar 4189 tCO2/tahun,
perencanaan ini didapat biaya pembangunan sebesar 31,34 Milyar rupiah dengan keuntungan
pertahun 6,06 Milyar rupiah, dariperhitungan didapat perameter kelayakan BCR: 1,67, NPV:
20,93, IRR: 21,57% sehingga pembangunan PLTMH layak secara ekonomi.
Kata kunci: PLTMH, debit, energi, emisi, kelayakan ekonomi
ABSTRACT
Micro Hydro Power is a power plant. It was designed with the clean energy, easy to
built, and fast in use. The water gate of micro hydro power in Mlirip aimed to utilizing the
potensial energy of discharge and turn it back into a new energy but not substitute for the
function of water gate.
In this, the most effective energy able to generate based on economic principle. The
discharge plan analysis used of discharge data with minimal recorded about 10 years and
utilized median-modus method.
The results of the study, the planning used design of discharge in amount of 11m3/sec
and effective net head in amount of 7,9m, which is capable to deliver energy around 761,07 kW
or 6172,78 MWh/year and be able to reduced carbon dioxide emission around 4189 tCO2/year.
The construction planning required cost of 31.34 billion rupiah with annual benefit around 6.06
billion rupiah. The results of calculation is feasibility value of BCR: 1,67, NPV: 20,93, IRR:
21,57 %. Thus, the development of micro hydro power is feasible economically.
Keywords: Micro Hydro Power, discharge, energy, emission, economic feasibility.
1. PENDAHULUAN
Kebutuhan energi di dunia terus
mengalami peningkatan termasuk di
Indonesia. Rata rata permintaan energi
dunia mengalami peningkatan sebesar
1,6% per tahun (International Energi
Agency-IEA). Sekitar 80% kebutuhan
Md b i 1
f
D. Modus
Dari
sekumpulan
data
atau
distribusi terdiri dari variable deskrit, yang
disebut Modus. Modus adalah variat yang
terjadi pada frekuensi yang paling banyak.
Sedang pada suatu ditribusi yang terdiri
dari variable kontinyu, yang disebut
dengan modus adalah variat yang
mempunyai kerapatan peluang maksimum
(maximum probability density). Sebelum
menghitung nilai modus, terlebih dahulu
data yang ada disusun dalam suatu
distribusi frekuensi interval kelas lalu nilai
modus dihitung dengan rumus sebagai
berikut (Soewarno-Jilid 1, 1995) :
f f1
Mo B i
( f f1 ) ( f f 2 )
n Q
E
C. Kavitasi
Kavitasi adalah suatu kejadian yang
timbul dalam aliran dengan kecepatan yang
besar, sehingga tekanan air menjadi lebih
kecil daripada tekanan uap air maksimum
di temperatur tersebut.
Best
(kW)
efficiency
10
0,91
50
0.94
100
0,95
250
0,955
500
0,96
1000
0,97
Kg CO2/kWh
0,754*
0,764
0
0
0,94
0,581
K. Analisa Ekonomi
Analisa ekonomi dilakukan untuk
mengetahui kelayakan suatu proyek dari
segi ekonomi. Dalam melakukan analisa
ekonomi dibutuhkan dua komponen utama
yaitu: cost (komponen biaya) dan benefit
(komponen manfaat). Dalam komponen
biaya (cost) terdapat beberapa hal yang
menyangkut
pada
pelaksanaan
pembangunan, mulai dari ide, studi
sosial
dipergunakan
untuk
analisa
kelayakan ekonomi dengan parameter nilai
NPV, BCR, IRR, dan cash back period.
3. PEMBAHASAN DAN HASIL
A. Kondisi Eksisting Pintu Air Mlirip
Direncanakan pembangunan PLTMH
ini menggunakan jenis pembendungan run
of river yaitu air sungai di hulu dibelokkan
dengan menggunakan dam yang dibangun
memotong air sungai, air sungai kemudian
diarahkan ke bangunan PLTMH kemudian
dikembalikan ke aliran semula di hilir,
maka air yang terpakai tidak akan
menggangu pendistribusian air untuk kota
Surabaya.
Menurut jenisnya PLTMH ini
dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 3. Kategori PLTMH Mlirip
No.
Kategori
Jenis
1
Teknis
run of river
Kapasitas
2
terpasang
1 x 760 kw
3
Tinggi Jatuh
7-7,9 m (rendah)
4
Debit disain
11 m3/det
Beban dasar
5
Ekonomi
(central grid)
Berdasarkan data detail enginer
design yang dikeluarkan oleh Perum Jasa
Tirta I bahwa pintu air pada bendung
Mlirip mempunyai 2 pintu dengan masingmasing lebar 5 meter dan 8.5 meter dengan
ketinggian elevasi dasar sebesar +13,00,
tinggi ambang +15,35 dengan elevasi muka
air normal +17,65 dengan kondisi aliran
bebas (free flow), berikut data teknis
bendung Mlirip :
a. Bendung/Dam
tipe
: Pelimpah berpintu (gated weir)
Panjang
: 22,35 m
Tinggi pilar diatas weir
: 5,5 m
El. puncak menara pintu air
: El. 27,15 m
Debi
t
m3/dt
11.0
21.0
31.0
Jumla
h
Turbi
n
1
2
2
Debit
Turbi
n
No.1
m3/dt
11
10,5
10,5
Debit
Turbi
n
No.2
m3/dt
10,5
20,5
Terla
mpau
i
Kega
galan
%
94
53
27
hari
343
194
98
hari
22
171
267
D. Bak Pengendap
Dalam perencenaan PLTA mlirip
merupakan PLTA dengan tekanan rendah,
maka diameter maksimum yang diizinkan
sebesar 0,5 mm. Data-data yang
dibutuhkan untuk perencanaan sebagai
berikut :
Debit rencana Qp = 21m3/det x 1,2 =
25,2m3/det
0,132
h
0,132
4,65
= 0,061
' = a v
= 0,061 + 0,301
= 0,0184
hv
( ' )
4,65 0,301
=
(0,07 0,0184 )
= 27,148 ~ 27 m
Menghitung lebar bak pengendap
dengan persamaan :
25,2
Q
=
B
h.v
4,65 0,3
= 18 m
Perhitungan lama waktu turun
butiran dengan persamaan :
h
t =
= 4,65 / 0,07
= 66,428 detik
E. Trashrack
Pada pintu air Mlirip sudah terdapat
Trash boom yang memiliki fungsi hampir
sama seperti Rack namun Trash boom
hanya menyaring benda benda yang
mengapung seperti tumbuhan Enceng
gondok dan sampah-sampah yang ada
dipermukaan,
maka
diperlukan
penambahan penyaring tambahan untuk
melindungi turbin.
Direncanakan pembangunan trash
rack menggunakan spesifikasi sebagai
berikut :
Sudut kemiringan
= 60o
Lebar Profil
= 0,01 m
Jarak antar profil
=1m
Koefisien profil
= 0,8
Kecepatan rata-rata aliran
= 1,08 m/det
Kecepatan aliran setelah melewati rack
adalah :
sb
v r (1,5 2.0)v
b
0,01 1
v r (1,5) 1,08
1
v r 1,64 m/det
L
1 21 y 3
0,0025 2
25,2 21 y
0,013 21 2 y
Persamaan diatas diselesaikan
dengan menggunakan metode iterasi, dan
hasilnya adalah y = 0,51m. Jadi kedalaman
normal di tailrace sebesar 0,51m dengan
debit sebesar 25,2m3/det , dengan elevasi
muka air 9,3 + 0,51 = +9,81. Tinggi jatuh
kotor (gross head) sebesar 17,65 9,81 =
7,84 m.
G. Saluran Inlet
Diameter pada inlet tergantung pada
jenis turbin, pada studi ini lebih cocok
menggunakan tipe Bulb, Tulbular, dan
Semi spiral . perhitungan lebar saluran
menggunaan persamaan berikut contoh
perhitungannya :
D
= 1,4 m
Bulb = 3d x 2d
L
= (3 x 1,4)
= 4,2 m
T
= (2 x 1,4)
= 2,8 m
Semi spiral case D = 3 x d = 4,2 m
Tulbular case D = 1,4 x d = 1,96 m
1
Diameter
Luas
Kecepatan
(m)
(m )
(m/dt)
Bulb
3.4
11.76
0.98
Semi
4.2
13.85
0.83
Tulbular
2.0
3.02
3.83
hf
(Bulp)
hf(Semi
Spiral)
hf(Tulbular)
0.00008
0.00008
0.00008
0.04
0.04
0.04
0.04
0.04
0.04
0.002
0.00241
0.001
0.00062
0.03
0.02551
0.025
0.109
0.018
0.100
0.374
0.509
9.63
9.81
9.63
9.81
9.63
9.81
7.909
7.734
7.918
7.743
7.508
7.334
1.36
1.24
6.35
1.39
1.27
6.49
I. Pembangkitan Energi
Produksi energi tahunan dihitung
berdasarkan tenaga andalan. Tenaga
andalan dihitung berdasarkan debit andalan
yang tersedia untuk PLTMH yang berupa
debit outflow dengan periode n harian,
dihitung dengan data-data sebagai berikut :
Debit desain
: 21 m3/dt
Jumlah turbin
: 2 buah turbin
Debit tiap turbin
: 10,5 m3/dt
Tinggi jatuh effektif : 7,909 m ( 1 turbin )
: 7,735m ( 2 turbin )
Efisiensi turbin
: 0,93
Efisiensi generator : 0,96
h operasi setahun
: 350 (10 hari untuk
pemeliharan)
Sistem operasi
: central grid
Tabel 7. Pembangkitan Energi
Uraian
Alternatif debit
Alternatif
11
21
31
Jumlah turbin
Tipe turbin
Bulp
Bulp
Bulp
11
10.5
10.5
10.5
20.5
7.900
7.909
7.909
7.735
7.598
Eff turbin
0.93
0.93
0.93
Eff generator
0.96
0.96
0.96
761.07
727.35
1061.65
711.30
1031.48
343
350
350
194
98
18265.62
17456.4
25479.67
17071.25
32741.29
6262.499
9345.985
10818.87
1.4
1.4
1155
942
2027
1
2
3
12%
12%
12%
BCR
1.67
1.10
0.80
NPV
IRR
20,930,748,462
6,855,266,143
(21,849,508,676)
21.57%
13.43%
9.03%
Paid
back
period
6.54
18.09
> 35
K. Pemilihan Alternatif
Dari kedua parameter kelayakan
maka studi ini maka dipilih alternatif 1,
dikarnakan memiliki suplai energi bersih
dan memiliki nilai NPV, BCR, dan IRR
terbesar, maka alternatif ini diinfestasikan ,
alternatif 1 memiliki parameter desain
sebagai berikut :
Debit desain : 11 m3/dt
Jumlah turbin : 1 unit turbin
Total biaya : Rp. 31,339,918,876,L. Revisi desain
Pada sub-bab pemilihan alternatif
dipilih disain berdasarkan jumlah debit
sebesar
11m3/det,
namum
dalam
perencanaan awal menggunakan debit
sebesar 21m3/det maka perlu adanya
perubahan perencanaan bangunan sipil
yang meliputi, bak penenang, kantong
dufor, dan perletakan rumah pembangkit.
1. Bak Penenang
Menghitung
panjang
bak
pengendap dengan persamaan :
hv
L
( ' )
4,65 0,157
=
(0,07 0,00965 )
= 12,152 ~ 12 m
Menghitung lebar bak pengendap
dengan persamaan :
13,2
Q
B
=
4,65 0,157
h.v
= 18 m
Menghitung lebar bak pengendap
dengan persamaan :
13,2
Q
=
B
4,65 0,157
h.v
= 18 m
2. Kantong Dufor
direncanakan kantong dufor dengan
spesifikasi
mengikuti
dimensi
bak
pengendap seperti berikut:
- Lebar
: 18 meter
- Panjang
: 12 meter
- Kadalaman : 4 meter
- Bentuk
: Limas segi tiga
- Jumlah
:l
- Penguras
: Culvert dengan
valve
- volume total : 972 m3
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan
perhitungan yang telah dilakukan dengan
memperhatikan rumusan masalah, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Debit andalan 92,65% yang digunakan
sebagai dasar untuk perencanaan
PLTMH adalah sebesar 11 m3/detik
(alternatif 1).
2. Tinggi jatuh efektif yang tejadi sebesar
7,9 m.
3. Desain bangunan seperti pada gambar
10, bangunan PLTMH dengan turbin
4. horizontal (Bulb) berjumlah satu buah
dikarenakan parameter ekonomi paling
menguntungkan / layak , dengan annual
energi dalam satu tahun sebesar
6262.49 MWh.
5. Kapasitas terpasang sebesar 1 x 761,07
kW
6. Parameter yang digunakan dalam
perhitungan analisa kelayakan ekonomi
pada studi ini adalah BCR :1,67 , NPV :
20,930,748,462.19, IRR :21,57%,
Payback Periode : tahun ke 6 bulan kedua.
Berdasarkan keterangan di atas dapat
disimpulkan bahwa secara ekonomi dan
(Department of Economic
Development).
Soemarto, C.D. 1987. Hidrologi Teknik
Edisi I. 213-214. Surabaya:
Usaha Nasional.
Soewarno. 1995. Hidrologi, Jilid 1.
Bandung: NOVA.
Varshney, R. S. 1977. Hydro-Power
Structure. India: N.C Jain at the
Roorkee Press.