Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Pengertian
Kanker Indung telur atau Kanker ovarium adalah tumor ganas pada
ovarium (indung telur) yang paling sering ditemukan pada wanita
berusia 50 70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar ke bagian lain,
panggul, dan perut melalui sistem getah bening dan melalui sistem
pembuluh darah menyebar ke hati dan paru-paru.
Kanker ovarium sangat sulit didiagnosa dan kemungkinan kanker
ovarium ini merupakan awal dari banyak kanker primer. (Wingo, 1995)
B. Etiologi
Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi
banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium,
diantaranya:
1. Hipotesis incessant ovulation
Teori menyatakan bahwa terjadi kerusakan pada sel-sel epitel ovarium
untuk
penyembuhan
luka
pada
saat
terjadi
ovulasi.
Proses
kanker
ovarium
primer
menurut
FIGO
(Federation
STADIUM III > tomor mengenai satu atau kedua ovarium dengan
implant di peritoneum di luar pelvis dan atau retroperitoneal positif.
Tumor terbatas dalam pelvis kecil tetapi sel histologi terbukti meluas ke
usus besar atau omentum.
1.
terdapat
adanya
pertumbuhan
(seeding)
3.
dengan
pemantauan
interval
terhadap efeh
minggu
sekali
dengan
melakukan
H. Asuhan Keperwatan
1. Pengkajian
1.
2.
3.
4.
5.
Pemeriksaan fisik
6.
2. Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
4.
: Pengalaman
emosional
dan
sensori
yang
tidak
Muka topeng
Gangguan tidur
laku
distraksi(jalan
jalan,
menemui
orang,aktifitas
berulang )
Respon
otonom(diaphoresis,
perubahan
tekanan
darah
ke kaku)
Tingkah
laku
ekspresif(gelisah
merintih,menangis,waspada
NOC:
Pain level
Pain control
Comfort level
Intervensi :
Manajemen nyeri
Pemberian Analgesik
NIC
MANAJEMEN NYERI
Defenisi: pengurangan rasa nyeri serta peningkatan kenyamanan
yang bisa diterima oleh pasien
Aktivitas:
Gunakan
komunikasi
yang
terapeutik
agar
pasien
dapat
nyeri
serta
mengidentifikasi
faktor
aktual
dan
Kontrol
faktor
lingkungan
yang
dapat
menimbulkan
Mengurangi
atau
menghapuskan
faktor-faktor
yang
Mempertimbangkan
kesediaan
pasien
dalam
berpartisipasi,
Pilihlah
variasi
dari
ukuran
pengobatan
(farmakologis,
Ajari
untuk
menggunakan
tehnik
non-farmakologi
(spt:
memilih
dan
mengimplementasikan
metoda
dalam
Informasikan
kepada
tenaga
kesehatan
yang
lain/anggota
Gunakan
pendekatan
dari
berbagai
disiplin
pasien,
keluarga,
dan
ilmu
dalam
manajemen nyeri
Mempertimbangkan
hal
lain
yang
Menyediakan
informasi
yang
akurat
untuk
meningkatkan
Menyertakan
keluarga
dalam
mengembangkan
metoda
mengatasi nyeri
Monitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri ynag diberikan
dalam interval yang ditetapkan.
PEMBERIAN ANALGESIC
Defenisi: menggunakan agen farmakologi untuk mengurangi nyeri
Akatifitas:
Mengevaluasi
kemampuan
pasien
dalam
pemilihan
obat
Mengurus
adjuvant
analgesic
dan/atau
pengobatan
ketika
Lakukan
tindakan
pengamanan
pada
pasien
dengan
obat
analgesic narkotik
Menginformasikan
individu
yang
mendapatkan
analgesic
terutama
sekali
opioids(karena
resiko
kecanduan
tinggi)
Mengevaluasi
efektivitas
analgesic
pada
interval
tertentu,
Mengajari
tentang
penggunaan
analgesic,
strategi
ke
Kaji perasaan klien tentang citra tubuh dan tingkat harga diri
Berikan dorongan untuk keikutsertaan kontinyu dalam aktifitas dan
pembuatan
keputusan
tentang
perubahan
fungsi
seksual
dan
menggali
struktur
atau
fungsi
tubuh,
perubahan
kadar
hormon
Tujuan : -KLien menyatakan paham tentang perubahan struktur dan
fungsi
seksual.
pernyataan
klien
dan
pasangan
individu
Kaji informasi klien dan pasangan tentang anatomi/ fungsi seksual dan
pengaruh prosedur pembedahan
Identifikasi faktor budaya/nilai budaya
Bantu klien untuk menyadari atau menerima tahap berduka
Dorong klien untuk menyadari atau menerima tahap berduka
Dorong klien untuk berbagi pikiran/masalah dengan orang terdekatnya
Berikan solusi masalah terhadap masalah potensial. ex : menunda
koitus seksual saat kelelahan
Diagnosa
4:Ketidakefektifan
pola
nafas
b/d
penurunan
Kedalaman pernafasan
Mudah bernafas
Keadekuatan vocal
Ekpulsi udara
Suhu
Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi napas
TD sistolik
TD diastolik
NIC
1. Manajemen jalan nafas
Defenisi: memfasilitasi kepatenan jalan nafas
Aktivitas:
Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust (dagu
diangkat atau rahang ditinggikan) sesuai dengan kebutuhan
Pantau
status
pernapasan
dan
oksigenasi
sesuai
dengan
kebutuhan
2. pemantauan tanda-tanda vital
Defenisi: pengumpulan dan analisis data dari system kardiovaskuler,
system pernapasan, suhu tubuh untuk menentukan dan mencegah
terjadinya komplikasi.
Aktifitas:
Ambil denyut nadi apical dan radial secara bersamaan dan catat
perbedaannya.