Vous êtes sur la page 1sur 1

PENDAHULUAN

Sama dengan pandangan medis, bedah, begitu juga orthopedi, anak bukanlah miniatur
dewasa. Fraktur dan reaksi jaringan terhadap fraktur pada anak berbeda dengan dewasa.
Perbedaan tersebut berupa jenis fraktur, periosteum yang kuat dan lebih aktif, penyembuhan
fraktur yang cepat, variasi radiographic appereance, perbedaan komplikasi, perbedaan
metode tatalaksana, robek dan dislokasi lebih jarang pada anak, dan toleransi kehilangan
darah lebih rendah.1
Cedera ortopedi pada anak yang paling umum dan memerlukan rawat inap adalah
fraktur femur. Penelitian epidemiologi dari Indiana tahun 2006 menyebutkan dari hampir
10.000 patah tulang paha, 1076 (11%) terjadi pada anak-anak kurang dari 2 tahun, 2119
(21%) pada anak usia 2 sampai 5 tahun, 3237 (33%) pada anak usia 6 sampai 12 tahun, dan
3528 (35 %) pada remaja berusia 13 sampai 18 tahun. Yang paling banyak (71%) terjadi pada
pasien laki-laki. Jatuh dan tabrakan kendaraan bermotor penyebab dua pertiga dari kasus.
Kejadian jatuh lebih besar pada anak yang lebih muda dan tabrakan kendaraan bermotor lebih
umum pada anak yang lebih dewasa. Lima belas persen dari patah tulang femur pada anak
kurang dari 2 tahun akibat child abuse.2

Vous aimerez peut-être aussi