Vous êtes sur la page 1sur 161

1

Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)


Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan pembangunan

nasional. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,


kemauan, dan kemampuan hidup sehat, sehingga terwujud derajat kesehatan yang
optimal. Pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan
daya manusia di Indonesia.
Menurut pasal 10 UU No. 123 tahun 1992 disebutkan bahwa untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat perlu dilaksanakan
upaya kesehatan, pemeliharaan, promosi kesehatan, pencegahan, dan pemulihan
kesehatan.
Puskesmas merupakan salah satu tempat terdekat yang menjadi tujuan
bagi masyarakat untuk memeriksakan diri guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
Puskesmas

sebagai

Unit

Pelaksana

Teknis

Dinas

Kesehatan

Kabupaten/Kota bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan


di wilayah kerjanya. Dengan demikian puskesmas berfungsi sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga,
dan masyarakat serta pusat pelayanan strata pertama.
Tenaga medis sebagai bagian dari petugas pelayanan puskesmas, sangat
berperan penting dalam program kesehatan ibu dan anak (KIA), pelayanan KB,
pelayanan imunisasi, pelayanan di ruang bersalin, pembinaan dukun bayi, rawat
inap, dan lain-lain.
Guna memberikan kontribusi pelayanan yang optimal kepada sasaran,
maka setiap tenaga medis harus memahami tugas pokoknya, baik sebagai
koordinator, pelayanan, maupun penyuluhan di puskesmas.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

2
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

1.2.
Tujuan Kegiatan
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah praktek lapangan selama 3 minggu di Puskesmas Tuntungan,
mahasiswa diharapkan dapat mengetahui berbagai program kerja Puskesmas di
masyarakat dan mengetahui struktur organisasi puskesmas serta program-program
dari masing-masing unit yang ada. Selain itu dapat melaksanakan pelayanan
kesehatan Ibu dan Anak serta mengenal program kesehatan yang terkait dalam
meningkatkan KIA.

1.2.2. Tujuan Khusus


Mahasiswa diharapkan :
(1)
(2)

Mengenal struktur organisasi tata kerja puskesmas


Mengidentifikasi sarana dan prasarana Puskesmas, SDM, wilayah

(3)

kerja Puskesmas
Mengidentifikasi program kegiatan yang dilakukan di Puskesmas
termasuk program inti KIA, KB, dan program yang berintegrasi
dengan program KIA dan KB, pemeliharaan kesehatan ibu (calon

(4)
(5)

ibu), pelayanan pada anak, pelayanan ibu yang reproduktif


Melaksanakan pelayanan KIA atau KB di Puskesmas dan Posyandu
Menyusun pencatatan dan pelaporan pelayanan terpadu di

(6)

Puskesmas
Melakukan

(7)
(8)
(9)

menggunakan grafik PWS/KIA


Mengisi format rujukan dalam KIA
Melaksanakan penyuluhan KIA/KB di Puskesmas dan Posyandu
Mampu mengenal PSM (Peran Serta Masyarakat) di wilayah kerja

pemantauan

wilayah

setempat

KIA

atau

KB

Puskesmas Medan Tuntungan


(10) Mampu memberikan penyuluhan sebagai promosi kesehatan
(11) Mampu mengangkat sebuah kasus yang sering terjadi di Puskesmas
1.3.

Medan Tuntungan
Prosedur Kerja
Kepaniteraan klinik senior yangdilaksanakan di Puskesmas Tuntungan

meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:


KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

3
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

a. Mencatat data geografis dan demografis di wilayah kerja Puskesmas


Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan.
b. Pendataan sistem pelaksanaan upaya pokok kesehatan dan administrasi
yang dilaksanakan di Puskesmas melalui pencatatan data dan laporan
yang ada di Puskesmas Tuntungan.
c. Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan ikut serta dalam
pelayanan kesehatan.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

4
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

2.1.
Puskesmas
2.1.1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit organisasi fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
disamping memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyrakat dalam satu wilayah kerja dalam bentuk usaha-usaha
kegiatan pokok.
Puskesmas

sebagai

unit

pelaksanaan

teknis

Dinas

Kesehatan

Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan di


suatu wilayah kerja.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD),
Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dan tugas teknis operasional
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama
serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
Dari uraian diatas, jelas bahwa puskesmas adalah suatu organisasi yang
diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk
melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah
kecamatan.
Adapun pengertian batasan puskesmas dengan kewenangan kemandirian
yang dimaksud adalah Puskesmas yang mempunyai kewenangan sebagai berikut :
a. Kewenangan menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan sesuai dengan situasi
kondisi, kultur budaya dan potensi setempat.
b. Kewenangan mencari, memanggil dan mengelola sumber pembiayaaan
yang berasal dari pemerintah, masyarakat, swasta dan sumber lain dengan
sepengetahuan Dinas Kesehatan/Kota yang kemudian dipertanggung
jawabkan untuk pembangunan kesehatan di wilayah kerja.
c. Kewenangan untuk mengangkat tenaga institusi/honorer, pemindahan
tenaga, dan pendayagunaan tenaga kesehatan di wilayah kerja dengan
sepengetahuan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

5
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

d. Kewenangan untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk peralatan


medis dan non medis yang dibutuhkan.

2.1.2. Tujuan Puskesmas


Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah untuk tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu
meningkatkan kesehatan, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat
2015.
2.1.3. Fungsi Puskesmas
1. Pusat Penggerak Pembangunan berwawasan Kesehatan
Puskesmas

selalu

berupaya

menggerakkan

dan

memantau

penyelenggaraan pembangunan lintas sektoral termasuk oleh masyarakat dan


dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung
pembangunan kesehatan.
2. Pemulihan Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat
keluarga, dan masyarakat, dunia usaha, memiliki kesabaran, kemauan, dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan
aktif

dalam

memperjuangkan

kepentingan

kesehatan

termasuk

sumber

pembiayaan, serta ikut menerapkan, menyelenggarakan memantau pelaksanaan


program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan situasi dan kondisi, khususnya sosial
budaya masyarakat setempat.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

6
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan


tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan
kesehatan tingkat pertama menjadi tanggung jawab puskesmas yang meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
(private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan tersebut yaitu rawat jalan untuk puskesmas tertentu
ditambah dengan rawat inap tanpa mengabaikan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat umum publik
(public goods) dengan tujuan utama untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan
pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain
adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,
perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana,
kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

2.2.
Visi dan Misi Puskesmas
2.2.1. Visi Puskesmas
Visi puskesmas kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2015.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam
lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

7
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Indikator Kecamatan Sehat yang dicapai mencakup 4 indikator utama,


yakni:
1.
2.
3.

Indikator Lingkungan Sehat


Indikator Perilaku Sehat
Indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan Bermutu

4.

Indikator Derajat Kesehatan Penduduk Kecamatan

2.2.2. Misi Puskesmas


Misi pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi
Puskesmas adalah sebagai berikut:
1.

Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.


Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya agar memperlihatkan aspek kesehatan,
yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.

2.

Mendorong kemandirian hidup sehat bagi masyarakat dan keluarga di


wilayah kerjanya. Puskesmas selalu berupaya agar setiap keluarga dan
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di
bidang kesehatan melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan untuk
kemandirian untuk hidup sehat.

3.

Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata


dan terjangkau. Puskesmas selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang sesuai standard dan memuaskan masyarakat, mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan
dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.

4.

Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan individu, keluarga dan


masyarakat beserta lingkungannya. Puskesmas selalu berupaya memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan

kesehatan

perorangan,

keluarga

dan

masyarakat

yang

berkunjung dan yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa


KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

8
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan


yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan
Puskesmas mencakup aspek lingkungan yang bersangkutan.
2.3.

Asas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas

2.3.1. Azas Penyelenggaraan Puskesmas


Azas penyelenggaraan puskesmas dimaksud adalah :
1. Azas Pertanggung Jawaban Wilayah
a. Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
b. Menggerakkan pembangunan berbagai sector tingkat kecamatan
sehingga berwawasan kesehatan.
c. Memantau pembangunan berbagai upaya pembangunan terhadap
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
d. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan
oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya
e. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata dan
terjangkau di wilayah kerjanya.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga, dan masyrakat untuk
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas dengan kegiatan
antara lain :
a. Upaya kesehatan ibu dan anak, posyandu, polindes, Bina Keluarga
Bahagia (BKB)
b. Upaya pengobatan, posyandu, Pos Obat Desa (POD)
c. Upaya perbaikan gizi : posyandu, Pusat Pemulihan Gizi (PPG),
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
d. Upaya kesehatan sekolah dokter kecil, dokter remaja, penataran Guru
dan Orang tua/Wali murid, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan
Pesantre (Posken Trend)

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

9
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

e. Upaya kesehatan lingkungan : kelompok pemakaian air (POKMAIR)


desa percontohan kesehatan lingkungan (DPKL)
f. Upaya kesehatan lanjut usia : posyandu usila
g. Upaya kesehatan kerja : pos upaya kesehatan kerja (POS UKK)
h. Upaya kesehatan jiwa : Posyandu, tim pelaksanaan kesehatan jiwa
masyarakat (TPKJM)
i. Upaya pembinaan pengobatan tradisional Taman Obat Keluarga
(TOGA)
j. Upaya pembinaan dan jaminan kesehatan (Invation) : Dana Sehat
Tabungan Ibu Bersalin (TABULIN), Mobilitas Dana Keagamaan
3. Azas Keterpaduan
Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya harus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, bermitra dengan
BPKM/BPP dan organisasi masyarakat lainnya berkoordinasi dengan lintas
sektoral dan lintas program agar terjadi perpaduan kegiatan di lapangan sehingga
lebih berhasil guna dan berdaya guna.
a. Keterpaduan Lintas Program
Keterpaduan

lintas

program

adalah

upaya

memadukan

penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggung


jawab puskesmas.
Contoh keterpaduan lintas program antara lain :
-

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) : Keterpaduan KIA

dengan P2M, gizi, promosi kesehatan, pengobatan.


Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) : Keterpaduan kesehatan
lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi,

kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan jiwa.


Puskesmas keliling : Keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB,

gizi, promosi kesehatan, kesehatan gigi.


Posyandu : Keterpaduan KIA dengan KB gizi P2M, kesehatan

jiwa, promosi kesehatan


b. Keterpaduan Lintas Sektor
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

10
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Keterpaduan

lintas

sektoral

adalah

upaya

memadukan

penyelenggaraan upaya puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi)


dengan berbagai program dari sektor terkait tingkat kecamatan,
termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha. Contoh
keterpaduan lintas sektor antara lain :
-

Upaya Kesehatan Sekolah : keterpaduan sektor kesehatan dengan

camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama.


Upaya Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan

camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian.


Upaya Kesehatan Ibu dan Anak : keterpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi

kemasyarakatan, PKK, PLKB.


Upaya Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan
camat, lurah/kepala desa, pertanian, pendidikan, agama koperasi,

dunia usaha, PKK, PLKB.


Upaya Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan : keterpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja, koperasi,
dunia usaha, organisasi kemasyarakatan.

Upaya Kesehatan Kerja : keterpaduan sektor kesehatan dengan


camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja, dunia usaha.

4. Azas Rujukan
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan pertama yang bila tidak
mengatasi masalah karena berbagai keterbatasan, bisa melakukan rujukan baik
secara vertikal ke tingkat yang lebih tinggi atau secara horizontal ke puskesmas
lainnya.
Ada 2 macam rujukan di puskesmas, yaitu :
a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

11
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus


penyakit. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi satu
kasus penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya
ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik horizontal
maupun vertikal). Sebaliknya pasien paska rawat inap yang hanya
memerlukan rawat jalan sederhana di rujuk ke puskesmas. Rujukan
upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam :
-

Rujukan kasus keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik

(biasanya operasi) dan lain-lain


Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan

laboratorium yang lebih lengkap


Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang
lebih kompeten untuk melakukan bimbingan kepada tenaga
puskesmas dan ataupun menyelenggarakan pelayanan medik di

puskesmas.
b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah
kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran
lingkungan, dan bencana. Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat
juga

dilakukan

menyelenggarakan

apabila
upaya

satu

puskesmas

kesehatan

tidak

masyarakat

mampu

wajib

dan

pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah


menjadi kebutuhan masyarakat. Apabila suatu puskesmas tidak mampu
menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, maka puskesmas wajib
merujuknya ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas 3 macam yaitu :
-

Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan


fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

12
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis pakai dan


-

bahan makanan.
Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk
penyelidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah
hukum kesehatan, penanggulangan gangguan kesehatan karena

bencana alam.
Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya masalah
kesehatan masyarakat dan tanggung jawab penyelesaian masalah
kesehatan masyarakat dan atau penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat (antara lain upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan
kerja, upaya kesehatan jiwa, pemeriksaan contoh air bersih) kepada
Dinas

Kesehatan

Kabupaten/Kota.

Rujukan

operasional

diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.


2.3.2. Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
Dalam mencapai visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni
terwujudnya

kecamatan

sehat

2015,

puskesmas

bertanggung

jawab

menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.


Upaya kesehatan tersebut digolongkan menjadi dua yaitu :
1. Upaya kesehatan wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional, dan global, serta mempunyai daya tarik yang tinggi
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di
setiap puskesmas.
Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Upaya promosi kesehatan


Upaya kesehatan lingkungan
Upaya kesehatan Ibu dan Anak serta keluarga berencana
Upaya perbaikan gizi masyarakat
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
Upaya pengobatan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

13
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

g. Upaya pencatatan dan pelaporan


2. Upaya kesehatan pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, yang dipilih dan daftar upaya
kesehatan pokok puskesmas yang telah ada, yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Upaya kesehatan sekolah


Upaya perawatan kesehatan masyarakat
Upaya kesehatan kerja
Upaya kesehatan gigi dan mulut
Upaya kesehatan jiwa
Upaya kesehatan mata
Upaya kesehatan lanjut
Upaya pembinaan pengobatan
Laboratorium sederhana
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat
serta upaya pencatatan dan pelaporan tidak termasuk pilihan karena
ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dan setiap usaha
wajib dan upaya pengembangan puskesmas.

2.4.
Kedudukan, Organisasi, dan Tata Kerja Puskesmas
2.4.1. Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem
Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah
Daerah:
1.

Sistem Kesehatan Nasional


Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai
sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.

2.

Sistem Kesehatan Kabupaten / Kota


Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

14
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan


kesehatan Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya.
3.

Sistem Pemerintah Daerah


Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai
Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan
unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di
tingkat kecamatan.

4.

Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama


Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan
kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan
swasta seperti: praktik dokter, praktik dokter gigi, praktik bidan, poliklinik
dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di antara berbagai
sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di
wilayah kerja Puskesmas terdapat pula berbagai upaya-upaya kesehatan
berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti: Posyandu, Poslindes, Pos
Obat Desa dan Pos UKK. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana
pelayanan kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat adalah
sebagai Pembina.

2.4.2. Organisasi Puskesmas


1. Struktur Organisasi
Struktur

organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas masing-

masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di suatu


Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat
dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas sebagai berikut:
a.

Kepala Puskesmas

b.

Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas


dalam pengelolaan:
-

Data dan informasi

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

15
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

c.

Perencanaan dan penilaian

Keuangan

Umum dan kepegawaian

Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:


-

Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap


UKMB

d.

Upaya kesehatan perorangan

Jaringan Pelayanan Perorangan:


-

Unit Puskesmas Pembantu

Unit Puskesmas Keliling

Unit Bidan di Desa/ Komunitas.

2. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas
disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit Puskesmas.
Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang
sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan
masyarakat.
3. Eselon Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan kesehatan di
tingkat kecamatan, sesuai dengan tanggungjawab tersebut dan besarnya peran
Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat
kecamatan maka jabatan kepala puskesmas adalah jabatan struktural eselon IV.
Apabila tidak ada tenaga yang menjabat, maka digantikan oleh yang
memenuhi syarat untuk menjabat jabatan IV, ditunjuk pejabat sementara yang
sesuai dengan sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di
bidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat
tetap.
2.4.3. Tata kerja Puskesmas
1.

Dengan Kantor Kecamatan.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

16
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkordinasi dengan kantor


kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat
kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan, pergerakan,
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal
pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya masyarakat oleh Puskesmas,
koordinasi dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitasi.
2.

Dengan Dinas Kabupaten/Kota.


Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Dengan demikian secara teknis dari administratif, Puskesmas bertanggung
jawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebaliknya, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggungjawab membina serta memberikan
bantuan administratif dan teknis kepada Puskesmas.

3.

Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama.


Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh
lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerjasama termasuk
penyelenggara rujukan dan memantau kegiatan yang diselenggarakan.
Sedangkan sebagai Pembina upaya kesehatan bersumber daya masyarakat,
Puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan dan rujukan
sesuai kebutuhan.

4.

Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan.


Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerja sama yang erat dengan
berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan,
jalinan kerja sama tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana
pelayanan kesehatan perorangan seperti Rumah Sakit (Kabupaten/Kota)
dan berbagai balai kesehatan masyarakat (Balai Pengobatan Penyakit ParuParu, Balai Kesehatan Mata Masyarakat, Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, Balai Kesehatan Jiwa
Masyarakat, Balai Kesehatan Indra Masyarakat). Sedangkan untuk upaya
kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

17
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

sarana pelayanan kesehatan masyarakat rujukan seperti Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium
Kesehatan serta berbagai balai kesehatan masyarakat. Kerjasama tersebut
diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh
dalam kordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.
5.

Dengan lintas sektor.


Tanggung jawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah
menyelenggarakan tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk hasil optimal, penyelenggaraan
pembangunan kesehatan tersebut harus dikoordinasikan dengan berbagai
lintas sektor terkait yang ada di tingkat kecamatan. Diharapkan di satu
pihak, penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut
mendapat dukungan dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain
pembangunan yang di selenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan
berdampak positif terhadap kesehatan.

6.

Dengan masyarakat.
Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat
sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut
diwujudkan melalui pembetukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP) yang
menghimpun berbagai potensi masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh
agama, LSM, dan serta organisasi kemasyarakatan.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

18
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

19
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

BAB 3
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TUNTUNGAN
3.1.

Sejarah Singkat Puskesmas


Puskesmas Tuntungan merupakan Puskesmas yang terletak di kecamatan

Medan Tuntungan yang terdiri dari 6 Kelurahan. Puskesmas Tuntungan terletak di


Jl. Bunga Melati II Kelurahan Kemenangan Tani Lingkungan II Kecamatan
Medan Tuntungan, dengan luas tanah sebesar 1.347 m 2 dan luas bangunan sebesar
894 m2. Sampai saat ini Puskesmas Tuntungan masih berdiri kokoh bahkan
menjadi salah satu Puskesmas Rawat Inap di Kota Medan.
3.2.

Wilayah Kerja
Puskesmas Tuntungan Memiliki Wilayah Kerja Seluas 923 Ha, terdiri atas

6 kelurahan dan 29 Lingkungan yaitu :


Kelurahan Tanjung Selamat

: 9 Lingkungan;

Kelurahan Namo Gajah

: 3 Lingkungan;

Kelurahan Kemenangan Tani

: 5 Lingkungan;

Kelurahan Lau Chi

: 3 Lingkungan;

Kelurahan Sidomulyo

: 4 Lingkungan;

Kelurahan Baru Ladang Bambu : 5 Lingkungan.


3.3.

Data Wilayah / Data Geografis


Puskesmas Medan Tuntungan adalah Puskesmas yang terletak di Jln

Bunga Melati II Kelurahan Kemenangan Tani Lingkungan II Kecamatan Medan


Tuntungan. Batas wilayah kerja Puskesmas Medan Tuntungan sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Selayang

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

20
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

KETERANGAN
Luas Wilayah:
1. Tanjung Selamat

: 300 Ha.

2. Kemenangan Tani : 150 Ha.


3. Namo Gajah

: 101 Ha.

4. Lau Cih

: 87 Ha.

5. Sido Mulio

: 82.3 Ha.

6. Ladang Bambu

: 135 Ha.

Jumlah Penduduk:
1. Tanjung Selamat : 10.546
2. Kemenangan Tani : 1.880
3. Namo Gajah

: 5.032

4. Lau Cih

: 1.749

5. Sidomulyo

: 3.856

6. Ladang Bambu

: 24.580

Gambar 3.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan


3.4.

Data Kependudukan/Demografi
Jumlah penduduk riil Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan

Tuntungan tahun 2013 adalah 15.157 jiwa. Adapun penjabarannya adalah sebagai
berikut :

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

21
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tabel 3.1. Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan


Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013
Luas
Jenis Kelamin
Jumlah Jumlah
Jumlah
No. Kelurahan Lingk.
Lingk.
KK
Penduduk
L
P
(Ha)
Tanjung
1.
300
9
2.738
13.932
7.106 6.826
Selamat
2. Namo Gajah
101
3
414
6.499
5.241 1.258
Kemenangan
3.
150
5
956
5.761
2.818 2.943
Tani
4. Lau Chi
150
3
586
2.152
1.099 1.053
5. Sidomulyo
87
4
556
2.089
1.103
986
Baru Ladang
6.
135
5
939
4.159
2.068 2.091
Bambu
Jumlah
923
29
6.189
34.592
19.435 15.157
Keterangan Tabel 3.1
Dari analisis tabel di atas, Kelurahan yang terpadat penduduknya adalah kelurahan
Baru Ladang Bambu yaitu 6,96 jiwa/hektar, dan paling jarang adalah kelurahan
Lau Cihyaitu 3,91 jiwa/hektar.
Tabel 3.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di Wilayah Kerja
Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun
2013
No.
Agama
Jumlah
1.
Islam
14875
2.
Kristen
5785
3.
Katolik
2011
4.
Hindu
48
5.
Budha
55
Keterangan tabel 3.2
Dari tabel di atas dapat diketahui distribusi penduduk dengan agama Islam adalah
yang terbanyak dengan jumlah 14875 orang dan penduduk agama Hindu adalah
paling sedikit dengan jumlah 48 orang.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

22
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tabel 3.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku/Etnis di Wilayah Kerja


Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013
No
Suku/Etnis
Jumlah
1.
Melayu
7.264
2.
Jawa
5.188
3.
Karo
10.377
4.
Mandailing
2.767
5.
Batak Toba
4.498
7.
Padang
2.421
8.
Tionghoa
1.040
9.
Lainnya
1.037
Keterangan tabel 3.3
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa distribusi penduduk yang terbanyak
adalah suku karo dengan jumlah 10.377 orang dan penduduk yang paling sedikit
adalah suku lainnya dengan jumlah 1.037 orang.
Tabel 3.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sasaran Kesehatan di Wilayah
Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan
No
Sasaran Kesehatan
Jumlah
1.
Bayi
517
2.
Balita
2.202
3.
Bumil
542
4.
Buteki/Bufas
551
5.
PUS
4.241
6.
Usila
2.063
7.
Murid SMA
2.573
8.
Murid SMP
1.354
9.
Murid SD
2.656
10.
Murid TK
198
Keterangan Tabel 3.4
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa distribusi penduduk yang terbanyak
adalah pada sasaran kesehatan PUS yaitu 4.241 dan yang paling sedikit ialah
sasaran kesehatan murid TK yaitu 198.
3.5. Data Kesehatan
3.5.1. Sarana Fisik
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

23
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tabel 3.5 Profil Sarana Umum di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan


Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013
No
Sarana Umum
Jumlah
1.
Panti Pijat
2
2.
Dukun Patah
2
3.
Hotel
11
4.
Kolam Renang
2
5.
Restaurant
1
6.
Rumah Ibadah
37
7.
Pasar
1
8.
Pertokoan
14
10.
Rumah makan
23
11.
Warung minum
14
Keterangan Tabel 3.5
Dari tabel di atas dapat diketahui semua jenis sarana umum di wilayah kerja
Puskesmas Tuntungan pada tahun 2013. Rumah Ibadah merupakan sarana umum
yang terbanyak yaitu sebanyak 37 buah.
3.5.2. Sarana Ibadah
Tabel 3.6. Profil Sarana Ibadah di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan
Kecamatan Tuntungan tahun 2013
No
Sarana Ibadah
Jumlah
1.
Mesjid
18
2.
Gereja
9
3.
Vihara
4
4.
Kuil
5.
Kelenteng
6.
Musollah
6
Keterangan Tabel 3.6
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mesjid adalah sarana ibadah dengan
jumlah yang terbanyak yaitu sebanyak 18 buah. Wilayah kerja Puskesmas
Tuntungan tidak mempunyai kuil dan kelenteng.
3.5.3. Sarana Kesehatan
Tabel 3.7. Profil Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

24
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013


No
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sarana kesehatan
Rumah Sakit
Puskesmas induk
Puskesmas Pembantu
BPU
Klinik
Praktek dokter
Jumlah

Jumlah
2
1
2
4
10
9
28

Keterangan Tabel 3.7


Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat jumlah 28 buah sarana kesehatan
di wilayah kerja Puskesmas Tuntungan dan sarana yang terbanyak adalah klinik.
3.5.4. Sarana Pendukung Kesehatan
Tabel 3.8. Sarana Pendukung Kesehatan
No.
Sarana Pendukung Kesehatan
1.
Posyandu Balita
2.
Posyandu Lansia
3.
Ambulance
4.
Sekretariat / Tata usaha

Jumlah
15
6
1
1

Keterangan Tabel 3.8


Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Posyandu Balita mempunyai jumlah yang
terbanyak dengan jumlah 15 buah sedangkan ambulance dan sekretariat/tata usaha
paling sedikit yaitu sebanyak 1 buah.
3.5.5. Sarana Fisik Puskesmas
1. Transportasi

: Mobil Ambulance 1 unit baik


: Sepeda Motor 4 unit baik

2. Sarana Komunikasi dan Informasi

Telepon

: Tidak ada

Komputer

: 3 buah baik

3. Sumber Energi

PLN

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

25
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Genset

: 1 buah baik

4. Prasarana

Sarana Air Bersih

: Ada Baik

Sarana Pembuangan Sampah Medis

: Ada Baik

Sarana Pembuangan Sampah Non Medis

: Ada Baik

Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)

: Ada Baik

Saran Pembuangan Tinja

: Ada Baik

3.6. Tenaga Kesehatan Puskesmas


3.6.1. Tenaga Kesehatan
Sarana Tenaga Kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas:
Tabel 3.9. Profil Tenaga Kesehatan di Puskesmas Medan Tuntungan Tahun
2013
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Tenaga Kesehatan
Dokter Umum
Dokter Gigi
Bidan / Akbid
Perawat / Akper
Asisten Apoteker
Promkes
Analisis
Hygine Sinitasi
Petugas Gizi
Honor
Jumlah
Keterangan Tabel 3.9

Jumlah
4
3
15
12
5
7
1
2
1
1
51

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat total 51 orang tenaga kesehatan
di Puskesmas Medan Tuntungan pada tahun 2013.

3.7.

Struktur Organisasi Puskesmas

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

26
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Kepala puskesmas
- Sebagai Pemimpin (manager)
- Sebagai tenaga ahli
- Mengoreksi program
Urusan Tata Usaha
-

Melaksanakan administrasi
Pengurusan supporting(kepegawaian)
Perlengkapan
Keuangan

Staf Puskesmas
- Masing-masing bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan bidang /
program kerjanya.

KEPALA PUSKESMAS
Dr. Immanuel S. Sembiring
Nip. 19600525 198911 1 001

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

27
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA


Nurlela, S. Kep
Nip. 19631212 198603 2 002

URUSAN UMUM
Dallur Limbong
Nip. 196202628 198403
1 001

WAKIL KOORDINATOR I
Dr. Malem Seh KaroKaro
Nip. 19621215 199803

POLI UMUM I
Dr. Amiliya Isyana
Nip. 19840504 200804
2 001
POLI UMUM II
Dr. Haryati Lubis
Nip. 19770309 200701
2 006
POLI GIGI
Drg. Ferica Tri
Widyastuti
Nip. 19750214 200604
APOTEK
Merry F Saragih
Nip. 19762312 199603
2 002
LABORATORIUM
Tiurlan S
Nip. 119640601
198402 2 001

URUSAN KEUANGAN
& PERLENGKAPAN
Purnama Abadi
Nip. 19771227
199703 1 003

URUSAN
PERENCANAAN
PROGRAM &
PELAPORAN
Ratma Juita Br.

WAKIL KOORDINATOR II
Drg. Adelina L. Turangan
Nip. 19570414 198510 2 001

PROMKES
Wiwik Parlina, SST
Nip. 1919760428 200502
2 007

KESLING
Diahta N. Bangun
Nip. 1919671028 199003
2 004

KIA/KB
Norma
Nip. 19641110 198903 2
005

SURVEILENS
Lasma Imelda S, SKM
Nip. 19740920 200003 2
001

UKS/UKGS
Arnipa Fitrianti
Nip. 19770927 200801 2
025

IMUNISASI
Marthalena
Nip. 19622004 198203 2
002

GIZI
Repia Samosir
Nip. 19680911 198911 2
001

DBD
Nur Asiah, SKM
Nip. 196690701 199303 2
005

DDTK
Agustina Br. Purba
Nip. 19880820 201001 1
008

TB Paru
Deliana S Pelawi
Nip. 19641227 198703 2
001

LANSIA
Oktiva Sahriani
Nip. 19791015 20000604
2 021

HIV/AIDS
Lydia br. Tarigan
Nip. 19630615 199403 2
002

MATA
Ratna Wati Eliasta
Nip. 140 194 481

ISPA
Hotmauli A. Sagala
Nip. 19661108 199003 2
004

PTM
Senna Sinaga
Nip. 19690814 198903 2
001

Diare
Merry Florence Siahaan
Nip. 19610814 198301 2
005

KEPALA PUSKESMAS
KKS Departemen
Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
PEMBANTU
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

28
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

KA. PUSTU MEDAN


PERMAI
Dr. Twinkle
Nip. 19740801 200604

KA. PUSTU LADANG


BAMBU
Dr. Voldance Bakara
Nip. 19791002 200903

Gambar 3.2. Bagan Struktur Organisasi Puskesmas Tuntungan Kecamatan


Medan Tuntungan
3.8.

Fasilitas Fisik Puskesmas


Puskesmas Tuntungan dalam

menjalankan kegiatan didukung oleh

berbagai fasilitas fisik maupun non fisik dalam Kecamatan Tuntungan yang
meliputi :
3.8.1. Fasilitas Gedung Puskesmas
a.

Ruang Kepala Puskesmas

= 1 buah

b.

Ruang Periksa Gigi dan Mulut

= 1 buah

c.

Ruang Periksa Pasien / Suntik

= 2 buah

d.

Ruang Obat Apotik

= 1 buah

e.

Ruang KIA/KB

= 2 buah

f.

Ruang Laboratorium / TB

= 1 buah

g.

Ruang Kartu

= 1 buah

h.

Ruang Tunggu Pasien

= 1 buah

i.

Ruang Tata Usaha

= 1 buah

j.

Ruang Periksa Specialis

= - buah

k.

Ruang Rawat Inap

= 2 buah

l.

Klinik Sanitasi

= 1 buah

m.

Ruang Rapat

= 1 buah

n.

Dapur

= 1 buah

o.

Gudang

= 4 buah

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

29
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

p.

Toilet

= 5 buah

q.

Ruang P2M

= 1 buah

r.

Ruang Logistik Vaksin

= 1 buah

s.

Ruang VK dan Neonatus

= 1 buah

t.

Ruang SP2TP

= 1 buah

u.

Ruang Administrasi

= 1 buah

3.8.2. Sumber Daya Manusia Puskesmas


Tabel 3.10. Daftar Nama Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Tuntungan
No
1

Nama
Dr. Immanuel S. Sembiring

Nurlela, S. Kep

Drg. Adelina L. Turangan

Dr. Malem Seh Karo-Karo

Drg. Ferica Tri Widyastuti

Drg. Martina Harahap

Dr. Amilia Isyana

Dr. Haryati Lubis

Norma

10

Ernawati Ginting

11

Merry F. Siahaan

12

Sri Ulina

13
14

Ratna Wati Eliasta


Tina Melinda Tarigan

15

Juliani Sebayang

NIP
19600525 198911 1
001
19631212 198603 2
002
19570414 198510 2
001
19621215 199803 1
002
19750214 200604 2
001
19850316 201001 2
031
19840504 200804 2
001
19770309 200701 2
006
19641110 198903 2
005
19580129 197903 2
004
19610814 198301 2
005
19620113 198307 2
001
140 194 481
19591229 198003 2
003
19590724 198103 2
001

Gol
IV/A

Pend.
S1 Kedokteran

III/D

S1 Keperawatan

IV/B

S1 Kedokteran
Gigi
S1 Kedokteran

IV/B
III/D

III/C

S1 Kedokteran
Gigi
S1 Kedokteran
Gigi
S1 Kedokteran

III/C

S1 Kedokteran

IV/A

AKBID/SST

III/D

SAA Ast. Apoteker

III/D

SPRA

III/D

SPRA

III/D
III/D

SPRA
Analis Kesehatan

III/D

SAA Ast. Apoteker

III/C

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

30
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

16

Telahmin Sembiring

17

Lydia Br Tarigan

18

Hotmauli A. Sagala

19

Deliana S. Pelawi

20

Lasma I. Sagala, SKM

21
22

Riah Ukur Br Girsang


Marthalena

23

Merlya Sidabutar

24

Nur Asiah, SKM

25

Restawati

26

Senna Sinaga

27

Tiurlan Situmeang

28

Diahta Nuraini Bangun

29

Kurtina Marbun

30
31

Hj. Maidar
Arikena Tarigan

32

Dallur Limbong

33

Minar P. Hutagalung

34

Purnama Abadi

35

Ingan Malem Sembiring

36

Irawati Tarigan

37

Wiwik Parlina, SST

38

Alimatus Sakdiah

19641105 198803 2
006
19630615 199403 2
002
19661108 199003 2
004
19641227 198703 2
001
19740920 200003 2
001
140 156 992
19622904 198203 2
002
19630121 199003 2
002
19690701 199303 2
005
19680810 198903 2
001
19690814 198903 2
001
19640601 198402 2
001
19671028 199003 2
004
19600925 198103 2
002
140 172 774
19660713 199303 2
001
19620628 198403 1
001
19591110 198309 2
003
19771227 199703 1
003
19670617 199203 2
004
19670917 199203 2
002
19760428 200502 2
007
19780805 200003 2

III/D

Bidan

III/D

DIII Keperawatan

III/D

DIII Keperawatan

III/D

DIII Keperawatan

III/D

S2 Ilmu Kesmas

III/D
III/D

AKPER
SPRA

III/D

SPRA

III/D

S1 Ilmu Kesmas

III/C

Bidan

III/C

AKPER

III/C

SMAK

III/C

DIII Kesling

III/C

SPK

III/C
III/C

Bidan
SPK

III/B

SMA

III/B

SPRA

III/B

S1 Keperawatan

III/B

SAA Ast. Apoteker

III/B

SMF

III/B

AKPER, SST

III/B

DIII Gizi

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

31
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

39

Merri Frina Saragih

40

Siti Syahrani

41
42

Ratma Juita Br Sitepu


Oktiva Sahriani

43

Repia Samosir

44

Agustina Br Purba

45

Eva Rosida Sinulingga

46

Desi B. Natalia Silaen, Am.


Keb
Verawati D. Gultom, AMK

47
48
49

Ferawati Perangin-angin,
Am. Keb
Arnipa Fitrianti

50

Bahrum

51

Sarinah Ginting

001
19761223 199602 2
002
19660915 198903 2
004
400 066 754
19791015 200604 2
021
19680911 198911 2
001
19880820 201001 1
008
19860919 201001 2
023
19821217 200804 2
001
19800331 201101 2
009
19860510 201001 2
025
19770927 200801 2
003
19590701 198303 1
006
19641110 200701 2
002

III/B

SAA Ast. Apoteker

III/A

Bidan

III/A
III/A

DIII Keperawatan
DIII Bidan

II/D

SPAG

II/D

DIII Bidan

II/D

DIII Keperawatan

II/D

DIII Bidan

II/C

DIII Keperawatan

II/C

DIII Bidan

II/B

Bidan

II/B

SMP

II/B

DIII Kimia Analis

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

32
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Denah Puskesmas Tuntungan


Kamar Mandi

Bangsal

Kantor
Kecamatan
Medan
Tuntungan

Ruang penyimpanan

Ruang Kapusk

Kantor Tata Usaha

Bangsal

Ruang Vaksin

Kamar Mandi

Ruang
penyimpanan
obat

Poli Gisi

Poli Umum 2

Poli
KIA

Apotik

Lorong

Tempat
Pendaftaran

Poli Umum 1

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

33
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Lantai 1

Ruang Rawat Inap


Lantai 2

ALUR PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS TUNTUNGAN


Pasien Datang

Kamar Kartu
Tanyakan
Pernah
Berobat

Pernah

Belum

Status Lama

Status Baru

Askes

KTP/KRT

JPKMS/JAMKESM
AS

Kota Medan

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
Bayar
Kamar Gigi

Ruang
Pulang
Kamar
Periksa
Obat

Gratis
Rujukan
KIA/KB

Ya

34
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

3.8.3. Fasilitas Administrasi


Perlengkapan

yang

dimiliki

oleh

Puskesmas

Tuntungan

dalam

menjalankan peranannya agar terlaksananya laporan administrasi antara lain:


meja, kursi, lemari arsip, dua unit komputer, kartu berobat pasien, buku catatan
arsip, kartu laporan, formulir kegiatan lapangan, buku laporan kegiatan, kartu
KIA/ KB, buku bendahara dan papan tulis.
3.8.4. Fasilitas Imunisasi
Fasilitas imunisasi yang dimiliki oleh Puskesmas Tuntungan antara lain:
-

Lemari Es

Alat-alat Imunisasi

Vaksin seperti BCG, DPT, POLIO, Campak, TT, Hepatitis

Termos

3.8.5. Fasilitas Alat alat Kesehatan


- Poliklinik Set
- Bidan Kit
- Lansia Kit
- Alat alat suntik dan alat alat P3K
- Timbangan Bayi dan Dewasa
- Dental unit
- Lemari pendinginan tempat penyimpanan bahan bahan imunisasi
- Imunisasi Kit
- Alat alat Laboratorium sederhana
- KIE Kit (Paket Penyuluhan)

3.8.6. Fasilitas Obat-obatan


Tabel 3.11. Obat-Obatan Yang Terdapat Di Apotek Puskesmas Tuntungan
Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013
No
Nama Obat yang Digunakan
1 Air Raksa Dental Use
2 Aminoflina Injeksi 24 mg/ml - 10 ml
3 Aminoflina Tablet 200 mg

Satuan
Botol
Ampul
Tablet

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

35
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Amitriplina HCL tablet salut 25 mg


Amoksisilina kapsul 250 mg
Amoksisilina sirup kering 125 mg/ml
Ampisilina kaplet 500 mg
Ampisilina sirup kering 125 mg/5ml
Antalgin (matampiron ) tablet 500 mg
Antasida doen tablet kombinasi
Anti hemmoroid Suppositoria
Aqua pro Injeksi steril, bebas pirogen 20 ml
Aquadest steril 500 ml
Asam Askorbat ( vit c ) tablet 50 mg
As. Benzoat 3 % as. Salisilat 6 % (whitfield salep)
Asam Klorida 0,1 n
As. Salisilat 2 % + belerang endap 4 % (2-4) salep
Asam sulfosalisilat 20 %
Asetosal tablet 500 mg
Atropina sulfat injeksi 0,25 mg/ml - 1ml
Atropina sulfat ( atropina ) tablet 0,5 mg
Atropina Sulfat ( atropina ) tetes mata 0,5 %
Benzatina bensil penisilina injeksi 1,2 juta iu
Besi (ii) sulfat tablet salut, kombinasi
Catgut / Benang bedah no. 2/0 - 3/0
Dapson tablet 100 mg
Dexametason Injeksi 5mg/ml - 1ml
Dexametason Tablet 0,5 mg
Dekstran 70 - larutan infus 6 % steril
Dekstrometorfan hbr sirup 10 mg/sml
Dekstrometorfan hbr tablet 15 mg
Devitalisasi pasta
Diazem injeksi 5mg/ml-2ml
Diazepam Tavlet 2mg
Dietikarbamazin sitrat 100 mg tablet
Difenhidramin hcl injeksi 10 mg/ml-1ml
Digoksiba tablet 0,25mg
Efedrina hcl (efedrina tablet 25 mg
Ekstrak belladon tablet 10 mg
Epinefrina hcl/ bitartrat (adrenalina) inj. 0,1%-1ml
Ergotamina tartrat 1 mg + kofeina 50 mg tab. Komb
Etakridina (rivanol) arutan 0,1%

Tablet
Kapsul
Botol
Kapsul
Botol
Tablet
Tablet
Sup
Ampul
Botol
Tablet
Pot
Botol
Pot
Botol
Tablet
Ampul
Tablet
Botol
Vial
Tablet
Sak
Tablet
Ampul
Tablet
Botol
Botol
Tablet
Pot
Ampul
Tablet
Tablet
Ampul
Tablet
Tablet
Tablet
Ampul
Tablet
Botol

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

36
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81

Etambutol hcl (etambutol) tablet 250mg


Etanol 70% 1000ml
Etil klorida semprot
Eugenol cairan
Fenobarbital Tablet injeksi 50mg/ml - 2ml
Fenobarbital tablet 30 mg
Fenoksimetil pensilina tablet 250mg
Fenoksimetil pensilina tablet 500mg
Fenol Gliserol tetes telinga 10%
Fitomenadion (vit.K1) injeksi 10 mg/ml-1ml
Fitomenadion (vit.K1) salut 10 mg
Furosemida tablet 40 mg
Gamesan emulsi 1%
Garam oralit untuk 1000ml air
Garam oralit 200ml air
Gentian violet larutan 1%
Giblenlamida tablet 5mg
Gliseril Guayakolat tablet 100 mg
Gliserol
Glukosa larutan infus 10%
Glukosa larutan infus 40%
Glukosa larutan infus 5%
Griseofulvin tablet 125 mg micronized
Gutta Percha points
Hidroklorotiazida (hct) tablet 25mg
Hidrokortison krim 2,5%
Ibuprofen tablet 200mg
Infusion set anak
Infusion set dewasa
Isoniazida (inh) tablet 100mg
Isoniazida (inh) Tablet 300mg
Jarum jahit (bedah) no. 9 s/d 14
Kalium pemanganat serbuk
Kalsium Hidroksida pasta
Kalsium Laktat (kalk) tablet 500 mg
Kapas berlemak 500mg
Kapas pembalut/absorben 250 gram
Kasa kompres 40/40 steril
Kasa pembalut

Tablet
Botol
Botol
Botol
Ampul
Tablet
Tablet
Tablet
Botol
Ampul
Tablet
Botol
Botol
Sak
Sak
Botol
Tablet
Tablet
Botol
Botol
Botol
Botol
Tablet
Stick
Tablet
Tube
Tablet
Set
Set
Tablet
Tablet
Biji
Botol
Tube
Tablet
Bungkus
bungkus
bungkus
rol

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

37
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120

Kasa pembalut hidrofil 4 m x 15 cm


Kasa pembalut hidrofil 4 m x 3 cm
Kinina dihidroklorida (kinina) injeksi 25% - 2 mL
Kinina sulfat tablet 222 mg (7 h 20)
Klofazimin, micronize kapsul 100 mL
Kloramfenikol kapsul 250 mg
Kloramfenikol salap mata 1%
Kloramfenikol tetes telinga 3%
Kloferamina maleat (ctm) tablet 4 mg
Klorokina fosfat (klorokina) tablet 250 mg
Klorpromazina hcl tablet salut 25 mg
Klorpromazina hcl injeksi 5 mg/ml - 2 ml
Klorpromazina hcl injeksi 5 mg/ml - 1 ml
Kodeina HCL (Kodeina) Tablet 10 mg
Komb. Pirimetamin 2 mg - Sulfaoxin 500 mg
Kotrimoksazol Suspense
Kotrimoksazol Tablet Kombinasi
Kotrimoksazol Tablet Pediatrik Kombinasi
Larutan Benedict
Larutan Basin 2%
Larutan Gabbet
Larutan Giemsa Stain
Larutan Kinyoun
Larutan Turk
Lidokaina Comb. Injeksi Kombinasi
Lisol mengandung Kresol Tersabun 50 %
Magnesium Sulfat Serbuk 30 gram
Mebendazol Tablet 100 mg
Metakresol Sulfonat dan Matenol Kondensasi
Methanol
Metilergomtrina Malet Injeksi 0,200 mg/ml - 1 ml
Metilergomtrina Malet Tablet Salut 0,125 mg
Metronidazol Tablet 250 mg
Monoklorkamfer Mentol Cairan
Mumfiying Pasta
Natrium Bikarbonat Tablet 500 mg
Natrium Fenitoina (Fenitoina) Kapsul 100 mg
Natrium Fenitoina (Fenitoina) Kapsul 30 mg
Natrium Klorida Larutan Infus 0,9% Steril

rol
rol
ampul
tablet
kapsul
kapsul
tube
botol
tablet
tablet
tablet
ampul
ampul
tablet
tablet
botol
tablet
tablet
botol
botol
botol
botol
botol
botol
ampul
botol
kantong
tablet
botol
botol
ampul
tablet
tablet
botol
botol
tablet
kapsul
kapsul
botol

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

38
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159

Natrium Tiopenal Serbuk Injeksi 100 mg Amp


Natrium Tiosulfat Injeksi 25% - 10 ml
Nistatin 100.000 IU/g Tablet
Obat Batuk Hitam (OBH) Cairan
Oksigen Gas dalam Tabung
Oksitetrasiklina HCL Salap Mata 1%
Oksitetrasiklina HCL Salap 3%
Oksitetrasiklina HCL Injeksi 50 mg/ml - 10 ml
Oksitosina Injeksi 10 IU/ml - 1 ml
Paraformal Dehida Tablet 1 gram
Parasetamol Sirup 120 mg / 5 ml
Parasetamol Tablet 500 mg
Pilokarpina HCL /Nitrat Tetes Mata 2%
Piperazina Sirup 20%
Piperazina Tablet 500 mg
Pirantel Pamoat (Pirantel) Tablet 125 mg Basa
Piridoksinal hl (vit B6) Tablet 10 mg
Plester 5 yards x 2 inch
Polipetida Kombinasi Doen Larutan Infus
Prednison Tablet 5 mg
Primakina Tablet 15 mg
Prokaina Fenisilina Injeksi 3 juta/IU
Propiltiorasil Tablet 100 mg
Propanolol HCL (Propanolol) Tablet 40 mg
Reserpina Tablet 0,10 mg
Reserpina Tablet 0,25 mg
Retinol (vit A) Tablet Lunak 20.000 IU
Retinol (vit A) Tablet Salut 50.000 IU
Rifampisin Kaplet 600 mg
Rifampisin Kaplet 300 mg
Rifampisin Kapsul 450 mg
Ringer Laktat Larutan Infus Steril
Salbutamol Tablet 2 mg
Salisil Bedak 2%
Salisil Spiritus 10%
Semen Seng Fosfat Serbuk & Cairan
Serum Anti Bisa ular polivalen inj.50 ml (abu ii)
Serum Anti Bisa ular polivalen inj.5 ml (abu i)
Serum Anti Dipteri Inj.20.000 IU/vial (a.d.s)

ampul
ampul
tablet
botol
tabung
tube
tube
vial
ampul
tablet
botol
tablet
botol
botol
tablet
tablet
botol
rol
botol
tablet
tablet
vial
tablet
tablet
tablet
tablet
kapsul
tablet
kapsul
kapsul
kapsul
tablet
tablet
kotak
botol
botol
vial
vial
vial

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

39
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180

Serum Anti Titanus Inj. 1500 IU/ampul (a.t.s)


Serum Anti Titanus Inj. 20000 IU/ampul (a.t.s)
Sianokobalamina (vit. B 12) Inj. 500meg/ml - 1 ml
Silk (benang bedah sutera) no. 3/0
Silver amalgam serbuk 65-75%
Spons gelatin cubicles 1x1x1 cm
Streptomisina sulfat serbuk inj. 1000 mg/vial
Sulfa conus (kerucut) preparat
Sulfamidin tablet 500mg
Sulfasel tamida tets mata 15%
Synthetic filling material larutan dan serbuk
Temporary stopping fletcher serbuk dan cairan
Tetrakaina hcl (tetrakaina) tetes mata 0,5%
Tetrasiklina hcl (tetrasiklina) kapsul 250mg
Tiamin HCL / mononitrat (Vit. B1) tablet 50 mg
Tiamin HCL (Vit. B1) injeksi 100 mg/ ml-1ml
Trikresol formalin (tkf) cairan
Vaksin rabies kering untuk manusia
Vitamin B kompleks tablet
Yodium Povindon larutan 10% 10 ml
Yodium Povindon larutan 10% 1000ml

Ampul
Vial
Ampul
Sak
Botol
Tabung
Vial
Botol
Tablet
Botol
Set
Set
Botol
Kapsul
Tablet
Ampul
Botol
Set
Tablet
Botol
Botol

Keterangan Tabel 3.11


Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 180 jenis obat-obatan yang
tersedia di apotek Puskesmas Tuntungan pada Januari s.d Desember 2013.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

40
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

BAB 4
PROGRAM KERJA PUSKESMAS TUNTUNGAN
4.1.
Program Dasar dan Program Pengembangan Puskesmas
4.1.1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit
tinggi

untuk

meningkatkan

derajat

kesehatan

masyarakat

dan

harus

diselenggarakan di setiap puskesmas.


Untuk Dinas Kesehatan Kota Medan upaya penyelenggaraan kesehatan
wajib Puskesmas ada 7 program wajib (basic seven) yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Upaya Promosi Kesehatan;


Upaya Kesehatan Lingkungan;
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana;
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat;
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular;
Upaya Pengobatan;
Upaya Pencatatan dan Pelaporan.

4.1.2. Upaya kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, yang dipilih dari daftar upaya
kesehatan puskesmas yang telah ada, yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Upaya Kesehatan Sekolah (UKS);


Upaya Kesehatan Olahraga;
Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (PHN);
Upaya Kesehatan Kerja (UKK);
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM);
Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ);
Upaya Kesehatan Mata (UKM);
Upaya Kesehatan Usia Lanjut (USILA);
Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (BATRA);
Laboratorium Sederhana.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

41
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

4.2. Program Prioritas Puskesmas


4.2.1. Upaya Promosi Kesehatan
Tujuan :
1. Agar

individu

dan

kelompok

masyarakat

secara

keseluruhan

melaksanakan perilaku hidup sehat.


2. Agar individu dan kelompok masyarakat berperan aktif dalam upayaupaya kesehatan, serta ikut aktif dalam perencanaan dan penyelenggaraan
Posyandu.
Kegiatan :
1. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di lingkungan dan
wilayah kerja Puskesmas Tuntungan di dalam maupun di luar gedung
berbentuk kegiatan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan,
gizi keluarga, KB, imunisasi, Posyandu dan sebagainya.
2. Pembinaan generasi muda untuk hidup sehat di dalam kegiatan antara lain
berupa gotong-royong dan olah raga.
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
Posyandu merupakan suatu wadah pusat kegiatan pemberian pelayanan
kesehatan dan KB yang terpadu pada tingkat desa.
Sasaran : bayi, ibu hamil, ibu menyusui, PUS (pasangan usia subur) dan Lanjut
Usia (Lansia)
Tujuan:
1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi (Infant Mortality Rate) dan
balita.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR.
3. Mempercepat diterimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera).
4. Pembinaan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam rangka alih
teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

42
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

5. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan


kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat.
6. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam
usaha meningkatan cakupan penduduk dan geografi.

Menurut tingkatnya Posyandu dibagi menjadi 4 strata:


1. Pratama
Kegiatan Posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur tiap
bulannya, serta jumlah kadernya terbatas.
2. Madya
Kegiatan Posyandu strata ini dilakukan 8 kali dalam setahun, mempunyai
kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah dengan
adanya dana sehat.
3. Purnama
Kegiatan Posyandu strata ini dilakukan lebih dari 8 kali dalam
setahun,mempunyaijumlah kader lebih dari 5 orang dengan cakupan baik
dan telah memiliki dana sehat.
4. Mandiri
Kegiatan Posyandu strata ini dilakukan sebanyak 12 kali dalam setahun,
mempunyai jumlah kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat
sudah tersedia untuk lebih dari 50% KK.
Pelayanan Kegiatan Posyandu:
Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim
Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas,
dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja yaitu :
Meja I

: Pendaftaran.

Meja II

: Penimbangan.

Meja III : Pengisian KMS.


KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

43
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.


1. Mengenai Balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang
diikuti pemberian makanan, oralit dan vitamin A dosis tinggi.
2. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI ekslusif
dan P2P terhadap ibu hamil dan menyusui.
3. Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan atau
tablet busa.
Meja V

: Pelayanan tenaga kerja profesional meliputi KIA, KB, Imunisasi dan


pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan setempat.
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan

Meja V merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan


petugas KB).
Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :
1. Kesehatan ibu dan anak :
- Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)
- Pemberian vitamin A dosis tinggi (bulan vitamin A pada bulan Februari dan
Agustus)
- PMT
- Imunisasi.
- Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita
melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program
terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.
- Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.
2. Pemberian Oralit dan pengobatan.
3. Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan
SKDN.
S : Semua balita diwilayah kerja Posyandu;
K : Semua balita yang memiliki KMS;
D : Balita yang ditimbang;
N : Balita yang naik berat badannya.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

44
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Keberhasilan Posyandu berdasarkan :


1. D / S : baik/kurangnya peran serta masyarakat.
2. N / D : berhasil tidaknya program Posyandu.
Tabel 4.1 Distribusi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Kecamatan
Medan Tuntungan 2013
Tabel 4.1. Distribusi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan
Kecamatan Medan Tuntungan 2013
No Kelurahan
Pratama Madya Purnama Mandiri
1. Tanjung Selamat
4
2. Namo Gajah
2
3. Kemenangan Tani
3
4. Lau Cih
1
5. Sidomulyo
1
6. Baru Ladang
4
Bambu
Jumlah
15
-

Jlh
4
4
3
1
1
4
15

Keterangan Tabel 4.1.


Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah Posyandu yang ada di Kecamatan
Medan Tuntungan sebanyak 15 Posyandu

dan semua Posyandu merupakan

tingkat Purnama.
Analisis data
Berdasarkan Indikator Sehat 2010, Posyandu sebaiknya melayani 100 balita. Dari
tabel di atas dapat dilihat jumlah total Posyandu di seluruh wilayah kerja
Puskesmas Tuntungan adalah 15 buah. Jumlah seluruh balita di wilayah kerja
Puskesmas Tuntungan adalah 2.202 jiwa.
Maka sebaiknya jumlah Posyandu adalah :
Jumlah Posyandu =
=

Jumlah Total Balita


100 Balita
2.202
100

= 22,02 22 Posyandu
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

45
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah
Posyandu belum mencukupi untuk seluruh balita di wilayah kerja Puskesmas
Tuntungan. Jadi, kekurangannya adalah sebesar 7 posyandu.
Tabel 4.2. SKDN Puskesmas Tuntungan Tahun 2013
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

S
1276
1276
1157
1276
1276
1276
1276
1276
1276
1276
1276
1276

Umur 0-23 Bulan


K
D
1135
941
1135
1096
984
934
1167
1084
1164
1094
1164
1078
1164
1028
1164
1067
1164
1078
1164
964
1164
1084
1164
1061

N
872
1029
886
1076
1048
1009
935
1009
961
883
1076
1000

S
1763
1763
1740
1763
1763
1763
1763
1763
1763
1763
1763
1763

Umur 24-59 Bulan


K
D
1603
1426
1603
1481
1622
1287
1596
1359
1596
1330
1596
1363
1596
1463
1596
1465
1596
1332
1596
1303
1596
1356
1596
1343

N
1326
1351
1242
1318
1290
1336
1390
1408
1264
1242
1318
1295

4.2.2. Upaya Kesehatan Lingkungan


Program ini berupaya pengawasan lingkungan baik fisik, geologis, sosial
dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia.
Tujuan:
1. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai
derajat kesehatan optimal.
2. Terwujudnya kesedaran dan keikutsertaan masyarakat dan sektoral terikat
yang bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian.
3. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan
pokok masyarakat.
Sasaran:
1. Daerah yang rawan air bersih.
2. Daerah yang rawan penyakit menular.
3. Daerah percontohan dan pemukiman baru.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

46
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

4. Tempat - tempat umum seperti terminal, pasar swalayan, rumah ibadah,


sekolah dan lain-lain.
5. Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.
Kegiatan:
1.
2.
3.
4.
5.

Penyekatan air bersih antar rumah warga.


Penyekatan pembuangan air limbah antar rumah warga.
Pengawasan sanitasi tempat tempat umum.
Pengawasan sanitasi tempat tempat pengelolaan makanan.
Pengawasan tempat penyimpanan pestisi Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
serta Keluarga Berencana.

Tabel 4.3. Laporan Hasil Kegiatan Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan


TTU/TPM Tahun 2013
Pencapaian
Keterangan
Target
No.
Jenis Kegiatan
Jlh
%
Jlh
%
1. Penyehatan Air Bersih
5150 100 4597 80
Belum tercapai
Air Perkotaan (PDAM,
SPT, SGL)
2. Kes. Link jamban rumah 5150 100 4583 72
Sudah tercapai
penduduk
3. Sampah
- TPS
3090
60 4597 80
Belum tercapai
- TPA
0
100
0
4. Klinik Sanitasi
1
100
1
100
Sudah tercapai
Rumah Sehat
3862
75 2813 72
Belum tercapai
(Rumah Penduduk)
DPLS
2
100
2
100
Sudah tercapai
5.

6.

Penyehatan
tempattempat umum
- Hotel (11)
- Jasa Boga/rumah makan
(5)
- Rumah Ibadah (37)
- TTU lain/Tempat
Hiburan/Salon (14)
Penyehatan
Makanan
minuman
- Pengolahan makanan (23)
- Pengolahan minuman (14)

7
4

65
70

7
4

100
100

Sudah tercapai
Sudah tercapai

15
6

40
40

11
4

73
67

Belum tercapai
Belum tercapai

20
12

85
85

13
10

65
83

Belum tercapai
Belum tercapai

Keterangan Tabel 4.3.


KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

47
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Dari tabel diatas diketahui bahwa pencapaian Upaya Kesehatan Lingkungan


dalam hal kesehatan lingkungan jamban rumah penduduk, klinik sanitasi, DPLS,
penyehatan tempat-tempat umum seperti hotel dan jasa boga/rumah makan sudah
tercapai sedangkan penyehatan air bersih, sampah, TPS, TPA, rumah sehat,
penyehatan tempat umum seperti rumah ibadah dan tempat hiburan, dan
pengolahan makanan serta minuman belum tercapai.
Tabel 4.4. Laporan Kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Tuntungan
Tahun 2013
No
1
2
3
4
5
6

Kelurahan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Tanjung
2
1
3
1
1
1
Selamat
Namo Gajah
Kemenangan
1
Tani
Lau Cih
1
Sidomulyo
Baru Ladang
2
Bambu

Keterangan Tabel 4.4.


Seluruh pasien kasus DBD sembuh. dilakukan tindakan penyuluhan, abatisasi,
fogging.
4.2.3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Serta Keluarga Berencana
a.
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Pengertian :
KIA adalah

upaya

kesehatan

yang

menyangkut

pelayanan

dan

pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita serta anak pra sekolah yang
menjadi tanggung jawab Puskesmas dalam rangka meningkatkan kesehatan serta
kesejahteraan bangsa pada umumnya.
Sasaran :
Primer
Sekunder

: Ibu hamil, ibu menyusui, balita.


: Kader Kesehatan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

48
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Program yang dilakukan antara lain :


1.

Memeriksa kesehatan ibu hamil yaitu : timbang berat badan, ukur tinggi

2.

badan, ukur TFU, pemberian tablet besi dan vitamin A.


Memberikan penyuluhan pada ibu tentang gizi, perawatan payudara, ASI

3.
4.
5.
6.

Eksklusif, kebersihan diri dan lingkungan.


Memberikan pelayanan KB.
Membina Posyandu.
Mengamati pertumbuhan dan perkembangan anak anak balita.
Memberi imunisasi pada ibu hamil, anak anak sampai dengan umur 5
tahun.

Tabel 4.5. Evaluasi Hasil Kegiatan Program KIA Januari s.d. Desember 2013
No
1

Kegiatan
K1

K4

Deteksi resiko tinggi

Persalinan oleh tenaga


kesehatan (PN)
Kunjungan nifas
lengkap

Sasaran
Bumil
(542)
Bumil
(542)
Bumil
(542)
Bumil
(542)
Bufas
(551)

Target
Angka %

Pencapaian
Angka %

Keterangan
Belum
tercapai
Belum
tercapai
Belum
tercapai

540

95

502

93

540

95

495

92

540

95

470

87

516

90

480

93

Tercapai

491

90

480

98

Tercapai

Keterangan Tabel 4.5.


Dari tabel di atas diketahui bahwa Kegiatan Program KIA Januari s.d. Desember
2013 masih jauh dari target pencapaian.
b.

Keluarga Berencana

Pengertian:
Keluarga berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan agar
menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Sasaran :
Pasangan usia subur, ibu hamil, dan ibu menyusui
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

49
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tujuan:
Menaikkan kesehatan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam kelembagaan
Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).
Kegiatan:
1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usahausaha
terpadu;
2. Memberikan pelayanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk Intra
Uteriene Device (IUD), pil, kondom, suntikan,kontrasepsi mantap (KONTAP),
dan susuk;
3. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan
4.
5.
6.
7.

Posyandu di wilayah kerja puskesmas;


Memotivasi calon akseptor dan akseptor agar menjadi motivator KB;
Melayani konsultasi kemandulan dan konsultasi KONTAP;
Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan dan tahunan;
Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-usaha
terpadu.

Tabel 4.6. Jumlah Akseptor KB di wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan


Tahun 2013
No. Bulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Januari

Peserta

Baru
Ulang
Pebruari
Baru
Ulang
Maret
Baru
Ulang
April
Baru
Ulang
Mei
Baru
Ulang
Juni
Baru
Ulang
Juli
Baru
Ulang
Agustus
Baru
Ulang
September Baru

IUD
4
0
3
0
0
0
1
3
0
0
0
0
2
0
0
0
9

Jenis KB
Implan Pil Kondom Suntik
9
20
10
31
6
46
1
8
9
3
4
12
5
21
4
2
3
0
0
16
0
10
10
5
16
0
3
12
0
46
0
10
0
4
3
14
6
20
2
4491
34
1
0
12
0
10
5
6
1
1
1
7
2
5
2
3
13
4
0
11
0
5
6
2
3
12
10
13

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

50
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Ulang
Baru
Ulang
11 Nopember Baru
Ulang
12 Desember Baru
Ulang
Keterangan Tabel 4.6.
10

Oktober

0
5
0
6
0
4
9

5
6
4
16
8
6
2

1
4
38
12
5
4
0

4
1
10
3
3
0
0

3
12
10
17
2
26
0

Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah akseptor KB terbanyak pada jenis
suntik pada akseptor baru, sedangkan pada akseptor ulang jumlah terbanyak pil.
4.2.4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat dan
kompleks. Pada hakekatnya disebabkan keadaan ekonomi yang kurang
dan kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada.
Penyakit-penyakit karena kurangnya gizi di Indonesia adalah defisiensi
protein, kalori, deisiensi vitamin A dan defisiensi yodium (gondok).
Beberapa kegiatan usaha perbaikan gizi di Puskesmas Tuntungan yaitu :
a. Mendata jumlah Balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas;
b. Melakukan survei terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi
Balita;
c. Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah
defisiensi Vitamin A pada Balita;
d. Memberikan tablet penambah darah untuk mencegah dan mengobati
anemia pada ibu hamil dan menyusui;
e. Melakukan demonstrasi menu makanan bergizi dengan harga murah
dan terjangkau di posyandu dan puskesmas;
f. Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat untuk memanfaatkan
perkarangan rumah dengan menanam sayuran dan buah-buahan.
Tabel 4.7. Rekapitulasi Kasus Balita Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas
Tuntungan Januari s.d. Desember 2013
Kumulatif Kasus Gizi Buruk
Yang
No Kelurahan
Mendapat Membaik/
Jumlah
Meninggal
masih
Perawatan Sembuh
Dirawat
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

51
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

1
2
3
4
5
6

Kemenangan
Tani
Tanjung
Selamat
Namo Gajah
Lau Cih
Sidomulyo
Ladang
Bambu
Jumlah

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

Keterangan tabel 4.7.


Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah kasus gizi buruk di wilayah kerja
Puskesmas Medan Tuntungan sampai dengan bulan Desember 2013 adalah
sebanyak 1 orang dan masih mendapatkan perawatan. Kasus gizi buruk ini
ditemukan di Kelurahan Tanjung Selamat.
Tabel 4.8. Laporan Kasus Gizi Kurang dan Gizi Buruk Tahun 2013
Bulan

Gizi
Buruk

Status setelah PMT

Gizi Kurang

Status
setelah PMT

Januari

42

42 GK

Februari

42

42 GK

Maret

42

42 GK

April

38

38 GK

Mei

40

40 GK

Juni

28

28 GK

Juli

30

30 GK

Agustus

30

30 GK

September

28

28 GK

Oktober

25

25 GK

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

52
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

November

1 GB

25

25 GK

Desember

1 GB

25

25 GK

Keterangan Tabel 4.8.


Dari tabel di atas diketahui bahwa kasus gizi buruk paling tinggi terjadi pada
bulan November dan Desember 2013, dan Kasus gizi kurang pada bulan Januari
dan Maret sebanyak 126 kasus. Berdasarkan tabel terjadi penuruan kasus gizi
kurang sampai akhir tahun.
Tabel 4.9. Cakupan Pendistribusian Fe dan Vit A pada Ibu Hamil dan Ibu
Nifas di Puskesmas Tuntungan Januari s.d. Oktober 2013
Target
Pencapaian
No. Kegiatan
Sasaran
Keterangan
Angka %
Angka %
Fe Bumil
Bumil
1.
488
90
460
85
Belum tercapai
(542)
Fe Bufas
Bufas
2.
496
90
480
87
Belum tercapai
(551)
Vit A Bufas
Bufas
3.
441
80
480
87
Sudah tercapai
(551)
Keterangan Tabel 4.9.
Dari tabel di atas diketahui bahwa pemberian Fe pada Ibu hamil dan ibu nifas
belum tercapai, sedangkan pemberian Vit. A pada ibu nifas sudah tercapai.

4.2.5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Penular


Program Imunisasi
Dalam pencegahan penyakit menular, diberikan imunisasi dimana imunisasi
merupakan suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh terhadap penyakit
tertentu.
Sasaran Imunisasi:

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

53
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Sasaran Imunisasi adalah: Bayi, Balita, dan Anak Sekolah, dan PUS (pasangan
usia subur).
Tujuan Imunisasi:
a. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematin
b. Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil, dan pencegahan
penyakit.
Macam macam imunisasi:
1. BCG
Gunanya untuk menghindarkan dan memberikan kekebalan terhadap penyakit
TBC terhadap anak.
Cara pemberian:
-

Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.


Lokasi pemberian lengan atas
Dengan injeksi SC
Dosis 0,5 cc

2. DPT
Gunanya : untuk mencegah defteri, pertusis dan tetanus.
Cara pemberian:
- Diberikan pada bayi umur 2 11 bulan, sebanyak 3 kali
- Dosis 0,5 ml dengan interval minimal 4 minggu, sebayak 3 kali suntikkan
- Lokasi suntikan suntikan di paha luar
- Injeksi IM
3. POLIO
Gunanya : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit polio.
Cara pemberian :
- Diberikan pada bayi umur 2 11 bulan, sebanyak 4 kali
- Diberikan dengan meneteskan kedalam mulut
4. CAMPAK
Gunanya : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Cara pemberian :
- Diberikan pada bayi umur 9- 11 bulan, sebanyak 1 kali
- Lokasi pemberian pada lengan kiri, injeksi subkutan
- Dosis 0,5mL
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

54
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

5. TETANUS TOKSOID (TT)


Gunanya : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tetanus
Toksoid
- TT1 diberikan pada murid kelas 2 SD, TT2 diberikan murid kelas 3
SD,TT3 diberikan murid kelas 6 SD
- Calon pengantin (PUS), diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu
6. HEPATITIS B
Gunanya : untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B.
Cara pemberian :
- Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan,diberikan 3 kali dengan interval
minimal 4 minggu.
- Dengan injeksi IM

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

55
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tabel 4.10. Program Imunisasi di Puskesmas Tuntungan Tahun 2013


No.

Program Kegiatan

Target
(%)

Sasaran Jan Feb Mart Apr Mei Juni July Agt Sept Okt Nov Des Pencapaian

1. BCG

97

809

73 70

72

63 67

61

65 64 65

61 62 58

785

97,03

2. DP + HB 1

97

809

73 68

61

63 65

67

66 63 63

64 65 59

785

97,03

3. Polio 4

90

809

61 60

61

62 64

55

60 56 57

60 61 59

728

90

4. Campak

90

809

63 59

54

59 60

62

58 60 58

59 62 59

728

90

5. DPT HB 3

90

809

61 60

62

63 65

56

61 56 57

60 61 59

728

90,1

6. DT (SD Kelas 1)

100

588

580

580

98,6

7. HB 0 7 Hari

90

465

32 36

37

40 31

32

33 36 38

40 41 35

432

89,4

8. HB 7 Hari 1
Tahun

80

361

29 31

30

29 28

30

31 32 30

29 31 30

361

70

Keterangan Tabel 4.10.


Dari tabel di atas diketahui bahwa program imunisasi di puskesmas Tuntungan 2013 tidak tercapai.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara

56
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Program Pemberantasan Penyakit Menular


Pengertian
Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau
hewan yang sakit, dari reservoir atau pun benda benda yang mengandung bibit
penyakit lainnya ke manusia yang sehat.
Sasaran: Seluruh lapisan masyarakat.
Tujuan:
a. Mencegah terjangkitnya penyakit
b. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.
c. Menurunkan angka kematian dan kesakitan.
Pemberantasan Penyakit Menular atau PM dilaksanakan karena :
a. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang dapat dicegah
dengan imunisasi, misalnya: penyakit campak, TB paru.
b. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan hygiene dan
sanitasi, misalnya: diare, infeksi mata, infeksi telinga dan mastoid.
c. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang ditulari secara
langsung, misalnya: TB paru, ISPA, campak, cacar air.
d. Masih tingginya angka penderita menular yang penularannya melalui vektor,
misalnya: Demam Berdarah.
Kegiatan kegiatan PKM berupa :
a. Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan.
b. Memberikan penyuluhan kesehatan daerah wabah di puskesmas.
c. Mengadakan imunisasi antara lain : BCG, DPT, Campak, Polio, DT dan TT.
Langkah langkah yang dilakukan dalam pengamatan :
a. Mengumpulkan dan menganalisis data tentang penyakit.
b. Melapor penyakit menular.
c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat ada tidaknya laporan yang masuk,
d.
e.
f.
g.
h.

menemukan kasus kasus untuk mengetahui sumber penularannya.


Tindakkan permulaan untuk menahan perjalanannya.
Menyembuhkan penderita hingga sehat.
Pemberian imunisasi.
Pemberantasan vector nyamuk.
Pendidikan kesehatan

Tabel 4.11. Data Distribusi Penderita TB di Puskesmas Tuntungan Januari


s.d. Desember 2013
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

57
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah

BTA
(+)
0
0
3
1
0
1
0
0
0
1
0
0
6

BTA (-)
2
5
3
3
2
3
4
6
4
3
2
2
39

Keterangan Tabel 4.11.


Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada pemeriksaan sputum didapatkan
jumlah BTA (+) 6 kasus dan BTA (-) 39 kasus.
Tabel 4.12. Jumlah Penyakit Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Medan
Tuntungan periode Januari s.d. Desember 2013
No.
Bulan
Jumlah kasus
1.
Januari
162
2.
Februari
61
3.
Maret
54
4.
April
49
5.
Mei
52
6.
Juni
49
7.
Juli
36
8.
Agustus
84
9.
September
127
10.
Oktober
62
11.
November
68
12.
Desember
62
Total
878
Keterangan Tabel 4.12.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

58
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Dari tabel di atas diketahui jumlah kasus diare di Wilayah Kerja Puskesmas
Medan Tuntungan Januari s.d. Desember 2013 sebanyak 878 kasus, dengan
jumlah kasus terbanyak pada bulan Januari yaitu 162 kasus.
Tabel 4.13. Jumlah Penyakit ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Medan
Tuntungan periode Januari s.d. Desember 2013
No.
Bulan
Jumlah kasus
1.
Januari
77
2.
Februari
121
3.
Maret
104
4.
April
94
5.
Mei
77
6.
Juni
46
7.
Juli
121
8.
Agustus
87
9.
September
75
10.
Oktober
118
11.
November
161
12.
Desember
133
Total
783
Keterangan Tabel 4.13.
Dari tabel di atas diketahui jumlah kasus infeksi saluran pernafasan akut di
Kecamatan Medan Tuntungan Januari s.d. Desember 2013 sebanyak 783 kasus,
dengan jumlah kasus terbanyak pada bulan November yaitu 161 kasus.
Tabel 4.14. Jumlah Penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Medan
Tuntungan periode Januari s.d. Desember 2013
No.
Bulan
Jumlah kasus
1.
Januari
2.
Februari
2
3.
Maret
4.
April
5.
Mei
1
6.
Juni
7.
Juli
3
8.
Agustus
9.
September
3
10.
Oktober
1
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

59
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

11.
12.

November
Desember
Total
Keterangan Tabel 4.14.

1
2
13

Dari tabel di atas diketahui jumlah kasus demam berdarah dengue di Kecamatan
Medan Tuntungan Januari s.d. Oktober 2013 adalah sebanyak 13 kasus dengan
kasus terbanyak pada bulan Juli dan September yaitu 3 kasus.
4.2.6. Upaya Pengobatan
Dalam usaha pengobatan,penderita tidaklah diobati secara kuratif saja
melainkan juga memberikan pengertian preventif terhadap penyakit di puskesmas
Tuntungan dilaksanakan pengobatan gratis untuk pengobatan dasar pada pasien
rawat jalan.
Kegiatan yang dilakukan pada pemeriksaan kesehatan masyarakat di
puskesmas, meliputi :
1.

Pemeriksaan, mendiagnosa penyakit dan memberikan obat melalui

2.
3.
4.

apotek yang ada di puskesmas.


Penyuluhan kepada pasien saat dilakukan pemeriksaan.
Merujuk pasien yang tidak mampu ditangani.
Perawatan dan pengobatan pasien puskesmas darussalam meliputi
pasien umum, ASKES, dan anggota dana sehat.

Tabel 4.15. 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Tuntungan 2013


No Penyakit
1. ISPA
Penyakit
2.
Lansia
3. Hipertensi
4. P. Vulva
5. Diare
6. P. Sendi
7. Gastritis
8. P. Kulit
9. Alergi

Jan
185

Feb
121

Mar
77

Apr
95

Mei
77

Jun
46

Jul
121

Agt
72

Sep
65

Okt
90

Nov
168

Des
134

62

90

58

63

54

58

61

60

60

59

32

43

103
37
90
31
39
20
18

44
39
31
24
59
11
24

53
35
27
32
42
33
19

45
57
25
33
7
10
21

42
40
30
35
21
15
17

42
38
25
33
14
10
19

43
23
18
32
36
12
20

45
25
43
42
18
14
20

54
34
30
24
27
22
13

55
36
33
26
19
25
15

29
52
32
30
33
15
9

38
33
33
21
36
11
5

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

60
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Penyakit
10. Saluran
Nafas
Jumlah

10

25

15

27

25

26

20

22

14

585

455

395

365

274

294

375

346

282

375

417

368

Keterangan Tabel 4.15.


Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penyakit terbanyak pada Puskesmas
Tuntungan pada januari s.d. Desember 2013 adalah ISPA dengan jumlah 1.141
Adapun urutan sepuluh penyakit terbanyak adalah ISPA, penyakit lansia,
hipertensi, penyakit vulva, diare, penyakit sendi, gastritis, penyakit kulit, alergi
dan penyakit saluran nafas.
Tabel 4.16. Jumlah Kunjungan Pasien Puskesmas Tuntungan Periode
Januari s.d. Desember 2013
Jamkesmas
Jumlah
No Bulan
Bayar
Gratis
Askes
/JPKMS
Kunjungan
1 Januari
4
341
433
185
963
2 Februari
7
284
451
156
898
3 Maret
12
313
544
186
1.055
4 April
8
297
533
125
963
5 Mei
6
325
502
214
1.047
6 Juni
16
347
694
170
1.227
7 Juli
20
354
524
195
1.093
8 Agustus
9
340
578
194
1.121
9 September
8
278
412
181
879
10 Oktober
17
322
491
232
1.062
11 November
14
360
534
246
1.154
12 Desember
20
328
399
186
933
Jumlah
141
3.889
6.095
2.270
12.395
Keterangan Tabel 4.16.
Dari tabel diatas diketahui bahwa kunjungan Puskesmas Tuntungan 2013
terbanyak pada pasien Askes yaitu sebanyak 6.095. Kelompok ini adalah pasien
yang berobat dengan menunjukkan Kartu Askes.
4.2.7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan
Tujuan:
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

61
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

1.

Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan

2.

Untuk dipergunakan sebagai bahan dalam menyusun rencana kerja

Pembagian:
1. Pencatatan
-

Kegiatan Administrasi

Registrasi Family folder

Registrasi Kegiatan

2. Pelaporan
- Laporan kejadian luar biasa
- Laporan pencatatan jumlah penyakit dan pengunjung Puskesmas
- Laporan kasus penyakit menular
- Laporan kegiatan Puskesmas dan Posyandu
- Laporan triwulan, yaitu mencatat semua kegiatan Puskesmas
dan rencana kerja selama triwulan
- Laporan tahunan yaitu, mencatat semua laporan dalam satu
tahun yang diambil dari laporan bulanan
- Laporan khusus, berupa laporan kematian, penyakit dan obat

4.3. Program Kesehatan Pengembangan Puskesmas Tuntungan


4.3.1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Pengertian:
Upaya Kesehatan Sekolah adalah wadah belajar untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak
usia sekolah yang berada di sekolah maupun perguruan agama.

Tujuan :

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

62
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Menciptakan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan penderita


peserta didik serta memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya.
Kegiatan UKS di Puskesmas Tuntungan:
1. Mendata jumlah murid sekolah;
2. Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra/ekstrakurikuler
(dokter kecil / remaja);
3. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan gigi, kesehatan
lingkungan, PM,imunisasi, PK, dll;
4. Membuat rencana kerja bulanan dan membuat laporan kerja bulanan, triwulan
dan tahunan.
Sebagian dari sekolah tersebut tidak mempunyai fasilitas UKS dan guru Pembina
UKS di bawah pengawasan dan pembinaan tenaga kesehatan dari Puskesmas
Tuntungan.
4.3.2. Upaya Kesehatan Olahraga
Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan kepada
penunjang Puskesmas agar menjaga kebugaran tubuh dengan berolah raga juga
dilakukan pendataan dan pembinaan kepada klub-klub olah raga yang ada di
wilayah Puskesmas. Hasil upaya kesehatan olah raga belum ada dikarenakan
pengumpulan data belum selesai dilakukan

4.3.3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat


Tujuan:
1. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien dan
keluarganya di rumah pasien dengan cara mengikut sertakan masyarakat dan
kelompok masyarakat di sekitarnya.
2. Membantu keluarga dan masyarakat mengenal kebutuhan kesehatanya sendiri
dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas-batas kemampuan
mereka.
3. Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit,
penungkatan dan pemulihan kesehatan individu dan keluarganya.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

63
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Cara-cara yang dilakukan dengan mengadakan penyuluhan perorangan,


perkelompok dan masal. Metode yang dilakukan yaitu bimbingan dan konseling,
ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi, dll. Hasil upaya perawatan kesehatan
masyarakat belum ada dikarenakan pengumpulan data belum selesai dilakukan.
4.3.4. Upaya Kesehatan Kerja
Pengertian
Kesehatan kerja adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam
bidang kesehatan kerja masyarakat baik dalam waktu sakit maupun sehat guna
menungkatkan derajat kesehatan para pekerja dan keluarganya.
Sasaran : Para pekerja dan keluarganya.
Tujuan : Meningkatkan derajat kesehatan tiap pekerja agar dapat menjalankan
fungsinya seoptimal mungkin di wiayah puskesmas Tuntungan. Untuk itu perlu
diadakan pendataan dan penyuluhan bagi pekerja.
4.3.5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang
menjadi beban Puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak pengobatan
serta dapat di artikan pula kesehatan berpenghasilan rendah khususnya kelompok
masyarakat awam.
Kegiatan kegiatan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut yang dapat dilaksanakan :
1. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan pencabutan
gigi.
2. Membuat rencana kerja laporan kegiatan.
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
a. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan
penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat di puskesmas.
b. Usaha Kesehatan Gigi anak Sekolah (UKGS)
c. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

64
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tabel 4.17. Kelainan Gigi dan Mulut Puskesmas Tuntungan periode Januari
s.d Desember 2013
No. Kelainan Gigi dan Mulut
Jumlah
1 Karies gigi
43
2 Penyakit pulpa dan periapikal
449
3 Penyakit gusi dan periodontal
383
4 Abses
208
5 Persistensi
150
6 Kelainan dento-fasial termasuk maloklusi
0
7 Stomatitis, monilisisasis
0
8 Lain-lain
0
Jumlah
1.233
Keterangan Tabel 4.17.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jenis penyakit gigi dan mulut yang
terbanyak pada Puskesmas Tuntungan 2013 adalah penyakit pulpa dan jaringan
periapikal. Sedangkan urutan kedua penyakit terbanyak adalah penyakit gusi dan
jaringan periodontal.
Tabel 4.18. Pelayanan Medik dasar Gigi dan Mulut Puskesmas Tuntungan
periode 2013
No Pelayanan Medik Dasar Gigi
Total
1. Tumpatan gigi tetap
28
2. Tumpatan gigi sulung
6
3. Pencabutan gigi tetap
178
4. Pencabutan gigi sulung
152
5. Pengobatan pulpa termasuk tumpatan sementara
354
6. Scaling
30
7. Pengobatan periodental
197
8. Perawatan lain - lain termasuk pengobatan abses
185
9. Konsultasi
76
Jumlah
1.206
Keterangan Tabel 4.18.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pelayanan medik dasar gigi dan
mulut di Puskesmas Tuntungan periode 2013 yang terbanyak adalah pengobatan
pulpa termasuk tumpatan sementara.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

65
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

4.3.6. Upaya Kesehatan Jiwa


Kegiatan yang dilakukan meliputi :
1. Pengenalan dini gangguan jiwa.
2. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan jiwa.
3. Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan.

4.3.7. Upaya Kesehatan Mata


Kegiatan yang dilakukan berintegrasi dengan kegiatan Puskesmas yang
lain :
1. Kegiatan KIA, pemberian vitamin A dosis tinggi pada Balita, penyuluhan
kesehatan di Posyandu.
2. Dengan UKS penyuluhan kesehatan mata di sekolah.
3. Melakukan pengobatan mata yang dapat ditanggulagi.
Melakukan rujukan kepada unit yang mampu, apabila pengobatan tidak mampu
ditanggulangi.
4.3.8. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
Pengertian
Kesehatan lanjut usia adalah kesehatan golongan orang yang berusia 68 tahun atau
lebih secara jasmaniah, rohani, maupun sosial
Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lanjut untuk masa tua yang
bahagia dan berdaya dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan
keberadaannya.
Tabel 4.19. Data Posyandu Usila Puskesmas Tuntungan
No
1
2
3
4
5
6

Nama Posyandu
Tanjung Selamat
Namo Gajah
Lau cih
Kemenangan Tani
Sidomulyo
Baru Ladang Bambu

Jumlah Petugas
3 kader
3 kader
3 kader
3 kader
3 kader
3 kader

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

66
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Keterangan Tabel 4.19.


Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah Posyandu Usila pada Puskesmas
Tuntungan 2013 adalah sebanyak 6 Posyandu dengan total petugas 18 orang.
Target ketersediaan posyandu lansia telah terpenuhi dimana setiap kelurahan
memiliki satu posyandu lansia.
4.3.9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Kegiatan:
1. Pembinaan kepada masyarakat pengobatan tradisional antara lain dukun
beranak, dukun patah, dukun pijat, tukang jamu, dan lain-lain.
2. Memberikan penyuluhan tentang manfaat pekarangan untuk penanaman
tanaman obat keluarga (TOGA).
Tabel 4.20. Profil Pengobatan Tradisional di Wilayah Kerja Puskesmas
Tuntungan Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2013
No
Pengobatan Tradisional
Jumlah
1.
Panti Pijat
2
2.
Dukun Patah
2
Keterangan Tabel 4.20.
Dari tabel diatas dapat diketahui sarana pengobatan tradisional panti pijat
sebanyak 2 buah dan dukun patah sebanyak 2 orang.
4.3.10. Laboratorium Sederhana
Kegiatan laboratorium di Puskesmas bertujuan untuk mempermudah
mengadakan diagnosis terhadap penyakit baik penyakit menular yang akut
epidemik dan kronik epidemik.
Tabel 4.21. Data Distribusi Pemeriksaan sputum di Puskesmas Tuntungan
Januari s.d. Desember 2013
No
Bulan
BTA (+)
1
Januari
0
2
Februari
0
3
Maret
3
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

67
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

4
5
6
7
8
9
10
11
12

April
1
Mei
0
Juni
1
Juli
0
Agustus
0
September
0
Oktober
1
November
0
Desember
0
Jumlah
6
Keterangan Tabel 4.21.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah pemeriksaan sputum BTA (+)
sebanyak 6 kasus.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

68
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

BAB 5
LAPORAN KEGIATAN
No.
1.

Hari/Tanggal
Senin/
04 Agustus 2014

Kegiatan
1. Melapor dan perkenalan ke Wakil Koordinator I
dr. Malem Seh Karo-Karo
2. Melapor dan perkenalan kepada Dokter dan
Dokter Gigi di Puskesmas dilanjutkan dengan
orientasi ruangan Puskesmas Tuntungan

2.

Selasa/
05 Agustus 2014

1. Melapor dan perkenalan ke Kepala Puskesmas


Tuntungan dr. Immanuel S. Sembiring dilanjutkan
dengan diskusi rencana kegiatan
2. Kegiatan di poli umum I dan II, KIA
3. Pendataan kegiatan Puskesmas
4. Peninjauan lokasi sekolah untuk pembinaan

3.

Rabu/
06 Agustus 2014

kantin sekolah di SDN 064026


1. Mengantar surat pengantar dari puskesmas dan
diskusi dengan Kepala Sekolah SDN 064026
tentang

rencana

kegiatan

penyuluhan

dan

pembinaan kantin sekolah


2. Penyuluhan

dan

pembagian

leaflet

tentang

Anemia pada Ibu Hamil dan Ibu menyusui di Poli


KIA Puskesmas Medan Tuntungan
4.

Kamis/
07 Agustus 2014

3. Pendataan Kegiatan Puskesmas


1. Penyuluhan tentang PHBS Cuci Tangan kepada
siswa SDN 064026 Medan
2. Kegiatan Observasi Kantin dan Jajanan di SDN
064026 Medan
3. Melapor ke Kelurahan Tanjung Selamat dan
Kepala Lingkungan terkait kegiatan di desa
binaan
4. Meninjau lokasi desa binaan
5. Pemberitahuan tentang kegiatan yang akan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

69
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

dilakukan ke masyarakat lingkungan 1 Tanjung


Selamat, dilanjutkan dengan pemilihan keluarga
6.

Jumat/

binaan untuk masing-masing Dokter Muda


1. Kegiatan di Poli Umum I dan II, Ruang KIA

08 Agustus 2014

2. Kegiatan di Posyandu di Kelurahan Tanjung


Selamat
3. Penyuluhan Antenatal Care (ANC) di Posyandu
Kelurahan Tanjung Selamat
4. Penyuluhan ASI eksklusif di Posyandu Kelurahan

7.

Sabtu/
09 Agustus 2014

Tanjung Selamat
1. Kunjungan pertama ke Keluarga Binaan.
2. Pengambilan Sampel Penelitian Pada Keluarga di
Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan

8.

Senin/
11 Agustus 2014

1.
2.

Tuntungan
Kunjungan kedua ke Keluarga Binaan
Penyuluhan Pencegahan KIA, Kesehatan

3.

Lingkungan dan PHBS di Keluarga Binaan


Pengambilan Sampel Penelitian Pada Keluarga di
Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan

9.

Selasa/
12 Agustus 2014

Tuntungan
1. Melapor kepada Lurah dan Kepala Lingkungan
Kelurahan Tanjung Selamat bahwa kegiatan di
desa binaan telah selesai
2. Menyerahkan Laporan Profil Keluarga Binaan
kepada Lurah
3. Penyusunan dan Penyiapan Laporan Kegiatan
Puskesmas

Tuntungan

kemudian

diserahkan

kepada kepala Puskesmas Tuntungan untuk

10.

Rabu/
13 Agustus 2014

diperiksa
4. Penyusunan dan Penyempurnaan Hasil Penelitian
1. Pengambilan
kembali
Laporan
Kegiatan
Puskesmas Tuntungan yang telah diperiksa oleh
Kepala Puskesmas untuk diperbaiki

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

70
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

2. Penyusunan dan Penyempurnaan Hasil Penelitian


11

Kamis/

1. Pengumpulan

14 Agustus 2014

Laporan

Kegiatan

Puskesmas

Tuntungan yang telah dikoreksi dan Diskusi


dengan Kepala Puskesmas dr. Immanuel S.
Sembiring
2. Penyusunan dan Penyempurnaan Hasil Penelitian

1.

Senin, 04 Agustus 2014


Kegiatan pada hari senin diawali dengan pelaporan dan perkenalan ke Wakil
Koordinator I dr. Malem Seh Karo-Karo. Setelah itu, perkenalan kepada
seluruh staff puskesmas dilanjutkan dengan orientasi ruangan Puskesmas
Tuntungan.

2.

Selasa, 05 Agustus 2014


Kegiatan hari ini dimulai dengan pelaporan dan perkenalan ke Kepala
Puskesmas Tuntungan dr. Immanuel S. Sembiring dilanjutkan dengan
diskusi rencana kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Poli
dimana setiap dokter muda dibagi ke Poliklinik Umum I dan II, KIA. Selain
itu peserta kepaniteraan klinik juga masih melakukan pendataan kegiatan
puskemas. Pada pukul 12.00 WIB, 3 orang peserta Kepaniteraan Klinik
berangkat untuk meninjau lokasi sekolah yang akan dilakukan pembinaan
kantin sekolahnya di SDN 064026.

3.

Rabu, 06 Agustus 2014


Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB dimana setiap dokter muda dibagi
ke Poliklinik Umum I dan II, KIA. Lalu pada pukul 10.00 WIB, 3 orang
peserta Kepaniteraan Klinik berangkat untuk mengantar surat pengantar dari
puskesmas dan diskusi dengan Kepala Sekolah SDN 064026 tentang
rencana kegiatan penyuluhan PHBS dan pembinaan kantin sekolah dan
jajanan sekolah yang akan dilakukan pada tanggal 07 Agustus 2014. Selain
itu peserta kepaniteraan klinik yang masih berada di puskesmas melakukan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

71
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

penyuluhan dan pembagian leaflet tentang Anemia pada Ibu Hamil dan Ibu
menyusui di Poli KIA Puskesmas Medan Tuntungan kepada pasien yang
datang pada hari tersebut, dan juga masih melakukan pendataan kegiatan
puskemas.
4.

Kamis, 07 Agustus 2014


Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB dimana semua peserta kepaniteraan
klinik berkumpul di SDN 064026 Medan. Adapun kegiatan yang dilakukan
dapat dilihat pada tabel.
Kamis, 07 Agustus 2014
Waktu
08.00 - 08.05
08.05 - 08.15

Kegiatan
Pembukaan oleh MC
Pengarahan oleh guru

08.15 09.00

Kelas 1 Materi PHBS, Games, mengajari cuci tangan 7


langkah
Kelas 2 Materi PHBS, Games, mengajari cuci tangan 7
langkah
Istirahat

09.00 - 09.30
09.30 09.45
09.45 - 10.15
10.15 - 11.15

Kelas 3 Materi PHBS, Games, mengajari cuci tangan 7


langkah
Observasi kantin sekolah dan jajanan sekolah

11.15 - 11.30

Penyerahan Cendramata dan Foto Bersama

Kemudian pada jam 12.00 seluruh peserta kepaniteraan klinik berangkat ke


Kantor Kelurahan Tanjung Selamat untuk melapor kepada Bapak
H.Achyaruddin,S.Sos, selaku Bapak Lurah Tanjung Selamat dan ibu kepala
lingkungan 1 terkait dengan kegiatan kepaniteraan klinik di desa binaan
yang akan dilakukan. Pada Pukul 13.00 melakukan peninjauan Lokasi desa
Binaan. Selanjutnya seluruh peserta kepaniteraan klinik berangkat ke desa
binaan yang telah dipilih ditemani oleh ibu kepala lingkungan 1 untuk
kegiatan Kunjungan ke desa binaan kemudian melakukan pemberitahuan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

72
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

tentang kegiatan yang akan dilakukan ke masyarakat, dilanjutkan dengan


pemilihan keluarga binaan untuk masing-masing Dokter Muda
5.

Jumat, 08 Agustus 2014


Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik
berkumpul di Puskesmas Tuntungan untuk menjalankan tugas di Poli Umum
I, II, dan KIA. Pukul 10.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik
berangkat untuk mengikuti kegiatan di Posyandu Kelurahan Tanjung
Selamat didampingi oleh petugas puskesmas. Selama di Posyandu Tanjung
Selamat, selain membantu kegiatan di posyandu terkait pendaftaran,
pencatatan, penimbangan dan imunisasi, peserta Kepaniteraan Klinik di
Posyandu KIA juga melakukan penyuluhan tentang ANC dan ASI eksklusif
pada warga yang hadir. Selain itu peserta kepaniteraan klinik juga masih
melakukan pendataan kegiatan puskemas.

6.

Sabtu, 09 Agustus 2014


Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik
berkumpul di Puskesmas Tuntungan, kemudian pada pukul 10.00 WIB
seluruh peserta kepaniteraan klinik ke Lingkungan 1 untuk kegiatan
kunjungan pertama ke desa binaan kemudian melakukan penyuluhan
mengenai KIA, Kesehatan Lingkungan dan PHBS di Keluarga Binaan, serta
penyuluhan mengenai hal yg berkaitan dengan keluarga binaan masingmasing Dokter Muda. Setelah selesai melakukan kunjungan kekeluarga
binaan, peserta kepaniteraan klinik kembali melakukan pengambilan sampel
penelitian di Kelurahan Tanjung Selamat.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

73
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIAN
PROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS
DOSEN PEMBIMBING
NAMA MAHASISWA
HARI/TANGGAL

: Tuntungan
: Sri Lestari, SP, M.Kes
: Syahrul hidayat nasution
: Sabtu/ 9 Agustus 2014

KECAMATAN
KELURAHAN
LINGKUNGAN
RESPONDEN

: Medan Tuntungan
: Tanjung Selamat
:I
: Mita

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGA


Nama
: Rama Dani
Tanggal lahir/Umur
: 26 juli 1986/27 tahun
Agama
: islam
Pendidikan
: SMP
Suku
: Jawa
Pekerjaan utama
: Supir
Pekerjaan tambahan
:Penghasilan keluarga
:a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama
:
Tanggal lahir/Umur
:
Suku
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:

d. > 5 juta

Mita susiani Br.sinaga


12 agustus 1986/27 tahun
Batak Toba
SMA
Ibu Rumah Tangga

KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 5orang
Daftar anggota keluarga saat ini :
No

Nama

1
2

Rama dani
Mita
susiani
Br.sinaga
Andika
Pratama

Statu
s

Jenis
Kelamin

Tgl
lahir/umur

Pendidika
n

suami
istri

Laki laki
Perempua
n

26 juli 1986
12 agustus
1986

SMP
SMA

Anak

Laki laki

28 desember
2012

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

Pekerjaan
Supir
Ibu rumah
tangga

74
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO.
1.

STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT


PROFIL
KETERANGAN
Penyakit/kejadian darurat
yang diderita anggota
keluarga pada 1 bulan
terakhir
Penderita

2.
3.

Pengobatan
-

b. Jenis obat-obatan

Tanaman obat keluarga

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
PROFIL
KETERANGAN

NO.

Rumah

2.

Andika Pratama

a. Tempat dan tenaga medis

4.

1.

Diare, Flu, Demam

MCK

3.

Air bersih

4.

Pembuangan limbah

Rumah beratap seng, berdinding batu dan tepas,


berlantai semen, kesannya bersih.
Rumah memiliki 1 pintu di depan rumah
Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan
Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1
ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1
dapur yang terletak di belakang rumah
Kamar mandi terletak di bagian belakang
rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu,
tidak tertutup penuh, pintu kamar mandi hanya
ditutup kain.
Jamban berupa jamban model jongkok.
Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank
berada di belakang rumah
Air bersih didapat dari sumur dengan pompa.
Air ditampung di dalam ember
Pembuangan menuju ke parit di samping rumah.
Terdapat septic tank di belakang rumah.
Terdapat tempat pembuangan sampah
disamping rumah

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

75
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO.

STATUS PERILAKU KESEHATAN


PROFIL
KETERANGAN

1.

Makanan

2.

Kebiasaan merokok

Anggota keluarga sering mengkonsumsi


nasi dengan lauk.
Sayur selalu ada seperti kangkung,
bayam, daun ubi, dll.
Buah buahan tidak dikonsumsi setiap
hari, namun rutin dikonsumsi setiap
minggunya. (komsumsi buah pisang,
jeruk, dan semangka)
Kepala keluarga pak rama

3.

Kebiasaan alkohol

4.

Pemakaian obat dan jamujamuan


Kebiasaan olah raga

5.

NO.
1.

2.

NO.
1.
2.

KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYI


PROFIL
KETERANGAN
Ibu hamil
a. Pemeriksaan
b. Pemberian tablet besi
c. Persalinan
Bayi
a. Status imunisasi
b. Antropometri
c. ASI eksklusif
d. Vitamin A

JAMINAN KESEHATAN
PROFIL
KETERANGAN
ASKES/JAMSOSTEK/
LAINNYA
Pemanfaatan fasilitas
kesehatan

Keluarga tidak memiliki jaminan kesehatan.


Anggota keluarga memanfaatkan klinik
kesehatan sebagai fasilitas kesehatan.

PERAN SERTA DI MASYARAKAT


KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

76
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO.
1.

PROFIL

KETERANGAN

Penyuluhan/pelatihan yang
pernah diikuti
Aktivitas di masyarakat
dalam pencegahan penyakit
atau bidang kesehatan
lainnya.

2.

Tidak pernah mengikuti penyuluhan


-

KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga bapak Ramadhani, seorang
kepala keluarga yang tinggal dengan seorang istri ibu Mita Susiani Br
Sinaga, dan seorang anak Andhika Pratama.
2. Keluarga ini tingal di Rumah beratap seng, berdinding batu dan tepas,
berlantai semen, kesannya bersih. Rumah memiliki 1 pintu di depan
rumah Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan. Terdapat 4 ruangan di
dalam rumah, yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur
yang terletak di belakang rumah Kamar mandi terletak di bagian belakang
rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu, tidak tertutup penuh,
pintu kamar mandi hanya ditutup kain. Jamban berupa jamban model
jongkok. Air bersih didapat dari sumur dengan pompa. Air ditampung di
dalam ember Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di
belakang rumah.Terdapat tempat pembuangan sampah di samping rumah.
3. Makanan yang sering dimakan adalah berupa nasi dengan lauk dan
sayuran seperti daun ubi,bayam, kangkung. Buah buahan tidak
dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya.
(komsumsi buah pisang, pepaya, jeruk). Kebiasaan merokok oleh kepala
keluarga, olahraga minum alkohol dan jamu-jamuan tidak dijumpai
dikeluarga. Selama ini.
4. Anggota keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan dan anggota
keluarga memanfaatkan jasa dari klinik dokter dalam penggunaan fasilitas
kesehatan yang ada.
PENYULUHAN YANG DIBERIKAN
a. Media

Diskusi
Wawancara
Leaflet
b. Topik

Keluarga Berencana
Anemia
Hipertensi

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

77
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

c. Isi

:
Penjelasan tentang alat kontrasepsi
Penjelasan mengenai tanda anemia
Penjelasan mengenai hipertensi dan faktor resikonya
FOLLOW UP KEGIATAN

Kunjungan
I

Outcome

II

III

Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan


perkenalan dengan tiap tiap anggota keluarga
binaan
Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota
keluarga binaan untuk diwawancarai.
Pada kunjungan kedua dilakukan diskusi tentang
kesehatan mengenai KB, anemia dan Hipertensi
Dilakuakn diskusi tentang menjaga kebersihan diri
dan lingkungan rumah
Dilakukan pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan
gula darah, dan pemeriksaan HB.
Melakukan Tanya jawab mengenai kesehatan.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

Tanda
Tangan

78
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIAN
PROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS
DOSEN PEMBIMBING
NAMA MAHASISWA
HARI/TANGGAL

: Tuntungan
: Sri Lestari, SP, M.Kes
: Wini Listi Arini Rambe
: Sabtu/ 09Agustus 2014

KECAMATAN
KELURAHAN
LINGKUNGAN
RESPONDEN

: Medan Tuntungan
: Tanjung Selamat
:1
: Syarifah Wulandari

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGA


Nama
: Muhammad Syafii
Tanggal lahir/Umur
: 14-06-1989/ 25 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Suku
: Jawa
Pekerjaan utama
: Wiraswasta
Pekerjaan tambahan
:Penghasilan keluarga
:a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama
:
Tanggal lahir/Umur
:
Suku
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:

Syarifah Wulandari
16-12-2014/ 25 Tahun
Melayu
SMA
Ibu Rumah Tangga

KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini :
Daftar anggota keluarga saat ini :
No

Nama

Statu
s

Jenis
Kelamin

Suami

Istri

Anak

Syafii
2
3

Wulan
M.
Alfazri

Tgl lahir/umur
14-06-1989/ 25
Tahun
16-12-2014/ 25
Tahun
29-05-2012/ 2
Tahun

Pendidika
n

Pekerjaan

SMA

Wiraswasta

SMA

Ibu Rumah
Tangga
-

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

79
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO.

STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT


PROFIL
KETERANGAN
Penyakit/kejadian darurat
yang diderita anggota
keluarga pada 1 bulan
terakhir
Penderita

Pengobatan
c. Tempat dan tenaga medis

d. Jenis obat-obatan

1.

2.
3.

4.

Tanaman obat keluarga

Rumah

2.

Ibu Wulan

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
PROFIL
KETERANGAN

NO.
1.

Diare

MCK

Rumah beratap seng, berdinding batu dan tepas,


berlantai semen, kesannya bersih.
Rumah memiliki 1 pintu di depan rumah
Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan
Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1
ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1
dapur yang terletak di belakang rumah
Kamar mandi terletak di bagian belakang
rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu,
tidak tertutup penuh, pintu kamar mandi hanya
ditutup kain.
Jamban berupa jamban model jongkok.
Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank
berada di belakang rumah

3.

Air bersih

Air bersih didapat dari sumur dengan pompa.


Air ditampung di dalam ember

4.

Pembuangan limbah

Pembuangan menuju ke parit di samping rumah.


Terdapat septic tank di belakang rumah.
Terdapat tempat pembuangan sampah

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

80
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

disamping rumah
STATUS PERILAKU KESEHATAN
NO.
1.

PROFIL

KETERANGAN

Makanan

2.

Kebiasaan merokok

3.

Kebiasaan alkohol

4.

Pemakaian obat dan jamujamuan

5.

Kebiasaan olah raga

KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYI


PROFIL
KETERANGAN

NO.
1.

2.

Anggota keluarga sering


mengkonsumsi nasi dengan lauk.
Sayur selalu ada seperti daun ubi,
bayaam,kangkung.
Buah buahan tidak dikonsumsi
setiap hari, namun rutin dikonsumsi
setiap minggunya. (komsumsi buah
pisang, pepaya, jeruk)

Ibu hamil

a. Pemeriksaan
b. Pemberian tablet besi
c. Persalinan

Bayi

a. Status imunisasi
b. Antropometri
c. ASI eksklusif
d. Vitamin A

JAMINAN KESEHATAN
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

81
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO.
1.

PROFIL

KETERANGAN

ASKES/JAMSOSTEK/
LAINNYA

2.

Pemanfaatan fasilitas
Anggota keluarga memanfaatkan klinik
kesehatan
dokter sebagai fasilitas kesehatan
PERAN SERTA DI MASYARAKAT
NO.
PROFIL
KETERANGAN
1.

Penyuluhan/pelatihan yang
pernah diikuti

2.

Aktivitas di masyarakat
dalam pencegahan penyakit
atau bidang kesehatan
lainnya.

KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga bapak Muhammad Syafii,
seorang kepala keluarga yang tinggal dengan seorang istri ibu Syarifah
Wulandari, dan seorang anak Muhammad Alfazri yang mengidap penyakit
bawaan berupa hernia.
2. Keluarga ini tingal di Rumah beratap seng, berdinding batu dan tepas,
berlantai semen, kesannya bersih. Rumah memiliki 1 pintu di depan
rumah Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan. Terdapat 4 ruangan di
dalam rumah, yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur
yang terletak di belakang rumah Kamar mandi terletak di bagian belakang
rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu, tidak tertutup penuh,
pintu kamar mandi hanya ditutup kain. Jamban berupa jamban model
jongkok. Air bersih didapat dari sumur dengan pompa. Air ditampung di
dalam ember Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di
belakang rumah.Terdapat tempat pembuangan sampah di samping rumah.
3. Makanan yang sering dimakan adalah berupa nasi dengan lauk dan
sayuran seperti daun ubi,bayam, kangkung. Buah buahan tidak
dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya.
(komsumsi buah pisang, pepaya, jeruk). Kebiasaan merokok, olahraga
minum alkohol dan jamu-jamuan tidak dijumpai dikeluarga. Selama ini.
4. Anggota keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan dan anggota
keluarga memanfaatkan jasa dari klinik dokter dalam penggunaan fasilitas
kesehatan yang ada.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

82
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

PENYULUHAN YANG DIBERIKAN


a. Media

:
Diskusi
Wawancara
Leaflet

b. Topik
:
- Kanker payudara
- HIV
- Papsmear
- Kanker Cervix
- KB
- Anemia
c. Isi

:
Penjelasan mengenai pemeriksaan payudara sendiri
Penjelasan mengenai tanda- tanda kelainan pada payudara
Penjelasan tentang bagaimana cara penularan HIV
Penjelasan kapan pemeriksaan papsmear sebaiknya dilakukan
Apa saja yang menjadi factor resiko terjadinya kanker cervix
Penjelasan mengenai pilihan alat kontrasepsi
Tanda-tanda anemia
FOLLOW UP KEGIATAN

Kunjungan

Outcome

Pada kunjungan pertama mahasiswa melakukan


perkenalan dengan tiap-tiap keluarga binaan, selain
itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga
binaan untuk diwawancarai.

II

Dilakukan pengamatan pada rumah dan dilakukan


penyuluhan tentang kesehatan.
Dilakukan demonstrasi pemeriksaan payudara
sendiri, tanja jawan mengenai Kanker payudara,
HIV,papsmear, kanker cervix dan KB.
Dilakuakn diskusi tentang menjaga kebersihan diri
dan lingkungan rumah.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

Tanda
Tangan

83
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

III

Dilakukan pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan


gula darah, dan pemeriksaan HB.
Melakukan Tanya jawab mengenai kesehatan.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

84
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIAN
PROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS
DOSEN PEMBIMBING
NAMA MAHASISWA
HARI/TANGGAL

: Tuntungan
: Sri Lestari, SP, M.Kes
: Nina Karina Ginting
: Sabtu/9 Agustus 2014

KECAMATAN
KELURAHAN
LINGKUNGAN
RESPONDEN

: Medan Tuntungan
: Tanjung Selamat
:I
: Nurjannah Nasution

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGA


Nama
: Muslim
Tanggal lahir/Umur
: 7 Agustus 1985/ 28 Tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Suku
: Melayu
Pekerjaan utama
: Wiraswasta
Pekerjaan tambahan
: (-)
Penghasilan keluarga
:a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama
:
Tanggal lahir/Umur
:
Suku
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:

Nurjannah Nasution
8 Oktober 1985/ 27 Tahun
Batak Mandailing
SMK
Ibu Rumah Tangga

KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlah anggota keluarga(termasuk KK) saat ini:
Daftar anggota keluarga saat ini:
No

Nama

Muslim

Nurjannah
Nasution
Umna
Fatiah

Statu
s

Jenis
Kelami
n

Suami

Istri
Anak

Tgl
lahir/umur

Pendidika
n

Pekerjaan

28 Tahun

SMA

Wiraswasta

27 Tahun

SMK

IRT

1 Tahun 3
Bulan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

85
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Fariana
STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT
NO.
PROFIL
KETERANGAN
1.

Penyakit/kejadian darurat
yang diderita anggota
keluarga pada 1 bulan
terakhir
Penderita

2.
3.

Pengobatan
e. Tempat dan tenaga medis
f.

4.

Ibu dan Anak


Klinik Dokter
Obat dari resep dokter

Tanaman obat keluarga

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
PROFIL
KETERANGAN
Rumah

2.

Flu
Muntah

Jenis obat-obatan

NO.
1.

MCK

3.

Air bersih

4.

Pembuangan limbah

Rumah beratap seng, berdinding setengah batu


dan tepas, berlantai semen, kesannya bersih.
Rumah memiliki 1 pintu, 1 di depan rumah.
Jendela terdapat sebanyak 3 buah, 1 buah di
depan rumah dan 1 buah lagi di samping rumah
dan satu buah dibelakang rumah.
Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu1
ruang tamu, 1kamar tidur,1 kamar mandi, 1
dapur yang terletak di belakang rumah.
Kamar mandi terletak di bagian belakang
rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu,
memiliki atap seng.
Jamban berupa jamban model jongkok.
Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank
berada di belakang rumah.
Air bersih didapat dari sumur dengan pompa.Air
ditampung di dalam ember.
Pembuangan menuju ke parit di samping rumah.
Terdapat septic tankdi belakang rumah.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

86
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

STATUS PERILAKU KESEHATAN


PROFIL
KETERANGAN

NO.
1.

Makanan

Anggota
keluarga
sering
mengkonsumsi nasi dengan lauk.
Sayur selalu ada seperti daun ubi,
bayam, kangkung
Buah buahan tidak dikonsumsi
setiap hari, namun rutin dikonsumsi
setiap minggunya. (konsumsi buah
pisang, pepaya dan semangka)

2.

Kebiasaan merokok

Pak Muslim (suami)

3.

Kebiasaan alkohol

4.

Pemakaian obat dan jamujamuan

5.

Kebiasaan olah raga

KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYI


PROFIL
KETERANGAN

NO.
1.

2.

Ibu hamil

Ibu Nurjanna sedang hamil 6 Bulan dengan


keluhan sering pusing, lemas dan kurang
nafsu makan.

a. Pemeriksaan
b. Pemberian tablet besi
c. Persalinan

Rutin dilakukan setiap bulan di bidan.


Diberikan oleh bidan
-

Bayi
a. Status imunisasi
b. Antropometri
c. ASI eksklusif
d. Vitamin A

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

87
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO.

JAMINAN KESEHATAN
PROFIL
KETERANGAN

1.

ASKES/JAMSOSTEK/
LAINNYA

Keluarga memiliki jaminan kesehatan berupa


jamsostek.

2.

Pemanfaatan fasilitas
kesehatan

Anggota keluarga memanfaatkan rumah


klinik dokter sebagai fasilitas kesehatan.

NO.
1.
2.

PERAN SERTA DI MASYARAKAT


PROFIL
KETERANGAN
Penyuluhan/pelatihan yang
pernah diikuti
Aktivitas di masyarakat
dalam pencegahan penyakit
atau bidang kesehatan
lainnya.

KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Ibu Nurjannah nasution
seorang ibu rumah tangga yang tinggal bertiga dengan suami dan satu
orang anak. Serta ibu nurjannah sedang hamil 6 bulan.
2. Keluarga tinggal di Rumah beratap seng, berdinding setengah tepas dan
batu, berlantai semen dan memiliki 1 pintu, 1 di depan rumah dan Jendela
terdapat
sebanyak 3 buah, 1 buah di depan rumah, 1 buah disamping rumah dan 1
buah dibelakang rumah. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah yaitu 1
ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur yang terletak di
belakang
rumah. Kamar mandi rumah ini ada 1, terletak di bagian
belakang rumah, hanya berupa ruangan persegi yang berdinding semen,
dan
memiliki atap seng. jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan
menuju ke septic tank dan Septic tank berada di belakang rumah.
3. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.
4. Makanan yang sering dimakan adalah berupa daun ubi, bayam dan
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

88
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

kangkung. Buah buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin


dikonsumsi setiap minggunya.(komsumsi buah pisang, pepaya dan
semangka). Kebiasaan merokok dijumpai pada suami ibu nurjannah,
olahraga minum alkohol dan jamu-jamuan tidak dijumpai dikeluarga.
5. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan yaitu jamsostek dan
anggota keluarga memanfaatkan jasa dari klinik dokter dalam penggunaan
fasilitas kesehatan yang ada.
PENYULUHAN YANG DIBERIKAN
a. Media
:
Diskusi
Wawancara
Leaflet
b. Topik
:
Preeklampsia
Asi ekslusif
KB
c. Isi

:
Penjelasan tentang apa itu preeklampsia
Bagaimana gejala preeklampsia
Bagaimana cara pencegahannya
Apa saja faktor resiko preeklampsia
Berapa lama asi bertahan apabila dipompa
Apa saja jenis-jenis KB
Apakah efek samping dari macam-macam KB
KB apakah yang paling aman
FOLLOW UP KEGIATAN

Kunjungan
I

Outcome

Tanda
Tangan

Pada kunjungan pertama, mahasiswa


melalukan perkenalan dengan tiap tiap
anggota keluarga binaan
Selain itu juga meminta kesediaan dari
anggota
keluarga
binaan
untuk
diwawancarai,
dilakukan
pengamatan
keadaan rumah, serta diberi penyuluhan
tentang kesehatan.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

89
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

II

Pada
kunjungan
kedua
dilakukan
penyuluhan tentang apa itu preeklampsia,
ASI eksklusif dan KB. Serta pembagian
bebagai macam Leaflet sebagai informasi
kesehatan.

III

Dilakukan pemeriksaan TD, HB dan Urin


pada Ibu yang sedang hamil usia 6 bulan.
Untuk melihat ada atau tidaknya faktor
resiko dari preeklampsia dan dari
pemeriksaan tidak ada tanda-tanda
preeklampsia.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

90
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIAN
PROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS
DOSEN PEMBIMBING
NAMA MAHASISWA
HARI/TANGGAL

: Tuntungan
: Sri Lestari, SP, M.Kes
: Salwa Nurhasanah
: Sabtu/ 09 Agustus 2014

KECAMATAN
KELURAHAN
LINGKUNGAN
RESPONDEN

: Medan Tuntungan
: Tanjung Selamat
:I
: Ahmad Saorin

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGA


Nama
: Ahmad saorin
Tanggallahir/Umur
: 31 Desember 1947/ 68 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SLTA/ Sederajat
Suku
: Jawa
Pekerjaanutama
: pemukulBesi
Pekerjaantambahan
:Penghasilankeluarga
:a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama
: Rumiatun
Tanggallahir/Umur
: 2 Maret 1958/ 56 tahun
Suku
: Jawa
Pendidikan
: SLTA/ sederajat
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlahanggotakeluarga(termasuk KK) saatini:3 orang
Daftaranggotakeluargasaatini:
No

Nama

Ahmad
saorin

Rumiatun

Statu
s

Jenis
Kelami
n

suami

68 Tahun

SMP

Pemukulbes
i

Istri

56 Tahun

SMP

IRT

Tgllahir/umur

Pendidika
n

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

Pekerjaan

91
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Khotimah
anak
P
20 Tahun
Pelajar
STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT

NO.
1.

PROFIL

KETERANGAN

2.

Penyakit/kejadiandarurat
Sesaknafas
yang
dideritaanggotakeluargapada
1 bulanterakhir
Penderita
Ahmad saorin

3.

Pengobatan
g. Tempat dan tenaga medis

Klinik dokter

h. Jenis obat-obatan

Obat dari resep dokter

4.

Tanamanobatkeluarga

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
PROFIL
KETERANGAN

NO.
1.

Rumah

2.

Penari

MCK

3.

Air bersih

4.

Pembuanganlimbah

Rumahberatapseng,berdindingtepas, berlantai
semen, kesannya bersih.
Rumahmemiliki 2 pintu, 1 di depan rumah
dan 1 di bagian belakang rumah.
Jendelaterdapatsebanyak 2buah, 2 buah di depan
rumah.
Terdapat4ruangan
di
dalamrumah,yaitu1ruangtamu,
1kamartidur,1kamarmandi, 1 dapur yang
terletak di belakangrumah.
Kamarmanditerletak di bagianbelakang rumah,
berbentuk persegi yang berdindingbatu,
memilikiatapseng, tidakmemilikipintu.
Jambanberupajamban model duduk.
Pembuanganmenujukeseptic tank. Septic
tankberada di belakangrumah
Air bersihdidapatdarisumur dengan pompa.Air
ditampung di dalamember
Pembuanganmenujuke parit di belakang rumah.
Terdapat septic tankdi belakang rumah

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

92
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO
.
1.

PROFIL

STATUS PERILAKU KESEHATAN


KETERANGAN

Makanan

2.
3.
4.
5.
NO
.

Kebiasaanmerokok
Kebiasaanalkohol
Pemakaianobatdanjamu- Obat resep dokter
jamuan
Kebiasaanolah raga
KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYI
PROFIL
KETERANGAN

1.

Ibuhamil

2.

a. Pemeriksaan
b. Pemberian tablet
besi
c. Persalinan
Bayi
a. Status imunisasi
b. Antropometri
c. ASI eksklusif
d. Vitamin A

NO.

Anggotakeluargaseringmengkonsumsinasidengan
lauk.
Sayurselaluadasepertidaun ubi, kangkung
Buah buahantidak dikonsumsi setiap hari,
(komsumsibuahpisang, pepaya dan semangka)

PROFIL

JAMINAN KESEHATAN
KETERANGAN

1.

ASKES/JAMSOSTEK/
LAINNYA

2.

Pemanfaatanfasilitaskesehatan Anggotakeluargamemanfaatkanklinik
dokter sebagai fasilitas kesehatan.

NO
.
1.

Keluarga memiliki jaminan kesehatan


berupa jamkesmas.

PERAN SERTA DI MASYARAKAT


PROFIL

KETERANG
AN

Penyuluhan/pelatihan yang pernahdiikuti

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

93
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

2.

Aktivitas di
masyarakatdalampencegahanpenyakitataubidangkesehata
nlainnya.

KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Bapak Ahmad Saorin, seorang
pemukul besi, tinggal bersama istrinya, Ibu Rumiatun dan seorang anak
perempuannya yang bernama Khotimah yang berusia 20 tahun yang bekerja
sebagai penari.
2. Keluarga tinggal di Rumah beratap seng, berdinding tepas, berlantai semen
dan memiliki 2 pintu, 1 di depan dan 1 di belakang rumah. Jendela terdapat
sebanyak 2 buah di ruang tamu. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah yaitu 1
ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur yang terletak di belakang
rumah. Kamar mandi rumah ini ada 1, terletak di bagian belakang rumah
bersebelahan dengan dapur, hanya berupa ruangan persegi yang berdinding
tepas, dan memiliki atap seng tanpa pintu. jamban berupa jamban model
duduk. Pembuangan menuju ke septic tank dan Septic tank berada di belakang
rumah.
3. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.
4. Makanan yang sering dimakan adalah berupa daunubidankangkung. Buah
buahan tidak dikonsumsi setiap hari, (komsumsi buah pisang, pepaya dan
semangka). Kebiasaan merokok, olahraga minum alkohol dan jamu-jamuan
tidak dijumpai dikeluarga.
5. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan yaitu jamkesmas dan
anggota keluarga memanfaatkan jasa dari klinik dokter dalam penggunaan
fasilitas kesehatan yang ada.
PENYULUHAN YANG DIBERIKAN
a. Media

Diskusi
Wawancara
Leaflet
b. Topik

c. Isi

PHBS
Diabetes Mellitus
Hipertensi

Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan PHBS


Penjelasan tentang penyakit hipertensi & DM
Apa saja yang menjadi faktor risiko terjadinya hipertensi dan DM
Apa saja komplikasi hipertensi dan bagaimana cara mencegah
munculnya hipertensi dan DM

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

94
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FOLLOW UP KEGIATAN
Kunjungan
I

Outcome

II

III

Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan


perkenalan dengan tiap tiap anggota keluarga binaan
Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga
binaan untuk diwawancarai, dilakukan pengamatan
keadaan rumah, serta diberi penyuluhan tentang
kesehatan.
Pada kunjungan kedua dilakukanpenyuluhantentang
PHBS, Penyakithipertensidan DM.
Dijelaskan mengenai penyakit DM, apa saja faktor
risikonya, apa komplikasinya, dan bagaimana cara
mencegahnya.
DilakukanpengukuranTekananDarah
Dilakukanpemeriksaankesehatanlainnyaseperticekdarah.
Pemberianbingkisandanfotobersama.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

Tanda
Tangan

95
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIAN
PROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS
DOSEN PEMBIMBING
NAMA MAHASISWA
HARI/TANGGAL

: Tuntungan
: Sri Lestari, SP, M.Kes
: Frida Adhani E.S
: Sabtu/ 09 Agustus 2014

KECAMATAN
KELURAHAN
LINGKUNGAN
RESPONDEN

: Medan Tuntungan
: Tanjung Selamat
:I
: Nurain Siregar

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGA


Nama
: Nasir
Tanggal lahir/Umur
: 05 Mei 1961 / 53 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Suku
: Jawa
Pekerjaan utama
: Pekerja bengkel
Pekerjaan tambahan
:Penghasilan keluarga
:a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama
:
Tanggal lahir/Umur
:
Suku
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:

Nurain Siregar
02 Juni 1981 / 33 tahun
Batak
SMA
Ibu Rumah Tangga

KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 4 orang
Daftar anggota keluarga saat ini :
No

Nama

Statu
s

Jenis
Kelami
n

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

1
2
3
4

Nasir
Nurain
Fina Ramadhani
Sisilia

Bapak
Ibu
Anak
Anak

L
P
P
P

53 tahun
33 tahun
3 tahun
2 bulan

SMA
SMA
Belum sekolah
Belum sekolah

Pekerja Bengkel
IRT
-

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

96
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO.
1.

2.
3.

4.

STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT


PROFIL
KETERANGAN
Penyakit/kejadian darurat
yang diderita anggota
keluarga pada 1 bulan
terakhir
Penderita
Pengobatan
Tempat dan tenaga medis

Jenis obat-obatan
Tanaman obat keluarga

Obat dari resep dokter


-

Rumah

2.

Bu Nurain
Klinik Bina Kasih

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
PROFIL
KETERANGAN

NO.
1.

Melahirkan

MCK

3.

Air bersih

4.

Pembuangan limbah

Rumah beratap seng, berdinding batu dan


didalam ruangan dibatasi oleh tepas dan karton,
berlantai semen, kesannya bersih.
Rumah memiliki 1 pintu di depan rumah.
Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan
rumah.
Terdapat 3 ruangan di dalam rumah, yaitu 1
ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 ruang di belakang
rumah yang dibagi 2 menjadi kamar mandi dan
dapur.
Kamar mandi terletak di bagian belakang
rumah, langsung bersebelahan dengan dapur,
berbentuk persegi yang berdinding batu,
memiliki atap seng.
Jamban berupa jamban model jongkok.
Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank
berada di belakang rumah.
Air bersih didapat dari pompa sumur. Air
ditampung di dalam ember melalui selang.
Pembuangan sampah dikumpul di dalam plastik
lalu dibuang ke tempat sampah didepan rumah.
Terdapat septic tank di belakang rumah.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

97
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

STATUS PERILAKU KESEHATAN


PROFIL
KETERANGAN

NO.
1.

Makanan

2.

Kebiasaan merokok

3.
4.

Kebiasaan alkohol
Pemakaian obat dan jamujamuan
Kebiasaan olah raga

5.

NO.

Anggota keluarga sering mengkonsumsi


nasi dengan tahu tempe.
Sayur selalu ada seperti kentang, wortel,
daun paret.
Buah buahan tidak dikonsumsi setiap
hari, namun rutin dikonsumsi setiap
minggunya. (komsumsi buah pisang)
Dijumpai pada bapak selama >30 tahun (>1
bungkus/hari), dan ibu selama 16 tahun (4
batang/hari)

Jamu temulawak dan sirik tiap pagi hari

KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYI


PROFIL
KETERANGAN

1.

Ibu hamil

2.

a. Pemeriksaan
b. Pemberian tablet besi
c. Persalinan
Bayi
a. Status imunisasi
b. Antropometri
c. ASI eksklusif
d. Vitamin A

NO.

Ada, usia 2 bulan


Hb, BCG, Polio
Kesan : normal
Tidak diberikan, ibu memberikan ASI + susu
formula + bubur nasi + air tajin
-

JAMINAN KESEHATAN
PROFIL
KETERANGAN

1.

ASKES/JAMSOSTEK/
LAINNYA

Keluarga memiliki jaminan kesehatan berupa


BPJS.

2.

Pemanfaatan fasilitas
kesehatan

Anggota keluarga memanfaatkan klinik


kesehatan dan puskesmas sebagai fasilitas

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

98
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

kesehatan.
PERAN SERTA DI MASYARAKAT
PROFIL
KETERANGAN

NO.
1.
2.

Penyuluhan/pelatihan yang
pernah diikuti
Aktivitas di masyarakat
dalam pencegahan penyakit
atau bidang kesehatan
lainnya.

KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Pak Nasir, seorang pekerja bengkel
yang tinggal bersama istri (Bu Nurain) dan kedua anak perempuannya,
Fina yang berusia 3 tahun dan Sisilia yang berusia 2 bulan.
2. Keluarga tinggal di rumah beratap seng, berdinding batu dan didalam ruangan
dibatasi oleh tepas dan karton, berlantai semen, kesannya bersih. Rumah
memiliki 1 pintu di depan rumah. Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan
rumah. Terdapat 3 ruangan di dalam rumah, yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur,
1 ruang di belakang rumah yang dibagi 2 menjadi kamar mandi dan dapur.
Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah, langsung bersebelahan
dengan dapur, berbentuk persegi yang berdinding batu, memiliki atap seng.
Jamban berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank.
Septic tank berada di belakang rumahPembuangan menuju ke septic tank.
Septic tank berada di belakang rumah.
3. Makanan yang sering dimakan adalah berupa nasi dengan tahu tempe. Sayur
selalu ada seperti kentang, wortel, daun paret. Buah buahan tidak
dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya (komsumsi
buah pisang).
Kebiasaan merokok dijumpai pada bapak selama >30 tahun (>1 bungkus/hari),
dan ibu selama 16 tahun (4 batang/hari).
Olahraga, dan minum alkohol tidak dijumpai.
Konsumsi jamu-jamuan dijumpai di keluarga yaitu oleh Bu Nurain berupa
jamu temulawak dan sirih, rutin tiap pagi hari.
4. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan yaitu BPJS dan anggota
keluarga memanfaatkan jasa dari klinik kesehatan dan puskesmas dalam
penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.
PENYULUHAN YANG DIBERIKAN
a. Media

Diskusi

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

99
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Wawancara
Leaflet
b. Topik

c. Isi

ANC
Gizi pada Ibu menyusui
Cara menyusui yang baik dan benar

Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan ANC


Apa saja hal - hal yang harus dilakukan selama ANC
Penjelasan tentang gizi pada ibu menyusui
Penjelasan tentang cara menyusui yang baik dan benar
Penjelasan tentang ASI eksklusif

FOLLOW UP KEGIATAN
Kunjungan
I

Outcome

Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan


perkenalan dengan tiap tiap anggota keluarga binaan
Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga
binaan untuk diwawancarai, dilakukan pengamatan
keadaan rumah, serta diberi penyuluhan tentang
kesehatan.

II

Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang


ANC, gizi pada ibu menyusui, cara menyusui yang baik
dan benar, dan ASI eksklusif.

III

Pemeriksaan terhadap makanan yang dibuat oleh ibu,


apakah sesuai dengan gizi ibu menyusui.
Pemeriksaan terhadap cara ibu menyusui bayinya,
apakah sudah sesuai.
Pemeriksaan Tekanan Darah.
Pemberian bingkisan dan foto bersama.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

Tanda
Tangan

100
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIAN
PROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS
DOSEN PEMBIMBING
NAMA MAHASISWA
HARI/TANGGAL

: Tuntungan
: Sri Lestari, SP, M.Kes
: Disti Hardiyanti
: Sabtu/ 09 Agustus 2014

KECAMATAN
KELURAHAN
LINGKUNGAN
RESPONDEN

: Medan Tuntungan
: Tanjung Selamat
:I
: M. Ginting

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGA


Nama
: M. Ginting
Tanggal lahir/Umur
: 28-8-1950 / 68 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: D2
Suku
: Batak Karo
Pekerjaan utama
: Pensiunan PNS
Pekerjaan tambahan
: Pemberi pengobatan tradisional
Penghasilan keluarga
:a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5
juta
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama
:
Tanggal lahir/Umur
:
Suku
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:

Nurhayati
15-5-1961/ 53 tahun
Melayu
SMA
Ibu Rumah Tangga

KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 2 (dua)
Daftar anggota keluarga saat ini :
No

Nama

M.
Ginting

Nurhayati

Statu
s

Jenis
Kelamin

Suami

Laki-laki

28-8-1950 / 68
tahun

D2

Istri

Perempua
n

15-5-1961 / 53
tahun

SMA

Tgl lahir/umur

Pendidika
n

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

Pekerjaan
Pemberi
pengobatan
tradisional
Ibu Rumah
Tangga

101
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO.

STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT


PROFIL
KETERANGAN

1.

Penyakit/kejadian darurat
yang diderita anggota
keluarga pada 1 bulan
terakhir
2.
Penderita
3.
Pengobatan
k. Tempat dan tenaga medis

4.

Istri (Nurhayati)
Diobati suami sendiri

Jenis obat-obatan

Obat tradisional

Tanaman obat keluarga

Obat kampung yang diambil dari tanah karo

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
PROFIL
KETERANGAN

NO.
1.

Rumah

2.

Halaman Rumah

3.

Sakit Pinggang

MCK

Rumah beratap seng, berdinding setengah


batu setengah tepas, berlantai semen,
kesannya bersih.
Rumah memiliki 1 pintu di bagian depan
rumah.
Jendela terdapat sebanyak 3 buah, 1 buah di
dapur di belakang rumah, dan 2 buah di
depan rumah.
Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1
ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar
mandi.
Terdapat 1 halaman rumah yaitu 1 buah
terdapat di samping kanan rumah.
Pada halaman samping terdapat 2 buah
kandang ayam, 1 buah tungku masak, 1
sumur dan tanah halaman yang ditanami
tanamanan seperti sere, dan tanaman
lainnya.
Kamar mandi terletak di bagian belakang
rumah, berbentuk persegi panjang yang
berdinding setengah batu dan setengah
tepas, memiliki atap seng dan lantai semen

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

102
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

4.

Air bersih

5.

Pembuangan limbah

NO.
1.

dan tidak berpintu.


Jamban berupa jamban model jongkok,
pembuangan menuju ke septic tank berada
di halaman samping kanan rumah.
Air bersih didapat dari sumur depan yang
ditimba dan di tampung didalam ember.
Pembuangan menuju ke parit belakang
rumah.
Terdapat septic tank di halaman samping
rumah.

STATUS PERILAKU KESEHATAN


PROFIL
KETERANGAN
Makanan

2.

Kebiasaan merokok

3.

Kebiasaan alkohol

4.

Pemakaian obat dan jamujamuan


Kebiasaan olah raga

5.

Anggota
keluarga
sering
mengkonsumsi nasi, lauk dan sayur.
Lauk yang sering dikonsumsi adalah
tahu, tempe , telur, dan ikan sungai
Sayur selalu ada seperti sayur
kankung, sayur pakis, dan sayur daun
ubi.
Buah buahan tidak dikonsumsi
dikarenakan keadaan ekonomi.
Suami dan istri merupakan perokok
berat. Suami merokok sebanyak 6
bungkus tiap hari sejak usia 12 tahun
Istri merokok sebanyak 3 bungkus
seriap hari sejak usia 20 tahun.

Tidak ada keluarga yang minum


alkohol.
Obat tradisional dan obat kampong
dari tanah karo
Tidak ada kebiasaan olahraga didalam
keluarga ini dikarenakan tidak ada waktu.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

103
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

NO.

JAMINAN KESEHATAN
PROFIL
KETERANGAN

1.

ASKES/ JAMSOSTEK/
LAINNYA

Tidak pernah ada

2.

Pemanfaatan fasilitas
kesehatan

Tidak ada

NO.

PERAN SERTA DI MASYARAKAT


PROFIL
KETERANGAN

1.

Penyuluhan/pelatihan yang
pernah diikuti

Tidak pernah ada

2.

Aktivitas di masyarakat
dalam pencegahan penyakit
atau bidang kesehatan
lainnya.

Tidak ada

KESIMPULAN
1. Keluarga binaaan adalah sebuah keluarga bapak M. Ginting, 68 tahun,
seorang pensiunan PNS yang sekarang bekerja sebagai pengobatan
tradisional. Tinggal berdua dengan istrinya yaitu bernama Nurhayi suku
melayu berusia 53 tahun yang bekerja sebagai ibu rumah tangga.
2. Keluarga ini tinggal di rumah beratap seng, berdinding setengah batu dan
setengah tepas, berlantai semen, memiliki 1 pintu yang terdapat didepan
rumah, jendela 3 buah yaitu 1 terdapat dibelakang rumah, 2 terdapat
didepan rumah. Terdapat 4 ruangan yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1
dapur, dan 1 kamar mandi. Terdapat halaman rumah yang terletak di
samping kanan rumah yang terdapat 2 kandang ayam, 1 tungku masak,
tanaman seperti sere, dan 1 buah sumur. Terdapat 1 kamar mandi yang
terletak di belakang rumah, berbentuk persegi panjang yang beratap seng
dan berlantai semen. dan tidak berpintu. Jamban berbentuk jongkok,
pembuangan ke septic tank yang berada di samping rumah.
3. Makanan yang sering dikonsumsi setiap hari beruba lauk, sayur namun
jarang makan buah-buahan. Kebiasaan merokok pada suami dan istri
dijumpai. Namun tidak minum alcohol. Selama ini keluarga
mengkonsumsi obat kampung yang diambil dari tanah Karo.
4. Anggota keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan dan tidak pernah
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

104
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

mengikuti penyuluhan dan aktifitas kesehatan dirumah sakit.


PENYULUHAN YANG DIBERIKAN
a. Media

: Diskusi
Wawancara
Leaflet

b. Topik

: PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat)


Hipertensi
Diabetes Mellitus

c. Isi

: Penjelasan tentang apa itu PHBS dirumah tangga


Bagaimana cara menerapkan PHBS dirumah tangga
Penjelasan tentang Hipertensi, faktor resiko dan komplikasi Hipertensi
Penjelasan tentang DM, faktor resiko dan komplikasi DM.
FOLLOW UP KEGIATAN

Kunjungan

Outcome

Kunjungan
pertama,
mahasiswa
melakukan
perkenalan dengan tiap-tiap anggota keluarga binaan.
Selain itu menanyai keluarga apakah bersedia
diwawancarai, dan dilakukan pengamatan keadaan
rumah.

II

III

Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang


apa itu PHBS dan bagaimana penerapan PHBS di
rumah tangga.
Mewawancarai penyakit yang sering diderita oleh
seluruh anggota keluarga.
Pada kunjungan ketiga dilakukan penyuluhan tentang
DM dan Hipertensi, faktor resiko dan komplikasinya.
Dilakukan pemeriksaan kesehatan seperti tekanan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

Tanda
Tangan

105
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

darah, tes glukosa, tes asam urat dan kolesterol.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

106
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIAN
PROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS
DOSEN PEMBIMBING
NAMA MAHASISWA
HARI/TANGGAL

: Tuntungan
: Sri Lestari, SP, M.Kes
: Echo J. Sibarani
: Sabtu/ 09 Agustus 2014

KECAMATAN
KELURAHAN
LINGKUNGAN
RESPONDEN

: Medan Tuntungan
: Tanjung Selamat
:I
: Rina Telaumbanua

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGA


Nama
: Teguh
Tanggal lahir/Umur
: 10-05-1975 / 39 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Suku
: Jawa
Pekerjaan utama
: Satpam
Pekerjaan tambahan
:Penghasilan keluarga
:a. < 1 juta b. >1-3 juta
juta
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama
:
Tanggal lahir/Umur
:
Suku
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:

c. >3-5 juta

d. > 5

Rina Telaumbanua
15-5-1980/ 34 tahun
Batak Nias
SMA
Ibu Rumah Tangga

KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 6 (dua)
Daftar anggota keluarga saat ini :
No

Nama

Statu
s

Jenis
Kelamin

Suami

Laki-laki

Tgl
lahir/umur

Teguh

Rina
Telaumbanua

Istri

Perempua
n

10-05-1975 /
39 tahun
15-05-1980 /
34 tahun

Aria Aditia

Anak

Laki-laki

16-09-2000 /

Pendidika
n

Pekerjaan

SMA

Satpam

SMA
SMP

Ibu
Rumah
Tangga
Pelajar

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

107
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Giska

Anak

Rara

Anak

Felicia Arum

Anak

NO.

Perempua
n
Perempua
n
Perempua
n

Penyakit/kejadian darurat
yang diderita anggota
keluarga pada 1 bulan
terakhir
2.
Penderita
3.
Pengobatan
m. Tempat dan tenaga medis

1.

SD

Pelajar

Tanaman obat keluarga

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
PROFIL
KETERANGAN
Rumah

2.

Pelajar

n. Jenis obat-obatan

NO.

SMP

STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT


PROFIL
KETERANGAN

1.

4.

14 tahun
23-05-2002 /
12 tahun
23-02-2008 / 6
tahun
14-06-2014 / 2
bulan

Halaman Rumah

Rumah beratap seng, berdinding setengah


batu setengah tepas, berlantai semen,
kesannya bersih.
Rumah memiliki 1 pintu di bagian depan
rumah dan 1 pintu di bagian belakang
Jendela terdapat sebanyak 2 buah, 1 buah di
depan rumah, dan 1 buah di kamar.
Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1
ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar
mandi.
Terdapat 2 halaman rumah yaitu 1 terdapat
di depan rumah dan 1 terdapat di belakang
rumah.
Pada halaman belakang terdapat 1 buah
kandang ayam, dan tanah halaman yang

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

108
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

berbatu.
3.

MCK

4.

Air bersih

5.

Pembuangan limbah

NO.
1.

Kamar mandi terletak di bagian belakang


rumah, berbentuk persegi panjang yang
berdinding setengah batu dan setengah
tepas, memiliki atap seng dan lantai semen
dan tidak berpintu bertutup kain.
Jamban berupa jamban model jongkok,
pembuangan menuju ke septic tank berada
di halaman belakang rumah.
Air bersih didapat dari sumur depan yang
ditimba dan di tampung didalam ember.
Pembuangan menuju ke parit samping
rumah.
Terdapat septic tank di halaman belakang
rumah.

STATUS PERILAKU KESEHATAN


PROFIL
KETERANGAN
Makanan

Anggota
keluarga
sehari-hari
mengkonsumsi nasi, lauk dan sayur.
Lauk yang sering dikonsumsi adalah
tahu, tempe , telur, dan ikan.
Sayur selalu ada seperti sayur
kankung, sayur bayam, dan sayur
daun ubi.
Buah buahan dikonsumsi sekali
seminggu seperti pisang dan jeruk.

2.

Kebiasaan merokok

Suami merupakan perokok. Suami


merokok sebanyak 1 bungkus tiap
hari.

3.

Kebiasaan alkohol

Tidak ada keluarga yang minum


alkohol.

4.

Pemakaian obat dan jamujamuan

Obat tradisional dan jamu gendong

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

109
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

5.

Kebiasaan olah raga

Kebiasaan berolahraga senam yoga


oleh istri sekali seminggu

JAMINAN KESEHATAN
NO
.

PROFIL

KETERANGAN

1.

ASKES/ JAMSOSTEK/
LAINNYA

Tidak pernah ada

2.

Pemanfaatan fasilitas
kesehatan

Tidak ada

NO.

PERAN SERTA DI MASYARAKAT


PROFIL
KETERANGAN

1.

Penyuluhan/pelatihan yang
pernah diikuti

Tidak pernah ada

2.

Aktivitas di masyarakat
dalam pencegahan penyakit
atau bidang kesehatan
lainnya.

Tidak ada

KESIMPULAN
1. Keluarga binaaan adalah sebuah keluarga bapak Teguh, 39 tahun, seorang
Satpam suku jawa. Tinggal berenam dengan istri dan anaknya yaitu
bernama Rina dan keempat anaknya secara berurut yaitu Aria, Giska, Rara,
Felicia. Istri bersuku Batak Nias berusia 34 tahun yang bekerja sebagai ibu
rumah tangga.
2. Keluarga ini tinggal di rumah beratap seng, berdinding setengah batu dan
setengah tepas, berlantai semen, memiliki 2 pintu yang terdapat didepan
rumah dan di belakang rumah, jendela 2 buah yaitu 1 terdapat didepan
rumah, 1 terdapat dikamar tidur. Terdapat 4 ruangan yaitu 1 ruang tamu, 1
kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi. Terdapat halaman rumah yang
terletak di depan rumah dan belakang rumah yang terdapat 1 kandang
ayam, dan tanah yang berbatu. Terdapat 1 kamar mandi yang terletak di
belakang rumah, berbentuk persegi panjang yang beratap seng dan
berlantai semen. dan tidak berpintu. Jamban berbentuk jongkok,
pembuangan ke septic tank yang berada di belakang rumah.
3. Makanan yang sering dikonsumsi setiap hari beruba lauk, sayur dan
sesekali makan buah-buahan. Kebiasaan merokok pada suami dijumpai.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

110
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Namun tidak minum alkohol. Selama ini keluarga mengkonsumsi jamujamuan.


4. Anggota keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan dan tidak pernah
mengikuti penyuluhan dan aktifitas kesehatan dirumah sakit.
PENYULUHAN YANG DIBERIKAN
a. Media

: Diskusi
Wawancara
Leaflet

b. Topik

: PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat)


Asi Eksklusif
Gizi pada ibu menyusui

c. Isi

: Penjelasan tentang apa itu PHBS dirumah tangga


Bagaimana cara menerapkan PHBS dirumah tangga
Penjelasan tentang Asi Eksklusif
Penjelasan Gizi pada Ibu menyusui

Kunjungan

Outcome

Kunjungan
pertama,
mahasiswa
melakukan
perkenalan dengan tiap-tiap anggota keluarga binaan.
Selain itu menanyai keluarga apakah bersedia
diwawancarai, dan dilakukan pengamatan keadaan
rumah.

II

III

Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang


apa itu PHBS dan bagaimana penerapan PHBS di
rumah tangga.
Mewawancarai penyakit yang sering diderita oleh
seluruh anggota keluarga.
Pada kunjungan ketiga dilakukan penyuluhan tentang
ASI Eksklusif, dan manfaatnya dan Gizi pada ibu

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

Tanda
Tangan

111
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

menyusui.
Dilakukan pemeriksaan kesehatan seperti tekanan
darah, tes glukosa, tes asam urat dan kolesterol.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

112
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIAN
PROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS
DOSEN PEMBIMBING
NAMA MAHASISWA
HARI/TANGGAL

: Tuntungan
: Sri Lestari, SP, M.Kes
: Effinia Kamila Hanum Siregar
: Sabtu/ 09 Agustus 2014

KECAMATAN
KELURAHAN
LINGKUNGAN
RESPONDEN

: Medan Tuntungan
: Tanjung Selamat
:I
: Herianto Siregar

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGA


Nama
: Herianto Siregar
Tanggal lahir/Umur
: 11 Juni 1973
Agama
: Islam
Pendidikan
: Tamat SD/ Sederajat
Suku
: Mandailing
Pekerjaan utama
: Tukang babat rumput
Pekerjaan tambahan
: Tidak ada
Penghasilan keluarga
:a. < 1 juta b. >1-3 juta
juta
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama
:
Tanggal lahir/Umur
:
Suku
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:

c. >3-5 juta

d. > 5

Suwarti
6 April 1978
Jawa
SLTP/ Sederajat
Pedagang pecel keliling

KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini :
Daftar anggota keluarga saat ini :
No

Nama

Status

Herianto
Siregar

Suwarti

Kepala
keluarg
a
Istri

Jenis
Kelamin

Tgl lahir/umur

Pendidikan

Laki-laki

11 Juni 1973

Tamat SD/
Sederajat

Perempua
n

6 April 1978

SLTP/
Sederajat

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

Pekerjaa
n
Tukang
babat
rumput
Pedagang
pecel
keliling

113
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

3
4
5
6
7

Ade
Nadilla
Ade Nadia

Anak

Angga
Siregar
Tri Dara
Daria
Fajarta
Siregar

Anak
Anak
Anak

30 September
1998
27 Maret 2000

Perempua
n
Laki-laki

19 November
2004
14 Desember
2006

1.

2.
3.

4.

Penyakit/kejadian darurat
yang diderita anggota
keluarga pada 1 bulan
terakhir
Penderita

Pelajar

SD/ Sederajat

Pelajar

SD/ Sederajat

Pelajar
Pelajar

Pelajar

Pengobatan
o. Tempat dan tenaga medis

p. Jenis obat-obatan

Tanaman obat keluarga

NO.

PROFIL
Rumah

MCK

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
KETERANGAN

2.

22 Februari 2002

SMP/
Sederajat
SMP/
Sederajat
SD/ Sederajat

STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT


PROFIL
KETERANGAN

NO.

1.

Anak

Perempua
n
Perempua
n
Laki-laki

Rumah beratap seng, berdinding tepas dan batu,


berlantai semen, kesannya agak kotor.
Rumah memiliki 1 pintu yakni di depan rumah
Jendela hanya terdapat sebanyak 1 buah di depan
rumah dan terdapat ventilasi kecil di bagian dapur.
Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1 ruang
tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 dapur
yang terletak di belakang rumah
Kamar mandi terletak di bagian belakang rumah,
berbentuk persegi yang berdinding batu, memiliki atap

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

114
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

seng.
Jamban berupa jamban model jongkok.
Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank
adalah gabungan dari beberapa rumah dan berada di
sebelah rumah
Air bersih didapat dari sumur yang terletak di depan
rumah untuk memasak dan mandi
Air ditampung di dalam ember

Terdapat septic tank di sebelah rumah.

3.

4.

NO.
1.

Air bersih

Pembuangan limbah

STATUS PERILAKU KESEHATAN


PROFIL
KETERANGAN
Makanan

Anggota keluarga sering mengkonsumsi nasi


dengan lauk dan sayuran.
Lauk yang biasa dikonsumsi berupa tahu,
tempe, telur, ikan
Sayur selalu ada seperti kangkung, daun ubi,
kacang panjang.
Buah buahan tidak dikonsumsi setiap hari,
namun rutin dikonsumsi setiap minggunya.
(komsumsi buah pisang, pepaya dan jeruk)

2.

Kebiasaan merokok

Bapak Herianto merokok1 bungkus / hari sejak 20


tahun yang lalu

3.

Kebiasaan alkohol

Bapak Herianto memiliki riwayat konsumsi


alkohol 20 tahun yang lalu, namun sekarang sudah
berhenti

4.

Pemakaian obat dan jamujamuan

Anggota keluarga mengkonsumsi jamu-jamuan


namun tidak sering. Jamu yang dikonsumsi adalah
jamu kunyit, jamu beras kencur

5.

Kebiasaan olah raga

Kelima anak Bapak Herianto selalu melakukan


olahraga seminggu sekali di sekolah, yakni senam
dan sepak bola

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

115
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYI


PROFIL
KETERANGAN

NO.
1.

2.

NO.

Ibu hamil

a. Pemeriksaan
b. Pemberian tablet besi
c. Persalinan

Bayi

a. Status imunisasi
b. Antropometri
c. ASI eksklusif
d. Vitamin A

PROFIL

JAMINAN KESEHATAN
KETERANGAN

1.

ASKES/JAMSOSTEK/
LAINNYA

Keluarga memiliki jaminan kesehatan berupa


jamkesmas.

2.

Pemanfaatan fasilitas
kesehatan

Anggota keluarga memanfaatkan puskesmas


dan rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan.

NO.

PERAN SERTA DI MASYARAKAT


PROFIL
KETERANGAN

1.

Penyuluhan/pelatihan yang
pernah diikuti

Tidak ada

2.

Aktivitas di masyarakat
dalam pencegahan penyakit
atau bidang kesehatan
lainnya.

Tidak ada

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

116
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Bapak Herianto Siregar, memiliki
seorang istri dan 5 orang anak.
2. Keluarga tinggal di rumah beratap seng, berdinding tepas dan batu, berlantai
semen, dan memiliki 1 pintu yang terletak di depan rumah. Jendela terdapat
sebanyak 2 buah, 1 buah di ruang tamu, 1 buah di dapur. Terdapat 4 ruangan di
dalam rumah yaitu 1 ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 dapur
yang terletak di belakang rumah.. Kamar mandi rumah ini ada 1, terletak di
bagian belakang rumah, di sebelah dapur, hanya berupa ruangan persegi yang
berdinding tepas dan batu semen, beratap seng, berlantai semen. Jamban
berupa jamban model jongkok..
3. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di sebelah rumah.
4. Lauk yang biasa dikonsumsi berupa tahu, tempe, telur, ikan. Sayur selalu ada
seperti kangkung, daun ubi, kacang panjang. Buah buahan tidak dikonsumsi
setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap minggunya. (komsumsi buah
pisang, pepaya dan jeruk)
5. Kebiasaan merokok dijumpai pada kepala keluarga, olahraga dilakukan
seminggu sekali oleh anggota keluarga di sekolah, minum alkohol tidak
dijumpai. Konsumsi jamu-jamuan di keluarga dijumpai namun tidak sering.
Selama ini keluarga sering mengkonsumsi jamu kunyit dan beras kencur.
6. Anggota keluarga mempunyai jaminan kesehatan yaitu jamkesmas dan
anggota keluarga memanfaatkan puskesmas dan rumah sakit dalam
penggunaan fasilitas kesehatan yang ada.

PENYULUHAN YANG DIBERIKAN


a. Media

: diskusi, wawancara, leaflet

b. Topik

: Hipertensi, kecacingan, PHBS, gizi seimbang

c. Isi

:
Penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan hipertensi
Apa saja hal - hal yang bisa menjadi faktor risiko hipertensi
Penjelasan tentang akibat dari hipertensi
Penjelasan tentang kecacingan dan penerapan PHBS di keluarga
Penjelasan mengenai menyusun menu gizi seimbang dan manfaat gizi

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

117
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

seimbang

Kunjungan

Outcome

Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan


perkenalan dengan tiap tiap anggota keluarga binaan
Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga
binaan untuk diwawancarai, dilakukan pengamatan
keadaan rumah, serta diberi penyuluhan tentang
kesehatan

II

Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang


PHBS dan kecacingan, menjelaskan cara-cara penerapan
PHBS di rumah tangga dan di sekolah, apa saja tindakan
yang dapat dilakukan untuk mencegah kecacingan
Dilakukan pemeriksaan kuku pada anggota keluarga dan
dianjurkan untuk memotong kuku secara rutin
Dilakukan pengamatan keadaan rumah

III

Pada kunjungan ketiga, dilakukan pengukuran tekanan


darah serta pemeriksaan kadar gula darah. Dijelaskan
mengenai penyakit hipertensi, apa saja faktor risikonya,
apa komplikasinya, dan bagaimana cara mencegahnya.
Dilakukan tanya jawab
Menmberikan penyuluhan tentang gizi seimbang dan
cara menyusun menu gizi seimbang

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

Tanda
Tangan

118
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

FORM ISIAN
PROFIL KESEHATAN KELUARGA BINAAN
DI KOTA MEDAN 2014
PUSKESMAS
DOSEN PEMBIMBING
NAMA MAHASISWA
HARI/TANGGAL

: Tuntungan
: Sri Lestari, SP, M.Kes
: Muhammad Syakur
: Sabtu/ 9 Agustus 2014

KECAMATAN
KELURAHAN
LINGKUNGAN
RESPONDEN

: Medan Tuntungan
: Tanjung Selamat
:I
: Siti Aminah

KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGA


Nama
:Tanggal lahir/Umur
:Agama
:Pendidikan
:Suku
:Pekerjaan utama
:Pekerjaan tambahan
:Penghasilan keluarga
:a. < 1 juta b. >1-3 juta c. >3-5 juta d. > 5 juta
KARAKTERISTIK ISTRI
Nama
:
Tanggal lahir/Umur
:
Suku
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:

Siti Aminah
12 Desember 1957/ 57 Tahun
Aceh
SD
Ibu Rumah Tangga

KARAKTERISTIK KELUARGA
Jumlah anggota keluarga (termasuk KK) saat ini : 5orang
Daftar anggota keluarga saat ini :
Statu
s

Jenis
Kelamin

Tgl
lahir/umur

Pendidika
n

Siti
Aminah

Janda

Perempua
n

12 Desember
1957

SD

Ibu rumah
tangga

Yusrita
Sari

janda

Perempua
n

14 September
1977

SD

Ibu rumah
tangga

Shakella

kawin

Perempua

11 Agustus

SMA

Ibu rumah

No

Nama

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

Pekerjaan

119
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

binti
Sallem
Erwin

4
5

Belu
m
kawin
Belu
m
kawin

M. Akril
Syakban

NO.
1.

1982

Laki-Laki

06 Maret 1964

SD

Karyawan
Swasta

Laki-Laki

14 November
2002

Belum
Tamat SD

Pelajar

STATUS KESEHATAN DAN KEJADIAN DARURAT


PROFIL
KETERANGAN
Penyakit/kejadian darurat
yang diderita anggota
keluarga pada 1 bulan
terakhir
Penderita

2.
3.

4.

Jenis obat-obatan

Tanaman obat keluarga

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
PROFIL
KETERANGAN

NO.

Rumah

2.

Pengobatan
q. Tempat dan tenaga medis

1.

tangga

MCK

Rumah beratap seng, berdinding kayu, berlantai


semen, kesannya bersih.
Rumah memiliki 1 pintu di bagian depan.
Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan
rumah.
Terdapat 4 ruangan di dalam rumah, yaitu 1
ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan
1 dapur yang terletak di belakang rumah.
Kamar mandi terletak di bagian belakang
rumah, berbentuk persegi yang berdinding batu
dan dibatasi papan
Jamban berupa jamban model jongkok.
Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

120
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

3.

Air bersih

4.

Pembuangan limbah

berada di belakang rumah


Air bersih didapat dari sumur dengan pompa.
Air ditampung di dalam ember
Pembuangan menuju ke parit di samping rumah.
Terdapat septic tank di belakang rumah.

STATUS PERILAKU KESEHATAN


NO.
1.

PROFIL
Makanan

KETERANGAN

2.

Kebiasaan merokok

3.

Kebiasaan alkohol

4.

Pemakaian obat dan jamujamuan


Kebiasaan olah raga

5.

NO.
1.

2.

NO.

Anggota keluarga sering mengkonsumsi


nasi dengan lauk.
Sayur selalu ada seperti kangkung,
bayam, daun ubi, dll.
Buah buahan tidak dikonsumsi setiap
hari, namun rutin dikonsumsi setiap
minggunya. (komsumsi buah pisang,
jeruk, dan semangka)

Jamu temulawak

Berjalan kaki selama satu jam setidaknya


setiap hari.

KELOMPOK IBU HAMIL DAN BAYI


PROFIL
KETERANGAN
Ibu hamil
a. Pemeriksaan
b. Pemberian tablet besi
c. Persalinan
Bayi
a. Status imunisasi
b. Antropometri
c. ASI eksklusif
d. Vitamin A

JAMINAN KESEHATAN
PROFIL
KETERANGAN

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

121
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

1.
2.

NO.
1.
2.

ASKES/JAMSOSTEK/
LAINNYA
Pemanfaatan fasilitas
kesehatan

Keluarga tidak memiliki jaminan kesehatan.


Anggota keluarga memanfaatkan puskesmas
sebagai fasilitas kesehatan.

PERAN SERTA DI MASYARAKAT


PROFIL
KETERANGAN
Penyuluhan/pelatihan yang
pernah diikuti
Aktivitas di masyarakat
dalam pencegahan penyakit
atau bidang kesehatan
lainnya.

Tidak pernah mengikuti penyuluhan


-

KESIMPULAN
1. Keluarga binaan adalah sebuah keluarga Nenek Siti Aminah, seorang ibu
rumah tangga yang tinggal berdua dengan cucunya. Anak pertama menikah
dan tinggal di Aceh, anak kedua menikah dan dibawa suaminya ke Malaysia,
anak ketiga tinggal bertetanggan dengan beliau, sedangkan anak terakhir
menikah dan tinggal di daerah Johor. Cucu yang tinggal di rumah beliau
merupakan anak dari anak ketiga
2. Keluarga tinggal di Rumah beratap seng, berdinding kayu, berlantai semen
dan memiliki 1 pintu di depan. Jendela terdapat sebanyak 1 buah di depan
rumah. Terdapat 4 ruangan di dalam rumah yaitu, 1 ruang tamu, 1 kamar tidur,
1 kamar mandi, dan 1 dapur yang terletak di belakang rumah. Kamar mandi
rumah ini ada 1, terletak di bagian belakang rumah, hanya berupa ruangan
persegi yang berdinding batu dibatasi papan, dan memiliki atap seng. jamban
berupa jamban model jongkok. Pembuangan menuju ke septic tank dan Septic
tank berada di belakang rumah.
3. Pembuangan menuju ke septic tank. Septic tank berada di belakang rumah.
4. Makanan yang sering dimakan adalah berupa bayam, kangkung dan daun ubi.
Buah buahan tidak dikonsumsi setiap hari, namun rutin dikonsumsi setiap
minggunya (komsumsi buah pisang, jeruk dan semangka). Kebiasaan merokok
dan minum alkohol tidak dijumpai dikeluarga. Kebiasaan berolahraga dengan
berjalan kaki dilakukan oleh nenek setiap harinya kurang lebih selama satu
jam. Konsumsi jamu-jamuan seperti jamu temulawak dijumpai.
5. Anggota keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan dan anggota keluarga
memanfaatkan jasa dari puskesmas dalam penggunaan fasilitas kesehatan
yang ada.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

122
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

PENYULUHAN YANG DIBERIKAN


a. Media

Diskusi
Wawancara
Leaflet
b. Topik

c. Isi

Gizi pada lansia


Diabetes Mellitus
Hipertensi

Penjelasan tentang nutrisi pada lansia


Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi pada
lansia
Penjelasan masalah gizi pada lansia
Penjelasan tentang penyakit hipertensi & DM
Apa saja yang menjadi faktor risiko terjadinya hipertensi dan DM
Apa saja komplikasi hipertensi dan bagaimana cara mencegah
munculnya hipertensi dan DM
FOLLOW UP KEGIATAN
Tanda
Kunjungan
Outcome
Tangan
I

II

III

Pada kunjungan pertama, mahasiswa melalukan


perkenalan dengan tiap tiap anggota keluarga binaan
Selain itu juga meminta kesediaan dari anggota keluarga
binaan untuk diwawancarai, dilakukan pengamatan
keadaan rumah, serta diberi penyuluhan tentang
kesehatan.
Pada kunjungan kedua dilakukan penyuluhan tentang
nutrisi pada lansia, memberikan saran bahan makanan
dan pola makan yang baik pada lansia
Dilakukan juga pengukuran tekanan darah, cek KGD,
dan cek Hb
Dijelaskan mengenai penyakit DM, apa saja faktor
risikonya, apa komplikasinya, dan bagaimana cara
mencegahnya.
Dijelaskan mengenai penyakit hipertensi, apa saja faktor
risikonya, apa komplikasinya, dan bagaimana cara
mencegahnya.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

123
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

124
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

7.

Senin, 11 Agustus 2014


Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik
berkumpul di Puskesmas Tuntungan, kemudian pada pukul 09.00 WIB
seluruh peserta kepaniteraan klinik ke Lingkungan 1 untuk kegiatan
kunjungan kedua ke desa binaan kemudian melakukan pemeriksaan
kesehatan yang sesuai dengan keluarga binaan masing-masing Dokter
Muda, dilanjutkan dengan diskusi bersama. Lalu Dokter Muda memberikan
bingkisan kepada masing-masing keluarga binaan dan foto bersama. Setelah
selesai melakukan kunjungan ke keluarga binaan, peserta kepaniteraan
klinik kembali melakukan pengambilan sampel penelitian di Kelurahan
Tanjung Selamat.

8.

Selasa, 12 Agustus 2014


Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik
berkumpul di Puskesmas Tuntungan, kemudian pada pukul 09.00 WIB
seluruh peserta kepaniteraan klinik melapor kepada Lurah dan Kepala
Lingkungan Kelurahan Tanjung Selamat bahwa kegiatan di desa binaan
telah selesai kemudian menyerahkan Laporan Profil Keluarga Binaan
kepada Kepala Lurah. Lalu seluruh peserta kepaniteraan klinik kembali ke
Puskesmas Tuntungan untuk penyusunan dan penyiapan Laporan Kegiatan
Puskesmas Tuntungan kemudian diserahkan kepada kepala Puskesmas
Tuntungan untuk diperiksa. Selajutnya masing-masing peserta kepaniteraan
klinik melakukan penyusunan dan penyempurnaan Hasil Penelitian.

9.

Rabu, 13 Agustus 2014


Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik
berkumpul di Puskesmas Tuntungan, kemudian mengambil kembali
Laporan Kegiatan Puskesmas Tuntungan yang telah diperiksa oleh Kepala
Puskesmas

untuk

diperbaiki.

Selajutnya

masing-masing

peserta

kepaniteraan klinik melakukan penyusunan dan penyempurnaan Hasil


Penelitian.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

125
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

10.

Kamis, 14 Agustus 2014


Kegiatan diawali pada pukul 08.00 WIB seluruh peserta kepaniteraan klinik
berkumpul di Puskesmas Tuntungan, kemudian mengumpulkan Laporan
Kegiatan Puskesmas Tuntungan yang telah dikoreksi dan Diskusi dengan
Kepala Puskesmas dr. Immanuel S. Sembiring. Selajutnya masing-masing
peserta kepaniteraan klinik melakukan penyusunan dan penyempurnaan
Hasil Penelitian.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

126
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

BAB 6
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH
6.1.

Permasalahan

Adapun beberapa permasalahan yang terdapat di Puskesmas Medan Tuntungan


adalah sebagai berikut:
1. Pencapaian program KIA masih belum tercapai secara maksimal, seperti
kegiatan K1 belum tercapai yaitu 93% yang harusnya 95%; kegiatan K4
92% yang seharusnya 95%, deteksi resiko tinggi 87% yang seharusnya
95%; persalinan oleh tenaga kesehatan 93% tercapai dari target 90%,
kunjungan nifas lengkap 98% tercapai dari target 90%. Selain itu, juga
dijumpai target pendistribusian Fe bagi ibu hamil yang belum tercapai,
yaitu 85% dari target 90%, serta pendistribusian Fe bagi ibu nifas yang
belum tercapai yaitu 87% dari target 90%.
2. Hasil pencapaian kesehatan lingkungan masih belum tercapai secara
maksimal seperti penyehatan air bersih belum tercapai yaitu 80% yang
seharusnya 100%, TPS sudah tercapai yaitu 60% dari target 80%, klinik
sanitasi sudah tercapai yaitu 100% dari target 100%, rumah sehat belum
tercapai yaitu 72% yang seharusnya 75%, rumah penduduk sudah tercapai
yaitu 100% dari target 100%, rumah makan sudah tercapai yaitu 100% dari
target 70% dan pengolahan makanan yang belum tercapai yaitu 65% yang
seharusnya 85%.
3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan Puskesmas Tuntungan
menunjuukan hasil pengamatan di lingkungan keluarga binaaan rata-rata
keluarga sudah baik dalam persalinan yang di tolong oleh tenaga
kesehatan, tetapi pada pemberian ASI eksklusif masih banyak yang tidak
memberikan ASI secara eksklusif oleh karena masih kurangnya
pengetahuan bagaimana sebenarnya pemberian ASI eksklusif. Penyediaan
air bersih di keluarga sudah cukup baik, dengan adanya mesin pompa pada
sumur. Tetapi untuk pemberian sayur dan buah tiap hari dan aktivitas fisik
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

127
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

masih sangat kurang, hal ini di pengaruhi oleh status ekonomi keluarga
yang kebanyakan masih menengah ke bawah. Kebiasaan merokok masih
sangat tinggi di keluarga, oleh karena kurangnya pengetahuan dan
pengaruh lingkungan di sekitar keluarga itu sendiri.
6.2.

Pemecahan Masalah

1. Meningkatkan penyuluhan tentang program KIA yang dilakukan oleh pihak


puskesmas, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan
terhadap KIA. diharapkan melalui penyuluhan dapat terjadi peningkatan
kesadaran ibu hamil untuk melakukan Ante Natal Care (ANC) sesuai program,
yaitu minimal 4x kunjungan (1x pada trimester I, 1x pada trimester II dan 2x
pada trimester III) unruk memenuhi target kegiatan K1, K4, deteksi resiko
tinggi, serta peningkatan distribusi Fe bagi ibu hamil dan ibu nifas agar
mencapai target program.
2. Meningkatkan penyediaan dan penyaluran air bersih untuk lingkungan
pemukiman, menyediakan tempat sampah dan tempat pengumpulan sampah
yang lebih banyak untuk pembuangan sampah, meningkatkan jumlah klinik
sanitasi, rumah sanitasi, rumah penduduk, rumah makan serta meningkatkan
tingkat pengolah makanan.
3. Meningkatan penyuluhan tentang PHBS yang dilakukan oleh pihak puskesmas
bekerjasama dengan petugas lingkungan terkait sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap PHBS. Peningkatan kondisi
ekonomi masyarakat sangat berpengaruh terhadap PHBS sehingga penerapan
PHBS dapat lebih maksimal terutama dalam penyediaan sabun, air bersih, dan
perbaikan gizi masyarakat. Selain itu, diperlukan upaya pemerintah dalam
memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh masyarakat sehingga akan
memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat. Perlunya penambahan fasilitas
kesehatan terutama untuk pemeriksaan balita, pemeriksaan kehamilan,
menolong persalinan di tiap puskesmas sehingga persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan dapat lebih terjangkau dimana saja.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

128
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)


1. Defenisi
Program kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi dan anak balita serta anak prasekolah. 1
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya
mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan
persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk
dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau
komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan, pendonor darah,
pencacatan pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula
pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah
keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak1,2.
2. Epidemiologi
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka
Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan
beberapa indikator status kesehatan masyarakat. Dewasa ini AKI dan AKB di
Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Menurut
data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI 228 per
100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1.000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1.000
kelahiran hidup, AKABA 44 per 1.000 kelahiran hidup. Penduduk Indonesia pada
tahun 2007 adalah 225.642.000 jiwa dengan CBR 19,1 maka terdapat 4.287.198
bayi lahir hidup. Dengan AKI 228/100.000 KH berarti ada 9.774 ibu meninggal
per tahun atau 1 ibu meninggal tiap jam oleh sebab yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan dan nifas. Besaran kematian Neonatal, Bayi dan Balita jauh
lebih tinggi, dengan AKN 19/1.000 KH, AKB 34/1.000 KH dan AKABA 44/1.000
KH berarti ada 9 Neonatal, 17 bayi dan 22 Balita meninggal tiap jam.3

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

129
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs,


2000) pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu menurun sebesar tigaperempatnya dalam kurun waktu 1990-2015 dan Angka Kematian Bayi dan
Angka Kematian Balita menurun sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 19902015. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan
Angka Kematian Ibu menjadi 102/100.000 KH, Angka Kematian Bayi dari 68
menjadi 23/1.000 KH,dan Angka Kematian Balita 97 menjadi 32/1.000 KH pada
tahun 2015. Penyebab langsung kematian Ibu sebesar 90% terjadi pada saat
persalinan dan segera setelah persalinan (SKRT 2001). Penyebab langsung
kematian Ibu adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%) dan infeksi (11%).
Penyebab tidak langsung kematian Ibu antara lain Kurang Energi Kronis/KEK
pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%). Kejadian anemia pada
ibu hamil ini akan meningkatkan risiko terjadinya kematian ibu dibandingkan
dengan ibu yang tidak anemia. Sedangkan berdasarkan laporan rutin PWS tahun
2007, penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (39%), eklampsia
(20%), infeksi (7%) dan lain-lain (33%). 3
Menurut RISKESDAS 2007, penyebab kematian neonatal 0-6 hari adalah
gangguan pernafasan (37%), prematuritas (34%), sepsis (12%), hipotermi (7%),
kelainan darah/ikterus (6%), postmatur (3%) dan kelainan kongenital (1%).
Penyebab kematian neonatal 7 28 hari adalah sepsis (20,5%), kelainan kongenital
(19%),

pneumonia

(17%),

Respiratory

Distress

Syndrome/RDS

(14%),

prematuritas (14%), ikterus (3%), cedera lahir (3%), tetanus (3%), defisiensi
nutrisi (3%) dan Suddenly Infant Death Syndrome/SIDS (3%). Penyebab kematian
bayi

(29

hari

tahun)

adalah

diare

(42%),

pneumonia

(24%),

meningitis/ensefalitis (9%), kelainan saluran cerna (7%), kelainan jantung


kongenital dan hidrosefalus (6%), sepsis (4%), tetanus (3%) dan lainlain (5%).
Penyebab kematian balita (1 4 tahun) adalah diare (25,2%),pneumonia (15,5%),
Necrotizing Enterocolitis E.Coli/NEC (10,7%), meningitis/ensefalitis (8,8%),
DBD (6,8%), campak (5,8%), tenggelam (4,9%) dan lain-lain (9,7%).3
3. Tujuan
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

130
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Tujuan Program

Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya

kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi
ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
(NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses
tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas
manusia seutuhnya.2
Sedangkan tujuan khusus program KIA adalah :1,2,4
1.

Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku),

dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan


teknologi

tepat

guna

dalam

upaya

pembinaan

kesehatan

keluarga,paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan sebagainya.


2.Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah
secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga,
Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau
TK.
3.Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu meneteki.
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas,
ibu meneteki, bayi dan anak balita.
5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak
prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.
4. Prinsip Pengelolaan
Prinsip

pengelolaan

Program

Kesehatan

Ibu

dan

Aanak

adalah

memantapkan dan peningkatan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara


efektif dan efisien. Pelayanan KIA diutamakan pada kegiatan pokok:5,6
a. Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan
mutu yang baik serta jangkauan yang setinggi-tingginya.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

131
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

b. Peningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukan kepada


peningkatan pertolongan oleh tenaga professional secara berangsur.
c. Peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil, baik oleh tenaga
kesehatan maupun di masyarakat oleh kader dan dukun bayi serta
penanganan dan pengamatannya secara terus menerus.
d. Peningkatan pelayanan neonatal (bayi berumur kurang dari 1bulan)
dengan mutu yang baik dan jangkauan yang setinggi tingginya.
5. Strategi Pelaksanaan
Pada akhir tahun 1990-an secara konseptual telah diperkenalkan lagi upaya
untuk menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui
Making Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun
2000. Sejak tahun 1985 pemerintah merancang Child Survival (CS) untuk
penurunan AKB.2
Rencana Strategi Making Pregnancy Safer (MPS) terdiri dari 3 pesan
kunci dan 4 strategi. Pesan kunci MPS adalah setiap persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obsetri dan neonatal mendapat
pelayanan yang adekuat, dan setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap
upaya pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi
keguguran.2
Empat strategi MPS adalah2:
1. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi dan
Balita di tingkat dasar dan rujukan.
2. Membangun kemitraan yang efektif.
3. Mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat.
4. Meningkatkan Sistem Surveilans, Pembiayaan, Monitoring dan
informasi KIA.
Pengelolaan program KIA bertujuan memantapkan dan meningkatkan
jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pemantapan
pelayanan KIA dewasa ini diutamakan pada kegiatan pokok sebagai berikut2:
1. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil
di semua fasilitas kesehatan.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

132
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten


diarahkan ke fasilitas kesehatan.
3. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semua
fasilitas kesehatan.
4. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua
fasilitas kesehatan.
5. Peningkatan deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan
neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat.
6. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara
adekuat dan pengamatan secara terus-menerus oleh tenaga kesehatan.
7. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar di
semua fasilitas kesehatan.
8. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai
standar di semua fasilitas kesehatan.
9. Peningkatan pelayanan KB sesuai standar
5. Sasaran Program KIA
Peran seorang ibu sangat besar dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan manak. Ibu hamil yang mengalami gangguan kesehatan bisa
berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa
pertumbuhan bayi dan anaknya. Beberapa pelayanan kesehatan yang brkaitan
dengan program KIA adalah antara lain :
a. Pelayanan Antenatal Care ( K4)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
profesional (dokter spesialis obgyn, dokter umum, bidan dan perawat) seperti
pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri,
imunisasi tetanus toxoid (TT) serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil
selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada
dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan
antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan
pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

133
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan
stndar serta paling sedikit empat kali kunjungan dengan distribusi, sekali
pada triwulan pertama, sekali pada triwulan dua dan dua kali pada triwulan
ketiga umur kehamilan. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas
pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi
Kebidanan
Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menunjukkan
kecendrungan peningkatan, yaitu dari 77,95% pada tahun 2003 meningkat
menjadi 88,78% pada tahun 2012, angka ini juga belum mampu mencapai
target SPM bidang kesehatan yaitu 90% pada tahun 2015.
c. Pelayanan kesehatan ibu nifas
Pada tahun 2012, rata-rata cakupan pelayanan ibu nifas di provinsi Sumatera
Utara sudah mencapai 87,39%, angka ini hanya mengalami peningkatan
sebesar 0,19% dibandingkan tahun 2011 yaitu 87,10%. Dengan besar
peningkatkan tidak sampai 1% setiap tahun, sangat dikhawatirkan Sumatera
Utara tidak mampu mencapai target SPM bidang kesehatan yaitu 90% pada
tahun 2015. Pencapaian cakupan per kabupaten/kota sangat bervariasi
mempunyai disparitas yg cukup tinggi, cakupan tertinggi yaitu di Kabupaten
Nias (109%), dan yang terendah yaitu Kabupaten Nias Barat (10,19%).
d. Rujukan Kasus Resiko Tinggi (risti) dan Penanganan Komplikasi
Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan
puskesmas, beberapa ibu hamil yang memiliki resiko tinggi (risti) dan
memerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya kemampuan dalam
memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke
unit pelayanan kesehatan yang memadai. Risti/komplikasi kebidanan meliputi;
Hb<8 g %, tekanan darah tinggi (sistole>140 mmHg, diastole>90 mmHg),
oedema nyata, eklamsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak
lintang pada usia kehamilan>32 minggu, letak sungsang pada primigravida,

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

134
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

infeksi berat/sepsis, persalinan prematur. Ibu hamil risti yang dirujuk dan
ditangani tahun 2012 yaitu 25.275.
e. Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN3)
Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki
resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan dilakukan untuk
mengurangi resiko tersebut, antara lain dengan melakukan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (028 hari) minimal tiga kali, satu kali pada usia 0-7 hari (KN1) dan dua kali lagi
pada usia 8-28 hari (KN3).
Kegiatan kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan program
Kesehatan Ibu dan Anak antara lain :
Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui dan

Keluarga Berencana
Pertolongan persalinan di luar Rumah Sakit.
Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.
Imunisasi dasar dan revaksinasi.
Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita

diare dengan pemberian cairan per oral.


Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak.
Bimbingan kesehatan jiwa anak.
Menjalankan kunjungan rumah.
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
Pelayanan Keluarga Berencana
6. Pelayanan KIA
a. Pelayanan antenatal :
Adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa
kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal.
Standar minimal 5 T untuk pelayanan antenatal terdiri dari :3
1.
2.
3.

Timbang berat badan dan ukur tinggi badan


Ukur Tekanan darah
Pemberian Imunisasi TT lengkap

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

135
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

4.
5.

Ukur Tinggi fundus uteri


Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama

kehamilan dengan ketentuan waktu minimal 1 kali pada triwulan pertama,


minimal 1 kali pada triwulan kedua, dan minimal 2 kali pada triwulan
ketiga.

b. Pertolongan Persalinan
Jenis tenaga yang memberikan pertolongan persalinan kepada
masyarakat:4,6
1. Tenaga profesional : dokter spesialis kebidanan, dokter umum,
bidan, pembantu bidan dan perawat.
2. Dukun bayi :
Terlatih : ialah dukun bayi yang telah mendapatkan latihan tenaga
kesehatan yang dinyatakan lulus. Tidak terlatih : ialah dukun bayi
yang belum pernah dilatih oleh tenaga kesehatan atau dukun bayi
yang sedang dilatih dan belum dinyatakan lulus
3. Deteksi dini ibu hamil berisiko :
Faktor risiko pada ibu hamil diantaranya adalah :
1. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun .
2. Anak lebih dari 4
3. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang 2 tahun
atau lebih dari 10 tahun
4. Tinggi badan kurang dari 145 cm
5. Berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan atas kurang dari
23,5 cm
6. Riwayat keluarga mendeita kencing manis, hipertensi dan riwayat
cacat kengenital.
7. Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau
panggul.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

136
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Risiko tinggi kehamilan merupakan keadaan penyimpangan dan


normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian
ibu maupun bayi .
Risiko tinggi pada kehamilan meliputi :3,8,9
1.
2.

Hb kurang dari 8 gram %


Tekanan darah tinggi yaitu sistole lebih dari 140 mmHg dan

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

diastole lebih dari 90 mmHg


Oedema yang nyata
Eklampsia
Perdarahan pervaginam
Ketuban pecah dini
Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu.
Letak sungsang pada primigravida
Infeksi berat atau sepsis
Persalinan prematur
Kehamilan ganda
Janin yang besar
Penyakit kronis pada ibu antara lain Jantung,paru, ginjal.
Riwayat obstetri buruk, riwayat bedah sesar dan komplikasi
kehamilan.

Risiko tinggi pada neonatal meliputi :


1.
2.
3.
4.

BBLR atau berat lahir kurang dari 2500 gram


Bayi dengan tetanus neonatorum
Bayi baru lahir dengan asfiksia
Bayi dengan ikterus neonatorum yaitu ikterus lebih dari 10 hari

5.
6.
7.
8.
9.

setelah lahir
Bayi baru lahir dengan sepsis
Bayi lahir dengan berat lebih dari 4000 gram`
Bayi preterm dan post term
Bayi lahir dengan cacat bawaan sedang ,
Bayi lahir dengan persalinan dengan tindakan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

137
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

138
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

DAFTAR PUSTAKA
1. Direktur Jendral Bina Gizi dan KIA. 2013. Rencana Aksi Percepatan
Penurunan Angka Kematian Ibu di Indonesia. Jakarta: Departemen
Kesehatan.
2. Depkes RI. 2001. RencanaStrategisNasional Making Pregnancy Safer
[MPS] di Indonesia 2001-2010
3. Kementrian Kesehatan RI. 2009. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat
Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan. Available from:
http://www.gizikia.depkes.go.id/wpcontent/uploads/downloads/2013/08/Pedoman-PWS-KIA.pdf
4. Kuntari, T.,dr,MPH. ManajemenKesehatanIbudanAnak, 2011
5. Notoatmodjo,Soekidjo.Prof.Dr,IlmuKesehatan

Masyarakat.PT

RinekaCipta, jakarta.1997.
6. Kosim,

M.S

[ed]

BukuPanduanManajemenMasalahBayiBaruLahiruntukDokter,
BidandanPerawatRumahSakit, Depkes RI
7. DEPKES RI, PusatPendidikanTenaga Kesehatan,DEPKES,Jakarta.1995.
8. SatgasImunisasi IDAI. BukuImunisasi di Indonesia

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

139
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING)


Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah
suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.1
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.1
Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan yaitu :1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Penyediaan air minum


Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran
Pembuangan sampah padat
Pengendalian vector
Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskretra manusia
Hygiene makanan, termasuk hygiene susu
Pengendalian pencemaran udara
Pengendalian radiasi
Kesehatan kerja
Pengendalian kebisingan
Perumahan dan pemukiman
Aspek kesling dan transportasi udara
Perencanaan daerah dan perkotaan
Pencegahan kecelakaan
Rekreasi umum dan pariwisata
Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan

17.

epidemic/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk


Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan

Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam pasal


22 ayat (3) UU No 36 tahun 2009 ruang lingkup kesehatan lingkungan ada 8,
yaitu :1
1.
2.

Penyehatan air dan udara


Pengamanan limbah padat/sampah

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

140
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pengamanan limbah cair


Pengamanan limbah gas
Pengamanan radiasi
Pengamanan kebisingan
Pengamanan vector penyakit
Penyehatan dan pengamanan lainnya, seperti keadaan pasca bencana

Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk


mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sektor terkait. Di Indonesia
permasalahan dalam kesehatan lingkungan antara lain :1
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Air bersih
Pembuangan kotoran/tinja
Kesehatan pemukiman
Pembuangan sampah
Serangga dan binatang pengganggu
Makanan dan minuman

Program

upaya

kesehatan

lingkungan

adaah

berupaya

melakukan

pengawasan lingkungan baik fisik, geologis, sosial dan ekonomi yang


mempengaruhi kesehatan manusia. Tujuannya antara lain :1
-

Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai

derajat kesehatan optimal


Terwujudnya kesadaran dan keikutsertaan masyarakat dan sektoral terikat

yang bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian


Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan
pokok masyarakat.

SASARAN KESEHATAN LINGKUNGAN


-Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan
lingkungan adalah sebagai berikut :2
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

141
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang


sejenis
2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis
3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis
4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk
umum
5. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan
yang berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara
besar2an, reaktor/tempat yang bersifat khusus.
Kegiatan :1
-

Penyehatan air bersih


Penyehatan pembuangan air limbah
Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
Pengawasan sanitasi tempat-tempat pengelolaan makanan
Pengawasan tempat penyimpanan pestisi
Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.

MASALAH-MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN DI INDONESIA


Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sektor terkait. Di Indonesia
permasalahan dalam kesehatan lingkungan antara lain :3
1. Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

142
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum.
-Syarat-syarat kualitas air bersih diantaranya adalah sebagai berikut :

Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna

Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l,


Kesadahan (maks 500 mg/l)

Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml


air)

2.

Pembuangan Kotoran/Tinja
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat

sebagai berikut :4

Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi

Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki
mata air atau sumur

Tidak boleh terkontaminasi air permukaan

Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain

Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar; atau, bila memang benar-benar
diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin

3.

Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang

Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

Kesehatan Pemukiman

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

143
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut :5

Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu: pencahayaan, penghawaan dan


ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu

Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu: privasi yang cukup, komunikasi


yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah

Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni


rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah
tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak
berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan
minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang
cukup

Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang


timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan
garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah
terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

4.

Pembuangan Sampah
Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-

faktor /unsur, berikut:5

Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah


adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola
kehidupan/tingkat sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan
kemajuan teknologi

Penyimpanan sampah

Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

144
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Pengangkutan

Pembuangan

Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui


hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat
memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.
5.

Serangga dan Binatang Pengganggu

-Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian
disebut sebagai vektor misalnya: pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk
Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah
Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk penyakit kaki gajah/Filariasis.
Penanggulangan/pencegahan

dari

penyakit

tersebut

diantaranya

dengan

merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus),


Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk
Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat
penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang
angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan
usaha-usaha sanitasi.
Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing
dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi
perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare.
Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang
telah terinfeksi bakteri penyebab.
6.

Makanan dan Minuman


Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah

makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

145
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum
selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).
-Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan
makanan meliputi :5

Persyaratan lokasi dan bangunan

Persyaratan fasilitas sanitasi

Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan

Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi

Persyaratan pengolahan makanan

Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi

Persyaratan peralatan yang digunakan

Pencemaran Lingkungan

Tabel Laporan Hasil Kegiatan Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan


TTU/TPM Tahun 20121
TARGET

PENCAPAIAN

JLH

JLH

KETERANGAN

Air 5150

100

4597

80

Belum Tercapai

(PDAM, SPT, SGL)


Kes.Ling
Jamban 5150

100

4583

72

Belum Tercapai

NO JENIS KEGIATAN
1

Penyehatan
Bersih
Air Perkotaan

rumah penduduk
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

146
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Sampah,
TPS

3090

60

4597

80

Sudah Tercapai

TPA
Klinik Sanitasi

0
1

100
100

0
100

Sudah Tercapai

75

2813

72

Belum Tercapai

100

100

Sudah Tercapai

65

100

Sudah Tercapai

Boga/rumah 4

70

100

Sudah Tercapai

Rumah Sehat (Rumah 3862


Penduduk)
5

DPLS
Penyehatan

tempat-

tempat umum
Hotel
Jasa
makan

Rumah Ibadah

15

40

11

73

Sudah Tercapai

Terminal/Tempat

40

67

Sudah Tercapai

Hiburan
Pengolahan Makanan

20

85

13

65

Belum Tercapai

12

85

10

83

Belum Tercapai

Pengolahan minuman
Keterangan Tabel

Dari tabel diatas diketahui bahwa pencapaian upaya kesehatan lingkungan


dalam hal kesehatan lingkungan jamban rumah penduduk, DPLS, penyehatan
tempat-tempat umum seperti hotel, rumah ibadah, terminal, tempat hiburan dan
penyehatan minuman sudah tercapai sedangkan penyehatan air bersih, sampah,
TPS, TPA, klinik sanitasi, rumah sehat, rumah penduduk, penyehatan tempat
rumah makan, dan pengolahan makanan belum tercapai.1

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

147
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

DAFTAR PUSTAKA
1. Tim Field Lab FK UNS. 2013. Modul Field Lab Semester V : Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret. Available From :
fk.uns.ac.id/static/filebagian/MODUL_PHBS.pdf [Accessed on 8th
Januari 2014]
2. Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23
tahun 1992 tentang Kesehatan.
3. Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990
tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
4. Soeparman dan Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair :
Suatu Pengantar. Jakarta : EGC.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1098/MENKES/SK/VII/2003

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

148
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


Untuk mewujudkan sebuah wilayah yang lebih sehat, masyarakat diajak
berkomitmen untuk melakukan hidup sehat melalui perilaku hidup bersih dan
sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok, dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support)
dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat mengenali
dan mengatasi masalahnya sendiri, dan masyarakat dapat menerapka cara-cara
hidup sehat dan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Merubah perilaku adalah sesuatu hal yang tidak mudah karena
memerlukan waktu yang tidak sebentar. Perubahan perilaku sebaiknya dilakukan
sedini mungkin sehingga bisa terwujud rumah tangga yang sehat. Dengan adanya
kegiatan penyuluhan ini sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk
memasyarakatkan perilaku hidup sehat karena untuk membuat sesuatu yang besar
memang harus dimulai dari hal-hal kecil.
Definisi1
1. Perilaku Sehat
Adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan
mencegah resiko terjadinya penyakit, melinfungi diri dari ancaman
penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan.
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran
sehinga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri
dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
di masyarakat.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

149
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.


Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di
rumah tangga yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
Manfaat rumah tangga sehat :
a. Bagi rumah tangga
1. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit
2. Anak tumbuh sehat dan cerdas
3. Anggota keluarga giat bekerja
4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan
keluarga
b. Bagi masyarakat
1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat
2. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan
3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
4. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan
jamban, ambulans desa dan lain-lain.
10 PHBS Rumah Tangga :1
A.

Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan


Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter dan tenaga
paramedic lainnya)
1. Tenaga kesehatan merupakn orang yang sudah ahli dalam membantu
persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

150
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

2. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau


dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit.
3. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan
peralatan yang aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya
infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
Tanda-tanda persalinan : 1
a.
b.
c.
d.
e.

Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan kuat


Rahim terasa kencang bila diraba, terutama pada saat mulas
Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
Keluar cairan ketuban berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir
Merasa seperti mau buang air besar

Bila ada salah satu tanda persalinan tersebut, yang harus dilakukan
adalah : 1
a. Segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter)
b. Tetap tenang dan tidak bingung
c. Ketika merasa mulas bernapas panjang mengambil napas melalui
hidung dan mengeluarkan melalui mulut untuk mengurangi rasa sakit
Tanda-tanda bahaya persalinan: 1
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
B.

Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas


Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan
Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir
Tidak kuat mengejan
Mengalami kejang-kejang
Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas
Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar
Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
Keluar darah banyak setelah bayi lahir
Bila ada tanda bahaya, ibu harus segera dibawa ke bidan/ dokter

Memberi Bayi ASI Eksklusif 1


Bayi yang diberi ASI eksklusif adalah bayi berusia 0-6 bulan yang hanya
diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan makanan atau minuman lain.
ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

151
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan
berkembang dengan baik. ASI opertama berupa cairan bening berwarna
kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat
kekebalan terhadap penyakit.
Manfaat ASI :
a. Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangan fisik serta kecerdasan
b. Mengandung zat kekebalan
c. Melindungi bayi dari alergi
d. Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada
bayi dalam keadaan segar
e. Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat
diberikan kapan saja dan di mana saja
f. Membantu memperbaiki reflex mengisap, menelan, dan pernapasan
bayi.

Waktu dan prosedur pemberian ASI :2


a. Sebelum menyusi ibu harus yakin mampu menyusui bayinya dan
mendapat dukungan dari keluarga
b. Bayi segera diteteki/disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit
setelah melahirkan untuk merangsang agar ASI cepat keluar dan
menghentikan perdarahan
c. Teteki/susi bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, setelah itu
berikan ASI sesuai kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui tidak
perlu dibatasi, dan berikan ASI dari kedua payudara secara bergantian
d. Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi
berusia 6 bulan, selain ASI berikan pula Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI) dalam bentuk mekanan lumat dan jumlah yang sesuai
dengan perkembangan umur bayi.
e. Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun
Cara menyusui yang benar :
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

152
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

a. Sebelum menyusui bayi, terlebihdahulu ibu mencuci kedua tangannya


dengan menggunakan air bersih dan sabun sampai bersih.
b. Bersihkan kedua putting susu dengan kapas yang telah direndam
terlebih dahulu dengan air hangat
c. Waktu menyusui bayi, sebaiknya ibu duduk atau berbaring dengan
santai, pikiran ibu harus dalam keadaan tenang
d. Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala
e. Upayakan badan bayi menghadap ke badan ibu, rapatkan dada bayi
dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu
f. Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu
g. Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat
bayi dengan lengan ibu bagian dalam
h. Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu ke sebelah
kanan sampai bayi merasa kenyang
i. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan
dengan kapas yang telah direndam air hangat.
j. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dahulu supaya udara
yang terisap bisa keluar dengan cara meletakkan bayi tegak lurus pada
ibu dan perlahan-lahan diusap belakangnya sampai sendawa. Udara
akan keluar sendirinya.
Manfaat pemberian ASI : 2
a. Bagi ibu :
1. Menjalin hubungan kasih saying antara ibu dan bayi
2. Mengurangi pendarahan setelah persalinan
3. Mempercepat pemulihan kesehatan ibu
4. Menundan kehamilan berikutnya
5. Mengurangi risiko terkena kanker payudara
6. Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada setiap saat
bayi membutuhkan
b. Bagi bayi
1. Bayi lebih sehat, lincah, dan tidak cengeng
2. Bayi tidak sering sakit
c. Bagi keluarga
1. Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu
formula dan perlengkapannya.
2. Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula
KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

153
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Cara menjaga mutu dan jumlah produksi ASI : 2


a. Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, banyak makan sayur dan
buah
b. Makan lebih banyak dari biasanya
c. Banyak minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari
d. Cukup istirahat dengan tidur siang/berbaring selama 1-2 jam dan
menjaga ketenangan pikiran
e. Susui bayi sesering mungkin dari kedua payudara kiri dan kanan
secara bergantian sehingga bayi tenang dan puas
C.

Menimbang Bayi dan Balita2


Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhannya setiap bulan. Penimbangan bayi dan balita dilakukan
setiap bulan mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di posyandu. Setelah bayi
dan balita ditimbang, catat hasil penimbangan di buku KIA (Kesehatan Ibu
dan Anak) atau KMS (Kartu Menuju Sehat) maka akan terlihat berat
badannya naik atau tidak naik
Manfaat penimbangan balita setiap bulan :
a. Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat
b. Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita
c. Untuk mengetahui balita yang sakit (demam, batuk, pilek), berat badan
dua bulan berturut-turut tidak baik, balita yang berat badannya BGM
(Bawah Garis Merah) dan dicurigai gizi buruk sehingga dapat segera
dirujuk ke puskesmas
d. Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi
e. Untuk mendapatkan penyuluhan gizi
f. Menggunakan air bersih

D.

Menggunakan Air Bersih 3


Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum,
memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat
dapur, mencuci pakaian dan sebagainya agar tidak terkena penyakit atau
terhindar dari sakit. Sumber air bersih adalah mata air, air sumur, atau air

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

154
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

sumur pompa, air ledeng/ perusahaan air minum, air hujan, air dalam
kemasan.
Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera kita, antara lain
(dapat dilihat, dirasa, dicium, diraba) :
a. Air tidak berwarna (bening/jernih)
b. Air tidak keruh (bebas pasir, debu, lumpur, sampah, busa, dan kotoran
lainnya)
c. Air tidak berasa
d. Air tidak berbau (bau amis, anyir, busuk, belerang)
Manfaat air bersih : 3
a. Terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, tipus,
kecacingan, penyakit mata, kulit, atau keracunan.
b. Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya
Cara menjaga kebersihan sumber air bersih : 3
a. Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah
paling sedikit 10 meter
b. Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemaran
c. Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga
bangunannya agar tidak rusak seperti lantai sumur tidak boleh retak,
bibir sumur harus diplester dan sebaiknya diberi penutup
d. Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air di sekitar
sumber air, tidak ada bercak-bercak kotoran, tidak berlumut pada
lantai/dinding sumur. Ember/gayung pengambil air harus tetap bersih
dan tidak diletakkan dilantai (ember/ gayung digantung di tiang sumur)
E.

Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun3


Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan,
dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman karena tanpa
sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

155
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Cuci tangan dengan sabun dilakukan pada :


a. Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, binatang,
b.
c.
d.
e.
f.

berkebun, dll)
Setelah buang air besar
Setelah menceboki bayi/anak
Sebelum makan dan menyuapi anak
Sebelum memegang makanan
Sebelum menyusui bayi

Manfaat mencuci tangan pakai sabun :


a. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan
b. Mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, tipus,
kecacingan, penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),
flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
c. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman
F.

Menggunakan Jamban Sehat3


Syarat jamban sehat adalah tidak mencemari sumber air minum, jarak
antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter,
tidak berbau, kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus, tidak
mencemari tanah disekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan,
dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi cukup,
lantai kedap air dan luas ruangan memadai, tersedia air, sabun, dan alat
pembersih.
Manfaat menggunakan jamban sehat :
a. Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau
b. Tidak mencemari sumber sir yang ada disekitarnya
c. Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi
penular penyakit diare, kolera, disentri, tipus, kecacingan, penyakit
saluran pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan.

G.

Memberantas Jentik di Rumah4


Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan
pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) adalah pemeriksaan tempat-tempat
perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang ada di

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

156
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

dalam rumah seperti bak mandi/ WC, vas bunga. Tatakan kulkas, dll dan
diluar rumah seperti talang air, alas pot kembang, ketiak daun, lubang
pohon, pagar bamboo, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu.
Hal yang perlu dilakukan agar rumah bebas jentik : 4
Lakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3M plus
(menguras, ,menutup, mengubur, plus menghindari gigitan nyamuk).
a. PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong
nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah Dengue
(DBD),

cikungunya,

malaria,

filariasis,

di

tempat-tempat

perkembangbiakannya
b. 3M plus, yaitu :
1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti
bak mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air
minum burung
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang
pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan
3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat
menampung air bersih seperti ban bekas, kaleng bekas, plasticplastik yang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas, plastic
H.

kresek, dll).
Makan Buah dan Sayur Setiap Hari4
Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2
porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap
hari sangat penting karena mengandung vitamin dan mineral yang
mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, serta mengandung serat
yang tinggi.
Manfaat vitamin yang ada di dalam sayur dan buah :
a. Vitamin A untuk memelihara kesehatan mata
b. Vitamin D untuk kesehatan tulang
c. Vitamin E untuk kesuburan dan awet muda
d. Vitamin K untuk pembekuan darah
e. Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi
f. Vitamin B mencegah penyakit beri-beri
g. Bitamin B 12 meningkatkan nafsu makan

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

157
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

Serat adalah makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang sangat


berfungsi untuk memelihara usus. Serat tidak dapat dicerna oleh
pencernaan sehingga serat tidak menghasilkan tenaga dan dibuang melalui
tinja.

Serat

tidak

untuk

mengenyangkan

tetapi

dapat

menunda

pengosongan lambung sehinga orang menjadi tidak cepat lapar.


Manfaat makanan berserat, yaitu : 4

I.

a. Mencegah diabetes
b. Melancarkan buang air besar
c. Menurunkan berat badan
d. Membantu proses pembersihan racun (detoksifikasi)
e. Mencegah kanker
f. Memperindah kulit, rambut dan kuku
g. Membantu mengatasi anemia
h. Membantu perkembangan bakteri yang baik dalam usus.
Melakukan Aktiviatas Fisik Setiap Hari5
Setiap anggota keluarga harus melakukan aktivitas fisik 3 menit setiap
hari. Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan hidup agar tetap sehat dan
bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit
30 menit dalam sehari sehingga dapat menyehatkan jantung, paru-paru,
serta alat tubuh yang lain.
Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan :
a. Bisa berupa kegiatan sehari-hari, yaitu berjalan kaki, berkebun, kerja
di taman, mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik
turun tangga, membawa belanjaan.
b. Bisa berupa olahraga, yaitu push-up, lari pagi, bermain bola, berenang,
senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban.
Manfaat melakukan aktivitas fisik secara teratur, yaitu :5
a. Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan
darah tinggi, kencing manis, dll
b. Berat badan terkendali

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

158
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

c.
d.
e.
f.
g.
J.

Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat


Bentuk tubuh menjadi bagus
Lebih percaya diri
Lebih bertenaga dan bugar\
Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik

Tidak Merokok di Dalam Rumah5


Rokok ibarat pabrik kimia, dalam 1 batang rokok yang diisap akan
dikeluarkan sekitar 4000 bahan kimia berbahaya diantaranya, yang paling
berbahaya adalah nikotin, tar dan karbonmonoksida (CO).
Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin
dengan sekecil apapun walau hanya 1 batang dalam sehari, atau orang
yang mengisap rokok walau
tidak rutin sekalipun atau hanya sekedan coba-coba.
Perokok pasif adalah orang yang bukan prokok tapi menghirup asap rokok
orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan
orang yang sedang merokok.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

159
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

DAFTAR PUSTAKA
1. Amalia, I. (2009). Hubungan Antara Pendidikan, Pendapatan Dan
Perilakuhidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Pada Pedagang Hidangan
Istimewa Kampung (Hik) Di Pasar Kliwon Dan Jebres Kota Surakarta.
Laporan
Penelitian.
UMS.
Surakarta.
Diambil
dari
:
http://etd.eprints.ums.ac.id. Diakses tanggal 10 Agustus 2014
2. Dinkes Propinsi Sumatera Utara. (2002). Buku Pedoman Pembinaan
Program Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Tatanan Rumah Tangga.
Sumatera Utara : Dinkes Propsu
3. Kusumawati, Y. (2004). Hubungan Antara Pendidikan dan Pengetahuan
Kepala Keluarga Tentang Kesehatan Lingkungan Dengan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) Di Kelurahan Joyotakan Surakarta. Laporan
Penelitian. UMS. Surakarta. Diambil dari : http://www.google.co.id.
Diakses tanggal 10 Agustus 2014
4. Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI. (2009). Panduan
Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat da Rumah Tangga. Jakarta
Selatan : Depkes RI
5. Trusilowati, S.Y, Hanifah, N.U. (2007). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Terhadap Pencegahan Penyakit Flu Burung Pada Anak Sekolah Dasar Di
Kecamatan Salam Kabupaten Magelang Pada Bulan Maret Tahun 2007.
Universitas Sumatera Utara Laporan Penelitian. Yogyakarta : STIKES
Surya Global. Diambil dari : http://www.google.co.id. Diakses tanggal 10
Agustus 2014

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

160
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1.

Kesimpulan

1. Salah satu program dan tugas pokok puskesmas adalah program KIA.
Berdasarkan pengamatan di puskesmas Medan Tuntungan permasalahan yang
terjadi adalah angka kegiatan ANC yang belum mencapi target yang
diharapkan seperti angka kunjungan pertama (K1) masih 93% dengan target
95%. Angka kunjungan ANC yang belum mencapai sejalan juga dengan angka
pendistribusian tablet Fe bagi ibu hamil yang masih mencapai 85% sementara
nilai yang diharapkan 90%. Namun demikian pihak puskesmas tetap
melakukan penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu hamil dan menyusui
guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan yang nantinya akan
berdampak pada peningkatan angka pencapaian sesuai dengan yang
diharapkan.
2. kesehatan lingkungan pada puskesmas tuntungan masih memiliki beberapa
masalah yang masih belum dapat tercapai secara maksimal untuk mencapai
target seperti masih kurangnya penyediaan air bersih yang masih 80% dari
target yang ditetapkan yaitu 90%, diikuti dengan belum tercapainya rumah
sehat yang hanya 72% dengan target 75% serta masalah pengolahan makanan
yang belum tercapai yaitu hanya 65% yang seharusnya 85%. Dengan adanya
masalah tersebut pihak Puskesmas Tuntungan tetap melakukan peningkatan
penyediaan dan penyaluran air bersih di masyarakat, menyediakan tempat
sampah, meningkatkan jumlah rumah sanitasi, klinik sanitasi serta tingkat
pengolahan makanan.
3. Usaha Kesehatan Wajib dan Pengembangan pada Puskesmas Tuntungan sudah
memadai dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, namun
diperlukan upaya lagi pada Usaha Kesehatan Pengembangan untuk lebih dapat
memaksimalkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

161
Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Puskesmas Tuntungan, Kec. Medan Tuntungan, Medan

7.2.

Saran
1. Program peningkatan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui dan anak
sebaiknya lebih ditingkatkan melalui usaha promosi kesehatan seperti
Posyandu.
2. Menyediakan air bersih, tempat pembuangan sampah dan klinik sanitasi
untuk lingkungan pemukiman .
3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan
sehat.

KKS Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran


Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

Vous aimerez peut-être aussi