ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA BAPAK S

A. DATA UMUM
1. Nama KK
: Bapak S
2. Umur
: 64 tahun
3. Pendidikan
: SLTA
4. Pekerjaan
: Pensiunan
5. Alamat
: Sumber 04/03, Sumber, Banjarsari, Surakarta
6. Komposisi Keluarga
No
1.
2.

Nama JK Hubungan
Ibu I
P
Istri
An. M
P
Anak
Genogram

Umur Pendidikan
Pekerjaan
60 th
SLTA
Ibu rumah tangga
19 thn S1
Pelajar

Keterangan:
= laki-laki

= tinggal serumah

= perempuan

= meninggal

7. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Bapak S adalah tipe keluarga usila yang terdiri dari
ayah, ibu dan 3 orang anak.Bapak S sebagai kepala keluarga, Ibu I
sebagai Istri. Menurut Ibu I tidak ada masalah kesehatan yang
berhubungan dengan tipe keluarga ini.

8. Suku Bangsa
Bapak S berasal dari suku Jawa dan Ibu I juga berasal dari suku Jawa.
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Jawa.Menurut
Bapak S dan Ibu I selalu makan makanan yang disediakan, sedangkan
An. M menyukai makanan yang manis-manis.Menurut Bapak S tidak
ada faktor budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan keluarga.
9. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga BapakS adalah agama
Islam.Keluarga Bapak S biasa melakukan shalat 5 waktu di rumah.Ibu
I aktif mengikuti pengajian di mesjid dekat rumahnya. Agama adalah
sumber kekuatan keluarga.
10. Status Sosial Ekonomi
Bapak S adalah seorang pensiunan, menurut Bapak S penghasilannya
sudah mencukupi kebutuhan keluarga.Pengeluaran per hari sekitar Rp.
25.000 untuk pemenuhan kebutuhan makan sehari-hari.Pengelolaan
keuangan diatur oleh Ibu I.
11. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Bapak S mempunyai aktivitas rekreasi yang tidak terjadwal.
Aktivitas rekreasi biasanya berupa berkumpul dengan keluarga pada
sore hari sambil menonton tv.Saat lebaran biasanya keluarga Bapak S
berkumpul dengan keluarga besar dan bergantian tempatnya setiap
tahun.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
12. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan
keluarga usila, dengan tugas perkembangan sebagai berikut:
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan

b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman,

kekuatan fisik dan pendapatan
c. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
d. Melakukan life review
13. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Ibu I merasa tidak ada tahap perkembangan yang belum terpenuhi,
keluarga Bapak S sudah bisa mempertahankan suasana rumah yang
menyenangkan

dan

bisa

mempertahankan

hubungan

dengan

masyarakat secara baik.

14. Riwayat Keluarga Inti
a. Bapak S dan Ibu I menikah atas dasar cinta, tanpa paksaan dari
pihak lain. Mereka menikah dengan usia yang berbeda, dan
direstui oleh keluarga dari kedua belah pihak. Ibu I mengatakan
bahwa ia merasa bahagia dengan perkawinannya.
b. Saat dilakukan pengkajian kondisi kesehatan Bapak Sbaik, namun
cara berjalan Bapak S sedikit terpincang, dan Bapak S
mengatakan menderita penyakit jantung koroner.
c. Saat dilakukan pengkajian kondisi kesehatan Ibu I sehat-sehat
saja, Ibu I mempunyai riwayat penyakit asma.
d. Saat dilakukan pengkajian, kondisi An. Msehat-sehat saja, tidak
menderita penyakit apapun.
e. Keluarga Bapak S menggunakan jasa pelayanan kesehatan seperti
Puskesmas, Praktek Dokter, Bidan jika ada masalah kesehatan.
Dalam keluarga Bapak S tidak ada anggapan negatif terhadap
pelayanan-pelayanan kesehatan.
15. Riwayat Keluarga sebelumnya
Menurut Bapak S orang tuanya dulu adalah seorang pegawai swasta di
sebuah perusahaan, sedangkan orang tua Ibu Iadalah seorang
wiraswasta. Dalam keluarga BapakS maupun IbuI tidak terdapat

penyakit keturunan seperti : Jantung,Hipertensi, Diabetes Melitus, dan

lain-lain.
C. Lingkungan
16. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati saat ini adalah rumah milik Bapak S, berupa
rumah permanen terdiri dari teras untuk menjemur pakaian dan
memarkirkan motor atau sepeda, ruang tamu, ruang keluarga, kamar
tidur, kamar mandi dan dapur. Rumah tampak bersih, tapi ada beberapa
barang

yang

tidak

pada

tempatnya,

lingkungan

rumahnya

bersih.Ventilasi cukup, penerangan rumah Bapak S pada pagi, siang

dan sore hari dari cahaya matahari cukup, dan malamnya
menggunakan lampu listrik sebagai penerangan.Tidak ada jarak antara
rumah Bapak S dengan rumah tetangganya, terdapat pagar yang
membatasi rumah Bapak S
Berikut denah rumahnya:

U
S

4
5

7
3

Keterangan:

1= Kamar tidur

4 = WC

7 = Garasi ( motor

dan sepeda )
2 = Ruang keluarga
5 = Kamar Mandi
8 = Rumah tetangga
3 = Ruang tamu
6 = Dapur
17. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Lingkungan tetangga Bapak S sebagian besar adalah suku Jawa.Ibu I
membeli sayuran di tukang sayur keliling atau terkadang pergi ke
pasar.Bapak S tidak mengikuti kegiatan di kampungnya karena
kelemahan fisiknya.Ibu I sudah tinggal di lingkungan tersebut sejak
kecil sehingga mereka sudah saling mengenal dan akrab dengan
tetangganya.Sampah

diambil

oleh

petugas

kebersihan

setiap

harinya.Sekitar rumah Bapak S banyak terdapat warung yang menjual

kebutuhan sehari-hari.
18. Mobilitas Geografis Keluarga
Menurut Bapak S, Bapak S sejak lama sudah tinggal di lingkungan ini
begitu juga dengan keluarga intinya. Keluarga mempunyai motor
untuk transportasinya.
19. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga BapakSbiasanya berkumpul pada sore hari.Berhubung
dengan anaknya yang sedang kuliah jadi waktu berkumpul yang paling
efektif adalah pada sore hari.Sedangkan interaksi dengan masyarakat,
BapakSsekarang jarang keluar rumah karena tidak kuat untuk berjalan
terlalu jauh.Sedangkan IbuI dengan mengikuti kegiatan-kegiatan di
RW seperti PKK, posyandu, dll.
20. Sistem Pendukung Keluarga
Pada umumnya anggota keluarga BapakS dalam keadaan sehat, hanya
Bapak S yang mengalami masalah kesehatan yaitu mempunyai
penyakit jantung koroner.Biasanya bila ada anggota keluarga yang

sakit, dibawa berobat ke Puskesmas tedekat atau ke bidan bahkan ke

praktek dokter.
D. Struktur Keluarga
21. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Bapak S mempunyai pola komunikasi yang baik satu sama
lain. Antara Bapak S dan Ibu I berbahasa Jawa begitu juga kepada An.
M mereka berbahasa Jawa.Komunikasi terbuka dan dua arah.Anggota
keluarga mengutarakan keinginan-keinginan dan perasaan secara
terbuka.Bila timbul masalah, keluarga berusaha mendiskusikan dan
memberikan umpan balik yang tepat.Tidak ada pola komunikasi yang
disfungsional dalam keluarga.
22. Struktur Kekuatan Keluarga
Apabila ada permasalahan yang mendesak yang terjadi dalam keluarga
biasanya Ibu I membicarakan ke Bapak S serta An. M. Tapi bila
masalah antara suami istri biasanya dibicarakan dahulu antara Bapak S
dan Ibu I saja. Sedangkan dalam mengambil keputusan dalam setiap
masalah keluarga disepakati berdua oleh Bapak S dan Ibu I.
23. Struktur peran
a. Bapak S sebagai Kepala Keluarga yang berperan sebagai pencari
nafkah utama dalam keluarganya. Bertanggung jawab terhadap
semua kebutuhan keluarganya. Jika sedang dirumah, Bapak S ikut
mengasuh anaknya dan membantu pekerjaan rumah tangga
seperti

menyiram

tanaman,menyapu

rumah,

memandikan

anaknya, dan lain-lain.

b. Ibu I adalah istri dari Bapak Ssebagai Ibu Rumah Tangga yang
berperan sehari-harinya mengasuh anaknya dan melaksanakan

tugas-tugas lainnya seperti memasak, mencuci, menyapu,

membersihkan rumah dan lain-lain.
c. An. M adalah anak dari Bapak S dan Ibu I yang berperan sebagai
anak yang patuh terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan
oleh kedua orang tuanya dan sangat menyayangi orang tuanya.
24. Nilai/Norma Keluarga
Nilai dan norma yang dianut oleh keluarga Bapak S sesuai dengan
yang ada dimasyarakat pada umumnya, seperti tidak boleh pulang
terlalu malam, jam tamu untuk An.M sampai jam 21.00 WIB. Bapak S
dan Ibu I sudah menanamkan nilai dan norma agama kepada anaknya
seperti mengajarkan beribadah yang rajin.
E. Fungsi Keluarga
25. Fungsi Afektif
Bapak S dan Ibu I menikah atas dasar cinta yang diawali dari
perkenalan dan kemudian mereka berpacaran , akhirnya berlanjut
sampai ke jenjang pernikahan.Semua anggota keluarga saling
menyayangi, menghormati dan saling mengahargai, seperti antara
suami dan istri, menantu dan anaknya, ayah, ibu dan anak.
26. Fungsi Sosialisasi
Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik antara
anggota keluarga lainnya, namun untuk bersosialisasi dengan di luar
rumah sedikit terbatas karena BapakS lebih banyak beristirahat di
dalam rumah, untuk anggota keluarga yang lain komunikasi dengan di
luar rumah baik.
27. Fungsi Perawatan Keluarga
a. Bapak S

Setelah dilakukan pengkajian terhadap Bapak S mengalami

gangguan kesehatan yaitu penyakit jantung coroner dan
mengalami kelemahan fisik.
b. Ibu I
Setelah dilakukan pengkajian terhadap Ibu Imempunyai riwayat
penyakit asmanamun kondisi kesehatan sekarang baik-baik saja.
c. An. M
Setelah dilakukan pengkajian terhadap An. Mtidak mengalami
masalah kesehatan dan kondisi kesehatan saat ini baik-baik saja.
28. Fungsi Reproduksi
Keluarga Bapak S dan Ibu I memiliki 3 orang anak.Ibu I dan Bapak S
tidak menggunakan alat kontrasepsi.
29. Fungsi Ekonomi
Keluarga Bapak S mampu memenuhi kebutuhan sandang, papan dan
pangan sesuai dengan kebutuhan yang bersumber dari penghasilan
Bapak S. Pengeluaran perhari yang dikeluarkan untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari lebih kurang Rp. 25.000 sedangkan sisanya di
tabung untuk biaya pendidikan anaknya dan juga untuk dana
perawatan kesehatan.
F. Stress dan koping Keluarga
30. Stress Jangka Pendek dan Jangka Panjang Keluarga
a. Stress Jangka Pendek
Bapak S khawatir jika terjadi serangan jantung lagi, karena saat
kontrol Bapak S mendapat informasi bahwa kateter yang
dipasang di jantung kiri hanya satu sedangkan sebelum operasi
direncanakan akan dipasang 2 kateter.
b. Stress Jangka Panjang

Bapak S dan Ibu I mengatakan tidak ada masalah yang begitu

berarti untuk masa yang akan datang. Bapak S dan Ibu I ingin
kesehatan Bapak S berangsur membaik.
31. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi Stresor
Ibu I mengatakan merawat Bapak S dengan cara menyediakan
makanan yang tidak banyak mengandung lemak dan kolesterol. Bapak
S juga rajin minum obat yang didapat dari dokter dan rajin kontrol ke
rumah sakit.
32. Strategi Koping yang Digunakan
Menurut Bapak S diskusi adalah jalan terbaik dalam menyelesaikan
masalah yang sedang dihadapi keluarganya dan pengambilan
keputusan didominasi oleh Bapak S sebagai kepala keluarga.
33. Strategi Adaptasi Fungsional
Menurut Bapak S, dirinya jarang memarahi anaknya, selalu bersikap
sabar pada anaknya karena An. M adalah anak terakhir. Bapak S
memberi nasihat kepada An. M agar bisa bergaul dengan baik dan
tidak terjerumus ke hal yang negatif.Keluarga lebih suka bicara baikbaik daripada harus menggunakan emosi.
G. Harapan dan Koping Keluarga
Harapan keluarga terhadap masalah kesehatan yang dihadapi adalah agar
masalah tersebut dapat di atasi dan keluarga dapat melakukan aktivitas
sehari-hari tanpa gangguan kesehatan.
Harapan keluarga terhadap kunjungan perawat keluarga adalah perawat
keluarga dapat memberikan solusi yang tepat terhadap masalah yang
dihadapi

keluarga

dan

membantu

keluarga

mengatasi

masalah

tersebut.Selain itu dengan adanya kunjungan rumah tersebut keluarga

berharap dapat menambah pengetahuan mereka tentang kesehatan.

H. Pemeriksaan Fisik
Px fisik
Kepala/ram

Bapak S
Beruban, bersih,

Ibu I
Beruban, bersih, tidak

Anak M
Hitam, bersih, tidak

but

tidak ada ketombe,

ada ketombe, tidak

ada luka/benjolan,

tidak ada

ada luka/benjolan,

rambut panjang, lurus

luka/benjolan,

simetris, rambut

dan tipis.

simetris,
Konjungtiva tidak

panjang
Konjungtiva tidak

Konjungtiva tidak

anemis, sclera

anemis, sclera ikterik

anemis, sclera ikterik

ikterik (-/-),

(-/-), simetris, tidak

(-/-), simetris, tidak

simetris, tidak ada

ada cekungan pada

ada cekungan pada

cekungan pada

mata, reaksi cahaya

mata, reaksi cahaya

mata, reaksi cahaya

pupil (+/+)

pupil (+/+)

pupil (+/+)
Simetris, tidak ada

Simetris, tidak ada

Simetris, tidak ada

polip, bersih, tidak

polip, bersih, tidak

polip, bersih, tidak

ada sumbatan
Simetris, tidak ada

ada sumbatan
Simetris, tidak ada

ada sumbatan
Simetris, tidak ada

luka, tidak ada

luka, tidak ada

luka, tidak ada

serumen, agak

serumen, bersih

serumen, bersih

kotor
Bibir tampak

Bibir tampak lembab,

Bibir tampak lembab,

lembab, tidak ada

tidak ada sariawan,

tidak ada sariawan,

sariawan, terdapat

terdapat karang gigi,

gigi bersih

karang gigi, 2 gigi

Nampak ada tambalan

Leher dan

geraham berlubang,
Simetris, Tidak ada

gigi depan
Simetris, Tidak ada

Simetris, Tidak ada

tenggorokan

pembesaran

pembesaran kelenjar

pembesaran kelenjar

kelenjar tyroid,

tyroid, tidak ada

tyroid, tidak ada

tidak ada kesulitan

kesulitan menelan

kesulitan menelan

menelan
Tidak ada retraksi

Tidak ada retraksi otot

Tidak ada retraksi otot

Mata

Hidung

Telinga

Mulut

Dada

Abdomen

Ekstremitas

Kulit

Kuku

BB
TD

otot pernapasan,
ekspansi paru kanan
dan kiri
sama,simetris, tidak
ada benjolan
Tidak ada distensi,
tidak ada nyeri
tekan
Gerakan tak

pernapasan, ekspansi
paru kanan dan kiri
sama

pernapasan, ekspansi
paru kanan dan kiri
sama

Tidak ada distensi,

tidak ada nyeri tekan

Tidak ada distensi,

tidak ada nyeri tekan

Gerakan tak terbatas,

Gerakan tak terbatas,

terbatas, mampu

mampu fleksi dan

mampu fleksi dan

fleksi dan ekstensi,

ekstensi, tidak ada

ekstensi, tidak ada

tidak ada luka, tidak luka, tidak ada

luka, tidak ada

ada

oedema,kekuatan otot

oedema,kekuatan otot

oedema,kekuatan

normal

normal

otot normal
Turgor baik, tidak

Turgor baik, tidak ada

Turgor baik, tidak ada

ada radang, kulit

radang, kulit sawo

radang, kulit sawo

sawo matang
Tidak ada yang

matang
Tidak ada yang

matang
Agak panjang,

panjang, terawat,

panjang, terawat,

terawat, bersih,

bersih, sianosis (-),

bersih, sianosis (-),

sianosis (-), tanda

tanda radang (-),

tanda radang (-), CRT

radang (-),CRT < 2

CRT <2 detik

< 2 detik

detik

130/90

120/807

110/70

I. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan Keluarga

Data-Data
Diagnosa Keperawatan
DS :
Intoleransi
aktifitas
pada
1. Bapak S mengatakan jarang keluar rumah
keluarga Bapak Sterutama Bapak
karena tidak kuat berjalan terlalu jauh.
2. Bapak S mengatakan tidak mengikuti Sb/d ketidakseimbangan antara
kegiatan di lingkungannya karena kelemahan suplai dan kebutuhan oksigen.
fisik yang dialami.
3. Bapak S mengatakan aktivitas yang bisa
dilakukan hanya menyapu sebagian rumah
saja.
4. Bapak S mengatakan tidak kuat beraktivitas
yang berat

DO :
1. Bapak S tampak berjalan dengan perlahan
DS :
Kecemasan
akan
terjadinya
1. Bapak S mengatakan menderita penyakit
serangan jantungpada keluarga
jantung coroner sejak tahun 2010
2. Bapak Smengatakan khawatir jika terjadi Bapak S terutamaBapak S b/d
serangan jantung lagi
kurang pengetahuan keluarga
3. Ibu I mengatakan menyediakan makanan
tentang penyakit jantung koroner.
yang rendah kolestrol
4. Bapak S mengatakan bahwa Bapak S
mendapat informasi bahwa kateter yang
dipasang

pada

jantung

kiri

baru

satu

sedangkan sebelum dioperasi akan dipasang 2

kateter
DO :

1. Bapak S tampak tegang

2. Bapak S tampak gelisah

J. Prioritas Masalah Berdasarkan Skoring

Intoleransi aktifitas pada keluarga Bapak Sterutama Bapak Sb/d
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
No
Kriteria
1.
Sifat Masalah :
aktual

Perhitungan Skor
Pembenaran
3/3 x 1
1
Intoleransi aktifitas terjadi sejak
serangan jantung yang pertama

2.

Kemungkinan
Masalah

1/2 x 2

Dapat

tahun 2010.
.Masalah kemungkinan
diatasi

diubah:
Sebagian

dengan

pemasangan

kateter

bisa
operasi

jantung,

namun pasien sudah dipasang 3

kateter dan belom ada perubahan
3.

Potensi

Masalah 1/3 x 1

4.

Untuk dicegah :
Rendah
Menonjolnya

1/3

berarti
Masalah tidak dapat dicegah
karena sudah terjadi

1/2 x 1

Masalah

tidak

harus

segera

Masalah:

ditangani karena pasien masih

Ada masalah tetapi

bisa beraktivitas menyapu dan

tidak perlu ditangani

Jumlah

pasien tidak bedrest total

2 5/6

Kecemasan akan terjadinya serangan jantungpada keluarga Bapak S

terutamaBapak S b/d kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit
jantung koroner.
No

Kriteria

Perhitungan

Sko

3/3 x 1

Pembenaran

r
1.

Sifat Masalah :
Aktual

.Kecemasan sudah terjadi sejak

pasien mengetahui jantung kiri
pasien baru dipasang 1 kateter

2.

Kemungkinan

1/2 x 2

Masalah

Dapat

jantung
Kecemasan

sebagian

dapat

dikurangi dengan memberikan

diubah:
Sebagian

pengetahuan tentang Penyakit

Jantung

Koroner,

pengertian,

meliputi:

penyebab,

faktor

resiko, nutrisi, penanganan jika

3.

Potensi

Masalah 1/3 x 1

4.

Untuk dicegah :
Rendah
Menonjolnya
Masalah:
Masalah berat, harus

1/3

terjadi serangan.
Masalah tidak dapat dicegah
karena sudah terjadi

2/2x 1

Masalah harus segera ditangani

karena

jika

menyebabkan
segera ditangani
semakin berat
Jumlah
3 1/3
K. Diagnosa Keperawatan Keluarga Berdasarkan Skoring

tidak

akan

kecemasan

1. Kecemasan akan terjadinya serangan jantungpada keluarga Bapak S

terutamaBapak S b/d kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit
jantung koroner.
2. Intoleransi aktifitas pada keluarga Bapak Sterutama Bapak Sb/d
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.