Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh :
Eny Rizqiani
01.210.6147
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2014
Pembimbing
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini penggunaan pemeriksaan radiologi kian meningkat.
Begitupun dalam penggunaannya sebagai alat bantu diagnosa sekaligus
terapi pada kelainan kelainan traktus urinarius. Berbagai kelainan baik
kongential maupun didapat dalam sistem ini dapat diperiksa dengan
bantuan radiologi melalui beberapa macam pemeriksaan yaitu, Foto Polos
Abdomen
(FPA),
Ultrasonografi
(USG),
IntraVenous
Nuclear
Magnetic
Resonance.
Dengan
macammacam
pemeriksaan ini dapat diketahui adanya anomali ginjal, massa pada traktus
urinarius, peradangan, dilatasi traktus urinarius, sampai pada penilaian
fungsi ekskresi dan kerusakan struktur ginjal.
Hidronefrosis dan hidroureter diartikan sebagai dilatasi pada kaliks
ginjal dan ureter. Kasus hidronefrosis dan hidroureter semakin sering
didapati. Di Amerika Serikat, insidensinya mencapai 3,1 %, 2,9 % pada
wanita dan 3,3 % pada pria. Penyebabnya dapat bermacam macam
dimana obstruksi merupakan penyebab yang tersering.
Keganasan pada vesika urinaria dua kali lebih sering menyerang
pria daripada wanita. Pada wanita, karsinoma vesika urinaria menempati
urutan ke delapan dengan angka kejadian sebesar 2,5% dari seluruh kasus
kanker. Karsinoma vesika urinaria umumnya terjadi pada decade keempat
atau kelima kehidupan. Tapi dewasa ini sering ditemukan kasus keganasan
vesika urinaria pada usia yang lebih muda. Kejadian karsinoma vesika
urinaria dikaitkan terutama dengan merokok, pajanan karsinogen di tempat
kerja, atau schistosomiasis. Gejala utamanya adalah painless hematuria.
Komplikasi karsinoma vesika urinaria antara lain metastasis ke
hepar, pulmo, tulang dan kelenjar limfe di pelvis, hydronefrosis, striktur
uretra, incontinentia uri, dan anemia. Prognosis karsinoma vesika urinaria
tergantung stage dan grade-nya. Five year survival rate pada superficial
low grade tumor sebesar 85%, sedangkan pada invasive high grade tumor
sebesar 40-45%.
1.2 TUJUAN
Tujuan
hidronefrosis dan
1. Ginjal
Masing-masing ginjal mempunyai panjang kira-kira 12 cm dan
lebar 2,5 cm pada bagian paling tebal dan berbentuk seperti kacang.
sebagai
urin.
Ginjal
berfungsi
untuk
mengatur
maksimal, yang volumenya untuk orang dewasa lebih kurang adalah 300450 ml.
wanita
(2:1).Statistik
menunjukkan
bahwa
tumor
ini
pemanis
buatan
yang
kandung kemih. Radikal bebas mengikat elektron DNA & RNA sel
transisional sehingga terjadi kerusakan DNA. Mutasi pada genom sel
somatik menyebabkan pengaktifan oonkogen pendorong pertumbuhan,
perubahan gen yang mengendalikan pertumbuhan, dan penonaktifan gen
supresor kanker. Sehingga produksi gen regulatorik hilang dan replikasi
DNA berlebih. Akhirnya terjadi kanker pada kandung kemih.
4. Bentuk dan Jenis Histopatologi Tumor
Berbagai jenis sel yang berbeda pada kandung kemih dapat
berkembang menjadi kanker. Jenis sel yang ada pada kandung kemih
menentukan sekali jenis kanker tersebut. Jenis kanker inilah yang
menentukan terapi mana yang terbaik untuk Anda. Jenis-jenisnya antara
lain:
a.
parenkim normal.
Moderate : ballooning pada kaliks mayor dan minor, hipoekoik,
meliputi
terapi
hormonal
untuk
kanker
prostat,
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1 Anamnesis
Autoanamnesa pada tanggal 5 November 2014 pukul 13.30 WIB
i.
Identitas
Nama
: Tn. Sri Rahayu
Usia
: 51Th
Jenis kelamin : perempuan
Alamat
: Karanganyar Legok No 556 Candisari, kota
ii.
iii.
Semarang
Keluhan Utama
Interpretasi :
HEPAR ukuran dan bentuk normal, parenkim homogeny, ekogenitas normal, tepi
rata, sudut tajam, tak tampak nodul, V.Porta dan V.Hepatika tak melebar
Duktus biliaris intra-ekstrahepatal tak melebar
VESIKA FELEA tak membesar, dinding tak menebal, tak tampak batu
LIEN ukuran normal, parenkim homogen, V.Lienalis tak melebar, tak tampak
nodul
PANKREAS ukuran normal, parenkim homogen, duktus pankreatikus tak melebar
GINJAL KANAN ukuran dan bentuk normal, batas kortikomedular jelas, PCS tak
melebar, tak tampak batu, tak tampak massa
GINJAL KIRI ukuran dan bentuk normal, batas kortikomedular jelas, PCS
melebar, tak tampak batu, tak tampak massa
AORTA tak tampak melebar
Massa inhomogen irreguler pada aspek caudal kiri vesika urinaria ukuran
4,3 x 6,2 x 5,3 cm yang menutupi ostium ureter internum kiri, curiga maligna
(transisional ca).
Tak tampak kelainan lainnya pada organ intra abdomen pada sonografi
abdomen diatas.
3.4 Diagnosis Banding
-Hemorrhagic cystitis
-Nefrolithiasis
-Ureterolithiasis
-ISK
-Trauma pada urethra
3.5 Penatalaksanaan
-
3.6
Operasi
Kemoterapi
Radioterapi
Diagnosis
Hidroureter dan hidronefrosis ec curiga karsinoma vesica urinaria.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sobotta, Atlas Anatomi Manusia Edisi 22 jilid 2 ,2007. Jakarta :EGC. Hal
179-192.
2. Netter FH. 2006. Atlas of Human Anatomy. 4th ed. US : Saunders
3. Price, SA ., Wilson, LM. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Vol 1. Ed. 6. Jakarta: EGC.2006.
4. Purnomo B. 2011. Dasar-dasar Urologi. Jakarta : Sagung Seto. Hal 5-15,
257-262.
5. Medscape. Hydronefrosis and Hydroureter.
http://emedicine.medscape.com/article/436259.
6. Harjadi Widjaja I. 2011. Anatomi Pelvis. Jakarta : EGC.
7. Sherwood L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC.
8. Rasad, Sjahriar. 2013. Radiologi Diagnostik Edisi Kedua. Jakarta : FKUI.
Hal 283-309
9. Sutton, David. 2003. Textbook of Radiology and Imaging Volume 1. Edisi
7. London :Churchill Livingstone.
10. Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL,
Loscalzo J. 2008. Harrisons Principle od Internal Medicine 17th edition.
New York : McGraw-Hill. Chapter 287.
11. Guyton. Fisiologi Kedokteran Edisi 11.2011. Jakarta : EGC