Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
,4'
t'
,l
-:-
-\-
\
t \
Hidrologi 2l
permulaan muslm semi dibandlngkan tingkat debit yang sama selama
musim tumbuh. Tanaman yang berderet seperti jagung ditanam berderet
secara tegak lurus ataupun sejajar dengan arah umum dari dataran banjir, dapat berbeda hampir 50 persen daya pemindahan dataran banjir
dibandingkan sesudah musim tanam. Perbedaan demikian harus diperhatikan sewaktu memilih faktor geseran dalam persamaan pemindahan.
Di samping pengaruh menyolok pada pemindahan, tanaman musim
panas termasuk gandum, daun-daun pohon dan biji-bijian menaikkan
penyimpanan dan infiltrasi dataran banjir sementara.
nrcnghasilkan Iimpasan puncak pada frekuensi yang sama untuk satu kali
Irujan.
22
3.4.2 Salju
Salju umumnya terjadi tertunda dibandingkan limpasan. Apabila sal-
ju mencair perlahan-lahan hasilnya adalah limpasan dengan puncak rendah. Di daerah dengan tanah yang kurang menguntungkan, seperti
topografi pegunungan dan lembah tumpukan salju berperan sebagai
mekanisme penyimpan. Selama periode limpasan musim semi normal,
daerah aliran sungai akan mengalami apa yang dinamakan puncak primer
dan puncak sekunder. Selama periode dini dari limpasan, tanah rendah
akan mempunyai kontribusi puncak primer. Kemudian, tanah tinggi akan
mulai berkontribusi, dan menghasilkan puncak sekunder. Penggunaan
metode hidrografi yang diutarakan dalam Seksi 6.4 bermanfaat untuk
menjelaskan keterlambatan tanggapan dasar pada limpasan es mencair
ini. Pada saat ini, rekaman pada stasiun pengukur merupakan cara yang
paling baik untuk mengamati gejala ini.
Setelah terjadi penumpukan salju, hujan dengan suhu yang lebih tinggi
dapat mengakibatkan puncak limpasan yang jauh lebih besar daripada
kalau turun hujan saja. Hubungan antara inci hujan dan inci salju, atau
isi air dalam salju, tidak sama untuk seluruh negeri, dan berbeda dari tahun
ke tahun. Ada bermacam-macam prosedur untuk menghitung limpasan
salju mencair (4, Bab I l, dan l7), tetapi rekaman aliran arus merupakan
sumber data yang paling baik.
1 Banjir-Banjir Bersejarah
Hidrologi
23
Banyak data aliran arus dan yang berkaitan dengan banjir tersedia pada
insinyur jalan raya. Sebagian besar data aliran arus diperoleh dari
Geological Survey di berbagai stasiun pengukuran di seluruh Amerika
Serikat. Data ini dan yang dikumpulkan oleh lembaga-lembaga lain
dipublikasikan secara periodik dalam rekaman air permukaan dari
Geological Survey dan tersedia di kantor-kantor lokal.
catatan perbaikan kereta api sering berisi informasi akurat sehubungan
dengan tahap-tahap banjir yang telah dialami pada bangunan kereta api
atau sepanjang rel kereta api yang membatasi arus. catatan suratkabar
dan tulisan majalah jangan terlalu menjadi pegangan sumber dokumentasi banjir luar biasa.
Semua sumber-sumber ini dapat memberikan bantuan dan informasi
tambahan yang berharga dan dapat dimanfaatkan; namun, kadangkadang ada kekurangan kalau data-data ini diperbandingkan. Hal ini
menunjukkan perlunya verifikasi dan evaluasi data banjir,tanpa memandang sumbernya. Perkembangan dalam daerah aliran sungai harus
dievaluasi sebelum menggunakan data banjir lama.
24
Rekaman demikian
tersebut meliputi
l.
Hidrologi
25
berikut.
4.4.1 Pengukuran Langsung
Pengukuran arus banjir secara langsung terdiri dari pengukuran yailg
dilakukan sewaktu kejadian banjir (/8). Debit (discharge) ditenttkan sercntak dengan mengukur kedalaman aliran dan kecepatan di sejumlah titik pada irisan melintang untuk menentukan perubahan yang menyolok
pada kedalaman dan kecepatan arus. Dari pengukuran ini, luas dan keccpatan rata-rata dapat ditentukan dan debit dapat dihitung. Pengukuran debit pada berbagai tiugkat pada lapangan atau pada stasiun pengukuran akan memberikan data untuk menjabarkan kurva skala (rating)
( /9) atau penggambaran tingkat menurut debitnya. Rekaman yang terusrncnerus dari stasiun pengukuran tingkat memberikan data debit untuk
rrrempelajari interval atau frekuensi banjir (20,2/,).
26
Hidrologi
suatu pengertian yang baik dari metode yang digunakan dalam daftar pub-
Sering bahwa tingkat banjir dapat ditentukan dari marka tinggi air pada saat banjir baru saja lewat. Biasanya, bdrberapa marka tinggi air diperlukan untuk menghitung debit banjir tertentu.
Masing-masing marka tinggi air dan mutunya harus dicatat, dan suatu
profil digambarkan untuk mengevaluasi konsistensi dari marka (22,hlm.
20. Petugas yang berpengalaman dalam bidang ini sangat diperlukan.
Mutu yang meragukan dari marka tinggi air dapat diabaikan apabila tidak begitu perlu dievaluasi. Misalnya, marka di sisi hulu dari pohon atau
gedung akan memantul pada tingkat lebih tinggi daripada seharusnya,
karena naiknya permukaan air di bagian hulu dari halangan. Sebaliknya,
marka tinggi air yang diambil di daerah arus ke luar dari bangunan hidrolik atau suatu halangan dapat menimbulkan tingkat lebih rendah dari
arus yang sebenarnya. Demikian pula, tingkat yang dipengaruhi oleh es,
sumbatan kayu, percabangan artus (confluence), berubahnya tata guna
tanah selama bertahun-tahun, dan adanya aggradasi dan degradasi saluran, dapat mengakibatkan hubungan tingkat dan kekosongan yang semu yang tidak sepenuhnya menggambarkan kondisi saluran yang alami.
27
kan. Selama bertahun-tahun, batas frekuensi pada interval kejadian telah digunakan untuk merencanakan berbagai sarana drainase jalan raya.
Jalan dengan klasifikasi rendah direncanakan dengan menggunakan frekuensi kejadian yang lebih tinggi (banjir kecil), dan jalan raya utama direncanakan dengan menggunakan banjir frekuensi rendah fiarang). Se_
ring, perhatian kurang diberikan pada faktor-faktor yang kemungkinan
mengakibatkan kerusakan pada lokasi setempat.
Pada masa lalu, tersedianya dana dan ketiadaan data hidrologi mempunyai peran yang amat penting dalam mengadopsi konsep klasifikasi jalan raya berkaitan dengan frekuensi rencana tertentu. Namun, dengan
cakupan data hidrologi yang lebih baik, metode analisis yang lebih baik,
dan bertambah keyakinan masyarakat pada bencana potensial yang berkaitan dengan halangan jalan raya pada dataran banjir, para insinyur sekarang harus memperhitungkan baik risiko maupun ekonomi yang berkaitan dengan pemilihan frekuensi rencana untuk setiap sarana hidrolik
jalan raya. Tingkat perhatian pada risiko untuk suatu tempat tergantung
pada pentingnya bangunan dan potensial bencana banjir, dan juga klasitikasi lalu-lintas dan jalan raya.
1'urtg baik.
5.2.1 Risiko
Risiko telah didefinisikan oleh beberapa penulis dalam istilah interval
kciadian banjir melebihi besar yang telah ditentukan atau kemungkinan
bir jir bcsar tertentu dilampaui dalam salah satu tahun. Kemungkinan faktor risiko merupakan istilah yang lebih tepat. Faktor risiko telah didefirrisikan (-12) sebagai "kemungkinan atau kecenderungan bahwa suatu baniir akan disamai atau dilampaui paling tidak satu kali dalam periode bebcrupu luhun." Misalnya, pcrubahan dari banjir frekuensi 50-tahunan dalirrrr pcriotle 50 tahun sckitar 2 dari 3 kcjadian.
28
Hidrologi
29
Pemilihan frekuensi banjir rencana menurut risiko seperti didefinisikan di atas bukan merupakan jawaban tuntas. Banjir 50-tahunan dapat
dilampaui pada lokasi tertentu dengan kerusakan yang kecil, tetapi di lokasi lain, kejadian banjir dengan frekuensi yang sama mungkin menimbulkan bencana besar. Risiko dan pemilihan interval kejadian banjir rencana memerlukan evaluasi kemungkinan bahaya kehidupan, kerusakan
harta benda dan terhentinya lalu-lintas.
Bahaya kehidupan yang berkaitan dengan banjir jalan raya dapat terjadi kalau kendaraan dan penumpangnya tersapu dari jalan raya tergenang, jatuh dalam arus atau sungai karena kesalahan bangunan jalan raya,
atau apabila tanggul jalan raya jebol dan mengakibatkan banjir dalam
daerah hilir.
Sementara sulit untuk menilai pada kehidupan manusia, banjir potensial yang dapat menimbulkan bahaya pada kehidupan sehubungan dengan
jalan raya harus diperhitungkan dengan hati-hati. Juga jelas bahwa tidak selamanya layak ekonomis memperhitungkan semua kemungkinan
banjir, tetapi hal ini tidak membuat para insinyur berhenti berusaha memberi bobot semua faktor sebelum membuat keputusan. Faklor- faktor yang
harus diperhatikan akan bahaya kehidupan termasuk kemungkinan terjadinya banjir pada masa datang dan kehancuran bangunan, lama, kedalaman dan kecepatan air banjir yang melanda, ketergantungan sistem
atau alat penunjuk bahaya yang baik, tanda-tanda jalan, jarak panangan
dan tersedianya jalan balik.
lian yang tinggi digunakan untuk perancangan. Demikian pula, dapat dilihat pada Gambar 2, bahwa merencanakan banjir kecil yang sering terjadi dapat menjadi mahal, karena perbaikan yang mahal dan kerusakan
harta benda juga akan tinggi. Di antara keduir harga*strem tersebut diperkirakan terdapat rancangan yang ekonomis dan dapat diterima. Departemen Jalan Raya Pemerintah (33) telah menunjukkan jenis analisis
ini dalam buku pedoman (manual) rancangan penelitian terakhir (1971)
bermaksud (34) pada masa datang mengembangkan prosedur ini. Acuan
lain mengenai evaluasi ekonomi akan dapat bermanfaat untuk dipelaja-
Apabila sebagian jalan raya ditutup akibat banjir, perjalanan orang bepergian melalui jalan itu terhenti dan tertunda. Terhentinya lalu-lintas selalu merupakan kejadian yang gawat. Kegawatan peristiwa dapat dieva-
30
Hidrologi 31
DIAGRAM SKEMATIK
BIAYA vs FREKUENSI
TABEL NO.
z
zl
Biaya Penggantian
Rendah
sampai 20'
Rendah
ADT
<
Ya
Ya
Tinggi Banjir
I
F
Rendah
Rendah
t00
Sedang
Sedang
Sedang
20'-so'
Sedang
100 sampai 750
Jelek
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Lebih 50'
Tinggi
>
750
Tidak ada
Nominal
Tidak ada
Tidak ada
Satu
Beberapa
Tidak ada
Tidak ada
Ya
Rendah
Sedang
Tinggi
Tingkat Bobot**
Gambar 2.
a
3
kannya.
6.1
t
ti
Frekuensi Rencana
l0 25 tahun
25 50 tahun
50 tahun atau lebih
aliran arus di dalam daerah homogen hidrologr (28 dan 4?),paraahli hidrologi dan pe.ra ahli statistik dapat mengembangkan metode yang dapat
rnenghasilkan hubungan umum antara banjir frekuensi yang dapat diterapkan di seluruh daerah. Metode yang dikembangkan seperti itu memungkinkan para insinyur, dengan menggunakan parameter yang diterangkan,
untuk menentukan besarnya kejadian banjir di masa datang sesuai derrgan interval kejadian yang dipilih, baik untuk tempat arus yang diukur
nrilupun yang tidak diukur, di daerah tersebut. Kalau tempat yang dipelajari ada di dalam daerah di mana metode analisis regional, yang telah
ditcrinta, telah dikembangkan, para insinyur mempunyai alat yang berharga yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya banjir di masa
tlatang untuk frekuensi yang dipilih. Kantor Daerah setempat dari U.S.
( icological Survcy dapat mcnambah inlormasi rnengenai analisis yang acta.
l)nsur dnri sctiup urclodc anulisis rcgionnl harus dipelajuri unluk pcne-
32
Hidrologi
6.2 Meramalkan Besarnya Banjir yang Akan Datang dengan Menggunakan Analisis Frekuensi Banjir yang Didasarkan pada Rekaman Data
Metode untuk menganalisis hubungan banjir frekuensi dari data aliran
arus sebenarnya memungkinkan penggunaan rekaman masa lalu untuk
meramalkan kejadian pada masa datang. Metode ini memperkirakan bahwa tidak ada perubahan alam dari faktor-faktor yang mengakibatkan besarnya puncak. Pencabangan dari perumpamaan ini dapat di perkecil dengan mengusahakan untuk menentukan kondisi masa lalu dari daerah drainase, dan apabila mungkin mengadakan perubahan yang diperkenankan.
Perubahan yang paling umum adalah buatan orang dan terdiri dari mo-
dingkan dengan analisis stasiun, lebih-lebih apabila rekaman stasiun terlalu singkat
33
29, 30 dan 3 l) memberikan prosedur untuk penyiapan dan penafsiran kurva banjir frekuensi. Kurva banjir frekuensi disiapkan dari data aliran arus
yang terekam pada stasiun pengukuran tunggal. Data ini dapat diperoleh
dari catatan atau publikasi yang mengelola stasiun pengukuran, yang biasanya bagian Survei Geologi.
Kurva banjir-frekuensi dapat dikembangkan dengan penggambaran menuruti titik-titik pada kertas khusus atau dengan cara menentukan banjir
secara matematis untuk berbagai interval pengulangan beberapa kejadian.
Beberapa metode telah digunakan dalam menganalisis rekaman banjir,
tetapi hanya satu metode untuk tiap jenis dijelaskan sebagai metode yang
dipilih pada saat ini. Metode ini telah diterapkan perhitungan dan pengeplotan komputer elektronis (4/). Oatam kedua metode ini, suatu debit puncak amat tinggi harus dievaluasi dengan hati-hati terhadap keandalan dan kemungkinan kejadiannya, terutama terhadap pengaruhnya pa-
6.2.1.1Metode Grafik
Metode grafik, yang didasarkan pada distribusi harga ekstrem Gumbel, kertas plot khusus Powell dan rumus posisi plot Weibull, merupakan prosedur sederhana yang cukup memuaskan untuk membangun kurva frekuensi (28). Metode lebih terperinci dan kertas plot dapat diperoleh
dari kantor Geological Survey atau Federal Highway Administration.
Rumus Weibell adalah sebagai berikut :
DI MANA
RI :
n :
m :
Interval pengulangan , T
Jumlah tahun rekaman
Derajat menumnnya besar puncak banjir tahunan dengan banjir terbesar sebagai angka satu.
f
34
luas drainase dengan pangkat biasanya antara 0,5 danb,g. stasi;n pengukur merekam arus yang serupa di daerah yang akan digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan pengaturan itu. Kalau letaklembatan
ada di
antara dua stasiun pengukur dalam arus yang sama, debit puncak di tem-
ma, maka disarankan analisis regionar data stasiun pengukur pudu uru,
Iain.
Hidrologi
C :
I A :
35
Koefisien limpasan
Intensitas curah hujan rata-rata dalam inci per jam, un-
Pengosongan, yang dihitung dengan menggunakan metode ini, dihubungkan dengan frekuensi dengan memisalkan bahwa debit mempunyai
lrekuensi yang sama dengan curah hujan (44) yang digunakan (lihat seksi
4.3.1). Karena perumpamaan bahwa curah hujan mempunyai intensitas
sama di seluruh daerah aliran sungai, maka disarankan agar rumus ini
digunakan hanya untuk memperkirakan limpasan dari daerah kecil, katakan sampai 200 acre.
umumnya lebih sulit digunakan daripada Rumus Rasional, banyak o"oritas percaya bahwa metode hidrografi lebih tepat untuk digunakan dalam memperkirakan banjir dari daerah sempit, terutama dalam merencanakan saluran air bah.
Data limpasan dikumpulkan dan ditekankan perlunya menganggap penampungan dalam rencana, metode hidrografi menjanjikan alat perencanaan yang luwes dan akurat pada para insinyur dalam memperkirakan
aliran banjir.
Metode rasional merupakan rumus empiris yang menghubungkan curah hujan dan limpasan (16 dan 43,Bab 2). penggunaannya di Amerika
sudah sejak kira-kira 1889. Metode ini.digunakan hampir universal untuk penghitungan limpasan di daerah pemukiman. Rumusnya sederhana; dan kesederhanaan ini, ditambah dengan penggantinya yang sesuai,
telah membantu popularitasnya di antara para insinyur.
Rumus Rasional tersebut adalah :
DI MANA
a = Koefisien
debit
36
Hidrologi
a
Humid Region of Diverse Terrain, U.S. Geological
Survey Wut.r_S.rppf,
Paper 1580-8, U.S. Government printing Office,
Washington,
hlm. 64.
37
D.C., 1962,
140-206.
(16) Schaake, J. C., Jr., Ceyer, J. C., dan Knapp, J. W., Experimental Examination of the Rational Method, Proc. ASCE, Hydraulics Division Journal HY6 Paper 5607, New York, N. Y., Nov. 1967, hlm. 353-370.
(1/) Garstka, W.V., Love, L. D., Goodell, B.C., dan Bertle, F.A.,
Factors Affecting Snowmelt and Streamflow, Fraser Experimental Forest,
U. S. Government Printing Office, Washington, D.C., 1968, hlm. 189.
(/8) Buchanan, Thomas J., dan Somers, William P., Dischorge Measurement st Goging Stations, U.S. Geological Survey Techniques WaterResources Investigation Buku 3, Bab A8, U.S. Government Printing Office, Washington, D.C., 1969, hlm. 65.
(19) Carter, R. W., dan Davidian, Jacob, Discharge Ratings ot Gaging
Stations, U.S. Geological Survey Surface Water Techniques, Buku l,.Bab
12, 1965, hlm. 36.
(20) Buchanan, T.J., dan Somers, W.P., Stage Meosurements of Goging Stations, U.S. Geological Survey Tecniques of Water-Resources Investigations, Buku 3, Bab A7, U.S. Government Printing Office,
Washington, D.C., 1968, hlm. 28.
(21) Carter, R. W. dan Davidian, Jacob, General Procedure for Gagging Stotions, U.S. Geological Survey Techniques of Water-Resources Investigations, Buku 3, Bab ,{6, U.S. Government Printing Office,
Washington, D.C., 1968, hlm. 13.
(22) Benson, M. A., dan Dalrymple, Tate, General Field and Office
Prosedures for Indirect Dischorge Measurements, U.S. Geological Survey
Techniques of Water-Resources Investigations, Bukri 3, Bab Al, U.S.
(iovernment Printing Office, Washington, D.C., 1968, hlm. 30.
(23) Barnes, Hary H., Jr., Roughness Characteristics of Natural Chanrrcls, U.S. Geological Survey Water-Supply Paper 1849, U.S. Government
38.
Water-Resources Investigation, Buku 3, Bab A5, U.S. Government Printing Office, Washington, D.C., 1968, hlm. 29.
Hidrologi
39
(40) Tennent, Richard C., dan Harrison, Lawrence J., Floott Record
Compilation and Frequency Plot, BPR Program No. HY-5, Federal
Highway Administration, Washington, D.C., 1968, hlm' 66.
(41) Hydrology Committee, A Unifurm Teahnique for Determining
No.
15,
hlm. 56.
(43) Hershfield, David M., Rainfoll Frequency Atlas of the United States
104.
;f
DAFTAR ISI
1.0
PENDAHULUAN
43
2.O
SUMBER INFORMASI
44
45
4.1
BAB
III
4.3
4.4
Cakupannya
Geologi dan Tanah
4.3. I Klasifikasi Tanah
4.3.2 Daerah Masalah
Koordinasi dengan Badan-Badan Lain
s.0 PERENCANAAN
5.1
Geometri
5.2
Drainase
46
46
46
47
47
48
49
49
49
50
50
50
50
52
53
54
54
Keluaran
5.3
6.0
I'IiMIIAN(iUNAN
56
57
57
59
60
60
62
4t
42
Daftor Isi
6.1
6.2
6.3
Operasi penjadwalan
Pengendalian Daerah Kerja
7.0 PERBAIKAN
Perbaikan
Perbaikan
Cekungan
Pekerjaan
Tanaman
Kerusakan Badai
Endapan dan penahan
Penanggulangan.
62
63
64
64
64
65
67
67
68
68
69
69
70
70
70
72
72
72
73
73
74
74
74
75
IO.O
DAFTAR ACUAN
75
I.O PENDAHULUAN
Pengaruh lokasi jalan raya pada lingkungan merupakan persoalan utajalan raya dan masyarakat. Jalan raya yang kurang tepat lokasinya , rancangannya, pembangunannya atau perbaikannya akan mengalami pengikisan (erosi) atau endapan (sedimen). Pengikisan yang berat tidak hanya mengakibatkan kondisi yang tidak baik, biaya perbaikan yang meningkat, tetapi juga membahayakan keamanan lalurrra dari seorang insinyur
lintas jalan.
Pengendalian tanah dan air merupakan dasar perlindungan pada konstruksi jalan dan merupakan upaya konservasi dan lingkungan, karena itu
prosedur perencanaan, pembangunan dan perbaikan jalan raya secara
tcrus-menerus harus dievaluasi untuk memperkecil masalah pengikisan dan
crrdapan. Keberhasilan usaha pengendalian erosi terlihat oleh berapa mil
jirlan raya pada saat ini yang melayani perjalanan masyarakat tanpa mengllarni erosi berat.
Kcbijakan untuk mencegah erosi tegas dinyatakan dalam publikasi Kantor Himpunan Jalan Raya Negara Amerika (American Association of State
llighway Officials), "A Policy on Geometric Design of Rural Highways"
(/)r (Kebijakan Perencanaan Geometris Jalan Raya Daerah Luar Kota)
scpcrti berikut:
"Pencegahan erosi merupakan salah satu faktor utama dalam perencanaan, pembangunan dan perbaikan jalan raya. Erosi dapat dikendalikan sampai suatu tingkat dengan rancangan geometris, terutama
yang berkaitan dengan penampang melintang, dalam beberapa hal
pcngendalian langsung berhubungan dengan syarat yang tepat untuk
drainase dan pengembangan pemandangan yang serasi. Pengaruh pada crosi dipcrhatikan dalam tahap pencarian lokasi dan perencana-
an".
t Anlkt tlcttintt lurir lruwnh
dl
daftsr acuan.
44
Walaupun beberapa standardisasi metode untuk memperkecil erosi tanah dalam pembangunan jalan raya dimungkinkan, garis pedoman nasional untuk pengendalian erosi berlaku umum, karena besarnya perubahan iklim, topografi,geologi, tanah,tanaman, sumber air, dan tataguna tanah yang dijumpai di berbagai tempat di seluruh negeri. Demikian
pula, karena proses erosi merupakan gejala alam yang dipercepat oleh
ulah manusia, kewenangan teknik dalam mengevaluasi keganasan bahaya
erosi dan dalam merencanakan dan merancang usaha-usaha perlindungan
dan koreksi sangat penting dalam mencapai metode yang memuaskan secara ekonomi dan lingkungan untuk pengendalian erosi.
Garis pedoman pengendalian erosi harus menekankan semua tahap rekayasajalan raya. Karena itu untuk melaksanakan pengendalian erosi yang
ekonomis dan Cfektif, judul-judul utama di sini adalah : Perencanaan dan
Lokasi, Rancangan, Pembangunan, Perbaikan, Penelitian dan Pengembangan, Persyaratan Legal (Hukum) dan Pertanggungan jawab.
(Sedimen)
45
lembaga jalan raya dalam memecahkan masalah-masalah dengan menyarankan tanaman yang cocok untuk tempat tersebut. Fotografi udara
dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis tanah (2) dan mempelajari bentuk tanah dan potensial erosi.
Lereng curam menghemal birya, tetapl sukar untuk diperbalki. Lereng curam
drlrm folo klrl terklklc (erosi) drn menforok mrsuk scperll ditunJukkan delrm
grmbrr krnrn. l,crcng demlklrn rukrr dlperbrlkl drn sukrr dlrmrnkrn drrl
kerumlrn.
46
Penyebab erosi menyarankan beberapa prinsip dasar pengendalian erosi dan sedimen. Di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Pilih jalur di mana erosi tanah tidak akan merupakan masalah.
b. Pilih lereng yang direncanakan konsisten dengan keterbatasan tanah.
c. Kurangi luas tanah terbuka tanpa perlindungan.
d. Kurangi lama terbukanya tanah tanpa perlindungan.
e. Lindungi tanah dengan penutup tanaman; campuran jerami daun,
atau bahan tahan erosi.
f. Kendalikan konsentrasi limpasan.
g. Tahan limpasan dengan pekerjaan rekayasa yang berencana.
h. Tangkap endapan dengan penahan sementara atau permanen, kolam atau upaya lain.
i. Pertahankan pekerjaan pengendalian erosi.
j. Apabila perlu, dapatkan kemudahan untuk pengendalian legal.
sial erosi dasar dan potensial ini berbeda antara jalur satu dengan jalur
yang lain. Kalau kerusakan lingkungan diperhatikan dalam memilih jalur, biaya untuk memecahkan masalah yang mungkin telah diabaikan
kadang-kadang menjadi lebih besar. Biaya awal dari upaya pengendalian
erosi dan biaya perbaikan dari pengendalian demikian dalam waktu yang
ditentukan pada tiap jalur yang dipelajari harus diperhatikan sebagai bagian dari analisis ekonomis dalam pemilihan jalur.
tuk jalur alternatif yang dipelajari. Pola drainase di sekeliling lokasi jalan raya yang diusulkan harus dipelajari pula untuk memperkecil dan
menghindari kerusakan harta benda atau arus di dekatnya atau untuk menanggulangi pencegahan atau upaya koreksi yang mahal.
4.1.1 Elakan Arus dan Terusan
Apabila ternyata lebih praktis, pengelakan arus harus dibuat pada bagian lurus arus, dengan menghindarkan kelokan yang dapat bergeser. Jalan
raya yang dibangun pada leher bengkokan kaki kuda yang dapat dilewati
air merupakan lokasi yang kurang baik, karena lokasi yang tepat dengan
pe.
Mrrrrlrh yang berkaitan dengen gtlrgS,usn arus herus dikenali dalem tohap
berfncrnrrn keiau tidsk tiaya pemUengunan dan perbaikan menjadi terlampru
rrr drn llngkungan arus menirdi membaheyaken'
d.1.2 Gangguan
Kalau penyesuaian jalan raya yang dipelajari yang akan mengganggu
pemindahan jalan raya menjauhi
rrr rrs, harus memberikan perhatian pada
endapan' Perubahan saluran
dan
erosi
rur rrs untuk menghindari masalah
lain, harus dilakukan
atau
alasan-alasan
$rrtuk menghindari gangguan'
rlcrrgan hati-hati.
.l.t
Pembeglan
Cakupannya
harus
48
l)aerah Masalah
l)aerah dengan tanah yang tidak stabil atau banyak masalah, seperti
tlircrah rawan longsor, tanah loess, tanah endapan dan endapan es, merrrpakan daerah bermasalah rawan, terutama kalau terganggu oleh pemlrirngunan jalan raya. Laporan dan penyelidikan tanah yang dilakukan
rrrsirryur yang berwenang harus ditulis selama tahap pencarian lokasi jalrrr schingga masalah erosi dan endapan potensial dapat dikenali.
Srrat u publikasi "Penyelidikan Tanah Longsor, " (Landslide Investigatrttn), (5) menjelaskan metode mengenali dan menangani daerah tanah
lortg,sor.
.1.4 Koordinasi dengan Badan-Badan
Tanah longsor dalam daerah tanah longsor scring diperhebat oleh pembangunan
Lain
Kirrrtor lokal Corps of Engineer, Soil Conservation Service, dan terutluua lcmbaga sumber alam atau sumber air harus dihubungi dalam talrrrp awal perencanaan. Rencana atau proyek mereka mungkin mempeugirrrrhi atau dipengaruhi oleh lokasi jalan raya yang diusulkan. Mereka
lrrp.rr harus dihubungi untuk mempelajari proyek mereka untuk mengenrlulikan crosi tanggul, rencana untuk pekerjaan perlindungan' dan teruturrur konstruksi pengendali perataan arus atau modifikasi saluran. Perrgcrrnlun dini dari pertentangan dalam rencana proSram dan saling kerllrsunlu akun banyak mcnSuntungkan masyarakat.
50
5.0 PERENCANAAN
Banyak masalah erosi yang terjadi selama dan sesudah pembangunan
dapat dikesampingkan dengan perencanaan yang tepat dan spesifikasi yang
memadai. Langkah-langkah pengendalian erosi, baik sementara maupun
permanen, harus diperinci dalam rencana dan pencegahan khusus, dan
tidak disisihkan kontrak-kontrak berikutrtya atau untuk memaksakan perbaikan setelah pembangunan selesai. Rencana perataan kontur, mengkordinasikan perataan tanah dasar dan drainase harus disiapkan untuk daerah khusus termasuk daerah pertemuan sungai dan daerah sekelilingnya.
(Sedimen) 5l
t,agiai sekitar lereng alami dialirkan menuju elevasi yang rendah dalam
jcram, sebaiknya dibuat bentuk pipa tertutup. Keluaran jeram yang berkecepatan tinggi demikian harus dihindarkan dari sapuan air (scour).
Kadang-kadang , arus dalam galian tidak dapat dihindarkan dan memerlukan perhatian khusus.
5.1 Geometri
Geometri dapat dipergunakan secara menguntungkan dalam memperkecil erosi tanah. Caris perataan jalan kendaraan terpisah yang cocok dengan lahan dengan sedikit galian dan timbunan akan mengurangi daerah
terbuka yang dapat menderita erosi. Jalan-jalan rendah dan bawah jembatan harus diperhatikan dengan hati-hati dalam perencanaan drainasenya untuk menghindarkan endapan sedimen dan runtuhan pada jalan raya
dan sarana drainase.
.lalan terpisah yang disesuaikan dengan pemandangan akan memperkecil masaluh erosi dan endaPan.
besar.
52
(Sedimen)
53
Rancangan saluran dan jeram dan periakuan perlindungan dibahas dalam (5).Rancangan hidrolik dari selokan dibahas dalam (6) dan (7),drainase pengerasan jalan raya dalam (8) dan aliran lewat jembatan dalam (9).
Intersepsi (pengelakan) pada puncak lereng galian membawa air turun dan mengurangi erosi lercng.
Saluran permukaan, baik alami maupun buatan orang, biasanya merupakan cara yang paling ekonomis untuk mengumptilkan dan mengendapkan limpasan dalam pembangunan jalan raya, kalau konsentrasi aliran tidak dapat diabaikan.
Saluran yang dirancang dengan baik menyalurkan air bah tanpa erosi
atau kerusakan pada laluJintas, dan dengan biaya keseluruhan yang rendah termasuk perbaikan. Untuk memperkecil erosi dan menghindarkan
kerusakan, saluran harus mempunyai lereng yang bersisi datar dan dasar
yang melebar. Saluran seperti itu dapat dilindungi dari erosi dengan menanami rumput, batu-batu, beton atau bahan lain.
Jeram umumnya mempunyai lereng yang terjal dan menyalurkan air
dengan kecepatan tinggi. Jeram bentuk pipa lebih baik daripada jeram
terbuka karena air tidak dapat terpercik keluar dan mengikis lereng. Biasanya diperlukan suatu cara untuk mendisipasikan energi sepanjang jeram atau pada keluaran . Pada tanah yang sangat mudah erosi, mungkin
diperlukan apa untuk memberikan sambungan yang kedap air untuk mencegah kesalahan fasilitas. Perlu dilatih untuk menghindarkan ceburan air
yang mengakibatkan erosi.
jeram.
5.2 Drainase
Fasilitas untuk menangani air permukaan dalam pembangunan jalan
raya amat beragam dan amat berbeda jenis maupun penerapannya. Rancangan sarana semacam itu penting yakni bahwa operasi yang tidak memuaskan atau kesalahan dapat mengakibatkan masalah erosi dan endapan
yang besar.
Kerawanan erosi harus diperkirakan dan diukur untuk mengendalikan
atau mencegah erosi yang dipilih atas dasar keefektifan langkah pengendalian dan akibat erosi. Di lain pihak, para perencana mempunyai banyak pemilihan jenis langkah pengendalian erosi. Kcindisi iklim pada saat
pembangunan, jenis tanah dan biaya harus diperhatikan semua dalam rancangan yang dipilih. Rancangan pengendalian erosi dapat sangat rumit,
dan harus dilakukan dan ditinjau oleh pakar yang berpengalaman.
54
(Sedimen)
55
menaikkan kecepatan arus yang mengakibatkan potensial erosi yang lebih besar. Dalam beberapa hal erosi dan geseran pada lokasi ini mengakibatkan kerusakan tanggul jalan raya, konstruksinya sendiri atau saluran di sebelah hilir, apabila tidak dirancang dan dilindungi dengan baik.
Siapa harus dilatih khusus untuk menghindari hal-hal yang mengancam
keamanan dan mencegah perbaikan yang mahal.
Tenaga aliran yang berkecepatan tinggi pada saluran keluaran goronggorong dan peluncuran hendaknya dihamburkan bilamana perlu atau di
rempat yang dilindungi oleh lapisan pelindung atau jenis pelindung lainnya.
Arus yang potensial pada dermaga dan tiang penyangga jembatan harus dikenali pada tahap perencanaan untuk niemberikan dasar yang kuat
dan perlindungan pada tanggul, yakni dengan memancang tiang dan menentukan perlunya pacu tanggul dan batu lapis lindung.
Parit yang tererosi merupakan masalah perbaikan yang mahal dan membahayakan keamanan.
Sulunn yrng dlrrncrng dengrn brlk mempunyrl lereng dengen shl delar untuk
hr.rmrnrn drn hrrur dlbrmgun rt'icrr relelrh operml grrdrrl.
56
Sapuan pada keluaran gorong-gorong dapat menimbulkan kerusakan goronggorong dan tanggul. Air jatuh pada arus hilir dapat pula menimbulkan kerusakan
yang sama.
58
'
59
da konstruksi jalan raya karena membahayakan lalu-lintas. Juga, sebagian besar konstruksi efektif sangat mahal; karena itu, harus disarankan
hanya digunakan apabila telah ditentukan bahwa tanaman, batuan atau
jenis pemecahan yang lain tidak akan mengendalikan erosi yang dihadapi. Kalau mungkin, akumulasi air mengalir yang banyak harus dihindarkan dengan membuang air pada frekuensi tertentu ke lahan tanaman, seperti pohon atau rumput. Demikian pula, jenis pelindung erosi, yang menjaga kecepatan kurang dari kecepatan yang menimbulkan erosi, akan
memperkecil erosi dan menghindarkan perlunya konstruksi kendali-erosi
yang mahal. Kalau konstruksi seperti itu diperlukan, rancangan harus sangat diperhatikan karena konstruksi ini mudah rusak, terutama apabila
aliran melampaui debit yang direncanakan atau apabila tidak dirancang
untuk menanggulangi besarnya aliran.
Konstruksi kendali gradasi mahal dan akan tidak aman kalau ditempatkan terlalu dekat ke jalan kendaraan. Banjir yang lebih besar dari banjir rencana dapat
rnerusak atau menghancurkan konstruksi dan saluran.
Penting untuk nlengamankan ikan danfingerling. Tanggul yang memisahkan "airbiru" (kiri) dari lobang pinjaman selama operasi pengambilan koral. Sementara
60
Spesifikasi harus memasukkan pengendalian yang memadai untuk pencegahan kebakaran rumput atau semak karena daerah yang terbakar mudah terkena erosi. Di daerah yang rawan kebakaran, peralatan pemadam
kebakaran harus selalu siap sedia. Kontrak harus menyatakan penangguhan operasi bahaya api yang diserahkan pada insinyur atau badan pengendali kebakaran setempat sesuai dengan peraturan kebakaran setempat.
akan membelokkan limpasan dari daerah kerja dan tanah yang tanpa per-
lindungan. Bagian tanah yang terbuka lamanya terkena erosi harus dikendalikan oleh penjadwalan yang tepat. Daerah kerja harus dibatasi dengan memperhitungkan kemampuan kontraktor, keadaan cuaca dan potensial erosi pada proyek khusus yang bersangkutan.
Upaya pengendalian erosi permanen, dan mungkin juga upaya sementara, harus ditunjukkan pada rencana pembangunan atau drainase dan
penjelasan yang dibuat untuk pembayaran langsung pekerjaan yang harus dikerjakan. Upaya tersebut termasuk penyiapan tanah untuk penanaman atau pengendalian konstruksi seperti garis batas saluran.
ikat atau ikatan belukar yang ditempatkan di kaki lereng yang rawan
erosi akan menahan lumpur. Perangkap sedimen sementara atau kolam
(Seksi 5.2.4) dapat digunakan selama pelaksanaan grodasi.
Kolam sebelah hilir menerima endapan sedimen yang merugikan ikan dan tempat
rekreasi.
Penggunaan rumput atau tanaman lain untuk pemandangan dan kendali erosi yang tidak disesuaikan dengan daerah bersangkutan, biasanya
mengakibatkan kurang baiknya pengendalian erosi dan menaikkan biaya perbaikan. Setiap usaha harus ditempuh untuk menggunakan jenis tanaman yang asli, kuat, yang akan tumbuh dengan subur pada daerah tertentu dengan sedikit perbaikan. Praktek konservasi tanah yang teruji, terErosi yang dipercrcpat dalam daerah galian baru dapat mengakibatkan endapan
sedlmen sebelah hilir yang parah dan biaya tambahan pada kontraktor.
masuk penggunaan daun-daunan dan upaya perlindungan sementara, semua penting dalam mengembangkan tanaman penutup yang permanen.
Pengairan sering diperlukan untuk menguatkan penutup tanah atau untuk menjaga agar tanaman tetap berdiri pada tanah setengah kering (semi arid). Pencegahan debu (dust palliotives) mungkin akan efektif dalam
pengendalian erosi, terutama dalam daerah kering (arid), di mana erosi
angin merupakan masalah. l,ereng yang sangat datar, sekitar t0:l sampai 20: l, sangul cfcktif dalam rncngurangi crosi angin dalam daerah ke-
-62
ring dan setengah kering. Daun-daunan yang ditutupkan, permukaan tanah miring yang kasar dan penahan angin juga dapat secara efektif mengurangi erosi angin. Ahli pertanian mempunyai pengetahuan teknik tentang tanah dan tanaman dan akan sangat berguna dalam menyarankan
metode dan jenis perlakuan tanaman.
Kain filter dikenal sebagai pengganti selimut kerikil. Foto menunjukkan kain fil'
ter yang ditetakkan di bawah blok lapisan precast untuk melindungi pantai (Li-
6.0 PEMBANGUNAN
Pada konferensi sebelum dilangsungkan pembangunan, kontraktor disyaratkan untuk menyampaikan jadwal yang disetujui untuk menyelesaikan pekerjaan pengendalian erosi sementara dan permanen yang telah ditentukan dalam proyek.'Sebagai tambahan, kontraktor harus menyampaikan usulan metode pengendalian erosi pada jalan darurat dan lobang
galian sumbang rencananya membuang bahan limbah.
Kolam endapan pada gradasi sementara dengan pipa keluaran yang mudah rusak.
64
lurrus cukup dilindungi terhadap erosi. Dalam praktek, daerah perlintlrrrrgan penutup tanaman harus ditanam dan ditumbuhi tanaman antara
trrnggul jalan raya dan saluran arus yang berdekatan. Di beberapa temgrrt, pekerjaan latihan sementara atau permanen yang ditempatkan pada
s;rlrrran dapat mengurangi penyapuan batas atau tepi arus.
I)elaksanaan pembangunan dalam sungai, arus atau impoundment harrrs dibatasi antara daerah di mana perubahan saluran ditunjukkan dalrun rencana dan daerah yang dimasukkan untuk pembangunan konstruksi
\crnentara dan permanen. Sungai, arus impoundment harus cepat dibersihkan dari semua sisa pekerjaan, tiang pancang, ranting-ranting atau hal;rngan lain di dalamnya atau disebabkan oleh operasi pembangunan.
Hasil penggalian jalan, perubahan saluran, bendungan pengelak (coflo'dam) atau bahan lain tidak boleh ditumpuk dekat sungai, arus atau
ttttpoundment, yan9 dapat dihanyutkan oleh air bah atau limpasan yang
lindungan. Perlindungan sementara seperti anyaman serat, plastik, bahan kimia, campuran, jerami, dust palliotiveg dan rumput yang cepat timbul mungkin diperlukan untuk mencegah erosi oleh air dan angin pada
daerah terbuka. Sarana drainase yang sebagian selesai harus diawasi dengan hati-hati selama pembangunan untuk mendeteksi dan mengoreksi
kerusakan yang mungkin terjadi.
6.2.3 Arus dalam Daerah Kerja
Pendangkalan arus dengan peralatan harus dijaga sedikit mungkin. Di
lokasi di mana sering terjadi pemotongan arus, jembatan sementara,
gorong-gorong atau titian batu harus dibangun, kalau endapan yang dibangun oleh titian tersebut sangat merugikan ikan, marga satwa, catu air,
dan sistem pengairan atau keterpaduan tepi arus rusak. Spesifikasi dan
provisi khusus harus mencantumkan pengendalian operasi kontraktor dalam melakukan pekerjaannya dalam arus, terutama perlunya konforma-
Kolam endapan yang dibangun dengan kerjasama pemilik tanah dalam menangkup endapan dari proyek jalan raya. Lihat pipa keluaran;ienis busur tinggi dalam
kolam.
si dengan peraturan badan sumber daya air dan badan perikanan dan sat-
wa. Kontraktor tidak boleh mengganggu batas dan tepian arus atau tanaman yang ada. Beberapa jenis pembangunan dan kondisi arus mung-
'66
patkan daerah tersebut dekat dengan arus, perhatian khusus harus diberikan untuk memperkecil erosi dan masalah endapan yang diakibatkannya. Tidak tergantung pada tanggung jawabpemilihan daerah pinjaman,
apakah kontraktor atau pemberi kontrak, rencana operasi dan restorasi
atau pembersihan dan pembentukan harus disetujui oleh insinyur.
Sebelum operasi pinjaman atau pembuangan dimulai, rencana untuk
mengendalikan air drainase harus termasuk upaya untuk menjaga endapan
yang masuk arus. untuk maksud itu dapat digunakan saluran pembelok,
selokan dan perangkap endapan. Tanah permukaan yang baik dari daerah pinjaman hendaknya diamankan untuk nantinya dimanfaatkan dalam restorasi daerah galian. Restorasi akhir daerah pinjaman atau pembuangan limbah harus termasuk gradasi, penanaman tanaman penutup,
dan perlakuan lain yang diperlukan, yang akan digabungkan dengan pemandangan di daerah tersebut dan mencegah erosi yang tidak perlu. Daerah restorasi dikeringkan dengan baik, kalau tidak suatu persetujuan diperlukan untuk mengubah daerah kolam tersebut menjadi danau untuk
memelihara ikan, satwa, rekreasi, penyimpan air dan pengairan.
(Sedimen)
67
rrrrltrk mencegah operasi yang mendorong terjadinya erosi. Roda-roda ken(liil iran dan alat-alat berat yang terutama menyebabkan erosi dan genangan
irlr
l;rrrr perlindungan yang kering, dan perlindungan tepi saluran, yang diletrrkan sebelum air disalurkan masuk ke saluran baru. Kalau pekerjaan ber-
irtlir dalam atau dekat arus, daerah kerja harus diberi selokan. Bahan
hrurngan atau setiap benda harus dibuang ke dalam atau jatuh ke dalam
rrrrrs. Perangkap sedimen atau bendungan endapan dapat digunakan untrrk memindahkan sedimen dari air dalam daerah kerja sebelum menglrlirkan air ke dalam arus.
I
I
t
I
I
Bahan buangan yang menumpuk di atas tanggul dapat mengakibatkan polusi arus
dan memalikan tanaman dan pohon. Daerah buangan harus dipilih dengan
I(olam kecil atau lobang pada proyek dapat menahan air badai dan menangkap
hati-hati.
bahan endapan.
68
harus dijaga tetap kering dan genangan air dihindarkan. Jeram sementara harus dibuat untuk mengalirkan genangan air ke permukaan yang lebil rendah. Selokan kecil, belukar atau kurang jerami yang diletakkan di
kaki galian atau timbunan dapat digunakan untuk menangkap endapan
pada saat pekerjaan berlangsung. Apabila gradasi akhir selesai selama satu
musim yang tidak cocok untuk menumbuhkan langsung penutup tanaman
permanen, daerah tersebut harus dilindungi dengan daun-daunan, onnual
(pohon yang hidup hanya setahun -red.) yang cepat tumbuh, atau dalam
keadaan terpaksa, lembaran plastik. Upaya pengendalian erosi permanen
harus dipasang secepat dimungkinkan oleh iklim dan kemajuan pekerjaan.
Pembersihan dan pembenahan harus dilaksanakan menurut spesifikasi
yang menjamin bahwa upaya kendali erosi tidak terganggu. Penyebab
setiap erosi atau endapan harus dibetulkan dan tidak hanya menimbun
lobang erosi. Setiap usaha harus dilakukan untuk mencegah titik erosi
meluas, karena akan sulit memperbaiki dan sering timbul lagi sebagai
masalah perbaikan.
(Sedimen) 69
Perhatian harus ditujukan pada pengendalian erosi dan endapan selama pembangunan, kalau tidak, banyak volume tanah yang akan dihanyutkan ke arah hilir.
7.0 PERBAIKAN
Perbaikan pencegahan yang diberikan pada jalan raya dalam tahap
pemilihan lokasi, perencanaan dan pembangunan akan menghemat banyak
70
7l
gi, dan bahan lain yang akan memperkecil kemampuan saluran. Apabila
memburuknya saluran mengurangi kemampuan saluran, maka aliran berlebih dapat terjadi, sering dengan erosi dan endapan di daerah dekat dengan saluran.
t\
l):rlam memperbaiki sisi jalan, harus diperhatikan untuk tidak memotong rumt)ut yang sudah tumbuh dengan baik dan dapat menimbulkan erosi parit.
7.5 Saluran
Saluran, baik arus aktif maupun jalan drainase sisi jalan, sangat mudah terkena erosi, terutama untuk periode setelah pembangunan. Karena
itu penting agar personil perbaikan mengawasi secara teratur sarana ini
akan adanya erosi yang akan mengarah ke pekerjaan perbaikan yang mahal. Pengawasan demikian terutama penting setelah badai yang besar.
7.5.1 Jalan Kendaraan, Garis Tengah dan Saluran Pemotong
Saluran harus dijaga bersih dan bebas dari belukar, pohon, rumput ting-
'l epl
rrlurrn yrng dllrplr dengrn brhrn lelrr rkrn mudrh dleusksn oleh ceburrn
ulur rllrun berlehlh, rerurrmr prdr lenltungrn drn rlhu-rlku mlurrn.
12
Aliran dengan kecepatan tinggi pada keluaran saluran keras licin harus didisipasikan kalau tidak saluran akan rusak. Kerusakan yang berangsur-angsur oleh benturan energi akan terjadi apabila garis parit berhenti terlalu tinggi. Sisi yang terlampau tinggi dan aliran lewat retakan dalam dinding juga akan mengakibatkan
kerusakan yang srma.
Gorong-gorong penghubung dalam median memperkecil erosi dan mempertinggi
keamanan. Drainase median dapat disalurkan ke dalam gorong-gorong lewat jaIan masuk yang bebas laluJintas.
74
perlindungan selanjutnya diperlukan. Daerah yang rusak hanya dikembalikan ke kondisi sebelum banjir dan biasanya akan rusak lagi kalau banjir yang sama besarnya melanda lagi. Apabila petugas perbaikan menjumpai curahan air berlebihan atau erosi dekat jembatan atau konstruksi
drainase utama lain, insinyur jembatan atau yang bertanggung jawab yang
lain harus diminta sarannya, sehingga upaya yang tepat dapat diambil untuk melindungi konstruksi.
Operasi seperti itu harus direncanakan dan perlengkapan dari dan ke kolam tanpa merusak tanaman atau mengakibatkan erosi.
nomi dan pralitii untuk mengendalikan erosi, penelitian tambahan diperlukan untuk memperbaiki metode sekarang dan memberikan cara yang
Iebih ekonomis dan efektif untuk mencegah erosi baik selama atau sesudah pembangunan.
Metode dan urutan pembangrman memerlukan penyelidikan lebih lanjut di banyak daerah di seluruh negara. Kondisi cuaca, karakteristik tanah, dan jenis upaya pengendali erosi efektif berbeda-beda, karena itu
memerlukan pendekatan masalah erosi yang berbeda-beda pula. penyelidikan diperlukan untuk mengembangkan penutup pelindung dan perlakuan tanah untuk menghindari praktek yang mahal dan mengurangi biaya. Pengembangan selanjutnya dalam penggunaan dustpoiliatives dapat
membuktikan keuntungannya dalam daerah yang terkena erosi angin.
Data jumlah sedimen yang diangkut oleh arus karena erosi selama pembangunan jalan raya sangat terbatas dan diperlukan penelitian selanjutnya. Kenaikan sedimen dan turbiditas dalam arus akibat pembangunan
jalan raya dan perkiraan kerusakan menurut sedimen yang dihasilkan dalam kondisi alami belum didefinisikan dengan baik. Informasi demikian
diperlukan untuk mengevaluasi besarnya kendali yang diperlukan untuk
DAFTAR ACUAN
76
hlm. 423.
(11) Searcy, J. K., (Jse of Riprap for Bank Protection, U.S. Departriient of Transportation, Federal Highway Administration, Bureau of
Public Roads, Hydraulic Engineering Circular No' I l, U.S' Government
Frinting Office, Washington, D.C., 1967, hlm. 43.
(12) Soil Conservation Service, Standards on Specificatiansfor Soil Erosion and Sediment Control in Urbanizing Areas, U.S. Department of
Agriculture, College Park, Maryland, 1969.
(/3) American Association of State Highway Officials, An Informati'
onol Guide for Physical Maintenance, AASHO Operating Subcommittee on Maintenance, Washington, D.C., 1971.
(14) Highway Research Board, Design of Culverts, Energy Dissipators,
and Filter Systems, Highway Research Record No. 373, National Academy
of Sciences, 2101 Constitution Avenue, Washington, D.C., 1971.
(15) American Association of State Highway Officials, Construction
Manual for Highway Construction, Washington, D.C., 1968, hlm. 178'
BAB IV
DaJtar
5.5 Hidrolik
DAFTAR ISI
5.6
1.0
PENDAHULUAN
8l
2.1
SURVEI
2.1 Sifat Topografi
82
82
2.2 LuasDrainase
2.3 Karakteristik Saluran
2.4 Kehidupan Ikan
2.5 Informasi Air Pasang
2.6 Bangunan yang Ada
2.7 Tinjauan Lapangan
3.0
83
83
83
6.0
90
90
90
9l
9l
Bahan
Perlakuan Ujung
4.3.1 Proyeksi
4.3.2 Terpotong
6.1 Pelabuhan
6.2 Pipa-pipa Rembesan
88
92
7.O
Kegunaan
92
92
93
93
PERENCANAAN HIDRDOLIK
5.1 Debit Banjir Rencana
94
95
96
95
tt7
78
r06
t0't
108
lll
|2
tt2
ll3
ll5
ll5
ll6
il6
tt7
ll8
ll8
ll8
u9
ll9
ll9
ll9
t20
t20
8.0
IRIGASI
122
9.0
124
9.2 Perawatan
5.0
Pencegahan Banjir
7.1 Berbagai
7.2
100
102
6.7 Peronggaan
6.8 Pengaruh Pasang Surutdan
86
98
99
102
89
90
85
97
97
97
Lingir (Beveled)
88
LOKASI GORONG-GORONG
79
Konvensional
6.2.1 Sambungan
6.2.2 Penahan Anti Rembesan
6.2.3 Lubang-lubang Cucuran
6.3 Simpangan dan Percabangan
6.4 Deretan Dinding
6.5 Gorong-Gorong Lengkung
6.6 Pelurusan Tak Beraturan
3.1 Rencana
3.2 Profil
4.2
4.3
5.7
5.8
85
5.6.1
5.6.2
5.6.3
5.6.4
84
84
Gorong-Gorong
Isi
t23
125
125
t26
t26
80
Daftor Isi
II.O KEAMANAN
128
129
129
129
PERENCANAAN HIDROTIK
GORONG.GORONG
DENGAN BANGUNAN
13.l Verifikasi Rencana
13.2 Pengawasan Erosi Temporer
13.3 Konstruksi dan Dokumentasi
129
130
130
130
DENGAN HIDROLIK
130
l3l
l3l
l3l
132
I.O PENDAHULUAN
Fungsi gorong-gorong adalah untuk menyalurkan air permukaan lewat
atau dari permukaan jalan raya ke sistem drainase. Sebagai tambahan
lungsi hidrolik ini, ia juga harus menanggung beban konstruksi, beban
lalu-lintas jalan raya dan beban tanah; karena itu perencanaan goronggorong melibatkan baik perencanaan hidrolik maupun konstruksi. Perencanaan hidrolik dan konstruksi harus sedemikian rupa, sehingga risikorisiko lalu-lintas, kerusakan harta benda dan kerusakan akibat banjir,
berkaitan dengan praktek rekayasa dan ekonomi yang baik. Pedoman ini
mencakup aspek hidrolik dari perencanaan gorong-gorong dan mengacu
ke aspek konstruksi, hanya kalau ada kaitannya dengan perencanaan
hidroliknya.
Pengukuran konstruksi lebih dari 20 kaki sepanjang garis tengah jalan
raya secara konvensional digolongkan pada jembatan. Namun, banyak
konstruksi panjang yang dirancang secara hidrolik dan konstruksi sebagai
gorong-gorong. Yang membedakan gorong-gorong dari jembatan adalah
gorong-gorong biasanya ditutup dengan tanggul dan terdiri dari bahan
konstruksi di sekeliling perimeter, walaupun beberapa di antaranya
didukung oleh telapak yang menyebar dengan batas arus yang berperan
sebagai dasar gorong-gorong. Jembatan tidak dirancang untuk mengambil keuntungan pencelupan dalam menaikkan kapasitas hidrolik walaupun
beberapa di antaranya dirancang untuk digenangi dalam keadaan banjir.
Dari segi ekonomi dan efisiensi hidrolik, gorong-gorong harus dirancang
untuk beroperasi dengan masukan tergenang selama banjir, apabila kondisi memungkinkan. Di kebanyakan lokasi, baik jembatan maupun
gorong-gorong memenuhi baik persyaratan konstruksi maupun hidrolik
untuk perpotongan dengan arus. Pemilihan konstruksi pada lokasi ini
Iil
82
2.0 SURVEI
2.3
Untuk tujuan bagian ini, informasi tempat dari sumber mana saja
digolongkan secara luas sebagai data survei. Sumber data termasuk survei
udara (aeriol) atau survei lapangan; wawancara; sumber air, ikan dan satwa, dan badan perencanaan; suratkabar; dan studi zona daerah banjir.
Informasi survei yang lengkap dan akurat diperlukan untuk merancang
gorong-gorong sebaiknya disesuaikan dengan persyaratan setempat. Tiap_
tiap orang yang terlibat dalam survei drainase harus memiliki pengetahuan
umum tentang perencanaan drainase dan mengkoordinasikan pengum_
pulan data bersama dengan insinyur hidrolik. Jumlah data survei yang
dikumpulkan harus seimbang dengan pentingnya dan biaya dari konstruksi
yang diusulkan.
tuk menempatkan gorong-gorong dan menentukan pengendalian rancangan hidrolik. semua sifat fisik dan budaya yang menonjol dalam
pemasangan
Karakteristik Saluran
Karakteristik fisik suatu saluran arus yang ada harus dijelaskan oleh
survei. Untuk maksud dokumentasi dan analisis, penampang melintang
saluran yang cukup jumlahnya, profil batas arus dan penggarisan horizontal harus diperoleh untuk memberikan gambaran akurat dari saluran, termasuk luas daerah banjir. Profil saluran harus melebar cukup jauh melampaui lokasi gorong-gorong yang diusulkan untuk menentukan lereng dan
menempatkan ketidakteraturan batas arus, seperti penurunan tinggi air
(headcutting).
Karakteristik umum yang membantu dalam keputusan perencanaan
harus dicatat. Hal ini termasuk jenis tanah atau batu dalam batas arus,
kondisi tepi saluran, jenis dan luas tanaman penutup, jumlah kecepatan
arus dan sampah, kondisi es, dan faktor lain yang berpengaruh pada
ukuran gorong-gorong dan ketahanan bahan gorong-gorong. Foto-foto
saluran dan daerah yang berdekatan dapat bermanfaat dalam membantu
perencana dan berfungsi sebagai dokumentasi yang baik sekali dari kondisi yang ada sekarang.
84
kehidupan ikan dan memberikan jalur pada ikan dapat berpengaruh pada
banyak keputusan mengenai gorong-gorong, perubahan saluran, rancangan batu lapis lindung dan persyaratan pembangunan perlindungan
untuk lingkungan arus. Data yang diperlukan maupun kriteria untuk
perencanaan dan pembangunan, umumnya tersedia dari badan perikanan
dan satwa liar State dan Federal.
l.
2.
Tanggal pembangunan;
Kejadian banjir besar dan tanggal terjadinya;
termasuk
3.0 LOKASI
GORONG-GORONG
vertikal dari gorong-gorong baik terhadap arus maupun jalan raya. Hal
Penentuan lokasi baik dalam perencanaan maupun profil sangat penting untuk perbaikan tong gorong-gorong yang bebas endapan. Endapan
yang terjadi dalam gorong-gorong jelas disebabkan oleh kemampuan atau
kapasitas angkut endapan (sediment transport copacity) dari aliran dalam
gorong-gorong sering lebih kecil dibandingkan dalam arus. Faktor-faktor
berikut berkonstribusi pada endapan dalam gorong-gorong:
l. Pada laju aliran sedang, penampang melintang gorong-gorong lebih
bcsar dibandingkan pada arus, sehingga kedalaman arus dan kemampuanangkut cndapun bcrkurang.
86
3.1 Rencana
Lokasi rencana pada dasarnya mencakup jalur aliran yang akan terjadi dalam melintasi tegak lurus jalan. Tanpa tergantung pada lengkungan
saluran alami dalam jalan, lintasan umumnya dilaksanakan dengan menggunakan gorong-gorong lurus baik secara normal atau menyerong garis
tengah sumbu jalan.
Secara ideal, gorong-gorong harus ditempatkan dalam saluran alami
(Gambar l). Lokasi ini biasanya memberikan penggarisan yang baik pada
lt)l
.'
I
I
SALURAN ALAMT
r-'
I
PERUBAHAN SALUHAN
''\\
'\<'^NALAM "
P\7::[:"j"":liJ^i'^'''
*-ilr\JALAN RAyAq- E
. I'
:3[:::3:.d\ \ : ffix:'#H",,"--A \
ALTERNATTF '
ALTEHNATTF L.;-.1
sAr
-J
.JRAN
.. I
DISABANKAN
,..,io,o"
sALURAN I
TIOAK DISARANKAN
[--,o.,**
\,-.o.r*o*
JALAN RAYA
\
Gambar l-Gorong-gorong lerletak pedo srlurrn
memperbesar
drml'
7
88
3.2 Profil
Kebanyakan lokasi gorong-gorong mendekati batas arus alami walaupqn
lokasi yang lain dapat dipilih untuk penghematan dalam biaya total untuk membangun dan memperbaiki. Lereng gorong-gorong yang dimodifi
kasi, atau lereng selain lereng arus alami, dapat digunakan untuk menahan
degradasi arus, menginduksi endapan, memperbaiki penampilan hidrclik
gorong-gorong (Seksi 5.6.4), atau mengurangi persyaratan konstruksi.
Lereng yang dimodifikasi dapat pula mengakibatkan erosi dan endapan
arus; karena itu, perubahan harus diperhatikan betul untuk meyakinkan
bahwa pengaruh yang merugikan tidak timbul dari perubahan tersebut.
tidak terjadi.
MENDEKATI GRADIEN
SALURAN ALAMI
MODIFIKASI GRADIEN PERUBAHAN SALURAN
gorong-gorong. Tinggi timbunan, lahan, bentuk saluran, profil jalan, keadaan tinggi air, tingkat debit aliran dan frekuensi pelepasan, biaya dan
perbaikan hidup adalah beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan
jenis gorong-gorong.
90
4.1.1 Bulat
Bentuk gorong-gorong yang paling banyak dipakai adalah bentuk bulat.
4.1.4
Busur
Gorong-gorong busur dipergunakan dalam lokasi di mana sedikit hambatan pada jalan air merupakan keadaan yang diinginkan, dan di mana
fondasi memadai sebagai penyangga konstruksi. Konstruksi seperti itu
dapat dipasang untuk menjaga dasar arus alami untuk jalur ikan, tetapi
potensial kerusakan karena sapuan harus dievaluasi dengan hati-hati.
9l
memberikan tutup terbatas mungkin memerlukan pemakaian banyak pembukaan kecil yang diserikan. Tong-tong dapat dipisahkan oleh suatu
iarak
4.2 Bahan
Pemilihan bahan untuk gorong-gorong tergantung pada beberapa
peubah seperti ketahanan (durability), kekuatan konstruksi, kekasaran,
kondisi alas, resistansi abrasi dan korosi, dan kekedapan air (woterlightness).
Plastik
Scrat (bitutrtirutus)
llcsi
ProycL
?c$liraro Pornurtrkrtl
It*r
?A
i !rul
1
litt
92
Kayu
Perenconoon
Hidrolik Gorong-Gorong
93
yeksi kalau tong gorong-gorong menjorok melampaui permukaan tanggul jalan. Jenis umum ujung gorong-gorong ini tidak mempunyai
perlakuan ujung dan mudah mengalami berbagai jenis kerusakan. Dari
segi .hidrolik I hal ini paling tidak diharapkan kalau digunakan sebagai
masukan ke logam bergerigi, tong berujung tipis. Pipa beruas padat mudah
bergeser pada keluaran gorong-gorong' kalau tidak disangga dengan
memadai. Ujung berproyeksi sangat ekonomis tetapi penampilannya tidak
menyenangkan dan penggunaannya terbatas pada gorong-gorong kecil
yang ditempatkan pada tempat kurang penting, seperti jalan masuk rumah
dan dalam parit di mana tidak membahayakan lalu-lintas.
4.3.2 Terpotong
Ujung' gorong-gorong terpotong terbentuk k-alau tong goronS-Sorong
(Wingwall)
l.
94
gorong-gorong dan
berperan sebagai imbangan berat pada gaya apung atau gaya angkat;
dan
Untuk menahan perpipaan (Bagian 6.2).
Walaupun dinding ujung kadang-kadang miring terhadap tong goronggorong agar sesuai dengan lereng tanggul, suatu penggarisan tegak lurus
arah aliran memberikan pembukaan yang secara hidrolik lebih efisien.
Pembelokan sedikit pada timbunan dapat memungkinkan orientasi yang
lebih baik pada sebagian besar lokasi (Gambar 5).
Dinding tumpuan membantu menahan limpasan, menggariskan dan
mengarahkan kecepatan air dan menyorongkan aliran ke dalam masukan
gorong-gorong. Dinding tumpuan harus dipercepat oleh tong goronggorong kotak untuk menghindari penahanan kecepatan air.
l.
Gambar S-Timbunan dibelokkan untuk menyesualkan dinding ujung goronggorong tegak lurus gorong-gorong.
berikut.
96
raya sebagai bendung dan penggunaan sarana gawat seperti saluran limpah dan gorong-gorong timbul harus dianggap sebagai rencana alternatif
untuk pembangunan konstruksi yang lebih besar atau perubahan profil
jalan.
Studi tentang duga air gorong-gorong harus mencakup verifikasi bahwa
pembagian daerah aliran sungai lebih tinggi dibandingkan dengan elevasi
tinggi air yang direncanakan. Kalau pembagian tersebut tidak cukup tinggi
untuk mencakup tinggi air, dalam beberapa hal dapat.digunakan gorong-
gorong yang kurang dalam atau tanggul kendali bawah tanah, untuk
menghindari limpahan lewat pemisah drainase. Pada lahan datar, pemisah
drainase sering tidak ditentukan atau tidak ada dan gorong-gorong harus
ditempatkan dan dirancang untuk sedikit munlkin penyimpangan
distribusi aliran yang ada. Dalam lokasi ini gorong-gorong dapat dianggap mempunyai elevasi tinggi air bersama, walaupun sebenarnya tidak
persis demikian. Gambar 6 menunjukkan teknik perencanaan yang dapat
digunakan untuk memilih ukuran gorong-gorong dalam jenis lahan ini.
Air bawah (tailwater) kedalaman aliran dalam saluran hilir yang diukur
dari lantai dasar pada keluaran gorong-gorong. Ini merupakan faktor yang
penting dalam perencanaan hidrolik gorong-gorong karena keluaran yang
terbenam dapat mengakibatkan gorong-gorong mengalir penuh dan tidak
hanya teraliri sebagian.
Pengamatan lapangan saluran hilir harus dilakukan untuk menentukan
GABUNGAN KURVA
GORONG.GORONG 1 DAN
GORONG.GORONG 2
KURVA PENAMPILAN
GORONG.GORONG 2
6
(,
z
'6
6<
si
5e
U<
I ELEVASI LANTAI
detik)
ELEVASI LANTAI
dstlk)
-l
DEBIT TOTAL
(Or = Ot +
O2), CFS
lahrn dntrr.
98
Perencanaan
dikendalikan pada masukan oleh kedalaman air atas dan geometri jalan
masuk, termasuk bentuk tong, luas penampang melintang dan ujung
masukan. Sketsa untuk melukiskan aliran kendali masukan untuk jalan
masuk proyeksi tidak terbenam dan terbenam ditunjukkan pada Gam-
bar 7.
Untuk gorong-gorong yang bekerja dengan kendali masukan, kekasaran
dan panjang tong gorong-gorong dan kondisi keluaran (termasuk air
bawah) tidak merupakan faktor yang menentukan penampilan hidrolik
gorong-gorong. Ujung jalan masuk dan geometri jalan masuk keseluruhan
sangat menentukan penampilan gorong-gorong dari jenis aliran ini; karena
itu, rancangan khusus masukan dapat memperbaiki penampilan hidrolik
dan menghasilkan gorong-gorong yang lebih efisien dan ekonomis. Jenis
masukan dibahas dalam Bagian 5.6.
ArR
ATAS
|
--=--/
".---l -l
------!------\
/
Hidrolik Gorong-Gorong 99
5.5.2 Kurva
Penampilan
kendali keluaran atau masukan dalam seluruh rentang laju aliran atau
kendali dapat bergeser dari masukan ke keluaran. Karena alasan ini, perlu
membuat grafik baik kurva kendali masukan dan keluaran untuk mengembangkan kurva penampilan gorong-gorong.
'\
\
PERMUKAANATR
r-{l
________dryrrur
MASUKAN TIDAK TERAENAM
DRAINASE
AIR ATAS
izTENGAH
PERMUKAAN AIR
JALAN
-'
,l*WsL
KELUABAN TERRBENAM
__l
100
KENDALI MASUKAN
EMPAT
UJUNG SEGI
2..."...
-
KENDALIMASUKAN
UJUNG
--5_
6
rENOlLt IIASU(IN
----
LERENG MEBUNCING
KENDALI KELUARAN
UJUNG SEGI
EMPAT
KENDALI KELUARAN
UJUNG
BERLERENG
MASUKAN SISI MEFIUNCING &
o
U
:a
300
(3f.
ltalik dalam tanda kurung mengacu ke publikasi yang didafiar dalam f)rftlr
BERLERENG
KENDALI MASUKAN
ao
(irmbrr 9-l(urvr Penempllrn untuk gorong-gorong kotek tunggal dengan dindlng lumpurn 90 dcrrJrl.
r102
Tabel
tabel empiris dan nomograf dalam hubungan tinggi air debit, yang dikem-
bangkan
5.6.1 Konvensional
Masukan yang sering digunakan terdiri dari tong-tong gorong-gorong
proyeksi atau masukan proyeksi, dinding ujung gorong-gorong dari beton
cor di tempat, bagian ujung pracetak atau prafabrikasi, dan ujung goronggorong terpotong sesuai dengan bentuk lereng timbunan, atau terpotong
tangga menyesuaikan lereng timbunan. Untuk elevasi tinggi air yang
diketahui, ujung bentuk bel atau beralur konvensional dari pipa beton
mempunyai kap,3si13. lebih besar daripada masukan berujung segiempat,
dengan proye.k atau dalam dinding ujung gorong-gorong, dan masukan
berujung persel;i mempunyai kapasitas lebih besar daripada yang berujung tipis, terfrotong atau masukan terproyeksi. Walaupun koefisien
kehilangan masukan tidak dapat digunakan untuk menghitung elevasi air
atas untuk goro rg-gorong yang bekerja dengan kendali masukan, efisiensi
dari berbagai n a sukan baik dalam kendali masukan maupun kendali
keluaransecara umum dinyatakan oleh harga k"yangditunjukkan dalam
Tabel l. Masukan konvensional ditunjukkan dalam Gambar l0 sampai 14.
5.6.2 Lingir
(Be:veled)
Lingir (beveled) serupa tetapi lebih besar daripada chamfer pada ujung
masukan gorong-gorong merupakan bentuk paling sederhana dari perbaikan masukar:. Lingir tersebut dapat berupa permukaan datar atau
dibulatkan dan sebanding dengan tong gorong-gorong atau ukuran permukaan. Punca'' dan sisi gorong-gorong kotak dan perimeter dari bentuk lain harus diberi lingir, kecuali kalau merupakan bagian dari perimeter
bentuk bulat atau busur yang nlerupakan garis singgung ke apron masuk.
Ujung bel atau ujung beralur dari pipa beton mempunyai penampilan yang
sama dengan masukan berlingir dan jauh lebih baik dibandingkan dengan
Koefisien k"
Pipa, Beton
Proyeksi dari timbunan, ujung lekuk (beralur). ..
Proyeksi dari timbunan, ujung persegi.
Dinding ujung atau dinding tumpuan
Ujung lekuk pipa (ujung beralur).
Ujung
0,2
0,5
0,2
persegi
0,5
0,2
0,7
0,5
0,2
0,2
diperkeras.
O,7
0,5
0,2
O,2
Dibulatkan
di 3 sisi.
0,5
berlingir
0,2
0,4
o.2
0,5
0,7
o,2
104
ili;llitlili;dil+ffii;.,1:
Gambar
ll-Masukan
,'i"-'.',"',
rr.
.ri.::,'
r,'
"
"'
'.'
106
tersedia pada ruas kendali dan pada elevasi air atas yang diketahui,
kapasitas gorong-gorong lebih besar dibandingkan dengan konfigurasi
masukan lain. Biaya tahunan total dari beberapa rancangan alternatif
harus diperhatikan dalan pemilihan gorong-gorong. Kalau masukan lereng
meruncing secara hidrolik handal, kenaikan biaya untuk penggalian
konstruksi harus diimbangi oleh keuntungan kenaikan kapasitas aliran
gorong-gorong dan/atau berkurangnya ukuran dan biaya tong gorongSorong.
108
gorong. Namun perlu diketahui, bahwa karakieristik ini sering menenukan apakah gorong-gorong akan mengalir dengan kendali masukan atau
kcndali keluaran. Dengan mengetahui lereng gorong-gorong, pipa kasar
hubungan antara elevasi air atas dan debit untuk laju aliran yang relatif
bcsar.
5.7
Karakteristik Tong
110
Perencanaan
5.8
llidrolik Gorong-Gorong I I t
Rancangan Keluaran
menaikkan garis tekanan atau garis bawah efektif pada keluaran dan
mengakibatkan gorong-gorong mengalirkan dengan kendali keluaran dan
bukan kendali masukan. Konstruksi keluaran digunakan untuk tiga
t ujuan:
l.
2. untuk
Gambar l8-Masukan lereng meruncing sedang dibangun.
ini dan
rABEL
Pipa
Kotak
0,012
0,012
Tidak diperkeras
0,024
0,o27
2590 diperkeras
Diperkeras penuh
0,021
0,012
0,o23
0,012
Sapuan pada keluaran gorong-gorong disebabkan oleh aliran berkecepatan tinggi, aliran yang mendesak ke lebar penyempit dan lebih
dalam daripada saluran alami dan ulekan yang disebabkan oleh melebarnya aliran. Perkiraan sapuan agak subjektif, karena kecepatan di mana
crosi akan terjadi tergantung pada karakteristik batas saluran dan bahan
pinggir saluran, kecepatan dan kedalaman aliran dalam saluran dan pada
keluaran gorong-gorong, distribusi kecepatan, dan jumlah sedimen dan
sampah lain dalam aliran. Sapuan yang terjadi pada keluaran dari goronggorong yang serupa dalam kawasan itu selalu merupakan pedoman yang
baik dalam memperkirakan sapuan potensial pada keluaran gorong-gorong
vang direncanakan.
Logam Bergelombang
Gelombang Gelombang
Sedang
Kecil
(3 in. x I in.)
(22/t in. x % in.)
Gelombang
Besar
(6 in. x 2 in.)
0,030 - 0,033
0,026
0.0t
scperti dinding ujung, dinding penutup dan apron dari beton atau batu
lapis lindung akan memberikan perlindungan yang cukup baik terhadap
satuan. Di tempat lain, penggunaan lereng yang lebih datar atau bahan
8()rong,-gor()ng yang lebih kasar cukup untuk mencegah kerusakan akibat
\ilpuan.
Kalau kcccpatan kcluaran sangat jauh mclampaui kecepatan maksimum
rlirlarrr saluran hilir, pcrhatiarr harus dibcrikan pada alat clisipasi energi
r
ll2
Perencanoon
Hidrolik Gorong-Gorong
ll3
seperti i<olam air tenang atau kolam batu lindung. Namun, perlu diketahui,
bahwa konstruksi seperti itu sangat mahal, kebanyakan tidak memberikan
perlindungan pada daerah laju aliran yang luas, sebagian memerlukan air
bawah tinggi untuk membentuk lompatan hidrolik yang sangat efisien
dalam disipasi energi. Karena itu, pemilihan dan perencanaan alat disipasi
energi untuk memenuhi pada tempat memerlukan studi yang teliti tentang kondisi aliran keluaran yang diharapkan dan penampilan berbagai
alat. Biaya alat disipasi energi formal untuk laju aliran yang direncanakan
mungkin sedemikian sehingga perlindungan keluaran untuk debit lebih
rendah diamati dan kerusakan karena banjir besar dapat diterima.
Informasi perencanaan untuk beberapa disipator energi yang umum
digunakan dicantumkan dalam Acuan 5 sampai 11.
6.1
Pelabuhan
Kekuatan-kekuatan yang mendukung saluran masuk gorong-gorong pada waktu terjadi aliran deras ada bermacam-macam dan tidak tertentu.
Pusaran air dan olakan arus menyebabkan terjadinya gesekan yang dapat menggerogoti lubang gorong-gorong, mengikis sisi tanggul yang dapat merusak jalan masuk air. Aliran biasanya menggerus lubang jalan masuk air sehingga merusakkannya (Gambar l9). Tekanannya yang besar
akibat gerusan ini adalah luapan kekuatan yang dapat merusak jalan masuk, terutama pada pipa logam yang berlekukJekuk dan condong Q2).
Labuhan pada jalan masuk gorong-gorong dapat mencegah kerusakankerusakan ini dengan memberatkan beban pada ujung gorong-gorong,
mencegah kerusakan pada lengkungan, dan melindungi lereng dari gesekan aliran air. Pinggiran labuhan dapat berbentuk dinding semen yang
miring, atau pasangan batu, tetapi ujung gorong-gorong harus dilapis kuatkuat. Di beberapa tempat, bagian-bagian pinggiran logam harus dilapis
kuat-kuat guna meningkatkan daya tahannya terhadap kerusakan.
Ujung jalan aliran ke luar gorong-gorong membutuhkan penguatan pada banyak tempat, pipa kaku yang bersekat-sekat mudah pecah pada
sambungan-sambungannya bila geseran air menggerus ujung jalan keluar
aliran. Landasan-landasan penguat dapat digunakan untuk melindungi
sambungan pipa beton. Ujung gorong-gorong logam yang mengalirkan
air pada kolam atau air pasang atau melalui dermaga mudah tergcrus jika pintu air digunakan atau jika pingSir-pinggirnya rusak karena rttnltthan.
dan arus.
Gambar 20 dan 2l menunjukkan gorong-gorong yang rusak karena tenaga luapan pada ujung jalan masuk aliran air.
lapis, membentuk lubang-lubang seperti pipa, karena itulah disebut pipapipa rembesan (Gambar 22). Partikel-partikel tanah rusak dan terhanyut
bebas sepanjang cekungan dan erosi di dalam lapisan dapat menyebabkan kerusakan gorong-gorong atau dermaga. Pipa-pipa rembesan juga
dapat tcrjadi melalui sambungan-sambungan yang terbuka dalam
g(rron8-8oron8.
7
ll4
ll5
6.2.1 Sambungan
Untuk menurunkan kecepatan aliran rembesan, perlu kiranya menambah panjang jalan aliran, dengan demikian mengurangi curam lereng hidrolik. Jalan aliran yang paling langsung bagi rembesan dan lereng hidrolik yang paling curam adalah melalui sambungan-sambungan pipa yang
terbuka. Karena itu, sambungan gorong-gorong haruslah kedap air. Jika
pipa-pipa rembesan melalui sambungan menimbulkan masalah, sambungan yang fleksibel dan tahan lama hendaknya digunakan sebagai pengganti
sambungan semen.
lt6
buah cabang dan aliran tinggi pada cabang yang lain. Kecepatan aliran
yang amat kritis akan menambah kerumitan masalah. Acuan 14 dan
l5 dan publikasi teknis lainnya adalah mengenai persoalan simpangan alir-
an yang amat kritis. Di tempat-tempat yang kritis, pemeriksaan dari laboratorium terhadap desain simpangan memang disarankan.
Jika saluran bercabang dua diperlukan atau diinginkan, disarankan agar
pembagian aliran diselesaikan pengaturannya di luar saluran. Masalah penyumbatan oleh reruntuhan dan rencana pembagian aliran antara kedua
cabang dapat diatur lebih mudah di luar gorong-gorong.
goronra-gorong.
7--l18
Bila penyatuan tak beraturan dianjurkan atau diinginkan, lengkungannya hendaknya gradual dan sama yang sesuai dengan kondisi medan- Perubahan pelurusan dapat dikerjakan dengan lengkungan atau belokan siku. Jika diperlukan perubahan yang luas, belokan-belokan kecil, umpamanya l5o denganjarak 50 kaki, harus digunakan. Lintasan kotoran dan
reruntuhan harus diperhitungkan dengan menghitung sudut, jarak dan
ll9
pelurusan.
Jika gorong-gorong akan berfungsi dengan kontrol jelas masuk, aliran
perhitungan akibat bengkokan tidak termasuk dalam komputasi tinggi
air. Jika akan berfungsi dengan kontrol jalan aliran keluar, perhitungan
akibat bengkokan akan kecil. Di tempat-tempat yang kritis, perhitungan
itu harus teliti dan ditambahkan pada angka-angka biasanya. Koefisiennya terdapat pada Acuan 12.
Kadang-kadang baik pula menempatkan berbagai alat-alat untuk berbagai keperluan di dalam gorong-gorong, terutama jika peninggian, pem-
6.7 Peronggaan
Fenomena yang dikenal sebagai peronggaan terjadi sebagai akibat perubahan kecepatan aliran setempat para permukaan air yang tidak ber-
aturan, dan mengurangi tekanan pada batas uap air (vapor) cairan.
titik tekanan yang terendah dan hanyut turun ke daerah yang bertekanan lebih tinggi sehingga
lenyap. Ketika gelembung-gelembung yang banyak sekali itu pecah dan
lenyap, tekanan setempat yang amat besar itu memancar arah jari-jari
roda dengan kecepatan suara, diikuti dengan gelombang bcrtckunttn ne-
boran atau pemotongan jalan raya tidak perlu diadakan berkat lokasinya. Bidang tanah yang ditempati gorong-gorong biasanya sempit dan
pcngaruhnya pada kerja hidrolik tidak penting. Pertimbangan mengenai
aneka kegunaan ini hendaknya mencakup kemungkinan aliran banjir dan
kotoran endapan yang membahayakan alat-alat dan kemungkinan kurangrrya kapasitas gorong-gorong karena kotoran yang menyumbat. Juga, gesckan karena tambahnya aliran sering terjadi pada dinding pipa di ujung
aliran hulu dan hilir dalam gorong-gorong. Aneka kegunaan pada umumnya tidak dianjurkan jika fasilitas-fasilitas tersendiri lainnya dapat
tliadakan.
v
120
trol. Biasanya di daerah di mana tata guna tanah pada kedua belah sisi
jalan raya dalam penguasaan umum. Ukuran gorong-gorong pada umumnya ditentukan oleh dimensi fisik peralatan atau kendaraan yang menggunakan fasilitas itu. Pencegahan terhadap gerusan yang tidak perlu dipertimbangkan untuk tegak alasan hidrolik dapat dibuat pada jalan aliran keluar untuk memudahkan akses pada gorong-gorong. Gorong-gorong
yang lebih kecil pada lokasi yang lebih rendah daripada gorong-gorong
aneka ragam, aneka guna, tindakan pencegahan terhadap potongan aliran ke lubang jalan keluar pada gorong-gorong aneka guna diperlukan.
Drainase yang lancar pada ujung gorong-gorong diperlukan bagi pemanfaatan gorong-gorong untuk akses tanah.
7.4
ini biasanya meminta ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi mengenai lintasan ikan di segala macam aliran air dan jalan perpindahan ikan
yang cocok bagi lingkungan kehidupan ikan. Masalah tentang kriteria lintasan ikan harus ditinjau di lapangan selagi membangun projek, dan dibahas bersama badan-badan yang mengajukan permintaan itu. Pada beberapa lokasi, perlu dimintakan desain gorong-gorong termasuk penyekat
ikan untuk mencegah datangnya ikan-ikan ganas yang akan pindah ke
danau aliran hulu.
Jika ada permintaan mengenai lintasan ikan, pilihan prioritasnya: (a)
relokasi jalan raya untuk menghindari persimpangan, (b) membangun jembatan, dan (c) membangun gorong-gorong yang memadai.
Banyak badan dan dinas perikanan dan margasatwa telah membuat kriteria desain untuk lintasan ikan yang melalui gorong-gorong, yang mcliputi kecepatan maksimum yang diperbolehkan, kedalaman air rninimum,
Perenconaan
Hidrolik Gorong-Gorong
l2l
l.
bar 25).
5. Pengurusan Khusus:
Pada aliran yang lebar dan dangkal, sebuah lubang saluran dari goronggorong bersaluran banyak dapat dibuat lebih rendah untuk menampung
aliran rcndah, atau bendunga.l dapat dibuat pada ujunS aliran hulu dengun bcbcrupu Iubang ssluran untuk lintasan ikan pada aliran rendah.
r22
o
z
o
E
o
z
o
E
o
o
q
o
z
o
tr
o
q
o
z
o
E
o
o
o
z
o
o
o
z
6
GORqTG,GOBONG
KOTAK
8 = LEBIH BERSIH
GORONG.GORONG
S = LEBAB POTONGAN
T'-O' DI ATAS LUBANG
t.O IRIGASI
Gorong-gorong konvensional dan gorong-gorong lengkung scring digunakan untuk melancarkan irigasi di bawah jalan raya. Pnpnn hehtrs da-
MASUK
5l
ikrn.
7
!24
jembatan (22,
23).
Perencanoon
Hidrolik Gorong-Gorong
125
kotoran yang disebabkan oleh tata guna tanah yang akan datang;
(d) Kecepatan aliran air di sekitar jalan masuk gorong-gorong;
(e) Kebutuhan Perawatan;
(0 Tempat yang bisa disediakan untuk tempat penyimpanan alat-alat;
(e) Perencanaan membuang kotoran; dan
(h) Taksiran kerusakan karena gesekan kotoran, jika pencegahan tidak diadakan.
Jika kotoran diusahakan supaya tetap ada di hulu aliran sebelum memasuki gorong-gorong, maka diperlukan perawatan yang teratur. Jika
kotoran hendak disalurkan lewat gorong-gorong atau ditahan di lubang
masuk, lubang jalan masuk itu harus diperhitungkan pembuatannya, dibuatkan semacam anak tangga yang ditempatkan oleh tinggi di tanggul
(Gambar 29).
Sering lebih sedikit biayanya untuk membuat bangunan pengontrol kotoran setelah kotoran menumpuk dan mengganggu, karena masalah kotoran tidak terjadi pada semua lokasi yang diperkirakan.
9.1 Desain Bangunan Pengontrol Kotoran
Desain bangunan pengontrol kotoran harus berdasarkan pengkajian
yang menyeluruh mengenai masalah kotoran. Di antara'faktor-faktor yang
harus dipertimbangkan:
(a) Jenis kotoran;
9.2 Perawatan
Ketentuan-ketentuan untuk perawatan diperlukan bagi bangunan pengontrol kotoran. Untuk tanggul yang tinggi, sukar pembuatannya. Jika
jalan masuk ke bangunan pengontrol kotoran tidak lancar, tempat untuk peralatan mekanik seperti derek memang diperlukan guna memindahkan kotoran tanpa mengganggu lalu-lintas.
Banyak perintang kotoran perlu dibersihkan sesudah terjadi semburan
aliran. Standar atau jadwal perawatan harus dipertimbangkan ketika menentukan pilihan mengenai bangunan pengontrol kotoran. Jika standar
perawatannya rendah, perencananya harus merancang agar kotoran dapat melalui gorong-gorong.
IO.O UMUR LAYANAN
Bahan pembuatan gorong-gorong biasanya dipilih yang tahan lama, tetapi ada beberapa jenis tanah dan lingkungan air yang gampang merusak, sehingga harus diperhitungkan perlunya perawatan selama-lamanya
7
126
Perencanaon
Hidrolik Gorong-Gorong
127
pula.
Gambar 30-Kerusakan bahan-bahan gorong-gorong karena goresan.
10.1 Goresan
Kerusakan karena goresan adalah erosi pada bahan-bahan goronggorong karena tekanan beban yang dibawa oleh aliran (Gambar 30).
Faktor-faktor utama yang perlu dipertimbangkan adalah frekuensi dan
lamanya aliran yang membawa benda-benda yang dapat menggores,.si*
fat dan volume dasar gorong-gorong, dan daya tahan bahan-bahan
gorong-gorong terhadap goresan.
Pada beberapa tempat gorong-gorong dapat dilindungi dari goresan dengan menggunakan bangunan pengontrol kotoran untuk memindahkan
endapan yang mudah menggores dari aliran (Bagian 9.2).
Lapisan untuk menahan goresan dapat dibuatkan dengan bahan-bahan
yang menebalkan dinding bangunan sebelah dalam. Pada gorong-gorong
logam, pelapis untuk menebalkannya logam atau beton pada dinding bangunan sebelah dalam. Untuk gorong-gorong logam lapisannya terdiri dari
Air yang mengandung garam karatan pada baja, dan tergahtung pada
konsentrasi garam, dapat mengaratkan aluminium pula meski berdasar
pengalaman, gorong-gorong aluminium tahan terhadap ancaman karatan. Aluminium janganlah digunakan dalam lingkungan alkalin, atau di
mana logam lain seperti besi atau tembaga digunakan bersama. Penggunaan logam di dacrah lingkungan mana juga kurang baik jika terdapat
bayak kotoran organis. Iletoo lantbat laun n'sak jika terkena klorida, sulI'at dan gurarn nragncsium. l)enthasahan dan pcngeringan air laut yang
7
128
berganti-ganti juga merusakkan beton. Umumnya, bahan-bhan goronggorong yang akan terkena air laut membutuhkan pelindung agar tahan
lama.
Tambang batu bara dan beberapa tambang tertentu lainnya dapat menghasilkan unsur-unsur pembetuk asam yang dapat membuat bahan-bahan
gorong-gorong jadi karatan. Tanah liat, baja tak berkarat dan serat bitumin baik sekali digunakan pada lingkungan yang berasam sebagai bahan
pelapis. Ujung-ujung serat bitumin harus dilindungi karena ada petun-
macam itu tidak efektif dalam hal pembiayaan. Asbestos yang terkandung dalam logam tampaknya lebih dapat bertahan terhadap ancaman
kerusakan. Pelapisan bitumin tidak begitu berhasil menahan perusakan
dari lingkungan karena kurang berpadu dengan logam. Semua pelapisan
dengan bitumin tidak kuat menahan tumpahan minyak tanah dan jilatan api.
Pelapisan thermoplastik pada gorong-gorong logam yang bergelombang
haruslah sama tebalnya, sehingga dapat mengurangi kerusakan daripada
pelapisan dengan bitumin di lingkungan yang memudahkan karatan.
11.0 KEAMANAN
Jaminan keamanan yang utama bagi lalu-lintas di atas gorong-gorong
yang dirancang secara hidrolik akan dipenuhi oleh bangunan yang kuat
dan dapat menahan banjir serta kerusakan jalan raya. Penting kiranya
memperhitungkan dan memilih letak gorong-gorong agar dapat mengurangi bahaya dari goncangan jalan raya sampai sekecil-kecilnya.
Ujung gorong-gorong sedapat mungkin ditempatkan di luar tanah urugan baru, ttan harus aman terhadap goncangan laluJintas dengan membuat jeruji yang melintang. Kapasitas hidrolik jeruji dan kemampuannya
menapis kotoran arus diperhitungkan sebelum menentukan pembuatan
ujung gorong-gorong dan keamanan lalu-lintas (31, 32, 23).
Jika penggunaan jeruji pada lokasi ujung gorong-gorong tidak memungkinkan, harus dibuatkan rel pengaman.
PerenconaanHidrolikGorong-Gorong
129
Data desain hendaknya dikumpulkan dan tersusun rapi untuk keperluan rujukan di kemudian hari. Jumlah dan rincian dokumentasi untuk
setiap gorong-gorong harus juga meliputi risiko dan bangunannya. Tinjauan pasca konstruksi mengenai data dan dokumentasi diperlukan atas
alasan sebagai berikut:
Keadaan bangunan setelah periode tertentu sangat berguna dalam
menilai penentuan desain, prosedur dan keabsahan asumsi desain;
Jika terjadi kerusakan, faktor-faktor penyebabnya dapat diketahui
dalam membuat desain bangunan penggantinya;
3. Sumber informasi, jika bangunannya diganti, diperluas atau
l.
2.
4.
5.
diperbaiki;
Sumber informasi untuk desain bangunan lain di daerah itu;
Sumber informasi jika terjadi perkara hukum.
l.
2. Topografi daerah;
3. Peta daerah drainase;
4. Alur aliran dan penampang;
5. Dokumentasi tinggi air;
6. Informasi mengenai bangunan yang ada di daerah itu;
7. Komputasi desain hidrologi;
8. Perhitungan desain hidrologi dan kurva prestasi gorong-gorong;
9. Penyelidikan mengenai fondasi;
10. Rencana bangunan; dan
Analisis ekonomi tentang pemilihan bangunan.
ll.
lah sama pcntingnya dengan desain hidrolik dan struktural. Lagi pula,
ada faktor-fsktor hidrolik yang harur dipertimbangkan oleh insinyur
130
Perencanaan Hidrolik
bangunan.
13.1 Verifikasi Rencana
Rencana harus diperiksa untuk memeriksa bahwa kondisi lahan tidak
berubah sejak saat survei lokasi sampai saat pembangunan. Perubahan
dalam desain gorong-gorong diperlukan kalau ada perbedaan antara survei lokasi dan survei konstruksi dalam konsultasi dengan insinyur desain.
Beberapa perubahan dapat mempengaruhi hidrologi di lahan atau pres-
hal biaya perbaikannya. Perencanaan yang menyeluruh mengenai perbaikan gorong-gorong agar rapi dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya akan mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan, sehingga pembiayaannya efektif. Program itu meliputi pemeriksaan berkala dan perneriksaan tambahan sesudah terjadi banjir. Kondisi yang memerlukan
perubahan harus segera diberitahukan kepada insinyur hidrolik agar
diperbaiki.
14.2 Cztatan Banjir
Pemeriksaan terhadap gorong-gorong harus dilakukan selagi dan setelah banjir untuk memeriksa fungsi gorong-gorong dan mencatat ketinggian air. Kondisi yang memerlukan perbaikan perawatan harus dicatat,
termasuk tumpukan kotoran, lumpur, erosi, pipa-pipa aliran, gesekan,
dan kerusakan bangunan. Informasi mengenai kondisi yang memerlukan
perubahan desain atau konstruksi, atau banjir yang luar bisa, harus diserahkan kepada bagian desain hidrolik.
Gorong-Gorong l3l
YANG BERHUBUNGAN
DENGAN HIDROLIK
Desain 8oron8-gorong haruslah dipersiapkan dengan kesndurun bah-
Pemeriksaan perawatan sering melihat kondisi yang memerlukan perbaikan besar, struktur perlengkapan gorong-gorong, perhamburan tenaga, pencegah gesekan, dan terkadang perlu pembangunan kembali. Perbaikan berbagai jenis gangguan dan kerusakan dibahas dalam Acuan 35.
Perbaikan besar dan mahal, konstruksi dan rekonstruksi harus dikoordinasikan dengan bagian desain hidrolik. Hal ini penting sekali jika kondisinya berubah dari semula ketika merancang gorong-gorong yang ber-
7
132
Perenconaon
hlm.42.
(/0) Bohan, J. P., Erosion dan Riprap Requirements at Culvert and
Storrn-Drain Afibts, Miscellaneous Paper H-70-2, U.S. Army Waterways
Experiment Station, Vicksburg, Mississippi, 1970, hlm. 54.
(//) Schilling, M. C. Culvert Outlet Protection Design: Computer Program Doc.umentation. Wyoming State Department of Highway Administration. Available from the National Technical Information Service,
Springfield, Virginia 22151, 1974, hlm. 243.
(12) Edgerton, Roy C., Culvert Inlet Failures-A Case History, Highway
Research Board Bulletin 286, Drainage Structures, Design and Performance, 1960. Publication 856. Washington, D:C. 1961, hlm. 31.
(13) Bureau of Reclamation, U.S. Department of Interior, Design of
Small Dams, U.S. Covernment Printing Office, Washington,D.C. 1973,
hlm. 816.
(14) Chow, Y.T., Open Channel Hydroulics, McGraw-Hill, 1970, hlm.
mungkinan revisi geometri struktur dan ukurannya. Kerusakan goronggorong yang tidak memadai, atau sebab-sebab yang tidak ada hubungannya dengan cukup tidaknya hidrolik misalnya pipa-pipa aliran, gesekan,
karatan, goresan, fondasi yang tidak memadai dan luapan. Untuk itu,
genangan air di jalan atau kerusakan gorong-gorong memerlukan penggantian dengan gorong-gorong yang lebih besar, perubahan geometri lubang masuk, kewaspadaan terhadap kerUsakan karena sebab-sebab lain,
diperlukan.
15.0 DAFTAR ACI.JAN
Hidrolik Gorong-Gorong
133
512-5t6.
(/5) Behlke, C. E. Pritchett, H. D., The Design of Supercritical Flow
Channel Junctions, Highway Research Record Number 123, Highway
Research Board, Washington, D.C. 1966, hlm. 17-35.
(/6) Rouse, H., Engineeing Hydraulics, John Wiley & Sons, Inc. , 1949,
hlm. 29.
(17) Kay, A. R., Lewis, R. B., Possage of Anadromous Fish Thru
Highway Drainage Structares, Research Report 629110, State of California, Department of Public Works, Division of Highways,l9TO, hlm. 15.
(18) McClellan, T. J. Fish Passage Through Highway Culverts, U.S.
Department of Transportation, Federal Highway Administration, Region
10, Portland, Oregon, 1970.
(l9)'Clay, C. H., Design of Fishwoys and Other Fish Focilities, Queen's
Printer, Ottawa, Canada, 1961.
(20) Watts, F . I . Design of Culvert Fishways, W ater Resources Research
Institute, University of Idaho, Moscow, Idaho, 1974, hlm. 62.
(2/) Normann, J. M., Hydroulics Aspects of Fish-Ladder Balfles in Box
Culverts, U.S. Department of Tmnsportation, Federal Highway Administration, Office of Engineering, Washington, D.C., 1974, hlm, 29.
(22) State of California, Calilornia Culyert Practice,2nd Edition, State
of California, Department of Public Works, Division of Highways, hlm.
I19.
(2J) Rcihscn, G., Harrison,L. J., Debrb Control Structures, Hydraulic
38.
r
l3O Pedomsn Drainose
Jolun RaYq
BAB V
Doftar
Isi
Air
4.2.2.1 Doktrin Pemilikan Tunggal
4.2.2.2 Doktrin Pendaulatan Terdahulu
4.2.3 Kendali Banjir, Drainase dan Distrik Irigasi
4.2.4 Hukum Drainase Pertanian
l) \ Hukum Lingkungan
4.2.2 Hak Atas
DAFTAR ISI
5.0
1.0
PENDAHULUAN
138
2.0
t40
3.0
HUKUM FEDERAL
3.1 Undang-Undang Kebijakan Lingkungan Nasional
3.2 Asuransi Banjir
3.3 Air yang Dapat Dilayari
3.4 Ikan dan Satwa Liar
3.5 Otoritas Lembah Tennessee (Tennessee Valley
Authority)
3,6 Pengelolaan Kawasan Pantai
3.7 Order Eksekutif
140
142
r44
144
147
148
149
150
152
152
ts2
153
153
154
154
155
155
156
157
HUKUM LOKAL
5.1 Ordonansi Lokal
5.2 Undang-Undang Perlindungan Bencana
Tahun
163
163
r64
t65
165
167
1973
t67
Pembelokan (Diversi)
Pengumpulan dan Konsentrasi
168
Penambahan
169
169
168
Hambatan
170
Air Tanah
t7t
t7t
7.2
162
166
166
6.1
6.2
6.3
6.4
6.5
6.6
137
t72
Amanat
172
172
t73
Raya Negara
Bagian
174
176
176
177
8.2.1 Dokumentasi
8.2.2 Santunan Insinyur
177
178
178
158
159
180
180
180
160
' l5'l
158
l6l
t79
Lawan
l8l
183
t62
t83
162
184
4.
1.0 PENDAHULUAN
Pengacara yang bekerja dengan insinyur jalan raya mengenai masalah
drainase dapat memahami kekecewaan insinyur bahwa peraturanperaturan legal khusus tidak tersedia untuk digunakan sebagai pedoman
dalam pekerjaannya. Tugas insinyur umumnya mencakup penerapan prinsip yang ditemukan dalam hukum matematika dan fisika dari alam. Sebaliknya, hukum drainase berusaha melawan keseimbangan antara halhal yang sering bertentangan dari pemilik-pemilik harta benda di sekelilingnya. Umumnya, hukum memahami bahwa si pemilik melakukan hak
guna tanahnya dengan wajar tanpa tanggung jawab, walaupun hal ini
mungkin mempengaruhi tanah di sekelilingnya. Namun, penggunaan ter-
tentu lainnya mungkin bertahan sebagai gangguan yang tidak wajar, memberikan hak kepada golongan yang terluka akan kerusakan-kerusakan dan
pengurangan dari gangguan. Masalah drainase jalan raya bertambah dengan bertambahnya perkembangan tanah, termasuk pembangunan jalan
raya, dan ada kemungkinan akan lebih beragam dan menyusahkan karena pemilik harta benda tersebut menjadi semakin yakin bahwa tersedia
l.
2.
Raya
139
kan secara memadai sebagai kualifikasi seorang insinyur yang bertanggung jawab akan perencanaan, rancangan, pembangunan, operasi dan
perbaikan sarana drainase. Pedoman ini ditulis oleh para insinyur untuk
memberikan informasi dan pengarahan akan peran insinyur hidrolik dalam aspek legal drainase jalan raya. Walaupun ditulis dari pandangan insinyur perencana, pedoman ini akan berguna pula bagi insinyur perbaikan
yang harus bertindak untuk menangani masalah yang ada. Walaupun demikian hendaknya tidak diperlakukan sebagai buku pegangan (manuaf
yang menjadi dasar nasihat legal atau untuk membuat keputusan legal.
.lenis hukum dan peraturan drainase yang dapat diterapkan pada sarana
lalan raya dan jenis tuntutan drainase yang umum berhubungan dengan
jalan raya dibahas, dan keterlibatan insinyur hidrolik dalam bidang legal diuraikan secara umum. Ini bukan rangkuman dari semua hukum drainase yang ada, dan situasi peristiwa tidak digunakan. Lebih tegas lagi,
pedoman ini bukan dimaksudkan sebagai pengganti bantuan legal.
Salah satu tujuan utama dari pedoman ini adalah untuk meningkatkan
perhatian pada hukum, terminologi, peraturan dan aplikasi drainase di
mana para insinyur akan tergerak untuk mempelajari literatur yang ada
dan menjadi lebih terampil untuk menangani aspek drainase jalan raya ini.
Perlu ditekankan di sini, bahwa kecuali kalau keadaannya lain, seorang
insinyur hendaknya tidak berusaha menanyakan hukum tanpa pertolongan
bantuan hukum. Hukum air di Amerika Serikat berada dalam keadaan
kacau sehingga sangat sukar bagi pengacara yang telah berpengalaman
dalam hukum untuk menyelesaikan beberapa masalahnya. Dalam sebagian besar daerah hukum, hukum tidak hitam atau putih tetapi kenyataannya kelabu, dan ahli bantuan hukum perlu untuk menentukan dalam bayangan kelabu yang mana keadaan tersebut berada. Tujuan lain
pedoman ini adalah untuk memberi kesan pada para insinyur akan pentingnya memupuk cukup perhatian dalam aspek legal drainase jalan raya
dan cukup pengetahuan tentang subjek yang akan lebih mengenali keadaannya yang meyakinkan nasihat dari bantuan hukum.
f)alanr nrerrangani hukum air, para insinyur hendaknya mengenali bahwa Negara Ragian umumnya bertahan pada standar lebih tinggi daripada penduduk pribadi. Hal ini benar walaupun Negara Bagian akan menikmati hak dan kewajiban yang sama, dan tidak ada hukum yang mengatakan bahwa Negara Bagian akan diperlakukan berbeda.
llanyak terbitan tentanS aspek lcgal drainase dan hukum air, termasuk
ynng menyangkut hukunt drainuse dan badan jalan raya di Ncgara Ba-
140
Roya l4l
gian tertentu. Terbitan sangat membantu di Negara Bagian di mana ditulis; namun, informasi seperti itu dapat diterapkan pula untuk Negara Bagian lain. Beberapa acuan didaftar dalam Bagian 9.0 dari pedoman ini.
diambil.
;
i
:
masing-masing.
l.
2.
142
masing tempat.
Undang-undang Jalan Raya bantuan-Federal 19'70 (84 Stat. 1713.23
U.S.C.l09(h) ditujukan .untuk menetapkan pedoman umum untuk
meyakinkan bahwa ada kemungkinan akibat ekonomis, sosial dan
i
i
duktivitas jangka panjang, dan (5) adanya komitmen yang tidak dapat_
balik(irreversible) dan tidak dapat ditarik kembali (iretrievable) dari sumber yang mungkin ikut serta apabila tindakan usulan diterapkan.
Pedoman CEQ untuk persiapan dan tiyrjauan kembali pernyataan ling_
kungan telah diterbitkan dengan tujuan membangun proses pengambilan
keputusan dalam badan Federal yang tepat dan pertimbangan hati-hati
aspek lingkungan dari tindakan yang diusulkan. pedoman tersebut menyebutkan bahwa pernyataan pengaruh pada lingkungan akan mencakup:
I. Penjelasan tentang tindakan yang diusulkan termasuk informasi dan
data teknik yang memadai untuk memungkinkan dapat diterimanya
pengaruh pada lingkungan oleh badan penyanggah.
2.
3.
4. Alternatif tindakan
bagi Negara.
Seksi 102 NEPA mensyaratkan bahwa kemungkinan kebijakan, regulasi dan hukum-hukum Amerika Serikat harus ditafsirkan dan diadministrasikan sesuai dengan NEPA, dan semua badan Federal harus menjamin bahwa kesenangan dan nilai lingkungan yang tidak terhitung sekarang dapat dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan bersama-sama
dengan pertimbangan ekonomi dan teknik.
Seksi 102(2)(c) mensyaratkan bahwa semua badan Federal, mengenai
sebagian besar tindakan Federal yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan,
harus menyampaikan pernyataan terperinci kepada Dewan Kualitas Lingkungan (Council on Environmental Quolity, CEQ) mengenai: (l) pengaruh lingkungan tindakan yang diusulkan, (2) pengaruh llnilrrnian yang
143
merugikan yang tidak dapat dihindari apabila proposal dilakukan, (3) alternatif tindakan yang diusulkan, (4) hubungan antara penggunaan jang_
Roya
merugikan.
Hubungan antara penggunaan lingkungan manusia jangka pendek lo_
kal dan pemeliharaan serta perbaikan produktivitas jangka panjang.
6. Semua ikatan sumber daya tidak dapat balik (irreversibre) dan tidak
dapat ditarik kembali (irretrievable) yang mungkin akan diikutsertakan.
7. Kalau diperlukan, suatu pembahasan masalah dan keberatan yang diajukan oleh badan Federal, Negara Bagian dan tokal lain, dan oleh
organisasi swasta dan pribadi dalam proses tinjauan dan disposisi dari
masalah yang ada.
5.
"Kebijakan dari Administrasi Jalan-Raya Federal adalah bahwa dalam pengembangan proyek suatu pendekatan antardisiplin yang sistematis harus digunakan untuk menerima pertimbangan rekayasa dan pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan dan lain pengaruh yang menguntungkan dan merugikan; upaya tersebut dibuat dalam mengembangkan proyek untuk memperbaiki hubungan antara manusia dan
lingkungannya, dan untuk melestarikan keindahan alami dari pcdesaan
144
dan sumber alam dan budaya; bahwa pengembangan proyek dilakukan dengan konsultasi dengan badan lokal, Negara Bagian dan Federal; bahwa keputusan diambil sesuai kebutuhan masyarakat banyak didasarkan pada pertimbangan yang adil dari keperluan untuk transportasi yang cepat, aman dan efisien, pelayanan masyarakat, pengaruh so-
3.2
Asuransi Banjir
Undang-undang Perlindungan Bahaya Banjir (Flood Disoster Protection Act) 1973 (PL 93-234,87 Stat.975) menolak bantuan keuangan Federal kepada masyarakat musibah banjir yang gagal mengkualifikasikan asuransi banjir. Formula yang diberikan ke Negara Bagian dikeluarkan dari
definisi bantuan keuangan, dan definisi pembangunan dalam Undangundang itri tidak termasuk pembangunan jalan raya. Undang-undang meminta masyarakat untuk menerima pengendalian penggunaan tanah tertentu agar dapat diterima untuk asuransi banjir. Persyaratan penggunaan
tanah ini dapat meniadakan hambatan pembangunan jalan raya dalam
daerah banjir dan jalan banjir dari masyarakat yang telah dapat kualifikasi untuk asuransi banjir. Jalan banjir, Yatrg dimaksudkan di sini, dan
dalam hubungannya dengan Program Asuransi Banjir Nasional, adalah
bagian dari daerah banjir yang diperlukan untuk melewatkan banjir yang
mempunyai perubahan I persen kejadian dalam periode I tahun dengan
kenaikan yang tidak menyolok dalam profil akibat pembatasan marginal.
Mungkin saja untuk memenuhi persyaratan Federal mengenai hambatan
jalan raya dan masih dihadapkan pada kewajiban legal di masa datang
karena pengaruh jalan raya pada daerah banjir dan arus. Insinyur hidro-
lik
harus meninjau kewajiban yang potensial ini dan meyakinkan bahwa evaluasinya dipertimbangkan kalau lokasi akhir jalan raya telah
ditetapkan.
Regulasi yang berkaitan dengan asuransi banjir Federal adadalam24
CFR, Housing and Urban Development, Bab X. Subjek ini dibahas lebih
Air
Air yang dapat dilayari di Amerika Serikat adalah air yang telah digunakan pada masa lalu, saat ini, atau diharapkan akan digunakan nanti
sebagai sarana transportasi perdagangan antar negara bagian. Definisi
yang lebih lengkap ada dalam seksi 10, Kosa kats. otorimrl konrlruksi
Raya
145
dan Seksi 404 dari Amandemen Undang-undang Pengendalian Pencemaran Air Federal (Federsl Water Pollution Control Act Amendments)
tahun 1972 (FWPCA) (PL 92-500, 86 Stat. 816, 33 U.S.C. 1344).
Seksi 9 dari Undang-undang Sungai dan Pelabuhan (33 U.S.C. 401) melarang pembangunan bendungan atau kolam melewati air pelayaran di
Amerika Serikat tanpa pengetahuan Kongres dan persetujuan rencana oleh
Kepala Insinyur, Korp Insinyur Angkatan Bersenjata Amerika Serikat
(U.5. Army Corps of Engineers), dan Sekretaris Angkatan Bersenjata.
Instrumen otorisasi diwujudkan dalam bentuk perizinan. Otoritas Seksi
9 mengenai jembatan dan pematang telah dipindahkan ke Sekretaris Transportasi oleh Undang-undang Departemen Tansportasi (Deportment of
Transportation Act) tahun 1966 (80 Stat. 941,49 U.S.C. l165 g(6XA) dan
otoritas untuk menyetujui rencana dan mengeluarkan izin telah didelegasikan ke Penjara Pantai (Coast Guard).
Seksi l0 dari Undang-undang Sungai dan Pelabuhan tahun 1899 (33
U.S.C. 403) melarang hambatan atau perubahan tanpa otoritas dari setiap air pelayaran di Amerika Serikat. Izin Korp Insinyur diperlukan untuk pembangunan konstruksi selain jembatan atau pematang atau penggalian atau penimbunan bahan dalam perairan tersebut.
Seksi 1l Undang-undang Sungai dan Pelabuhan tahun 1899 (33 U.S.C.
404) memberi otoritas Sekretaris Angkatan Bersenjata untuk menetapkan batas pelabuhan. Pekerjaan arah saluran dari batas tersebut memerlukan persetujuan, dan pekerjaan arah pantai memerlukan izin Seksi 10.
Seksi 404 dari FWPCA (33 U.S.C. 1344), melarang pelepasan pembuangan tanpa otoritas dari hasil pengerukan atau bahan timbunan ke
dalam air pelayaran. Instrumen otorisasi dinyatakan dalam perizinan,
dan Sekretaris Angkatan Bersenjata, melalui Kepala Insinyur, Korp Insinyur Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, mempunyai tanggung jawab
administrasi program regulasi. Untuk maksud Seksi z[04 FWPCA, definisi
air pelayaran termasuk semua air pantai, air pelayaran Amerika Serikat
sampai ke air atas, percabangan arus ke air pelayaran Amerika Serikat
sampai air atas, danau daratan yang digunakan untuk rekreasi atau kegiatan lain yang mungkin digunakan untuk rekreasi atau kegiatan lain yang
mungkin alamnya merupakan antar-negara bagian, dan perbatasan tanah basah atau berdekatan dengan air di atas.
Pemberian setiap izin di atas disertai dengan penerimaan sertifikat kualitas air atau pembatalan sertifikat dari Negara Bagian di mana pelepasan
pcmbuangan datang dengan menyatakan pembatalan sertifikat Negara Bagian atau bahwa pekcrjaan yang diusulkan akan memenuhi pembatasan
aliran kcluar dan standar yang ditctapkan tuntutan FWPCA (Seksi 401,
146
PL 92-500). Administrator Badan Perlindungan Lingkungan(The Administrator of the Environmental Protection Agency, EPA) mempunyai otoritas melarang penggunaan setiap daerah sebagai tempat pembuangan kalau ia menentukan bahwa pelepasan material pada teinpat akan mencapai akibat merugikan yang tidak dapat diterima pada perusahaan air minum, lingkungan hidup kerang-kerangan, daerah nelayan, satwa liar, atau
daerah rekreasi (Seksi 404(c), PL 92-500).
Seksi 402 FWPCA mensyaratkan perizinan dari EPA untuk pelepasan
bahan pencemar dari sumber titik. Otoritas perizinan mungkin didelegasikan ke Negara Bagian untuk administrasinya. Pengelak badai terpisah
dimasukkan dalam definisi sumber titik pencemaran, dan izin umum akan
diterbitkan oleh badan regulasi. Pengelak badai terpisah termasuk fasilitas pemindahan, termasuk pipa, saluran, parit dan kanal, terutama yang
berfungsi untuk mengumpulkan dan memindahkan limpasan air badai.
Daerah program perizinan umum (generol permit program area, GppA)
adalah daerah yang dimaksudkan oleh badan regulasi di mana semua pemilik dan operator dari pengelak badai terpisah, selain dari izin individu
yang akan diterbitkan, merupakan izin umum yang sama. lzin Sistem Eliminasi Pelepasan Pencemaran Nasional Individu (Individual National pollution Discharge Eliminotion System, NPDES) mungkin diperlukan untuk pengelak badai terpisah ternyata merupakan kontributor pencemaran
yang menyolok.
Tidak perlu untuk mendaftarkan terpisah untuk izin yang paling
umum diperoleh dari Korps Insinyur (Seksi 10, Undang-undang Sungai
dan Pelabuhan tahun 1899 dan Seksi 404, PL 92-500). perizinan untuk
ruang bebas pelayaran yang diperoleh dari Penjaga pantai (Seksi 9,
Undang-undang Sungai dan Pelabuhan tahun 1899) dahulu memasukkan
otoritas untuk pekerjaan yang bersangkutan yang memerlukan izin dari
Korps Insinyur dalam Seksi l0 dari Undang-undang Sungai dan Pelabuhan
tahunl899. Sekarang ini diperlukan untuk memperoleh baik izin dari Penjaga Pantai untuk ruang bebas pelayaran maupun dari Korps Insinyur
(Seksi l0 dari Undang-undang Sungai dan Pelabuhan dan Seksi 404,
FWPCA) untuk pekerjaan yang berkaitan dengan air pelayaran Amerika
Serikat.
Regulasi yang mengatur penerbitan izin untuk air pelayaran di Amerika Serikat ada dalam Title 33 dari Code of Federal Regulation (33 CFR)
dengan sampul "Navigation and Navigable Waters". Regulasi untuk sumber titik EPA izin (NPDES) diterbitkan dalam 40 CFR.
Seksi 208 dari FWPCA mensyaratkan Gubernur tiap Negara Bagian
untuk mencari tiap daerah dalam Negara Bagian yang mempunyai masalah kendali kualitas air yang menyolok. Batas daerah seperti itu harus ditentukan dan ditunjuk organisasi yang mampu mengembangkan rcncana
pengelolaan pengolahan limbah seluruh daerah. Organisasi yang ditun-
Raya l4j
juk harus mempunyai proses perencanaan pcngelolaan pengolahan limbah di seluruh daerah secara terus-menerus, yang bekerja secara terusmenerus dalam penugasan satu tahun. Rencana harus disertifikasi oleh
Gubernur dan disampaikan kepada Administrator EpA dalam waktu dua
tahun setelah proses perencanaan beroperasi. Rencana harus termasuk
identifikasi pekerjaan pengolahan yang diperlukan untuk memenuhi keperluan luas selama periode 20 tahun termasuk persyaratan yang diperlukan
untuk - sistem limpasan air badai urban - dan suatu program untuk
memberikan anggaran keuangan yang diperlukan untuk mengembangkan
pekerjaan tersebut. Rencana tersebut juga termasuk suatu proses untuk
identifikasi sumber pencemaran yang berkaitan dengan aktivitas pembangunan, dan menyiapkan prosedur dan rnetode (termasuk persyaratan
penggunaan tanah) untuk mengendalikan sumber-sumber seperti itu, ka_
lau layak.
Insinyur hidrolik harus yakin badan perencanaan yang ditunjuk di Negara Bagian dan implikasi rencana untuk pembangunan jalan raya, operasi dan pemeliharaan. Karena pengalaman yang banyak dalam pengendalian erosi dan endapan, personel dalam badan jalan raya mempunyai.
kualifikasi yang sama dalam kontribusi ke proses perencanaan dalam identifikasi sumber pencemaran vang'berkaitan dengan pembangunan, dan
prosedur serta metode untuk mengendalikan sumber-sumber polusi
tersebut.
Regulasi EPA untuk implementasi Seksi 208 dari FWPCA ada dalam
40
cFR
126.
dcngan Pelayaran Ikan dan Satwa Liar Amerika Serikat (US Fish ond
Wildli.fe Service). Departcmen Dalam Negeri dan dengan kepala badan
bcrlatih administrasi rcntang sumber daya satwa liar dari suatu negara
hugiurr tcrlcnllr dengulr pandangulr konservasi srrnrbcr satwu lirr de
Roya
mencegah kehilangan dan kerusakan sumber daya seperti itu maumemberikan perkembangan dan perbaikannya".
Peran Pelayanan Ikan dan Satwa Liar dalam proses peninjauan izin
ngan
sumber daya ikan dan satwa liar. Ini merupakan tugas dari badan pengatur (seperti Korps Insinyur dan Penjaga Pantai Amerika Serikat) untuk
atau percabangannya.
dinasi dan bekerja sama sepenuhnya dalam pelepasan dengan saling ber-
tanggung
konservasi sumber daya alam. Selanjutnya memorandum menyatakan bahwa Sekretaris Angkatan Bersenjata akan mencari nasehat dan konseling
Sekretaris Dalam Negeri atas kasus kesulitan dan dengan hati-hati meng-
3.6
Regulasi dari Pelayanan Ikan dan Satwa Liar diterbitkan dalam 50 CFR
Bab l. Pedoman untuk tinjauan aspek ikan dan satwa liar dari proposal
pelaynsxn air ada dalam 40 FR 55810, I Desember 1975.
149
Pun
adalafi
Raya
I
I
Undang-undang PengelolaanZona Pantai (the Coastsl Zone Management Act) tahun 1972 (PL 92-583, yang diperbaiki oleh PL 94-370; 86
Stat 1280, l6 U.S.C. 145, et seq.) menjelaskan bahwa adalah merupakan
kebijakan nasional untuk (a) memelihara, melindungi, mengembangkan
dan di mana mungkin memperbaiki atau melengkapi sumber daya zona
pantai Negara, (b) mendorong dan membantu Negara Bagian untuk secara efektif melatih tanggung jawabnya lewat pengembangan dan implementasi program pengelolaan untuk mencapai penggunaan tanah dan sumber air dengan sebaik-baiknya, dengan perhatian penuh pada ekologi, budaya, sejarah dan nilai-nilai estetika maupun keperluan pengembangan
ekonomis; (c) untuk semua badan Federal yang ditugaskan untuk program yang mempengaruhi zona pantai untuk kerjasama dan ikut serta dalam mengefektifkan maksud Undang-undang; (d) mendorong perkembangan program pengelolaan zona pantai. Mengenai implementasi program seperti itu, kebijakan nasionallah yang mendorong kerjasama antara berbagai badan Negara Bagian atau regional terutama mengenai masalah lingkungan.
Program zona pantai adalah untuk (l) mengidentifikasi batas-batas,
(2) menetukan penggunaan tanah dan air yang diizinkan, (3) inventarisasi dan pcnunjukkan dacrah yang penting, (4) mengidentifikasikan cara
150
dengan apa Negara Bagian mengusulkan pengendalian penggunaan tanah dan air, dalam bentuk perbaikan konstitusional, aksi legislatif, keputusan regulasi dan menurut hukum, (5) mengembangkan pedoman luas
dalam prioritas penggunaan, dan (6) menjelaskan susunan organisasi yang
diusulkan untuk implementasi program. Persetujuan progiam pengelolaan zona pantai dilakukan oleh Sekretaris Perdagangan.
Tiap badan Federal yang melakukan atau menunjang langsung kegiatan
yang mempengaruhi zona pantai harus melakukan dan mendukung kegiatan tersebut dengan cara, sedapat mungkin, yang sesuai dengan program pengelolaan Negara Bagian yang disetujui. Setelah persetujuan
akhir program pengelolaan Negara Bagian, setiap pemohon lisensi atau
mem-
pengaruhi penggunaan tanah atau air dalam daerah zona pantai harus
memberikan sertifikasi bahwa kegiatan yang diusulkan sesuai dengan program yang disetujui Negara Bagian, dan akan dilaksanakan dengan cara
yang sesuai dengan program. Sertifikasi juga harus dilengkapkan ke agen
yang ditunjuk Negara Bagian dan agen tersebut harus memberikan rrota
kepada agen Federal yang mengizinkan atas persetujuannya atau keberatan atas sertifikasi pemohon. Tidak ada lisensi atau izin yang diberikan
sampai badan yang ditunjuk telah menyetujui sertifikasi pemohon. Badan Negara Bagian yang ditunjuk diberi waktu enam bulan untuk melengkapi nota persetujuannya atau kalau tidak ada komentar, persetujuan akan dianggap selesai.
Badan Negara Bagian dan lokal yang mendaftarkan diri membantu Federal harus menunjukkan pandangannya tentang badan yang ditunjuk Negara Bagian demikian pula hubungannya dengan program pengelolaan
yang telah disetujui untuk zona pantai. Badan Federal tidak dapat menyetujui usulan proyek yang tidak sesuai dengan program pengelolaan
pantai Negara Bagian, kecuali kalau Sekretaris Perdagangan mengetahui
bahwa proyek sesuai maksud Undang-undang atau diperlukan keamanan
nasional.
Kantor Pengelolaan Zona Pantai, Administrasi Laut dan Atmosfer Nasional, Departernen Perdagangan Amerika Serikat, mempunyai tanggung
jawab untuk administrasi provisi dari Undang-undang Pengelolaan Zona Pantai tahun 1972. Peraturan dari persyaratan administrasi Federal
agar sesuai dengan program pengelolaan zona pantai akan diterbitkan se-
3.7
Order Eksekutif
Order Eksekutif Presiden (Executive Order) mempunyai kekuatan hukum dalam administrasi program oleh badan Federal. Order Eksekutif
(E.O) I 1296 yang dikeluarkan Agustus 1.966, karena makin besarnya ke-
Ru.vo l5l
gister,25Septemberlg't4(39FR34399),dandalam23CFR650'
E.o. l1988, 24 ly'reil9,t.7 , mensyaratkan tiap badan Federal, dalam me-
lakukan aktivitasnya, untuk (1) mengurangi risiko kehilangan karena banjir, untuk memperkecil akibat banjir pada keamanan manusia' kesehatan
dan kesejaht"r"rn, d"n untuk memelihara nilai-nilai alami dan keuntungan
yangdiberikanolehdaerahbanjir;(2)mengevaluasipengaruhpotensial
progsetiap aksi yang dapat diambil dalam daerah banjir, untuk menjamin
ramperencanaantercerminpertimbanganbencanabanjirdanpengelolaan daerah banjir; (3) dan memberikan laporan ke CEQ dan WRC ten-
E'O' I1988
tang status prosedur dan akibat Order pada pekerjaan Badan'
yang
penerbitan
dan
prosedur
meirperuaiii E.o. I 12g6 dan semua aksi,
dilakukan
sampai
berlaku
tetap
aiamtl dalam rangka E.o.11296 masih
modifikasi untuk implementasi E.o. 11988. WRC disyaratkan untuk mewaknerbitkan pengarahan untuk menentukan lokasi daerah banjir dalam
harus
Badan
Prosedur
order.
tu satu tahun untuk menyesuaikan dengan
Asuransi Federal
dikembangkan dengan ktnsultasi WRC, Administrasi
dan CEQ.
152
!y\"-
dibicarakan, kemudian aturan yang sudah tepat dengan golongan tertentu diterapkan untuk memperoleh keputusan. Konsep dasar umum ini secara ringkas dirangkum dalam seksi berikut. Golongan yang dapat dite-
rapkan ke berbagai kondisi peftama dikenali dan kemudian konsep pengaturan yang terbaik dijelaskan.
..1,t:1x,k
llukurtt l)ruinuy.lulun
Ruvu
l5.l
ialan raya. Pembaca materi berdasarkan pengalaman, dan dengan konsrrltasi statuta Negara Bagian atau opini legal untuk definisi yang tepat
4.l.l.l
Air Permukaan
langit atau dipaksa ke permukaan pada musim semi, yang telah menyebar di permukaan tanah tanpa dikumpulkan ke dalam badan atau saluran tertentu. Mereka muncul sebagai kubangan, anak sungai, dan terus
menjadi air permukaan sampai menghalang dari permukaan oleh infiltrasi atau penguapan, atau melalui tanah atau aliran liar mencapai aliran
air yang terpelihara baik atau menjadi badan air yang diam.
4.1.1.2 Air Arus
Air arus adalah yang sebelumnya merupakan arus permukaan atau arus
tanah yang masuk dan sekarang mengalir dalam aliran air alami yang teratur baik, bersama-sama dengan air-air lain mencapai arus oleh presipitasi langsung atarr naik dari sumber dalam dasar atau tepi aliran air. Mereka meneruskan aliran sebagai air arus sepanjang mereka mengalir dalam aliran air, termasuk luapan dan saluran berganda maupun saluran
biasa atau air bawah.
Saluran buatan, seperti kanal dan drainase, bukan aliran air kecuali
sebagai saluran alami yang dikelola atau dipertahankan oleh pekerjaan
r-
154
manusia.
an air
saluran luapannya) dan mengalir atau berhenti di atas tanah
berdekatqn. Air itu tetap air banjir sampai menghilang
dari permukaan
karena perembesan (infirtrisi) atau penguapan, atau
kembari menjadi aliran air ala61. Air itu tidak menjadi air permukaan
dengan bercampurnya
air.demihian, ataupun air arus dengan mengikis saluran
sementara.
Air permukaan tidak menjadi air banjir, balaimanapun cepatnya,
atau
dalamnya atau di mana pun mengalir, kecuali laau aaam p"4J".r*
-usuk ke alilal air dan keluar. Air itu tidak akan keluar
katau mengarir dalam-salursn luapan atau daram saluran luar dari arus yang
meiitit. air
itu dinamalan air banjir hanya kalau telah pernah menjadiair
arus dan
sepenuhnya keluar dari aliran air alami, termasuk
saluran kolateralnya.
Air banjir dibedakan dari air permukaan oreh kenyataan bahwa
air banjir telah berpisah dari air arus maupun air permukaan yang
belum pernah menjq6i bagian dari arus.
?
A,spak
Ruyu
l5-5
"Karena air harus mengalir, dan beberapa peraturan mengenai hal itu
harus dilaksanakan di mana tanah dipertahankan di bawah titel buatan yang dibuat oleh hukum manusia, maka seharusnya tidak ada peraturan lain sekaligus sedemikian sama dan mudah penerapannya yang
dapat memaksa hukum alami. Dalam hal ini tidak ada kejutan dan kesulitan, karena pemilik berikutnya akan mengambil apa pun keuntungan
maupun ketidaksenangan yang telah diletakkan pada tanahnya".
(Gormley v. Sanford 52lll.l58 (1869))
Berikut ini pernyataan yang sering dikutip dari peraturan hukum sipil:
" . . . setiap pemilik tanah harus menanggung beban yang diberikan
pada tanahnya, air permukaan tanah yang secara alami jatuh ke tanah
di atasnya dan kemudian mengalir menuju ke tanahnya, dan ia mempunyai hak bersangkutan atas air permukaan yang secara dami jatuh
di atas tanahnya atau secara alami datang di atas tanah tersebut, dan
mengalir bebas dari padanya ke tanah lebih rendah yang berdekatan,
156
Ra-ya
besar atau menurut jalan yang berbeda di atas tanahnya, daripada yang
terjadi dalam kondisi alami. Ini adalah hukum yang mantap dari nega-
'l.s:1n'k lt111i,r,rt
l.
2.
Membendung air kembali. Peraturan hukum sipil, paling tidak sebelum modifikasi, ternyata melarang pemilik di bawah membendung
kembali aliran alami air permukaan. Sudah tentu hal ini seakan-akan
mengikuti teori, bahwa pemilik di bawah harus menerima air permukaan yang secara alami mengalir ke arahnya.
Memperbesar drainase alami. Ternyata, umumnya drainase alami dapat diperbesar seperti peraturan hukum sipil sekarang yang dimodifikasi. Air permukaan dapat dipercepat dan dinaikkan volumenya selama tidak ada tambahan daerah yang disadap dari mana kalau ti-
Ru)'u
157
l.
l)ntinu.st' .lulun
2.
bentuknya tanpa modifikasi, tidak ada pertanggungan untuk membuang air permukaan pada tanah pemilik sebelah atas dengan membangun timbunan sedemikian rupa rnembentuk bendungan. Keadaan
ini umunya dihindari dalam pembangunan dengan pemasangan fasilitas drainas(: yang memadai. Hak untuk membendung air permukaan
sangat dibatasi oleh berbagai modifikasi dari doktrin. Telah diakui
bahwa pembuangan atau pembendungan air harus wajar dan dengan
memperhatikan hak orang lain.
Memperbesar drainase alami. Dengan doktrin musuh bersama, maupun yang sudah dimodifikasi. ternyata bahwa ada sedikit kesangsian
Fl5U
3'
i"it
a.ng"n
llu.yu
l5g
.1.3
Peraturan
Air Arus
Banyak hukum yang mengenai air arus didapatkan dalam aksioma hu-
,,1.t:1x,k
NW 2d
2g6 (194g)).
kum umum yang menyatakan "air mengalir dan harus mengalir karena
menurut hukum alamnya sudah biasanya mengalir". Sehingga, sebagaimana peraturan umumnya, setiap pelanggaran dengan aliran air alami
yang merusakkan yang lain akan berakibat kerugian. Pelanggaran ini termasuk pelebaran, hambatan dan penahan atau pemisahan arus. Namun,
q*
160
Ruvu
ri. Pertanyaan belum tuntas tentang apakah pemilik di atas dapat menuntut pemilik di bawah untuk memperbaiki saluran yang semula cukup,
kalau aliran yang membesar ditahan dan kembali ke tanah milik pemilik
di atas. Apabila pemilik di bawah adalah jalan raya, yang telah diberi
jembatan atau gorong-gorong, sementara berpendapat bahwa fasilitas harus diperbesar segera memenuhi kepentingan pemilik di atas, sedangkan
yang lain mendukung jalan raya yang mempunyai alternatif memperbaiki
fasilitas yang kelebihan beban, paling tidak sampai perubahan sedikit
diperlukan untuk rekonstruksi jalan raya itu sendiri atau penghentian fasilitas pada akhir masa kegunaannya.
Hukum tidak menentukan upaya yang secara memadai memperbaiki
saluran. Jalan raya tidak menghindari kerugian karena hambatan saluran dengan memberikan jembatan atau gorong-gorong untuk menyalurkan banjir 30-tahunan, banjir l0O-tahunan, bahkan banjir 1000-tahunan.
Dalam hukum umum, banjir yang amat jarang disebut ,,tindakan Tuhan",
yang didefinisikan sebagai "tindakan yang langsung, mendadak, dan yang
tidak dapat ditahan, sehingga secara manusiawi tidak dapat diramalkan
atau dihindarkan". Namun, alasan demikian merupakan pertahanan yang
lemah dalam menuntut kerusakan, ramalan insinyur dan dapat memberikan harga air arus yang besar. Hukum tidak dapat memberikan standar dengan spesifikasi yang dapat masuk semua dan dapat diterima. Karena itu, keputuan rekayasa umumnya didasarkan pada pertimbangan risiko dan ekonomi.
4.1.4
Peraturan
Air Banjir
Dalam hukum umum, air banjir diperlakukan sebagai ,'musuh bersama" dari semua orang, tanah dan pemilikan yang diserang atau menderita karenanya. Masing-masing dan tiap orang, termasuk pemilik jalan
raya, dapat bertindak dalam setiap cara yang beralasan untuk mempertahankan dirinya sendiri dan pemilikannya dari musuh bersama. Ia dapat menghambat alirannya masuk ke tanahnya, membalikkan atau membelokkannya ke tanah lain tanpa merugikan. Umumnya, ia dapat membuang air banjir tersebut dari tanahnya ke tanah tetangganya tanpa hukuman, dengan gravitasi atau pompa, dengan membelokkan ke parit atau
selokan, atau dengan cara lain yang wajar.
Sekali lagi, pengujian "kewajaran" telah sering diterapkan, dan kerugian dapat terjadi dan kerusakan yang tidak perlu dapat terjadi. Biasanya, perencana jalan raya harus membuat provisi untuk limpasan di daerah di mana dapat diperkirakan akan terjadi. Ada risiko tertentu mengenai pertanggungjawabannya jika air terkekang pada bagian hulu, atau
dialihkan ke daerah yang tidak memungkinkannya dapat mengalir. Dengan hanya memberi label "air banjir" pada air tidak berarti bahwa ia
.,1.t;1x'k
Ilu,vu l(rl
lik tanah".
Pemilik yang berdampingan diakui mempunyai hak yang analog dengan hak dari pemilik tunggal. Sehingga, hak menggunakan air tanah,
apakah itu mengalir, disimpan atau merembes, oleh pemilik berdampingan atau pendaulat mempunyai hak analog dan sama dengan hak pemilik
tunggal (sebenarnya) terhadap penuntut berikutnya, merupakan bagian
dan paket tanah, dan hal itu merupakan pemilikan nyata. Secara umum
dapat dikatakan, bahwa hak berdampingan adalah hak dari pemilik tanah untuk mengambil air dari tanah di bawahnya untuk digunakan di tanahnya sendiri dan dalam cekungan atau daerah aliran sungai; hak itu
didasarkan pada pemilikan tanah dan yang ada di sana. Oleh karena mereka merupakan pemilik-pemilik berdampingan terdekat, hak tersebut bersifat korelasi, dan dinamakan pemilikan mereka bersama.
Feraturan umum untuk air yang mengalir adalah peraturan di mana
arus subbawah tanah mengalir dalam saluran yang nyata, permanen, dikenal dan tertentu, yang dikendalikan oleh aturan yang s:rma seperti yang
digunakan untuk aliran air alami di permukaan. Pemilik tanah di bawah
tempat ia mengalir mempunyai hak yang sama terhadap air itu seperti
halnya hak pemilikan tunggal terhadap arus pada permukaan yang mempunyai kondisi pada air yang datang ke tanah tersebut secara aliran alami tanpa memandang apakah air itu bertekanan.
Air resapan umumnya dianggap sebagai bagian dari tanah di mana pemilik tanah mempunyai hak pemilikan. Hak tersebut terbatas pada air
yang merembes lewat tanah oleh sebab alami; hukum tidak berpegang pada
pemilik tanah atas hak untuk meneruskan rembesan dari tanah lain akibat irigasi atau mengakibatkan sebab buatan lain.
Apabila air rembesan meluap secara alami ke tanah lain, hak atas tanah dari pgmilik dulu hilang. Pemilik tanah dapat mencegah keluarnya
air seperti itu dari tanahnya, apabila ia dapat melakukannya. Ia tidak
r162
mempunyai hak untuk mengikuti air itu sampai ke dalam tanah tetangganya dan di sana menangkap, mengendalikan atau mengurangi untuk
dimiliki.
4.2.1 Domain
Ruyu l6l
Dengan tidak adanya hak, badan-badan masyarakat dapat mengajukan permohonan untuk membuang drainase jalan raya ke tanah-tanah
yang berdekatan lewat penggunaan hak domain istimewa (eminent domain). Domain istimewa adalah kekuatan dari badan masyarakat untuk
mengambil alih pemilikan pribadi untuk kepentingan umum. Apabila hak
domain istimewa ini digunakan, persyaratan konstitusional untuk kompensasi pemilikan yang diambil atau dirusakkan untuk kepentingan
umum harus dipenuhi.
Suatu kesimpulan (corollary) penting tentang hak domain istimewa ini
adalah permohonan penolakan balik di mana pemilik tanah menyatakan
bahwa pemilikan pribadi telah diambil alih tanpa imbalan yang sesuai.
Badan masyarakat tersebut mungkin telah mengambil pemilikan tersebut
dengan domain istimewa, tetapi pemilikan kadang-kadang terlalu berlebihan atau dipertimbangkan spekulatif atau tidak dipahami sehingga pe-
164
RuYu
beda dari iklim di Negara Bagian Barat. Di daerah kering di Barat, air
sangat penting untuk pengairan, dan jumlah air yang tersedia jauh lebih
sedikit dari jumlah yang diperlukan untuk mengusahakan tanah pertanian. Karena air jauh lebih sedikit dibandingkan tanah yang diairi, masalahnya adalah membagi pencatuan air di mana akan lebih menguntungkan dan penggunaan yang ekonomis. Suatu doktrin diperlukan yang akan
banyak menekankan pada penggunaan yang lebih bermanfaat dan memberikan perlindungan kepada perusahaan berdasarkan pada kelayakan
pengarahan air dan penggunaannya pada tanah, apakah tanah itu berdampingan dengan aliran air atau tidak. Doktrin pendaulat terdahulu
Qtrior appropriation) memenuhi keadaan ini lebih baik daripada doktrin
hak pemilikan tunggal.
Isi dari doktrin pendaulat terdahulu r ini adalah hak eksklusif untuk
membelokkan air dari sumber kalau catu air secara alami tersedia tidak
cukup untuk keperluan semua yang memiliki hak penggunaannya. Hak
yang eksklusif demikian tergantung kepada tanggal efektif pendaulatan,
yang waktunya lebih dulu yang memiliki hak. Kalau volume dalam arus
turun, pintu pembelokan pendaulat tertutup dan sebaliknya prioritasnya.
Kalau volume naik, pintu pembelok terbuka dan sebaliknya untuk pridritas. Prioritas tidak tergantung pada lokasi titik pembelokan. Pendaulat
pertama mungkin berada pada air atas arus atau berada pada mulut arus,
dan pendaulatan kedua merupakan junior dalam segala hal, tanpa memandang di mana titik pembelokannya di sebelah hulu atau hilir dari pembelokan seniornya. Akibatnya, pendaulat terdahulu boleh secara legal
membelokkan air dengan haknya sendiri, ia harus meluangkan cukup air
lewat pintunya untuk secara penuh memenuhi kepeduan semua pendaulat di sebelah hilir yang prioritasnya lebih senior daripada haknya, tidak
tergantung pada berapa keperluan airnya sendiri. Dengan doktrin pendaulat terdahulu, hak air menjadi sebagian dari paket tanah spesifik dan
tidak dapat dihilangkan secara sewenang-wenang tanpa persetujuan Negara Bagian.
Distrik-distrik kendali banjir, drainase dan irigasi dibangun atau mendapat otoritas oleh statuta di beberapa Negara Bagian. Distrik-distrik ini
dalam statusnya ditetapkan sebagai badan pemerintah atau semi pemerintah dan dapat berada dalam batas geografi satu atau lebih wilayah pemerintahan lokal atau propinsi. Batas distrik sering didasarkan pada daerah aliran sungai walaupun distrik irigasi dapat melampa.ui batas-batas
daerah aliran sungai utama di mana menyangkut diversi antar cekungan.
Badan ini sering menjadi sumber informasi seperti rencana drainase master utama, informasi dan kriteria perencanaan. Beberapa statuta membe-
t.
.,1.r1x'k
lla.va
165
rkun kckuasaan tertentu pada distrik yang dapat mempengaruhi draina,ic.ialan raya. Peraturan dan regulasi yang dikeluarkan oleh distrik dapat
r
rncrniliki kekuatan dan pengaruh hukum. Mereka memiliki otoritas untrrk nrengeluarkan izin dan memiliki otoritas perpajakan untuk memperbuiki drainase. Badan-badanjalan raya dapat mendapat hak-hak air derrgan langsung melalui tanah jalan karena hak pendaulatan dianggap sebagai bagian dari paket tanah. Dengan demikian, distrik irigasi dapat
nrcmbayar pungutan air pada badan jalan raya tanpa melihat apakah air
tlipakai atau tidak. Menurut beberapa statuta Negara Bagian, badan jalan raya harus memperoleh izin pembangunan untuk proyek jalan raya
tlalam distrik, dan badan jalan raya ditemui untuk proyek drainase yang
dibangun oleh distrik. Otoritas distrik ini sangat beragam dari satu Negara Bagian ke Negara Bagian yang lain, dan dapat berbeda dari distrik satu ke distrik yang lain. Di Negara Bagian yang distriknya aktif, pengetahuan yang mendalam tentang hukum statuta yang mendasari pekeriaannya sangat disarankan untuk insinyur jalan raya dan insinyur hidrolik . Biasanya, berbagai masalah dapat dihindarkan dengan membuat
inlormasi dari konstruksi jalan raya aEar selalu mendapatkan informasi
tentang aktivitas yang direncanakan.
ki hukum statuta yang berkaitan dengan drainase pertanian. Hukumhukum ini diberikan untuk penetapan perbaikan dan pemeliharaan sistem
selokan.
Insinyur hidrolik harus mempertimbangkan hukum-hukum yang dapat atau tidak dapat mengizinkan air limbah irigasi untuk dibuang ke dalam jalan raya langsung. Pemilik tanah berdekatan berhak untuk membuang air dari tanahnya ke dalam selokan jalan raya Negara Bagian, termasuk keluaran drainase. Dalam keadaan ini, air irigasi berlebihan ha-
rus diperhatikan dalam rencana jalan raya. Hukum dalam masalah ini
berlainan dari Negara Bagian satu ke Negara Bagian lain, dan oleh karena itu, pengetahuan tentang hukum Negara Bagian harus mendahului drainase
raan dan perbaikan kualitas kehidupan. Insinyur hidrolik harus terbiasa dengan statuta ini.
Jenis pencemaran air yang umumnya dibicarakan adalah pencemaran
166
l.
2.
Aliran air dan angkutan endapan di atas dan di bawah proyek sebelum pemasangan fasilitas.
Aliran yang bertambah dari tempat proyek, termasuk jumlah sedimen
(erosi) potensial.
Perubahan hidrolik sebagai akibat pembangunan yang dapat me_
nyebabkan kondisi yang merugikan seperti penyapuan, erosi tebing
arus, dan sebagainya.
4. Perubahan dalam lingkungan arus sebagai akibat pembangunan yang
pengaruhnya merugikan sistem Iingkungan arus.
Di samping tuntutan dari pemilikan pribadi, juga penting untuk diketahui bahwa ada penggunaan air lain yang menguntungkan yang dapat
menyolok, seperti sumber perikanan, rekreasi, estetika, penyaluran air,
3.
dan sebagainya.
A.t:1tck
Ru-yu
167
5.!
l)i.raster Protection Act of 1973) PL 93-234, memberikan sanksi terharlup masyarakat yang ikut serta dalam Program Asuransi Banjir Nasiorrrrl di mana dalam masyarakat yang diperuntukkan oleh Sekretaris Perurrruhan dan Pengembangan Urban sebagai daerah bahaya banjir. Sanksi
rrri tcrdiri atas larangan badan Federal dan yang diawasi Federal, institusi yang disetujui, diasuransikan, atau institusi pinjaman yang diregulasi
rrrrtuk memberikan bantuan dana atau meminjamkan untuk tujuan akuisisi atau pembangunan dalam masyarakat tersebut. Larangan terhadap
pcmberian bantuan ini tidak berlaku terhadap bantuan Federal untuk jaItn raya, tetapi persyaratan penggunaan tanah yang harus diterapkan oleh
rnasyarakat dapat menimbulkan hambatan pada pembangunan jalan raya
tlalam daerah banjir dan jalan banjir tertentu.
Undang-undang Asuransi Banjir Nasional tahun 1968, seperti telah dilrcrbaiki, (42 U.S.C. 400l-4127) mensyaratkan agar masyarakat harus merrerapkan penggunaan tanah dan upaya pengendalian yang memadai untuk menilai asuransi. Kriteria Federal yang dikeluarkan (24 CFR 1909)
untuk melaksanakan provisi ini berisi persyaratan berikut yang dapat mempcngaruhi jalan raya tertentu:
l.
rah itu.
2.
tatacara yang mengatur limpasan maksimum yang diperbolehkan dari daerah yang dikembangkan dengan mensyaratkan bahwa untuk frekuensi badai yang diketahui, laju limpasan setelah pengembangan tidak melebihi
limpasan yang terjadi sebelum pengembangan. Ordonansi ini mengubahkonsep drainase untuk jalan raya saja ke satu pengelolaan air badai. Ordonansi lain tidak berusaha untuk membatasi laju aliran dari daerah yang
baru dikembangkan tetapi berusaha untuk menerapkan pajak ,,permukaan yang tak dapat dilewati (impervious surfoce)" kalau laju aliran terlampaui.
l6tt
6.1
Pembelokan (Diversi)
Diversi (diversion) (pembelokan) merupakan istilah yang sering digunakan dalam menjelaskan hak-hak air dan dalam pendakwaan air. Istilah ini dapat memiliki lebih dari satu arti, tetapi seperti digunakan dalam
hukum, diversi berarti penahanan atau perubahan aliran arus tanpa otorita atau jalan drainase dari kondisi alami aturan atau yang ada. Badan
hukum jalan raya tetap bertanggungjawab untuk membelokkan air dari
jalan air alami; namun, umumnya pengadilan bukan tidak membenarkan perubahan d.rainase di mana air dikeluarkan dari aliran alaminya dan
kemudian dikembalikan ke aliran tanpa kerusakan material untuk membatasi pemilik tanah. Kalau pembelokan diperlukan, pembelian kemudahan drainase di atas tanah yang dirugikan oleh pembelokan akan sangat mengurangi risiko tuntutan.
Para perencana jalan raya sering memilih untuk membuang air permu_
kaan ke dalam aliran air yang paling menguntungkan. Hak ini umumnya
diragukan kalau air tersebut secara aiami bercabang ke aliran tersebut.
Namun, kalau semua.atau sebagian air permukaan telah diberokkan dari
daerah aliran sungai yang satu ke yang lain, setiap pemilik di bawah dapat menuntut dan memperoleh kembali setiap kerusakan langsung yang
dianggap berasal dari pembelokan.
6.2
Keluhan yang umum dibuaj berkenaan dengan jalan raya baru atau yang
diperlebar adalah bahwa diberikan pengumpulan air permukaan yang lebih efisien, dan karena itu aliran puncak di beberapa titik pembuangan
dari jalan raya lebih besar. Suatu jalan raya dapat mengumpulkan dan
menampung air permukaan karena alam dari drainase yang diperlukan
dalam tanah jalan. Pengumpulan air permukaan telah dikenali oleh pengadilan sebagai hal yang secara ekonomi diperlukan sebagai sarana jalan
lluyu
169
rryir. l'cngadilan dari beberapa Negara Bagian telah membuat pembaair demikian didasarkan kepada kewajarannya dan
trrsun pcngumpulan
vlng lebih kecil. Santunan untuk kerusakan pemilikan dapat juga ditutrrp dengan memperoleh kemudahan penampungan atau pengaliran pada
(r.3
Penambahan
Kenaikan puncak aliran atau volume yang disebabkan oleh pemlrangunan sering dinamakan aliran tambahan (augmenting Jlow) dan juflow). Seperti halnya dengan
pcmbelokan (diversi) dan pengumpulan (koleksi), jumlah teftentu penambahan dapat terjadi dari sarana jalan raya. Kenaikan jumlah (volume)
6.4
Hsmbatan
170
ka. Aliran air balik dari jembatan atau gorong-gorong merupakan alasan umum tuntutan karena hambatan (obstruksi). Dasar untuk tuntutan
dapat terjadi kalau kerusakan pada pemilikan pribadi terjadi akibat pembukaan yang tidak cukup dalam tanggul yang melewati aliran air. Dalam
peristiwa jalan raya sejajar dengan arus, tanggul jalan yang menggerogos dataran banjir arus dapat berlaku sebagai hambatan aliran arus dalam dataran banjir. Pemeliharaan yang kurang walaupun pembukaan sudah cukup dapat dianggap sebagai hambatan. Dua aspek legal penting
yang harus dipertimbangkan insinyur hidrolika pada saat mengevaluasi
pengaruh hambatan adalah:
1. Pengadilan telah mengakui bahwa luasnya santunan akibat hambatan
aliran dibatasi oleh jumlah kenaikan kerusakan akibat hambatan.
2. Tidak tergantung pada frekuensilencana dan debit yang digunakan,
badan jalan raya dapat diakui santunannya untuk kerusakan air balik. Dari pandangan legal, penentuan santunan didasarkan pada apakah pembukaan drainase cukup untuk aliran yang secara wajar dapat
menampung pada waktu pembukaan diberikan. Karena definisi santunan dibuat "setelah kejadian" dalam pengadilan hukum, maka sangat penting memilih ukuran pembukaan untuk mengevaluasi potensial kerusakan air untuk pembuangan yang melebihi debit rencana.
Pembahasan lebih lanjut mengenai segi-segi hukum tentang air yang
tcrbendung dimuat dalam Highway Research Record No.. 58, "Legal
Aspect of Back Water from Culverls."
6.5
Erosi pada pemilikan pribadi yang dapat digolongkan ke jalan raya dapat dijadikan alasan suatu tuntutan. Sedimen yang berasal dari jalan raya
dan mengendap di luar tubuh jalan raya dapat pula menjadi sumber tuntutan. Dalam hal ini, penting untuk menetapkan kondisi erosi alami dan
sedimentasi agar dapat menentukan kemungkinan bahwa erosi dan sedimentasi yang diamati telah terjadi pada kondisi alami. Fotografi, laporan
kualitas air dan sebagainya, merupakan dokumentasi yang penting dari
beban endapan yang kemungkinan ada dalam arus akibat erosi yang terjadi dari sumber hulu yang lain. Masalah erosi dan sedimentasi pada
pembangunan dan operasi jalan raya dapat diperkecil dengan perencanaan yang tepat dan pembangunan hal-hal penting dari pengendalian erosi dan sedimen sementara maupun permanen. Hal-hal penting ini dibahas dalam Volume III, Pedoman Drainase Jalan Raya AASHTO, "Pedoman untuk Pengendalian Erosi dan Sedimen dalam Pembangunan Jalan Raya". (AASHTO Highway Droinage Guidelines).
tL
Roya
17 I
r172
7.1
Kutukan Terbrlik
Doktrin tentang kekebalan kedaulatan (sovereign immunity) menyatakan, bahwa Negara bagian berdaulat dan kebal dari pengaduan tindakan
tidak adil. (Lihat seksi 7.4 dan 7.5 di bawah tentang pembahasan santunan tidak adil). Doktrin ini telah dimodifikasi atau dihapuskan di beberapa Negara Bagian, kasus di mana konsekuensi proyek jalan raya di
luar pengadilan berada di luar cakupan akuisi tanah atau kemudahan yang
dipersoalkan, pemilik tanah yang dipengaruhi dapat menuntut badan pemerintah yang terlibat untuk memperoleh kompensasi untuk ketidakadilan dengan cara yang sama dengan penduduk pribadi menuntut penduduk lainnya. Sebaliknya, Negara Bagian yang tidak memodifikasi atau
menghapuskan doktrin kekebalan kedaulatan ini sedemikian sehingga memungkinkan pengaduan ketidakadilan umumnya melindungi penduduk
dalam konstitusi Negara Bagian dengan menetapkan pemilikan pribadi
tidak dapat diambil atau dirusakkan oleh Negara tanpa pembayaran kompensasi yang dikehendaki. Sehubungan dengan
7.2
Amanat
Dalam hal hak statuta dipaksa oleh kerusakan materi pemilik tanah,
biasanya pengadilan memberikan suatu amanat (injunct ioi). Amanat tersebut menyertai badan pemerintah dalam mengambil suatu tindakan atau
7.3
Tuntutan Legislatif
Raya
173
1.4
Dalam keadaan dini pengembangan suatu hukum, pengadilan menjumpai sedapat mungkin, kompensasi harus diberikan ke orang yang menderita karena tindakan orang lain. Ini merupakan asal dari teori santunan
k ctidakadilan. Dalam pelaksanaannya, ketidakadilan, kesalahan sipil, merupakan pelanggaran hak manusia yang dijamin untuk perseorangan oleh
hukum. Orang yang terlibat tindak ketidakadilan kalau ia terganggu orang
lain dalam keamanan, kebebasan, reputasi dan hak milik pribadi. Kalau
pihak yang menderita dapat membuktikan tertuduh benar menyakitinya,
pengadilan mengakui tertuduh bertanggung jawab pada penderitaan pe-
liki dan menggunakan tanah tanpa pelanggaran. Jadi, seseorang yang dengan sengaja mdsuk atau mengakibatkan sesuatu dapat masuk ke hak kilik pribadi tanpa diketahui pemiliknya, secara teknis dapat dikatakan sebagai pelanggaran, tidak tergantung pada apakah merusakkan atau ti
dak merusakkan hak miliknya.
Kasus yang muncul karena ketidaksengajaan sejauh ini merupakan ben-
tuk yang paling umum dari pengaduan ketidakadilan pada saat ini. Halhal yang mendahului pengaduan tidak sengaja adalah:
l. Pungutan yang ada untuk menggunakan pengurusan tepat dan perhatian dalam keadaan tertentu.
2. Tindakan yang kurang pengurusan tepat dan kegiatan yang dapat secara wajar diharapkan dalam suasana tertentu.
3. Hubungan dekat yang wajar antara sebab dan akibat.
4. Tidak ada pembelaan terhadap suatu tindakan.
5. Kerusakan yang disebabkan suatu tindakan.
Agar dapat menahan suatu tindakan, tindakan seseorang harus tidak
sengaja. Hal ini dapat didefinisikan sebagai tindakan yang berada di ba-
114
cher,
L.R.3 H.L.
330).
Kasus Rylands diakui bahwa menyimpan air dalam jumlah yang besar
merupakan kegiatan yang sangat berbahaya dan dari semua pertimbangan,
banyak pengadilan masih mengikuti peraturan yang diberikan dalam kasus Rylands.
Rayo
175
ruk ketidaksengajaan dalam penampilan, kegiatan semau-maunya. Kalau operasi jalan raya yang dimaksudkan, maka pertanyaan sering berrrbah menjadi apakah kegiatan atau keputusan termasuk dalam pembebasan santunan untuk fungsi atau tugas yang semau-maunya.
Pengadilan telah sarna-sama sepakat dalam mengakui bahwa rancangan
kegiatan
iatan raya adalah semau-maunya, karena termasuk di dalamnya
faktordan
kebijakan
perencanaan tingkat tinggi dengan evaluasi berbagai
yang
tidak
keputusan
laktor. Lebih-lebih, kesimpulan ini didukung oleh
langsung berhubungan dengan pembebasan fungsi semau-maunya yang
sekalipun demikian, mengakui bahwa fungsi-fungsi tersebut alamnya semilegislatif dan harus dilindungi dari "sangkaan kedua" oleh pengadilan,
yang tidak berpengalaman dalam pengambilan keputusan demikian. Statuta kekebalan rancangan menundukkan upaya kelanjutan oleh pembuat
undang-undang untuk mengebalkan badan dan pegawai pemerintahan dari
santunan yang muncul dari ketidaksengajaan atau kesalahan dalam rencana atau rancangan hal yang sama sepantasnya disetujui dengan stan-
rancangan:
1. Di mana persetujuan rencana atau rancangan sembarangan, tidak wa-
2.
4.
akan tidak kebal dari santunan ketidakadilan oleh sebab pembebasan fungsi sembarangan, terutama kalau pembangunan menyeleweng dari rencana atau rancanlan yang telah disetujui, atau ada ketidaksengajaan dalam melaksanakan rencana dan rancangan, seperti dengan menambahkan hal yang tidak disinggung dalam fase perencanaan. Ketidaksengajaan
r
176
,,1,s1ttk
pembangunan mungkin kebal apabila rencana atau rancangan ditentukan secara terperinci bagaimana suatu hal harus diselesaikan.
Pemeliharaan yang tidak sengaja paling sedikit mendapat kekebalan
santunan. Pengadilan cenderung untuk mempertimbangkan tahap operasi jalan raya ini dengan memasukkan fungsi rumahtangga rutin yang
diperlukan dalam penampilan administrasi pemerintahan sehari-hari. pemeliharaan jalan raya dilatih pada tingkat operasi, dan walaupun dalam
beberapa hal timbul tindakan semaunya, keputusan yang semau-maunya
yang dilakukan bukan merupakan orientasi kebijakan.
Kesimpulan ini didasarkan pada kasus-kasus jalan raya yang ada yang
kaitannya maupun kasus-kasus yang ada dalam bidang yang bersangkutan.
Walaupun demikian, ada kekecualian untuk semua peraturan, dan jawaban untuk setiap situasi tergantung pada penggunaan prinsip-prinsip legal
pada kenyataan dari masing-masing kasus (National cooperative Highway Research Program, Digest 80, September, l9Z5).
l.
t.l
Insinyur hidrolik harus sejak dini ikut serta dalam proses perencanaan
seperti diterangkan dalam volume I Pedoman Drainase Jalan Raya
AASHTO, "Pedoman untuk Pertimbangan Hidroli k dalam perencanaan
dan Lokasi Jalan Raya". Seringkali masalah legal yang dikembangkan
setelah proyek dibangun dapat dilacak ke tahap yang sangat dini dalam
tahap perencanium proyek. Hal ini termasuk santunan sebagai akibat perjanjian yang dibuat selama negosiasi tanah jalan berlangsung. santunan
ini dapat dihindarkan dengan melengkapi negosiasi tanah jalan dengan
informasi akurat mengenai kondisi drainase di daerah tersebut.
Banyak tuntutan drainase dapat dihindari kalau kerusakan pada pemiIik harta lain telah diperkirakan dan dipertimbangkan dalam negosiasi
tanah jalan. Hal ini merupakan alasan penting untuk mengikutsertakan
.
lj'l
i.2
Pertlmbangan Rancangan
t.2.1
Dokumentasi
Pedoman Drainase Jalan Raya lain menekankan pentingnya pengumpulan informasi pengambilan keputusan dan dokumentasi rekayasa dari
file untuk penggunaan rekayasa di masa datang. Dokumentasi dari kondisi sebelumnya juga berguna dalam semua tuntutan drainase. Dokumentasi ini harus mencakup fotografi udaru(aerial) dan foto darat, yang diambil selama musim basah, pernyataan penduduk setempat mengenai kondisi drainase yang kurang baik, perhitungan rencana drainase, dan rekaman tertulis tentang pengambilan keputusan. Kadang-kadang, jalan raya
terletak dalam daerah di mana masalah drainase sudah ada. Sumur yang
terletak dekat dengan bangunan yang direncanakan harus dicek dan dievaluasi turbiditasnya, rasa, bau, jumlah bakteri, garam, luluh (yield) dan
surut muka air (drawdown), dan sejarahnya. Informasi ini dapat digunakan untuk membuktikan kebenaran atau mengevaluasi tuntutan yang dibuat mengenai terhentinya aliran bawah tanah atau kontaminasi oleh sedimen, garam, atau aliran permukaan. Tuntutan dan/atau peradilan dapat disebabkan oleh kenyataan bahwa jalan raya terletak di suatu dae-
lTti
t.2.2
Santunan Insinyur
Pendahuluan dari pedoman ini menunjukkan bahwa hukum air Amerika Serikat sedemikian kacaunya sehingia amat sulit bagi pengacara untuk mencari penyelesaian mengenai suatu masalah. Di sebagian-besar daerah, hukum air tidak hitam.,atau putih, tetapi kenyataannya kelabu, dan
Ru.yu
17r)
rrlrli.
llcberapa insinyur yang belum berpengalaman dengan sidang pengadiluntuk menghindari keikutsertaannya, terutama kalau merryangkut sebagai saksi. Insinyur hidrolik tidak boleh terlalu pendiam
virng dapat menghambatnya memperoleh pengalaman dalam bidang yang
lrcrkaitan dengan pekerjaan penting ini. Sungguh, pemunculan sebagai
ruksi ahli harus dianggap sebagai salah satu tanggung jawab dari kedutlukannya. Keuntungan profesional akan diperoleh dalam pengalaman dalrrnr menangani masalah drainase di pengadilan dan badan akan memperolch keuntungan bahwa pengetahuan yang diperoleh akan diterapkan dalam rencana selanjutnya.
rur ccnderung
t.4
Kesaksian Rekayasa
titik-titik kesaksian.
Dalam hal yang menyangkut pengambilan atau kerusakan pemilikan penduduk pribadi, posisi badan jalan raya harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga bisa dibela dalam suratkabar, maupun di pengadilan. Dalam badan jalan raya biasanya akan menguntungkan kalau gambaran jelas dari
situasi tempat ditunjukkan. Hakim sering mengunjungi tempat pengaduan
kerusakan, tetapi kadang-kadang hal ini terjadi setelah semua kesaksian
sebagainya yang akan menolong memberi gambaran
diutarakan.
t.3
Juga menjadi tanggung jawab insinyur untuk mengenali beberapa kesaksian yang akan menolong persiapan kasus. Insinyur dapat menolong
mencari dan mengenali saksi-saksi yang dapat menolong membuktikan
F-
IttO
kemungkinan kesaksian dari saksi potensial dan dalam beberapa hal, akan
mengenali kelemahan teknis dari kasus penuntut.
E.5
Negosiasi
t.6
Insinyur hidrolik harus menerima tanggung jawab dalam memberikan kesaksian ahli dalam pengadilan drainase jalan raya. Tugas saksi biasanya memerlukan waktu lebih banyak dalam ruang persidangan. Banyak
jumlah jam diperlukan sebelum pemunculannya di pengadilan dalam
konsultasi dengan penasehat legal, mempersiapkan petunjuk-petunjuk dan
melakukan penyelidikan untuk menetapkan kesaksian. waktu yang diperlukan untuk sidang pengadilan sering tidak dapat diramalkan dan insinyur akan sering mendapat kesulitan untuk mengkoordinasikan waktu
yang diperlukan untuk tanggung jawab yang lain. penundaan, kelanjutan
sering terjadi. Insinyur tidak perlu diharapkan untuk meninggalkan tanggung jawab yang lain untuk menanti sidang pengadilan yang lama. Jad_
wal sidang ditetapkan oleh pengadilan setelah berkonsultasi dengan ke-
,,1l:1x'k
Ruyu ltil
rrs dipcrsiapkan dengan hati-hati walaupun tidak diujicobakan. "Memainkun tclinga" oleh saksi ahli dalam sidang yang mengikutsertakan teknik
lckayasa tidak disarankan. Penasehat legal harus dinasehatkan dalam
rrspck rencana drainase yang tidak menguntungkan kasus Negara Bagian,
maupun yang menguntungkan. Petunjuk yang jelas, lebih besar yang
rncnggambarkan titik-titik utama testimoni sangat membantu pengertian
pcngadilan tentang kejadian.
r
l.
Katakan yang benar. Tidak ada lain yang penting seperti hal ini. Kalau anda mencoba untuk mewarnai, memberi bayangan atau mengubah testimoni anda untuk membantu pihak anda, anda akan menjumpai kesulitan. Betapapun pandainya seorang ahli hukum berada
Calam ujian silang, ia tidak pernah akan mengacaukan anda atau me-
2.
dua pengacara, dan sering tergantung pada adanya saksi. penggun* yurrg
baik dari waktu seorang insinyur dapat diatur dengan konsultasi penase-
3.
4.
Jangan kehilangan kesabaran: Kalau kehilangan kesabaran anda kehilangan akal. Kalau seorang saksi menjadi demikian berprasangka
dalam kepentingan satu pihak sehingga ia kehilangan kesabarannya,
sehingga fakta yang tidak menguntungkan Negara Bagian akan terhapus. Ia menempatkan dirinya pada keuntungan penguji silang dan
menjadikannya tidak berguna pada Negara Bagian. Jaksa dan hakim tidak tertarik pada testimoni yang berprasangka. Mereka hanya
tertarik pada fakta. Tetaplah sabar dan anda sebagai saksi akan
menyenangkan.
Jangan takut pada ahli hukum! Kalau anda berikan informasi anda
dengan sopan, maka tidak ada pertanyaan yang diberikan oleh ahli
hukum yang mengakibatkan anda dalam kesulitan. Hanya kalau anda "menyilang anda sendiri" maka hakim dapat menunjukkan bahwa testimoni anda salah.
Berbicaralah yang jelas. Tidak ada yang lebih menyenangkan bagi
pengadilan, hakim dan jaksa, kalau saksi menolak untuk berbicara
cukup keras agar dapat didengar. Suara yang lemah bukan saja mengurangi nilai testimoni anda, tetapi juga mengarah ke dugaan hakim
dan jaksa bahwa anda tidak menguasai apa yang anda katakan. Setiap orang dalam sidang pengadilan mempunyai hak untuk me-
F'
llt2
A.s1x'k
Rayu
lU3
Suasana mungkin mencapai keadaan di mana insinyur dihadapkan patlu permintaan, Iisan atau tertulis, oleh pihak lawan untuk file dokumen
rlurr/atau untuk menafsirkan data, perhitungan rencana, dan sebagainya.
llagaimanapun juga, insinyur tidak harus mengabulkan permintaan tanpl sebelumnya berkonsultasi dengan penasehat legal badan jalan raya.
Kllau penasehat legal menyetujui permintaan penuntut itu untuk file datl, ia biasanya memerintahkan insinyur untuk tidak memberikan penafsiran atau penjelasan dokumen tersebut pada pihak penuntut.
kesaksian
adalah apa yang anda pribadi tahu. Jarang apa yang dikatakan orang
lain pada anda dapat dikatakan di kasus ini. Apa yang anda TAHU
8.
adalah penting, apa yang anda pIKIR tidak penting kecuali kalau
memberikan pendapat dan jawaban penilaian pada fakta di mana
tanggapan anda harus bermutu sesuai pengalaman anda.
Jangan takut! Tidak ada alasan untuk takut dikatakan sebagai saksi. Untuk memulai, hakim selalu berlaku hati-hati dan jaksa ada di
sana untuk meyakinkan bahwa anda diperkenankan untuk menceritakan pengalaman anda sehubungan dengan peraturan dan kesaksian.
Apabila anda takut pada waktu anda memberikan testimoni, pikiran
anda tidak jernih dan mungkin anda tidak bisa mengatakan apa yang
9. Apabila
ll.7
l.
Drables, Carroll J. W. dan Jones,Benjamin A. Jr., University of lllinois Experiment Station, Circular Number 76. Urbana, Illinois, "Illinois Highway and Agricultural Laws", 1963 fiuga ringkasan ini dalam Highway Research Record No. 58).
2.. McCullough, C. B. dan McCullough, J.R., "The Engineer at Law,
Vol. Two", Oregon State Highway Department, State Printing Department, Salem, Oregon, 1945.
3. Connor, Edward Jr., "What the Designer Should Know About the
Legalities of Diverting the Flow of Waters", Makalah Department
of Public Works, State of California, Sacramento, California, 1965.
4. Randall, Charles H. Jr., "Problems of Water Law Concerning the
South Carolina Highway Department", South Carolina Highway De-
5. Thomson,
1959.
8.
Mclellan, O. W., Jr., dan Fox, Victor. "Legal Aspects and Guideli-
to Drainage of Surface Waters", Research Report; Kentucky Department of Transportation, Bureau of Highways, Frankfort, Kentucky, 1970.
9. Iowa State Bar Association, "Pointer on How to Act When a Witness", The Iowa State Bar Association, Des Moines, Iowa.
nes Pertaining
{
Itl4
10.
u.
IR 2, Juni,
14. American
421
1972.
Halaman
45s.
15. National Cooperative Highway Research Program, Digest 80, September, 1975.
ACT OF GOD
UNDANG-UNDANG TUHAN. Dalam hukum, tindakan kekuatan alami yang langsung, mendadak atau yang tidak dapat
dielakkan, yang tidak dapat diramalkan dan dicegah.
AUGMENTATION : PENAMBAHAN. Tambahan air ke arus, terutama untuk memenuhi mutu air atau keperluan ikan dan satwa liar.
AUGMENTED FLOW : ALIRAN TAMBAHAN. Volume air bertambah yang masuk ke saluran, atau lewat terbuang ke tanah, dari pembelokan (diversi) aliran atau air permukaan dari arus lain atau daerah aliran sungai lain; atau dari air yang ditampung atau dikumpulkan di sebelah hulu dan dilepaskan setelah digunakan.
BACKWATER = AIR BALIK. Badan dari air yang relatif tenang dalam daerah yang terhampar rendah dan mempunyai masukan ke badan
utama air. Air yang sementara naik di atas tingkat normal oleh hambatan saluran arus alami atau buatan atau halangan daerah banjir.
CIVIL ACTION = TINDAKAN SIPIL. Tindakan yang menyebabkan
keadaan yang harus dipecahkan dengan hukum sipil, yang dibedakan dari
hukum kriminal, dan/atau dibuat untuk menetapkan atau mendapatkan
,,ls1x,k
llukutn
Druinu:se .lulun
Ruya
185
lruk pribadi dan hak sipil, atau ganti rugi kerusakan; tindakan
kctidakadilan.
('IVIL LAW
rlitctapkan secara nasi.onal, negara atau persemakmuran berkhasiat untuk mereka sendiri; pembagian hukum yang mengatur hal-hal yang bersifat pribadi, seperti dibedakan dari hukum-hukum yang mengatur halhal menyangkut kriminal, politik atau militer.
Hukum sipil yang mengenai pengelolaan air yang terjadi alami menetapkan hak-hak atau kemudahan-kemudahan, yang meringankan atau
rrrcnghalangi, dari pemilik tunggal (riparian) secara individu dan dibantling dengan yang lain; diarahkan pada penggunaan sama dan kelestarian
tlan kontinuitas kondisi drainase alami.
(lMl- LAW RULE = PERATURAN HUKUM SIPIL. Suatu peraturan
hukum yang ditujukan untuk pembuangan air drainase, yang dibawahrrya pemilik tanah lebih tinggi mempunyai hak atau kemudian untuk mem-
buang air surplus atau kelebihan dari tanahnya ke tanah lebih bawah, tan-
COLLATERAL, COLLATERAL CHANNELS : KOLATERAL, SALURAN KOLATERAL. Berdampingan, dari sumber yang snma, serupa
tetapi alamnya lebih rendah. Saluran sekunder dari arus.
COMMON ENEMY DOCTRINE OR RULE : DOKTRIN ATAU PERATURAN MUSUH BERSAMA. Peraturan hukum umum yang dikenal oleh beberapa Negara Bagian, mengenai pembuangan air permukaan
surplus atau berlebihan yang diakui bahwa air demikian merupakan "musuh bersama" dan oleh karena itu pemilik tanah mempunyai hak untuk
melindungi tanahnya dari air yang datang dari tanah lebih tinggi. Dengan
peraturan ini, air permukaan dianggap sebagai musuh bersama yang tiap
pemiliknya dapat berjuang menurut pendapatnya paling baik dan tanpa
memperdulikan kerusakan yang diakibatkan pada yang lain.
COMMON LAW : HIJKIJM UMUM. Dibedakan dari hukum "Romal'
atau "Sipil", tubuh dari hukum tidak tertulis, terutama dari tnggris; didasarkan pada penggunaan dan kebiasaan berlangsung lama keputusan
dan perintah (decree) pengadilan yang mengenali, memperkuat dan memaksakan penggunaan dan kebiasaan demikian.
COMMON LAlll RULES : PERATURAN HUKUM UMUM. Prinsip-
ltvt
Tirrur
?. A. lt94 , rr.r
186
EC,SYSTEM = EKoSISTEM =
LINGKUNGAN. organis-
ait.tuiui.
Kekesatuan eko-
pemiliknya.
FEDERAL COMMON
Raya
ltiT
pribadi.
NATURAL DRAINAGE RULE : PERATURAN DRAINASE ALAMI. Petunjuk dalam hukum sipil mengenai pengelolaan dan penggunaan
air yang terjadi alami, berdasarkan pada kelestarian dan kelanjutan sistem drainase alami dan kondisi limpasan.
NATURAL WATER COURSE = ALIRAN AIR ALAMI. Aliran air permukaan atau bawah tanah yang dibangun oleh benda atau kondisi alami.
PEAK DISCHARGE : DEBIT PUNCAK. Laju aliran maksimum sementara untuk kejadian banjir yang diketahui.
PERCOLATING WATERS : AIR REMBESAN. Adalah air yang lewat tanah di sebelah bawah permukaan bumi tanpa saluran yang pasti,
dan tidak membentuk bagian dari badan atau aliran dari aliran air permukaan atau subbawah tanah. Mereka dapat merupakan air hujan yang
meresap atau salju yang mencair, atau air yang telah meresap lewat tebing atau alas arus menuju suatu jarak di mana kehilangan sifatnya sebagai aliran air.
9d*
peng_
Itltl
REGULATIONS
RIPARIAN PROPRIETOR: pRopRIEToR RIPARIAN. pemilik tanah, umumnya terikat pada arus air, yang mempunyai sifat-sifat bermutu pada tanah yang segaris dengan arus dan hak istimewa yang me_
nyertainya oleh hukum.
RIPARIAN RIGHTS : HAK PEMILIKAN TUNGGAL (RIPARIAN).
Hak dari pemilik tanah sepanjang aliran air, yang berhubungan dengan
air, penggunaannya, pemilikan tanah di bawah arus, pertambahan dan
sebagainya.
Hak legal dari pemilik untuk menggunakan air dalam tanah pemilikan
tunggalnya (riparian) yang berasal dari hukum umum, yang memperke_
nankannya untuk meminta bahwa air mencapai tanahnya ,tidak 6erturang jumlahnya dan tidak terpengaruh mutunya" kecuali untuk penggunaan rumah tangga yang kecil.
RIPARIAN WATER = AIR PEMILIK TUNGGAL (RIPARIAN). AiT
yang berada di bawah garis tertinggi aliran normal dari sungai
atau arus,
yang berbeda dari air banjir.
RULE : PERATURAN. pedoman yang ditetapkan untuk bertindak.
Suatu peraturan tidak dipaksakan secara otoritas, tetapi umumnya diamati
.'l.t1x,k
Ruyu
lU9
rlnlunr hal keteraturan, kesamarataan dan sebagainya. Suatu perintah forrrull, nrcnurut keputusan pengadilan. Peraturan itu meliputi bagian besar
awal
rlirn terpisah dalam bentuk brosur dari statuta untuk pengundangan, se-
llukum yang ditetapkan oleh badan legislatif dan diutarakan dalam dokrrmen resmi. Dalam penggunaannya yang khusus, hukum mempunyai
rrrti perintah dan pemaksaan oleh otoritas yang memerintah.
,\'I'ATUTORY LIABILITI = SANTUNAN STATUTA. Santunan bertllsarkan undang-undang legislatif yang dibedakan dari santunan yang
tlidasarkan pada persetujuan kontrak antara beberapa pihak.
:;URFACE WATER COURSE. NATURAL WATER-WAT : ALIRAN
AIR PERMUKAAN, JALAN-AIR ALAMI. Saluran atau saluran-saluran
lrus utama, kalau arusnya rumit, dan saluran-saluran alaminya dan saluran biasanya.
:;URFACE WATERS = AIR PERMUKAAN. Air yang berasal dari hujan atau salju atau dari sumber yang berdifusi di permukaan tanah tanpa
rnengikuti aliran atau saluran tertentu, yang dibedakan dari air dalam arus
nlami, danau atau kolam, dan tidak membentuk atau terkumpul ke dalam badan air yang lebih pasti bentuknya dibandingkan kolam atau rawa. Air banjir dari sungai dapat juga dianggap sebagai air permukaan
kalau air itu terpisah dari arus utamanya atau meninggalkan terus dan
tersebar di atas permukaan atau tanah yang lebih rendah.
.TORT,
UNDERGROUND WATERCOURSE = ALIRAN AIR BAWAH TANAH. Bentukan geologi yang berisi air yang mengalir dalam saluran yang
diketahui dan tertentu. Hak atas air dalam aliran bawah tanah di kebanyakan Negara Bagian serupa dengan hak ddam aliran air permukaan.
WATERCOIJRSE : ALIRAN AIR. Suatu saluran di mana aliran air
ry
l9O
BAB VI
DuJtur
DAFTAR ISI
/
1.0
2.0
3.0
PENDAHULUAN
l9s
3.1
197
198
199
199
3.2
4.O
5.0
6.0
Penggerogosan Longitudinal
Penggerogosan Transversal
208
208
220
221
224
HIDROLOGI
224
221
6.1
6.2
6.3
224
225
227
8.1.2 Modifikasi
Sa-
229
229
229
IO.O
Ruas
Pemindahan
246
250
250
25i
252
252
255
9.1
9.2
9.3
207
SURVEI
24t
8.2 Modifikasi
9.0
233
237
241
242
243
244
20t
202
203
203
204
231
232
Arus Lurus
'7 .l .1.2 Arus Bersilang
7 .1.1.3 Arus Berbelok-Belok
7.1.2 Arus Gradasi atau Arus Tenang
7 .1 .3 Tanggapan Sistem Arus
7.2 Saluran Tanpa Lumpur
8.1
2U
230
238
239
200
201
Lokasi
3.2.1
3.2.2
196
l9.l
MORFOLOGI ARUS
Arus Alluvial
7 .l .l Jenis Arus
7.1
7.l.l.l
196
Perencanaan
3.l.l.l
Tunggal
l:;i
Pertimbangan Stabilisasi
Pemilihan Upaya Perlindungan
Lapis-Lindung
0.4
Superelevasi
I Aliran
Superkritis
10.4.2 Aliran Subkritis
I 0.5 Terjunan dan Selokan Terbuka
I 0. 6 Konstruksi Kendali Cradasi
I 0. 7 Transisi
10.7. I Transisi Aliran Superkritis
10.7.2 Transisi Aliran Subkritis
I 0. 8 Percabangan
I 0.9 Bengkokan dan Lengkungan
10.4.
256
2s8
2s8
260
260
261
261
263
264
264
264
26s
266
266
266
267
268
194
I I.O
,
,
l)u./'tur lsi
PERTIMBANGAN KONSTRUKSI
I I . I Penyelidikan Subpermukaan
I I . 2 Penulangan untuk Batas Keras
I I .3 Caya Apung dan Gaya Susut
I I .4 Pengendalian Rembesan Selimut Saringan
269
269
269
270
270
-,, PEMBANGUNAN
272
PEMELIHARAAN
I 3. I Pemeliharaan Selama Periode Kontrak
I 3 .2 Pertimbangan Pemeliharaan Kaitan Hidrolik
273
273
273
274
275
I.0 PIiNDAHULUAN
Srratu saluran terbuka adalah suatu pemindahan di mana air mengalir
tlcngan permukaan bebas dan dapat bersifat alami atau buatan manusia.
Arrrs alami biasanya terdiri dari saluran aliran normal atau aliran rendah
rl;rrr clataran banjir berdekatan. Untuk tujuan pedoman ini, istilah saluran
tlistribusi aliran dan kecepatan, stabilitas lateral dan horizontal dari saItrran, rezim arus, risiko banjir, dan reaksi potensial dari arus pada perrrbahan variabel seperti jenis, bentuk, lokasi dan upaya pengendalian sapuan konstruksi.
Proses rancangan hidrolik untuk saluran terbuka terdiri dari penetapan
kriteria, pengembangan dan evaluasi alternatif, dan pemilihan alternatif
tcrbaik untuk memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Investasi modal
tlan kemungkinan biaya di masa datang termasuk pemeliharaan dan
kerusakan banjir pada pemilikan, persyaratan layanan lalu-lintas, arus
tlan lingkungan dataran banjir harus dipertimbangkan dalam proses. Rincian di mana risiko dipertimbangkan harus sesuai dengan bahaya banjir
tli tempat tersebut, ekonomi dan praktek rekayasa sekarang.
r196
saluran terbuka dibahas, prosiding dari pertimbangan hidrolik direncanakan dan lokasi Iewat penelitian yang diperlukan untuk rancangan dan
Kriteria merupakan standar dengan apa hal penting dari proyek dinilai
untuf dapat diterima. Kriteria untuk saluran terbuka adalah pertimbangan
hidrolik, lingkungan dan legal yang mencerminkan keunikan dan persyaratan individu tiap lokasi. Kriteria perencanaan harus mencakup perti{nbangan karakteristik arus yang ada dalam kisaran besarnya banjir,
kelas dan jenis sarana jalan raya yang termasuk dan tingkat layanan yang
harus dijaga, dan juga pertimbangan lingkungan seperti habitat ikan dan
satwa liar.
197
I rrhirrr sclanra taltap perencanaan karena jenis dan biaya sarana drainaSe
Lrkrrsi pengembangan.
.1.I l)erencanaan
lp,rrruh alternatif lokasi yang ada pada sistem arus. Analisis batas alterlirt il dapat menampilkan kemungkinan mengurangi biaya pembangunan,
pprensial kerusakan banjir, masalah pemeliharaan dan akibat lingkungan
virrrg merugikan.
lnformasi terperinci dan data survei sering tidak tersedia untuk studi
lriclrolik yang mendalam selama fase perencanaan; namun, ada kerrrungkinan untuk meyakinkan persyaratan dasar dan akibat-akibat
lokasi atau batas-batas tertentu dan keuntungan relatifdari alternatif. Peta
rgpografi, fotografi udara, data pengukuran arus, peta delineasi dataran
lxrnjir dan pengetahuan umum daerah teisebut akan sering memberikan
landasan untuk evaluasi awal dari alternatif.
Standar kualitas air dan karakteristik arus, seperti dasar yang berpinrlah, debit sampah berat selama banjir, tebing yang tererosi keras serta
sumber ikan dan satwa liar, juga merupakan faktor yang harus dimasukkun selama fase perencanaan. Pemasukan data ini mungkin memerlukan
upaya kerjasama kantor dan insinyur lapangan dan juga dengan lainnya
vang berpengalaman dengan proyek serupa atau pakar khusus dalam
tridang tertentu.
E+"
198
badan dengan kepakaran khusus, seperti dalam batas dan klasifikasi tanah
basah, juga harus dikonsultasikan sebagai informasi awal yang dapat
mem-
kegiatan yang dapat berpengaruh pada perencanaan dan rokasi jalan raya.
199
)ist
rik-Distrik Perencanaan
I)cnduduk Pribadi
lndustri Pribadi
kompak, Komisi, Komite dan Otoritas Daerah Sungai
Iladan-Badan Perlindungan Lingkungan Negara Bagian
lladan-Badan Pengelolaan Zona Pantai Negara Bagian
208 Badan-Badan Perencanaan Negara Bagian dan Regional
Badan-Badan Ikan dan Ikan Liar Negara Bagian
Badan-Badan Pengelolaan Dataran Banjir Negara Bagian
Badan-Badan Sumber Daya Air Negara
Bagian Jawatan Pelestarian Tanah (Soil Conservstion Service)
Otoritas Lembah Tennessee (Tennessee Valley Authority)
Korps Insinyur Amerika Serikat
Pengawas Pantai Amerika Serikat
Survei Geologi Amerika Serikat
Distrik Daerah Aliran Sungai
Keuntungan koordinasi dini dengan badan-badan ini dibahas dalam
seksi berikut.
200
nya yang melampaui kondisi aliran alami yang tanpa kendali atau dari
pembuangan yang terputus-putus sebagai akibat fluktuasi yang terlalu
besar dari tingkat, distribusi kecepatan dan aliran. Dengan menahan beban
sedimen arus dalam waduk dapat mengakibatkan kondisi ,'sapuan air bersih" di sebelah hilir waduk, yang membahayakan sifat-sifat dan jalanraya dalam kawasan arus.
Modifikasi saluran atau penggerogosan jalan raya pada dataran banjir
dapat mempengaruhi kurang memadainya sarana pengendalian banjir.
Upaya-upaya pengendalian banjir dan, dalam hal waduk, operasi pe_
nyimpanan untuk pengendalian banjir akan mempengaruhi keputusan
mengenai lokasi dan rancangan jalan raya. Karena itu, koordinasi antar
badan sangat penting untuk pengembangan rasional dari perencanaan
jalan raya.
pada dukungan Federal dari proyek jalan raya. penekanan yang lebih besar
pada pengelolaan daratan banjir menyebabkan publikasi berbagai macam
\ru(li inli)rmasi dataran banjir oleh Korps Insinyur, Soil Conservation Serr rt c
t[ul lain-lain yang dapat membantu identifikasi dan menilai mutu per-
rirrgkat ketelitian berubah dengan fase pengembangan dan tingkat penrcrinciannya. Badan jalan raya harus melakukan studi terpisah untuk
r r
rcrrr
1.1.4 Pelestarian
Untuk sekian tahun, insinyur jalan raya sudah percaya akan perlunya
pclestarian kondisi lingkungan alami. Prinsip yang sama ada dalam
Kendali erosi dan pelumpuran, mutu air dan estetika merupakan tugas
Irtama insinyur jalan raya dan kaum pelestarian alam (conservationist).
L.lpaya kerjasama dari kedua kepentingan tersebut perlu dalam t-ase peren-
proyek selesai.
3.1.1.5 Ikan dan Satwa Liar
Pedoman ini tidak termasuk pembahasan terperinci mengenai pertimbangan lingkungan dalam lokasi dan rancangan saluran tetapi akan terbatas pada lingkup luai pertimbangan yang saling berkaitan. Pedoman
jalan raya lain akan mengarahkan pengaruh jalan raya pada mutu air dan
ekosistem akuatik. Subkomite Jalan-raya AASHTO tentang Perencanaan,
dan Panitia Kerja Perencanaan Lingkungan (The AASHTO Highway Sub-
r
202
pelestarian (2).
Disarankan untuk mencari nasehat pada pakar biologi ikan dan satwa
liar dalam fase perencanaan dan lokasi sedangkan habitat dan ekosistem
untuk daerah banjir, dan ekosistem akuatik dalam arus yang dipertimbangkan. Dalam mempelajari lokasi dan perencanaan alternatif, koordinasi dini diperlukan untuk menentukan hal-hal yang menonjol daram
persoalan ini oleh orang yang tertarik ikan dan satwa liar.
Apabila upaya pelunakan dan restorasi habitat diperlukan, suatu tim
yang mengikutsertakan ahli biologi dan insinyur hidrolik yang paling baik
melayani kepentingan masyarakat dalam pelestarian sumber daya ikan
dan satwa liar dan dalam memberikan layanan masyarakat yang cemas
karena proyek jalan raya.
3.1.1.6 Irigasi
Pembangunan jalan raya yang memerlukan relokasi dan modifikasi
sarana irigasi akan memerlukan koordinasi dan kerjasama dengan pemilik
dan operator sarana tersebut. Perencanaan, persyaratan aliran, prosedur
operasional, hak atas air, persyaratan penyimpanan dan hak penggunaan
3.f.1.7 Perizinan
Permohonan izin dan persetujuan oleh badan Federal, Negara Bagian
dan lokal yang mempunyai otoritas mengatur pada arus harus diprogram
sedini proses perkembangan proyek.
Jumlah izin Federal dan Negara Bagian yang makin banyak diperlukan
ZO3
lrrrlusan aliran dan standar kualitas air yang ditetapkan sesuai dengan Seksi
ilanyak badan Negara Bagian dan lokal mempunyai otoritas statuta untrrk rncngeluarkan izin atau menyetujui rencana pembangunan untuk
rrrirksud pengendalian erosi dan sedimentasi, pengelolaan daerah banjir,
l,cnggunaan sumber daya alam, proteksi lingkungan dan pengelolaanzona
pittttai.
.1.
Koordinasi dengan badan sumber daya air lokal, Negara Bagian dan
lrcderal dapat menampilkan peluang untuk proyek kerjasama. Proyek
rlirencanakan baik oleh badan jalan raya atau badan kerjasama dapat
rlircncanakan dan dibangun untuk tujuan yang saling menguntungkan dan
ckonomis.
Pada waktu mempelajari kemungkinan suatu proyek kerjasama, pertirnbangan berikut harus mendapat tinjauan kritis dan persetujuan anlara yang bekerjasama harus mendokumenkan butir-butir berikut:
l. Pertanggungan (sebelum dan sesudah pembangunan )
2. Jadwal proyek
3. Kriteria perencanaan yang dapat diterima kedua pihak
4. Rancangan, spesifikasi dan tanggung jawab pembangunan
5. Perimbangan rekayasa, biaya-biaya tanah jalan dan pembangunan
6. Pengendalian dan penerimaan pembangunan
7. Tanggung jawab pemeliharaan dan operasi
8. Tersedianya dana dan badan kerjasama atau kesatuan.
Banyak proyek sumber daya air dan juga proyek jalan raya dirancang
atau diotorisasikan untuk beberapa tahun sebelum biaya pembangunan
tersedia dan pekerjaan sebenarnya mulai. Insinyur jalan raya harus menunjukkan alternatif (l) pembiayaan bersama dengan badan sumber daya air,
apabila penjadwalan dapat diselesaikan dengan kepuasan bersama dan
pendanaan dijamin; (2) membangun proyek jalan raya tanpa mempertimbangkan proyek sumber daya air apabila penjadwalam yang saling
dapat memuaskan tidak dapat disepakati, dengan kemungkinan bahwa
penyesuaian dikemudian hari akan diperlukan, atau (3) memilih lokasi
atau rancangan alternatif, kalau dipandang praktis, yang tidak akan
dipengaruhi oleh penyelesaian atau penundaan proyek sumber daya air
yang direncanakan.
3.2 Lokasi
Pemilihan lokasi jalan raya alternatif merupakan langkah pertama
dalam pembangunan jalan raya. Pertimbangan hidrolik harus dimasukkan dalam faktor-faktor yang dipertimbangkan selama evaluasi alternatif.
F
204
Studi awal persyaratan drainase diperlukan untuk memperkecil dan meringankan masalah drainase pada lokasi yang telah dipilih. Rincian studi
banjir besar.
Kerusakan yang berkaitan dengan lokasi paralel paling besar pada lembah sempit atau bentuk-V dengan gradien yang curam. pada tingkat ban-
'lerbuka
205
lir , arus mencakup semua atau sebagian besar bagian lembah. Lokasi
tllrlarn lembah berbentuk-U dengan teras lebar di atas saluran mungkin
rrrrran dari banjir kecuali selama banjir yang jarang dan tidak sering teriirrli. Lokasi lembah yang terakhir biasanya diikuti arus dengan lumpur
lulluvium) dan masalahnya dapat membesar dari arah luar dan berpinrlalr ke hilir dari bengkokan, dari saluran aggradasi atau degradasi, dan
lxrda kuala-kuala.
Gambar I menunjukkan tiga jenis u'mum penggerogosan longitudinal.
I-okasi sejajar dapat digolongkan menurut jarak saluran utama dari
suluran buangan, jadi (A) penggerogosan daerah banjir, (B) penggerogosan arus (bagian timbunan), atau (C) penggerogosan saluran (bagian
galian dan timbunan).
. Y
--*J-'.
- --*
TINGKAT BANJIR
.,
TIMBUNAN BONGKAHAN
MODIFIKASI
SALURAN
Lokasi jalan sejajar ke saluran alluvial dapat dipersulit oleh tebing arus
yang tererosi kecepatan serta konsentrasi aliran dekat dengan jalan.
Semua atau sebagian garis batas jalan raya dapat sangat jauh dari arus
dan ternyata aman (Gambar I A), tetapi tidak adanya jalan ke tebing arus
yang tererosi dapat mempersukar upaya pertahanan sampai suatu galian
membelok Iewat tanah pribadi dan memotong jalan raya. Kemungkinan
keuntungan lokasi yang relatif jauh dari tebing arus adalah kecepatan-
F
206
bing seberang, (2) banjir potensial pemilikan di hulu akibat pengaruh air
balik dari hambatan, dan (3) pengqmpulan riak dan/atau es.
Kerugian yang jelas dari suatu lokasi yang tergerogos adalah risiko banjir yang membesar, potensial hilangnya jalan raya, biaya untuk melindungi
sarana dan pengaruh lingkungan. Mungkin perlu untuk memberikan pern-
,,.
.'
ARUS CABANG
1rcrt
ARUS CABANGI
,'
tl\\
oaenen
'
BANJIB
,r
ti
,.-
-.-aATAs
tr{''
,
t+/
''t :
,''
roror
BANJIR
oorffiiiilil
,:
:
CD
AGCRADASI POTENSIAL
DEGRADASI POTENSIAL
207
\
PERTEMUAN LAMA
Gambar
3-Sifat
geometris penggerogosan.
saluran
Tingkat Kedalaman
I45-
2
3
I-
Kecepatan tinggi
Sapuan Lokal
Tebing tidak stabil
Sapuan
Penurunan permukaan
tidak menentu
4-
I2
Gundukan mengurangi I
jalan air
2
Arah aliran pada
3
jembatan tidak menentu
Lokasi saluran
Pengaruh Lokal
Kecepatan naik
Pemindahan bahan
lantai dasar naik
Saluran tidak stabil
Kemungkinan perubahan bentuk sungai
besar
Erosi tebing
Pengaruh Hulu
I-
I32
Hilir
Pemindahan ke saluran
utama naik
Aggradasi
Tingkat banjir naik
Perkembangan penghalang
cabang sungai
pada saluran utama
Banjir
Aggradasi
Pengaruh
Tanggapan sungai pada penggerogosan jalan raya dan pada pengembangan sungai
Potongan Kepala
(l)
Tabel
gi$[E$sfiE$BE
rBIEE
t9
\:
a
s
)r
---
--tr
7-
6-
5-
3-
1_
l-
jembatan karena
degradasi dan sapuan
lokal
cabang-cabang
sungai
Pengaruh Lokal
Pengaruh Hulu
tempat lintasan
I-
memindahkan beban
sedimen sungai dan
kalau dirancang agar
Pengaruh Lokal
I -
I2
lokal
Tanggapan berubah
pada percabangan
tingkat banjir
Aggradasi
Pengaruh Hulu
I -
3-
l-
Hilir
,ia. 1:;a
lokal
tama di hilir
Kemungkinan perkembangan saluran jeram
melintang hambatan titik
kedua sebelah hilir
jembatan
hilirnya
Pengaruh Hilir
sungai
Pengaruh
:-;!:
4-
J_
l-
Tabel I Tanggapan sungai pada penggerogosan jalan raia iar, pada pe;ge;ra:.jar.
't'-
Tabel I Tanggapan sungai pada penggerogosan jalan raya dan pada pengembangan sungai (lanjutan)
t')
ts
a
-j.
Oasar UiunO
34-
l-
4-
3Perubahan geometri
kerusakan bendungan
an konstruksi karena
Degradasi saluran
Kemungkinan perubahan bentuk sungai
Sapuan lokal
Kemungkinan tebing
tidak stabil
Kemungkinan kerusak-
sungai
bangan
banjir
Berkurangnya tingkat
Degradasi
Aggradasi yang
menyebabkan saluran
sungai lebih tinggi
untuk nembuat atau
mengubah batas
saluran utama
dasar untuk
percabangan, naiknya
kecepatan dan berkurangnya stabilisasi
saluran yang mengakibatkan naiknya
pemindahan sedimen
ke saluran utama
3 - Berkurangnya tingkat
1-
2-
4-
lokal
Perubahan tingkat
dasar untuk perca-
I - Lihat pengaruh
2-
Pengaruh Hulu
percabangan
pemindahan dalam
Degradasi
Hilir
I -
I -
Pengaruh
r l+'Tj
.1../\-..--HrU
-tt==_=tr__d
3-
2-
l-
letak jembatan
merupakan pengaruh
gabungan dari (l) dan
Pengaruh Lokal
Pengaruh Hulu
I
Hilir
- Lihat pengaruh
Pengaruh
hulu
Tabel I Tanggapan sungai pada penggerogqsan jalan raya dan pada pengembangan sungai (lanjutan)
Grogosan dan
Oegradasi Saluran
Pgngeluaran air
bndungan
Aggradasi dasar
I -
Pengaruh Lokal
I Tanggapan sungai pada penggerogosan jalan raya dan pada pengembangan sungai (lanjutan)
Tabel
N)
{
l\.
,'.
)l
--
-.
.s
'{
r.
l..J
N)
-,I
r
r*k*
(ll)
alami
I-
2-
pergeseran perte-
l,
2, 3 dan 4 di
Sedimen berlebihan
dari percabangan,
mengumpamakan (3)
mengakibatkan'aggradasi dalam saluran
utama dan kemungkinan perubahan dalam
batas saluran
kasus (8)
dengan
jembatan B sama
cabangan menyolok
naik mengakibatkan
degradasi dalam
cabang sungai.
Pengaruh lokal pada
tif,
secara terus-menerus
dan hidrolik
Pengaruh Lokal
lam saluran
Kalau waduk penyimpan telah dibangun di
C akan merangsang
mengalami degradasi
karena debit naik da-
mengalami aggradasi
karena kelebihan sedimen tertinggal dalam
saluran oleh pembe-
I - JembatanAdapat
Pengaruh Lokal
ngai
I-
Pengaruh Hulu
tingkat banjir
2 - Hulu jembatan B-
4-
Pengaruh
Hilir
Hil;
Peagan:h
1t
I - Hulu jembatan A
Pengaruh Hulu
Tabel I Tanggapan sungai pada penggerogosan jalan raya dan pada pengembangan swgai (lanjutan)
tJ
>
I
tr
=-
tJ
Rancaoa Asll
Jembatan B
gi
) ,"r'","n o
't'/
")
{,..-
A.
qi/,
\)
c.
H,
dsb.
4
5
I-
sekali
umum terpenga.ruh
tambah di A
Sapuan lokal dan
bercabang-cabang
berubah menjadi
sedimen
besar
menderita degradasi.
Besarnya mungkin
JembatanBterutama
dasi.
mengalami degradasi
dan kemudian aggra-
JembatanApertama
Pengaruh Lokal
I-
sedimen naik
Penurunan permukaan
air atas di seluruh
sistem sebelah hulu B
Tingkat banjir berkurang
Kecepatan naik
Percabangan menanggapi perubahan
saluran utama
Laju pemindahan
cabang-cabang
Perubahan bentuk
sungai dari berbelokbelok menjadi ber-
Pengaruh Hulu
I-
Hilir
I3456-
I342
I342
Aliran lumpur
Perubahan saluran
Sapuan atau endapan
Stabilitas tebing turun
Tanah longsor
Batu longsor
Erosi tebing
ubah
Pengaruh Lokal
lokal
I - Lihat pengaruh
2 - Danau longsor
I - Lihat pengaruh
saluran
lokal
lokal
2 - Erosi saluran
3 - Perubahan kemiringan
I - Lihat pengaruh
Pengaruh Hulu
- Lihat pengaruh
Hilir
Danau longsor
I - Lihat pengaruh
2-
I - Lihat pengaruh
2 - Erosi tebing
Pengaruh
lokal
lokal
lokal
aggradasi
degradasi kemudian
mula-mula saluran
Untuk jembatan B:
Pengaruh
Tanggapan sungai pada penggerogosan jalan raya dan pada pengembangan sungai (lanjutan)
Tabel
disengojo
<.1
Tabel I Tanggapan sungai pada penggerogosan jalan raya dan pada pengembangan sungai (lanjutan)
-J
N)
+
a
\i
>
7
a
-.
nJ
:
-tr
tr
i\
I
\
IE
,it
c\
:t,q
I-
erosi
mengalami sapuan,
karena saluran
mengarah untuk menggeser ke batas lama
Pantai mengalami degradasi dasar karena
turunnya permukaan
pada hllir dan bergerak
ke hulu
Drainase lateral ke
dalam sungai dihentikan dan dapat ber-
Pengaruh Lokal
I-
dasar
Kalau percabangan
sedimen naik.
Karena turunnya permu.kaan bergerak
ke hulu, kemungkinan erosi tebing dan
erosi dasar
Laju pemindahan
menjadi bercabang
Pengaruh Hulu
1-
3*
2-
I -
3-
2-
I -
dan erosi
t-
Kalau penggerogosan
dalam daerah banjir
besar, jalan air, air
tingkat banjir
Endapan terjadi karena
air balik
naik
Irlasalah erosi menonjol pada timbunan
jalan dan merangsang
Drainase latetal ke
dalam sungai terhenti
l-
Pengaruh Hulu
karena hambatan
Pengaruh Lokal
bercabang-cabang
Hilir
Pengaruh
terjadi aggradasi
I-
Hilir
Saluran akan
mengalami aggradasi
karena beban sedimen
datang dari erosi
dasar dan tebing
Saluran dapat rusak
dari berbelok menjadi
Pengaruh
Tanggapan sungai pada penggerogosan jaian ra)a pa3a pcr-tem.ai^Ea: ii-r..Ea- \-a:--'-::-,
b. Saluran terpotong
Tabel
a. Saluran belok-belok
jalan raya
Batas saluran
berubah untuk
meluangkan
Tabel I Tanggapan sungai pada penggerogosan jalan raya dan pada pengembangan sungai (lanjutan\
\c
l.J
:tr
-.
TJ
220
Ro.vu
221
us. l'crlu dicatat kalau dasar arus mengalami aggradasi atau degradasi,
grelcbtran atau penyempitan dan kalau ada gerakan arus lateral. Kalau
tcr iacli gcrakan lateral, laju gerakan harus diperkirakan. Perubahan arus
.lrrrr lirju perubahan dapat mempengaruhi keputusan mengenai lokasi, jenis
tlrrrr tingkat perlindungan yang diberikan dalam rancangan. Perubahan
scornorfik ini dapat juga mempunyai pengaruh yang besar pada penafrrurn data banjir historis, kalau perubahan terjadi setelah banjir sejarah.
Misalnya, analisis dan dokumentasi kondisi yang ada sering memerlukan
r eproduksi hubungan tingkat debit untuk banjir yang diketahui dan per,rr
lxrnjir dipelajari.
lrotografi, terutama yang berwarna, saluran dan daerah sekelilingnya
(lilpat membantu perencana dan berperan sebagai dokumentasi yang baik
sckali untuk kondisi yang ada.
4.3 lkan dan Satwa Liar
Data survei harus mencakup informasi tentang kehidupan air, termasuk
jcnis dan karakteristik populasi ikan dalam arus. Semua arus yang
tlipengaruhi oleh modifikasi dan pembangunan jalan raya tidak akan merryangkut biota air. Arus terputus-putus yang berisi zat kimia dan bahan
rnineral yang dilarang perikanan harus diberitahukan oleh survei dan
clidokumentasikan oleh perencana. Di mana sumber ikan menjadi pertimbangan, perlunya melindungi dan melestarikan ekosistem akan berpcngaruh banyak keputusan mengenai perencanaan saluran aliran rendah, kecepatan dan bangunan kendali gradasi, perbandingan kolam dasar
lrenderas Qtool riffle), bayangan, teknik stabilisasi dan waktu dan metode
pembangunan.
Air
Atas
222
RuYu
Ilirtntlik Soluran
'l'<,rhuku
223
sebagai satu-satunya rekaman banjir masa laru. Tanda-tanda air atas un-
tuk banjir yang direkam dapat digunakan untuk menetapkan garis gradasi
(gradelines) jalan raya dan menetapkan lokasi kendali hidrolik, dan untuk mengecek hasil prosedur perkiraan banjir dan hubungan banjir kedalaman yang dihitung.
Data yang berkaitan dengan air atas sejarah dalam kawasan studi saluran yang direncanakan tidak perlu terbatas pada batas proyek sebenarnya. Elevasi air atas dapat dipengaruhi oleh kendali yang ditempatkan
berdampingan dengan batas proyek langsung; karena itu, penjelasan kendali dan pencarian lokasi ini harus dimasukkan dalam data.
Data air atas dapat diperoleh dalam survei lapangan, wawancara
perseorangan, penelitian rekaman banjir, laporan daerah banjir, dan survei
kerusakan. Tanda air atas yang diacu untuk data proyek, tanggal kejadian dan informasi penunjang termasuk sumber informasi harus direkam.
Kalau data air atas diperoleh dari penduduk setempat, perseorangan
tersebut harus ditunjukkan dan lamanya tinggal di tempat tersebut dicatat.
Kemungkinan surflber lain data air atas termasuk personil pemeliharaan,
pengantar surat, pengemudi bus sekolah dan pegawai penegak hukum.
Habitat ikan satwa liar dapat diperbaiki dengan peralatan buatan manusia.
memerlukan latihan dan penilaian. Tiap tanda air atas dan mutunya perlu
dicatat dan profil digambarkan untuk evaluasi kebenaran tanda-tanda
tersebut. Mutu yang terang dari tanda air atas dapat diperkirakan kalau
tanda itu tidak tepat ditafsirkan dan dievaluasi. Misalnya, suatu tanda
pada sisi hulu pohon atau gedung akan mencerminkan tingkat banjir yang
lebih tinggi dibandingkan dengan yang sesungguhnya karena kenaikan permukaan air sebelah hulu dari hambatan. Sebaliknya, tanda air atas yang
F"
224
Hidrologi yang mengenai penggunaan berbagai teknik untuk menentukan batas debit banjir dan frekuensi bersangkutan untuk digunakan
dalam analisis dan perencanaan (O.
Suatu batas debit harus dipilih untuk pertimbangan dalam perencanaan
dan saluran yang dirancang untuk operasi dengan cara yang telah
ditetapkan dalam kriteria. Dengan mengetahui bahwa banjir tidak dapat
diramalkan secara tepat dan bahwa secara ekonomis sering andal untuk
merancang dengan banjir yang sangat jarang, semua rancangan alternatif
harus ditinjau untuk risiko yang berkaitan dengan dilampauinya banjir
rencana.
dan 10.
Tujuan utama dalam analisis hidrolik saluran terbuka adalah: (l)
225
rkrkrrrncrrtasi kondisi yang ada, (2) analisis dan dokumentasi dari pengaruh
riurc.rngan alternatif yang akan dibuat terhadap kondisi yang ada, dan
(t) rancangan dari fasilitas yang diusulkan. Profil permukaan air dan
tlistribusi kecepatan dan aliran merupakan hal yang utama dalam menr'rrpai tujuan ini.
(r.
Jenis Aliran
l)i sini dikenal beberapa jenis aliran yang secara teoretis dimungkinkan
tllrlam saluran terbuka. Penjelasan dan pembahasan singkat dari jenis
irliran ini diperlukan, karena metode analisis, maupun perumpamaan
rcrtcntu yang diperlukan akan tergantung pada jenis aliran yang diselidiki.
Dengan menggambarkan energi spesifik terhadap kedalaman aliran unrrrk debit tetap, maka didapatkan diagram energi spesifik. Kalau energi
slresifik minimum, kedalaman bersangkutan merupakan kedalaman krit is.
Aliran dengan kedalaman aliran kurang dari kedalaman kritis dinamakan
FF
226
(l)
-Ai
2gAz
(2)
Dengan menggambarkan energi spesifik terhadap kedalaman aliran untuk debit tetap, diagram energi spesifik, Gambar 4, dapat diperoleh. Kalau
d =
dc =
227
dengan
H.-rt+
--E-u
HE:d+Y2/2g
KEDALAMAN ALIRAN
KEDALAI AN KRITIS
v : fpR2/3sr/2 ( u,uu E#
dalam
merrik)
(3)
Persamoqn Bernoulli:
ALIRAN SUB.
d
KRITIS ATAU
ALIRAN
dc
TRANKUIL KE"
1
rJ,
?.,
+Yi=
d,+
2g
z.j
v;
(4)
Tg
Persamaan Energi:
MIRINGAN
LANDAI
KEDALAMAN
d,*2,*
ALIRAN SU.
qrVi
2g
PERKRITIS
ATAU ALIRAN
T
Persa moa
: d,+2,+
o.Vi
(s)
2s
-+n,
n K ont i nuitas :
Q:
AV
(6)
65ttz
(7)
Persamaan Pemindahan:
Di mana:
a = debit dalam cfs (atau m3ldet.)
F.'
22tl
faktor
AR2/3
'
,,
.,lnulisi,t
tltn
RuntunRun
229
,rtirrr rlirrrisalkan, karena luas dan kecepatan rata-rata dapat dihitung un-
Tidak ada metode pasti untuk memilih harga "n" dalam persamaan
Manning, karena koefisien ini menyatakan resistansi aliran yang memiliki
banyak peubah (variabel). Faktor yang mempengaruhi ,,n,, dalam persamaan Manning termasuk: (l) kekasaran permukaan, (2) tanaman, (3)
ketidakteraturan saluran, (4) batas saluran, (5) sapuan (scour) dan
sedimentasi, (6) hambatan, (7) ukuran dan bentuk saluran, (g) kedalaman
aliran dan (10) sedimen terlarut, beban dasar dan bentuk-bentuk. Acuan
9 dan I I memberikan komentar terperinci tentang pengaruh faktor-faktor
ini pada koefisien dan metodologi penggabungannya ke dalam satu angka
n v e y a nc
e equo
ti o n)
baik untuk menganalisis kecepatan dan distribusi aliran di mana penampang melintang terdiri dari banyak potongan (subdivisi) seperti dalam
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Distribusi aliran
Sumbatan gelombang, sampah, es.
karena
F
23O
'f
Pcdomon Drainose .lulan Ru.vu
TINGKAT
t.)u*/
*/*
)rro r,*o*or
DEBrr
DIHITUNG
'ANG
DEBIT
231
rltrllslrkan pada perumpamaarl pcnyederhanaan tertentu yang harus walirr clitcrapkan ke kondisi saluran sebenarnya, kalau hubungan tersebut
lrirlrrs digunakan untuk lain dari studi permulaan tersebut. Analisis dapat
,lig,rrnakan untuk studi perencanaan atau dalam pengendalian, untuk
rrrcrrgenali elevasi awal profil permukaan air atau untuk studi permulaan.
tcilis analisis tingkat debit ini merupakan pendekatan dan dapat meng;rlrrrni kesalahan besar kalau perumpamaan yang ada dalam analisis
scksi tunggal ini tidak digunakan dengan wajar.
l)erumpamaan dasar yang diterapkan ke metode analisis seksi tunggal
rrtlalah debit samarata, penampang melintang, kemiringan dan harga "n."
lllrga-harga ini harus dengan wajar mewakili karakteristik saluran ratadari perenr irta dalam penampang melintang iata-rata. Perhitungan terdiri
geometri
karakteristik
dan
(.ilnaan subseksi penampang melintang menurut
kckasaran dan perhitungan pemindahan tiap subseksi untuk berbagai
kcdalaman aliran. Pemindahan total seksi di setiap tingkat sama dengan
irrrnlah semua pemindahan subseksi.
Persamaan pemindahan (persamaan (7), Seksi 6.2) digunakan untuk
ruenghitung pemindahan dalam subseksi. Debit total (Q) sama dengan
iumlah semua faktor (K) lewat seksi saluran dikalikan dengan faktor
kemiringan, (S7'). Kemiringan yang digunakan hendaknya merupakan
kemiringan permukaan air; namun, kemiringan saluran dimisalkan sejaiar dengan permukaan air, S : So, untuk aliran samarata dan kalau
analisis seksi tunggal berlaku, S juga harus sama dengan So.
Pada waktu memperkirakan hubungan tingkat debit dengan metode
seksi tunggal, diharapkan paling tidak memiliki satu titik acuan yang
diketahui data tingkat debitnya. Dengan informasi ini, titik yang diketahui
dapat dibandingkan dengan lengkung laju yang dihitung, dan kalau perlu,
penyesuaian dilakukan pada harga kekasaran atau kemiringan untuk
memperoleh korelasi yang memuaskan. Tingkat yang dihitung sangat peka
terhadap kemiringan yang diperkirakan dan penyesuaian sedikit dalam
batas ketelitian perkiraan kemiringan permukaan air tidak bertentangan
dengan perumpamaan bahwa S = So.
ini hendaknya digunakan dalam daerah kritis dan untuk studi akhir, di
mana aliran mantap samarata tidak dapat dianggap wajar mewakili kondisi arus sebenarnya.
perhitungan profil permukaan memperhitungkan banyak peubah
(variabel) dan kendali yang mempengaruhi hubungan tingkat debit. Prosedur perhitungan memungkinkan untuk memperhitungkan perubahan-
Fr-
232
dali saluran.
Kendali seksi dapat berbentuk alami atau buatan manusia dan dapat
terdiri dari dam, lapisan terbuka tanah atau batuan, dasar penderas tertutup batu-batu bundar, tanggul jalan atau jalan kereta api, suatu hambatan pada lintasan jembatan, atau ciri topografi lain. Kendali seksi
biasanya hanya efektif untuk aliran yang lambat, yang mudah tergenang
sehingga tidak efektif pada tingkat medium dan tinggi. Seksi kendali jenis
ini paling mudah dikenali dari pengamatan medan.
233
Kcndali saluran terdiri dari semua ciri fisik saluran, yang untuk debit
ylng <Iiketahui, akan menentukan tingkat di tempat itu. Ciri-ciri ini terrrrusuk luas jalan air dan ukuran penampang saluran; karakteristik
kckasaran dasar saluran, tebing dan daerah banjir; dan pembatas saluran
tlan daerah banjir. Kalau kendali saluran diketahui atau diharapkan unrrrk mengatur hubungan tingkat debit lewat bagian lurus saluran,
pcrhitungan profil permukaan arus harus dimulai dari hilir bagian lurus
saluran dengan dua atau lebih elevasi permukaan air awal dan profil terpisah yang dihitung sebelumnya di hulu. Kalau digunakan cukup jarak
rlan seksi dalam Metode Langkah Standar antara titik awal dan seksi
saluran di mana hubungan tingkat debit diinginkan, profil terpisah
ccnderung untuk mencakupi elevasi permukaan air yang sama.
Hubungan tingkat debit untuk saluran yang alirannya superkritis dikendalikan oleh ciri-ciri lokasi di sebelah hulu tempat itu. Ciri-ciri tersebut
clapat berupa perubahan dari kemiringan landai atau datar ke kemiringan
tcrjal, bagian hambatan, bendungan, bendung pengelak atau ciri lain.
Perhitungan profil permukaan air harus dimulai pada bagian kendali dan
melangkah ke hilir lewat tempat dan menuju ke seksi kendali berikutnya
agar dapat menentukan apakah aliran kritis pada tempat itu akan
tergenang oleh aliran subkritis di hilir. Perhitungan profil permukaan air
akan mengalami kesalahan besar kalau perhitungan dilakukan menurut
hulu lewat bagian lurus saluran yang dikendalikan hulu.
r*
234
l.
2.
3.
Ru.yu
kerutan
g,irrnbar
l.
2.
dasar rata
anti-gundukan
a. gelombang berdiri
b. gelombang terputus
3. jeram dan bagian lurus
Dalam rezim aliran bawah, hambatan pada aliran besar dan pemindahan
sedimen kecil. Bentuk dasar dapat berupa kerutan (ripples) atau gundukan
(dunes) atau gabungan keduanya. Gelombang permukaan air tidak sefasa
dengan permukaan dasar, dan terjadi zona perpisahan relatifbesar sebelah
hilir perpotongan tiap kerutan atau gundukan (Gambar 7).
Dalam rezim aliran atas hambatan pada aliran kecil dan pemindahan
sedimen besar. Bentuk dasar biasa datar dan anti-gundukan. permukaan
air sefasa dengan permukaan dasar kecuali kalau anti-gundukan terputus
dan secara normal aliran tidak memisah dari batas (Gambar 7).
51050
tr8
U
u
r6
e4
6
rEU
=3
+
E^
)z
Y
l
ffi
i::.:., ;r. '....'.'... ......;:.:..:.:.....;. :
o.s 3
zU
L1
']n'
6e
!a
a76
Oasar datar
70 80
100
200
1000
2000
Colorado.
Bentuk dasar dalam zona peralihan tidak menentu dan dapat berubah
dari khas rezim aliran bawah ke khas rezim aliran tinggi.
Hubungan tingkat debit yang paling tidak stabil ditunjukkan dalam
III
Acuan 4.
236
h
U
io,o
>
6,0
I
J
3
E
?
d
a
L
o
o
e,o
s,o
z,a
Sr' U
, ,r
2> =
J
o
1l
E
Y
o
z
U
2'6
2,4
0,7 s
2,2
tr
2,1
10 20
10 60 100 200
tr
E
u
I
4.0
o
)oz
r6
3'o
Rg
trH
1,0
FU
ib
3P
^E
>U
OL
E
2.O
o,B
aco
, 3i
=o
o,o
o,s
s2
E'
O,2
BUKIT PAS IR
2 6u
9t
trRANSr
----1
qu
ie
si
[-e AGI.
o,ir
o,2
0,4
tl
0,6 0,8
o
o,2
.l,o
1,2
o
Gambar 9-Hubungan daya arus dan ukuran median yang membentuk kekasaran
dasar.
TABEL 2-Hasga
"n"
Ukuran Harga
Median butiran
(mm)
0,2
0,5
1,0
,012
,014
,016
"n"
'I'erltuku
237
Di mana:
pendekatan berat jenis air, dalam lbs./ft.kubik (atau
l000kg/m3)
R = radius hidrolik, dalam ft.(atau m)
S = kemiringan permukaan air, dalam ft./ft. (atau m/m)
V : kecepatan rata-rata, dalam ft.det (atau m/det)
3. Gunakan Gambar 9 untuk menentukan apakah aliran beradapada
rezim atas (Aliran rezim atas dimisalkan kalau daya arus tergambar di atas lengkung atas.)
4. Kalau aliran dalam rezim atas, gunakan Tabel 2 (Gambar 9) untuk menentukan koefisien kekasaran Manning. (Kalau Gambar 9
menujukkan aliran rezim bawah atau peralihan, prosedur di atas
tidak disarankan.)
5. Hitung hubungan tingkat debit dengan menggunakan koefisien
62
Kalau aliran dalam rezim bawah dan informasi tingkat debit penting,
satu-satunya sumber adalah dengan mendapatkan pengukuran terusmenerus debit dan tingkat dalam batas penuh kondisi hidrologi dan sungai
yang dialami. Walaupun kemudian hasil yang sesuai tidak diharapkan dan
saran mengenai penggunaan daerah harga "n" untuk memperkirakan posisi hubungan tingkat debit dapat diterapkan. Praktisnya, program
di
mana
itu tidak selalu mungkin dilakukan,
pengalaman dan kepakaran insinyur dalam badan seperti Survei Geologi
Amerika Serikat (U.5. Geological Survey) sangat bermanfaat.
pengukuran seperti
Fr"'
23tl
ro0
u,
.
....,
Y
Y
6
J
f
l
Y
F
(D
UJ
ux)
239
2UX)
dikes).
Arus alluvial mempunyai dasar dan tebing yang terdiri dari tanah liat,
lumpur, pasir atau berbagai kombinasi dari bahan-bahan tersebut yang
.., Seksi ini terutama mengutarakan mengenai saluran alami dan tujuani
'1
telah dipindahkan oleh dan diendapkan dalam air. Tebing dan daerah ban-
F*
240
berisi bagian besar pasir, walaupun lapisan permukaan dapat terdiri dari lumpur dan tanah liat; jadi, tebing tererosi dan
\ti'.
\'\.i:
l"x
'.tl
'(Ql'
&ffiffiffi,
(a) Jenis lebar saluran: pola saluran dengan aliran
.
,
,/','
241
F-ar----4
pru
ftJ{ru
4rz4a:i:4.,-jL;r:'
.'
ca<e aq-\^^
?". |s',
..
. ./-
z{)-+.
adafl{i4
lt-Klasifikasi
tt
i-1'
Gambar
seksi berikut.
air normal
'lnuli.t.i.s
aliran terdalam (thalweg), ke panjang lembah kurang dari 1,5. Perbandingan (ratio) ini dinamakan sinuositas arus. Tingkat sinuositas digambarkan dalam Gambar llc. Saluran lurus dikatakan sinuous (berbelokbelok) karena thalweg biasanya berosilasi transversal di dalam saluran
aliran rendah dan arus dipantulkan dari satu sisi ke sisi yang lain. Osilasi
arus biasanya berakibat pembentukan bagian lurus di sebelah luar
bengkokan sedangkan hambatan lateral, yang disebabkan endapan,
terbentuk di sebelah dalam bengkokan (Gambar llb, l2).
Kolam lurus saluran alluvial mungkin hanya merupakan kondisi semen-
dapat
r
242
243
Bersilang
Belok-belok
V-"-[a
b'
ft-"Vnti-
\Z
c'd
Gambar
l2-Pola
saluran sungai.
244
fitik
Penghatang
Ro.yo
Penghalang Tengah
Penghalang Piilhan
tu
Potongan a-A
penghalang
pilihan C-C
'l umpukan
titik,
berbelok-belok.
bah; karena itu, beban dasar tambahan yang terbawa masuk ke dalamnya sebagai akibat sapuan hulu akan diendapkan. Pada saat berlangsung
aggradasi, kemiringan arus lebih rendah dari endapan naik dan kapasitas
pemindahan diatur sesuai dengan yang diperlukan untuk membawa bahan tambahan lewat seluruh bagian lurus saluran. Proses ini akan terus
sampai keseimbangan baru dicapai dan pengaruh dapat diperluas sampai
cukup jauh di atas dan di bawah pemutusan.
246
Terbuka
247
tcrjadi penurunan kapasitas saluran, gorong-gorong tersumbat, pengunrrrgan jalan air jembatan aggradasi arus percabangan pada arus yang setlang mengalami aggradasi. Arus yang aktif degradasi dapat mengurangi
grondasi konstruksi , pekerjaan pelindung tebing, dan tanggul jalan raya.
Kcrusakan yang tidak berkaitan dengan jalan raya dapat terjadi dalam
bcntuk pengurangan air dalam waduk kendali banjir, dan kerusakan talilman berdekatan, tanah-tanah komersial dan perkayuan.
Modifikasi saluran tidak selalu berpengaruh pada rezim arus. Ranr
rcncanaan
Perpindahan bengkokan sebelah hulu dari bagian lurus yang dilindungi dari saluran
lurus.
l.
248
HI
Ll
Pl +r
+l
t+
t+
tt
+t
+l
t+
8l +
+t
t+
t+
t+
+t
+t
t+
l+
+t
+t
+t
+t
+t
fl
tt
+t
t+
t+
t+
t+
t+
+l
+l +
+l
t+
t+
tf
+l
+t
l+
FI
5t
a
(l
+t
+t
+t
(B
"o
q,
nrcngatur reaksi arus alluvial. Alat bantu seperti Gambar 14 jangan ditlunakan tersendiri, karena kunjungan lapangan atau fotografi dapat
nrcngungkapkan saluran berbelok-belok yang secara teori diperkirakan
rrtlanya saluran bersilang. Dalam keadaan demikian, kondisi ambang dapat disangsikan dengan tanaman atau beberapa faktor lain yang menaIurn arus dalam rezim berbelok-belok. Kalau ada kondisi seperti ini, setiap modifikasi saluran dapat mengakibatkan arus relatif stabil berubah
rncnjadi arus tidak stabil, saluran bersilang.
o.
I
a
k
pc)
d
ee
al
,E
Hl
vO
'ro
rl
to'
Io.
at
auo
<6
rdIrYu
'xd
E^0
.tR
a
ali
sl
<t
cl
st
dI
!I
EI
dl
r!
EI
3\,
o.
00
bI)
C,
=
Y
UJ
!.vr mE
EEI
o ol :tr t
lala|
CI
Zr"
(9
pqE
tr
.z
co
eo
ea
tt
11
62
co2
z@
T1
62.
cQz
1t
z6
cn
()
.o
(n
EI
<l
EI
'il|
ol
el
s,
(,
_t
kEl
o o ol
+ l,
t+
+t
+t
+t
t+
+t
Gambar 14. Hubungan kemiringan-debit untuk arus dasar pasir bersilang atau
berbelok-belok (Menurut Lane, 1957).
+t
+t
+t
+t
6D
$D
d!
16!
laAI
oo
aA
6S
VZ
6i
+t
(c!
oo
,sl
t+
.=
El I
)Eo
=(E(,
J'd
6
DriiO
d(g6
nE
'odls
tr
6
coaoo
d.-
3
cqo
(g
o.
o
a
o
6!
(!
sB
(d
-=
OF
d
d
o0
Gambar l4 menunjukkan hubungan antara bentuk sungai pada kemiringan saluran dan debit yang diketahui. Gambar tersebut r4enunjukkan
bahwa kalau SQz' < 0,0017 dalam saluran dasar pasir, arus akan
berbelok-belok. Demikian pula, kalau SQ'' > 0,10, arus akan bersilang.
Dalanr persamaan ini, S adalah kemiringan saluran dalam feet per foot
dan Q adalah debit rata-rata dalam f kubik detik (cfs) (lihat Gambar 14
untuk setara metrik). Di antaraharga-hargaSQ% ini adalah daerah peralihan. Banyak sungai A.S. digambarkan dalam daerah ini di antara kurva
F'
250
251
suatu arus berbelok-belok tetapi batas debit dan kemiringan berada pada
batas zona peralihan, kenaikan relatif kecil kemiringan saluran dapat
mengakibatkan perubahan menurut waktu ke arus peralihan atau arus
bersilang.
tem alami dan mengakibatkan tanggapan arus yang serupa dengan yang
diutarakan dalam Tabel 3. Pengaruh dari perubahan-perubahan ini dapat diabaikan atau sangat menyolok. Hubungan waktu pengaruh tergantung pada besar, lama dan frekuensi banjir, morfologi arus, dan alam
Upaya stabilisasi diterapkan untuk memperbaiki habitat akuatik.
F*
252
tik dengan mengeluarkan bahan dasar arus yang memberikan habitat yang
merugikan untuk ikan dan zat-zat untuk serangga akuatik. Berkurangnya tanaman di sisi arus kadang-kadang mempengaruhi temperatur air
dan stabilitas lubang perlindungan maupun tebing.
Mengenai modifikasi saluran , prosedur yang dipilih adalah: (l) menetapkan alam rezim yang ada (kemiringan, seksi, pola belokan, hubungan
tingkat debit), (2) menentukan ambang untuk perubahan berbagai parameter rezim, dan (3) duplikasi rezim yang ada, di mana mungkin, tetapi
menjaga dalam batas perubahan yang diperbolehkan, di mana duplikasi
tidak praktis atau tidak mungkin.
Parameter rezim yang harus dipertimbangkan kalau diperlukan modifikasi arus dibahas dalam seksi berikut.
8.1.1 Modifikasi Kemiringan
Perubahan pembatas arus kadang-kadang dapat mengakibatkan berkurangnya kemiringan saluran, tetapi sering, modifikasi menaikkan gradien saluran. Kenaikan lokal kemiringan saluran dapat menyebabkan tanggapan saluran yang terasa dalam jarak yang cukup di sebelah hulu atau
hilir proyek.
Tanggapan arus dapat dalam bentuk perubahan rezim dari saluran
berbelok-belok menjadi saluran berseling atau pemindahan sedimen lewat bagian lurus terjal dapat cukup naik untuk mengakibatkan degradasi hulu dari perubahan pembatas dan aggradasi hilir. Tebing menjadi tidak stabil dan memerlukan upaya stabilisasi konstruksi untuk mencegah
erosi. Saluran bercabang yang masuk saluran utama lebih terjal dapat
mengalami penurunan tinggi air dengan endapan yang terjadi pada atau
sebelah hilir pertemuan.
Konstruksi kendali gradasi dalam bentuk deretan bendung dan jeram
dapat digunakan untuk memperkecil gradien asalkan ada jaminan bahwa kecenderungan belokan normal saluran tidak akan memintas bangunan
ini dalam waktu bersamaan. Kalau topografi mengizinkan, belokan dapat digunakan,untuk mengurangi gradien arus sampai tingkat yang ada
atau yang diperkenankan. Belokan ini memerlukan stabilisasi agar dapat
meyakinkan efektivitas dan stabilitas terus-menerus. Jenis dan besarnya
stabilisasi yang diperlukan tergantung pada bahan tebing, dan hubungan
kecepatan debit. Sekali lagi, mengenai konstruksi kendali gradasi, sistem
sungai dengan belokan berpindah dapat menyerang bagian lurus belokan
yang terlindung dari hulu batas perlindungan.
E.1.2 Modifikaii Ruas
utama
Anulisi.r
tlan
Runt'ungun
253
Pelestarianlengkapkondisialiranrendahyangadaseringdimungkinkandimanaperubahanpembatasdiinginkanagardapatmeniadakanba.
mengambarngunan jembatan ganda atau gorong-gorong' Gambar 15
menjaga
sambil
diubah
ya,g
lokasinya
kin aliran banjir dalam saluran
yang
normal'
pembatas arus alami untuk aliran
potensialsapuanyangdiakibatkan;namul,suatuanalisisekonomisda'put
*.nu"jrkkan bahwa metode ini lebih murah dalam pembangunan
memberiawal dan pemeliharaan di masa datang dibandingkan dengan
tampenuh'
Sebagai
banjir
potensial
kan bangunan yang cukup memenuhi
ditutup.
akan
tidak
yang
kalau
bagian dari arus alami dilestarikan
bahan,
aliran rendah'
Saturan aliran rendah dan gorong'gorong
Lokasi atau modifikasi jalan raya dalam kondisi lahan tertentu dapat
l6'
mengakibatkan penggerogosan seperti digambarkan dalam Gambar
ruas
dengan
saluran
memerlukan
ini
Jenis perubahan batas saluran seperti
yang cukup untuk menyalurkan baik aliran normal maupun aliran banjir
jalan raya dan daerah banjir.
Ai aAu,n tibing-tebing yang dibentuk oleh
pembatas, suatu saperubahan
memerlukan
Kalau saluran aliran rendah
i
H
Iil
r
254
luran pilot harus dibuat di dalam saluran baru. Saluran pilot ini harus
mendekati karakteristik saluran yang ada yaitu dalam hal lebar, dalam,
gradien dan kekasaran dasar. Kalau tidak diberikan saluran pilot, aliran
harian rata-rata akan tersebar di atas seksi yang lebih lebar dan kedalaman
aliran akan berkurang sedemikian rupa sehingga temperatur air, pembentukan kolam dan pemindahan sedimen akan mendapat pengaruh yang merugikan. Modifikasi dapat mengakibatkan kondisi saluran bersilang dan
menghalangi penetapan kembali lingkungan akuatik alami.
-\\_
-\-./
--i(-
/
J
LA
t'r
B/q N J
-----
\
-- -- --
-/.2
f:-\-JAren
GORONG-GOHONG 11
ALIHAN HENDAH \\
\--
255
tlucrah banjir yang disebabkan oleh pembersihan, penggalian, ruas salrrran yang membesar, dan pelurusan saluran. Perubahan-perubahan ini
rrkan mempengaruhi hubungan tingkat debit dan dapat mempengaruhi
rczim aliran dan mempengaruhi keseimbangan ekosistem arus.
l)embersihan tanaman sepanjang tebing arus dapat membongkar sistem
irkar yang mempunyai kontribusi pada stabilitas tebing. Pembersihan dan
pcnggalian mengurangi kekasaran tebing dan daerah banjir dan member ikan kontribusi pada kecepatan yang lebih tinggi dan menaikkan potensial erosi di daerah itu. Pembersihan terbatas di tanah jalan yang berdekatan yang disertai penggerogosan transversal atau persilangan tidak selalu mengakibatkan pengaruh yang menonjol pada pemindahan dalam
saluran. Analisis profil permukaan air diperlukan untuk menetapkan hu-
-'l
..-. BATAS DAERAH BANJIR
.\
__
kendalikan oleh hilir, maka sedikit atau tidak ada manfaat yang dapat
diambil dari modifikasi setempat tersebut. Untuk menghindari kemungkinan kesalahan, analisis harus dilakukan dari hilir untuk memasukkan
pengendalian yang diutarakan dalam Seksi 6.3.2.3. Ruas saluran yang
mengecil atau membesar berlawanan dengan karakteristik geomorfologi
dari saluran yang ada sering menanggapi terbalik terhadap perubahan.
Tanggapan ini mungkin dalam bentuk perubahan rezim aliran dari arus
berbelok-belok menjadi bersilang atau perubahan dari kondisi tenang men-
:\_\
.__-\
rl].roer Aln
BTASA
ARUS
YANG
AIR ATAS
]
,r.
ADA
iELEVASI'
jadi kondisi aggradasi atau degradasi. Seksi 7 dan Acuan 4 harus dikonsultasikan mengenai evaluasi perubahan penampang melintang untuk konfigurasi saluran yang diketahui dan rezim aliran.
Penggunaan upaya stabilisasi dasar dan tebing sering memberikan pengaruh yang dapat dirasakan pada daya pemindahan saluran. Pelurusan
saluran terdiri dari perkerasan beton, batu lapis lindung, mattress bendungan elak rongga kecil atau tanah rumput. Upaya ini biasanya mahal
dan memerlukan coba-coba dalam efisiensi dan ekonomi. Saluran yang
256
Anulisi:;
rrrcngikutinya.
'I'anggapanaruspadastabilisasilokalmungkinberupaperubahanre.
,i,n atiran, atau arus dapat menyerang dasar atau tebing di seberangyang
terjadinya hal-hal tersebut di atas har iclak berpelindung. Kemungkinan
yang diperlukan.
dipertimbangkan dalam merancang upaya stabilisasi
ini tepenentuan
melakukan
dalam
yang
digunakan
Acuan dan metode
ini'
pedoman
dari
sebelumnya
seksi
lah ditandai dalam
rrs
25tt
Pagar kayu.
25r)
260
.4nultsi.s
tltn
lcrltuku
26
lll.2 Bentuk
Untuk tujuan pedoman ini, saluran drainase sisi jalan termasuk terjunan
dan saluran terbuka. Saluran alami yang berhubungan dengan goronggorong dan jembatan tidak dimasukkan walaupun beberapa komentar berikut kadang-kadang dapat diterapkan untuk saluran tersebut. Saluran
drainase sisi jalan harus ekonomis pembangunannya dan memerlukan sedikit pemeliharaan, sebagai tambahan secara memadai melakukan fungsinya yang utama sebagai sarana pemindahan. Saluran drainase yang terbentuk oleh ruas-ruas gili-gili dan selokan akan dibicarakan dalam pedo-
man lain.
Tujuan utama saluran drainase sisi jalan adalah untuk mencegah lim-
l0.l
llentuk saluran umumnya ditentukan untuk lokasi tertentu oleh pertinrbangan lahan, rezim aliran dan banyaknya aliran yang disalurkan. Salrrran yang terletak dekat dengan jalan (sisi jalan dan selokan tengah) harrrs dibentuk sesuai yang disarankan yang akan memperkecil kejutan bentrrran oleh kendaraan tersesat dan memberikan ruas yang dapat dilewati.
Saluran bentuk parabola paling dapat memenuhi persyaratan keamanan
rlalam selokan sisi jalan. Proses alami erosi dan pelumpuran biasanya
ruembentuk saluran trapezoidal tidak berbatas ke bentuk mendekati parabola. Saluran yang tidak memerlukan penggarisan ketat pada waktu
pembangunan biasanya mempunyai bentuk trapezoidal. Bentuk ini, tergantung pada ukuran kemiringan sisi dan lebar dasar, mudah dikerjakan
dengan mesin. Saluran bentuk-V mudah mengalami erosi dan biasanya
tidak memenuhi persyaratan keamanan sisi jalan (16, hlm. 24-27).
Kondisi tanah lokal dan kedalaman dan kecepatan lokal di dalam saluran biasanya merupakan pertimbangan utama dalam perencanaan saluran; narnun, pertimbangan lahan dan keamanan mempunyai pengaruh
yang perlu dipertimbangkan. Saluran yang tidak berbatas jarang dibangun
262
katahanan, kekasaran hidrolik dan penampilannya. Secara l'ilosol'i, pcrencanaan saluran drainase jalan raya sedapat mungkin harus menggunakan bahan setempat, bahan alami seperti rumput, batu pecahan dan
tanah. Namun, sering diperlukan penggunaan jenis bahan lain untuk alasan hidrolik, ekonomi, keamanan, estetika dan lingkungan. Termasuk
bahan-bahan gabion, beton semen portland, beton aspal, bahan bongkaran, berbagai bentuk pipa ruas lingkaran l/2, l/3, atau l/4, blok fabrikasi, batu lapis lindung buatan, dan semen tanah maupun kombinasi
bahan-bahan tersebut.
Pembatas saluran keras memiliki kerugian tertentu bila dibandingkan
dengan saluran alami atau pembatas tanah. Biaya pembangunan awal pembatas keras biasanya lebih besar daripada biaya pembatas yang luwes (flek-
sibel). Biaya pemeliharaan dapat juga naik karena pembatas keras mudah rusak karena penggalian di bawah, dorongan ke atas hidrolik, dan
erosi sepanjang permukaan longitudinal antara pembatas keras dengan
ruas yang tanpa pembatas. Pembatas keras mempunyai kerugian lain yang
tidak memungkinkan perembesan (infiltrasi) alami di lokasi di mana perembesan diharapkan atau diizinkan. Pembatas yang licin biasanya mengakibatkan kecepatan aliran lebih tinggi dengan sapuan yang terjadi pada
perpotongan ruas-ruas ini kecuali kalau dikendalikan oleh lapis lindung
atau alat disipasi energi lain.
Pembatas keras mungkin tidak diinginkan di daerah di mana pertimbangan mutu air dipentingkan. Kontaminan dapat dipindahkan ke pene-
tapi mempunyai keuntungan memberikan perlindungan langsung. Beberapa jenis penutup pelindung sementara sering diperlukan untuk benih
dan puncak tanah sampai tanaman tumbuh menetap.
Pembatas saluran sementara dan penutup pelindung mungkin terdiri
jedari tenunan jute, tenunan excelsior atau penutup serat kaca. Serpih
cocok
raml atau kayu yang dicampur dengan aspal biasanya tidak begitu
untuk pembatas balik saluran tetapi dapat digunakan untuk kemiringan
pemsisi. Acuan l1 terdiri dari pembahasan yang lebih terperinci mengenai
batas saluran.
10.4 Superelevasi
Gaya momentum yang terkandung dalam air mengalir mengakibatkan
superelevasi aliran dan konsentrasi pada bengkokan yang dapat mengaklbatkan erosi dalam saluran berbatas tidak keras. Kondisi ini akan ada
untuk berbagai tingkat tergantung kepada rezim arus yang ada dan biasanya lebih serius di mana ada aliran superkritis'
rima air sedangkan pembatas jenis tanaman atau jenis fleksibel dapat me-
sifat menyembuhkan sendiri (self heoling) yang memperkecil biaya pemeliharaan, memungkinkan infiltrasi dan eksfiltrasi, dan mempunyai penampilan yang lebih alami dan sisi jalan lebih aman.
Berbagai jenis (spesies) rumput dapat digunakan sebagai pembatas saIuran permanen, apabila kedalaman dan kecepatan aliran dan jenis ta-
Superelevasibiasanyasuatupertimbanganpadasaluranterjal,kecepat-
antinggidimanapembatastermasuklengkungandanbengkokan.Apa.
stubila risiko luapan arus dan kerusakan perlu dipertimbangkan, suatu
dimodelkadang-kadangdiperlukanuntukmenilairancangan.
.1
264
Ru.vu
Aliran superkritis sekitar bengkokan sangat sulit dianalisis karena karakteristik pola gangguan gelombang melintang. Gelombang melintang
yang diawali pada suatu bengkokan dapat meneruskan osilasinya beberapa jarak ke hilir, di mana jarak tersebut merupakan fungsi dari bentuk
saluran, kecepatan aliran dan tinggi gelombang asal. Acuan 7 dan l7 mengutarakan metode analisis jenis aliran ini. Sebagian teori mengenai jenis
analisis ini didasarkan pada perumpamaan laju aliran yang tetap. Saluran
yang berkaitan dengan jalan raya mengalami perubahan laju aliran yang
luas, karena itu, mungkin diperlukan mempelajari batas debit untuk memilih harga rancangan optimum. Studi model hidrolik mungkin diperlukan untuk saluran yang besar dan kompleks.
10.4.2 Aliran Subkritis
Saluran yang menyalurkan aliran subkritis biasanya tidak menjumpai
masalah yang berkaitan dengan superelevasi. Mungkin ada beberapa perbedaan elevasi pada permukaan air dari satu sisi saluran ke sisi yang lain,
perbedaan ini merupakan fungsi dari lebar saluran, kecepatan aliran ratarata dan jari-jari (radius) rata-rata bengkokan (7, 8).
10.5 Terjunan dan Selokan Terbuka
Kata-kata terjunan (chute) dan selokan terbuka (flume) sering digunakan secara sinonim dalam mengartikan saluran terjal, terbuka yang digunakan untuk menyalurkan air menuruni kemiringan (lereng).
Pembatas biasanya akan diperlukan untuk kecepatan aliran tinggi dalam selokan terbuka dan beberapa peralatan untuk disipasi energi atau
perlindungan terhadap sapuan mungkin diperlukan pada ujung keluaran.
Saluran terbuka mungkin dibatasi dengan berbagai jenis logam, beton semen portlan4 beton aspal, batu atau rerumputan, tergantung pada volume dan kecepatan aliran. Pada lereng yang panjang, selokan tertutup (pipa) umumnya lebih baik dibandingkan dengan ruas terbuka karena aliran kecepatan tinggi dapat meluapi selokan terbuka, mengikis (erosi) lereng dan merusakkan seluruh bangunan.
Kedalaman aliran dalam suatu selokan mungkin lebih besar dibandingkan dengan yang diperkirakan oleh persamaan Manning dan persamaan
kontinuitas karena udara yang masuk. Hal ini dapat dikompensasi dengan menggunakan harga "n" yang lebih besar dan dengan memberikan
tinggi batas bebas.
Masukan pada semua selokan, terbuka atau tertutup, harus dirancang
untuk mencegah aliran datang mengambil jalan pintas atau meluapi ba.
ngunan sebelum cukup aliran ke bawah dalam kedalaman terjadi dalam
266
Kalau jarak bangunan terjun dekat, biaya pembangunan dan pemcliharaan total harus dibandingkan dengan biaya untuk menyediakan saluran berbatas diperkeras atau berlapis lindung untuk seluruh bagian lurus saluran.
Saluran dari berbagai ukuran dan penampang memerlukan ruas transisi dari ukuran satu ke ukuran lainnya. Ruas transisi ini biasanya suatu
perluasan atau penyempitan ruas dan dapat merupakan suatu perubahan
dalam rezim aliran lewat ruas transisi. Kehilangan energi, perubahan gelombang dan kecepatan harus diperhitungkan dalam perencanaan ruas
transisi.
Penggunaan grafik dan nomograf aliran yang didasarkan pada kesamarataan aliran tidak cocok untuk perencanaan dan analisis, karena baik
perubahan secara berangsur maupun perubahan secara cepat dalam aliran terjadi dalam transisi. Alat perencanaan yang mengikutsertakan prinsip energi dan momentum disarankan untuk analisis dan rencana transisi
(7, t0, Ig\.
Aliran Subkritis
Analisis dan perencanaan transisi saluran untuk aliran subkritis memerlukan pertimbangan profil aliran di sebelah hulu ruas transisi. Kalau transisi tersebut cukup panjang, hubungan tingkat debit akan dikendalikan
oleh kekasaran saluran dan bukan oleh percepatan atau perlambatan dalam ruas, dan dapat digunakan metode perhitungan profil aliran yang se-
llklntlik
Sulurun
'l'erbuka
261
10.7 Transisi
10.7.2 Transisi
illlitan.
l0.E Percabangan
l'ercabangan saluran atau kuala merupakan bagian dari kebanyakan
irlcangan saluran drainase. Jumlah saluran yang berpotongan pada suatu
rit ik, sudut perpotongan, bentuk dan kemiringan tiap Saluran, rezim aliriill yang ada dan besarnya relatif aliran dalam tiap saluran harus dipert irnbangkan dalam analisis hidrolik'
Percabangan dalam saluran alami biasanya memiliki aliran subkritis
baik dalam saluran utama maupun saluran cabang. Hal ini umum terjadi
rlalam saluran drainase jalan raya buatan manusia yang dibahas dalam
scksi dari pedoman ini.
Analisis dan perencanaan rekayasa percabangan untuk aliran subkritis
tcrdiri dari perhitungan profil permukaan air lewat percabangan. Profil
permukaan air biasanya ditetapkan dari mulai profil di suatu seksi kenclali sebelah hilir percabangan. Profil dihitung dengan melangkah ke hulu dari percabangan untuk menetapkan "elevasi permukaan air hilir" di
percabangan ini. Dengan mengimbangkan energi di tiap aliran yang datang dengan energi di percabangan, elevasi awal di masing-masing cabang
ditetapkan dan perhitungan dapat diteruskan ke hulu di tiap cabang.
Percabangan di saluran drainase sisi jalan dapat terdiri dari kombinasi
aliran subkritis dan superkritis dalam cabang-cabang dan aliran sebelah
hilir percabangan dapat bersifat subkritis maupun superkritis. Aliran subkritis dianalisis seperti diutarakan di atas. Hubungan aliran superkritis
sangat rumit, karena kemungkinan adanya lompatan hidrolik, pembat'gkiran gelombang dan pengambilan di dinding. Kenaikan besar dalam tinggi
dinding saluran dalam hubungan aliran superkritis mungkin diperlukan.
Gelombang yang dibangkitkan di hubungan mungkin memerlukan penggunaan dinding yang lebih tinggi untuk jarak yang cukup jauh ke hilir.
Sayang, bahwa hanya ada sejumlah terbatas data penelitian dan bantuan perencanaan tersedia untuk membantu insinyur dalam masalah ini.
Acuan 2l disarankan untuk digunakan di mana aliran di satu cabang atau
beberapa cabang dari percabangan saluran superkritis. Kalau risiko dan
biaya menyolok, uji model dapat digunakan untuk memberlakukan analisis dan rancangan saluran dengan aliran superkritis'
r
26tl
kan masalah utama dalam perencanaan saluran dengan aliran superkritis. Kondisi aliran superkritis mungkin memerlukan upaya struktural tambahan untuk membatasi atau meniadakan pengaruh merugikan dari aksi
gelombang dan superelevasi. Studi model dianjurkan untuk verifikasi analisis di mana risiko dan biaya menyolok; kalau tidak, tinggi bebas generik mungkin merupakan penyelesaian yang paling praktis dan ekonomis.
Pembahasan tentang aliran superkritis berikut hanya mengenai ruas persegi saja. Teknik yang digunakan untuk meredam gelombang dalam saluran persegi tidak dapat diterapkan pada ruas trapezoidal dan metode
analisisnya tidak dapat digunakan. Penggunaan saluran trapezoidal dengan pembatas keras dan lengkungan dan bengkokan tidak disarankah
unruk aliran superkritis, kalau akibat kesalahannya tidak dapat diterima.
Beberapa teknik telah digunakan, dengan berbagai tingkat keberhasil-
'l'erhuka
269
saluran setelah selcsai dibangun atau dibuat berdiri tegak pada tepi saIuran. Bendul itu dapat berfungsi sebagai pengumpul kotoran dan akan
rusak bila terjadi aliran deras. Jika terjadi aliran yang amat cepat, bentlul itu dapat menyebabkan terjadinya lubangJubang yang merusak bagian dalam saluran. Kerugian ini pada umumnya dapat membatasi kegunaan bendul pada daerah-daerah di mana terjadi bebagai masalah pada
saluran dan cara-cara perbaikannya tidak ekonomis atau tidak praktis (14
tn.
Analisis bengkokan dalam saluran sisi jalan harus dilakukan dalam batas
clebit yang diperhatikan karena debit yang berbeda akan memberikan karakteristik aliran yang berbeda. Perencana harus ingat bahwa ada kemungkinan bahwa aliran rencana akan dilampaui selama masa hidup sarana.
Karena alasan inilah dan karena kemungkinan kesalahan dalam bengkokan lebih besar di mana-mana dalam saluran, mungkin bijaksana un-
besar.
logi dan pondasi sering diperlukan untuk menentukan jenis dan tingkat
perlindungan yang diperlukan untuk saluran arus utama. Cakupan penyelidikan demikian akan seimbang dengan pentingnya dan biaya sarana
dan dengan risiko potensial yang berkaitan dengan saluran.
Persyaratan dan alternatif perencanaan untuk ciri-ciri seperti kemiringan
sisi, jenis pembatas dan persyaratan penyaring akan tergantung pada informasi yang diperoleh dari penyelidikan subpermukaan. Data ini penting untuk menyelesaikan perencanaan dan spesifikasi kontrak akhir.
11.2 Penulangan untuk Batas Keras
Saluran besar yang memerlukan batas keras biasanya dirancang dengan
penulangan konstruksi; namun, saluran beton yang lebih kecil, selokan
dan saluran terbuka mungkin memerlukan suatu jenis penulangan untuk
berfungsi tepat dan stabilitas konstruksi.
27O
,
perbaiki atau mengganti, dan kondisi aliran (hidrostatik
da., gaya
momentum).
rnrluk mencegah tanggul dan bahan lapis alas agar tidak dilarutkan tanpa faedah dalam perlindungan kemiringan (tercuci). Kehilangan bahan
lapis bawah ini akan mengakibatkan kedudukan lapis lindung yang tidak
tcrkendali dan pembatas terancam serangan arus dan aliran kecepatan
t
irrggi.
diperlukan.
Selimut saririgan dapat terdiri dari satu atau lebih ukuran pasir danl
atau plastik yang digradasi atau tersedia komersial dan benang monofilamen. Korps Insinyur Angkatan Bersenjata Amerika Serikat telah melakukan beberapa studi dalam evaluasi medan dari berbagai bahan filter
dan laporan-laporan yang terbit yang merupakan acuan yang baik sekali
untuk data perencanaan dan pembangunan (II, I4).
Informasi dari penyelidikan pondasi dan subpermukaan sangat penting
untuk merencanakan sistem filter. Apabila lapis lindung akan digunakan
untuk perlindungan tanggul, sumber dan gradasi bahan yang akan digu_
nakan untuk pembangunan tanggul harus diteliti. Kalau informasi ini tidak diperoleh pada tahap perencanaan, perlengkapan khusus harus di-
272
masukkan dalam rencana yang memerlukan evaluasi tanggul setempat sebelum penempatan lapisan lindung. Evaluasi ini dapat mengungkapkan
perlunya modifikasi atau kemungkinan menghilangkan perlunya saringan
(11).
2'j-3
PEMELIHARAAN
PEMBANGUNAN
Pertimbangan yang berkaitan dengan pembangunan saluran terbuka
merupakan bagian yang diperlukan dari tahap perencanaan dan rancangan
maupun tahap pembangunannya sebenarnya. Faktor yang akan mempengaruhi waktu pembangunan dan metode yang perlu dipegang selama
proyek berjalan. Tanggung jawab administrasi kontrak dan pembangunzrn
sebenarnya perlu koordinasi penj adwalan dan prosedui pembangunannya
dengan insinyur agar dicapai hasil yang diharapkan. Setiap persyaratan
pembangunan yang khusus atau unik harus dikomunikasikan dengan insinyur hidrolik sebelum tahap perencanaan proyek.
kin diperlukan untuk menampung pertimbangan musiman yang mempengaruhi musim telur dan makan ikan dan persyaratan irigasi.
Spesifikasi kontrak sedekat mungkin menghindarkan seringnya pendangkalan dan pembangunan aktif dalam arus. pemasangan dini, pemeliharaan tepat dan penghilangan upaya kendali erosi dan pelumpuran sementara harus disebutkan sebagai bagian dari perencanaan dan spesifikasi.
Perencana harus hadir pada saat konferensi prapembangunan untuk
menjelaskan ciri-ciri khusus dan pentahapan pembangunan yang direncanakan di mana pertimbangan ini diperlukan untuk berfungsinya rancangan dengan tepat. Disarankan dan perlu agar memerinci batas waktu
tertentu dan instruksi khusus seperti bagaimana pekerjaan akan
dilaksanakan.
Segera sebelum dimulainya pembangunan upaya stabilisasi tebing, insinyur hidrolik harus meninjau tempat untuk meyakinkan bahwa upaya
yang diusulkan tidak menyimpang karena perpindahan tebing akan menunda berakhirnya survei.
Insinyur hidrolik harus dikonsultasi kalau revisi lapangan pada rancangan diperlukan, terutama kalau perubahan-perubahan ini dapat mempengaruhi fungsi hidrolik dari saluran yang telah selesai.
Peninjauan pasca pembangunan sebagai lanjutan selesainya proyek harus mendokumentasikan setiap penyimpangan dari rencana asli maupun
penerimaan awal penampilan hidrolik.
Personil pembangunan harus dihimbau memberikan informasi kepada
perencana kalau ada kesulitan yang dihadapi dan memberikan saran-saran
Saluran arus dan selokan sisi jalan harus dirancang dengan mengetalrui bahwa peninjauan pemeliharaan dan perbaikan periodik mungkin digrcrlukan. Apabila mungkin, kelengkapan harus disediakan untuk masuknya personil dan peralatan pemeliharaan. Pertimbangan harus diberikan
pirda ukuran dan jenis peralatan yang biasanya diperlukan dalam mener irrra perlunya kemudahan masuk permanen atau sementara, (romp) dan
gcrbang masuk lewat pagar tanah jalan pada tanah jalan tol.
lJ.l
nantinya memerlukan perbaikan atau penggantian mahal kalau dimisalkan tanggung jawab pemeliharaan permanen.
13.2 Pertimbangan Pemeliharaan Kaitan Hidrolik
Saluran rusak akan mahal untuk perbaikan dan berbahaya untuk laluIintas. Program komprehensif pemeliharaan saluran harus termasuk inspeksi dan perbaikan periodik mengikuti banjir besar. Kondisi yang muncul untuk perbaikan dan rekonstruksi ekstensif atau pemeliharaan yang
sering dilakukan harus diberitahukan pada insinyur hidrolik untuk analisisnya. Mungkin saja terjadi bahwa perencanaan ulang lengkap diperlukan daripada perbaikan berulang-ulang atau rekonstruksi yang besar.
Program pemeliharaan harus termasuk pembuangan kotoran, sedimen dan
sampah. Pembatas saluran harus segera diperbaiki untuk mencegah kerusakan yang lebih besar selama banjir berikutnya.
Tumbuhnya rumput-rumput, semak dan pohon-pohon dalam saluran
dapat mengurangi efisiensi pemindahan jauh di bawah harga-harga rencana. Saluran dapat juga dengan sendirinya berubah bentuk dan beru-
274
Dalam banyak hal, suatu upaya gradasi ulang akan terbukti mahal dan
tidak memberikan hasil karena saluran hanya akan kembali pada bentuk
dan batas semula yang lebih alami. Rekonstruksi saluran utama harus ha-
for Hydraulic
Anuli.sis
tlun
Runcungun
275
r).c.
1975.
Army Corps of Engineering, "Survey of Programs for Watcr Surface Profiles," Technical Paper No. ll, Hydrologic Engineering
('cnter, Davis, California.
(/-?) California Division of Highways, "Bank and Shore Prqtection in
('alifornia Highway Practice," 1960.
(14) Federal Highway Administration, "Use of Riprap for Bank Protcction," Hydraulic Engineering Circular No. ll, U.S. Department of
'l'ransportation, Government Printing Office, Washington, D.C., 1967.
(15) AASHTO, "Highway Design and Operational Practices Related
ro Highway Safety," AASHTO Select Committee on Highway Safety,
trdisi Kedua, 1974.
(/O AASHTO, "Guide for Selecting, Locating, and Designing Traffic
Barriers," AASHTO Operating Subcommittee on Design, 1977.
(17) American Society of Civil Engineers, High Velocity Flow in Open
Channel: A Symposium, "Design of channel curves for Supercritical
(
12) U.S.
1951.
1973.
15.0 KOSAKATA
E-'
276
jukkan dalam permukaan air oleh gelombang mengombak teratur. l,unggung gelombang dapat bergerak ke hulu dan gelombang permukaan menjadi berangsur-angsur lebih terjal di sisi hulu sampai pecah seperti ombak dan menghilang. Gelombang ini biasanya berseri dan sering terbentuk lagi setelah menghilang.
BED LOAD : BEBAN DASAR. Sedimen yang bergerak secara menggulung, menggeser atau melompat-lompat pada dasar saluran dan terutama bersentuhan dengan dasar arus.
BORE (HYDRAULIC BORE) : GELOMBANG TEGAK AIR PASANG. Gelombang air yang mempunyai muka gelombang yang vertikal,
seperti gelombang pasang, gelombang yang mengembang di hilir sebagai
akibat dari 'turun hujan'(cloudburst), atau pengeluaran mendadak volume air yang besar seperti dari waduk.
BRAIDED STREAM = ARUS BERSILANG. Suatu arus di mana aliran terbagi pada tingkat normal oleh gundukan tengah saluran kecil atau
oleh pulau-pulau kecil. Jenis arus ini mempunyai akibat bahwa saluran
besar tunggal yang di dalamnya terdapat saluran-saluran bagian.
CAVITATION : KAVITASI. Suatu gejala yang berhubungan dengan
penguapan cairan yang mengalir dalam suatu daerah tekanan rendah, di
mana rongga (cavity) terisi oleh uap cairan (gelemburig uap) yang kemudian mengembang dan rusak.
CHUTE = TERJUNAN, ALAT SALUR CURAM. Suatu saluran terbuka miring (flume) dan terjal.
COMMUNITY SPECTES LEVEL : TINGKAT SPESIES MASYARAKAT. Bagian hidup dari ekosistem liistem lingkungan) yang mempunyai
susunan ekologi yang ada dalam kesetimbangan dinamis dengan
sekelilingnya.
217
jir
ENERGY GRADE
FLOOD PLAIN : DAERAH BANJIR. Daerah tanah kering vang secara periodik mengalami genangan sementara aliran arus atau limpahan air
278
air; tanah
alluvial.
FLOW REGIME
FREEBOARD = TINGGI-BEBAS. Jarak verrikal antara tingkat permukaan air biasanya sesuai dengan aliran yang direncanakan dan suatu titik
yang diinginkan seperti bentangan jembatan, puncak tanggul banjir atau
dalam metrik)
NONUNIFORM FLOW = ALIRAN TIDAK SAMARATA. Suatu alirtitik ke titik sepanjang arus atau pipa, yang disebabkan oleh perubahan luas penampang, kemiringan dan
lambat pada jarak yang jauh, hambatan aliran dominan dan gaya percepatan diabaikan.
sebagainya.
dimiliki oleh tiap satuan berat cairan yang dinyatakan dalam tinggi vertikal yang satu satuan berat lewat mana satu satuan berat harus sama dengan energi rata-rata yang dimilikinya.
HEADCUTTING = PENURUNAN TINGGL Sapuan berangsur-angsur
dan degradasi dasar arus pada laju yang relatif cepat menurut arah hulu
biasanya ditandai oleh satu atau sederetan terjunan vertikal.
INUNDATE : MENGGENANGI. Menutupi atau mengisi misalnya dengan air banjir.
KARST TOPOGRAPHI : TOPOGRAFI KARST. Topografi yang tidak teratur, yang ditandai oleh lubang pusaran (sinkhole),lembah tanpa
arus, dan arus yang menghilang ke dalam tanah, semua disebabkan oleh
aksi air pemukaan dan air tanah dalam batuan yang mudah larut seperti
batu kapur (limestone).
MEANDER: BELOKAN.
279
GRADUALLY VARIED FLOW = ALIRAN BERUBAH BERANGSLIR. .Aliran di mana perubahan kedalaman dan kecepatan berlangsung
'l'erhuka
CHANNEL: SAI-URAN TERBUKA. Setiap penyaluran di mana air mengalir dengan permukaan bebas.
PLAYA LAKES : DANAU DANGKAL. Suatu kolam yang tidak pernah kering yang kadang-kadang menjadi dangkal.
POISED STREAM (GRADED STREAM) : ARUS TENANG (ARUS
GRADASI). Suatu istilah yang digunakan oleh insinyur sungai untuk
OPEN
REGIME = REZIM. Suatu karakteristik sistem atau order arus; sifatnya terhadap kecepatan dan volumenya, bentuk dan perubahan'-
E
I
280
disebabkan oleh angin sepoi-sepoi. (2) Punggung dan alur yang bergelombang, atau jambul dan kaki gelombang yang terbentuk oleh aliran.
SCOUR
SEDIMENT
oleh air.
SEICHE : RIAK DANAU. Suatu osilasi permukaan air danau atau badan air besar yang terkunci tanah lain akibat tekanan atmosfer yang tidak sama, angin, tanah longsor, gempa bumi atau sebab lain, yang mengakibatkan permukaan mengalami getaran. Juga berkaitan dengan taufan
pada air yang tidak terkunci tanah.
SINUOUSITI : SINUOSITAS. Perbandingan panjang thalweg sungai
ke panjang lembah sebenarnya.
SPECIFIC ENERGY : ENERGI SPESIFIK, ENERGI JENIS. EneTgi
yang terkandung dalam arus air, dinyatakan dalam istilah beda tinggi
(head), yang mengacu ke dasar arus. Hal ini sama dengan kedalaman ratarata air ditambah beda kecepatan dari kecepatan rata-rata.
SPR/NG BOX : KOTAK SUMBER AIR. Suatu penutupyang dibangun
untuk melindungi aliran air yang keluar dari dalam tanah.
STAGE : TINGKAT. Elevasi permukaan air di atas datum acuan.
STANDING WAVE = GELOMBANG BERDIRI. Suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan rezim aliran atas dalam saluran lumpur /a/luviol), berarti suatu osilasi vertikal permukaan air antara simpul tetap
tanpa pertambahan berarti baik menurut arah hulu maupun hilir. Untuk
menjaga kedudukan tetap, gelombang harus mempunyai seleritas (kecepatan) yang sama dengan kecepatan datang dalam saluran, tetapi dengan
arah yang berlawanan.
STEADY FLOW : ALIRAN MANTAP. Suatu aliran di mana laju aliran atau jumlah fluida yang lewat titik yang diketahui tiap satuan waktu
tetap besarnya.
STREAM POWER = DAYA ARUS. Suatu pernyataan yang digunakan
dalam memperkirakan bentuk dasar arus dan juga pemindahan beban da-
28
sirr dalam saluran berlumpur hasil dari kecepatan rata'rata, berat jenis
eurnpuran air sedimen, kedalaman normal aliran dan kemiringan.
:;'f REAM RESPONSE : TANGGAPAN ARUS. Perubahan dalam kesctirnbangan dinamis arus oleh satu atau kombinasi berbagai sebab.
282
ACUAN KOSAKATA
Sumber utama definisi:
l.
.,
l. General Surface-Water Techniques. General Introduction and Hydrologic Definitions. Geological Survey Water-Supply paper l54l-A.
1960.
4.
of Transportation, Federal Highway Administration. Water Quality Manual Volume IV, Glossary of Terms
for Water Quality Studies, October 1976.
United States Department of Transportation, Federal Highway Administration, Training and Design Manual. Highway in the River
Environment- Hydraulic and Environmental Design Consideration.
Prepared by Engineering Research Center, Colorado State Universi-
ty, May
5.
1975.
Edition.
6. Chow, Ven Te. Open Channel Hydraulics.
pany, Inc.
1959.
BAB VII
l)ql'tur
2.0
PENDAHULUAN
288
2.6 Percabangan
2.7 Daerah Pasang
2.8 Tanggul Dabrah Banjir dan Penggerogosan
2.9 Penggantian, Perbaikan dan Rehabilitasi
3.0
SuRvu
3.1 Ciri-ciri Topografi
3.2 Tata Guna Tanah dan Budaya
3.3 Data Hidrologi
3.3.1
3.3.2
3.3.3
3.3.4
Data Banjir
Karakteristik Kolam (Cekungan)
Peresapan (Presipitasi)
289
289
290
291
292
292
293
294
29s
296
29',1
298
301
303
305
306
308
309
310
3ll
3ll
312
312
3r3
315
316
3r6
317
318
320
320
284
2tt5
4.0
ANALISIS HIDROLOGI
320
5.0
322
327
DAFTAR ISI
1.0
lsi
6.0
6.3
6.2.3.5.3 Gaya Es
6.2.3.5.4 Gaya Sampah
6.2.4 Modifikasi Saluran
Analisis Sistem Persimpangan Arus
6.3.1 Penampilan Hidrolik Sistem Persimpangan
323
324
32s
326
328
330
332
338
339
343
344
34s
346
346
348
350
350
351
3sl
352
353
356
357
359
360
363
363
364
364
367
6.3.5.1 Sapuan Umum
370
6.3.5.2 Sapuan Lokal
370
6.3.5.3 Sapuan Alami
6.3.5.4 Daerah Pinjaman dalam Arus, Penambangan
Komersial dan Pengerukan untuk
371
Pelayaran dan Kendali Banjir
6.3.5.5 Pengaruh Gabungan dari Sapuan Umum, Lo,-
373
374
2ti6
't
Dultur l,ri
Timbunan Penutup
Perlindungan dan Pencegahan
375
378
379
379
383
385
Sepanjang Tanggul
386
6.4.2.2 Upaya Perlindungan dan Pencegahan
pada Tumpuan
387
6.4.3 Stabilisasi Tebing dan Pengarahan Sungai
392
6.4.4 Gaya-Gaya Apung, Gaya Angkat, Gaya oleh Sampah
dan Es pada Superstruktur Jembatan
394
6.5
7.0
8.0
9.0
395
DRAINASE DEK
396
,lt
DOKUMENTASI PERENCANAAN
8.1 Data Perencanaan untuk Rekaman Permanen
8.2 Data Pasca Pembangunan
PERTIMBANGAN HIDROLIK YANG BERKAITAN
DENGAN PEMBANGUNAN
9.1 Informasi Hidrologi
9.2 Bendung Elak, Kaison dan Pekerjaan Salah
9.3 Daerah Kerja dan Tumpang-Tindih Kontraktor
9.4 Daerah Pinjaman
397
398
399
399
400
400
401
401
402
AN DENGAN HIDROLIK
l0.l Verifikasi Rencana
l0.2Perubahan Rencana
l0.3Daerah Pinjaman
10.4 Jalan Memutar (Detour)
l0.5Aspek Lingkungan dan Ekologi
10.6 Umpan-Balik
403
403
443
N4
404
405
40s
4M
Dqltor
BERKAITAN DENGAN HIDROLIK
12. I lnspeksi Pemeliharaan
12.2 Kerusakan Banjir
12.2. 1 Pembangunan dan Perbaikan Penyembuhan
12.2.2 Kerusakan Berulang
lsi
287
407
408
408
409
409
410
I4.O KOSAKATA
413
420
Anullsl.r
llltlnilk
Jembatan melayani berbagai tujuan ja' raya termasuk menghilangkan pertentangan lalu-lintas dan pertenta r dengan ragam transportasi lain, seperti rel kereta, laut, udara dan pejalan kaki. Jembatan juga
penting dan merupakan konstruksi jalan raya hidrolik yang mahal dan
mudah mengalami kerusakan yang disebabkan banjir. Agar dapat memperkecil risiko kerusakan, persyaratan hidrolik persimpangan arus harus
dikenali dan dipertimbangkan dalam setiap tahap perkembangan jalan
raya, pembangunan dan pemeliharaan.
Ciri-ciri penting untuk penampilan hidrolik suatu jembatan termasuk
pembatas, miringnya, dan profil timbunan pengisi; lokasi, miring dan
panjang jembatan; panjang bentangan, lokasi dan rencana kerangka datar dan pilar; konfigurasi dan elevasi pondasi dan superstruktur. ciri-ciri
perlintasan arus jalan raya ini biasanya ada dalam batas lingkungan insinyur lapangan, perencanaan dan jembatan; namun, keterpaduan dan keamanan sarana sering tergantung baik pada rancangan hidrolik yang berwenang maupun pada rancangan konstruksi dan geometri yang
berwenang.
Dalam Pedoman Drainase Jalan Raya ini, dibahas aspek rekayasa hidrolik dari perlintasan arus dengan jembatan, dimulai dari pertimbangan
hidrolik dalam perencanaan dan lokasi melalui studi yang diperlukan untuk perencanaan dan pembangunan sampai pertimbangan hidrolik dalam
pemeliharaan dan operasi. Daerah-daerah pasang surut, seperti teluk dan
kuala tidak dibahas secara terperinci, walaupun banyak pembahasan dapat diterapkan untuk daerah ini. Pedoman Drainase Jalan Raya lain akan
alam, pertimbangan politik, pendapat masyarakat, rezim arus, pertimbangan lingkungan, dan kerusakan akibat banjir. Jelas, kondisi hidrolik
yang paling baik tidak selalu dapat dicapai kalau pertimbangan lain bertentangan. Sebagai gambaran, biaya tambahan pembangunan dan pemeliharaan sering diterima agar dapat mencapai resolusi yang memuaskan
dari pertentangan antara faktor-faktor lain ini dan kondisi hidrolik yang
lebih diinginkan. Namun, faktor lain harus tidak diberikan bobot sedemikian sehingga keterpaduan perencanaan hidrolik dan keamanan jem-
batan dikompromikan.
Pertimbangan hidrolik dalam pemilihan tempat bermacam-macam, karena beragamnya kondisi aliran yang dijumpai dan banyaknya pertimbangan lingkungan yang berkaitan dengan air. Aliran mungkin terbatas
dalam saluran arus, atau arus mungkin mempunyai daerah banjir yang
lebarnya beberapa mil. Daerah banjir mungkin bersih atau penuh ditumbuhi tanaman, simetris terhadap saluran arus atau sama sekali tidak terpusat, jelas ditentukan oleh topografi alami atau tanggul banjir buatan
manusia, atau tidak pasti. Aliran mungkin secara sama rata terdistribusi
di seluruh daerah banjir atau terpusat dalam swale di daerah batas tebing
tertentu. Arah aliran sering berubah dengan menurut tingkat air sehingga orientasi subbangunan jembatan untuk satu tingkat banjir tidak dibenarkan untuk tingkat banjir yang lain. Arah aliran dalam daerah batas
tebing sering tidak ada hubungannya dengan arah dalam saluran utama
atau saluran aliran rendah. Dalam beberapa peristiwa, daerah banjir menyalurkan sebagian besar aliran total selama banjir yang besar dan saluran arus menyalurkan hanya sebagian kecil saja.
Saluran arus dapat berbentuk bersilang, lurus atau berbelok-belok; te-
r29O
nang, aggradasi atau degradasi; dan bengkokan dapat relatif stabil atau
bergerak keluar atau ke hilir. Percabangan, kendali arus buatan manusia, kanalisasi, pergeseran dan es merupakan pertimbangan hidrolik tambahan yang harus dituju dalam pemilihan tempat.
Banyak aspek penerimaan lingkungan yang dilakukan sehubungan dengan pemilihan tempat juga berkaitan dengan rancangan hidrolik suatu
persimpangan arus. Termasuk di dalamnya pengaruh penerapan tempat
yang dipelajari pada kehidupan air dalam arus; perkembangan lain seperti pendangkalan dekat dengan jalan masuk catu air keperluan penduduk atau pengairan ; dan pengaruh yang akan dijumpai oleh sarana jalan
raya yang diusulkan pada semua penggunaan yang baik dalam daerah bahaya banjir di daerah banjir.
Juga ada tujuan nasional yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
tempat, yang paling jelas adalah persyaratan kejelasan pelayaran untuk
keamanan lalu-lintas laut maupun untuk keamanan jembatan. Yang lain
adalah tujuan nasional untuk mengurangi laju kenaikan tahunan kerugian banjir karena mengabaikan penggunaan yang tidak baik dalam daerah banjir. Persimpangan arus dengan jalan raya harus diletakkan dan
direncanakan sedemikian rupa sehingga membantu pengelolaan arus yang
baik dan daerah banjir nasional dan dalam upaya untuk mencapai tujuan
mengurangi kerugian akibat banjir. Pelestarian daerah basah juga merupakan tujuan nasional yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan perlintasan arus. Pentingnya tanah basah telah dimaklumi karena produkti
vitasnya yang tinggi dalam makanan dan serat; pengaruh yang menguntungkan daldm kendali banjir, polusi, dan sedimen; dan memberikan habitat pada satwa liar. Lokasi perlintasan arus harus dipilih sedemikian
sehingga daerah basah yang penting tidak akan rusak atau nilainya tidak
terbuang percuma.
Tidak semua yang diutarakan di atas dapat diterapkan untuk tiap perlintasan arus atau lokasi jembatan, tetapi banyak pertimbangan tempat
yang lebih penting adalah yang berkaitan dengan hidrolik dan air. Alternatif lokasi perlintasan sering tidak menunjukkan tempat yang diinginkan
dari pandangan rancangan hidrolik, tetapi kesulitan yang ada dapat sering diperkecil dengan perhatian pada pertimbangan bertalian dengan
hidrolik.
2.2 Jenis Bangunan
Pemilihan akhir dari jenis bangunan jangan dilakukan sebelum selesai
survei terperinci dan studi hidrologi dan hidrolik yang diperlukan. PemiIihan bangunan merupakan keputusan perencanaan dan keputusan pendahuluan yang tidak harus mengikat insinyur. Kalau pemilihan akhir bangunan diperlukan untuk memenuhi persyaratan penyesuaian dengan lingkungan, dengar pendapat masyarakat atau akuisisi tanah jalan, semua
Anulisi:;
ltidxtlik
ltffencanaun
291
inlormasi yang tersedia harus dilengkapi pada insinyur dan keputusan yang
rlibuat dalam pertimbangan semua faktor yang mempengaruhi pemilihan.
2.3 Pertimbangan Lingkungan
pertimbangan lingkungan dalam pemilihan tempat dan perencanaan jembatan. Karena banyaknya dan rumitnya pertimbangan yang ada, pembahasan di sini dibatasi pada pendekatan luas pada persoalan lingkungan
yang harus diperhatikan dalam pemilihan dan perencanaan perlintasan
arus.
292
habitat dan ekosistem dalam daerah banjir, dan ekosistem akuatik dalam arus dan daerah basah yang bersangkutan. Perlu disarankan agar para
ahli biologi menerima aspek pemilihan tempat ini, tetapai banyak infc rmasi yang diperlukan untuk keabsahan penerimaan pengaruh biologi dan
alternatifnya yang tersedia untuk keringanan harus datang dari insinyur.
Termasuk di dalamnya kemungkinan ekonomis penggunaan jembatan cribandingkan timbunan dalam tanah basah; biaya untuk penggantian tanah paya atau daerah basah yang hilang; sirkulasi air bersih atau air pa:
yau dalam paya dan kuala; kelayakan memberikan upaya peringanan kerugian pada penduduk; dan daerah teduh untuk istirahat ikan.
keologi. Koordinasi awal dengan badan-badan lain akan mengungkapkan daerah-daerah kepentingan bersama, dan sering peluang untuk mengumpulkan dana masyarakat dan menyelesaikan pertikaian antara rencana badan jalan raya dan rencana untuk pengembangan sumber air dan
perlindungan dan pelestarian sumber.
2.4.1 Badan Sumber
Air
Proyek pengembangan sumber daya air sering memerlukan relokasi (penempatan ulang) atau rekonstruksi (pembangunan ulang) jalan raya yang
telah ada atau yang mengganggu dengan lokasi atau perencanaan perlintasan arus jalan raya yang direncanakan. Perlu adanya koordinasi dengan
badan yang bertanggungiawab untuk proyek pengembangan sumber daya
air yang diusulkan atau yang telah ada dalam tahap perencanaan dan lokasi pengembangan rencana jalan raya. Hal ini memungkinkan untuk
.,lrrrrlr.sr.r
nrengadakan persetujuan dini mengenai pertimbangan biaya untuk proyck yang direncanakan dan pemilihan lokasi jalan raya optimal, dengan
rnempertimbangkan proyek pengembangan sumber daya air.
Koordinasi dengan badan sumber daya air, kadang-kadang memberikan peluang untuk mengumpulkan dana masyarakat oleh tiap badan yang
melengkapi provisi dalam perencanaannya untuk menampung keperluan
r:
294
layaran oan perlindungan mutu air. Izin untuk jembatan dan couseway
dalam air yang dapat dilayari atau telah digunakan menurut sejarah perdagangan (kecuali seperti diberikan dalam Seksi 124(a) dari Undangundang Transportasi Permukaan (Surface Transportation Assistance Act)
tahun 1978,PL 95-599) merupakan di bawah wewenang peradilan Penjaga Pantai (Coast Guord), Departemen Transportasi Amerika Serikat (49
U.S.C. 165l et seq.). Izin untuk kegiatan pembangunan lainnya dalam
air pelayaran, termasuk terowongan, berada di bawah wewenang Korps
Morfologi adalah studi tentang bentuk, dan geomorfologi adalah studi tentang perkembangan, konfigurasi dan distribusi atau bentuk, permukaan bumi. Morfologi fluvial atau arus adalah studi tentang perkembangan dan konfigurasi permukaan bumi yang terbentuk oleh arus. Banyak arus yang mengubah pola, ukuran (dimensi) dan orientasi sebagai
akibat dari satu banjir; perubahan lain ada pada laju yang lebih rendah.
Semua perubahan arus menurut waktu, dan laju dan cara bagaimana perubahan itu akan terjadi, dapat dikenali. Insinyur perencana dan lokasi
rAngka Italic dalam kurung mengacu ke terbitan yang didaftar dalam Seksi 13.0
"Acuan".
Anullsis
harus sangat memahami morfologi arus dan yakin bahwa metode dapat
296
2.5.1.1Arus Bersilang
Arus bersilang terdiri dari banyak arus yang saling bersilangan. Penyebab bersilangnya arus-arus ini adalah erosi tebing dan besarnya jumlah
beban dasar yang tidak dapat dipindahkan oleh arus. Beban dasar dalam
arus terdiri dari sedimen yang bergerak sepanjang dasar dengan cara menggulung, menggeser atau melompat-lompat. Endapan terjadi kalau catu
sedimen melampaui kapasitas pemindahan arus. Pada saat dasar mengalami aggradasi dari endapan, kemiringan hilir saluran naik, kecepatan
naik, saluran ganda terbentuk kalau gundukan sedimen mengendap di dalam saluran utama, dan sistem saluran keseluruhan melebar.
I
Garis tepi
Jalinan
.'lttult.ttstlidntlikttttlukl'tttttttl)'tlund't'tltercn<'unuun297
Analisis hidrolik arus bersilang sangat sulit karena ketidakstabilan yang
ilcla didalamnya dan sifat yang tidak dapat diperkirakan dari arus semacam itu. Dengan menyempitkan saluran bersilang menjadi satu saluratr
atau dengan menempatkan timbunan jalan di antara saluran bagian dapat mengubah kapasitas pemindahan sedimen pada beberapa tempat, sepcrti oleh pengendapan tambahan di sebelah hulu persimpangan, dan sebaliknya mempengaruhi hidrolik pada persimpangan. Untuk praktisnya,
tcmpat persimpangan alternatif di bagian lurus arus yang tidak bersilang
harus dipilih.
Bersilang
'r-T-
\-.7lN7W
c'd
Gambar
d'r
l-Pola
saluran sungai.
Saluran arus bersilang lebar dan tebing-tebingnya kurang baik dan tidak stabil. Saluran bagian, gundukan pasir dan pulau-pulau di antara saluran bagian cepat berubah posisi dan tidak dapat diperkirakan menurut
waktu dan tingkatnya. Pada tingkat banjir, aliran menjadi lurus, dan sebagian besar gundukan pasir tergenang atau rusak.
diluruskan.
298
Saluran artifisial atau saluran lurus buatan manusia dapat juga kurang
stabil karena kurang stabil disebabkan oleh gradien yang lebih terjal da-
rusakan bengkokan menghasilkan baik pergerakan saluran lateral maupun longitudinal; ini merupakan kondisi dinamik yang harus dikenali dalam perencanaan dan lokasi jalan raya.
Foto
2-Arus
1934.
Bengkokan terbentuk oleh proses erosi dan pengirisan tebing dan endapan beban dasar di daerah bukan dalam arus utama. Titik tumpukan
bahan endapan terbentuk di sebelah hilir bengkokan, menyempitkan bengkokan dan memungkinkan erosi lebih lanjut. Ini termasuk pergeseran lateral dan longitudinal bengkokan dalam arus berbelok-belok.
300
T
Anulisi,t Hidrolik untuk l'enempalun dun Perencanaan 301
.*o*r'$li
kasi bangunan di atas tebing dapat mudah terputus; dan kalau sistem beng-
beng'
Foto 5(b)-Distribusi aliran yang terukur pada tiga keadaan banjir di atas
jalan
yang
diusulkan)'
kokan sungai (ruas diambil memanjang pembatas
Foto 4(b)-Jembatan di atas sctelah terjadi endapan dari kanalisasi di bagian hu-
lu,
1970.
paaa teaua sisi pembentukan, atau dari erosi dan endapan oleh arus. Pulau
dibentuk oleh bahan-bahan alluvial yang relatif besar dan bahan yang
membentuk pulau tetap melalui proses erosi dan depresi. Akibatnya, pumenggeser ke hulu, melintang atau ke hilir, tergantung pada
lau dapat
,?
302
konclisi aliran dan jumlah ukuran sedimen yang dipindahkan oleh arus.
Pulau mungkin stabil dan dengan menilai ujung pohon dan tanaman
lain, yang telah ada beberapa dekade sebelumnya. Namun pulau-pulau
tersebut telah dikenal tenggelam dalam suatu banjir. Penggunaan ruas
timbunan jalan pada pulau alluvial antara jembatan di atas saluran-saluran
yang terpisah mungkin merupakan alternatif yani Uait kalau risiko kehilangan timbunan dievaluasi dan biaya pekerjaan perlindungan yang diperlukan untuk pulau dan timbunan dipertimbangkan.
Pulau-pulau alluvial dibentuk oleh arus karena kondisi aliran dan pemindahan sedimen terhadap sisi pulau. Usaha untuk mengubah kondisi
aliran dengan menghilangkan pulau kemungkinan akan gagal dalam jangka panjang, kalau kondisi yang menyebabkan arus membentuk pulau masih ada. Tempat yang dipilih dengan perumpamaan bahwa jalan air dapat diperbaiki dengan menghilangkan pulau harus dipelajari dengan cermat untuk menentukan apakah pulau akan terbentuk kembali dalam kedudukan yang sama atau di tempat yang tidak menguntungkan.
Pembentukan delta dan fans alluvial dibentuk oleh arus dengan cara
yang hampir sama. Pembentukan delta terjadi di mana arus memindahkan sedimen ke badan air dan kecepatan dan turbulensinya kecil untuk
dapat tetap memindahkan bahan, membentuk delta dari sedimen yang
diendapkan. Karena delta terbentuk maju ke arah badan air, saluran menjadi bertambah panjang dan kemiringan berkurang. Karena berkurangnya kemiringan , bahan diendapkan di hulu delta, dan saluran selanjutnya menjadi lebih panjang, dan kemiringannya menjadi berkurang. Karena prosesnya terus-menerus, arus membentuk daerah banjir pada saat
bekerja melintasi delta.
Tanggul pengarah alluvial hanya terjadi di mana ada perubahan gradien dari terjal ke datar. Bahan beban dasar lebih kasar diendapkan karena berkurangnya secara mendadak kemiringan dan kecepatan. Suatu
kerucut atau fan terbentuk karena bahan terjun dengan kemiringan terjal yang menghadap daerah banjir. Fan alluvial dan delta ditandai oleh
ukuran saluran yang tidak stabil dan gerakan melintang yang cepat, tidak dapat diperkirakan. Bekas saluran dalam fans alluvial sesudah aliran banjir tidak memberikan jaminan bahwa arus akan menggunakan saluran tersebut dalam banjir berikutnya.
Suatu aksi yang serupa dengan pembentukan delta berkembang di percabangan yang terjal dengan arus utama. Beban sedimen dari saluran terjal
diendapkan dalam saluran utama, membentuk arus dan memaksa perubahan dalam thalweg arus utama. Dalam beberapa hal, cabang sungai
memaksa arus utama membuat perubahan drastis selama banjir pengendapan dalam saluran utama.
Fans alluvial harus dihindarkan dalam pemilihan tempat, kalau dalam
praktek bisa, karena sifat saluran utama yang sukar diperkirakan dan vo-
.'lnrlt.ri,r
303
lume material yang diendapkan besar dalam setiap banjir. Untuk menjaga saluran yang bersih di bawah jembatan, bahan harus dikeruk setiap
habis banjir tetapi tidak ada kepastian bahwa arus akan menggunakan
saluran yang dikeruk tersebut. Foto 6(a), (b), dan (c) melukiskan masalah yang terus-menerus dengan endapan pada suatu jembatan di atas "saluran" dalam suatu fan alluvial. Jumlah besar volume bahan yang telah
digali sejak jembatan asli dibangun untuk menjaga agar saluran di bawah jembatan tetap terbuka. Kalau arus dapat menyebabkan pemindahan
bahan beban dasar jauh keluar tempat persimpangan sebelum diendapkan, penggalian perbaikan dapat sedikit dikurangi. Upaya yang telah digunakan untuk menaikkan kapasitas pemindahan sedimen umumnya terdiri dari upaya untuk mengumpulkan aliran ke saluran yang digali antara selokan yang dibangun oleh bahan penggalian.
r'F
3M
Anulisis
305
dapan oleh ukuran dan tingkat bahan; tidak adanya butir halus dalam
Uahan merupakan tanda sapuan. Pengeboran juga dapat rnengungkapkan strata bahan lebih kasar yang akan mernbatasi kelanjutan degradasi.
Mungkin tidak praktis untuk menghindari arus yang mengalami aggradasi dan degradasi dalam perencanaan dan lokasi, tetapi risiko kerusakan jembatan dari pengerukan tebing dan penggalian di bawah kaki dan
penyangga arus degradasi dan risiko banjir jalan raya karena berkurangnya jalan air jembatan pada arus aggradasi harus penuh dipertimbangkan pada waktu mengevaluasi tempat alternatif.
Foto 6(c)-Jembrtan Sungai White, 1971.
2.6 Percabangan
Degradasi dan aggradasi dapat disebabkan oleh perubahan- perubahan
dalam kendali arus, seperti bendungan; perubahan- perubahan beban sedimen; perubahan- perubahan hidrologi; dan perubahan-perubahan dalam karakteristik arus, seperti perubahan dari arus berbelok ke arus bersilang. Degradasi terjadi kalau kapasitas pemindahan sedimen arus naik
atau catu sedimen turun. Proyek kanalisasi yang menaikkan gradien arus,
kecepatan dan laju aliran, dan perkembangan daerah aliran sungai yang
menaikkan laju dan volume aliran puncak, menaikkan kapasitas arus untuk memindahkan sedimen dan mengakibatkan degradasi. Pengumpul air
dapat merupakan perangkap beban sedimen alami dari arus dan aliran
bebas sedimen yang dikeluarkan dari waduk akan menyapu dasar arus
dan tebing dan memperoleh beban sedimen baru. Dalam beberapa hal,
gejala ini terjadi pada lokasi jembatan dan gorong-gorong di mana air
balik atau beda tinggi air terjadi di sebelah hulu bangunan. Namun, karena waktu yang relatif singkat dan jumlah terbatas pengumpulan air di
jembatan dan gorong-gorong, endapan di atas dan sapuan di hilir ba-
Hidrologi, hidrolik dan geomorfologi percabangan arus sangat kompleks. Hidrologi sangat kompleks karena kemungkinan puncak besar sekaligus pada dua arus harus dipertimbangkan. Kemungkinan ini biasanya kecil relatif terhadap kemungkinan terjadinya arus besar pada satu
arus. Namun, ada kemungkinan tinggi relatif terjadinya banjir bersamaan
pada dua arus kecil di daerah yang dapat terkena banjir es mencair atau
badai hujan yang menyebar luas. Tingkat banjir arus kecil di atas percabangan dengan arus besar biasanya tergantung pada tingkat yang bersamaan dari arus yang besar. Sebagai tarnbahan, tingkat ekstrim bersangkutan pada arus kecil dapat disebabkan oleh banjir pada arus besar saja.
Hidrolik percabangan diperumit oleh distribusi aliran, gradien hidrolik, dan kecepatan aliran yang tergantung pada dan berubah dengan tingkat relatif dan laju aliran dua arus. Dalam Gambar 2, arus lebih kecil
akan mengalami gradien hidrolik jauh lebih terjal dan kecepatan lebih
tinggi dalam banjir ekstrim kalau arus lebih besar tidak berada pada tingkat banjir. Gambar 3 melukiskan lokasi di mana jembatan di atas arus
106
Anulisis
l'eren<'unuun
307
lebih kecil akan menyalurkan aliran lewat tebing kalau arus lebih bcsar
berada dalam tingkat banjir.
Stabilitas lokasi percabangan trus sering goyang sedikit, karena endapan oleh kedua arus. Endapan yang terbentuk lebih menyerupai delta, yang
mengakibatkan saluran berubah lokasi dan percabangan berpindah. Tempat persimpangan arus baik dekat dengan hulu maupun hilir percabangan
dirumitkan oleh kenyataan bahwa distribusi kecepatan dan arah dan distribusi aliran berubah menurut tingkat dan laju aliran dalam dua arus.
Karena itu, lokasi tembok pencegah dan orientasinya sulit, dan apabila
dirancang dengan baik untuk kondisi yang satu, mungkin menjadi tidak
benar untuk kejadian lain yang mungkin sama.
ANAK SUNGAI
PEMBUKAAN
JEMBATAN
41t\ ri
RENCANA
JEMBATAN
TINGKAT BANJIR
ALIBAN DAN
PADA ALIHAN BESAF KECEPATAN TINGGI
TJ
LEBENGSEDIKIT JEMBATAN
TINGKAT ALIRAN
aaNJtR eesan
TINGKAT NORMAL
DI ALIRAN
UTAMA
JEMBATAN TINGKAT
BANJIR DI ANAK
SUNGAI
TINGKAT BANJIR
PAOA ALIHAN
UTAMA
PENAMPANG
JEMBATAN TINGKAT
BANJIB DI ANAK
Gambar
3-Aliran banjir
DAN KECEPATAN
AGAK LAMBAT
BAGIAN S-S
Gambar
2-Profil
Foto 7-Kerusakan jembatan kereta api karena perubahan arah aliran ke hilir
(sebagian besar aliran banjir adatah dari cabang dan bukan dari arus utama).
30tl
Masukan air pasang dan paya garam yang bersangkutan sangat berharga untuk produktivitas biologis dan keuntungan rekreasi. Pemilihan
tempat persimpangan untuk masukan air pasang tanpa aliran air jernih
akan tergantung pada persyaratan pelayaran, kondisi pondasi, ekonomi,
dan pertimbangan lingkungan. Tempat yang akan menghambat aliran atau
mengubah catu air garam ke daratan persimpangan mungkin tidak dapat
diterima karena alasan lingkungan (4).
Pengaruh dari sedikit hambatan masukan air pasang adalah pada kenaikan kecepatan dan kecenderungan terjadinya sapuan, waktu tunda antara tingkat air pasang sebelah dalam dan sebelah luar, perubahan karakteristik air payau, dan kemungkinan berkurangnya tinggi gelombang
sebelah dalam dan lamanya pasang. Analisis yang teliti persimpangan air
pasang mungkin dapat dijamin dalam penggunaan model matematis atau
model fisika dan analisis oleh pakar dalam hidrolik air pasang.
Persimpangan di kuala dengan aliran masuk air jernih memerlukan pertimbangan kemungkinan banjir pada arus yang serempak dengan badai
pasang, pasang tinggi, surut, dan aliran masuk serta aliran keluar pasang
maksimum. Hidrolik pada kuala lebih jauh dipersulit oleh pengaruh garam pada arus dan sedimen. Air segar dan air asin dapat mengalir berlawanan arah. Benda padat yang terlarut terbawa dalam air segar cenderung menggumpal dan mengendap pada saat bertemu dengan air asin, dan
beban dasar yang dibawa oleh arus diendapkan pada saat bertemu dengan arus yang mengalir pada arah yang berlawanan.
Persimpangan dengan kuala memerlukan pertimbangan faktor yang dapat diterapkan ke masukan air pasang, pengaruh air balik banjir arus,
perubahan kecepatan arus, arah dan salinitas, dan kenyataan bahwa sapuan dapat menjadi lebih keras apabila bertemu dengan arus berlawanan.
Studi hidrolik dan lingkungan yang lebih terperinci dari tempat persimpangan kuala mungkin diperlukan dan memerlukan penggunaan model
dasar yang bergerak dan pakar dalam hidrolik air pasang.
2.8 Tanggul Daerah Banjir dan Penggerogosan
Sistem tanggul sepanjang arus dapat menyederhanakan atau bahkan
memperumit hidrolik persimpangan. Sistem yang dirancang, dibangun dan
dijaga untuk meniadakan banjir dari kejadian yang jarang terjadi dapat
sangat memperkecil masalah yang berkaitan dengan distribusi dan arah
aliran. Sistem tanggul yang tidak semestinya dipelihara atau sistem yang
dirancang untuk meringankan banjir dari kejadian kecil akan mempersulit perkiraan tingkat dan arah aliran banjir karena hal ini akan berubah
menurut lokasi dan besarnya limpahan atau tanggul selama banjir besar.
Tanggul dapat mengakibatkan ketidakstabilan arus. Sistem tanggul yang
panjang dapat mengakibatkan aggradasi yang menaikkan tingkat banjir
AnolisisltulntlikutttukltenunDulandunl'erent'unuun309
tlan mengurangi kapasitas aliran sistem tanggul. Pada saat aggradasi berlangsung, sistem tanggul harus dinaikkan atau diperkuat atau sungai akan
kcluar dari sistem tanggul dan kembali ke dataran banjir aslinya. Kalau
sungai dalam kondisi lebih tinggi daripada tempat lain (perched condition) keluar dari sistem tanggul, hal ini tidak mungkin untuk mengumjuga mempengaruhi tingkat banjir
Jrulkannya di antara tanggul. Aggradasi
pada
cabang.
arus
dan stabilitas
Tanggul pengelak, tembok laut dan bangunan lain serupa dapat mengakibatkan sapuan dengan secara lokal menaikkan kapasitas pemindahan
sedimen arus. Pembangunan dan tata guna tanah pada daerah banjir dapat mengakibatkan sapuan, menaikkan tingkat banjir dan mengubah distribusi aliran.
Pengaruh persimpangan arus jalan raya pada tingkat memadai dari sistem tanggul yang ada dan pada pembangunan yang ada di daerah banjir
sama pentingnya dengan pengaruh ciri-ciri ini yang mungkin ada pada
lokasi, rancangan dan keterpaduan jalan raya yang telah selesai. Dalam
memilih lokasi persimpangan, harus dipertimbangkan perlunya melindungi
-'T
310
'
bila persimpangan aslinya dibangun, tetapi baik hidrolik maupun hidrologi kebanyakan arus telah berubah. Masalah yang dialami pada persimpangan mungkin telah berubah karena terjadinya banjir jarang daripada
hidrolik yang tidak memadai dari persimpangan yang ada, tetapi kenyataan bahwa suatu persimpangan arus telah berfungsi baik selama periode
waktu panjang tidak perlu khawatir tentang tingkat memadai hidroliknya. Anehnya adalah bahwa 2 sampai I jembatan tua 20 tahun tidak pernah mengalami 2-persen perubahan banjir dan lebih dari 4 sampai I yang
l-persen perubahan banjir tidak terjadi selama adanya jembatan. Perubahan hidrologi mungkin disebabkan oleh pengendalian banjir oleh waduk, kanalisasi atau tanggul banjir, perkembangan dalam daerah aliran
sungai yang menaikkan limpasan dan aliran puncak, perubahan dalam
praktek tata guna tanah, dan oleh sebab-sebab lain. Hidrolik arus mungkin telah berubah oleh kanalisasi, tanggul banjir, perkembangan dalam
daerah banjir, tata guna tanah dalam daerah banjir, perubahan dalam
rezim arus, dan sebab-sebab lain.
Stabilitas arus itu sendiri dapat berubah menurut waktu dari kasuskasus alami atau pengaruh tangan manusia. Arus yang relatif telah stabil pada saat jembatan dibangun mungkin menjadi sangat tidak stabil pada
saat jembatan perlu direhabilitasi atau dibangun kembali. Aggradasi, degradasi atau ketidakstabilan melintang harus dipertimbangkan pada waktu
keputusan dibuat untuk rehabilitasi atau membangun kembali suatu
jembatan.
Metode yang digunakan untuk menganalisis hidrolik dan hidrologi pada lokasi jembatan telah diperbaiki selama beberapa tahun terakhir dan
kalau analisis untuk perencanaan persimpangan asli harus dikaji kalau
pembangunan kembali atau penggantian harus dilakukan. Sebagai tambahan, risiko suatu kesalahan harus dipertimbangkan kembali, termasuk
pertimbangan volume lalu-lintas yang naik, perubahan persyaratan layanan lalu-lintas, biaya pembangunan jalan raya dan pemeliharaan yang meningkat, dan santunan untuk kerusakan pemilikan yang dapat diakibatkan oleh persimpangan jalan raya.
Aspek perencanaan untuk pembalikan dan persimpangan sementara dibahas di Seksi 10, Pertimbangan Pembangunan yang Berkaitan dengan
Hidrolik.
3.0 SURVEI
Untuk tujuan seksi ini, informasi tempat, dari sumber mana saja,
se-
cara luas digolongkan pada data survei. Sumber data termasuk survei uda-
lll
perencanaan pcrsintpangan yang akan memenuhi persyaratan tempat. Individu yang akan ditugasi survei drainase lapangan harus memiliki pengetahuan umum tentang perencanaan dan mengkoordinasikan kolcksi data dengan insinyur hidrolik. Jumlah data survei yang dikumpulkan dan perincian data harus seimbang dengan kerumitan hidrolik, masalah stabilisasi arus, pentingnya dan biaya bangunan, dan risiko kerusakan jalan raya dan yang mengakibatkan kerusakan pada harta benda dan
nilai-nilai lain.
luk
312
likan yang ada, karena itu perlu untuk mendapatkan informasi tentang
penggunaan tanah, seperti perkembangan tanaman, taman, dan rekreasi, dan elevasi, kegunaan dan nilai bangunan yang mungkin dipengaruhi.
3.3 Data Hidrologi
Data yang diperlukan untuk analisis hidrologi sebagian besar tergantung pada metode yang digunakan untuk memperkirakan aliran banjir.
Informasi tentang aliran banjir, karakteristik kolam drainase, air tinggi
selama banjir yang lewat, sejarah banjir pada bangunan yang ada, geometri saluran, dan resapan (presipitasi), merupakan data hidrologi yang
umumnya digunakan. Pembahasan yang lebih terperinci dan lengkap tentang data yang diperlukan untuk analisis hidrologi ada di dalam Volume
II, Pedoman Drainase Jalan Raya, "Pedoman Hidrologi,, (5).
.'lttuli.vi.r
ll3
perbaiki rancangan.
3.3.2 Karakteristik Kolam (Cekungan)
Pengkajian frekuensi banjir regional digunakan untuk analisis frekuensi
pada arus di mana tidak ada rekaman pengukuran arus tersedia dan untuk melengkapi dan melampiri pengkajian arus yang terukur. Analisis regional yang umum digunakan dibuat dengan teknik regresi yang digunakan untuk menentukan karakteristik cekungan yang sangat mempengaruhi
debit puncak. Model regressi mempunyai bentuk
Qn:aAbBcCd
.Nn+l
(l)
di mana Q, adalah debit banjir yang mempunyai interval kejadian ntahun; A, B, C dan N adalah karakteristik cekungan; a adalah konstanta
regressi, dan b, c, d dan n adalah eksponen yang ditentukan oleh analisis
regressi.
Karakteristik cekungan yang digunakan dalam model regressi umumnya termasuk luas, kemiringan saluran utama, panjang arus, penyimpanan
permukaan, geologi, indeks resapan tanah, bentuk cekungan, rapat arus,
t:
314
jir, informasi
,'lrtult,st.s
315
puran kejadian curah hujan. Juga, curah hujan dihitung pada suatu titik, dan jarang, kalaupun terjadi, hal ini dapat dimisalkan bahwa kejadian badai akan tersebar sama rata di seluruh cekungan, baik dalam volume maupun intensitasnya. Kondisi sebelumnya seperti kelembapan tanah, mempunyai pengaruh besar pada jumlah curah hujan yang melimpas, sehingga membuat korelasi frekuensi curah hujan dan frekuensi limpasan semakin tak mungktn.
Di beberapa daerah geografi, puncak banjir dari pencairan salju melampaui puncak banjir curah hujan; karena itu, suatu pengukuran curah
salju mungkin merupakan faktor penting dalam prosedur perkiraan banjir. Badan seperti Jawatan Pelestarian Tanah (Soil Conservation Service), Biro Reklamasi (Bureau of Reclamation), dan Jawatan Iklim Nasional (National Weother Service) mengumpulkan dan menerbitkan informasi tentang kelompok salju di beberapa daerah agar dapat menentukan
kesetaraan air dalam penutup salju.
Analisis regional besarnya dan frekuensi banjir biasanya mengusahakan korelasi beberapa pengukuran peresapan dengan banjir. Peresapan
biasanya dinyatakan oleh curah hujan rata-ratadan/atau curah salju, harihari badai, intensitas curah hujan, penguapan tahunan dan data serupa.
Data peresapan tersedia dari Jawatan Iklim Nasional, Administrasi
Lautan dan Atmosfer Nasional (Notional oceanic and Atmospheric Administration), Departemen Perdagangan Amerika Serikat. Data penguapan
dapat diperoleh dari banyak badan sumber daya air, termasuk Jawatan
Iklim Nasional, Survei Geologi Amerika serikat, dan Biro Reklamasi.
ll(r
3.3.4 Informasi
Air Atas
Data air atas yang andal dapat merupakan informasi yang amat ber_
harga untuk menetapkan tingkat dan debit banjir masa lalu, untuk
mencari lokasi kendali hidrolik yang ada, dan untuk menetapkan profil jalan
raya. Beberapa tanda air atas yang saling berkaitan diperlukan untuk
menghitung debit banjir dengan metode kemiringan luas.
Amat penting bahwa orang yang berpengalaman digunakan dalam me-
ngenali dan mengevaluasi tanda air atas karena mutu yang baik dari
bukti air atas dapat memperdaya hal yang tidak ada. Tanda air atas harus
diberi bendera dan disurvei segera mungkin setelah banjir karena tanda
itu dapat hilang dalam beberapa minggu daram daerah bertanaman rapat. Kalau banjir luar biasa tidak terjadi dalam beberapa tahun,
tanda
air atas yang ditemukan oreh orang yang berpengaraman sekalipun akan
dianggap banjir yang relatif kecil. Tingkat air atas dapat menyesatkan
karena hal ini kadang-kadang disebabkan oleh es, sumtatan kay,.,, percabangan atau penggunaan tanah yang berubah kemudian. Tingkat
tersebut dapat mempunyai harga sekitar 5-r0 kaki di atas tingkat-normar
untuk debit yang sama. pangkajian fotografi udara yang diambil serama
banjir atau lebih dari satu pengukuran tidak langsu.,g yung diambil di
bagian lurus yang terletak agak jauh dapat membantu mengioentifikasi
,4nulil;i,t
317
informasi yang bermanfaat. Informasi mengenai banjir yang telah terjadi sejak pembangunan jembatan dapat diperoleh dari personil badan jalan raya dan dari file pemeliharaan, dari penduduk daerah tersebut, dan
dari tanda air atas.
Data pada bangunan yang ada harus mencakup sebanyak mungkin
butir-butir berikut yang tersedia atau praktis didapatkan;
l.
Tanggal pembangunan
dan
perhitungan
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
ll.
12.
13.
yang dibangun
Penampang melintang di bawah jembatan
Jenis dan ukuran bahan dalam dasar arus dan tebing
Kondisi bangunan
Endapan sedimen, sapuan dan erosi
Bukti penurunan tinggi air dalam arus
Kejadian banjir besar sejak pembangunan dan tanggal kejadian
Tinggi banjir di hulu dan hilir jembatan (tingkat banjir di dalam
pembukaan jembatan umumnya memberikan informasi sediklt)
Perbedaan yang diamati dalam elevasi permukaan air di hulu dan
hilir tanggul sebanyak mungkin informasi yang akan didapat dari
sebanyak mungkin lokasi. Tanggal dan besarnya banjir harus dimasukkan sebanyak mungkin yang didapat
Pengamatan pada distribusi aliran, aliran lewat tebing, arah dan
kecepatan aliran
Arah aliran relatif ke tiang penyangga dan saluran air bawah
Ukuran dan kuantitas pergeseran yang diamati
Pembersihan dan tinggi-bebas
14.
15.
16.
17. Lama banjir
18. Kerusakan pada jalan raya, perlindungan kemiringan, upaya kendali arus, jembatan, dan pemilikan lain
19. Besarnya banjir relatif ke banjir yang tercatat
20. Fotografi bangunan, kejadian banjir, arus, dan ciri-ciri lain yang
akan membantu perencanaan jembatan yang diusulkan
21. Perincian rencana jembatan termasuk profil dek, rencana superstruktur, rencana dan orientasi tiang penyangga, dan rancangan
pengaman jembatan
frwr
aa
Ti nur
18
morfologi arus pada sisi jembatan. Dalam kedua analisis, fotografi udara berguna dalam mengenali jenis tanaman, uku"an dan lokasi gundukan
pasir, kendali arus, pembentukan geologi, pekerjaan perlindungan tebing
arus yang ada, dan saluran berbelok-belok lama. Seri fotografi udara yang
diambil selama periode bertahun-tahun dapat digunakan untuk menentukan pola dan memperkirakan Iaju gerakan bengkokan belokan. Fotografi udara dapat juga digunakan untuk menentukan apakah arus lurus,
berbelok-belok atau bersilang, dan untuk mendeteksi bukti degradasi dan
aggradasi arus.
Penampang saluran arus dan daerah banjir diperlukan untuk menetapkan hubungan tingkat debit dan daya pemindahan. Penampang yang cukup harus diperoleh untuk memberikan gambaran akurat saluran dan daerah banjir. Kalau suatu ruas kendali arus, seperti penyempitan, pencabangan, atau penutup tanaman yang rapat, ada dalam hilir sisi persimpangan, maka penampang harus diperoleh sedemikian rupa sehingga profil
Karakteristik lain yang diperlukan untuk keputusan perencanaan harus diperhatikan. Hal ini termasuk jenis tanah dalam dasar arus, tebing
dan daerah di atas tebing, dan, kalau mungkin, jenis bahan (gradasi) dasar arus. Ciri-ciri seperti lapisan batu terbuka dan sumbatan belokan harus diperhatikan. Bukti drift dan ukuran dan volume sampah, kondisi es,
pengerukan tebing, air terjun, penurunan permukaan, dan kondisi-kondisi
lainnya yang akan mempengaruhi lokasi dan orientasi dan jenis tiang penopang dan tembok harus direkam. Fotografi saluran dan dasar arus, lebih baik berwarna, dapat merupakan bantuan berharga untuk perencana
dan berfungsi sebagai dokumentasi yang baik sekali atas kondisi yang ada.
.,lntlr.tt,r
319
ligurasi pcrcncanaan tertentu. Dalam kasirs-kasus tersebut di mana pengkajian lingkungan telah diselesaikan sebelumnya dalam perkembangan
proyek, sebagian atau semua evaluasi ini mungxin pula telah diselesaikan. Apabila pengkajian lingkungan belum dilakukan, data yang dikemhangkan untuk perencanaan dan lokasi persimpangan sering berguna dalam analisis rekayasa lingkungan.
Perencana memerlukan informasi tentang standar mutu air arus. Beberapa informasi ini tersedia dalam standar dan kriteria mutu air yang
cliterbitkan oleh tiap Negara Bagian daiam memenuhi bagian dari persyaratan Undang-undang Air Bersih (Cleon Water Act). Data fisika, kimiawi dan biologi untuk sebagian besar arus juga dapat diperoleh dari
badan kendali pencemaran air Negara Bagian maupun Federal, U.S. Geological Survey, dan dari pemerintah kotapraja, distrik air, dan industri
yang menggunakan arus sebagai sumber catu.
Penjelasan pola sirkulasi air yang ada dan definisi jenis dan luasnya
daerah basah yang amat terpengaruh diperlukan oleh perencana untuk
memperhatikan pengaruh masing-masing konfigurasi jembatan timbun.
Data tentang sirkulasi, pasang-surut, kecepatan air, mutu air dan tanah
basah dapat diperoleh dari U.S. Geological Survey, U.S. Fish and Wildlife Service, The Army Corps of Engineers, universitas, dan institut !lelautan, juga badan dan organisasi Negara Bagian, Federal dan lokal
lainnya.
Informasi tentang pemindahan sedimen juga penting dalam menentukan kecocokan arus untuk penggunaan yang paling menguntungkan termasuk habitat ikan, rekreasi dan catu air. Perubahan potensial dalam laju pemindahan sedimen sebagai akibat pembangunan jembatan harus dipelajari dengan cermat terhadap dampak lingkungan, termasuk pengaruh pada stabilitas saluran.
Mungkin perlu bagi badan jalan raya untuk mengumpulkan data pada
sisi kritis, kalau informasi yang diperlukan tidak dapat diperoleh dari sum-
ber lain.
Data yang diperlukan dapat dirangkum seperti berikut:
l.
2.
3.
32O
.,lnulist.r
naman, budaya dan tata guna tanah, lokasi persimpangan yang disurvei,
dan garis tengah jalan, lereng,. jembatan dan modifikasi saluran.
tidak dapat
dengan memadai mengungkapkan semua kondisi tempat atau menggantikan pengamatan personil. Suatu tinjauan lapangan juga berguna dalam
menentukan bahwa data tempat tambahan diperlukan. Pemilihan koefisien kekasaran, evaluasi arah dan konsentrasi aliran, pengamatan tangan
pertama penggunaan tanah dan perkembangan daerah banjir merupakan
faktor-faktor yang sering diperlukan dalam peninjauan lapangan. Konsultasi dengan insinyur pembangunan dan pemeliharaan mengenai kondisi tempat sering memberikan informasi mengenai faktor yang harus dicari yang menjadi tanggungjawabnya yang penting.
4.0 ANALISIS HIDROLOGI
Analisis frekuensi banjir untuk persimpangan arus dibahas dalam Volume II, Pedoman Drainase Jalan Raya, "Pedoman Hidrologi" (5). Untuk maksud pedoman ini, analisis hidrologi mencakup penetapan hubungan puncak frekuensi aliran untuk persimpangan dan hidrograf aliranwaktu seperti itu diperlukan juga bagi analisis tempat. Hubungan tingkat debit merupakan bagian dari analisis hidrolik dan analisis hidrolik
untuk perencanaan mencakup suatu evaluasi dari pengaruh pada persimpangan jalan raya untuk batas laju aliran.
Sudah menjadi kebiasaan untuk memilih kemungkinan yang diperluas
untuk perencanaan didasarkan atas sistem jalan raya dan persyaratan pelayanan lalu-lintas. Banjir yang dipilih untuk perencanaan harus dipilih
berdasarkan pertimbangan ekonomi, rekayasa, sosial, politik dan lingkungan. Pertimbangan ini selanjutnya dibahas dalam Seksi 6, Perencanaan Persimpangan Arus. Untuk maksud kita di sini cukup untuk menunjukkan bahwa banjir yang dipilih untuk perencanaan mungkin berbeda dengan banjir dari kemungkinan diperluas yang dipilih lebih dulu,
121
tlarr bahwa banjir yang relatif jarang, yakni banjir yang lebih besar dari
banjir rencana, perlu dipertimbangkan dalam analisis hidrolik. Karena
alasan ini, dan karena ketidakpastian dalam analisis hidrologi dan kemungkinan bahwa banjir rencana yang dipilih akan dilampaui, analisis hidrologi harus menentukan hubungan aliran puncak-frekuensi untuk kisaran
322
Perkiraan banjir yang dibuat atas dasar analisis reglonal sering tidak
cocok dengan perkiraan yang didasarkan atas rekaman stasiun pengukuran. Berbagai faktor seperti panjang rekaman stasiun pengukuran,
distribusi badai, dan perubahan tempat (spasial) kejadian badai merupakan salah satu kekurangan dalam perkiraan. Kalau rekaman arus cukup
panjang untuk dapat memberikan hubungan banjir frekuensi yang baik,
bobot yang besar harus diberikan ke perkiraan yang dibuat berdasarkan
rekaman stasiun pengukuran. Suatu pengujian faktor yang ternyata makna
dan tidak bermakna dalam analisis banjir"frekuensi regional dapat mengungkapkan bahwa arus yang ditinjau tidak khas untuk daerah hidrologi.
Dalam hal ini, analisis stasiun dari kejadian dengan waktu rekaman yang
singkat harus diberikan bobot yang lebih besar, terutama di mana analisis stasiun menunjukkan bahwa analisis regional meremehkan banjir untuk arus tersebut.
Informasi air tinggi, berbagai data banjir, dan informa.si yang dikumpulkan dalam survei pada bangunan yang ada harus digunakan dalam analisis hidrologi untuk membuktikan dan memperbaiki keyakinan dalam analisis banjir frekuensi. Data yang bermacam-macam ini terutama bermanfaat kalau perkiraan banjir didasarkan pada analisis regional aliran banjir.
Hidrograf gabungan dari aliran rata-rata harian digunakan dalam banyak persimpangan sungai untuk memperkirakan tinggi bendungan elak
(cofferdam) dan menentukan musim pada saat mana akan relatif aman
untuk memisalkan bahwa banjir besar tidak akan terjadi. Suatu contoh
hidrograf ditunjukkan dalam Gambar 4. Dua puluh tahun debit rata-rata
harian telah diplotkan pada basis l2-bulan yang menggambarkan sejarah aliran selama periode tersebut. Suatu plot tabel harga stasiun pengukuran akan memungkinkan pemakai mengubah debit ke tingkat dan
elevasi.
C
a
(,
t a
CT
rcv
Hubungan tingkat debit biasanya diperkirakan baik dengan perhitungan profil permukaan air atau dengan analisis ruas tunggal. Analisis ruas
tunggal secara implisit memisalkan (l) aliran mantap, seragam dalam arus,
dan (2) penampang, kemiringan dan harga "n" yang digunakan secara
wajar menggambarkan karakteristik arus untuk bagian lurus yang sedang
di[aji. Agir(l) di atas cukup akurat untuk menghiildarkan kesalahan bedan
sar, arus harus lurus sewajarnya, mempunyai luas penampang seragam
permukaan air harus tidak dipengaruhi oleh kendali hilir. Kendali dibahas dalam Seksi 5 . I . I dan 5. I .2. Metode perhitungan dibahas dalam Volume VI, Pedoman Drainase Jalan Raya (2), dan dalam Acuan (Z)'
324
,lrrulisi.r
tuk aliran subkritis harus dimulai pada ruas kendali di hilir dan berjalan
ke arah hulu ke sisi yang dikaji. perhitungan aliran superkritis mulai
dari
hulu pada kendali dan berjalan ke hilir. Acuan (g) dan (9) disarankan untuk prosedur perhitungan.
Hubungan tingkat-debit yang dikembangkan dengan prosedur perhitungan di atas biasanya diperkenalkan dalam kurva tingkat debit. Dari
kurva ini, perencana dapat menentukan elevasi permukaan air untuk berbagai debit banjir. Informasi stasiun pengukuran aliran arus untuk kebanyakan tempat U.S. Geological Survey mencakup informasi kurva rating
yang dikembangkan dari pengukuran langsung/atau tidak langsung.
Apabila debit banjir telah ditentukan oleh pengukuran tidak Lngsung
atau pada stasiun pengukuran dan dapat dikorelasikan dengan elevasi air
atas yang andal pada atau dekat dengan tempat yang dikaji, kurva perhi_
tungan dapat diatur untuk menambah kredibilitas pada hasil dan meyakinkan penggunaannya.
,/'1"]ro',n
u*o,
DEBrr
DIHITUNG
rrbah dari arus, perubahan dalam penutup tanaman dan aktivitas manusia, baik dalam arus dan pada daerah banjir. Karakter arus berubah oleh
aggradasi, degradasi, pengaturan kemiringan, gerakan belokan dan bengkokan, perubahan dalam bentuk dasar, pengerukan tebing dan pengirisan dan aksi alami atau aksi induksi lain. Perubahan tutup tanaman lain
-2i9"'-
FT
Untuk aliran subkritis, kendali dapat terdiri dari ruas hilir yang mempersempit aliran atau mengakibatkan lewat dengan kedalaman kritis, atau
kendali dapat berupa bagian lurus di hilir di mana karakteristik kekasaran
daerah banjir dan ruas saluran mengatur hubungan tingkat debit. Perhi-
TINGKAT
lliilntlik unluk
'ANG
326
ga debit.
Acuan (3)' (10) dan (2) disarankan untuk pembahasan lebih lanjut sub-
jek ini.
.ffi
{ll
F,'lFj$llifel
PLAN
DISTRIEUSI
E
(o
o2
EU
=u
l=5
Y
PENAMPANG
Analisis distribusi aliran akan mengungkapkan iuas di mana laju aliran relatif tinggi dan ruas yang relatif tidak etektif memindahkan aliran.
Informasi ini diperlukan untuk menempatkan jembatan dengan tepat atau
pembukaan lain pada dataran banjir, menentukan panjang jembatan, menentukan ruas aliran lebih dalam jalan yang mendekati, dan mengevaluasi keperluan dan Iokasi dinding atur arus dan ciri-ciri pelindung dan
pencegah lain untuk dimasukkan dalam rancangan.
Banyak alasan untuk melestarikan, untuk memperluas secara praktis
distribusi aliran alami pada persilangan arus. Alasan ini termasuk masalah ekonomi, sosial, rekayasa dan Iingkungan dan tidak sama penerapannya untuk semua persimpangan arus. Pembahasan selanjutnya diutarakan dalam Seksi 6, di sini hanya akan ditekankan perlunya menentukan
distribusi aliran untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan persimpangan arus.
Distribusi aliran ditentukan dengan mengubah pemindahan dari tiap
subseksi ke debit. Hasilnya harus dikaji dengan hati-hati, "di mana mungkin dibandingkan dengan banjir yang diamati untuk menentukan apakah
distribusi aliran yang dihitung telah wajar". Mungkin dan ciri-ciri fisika
lain di hulu atau di hilir ruas persimpangan yang akan membuat perhitungan tidak berlaku.
tentu, dengan apa perencanaan dinilai pemenuhan tujuan perencanaan persimpilgm, pertimbangan risiko dan ekonomi berlebihan
32tt
4.
dalam beberapa rancangan persimpangan. Kriteria ini meliputi standar yang dikeluarkan atas dasar mandat legislatif, kebijikan atau
pentingnya jalan raya, yaitu pertahanan nasional atau untuk penyaluran kendaraan darurat, dan menghindari penyelesaian yang tidak
dapat diterima secara politis, lingkungan, atau sosial seperti penem,
patan tanggul dalam rawa atau tanah basah atau meninggalkan masyarakat yang terisolasi selama banjir.
Analisis alternatif perencanaan-analisis persimpangan jalan raya
arus meliputi evaluasi rekayasa, lingkungan dan ekonomis dari berbagai alternatif rancangan. Tujuan analisis untuk mendapatkan suatu rancangan yang akan mempunyai biaya yang paling murah pada
masyarakat dengan mempertimbangkan kehilangan dan biaya modal dalam batasan yang diberikan oleh kriteria dalam 3 di atas. Analisis alternatif rencana persimpangan arus termasuk pembatasan dan
profil jalan, kemungkinan sapuan yang berkaitan dengan masingmasing alternatif, upaya perlindungan dan pencegahan yang diperlukan sehubungan dengan tiap alternatif, panjang jembatan dan lokasi pada daerah banjir, orientasi yang disarankan dan lokasi tiang
penopang dan pilar, kedalaman pondasi dan elevasi konstruksi atas
tanah, modal dan biaya risiko berkaitan dengan tiap alternatif, dampak lingkungan dan sosial dari tiap alternatif, dan upaya memperingan yang diperlukan untuk melestarikan atau memperbaiki ling-
kungan arus.
Analisis hidrolik dan analisis hidrologi arus dibahas berturut-turut dalam.Seksi 4 dan 5. Seksi ini mengutarakan terutama pyosedur perencanaan
yang dimulai dengan pengenalan kriteria perencanaan.
6.1 Kriteria
Dalam perencanaan persimpangan arus jalan raya, seperti halnya dalam setiap perencanaan, standar atau kriteria harus didefinisikan di mana perencanaan dapat citukur untuk penerimaannya. Kriteria yang umumnya digunakan untuk menilai penerimaan rancangan hidrolik persimpangan arus meliputi:
l. Air balik yang tidak akan terasa menaikkan kerusakan banjir pada
sifat-sifat hulu persimpangan
. 2. ,Kecepatar, melewati banguuan yang tidak akan merusakkan baik
fasilitas jalan raya ataupun kerusakan naik di luar batas pemilikan
di hilir
,3. Pemeliharaan distribusi aliran yang ada yang sepraktis mungkin
4. Jarak dan orientasi pilar, dan rancangan tiang penopang untuk
mempqrkecil tdrputr,snya alirar dan sapuan potensial
5. pgrencanaarr pondasi danlatau upaya pencegah sapuan untuk
Anuli.ris
129
6.
8.
9.
disamakan dengan
Suatu tingkat pelayanan lalu-lintas yang dapat
jalan
dan yang dapat
raya
kelas
yang umumnya diharapkan untuk
disamakan dengan
,oirr."
Biayaekonomistiapalternatifyangmemenuhitujuankriteriarekaya-
sa
jii
evaluasidaerahyangdapatmudahrusaksebagianataukeseluruhanoleh
jalan kelas rendah'
hempasan taufan atau air pasang' dan, untuk kasus
kemungkinanbahwarutebussekolahakanseringterhambatmengalternatif
akibatkln merupakan alasan yang cukup kuat untuk memilih
yang
sosial
Pertimbangan
optimum.
ekonomi
lain selain rencana dengan
suatu alternatif
mengabaikan ini menjidi kriteria untuk menilai apakah
rancangan daPat diterima.
penyelesaian ekonomi optimum dapat ju-
rr'
330
milih alternatif yang mendekati rencana ekonomi optimum tetapi memerlukan investasi modal lebih tinggi untuk mengurangi biaya pemeliharaan,
perbaikan dan rehabilitasi di masa datang. Pertimbangan ekonomi lain
mungkin adalah keperluan yang dimengerti atau bahkan suatu mandat
legislatif untuk memberikan sistem jalan raya seluruh negara bagian atau
regional untuk melayani maksud yang telah dinyatakan, seperti jaringan
jalan raya pedesaan (rural) atau perkotaan (urban), dengan anggaran yang
tertentu. Dana yang terutama sebaiknya digunakan membangun suatu rute
atau ruas tertentu juga mempunyai kategori serupa. Standar yang harus
digunakan dalam perencanaan persimpangan merupakan standar yang paling peka biaya yang perlu dipilih untuk perencanaan, dan keputusan tidak boleh diambil tanpa menganggap dampaknya pada baik anggaran
pembangunan dan anggaran pemeliharaan.
Pertimbangan rekayasa lain, terutama standar geometrik dan persyaratan pelayaran, dapat pula mengabaikan kriteria untuk perencanaan hidrolik pada tempat individu. Sebagai contoh, persyaratan pelayanan lalulintas, hidrolik dan ekonomi dapat menunjukkan perlunya perencanaan
yang akan melewatkan banjir 25-tahunan lewat bukaan jembatan, tetapi, karena topografi atau persyaratan navigasi, profil jalan tinggi dan banjir 500-tahun akan mengalir lewat bangunan tanpa lewat melampaui jalan. Sehingga analisis hidrolik dan ekonomi menjadi persoalan risiko kerusakan air balik, sapuan dan erosi padajalan raya dan harta benda lain
dan tingkat proteksi yang harus diberikan sebagai upaya-balik melawan
kerusakan.
Pertimbangan yang dibahas di atas tidak dijumpai dalam prosedur optimisasi ekonomi untuk perencanaan persimpangan arus jalan raya untuk perkiraan biaya total paling sedikit untuk masyarakat karena tidak
dapat dievaluasi secara kuantitatif. Jadi, pengambilan keputusan atau pemilihan alternatif dengan memperhitungkan penyelesaian ekonomis optimum atau mendekati optimum dalam menyelesaikan perbedaan antara
"rancangan terbaik" ekonomis dan kendala sosial, lingkungan, politik,
ekonomi, dan rekayasa yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan rancangan yang tepat (Gambar 7).
lampaui perkiraan.
Biasanya kita sampai pada perencanaan komponen jalan raya pada sis-
,'lttulrtisllitlrotlkuntukl'enempalundunlteren<:anaon33l
dari
tcrn pcrsimpatlgttrl arus secara individu berdasarkan pada masukan
bcberapadisiplinyangmasuk.Namun,tujuanumumdarisemuadisiplin,
dalam praktek yang luas, harus dapat menjamin sarana yang aman untuk lalu-lintas, pengeluaran bijaksana dana masyarakat, dan rancangan
yang memperkecil kerusakan pada harta benda dan lingkungan'
."$"
6
o
^Ft.rO
<o-1ts'
z
tr
DAERAH RANCANGAN
MENDEKATI OPTIMUM
z
Y
G
?
E
u
c
o
z
I
6
zu
TE
TINGGI<r-
PROBABILITA
KELEBIHAN
RENDAH
GambarT.Rancanganoptimumdanmendekatioptimumekonomis.
Pertarra dan yang terutama, semua banjir yang terjadi selama adanya
sarana akan lewat dan melewati tempat tersebut. Dengan dana yang terbatas untuk pembangunan, setiap persimpangan dapat dirancang untuk
kemungkinan amat kecil kerusakan atau terhentinya lalu-lintas. Namun,
baik untuk ekonomi maupun rekayasa pembobotan ukuran biaya modal
yang diambil untuk menghindarkan kerusakan dan terhentinya laluJintas
dibandingkan dengan risiko biaya di masa datang. Agar dapat menerapkan biaya di masa datang, risiko yang berkaitan dengan banjir yang lebih kecil maupun yang lebih besar dari banjir yang umumnya direncanakan harus dievaluasi, termasuk banjir terbesar yang harus lewat melalui
jalan
bangunan jalan raya dan banjir lebih besar yang akan menggenangi
raya. Jadi, semua komponen arus jalan raya yang melintasi merupakan
sebagian
hidrolik.
Hidrolik komponen arus sistem persimpangan jalan raya arus dibahas
dalam Seksi 5. Komponen jalan raya dan jembatan dibahas dalam seksi
berikut.
.T
332
Profil dan pembatas jalan raya umumnya dipertimbangkan agak bebas dari jalan air jembatan kecuali untuk pertimbangan yang diberikan
untuk memberikan suatu beda elevasi antara air atas perencanaan konvensional dan permukaan jalan. Sebagai bagian dari sistem persimpangan
jalan raya arus, baik profil dan pembatas mengendalikan besarnya banjir maksimum yang akan melewati bukaan jalan air yang diberikan. Jalan air jembatan dan pembatas jalan dan profil bersama-sama menentukan kapasitas sistem untuk melewatkan banjir tanpa menggenangi salah
l'rrcntunuun .ll3
PEBMUKAAN AIR
SELAMA BANJIB,
JEMBATAN TTDAK
BERBAHAYA
satu atau kedua komponen-komponen. Pengaruh profil jalan pada bukaan jalan air yang memadai harus dipertimbangkan dalam menetapkan
profil dan dalam merencanakan jalan air jembatan.
Hubungan tingkat debit untuk arus dan air balik yang berkaitan dengan alternatif perencanaan merupakan pertimbangan hidrolik untuk menetapkan profil jalan raya. Baik pembatas horizontal maupun pembatas
vertikal jalan raya merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
dalam menetapkan perencanaan jalan air, pembatas vertikal akan diuta-
Alternatif persimpangan berkisar dari persimpangan yang dirancang untuk sering digenangi dan persimpangan yang dirancang untuk jarang atau
tidak digenangi sama sekali. Rancangan alternatif yang dipilih akan tergantung pada kriteria yang ditetapkan untuk biaya perencanaan, pembangunan, risiko, hubungan tingkat debit waktu, distribusi arus, dan pertimbangan sapuan.
Dalam Gambar 8, jembatan berada pada titik bawah dalam profil kurva Iendutan vertikal. Contoh ekstrim penggunaan konfigurasi profil ini
merupakan penggunaan jembatan rendah dalam tanah beromba.k untuk
jalan lalu-lintas rendah yang sering digenangi dan jembatarr tinggi dalam
tanah tidak rata yang kemungkinan tidak akan pernah menderita banjir.
Ciri yang menonjol dari profil ini adalah kepastian bahwa konstruksi jembatan akan tenggelam apabila terjadi suatu air melimpah jalan. Kalau
mungkin, jembatan pada lengkung lendutan vertikal harus dihindari karena riak akan terkumpul dalam konstruksi atas tanah dan pada bengkokan dan memperkuat sapuan umum dan lokal. Juga, riak yang besar
dapat mengakibatkan gaya benturan yang keras pada bangunan, yang kemungkinan mengakibatkan kerusakan bangunan, terutama kalau sapuan
mengenai pondasi. Kalau kurva lendutan vertikal tidak dapat dihindarkan, dan kecil kemungkinan melimpah, maka disarankan untuk menghindarkan batu tepian jalan dan menggunakan rel terbuka dengan profil
ini agar dapat memperkecil kerusakan aliran kecepatan tinggi sekitar ujung
Foto E(a)*Jembatan dalam kurva lendutan vertikal yang sebagian terendam se-
lama banjir.
334
,4nuli.ti.s
Gambar 9 menggambarkan suatu profil yang mungkin digunakan kalau lebar lembah cukup untuk menggunakan profil yang memungkinkan
jalan tergenang tanpa konstruksi atas tanah jembatan yang digenangi. Variasi profil ini dapat digunakan di lokasi di mana saluran arus terletak
pada salah satu sisi daerah banjir, yakni suatu persimpangan tidak sesumbu (eccentric), dan profil memungkinkan penggenangan jalan yang
mendekat hanya pada satu sisi. Beda antara titik bawah dalam profil jalan dan busur bawah dalam konstruksi atas tanah jembatan dapat berubah, dalam kendala geometri, untuk memenuhi persyaratan terpeliharanya aliran permukaan bebas dan untuk memberi peluang alur untuk es,
sampah, dan riak. Jembatan-jembatan harus dirancang dengan mempertimbangkan banjir besar yang akan lewat bukaan dan kemungkinan
kejadiannya.
JEMBATAN TIDAK
BEBBAHAYA UNTUK
BANJIR ISTIMEWA
kat untuk debit yang dikaji ditambah dengan air balik untuk jalan air
yang dipertimbangkan.
Elevasi permukaan air selama aliran puncak sepanjang persimpangan
arus jalan raya miring tidak sama karena adanya gradien dalam profil
permukaan air. Elevasi sebelah hulu persimpangan akan berbeda, kadang-
r;
336
,lnulisi:;
llktntlik
Itcn'ncunuun
.117
.jcnrbatan ditalnbah dengan beda kecepatan pada jembatan. Dengan dernikian, tidak akan ada aliran dari A ke jembatan sepanjang tanggul jalan. Pada sisi sebelah hilir, air banjir akan mengalir dari jembatan menuju A, dan tidak tergantung pada beda kecepatan pada jembatan, akan
lcbih rendah di sebelah hilir A dibandingkan di sebelah hilir jembatan.
Karena itu, beda permukaan air dari hulu ke hilir akan lebih besar baik
kadang cukup besar, tergantung pada gradien permukaari aif, guna tanah, lebar daerah banjir, dan besarnya kemiringan persirnpangan. Perbedaan permukaan air antara sisi hulu persimpangan dan sebelah hilir akan
letrih besar di titik A dan B dibandingkan dengan air balik di atas jembatan, seperti ditunjukkan dalam Gambar 11. Pengaruh yang menonjol
dari persimpangan pada elevasi permukaan air kadang-kadang dilebihlebihkan karena perbedaan elevasi permukaan air dari sisi satu jalan ke
sisi lainnya. Foto l0 merupakan contoh di mana jalan memotong di lokasi setara dengan titik A di Gambar I l, karena perbedaan lewat jalan
selama banjir besar. Di banyak lokasi, disarankan untuk memberikan bukaan jalan air di lokasi A dan B, Gambar ll, agar dapat menghindari
beda tinggi yang besar dari sisi hulu ke sisi hilir jalan. Sekali lagi, ini tergantung pada beberapa pertimbangan termasuk penggunaan tanah di hulu
dan di hilir, gradien permukaan, besarnya kemiringan, air balik dari persimpangan jalan raya, dan panjang penggerogosan jalan di daerah banjir.
Perbedaan tinggi yang besar dari sisi hulu ke sisi hilir persimpangan
miring dapat dijelaskan dengan mengacu ke Gambar 11. Air banjir di hulu dari tanggul dekat lokasi B akan dipantulkan ke arah bangunan karena akan ada gradien dari B. Di sebelah hilir, air harus mengalir dari jembatan menuju B agar mengisi daerah di sebelah hilir jalan pada daerah
banjir sebelah kiri. Dengan demikian, elevasi permukaan air pada hulu
di B akan lebih tinggi dibandingkan pada jembatan dan pada sebelah hi-
i'lt
llt.
\l
'l
r0
RENCANA
PENAMPANG
Gambar 11. Elevasi permukaan air hulu dan hilir dari persimpangan miring.
3tt
Anulr:tis
6.2.2.1 Lokasi
Pcmilihan lokasi bukaan jalan raya pada tempat persimpangan arus
clengan lebar daerah banjir yang terbatas tidak sulit, karena hal ini sudah
jclas bahwa satu bukaan akan cukup atau bahwa secara fisik tidak prakt
is menggunakan lebih dari satu bukaan. Demikian pula, kalau jalan yang
rnendekat tidak cukup tinggi dibandingkan dengan dataran banjir, bukaan jalan air luar pada daerah banjir mungkin tidak diperlukan atau bukaan ukuran-gorong-gorong untuk drainase lokal semuanya diperlukan.
Lokasi bukaan jalan air dalam sistem persimpangan jalan raya arus lebih kompleks untuk perencanaan banjir jarang dan pada tempat dengan
daerah banjir besar. Dalam pembahasan ini, diumpamakan bahwa suatu
bukaan akan diberikan pada saluran utama dari arus dan bahwa pilihan
yang ada meliputi bukaan yang lebih panjang pada lokasi tersebut dan
Foto l0-Potongan jalan pada bagian hilir daerah banjir untuk menaikkan beda
tinggi melintas jalan pada persimpangan miring.
Kriteria lain juga mempengaruhi lokasi dan ukuran bukaan jalan air
dalam sistem persimpangan jalan raya arus. Untuk keadaan praktis, bukaan jalan air harus ditempatkan dan diberi ukuran untuk melestarikan
distribusi aliran alami arus, untuk menghindari kerusakan pada nilai alami dan kegunaan yang berkaitan dengan arus, dan untuk menghindari
bahaya kerusakan yang tidak diinginkan pada jalan raya dan pemilikan
lain.
Hal-hal selain persyaratan hidrolik, yang mempengaruhi lokasi dan
ukuran bukaan jalan air meliputi pembersihan untuk pelayaran, geometri jalan, tanah, stabilitas tanah pada tiang penopang, akses ke pemilikan
berdekatan, persimpangan dan persilangan dengan jalan lain, perpindahan
ke jalan atau jalan kereta lain, tanah basah, ekonomi dan sebagainya lagi. Pembahasan di sini akan dibatasi pada pertimbangan hidrolik dan ekonomi dalam menempatkan dan memberi ukuran bukaan jalan air.
bukaan luar pada daerah banjir atau beberapa kombinasi pilihan ini.
Beberapa faktor mempengaruhi keputusan pemilihan lokasi bukaan jalan air untuk memberi peluang alur banjir.Tujuan dasar pemilihan lokasi bukaan luar meliputi pemeliharaan distribusi aliran dan arah aliran secara praktis, sarana untuk konsentrasi aliran yang relatif besar dalam daerah banjir, penghindaran diversi aliran daerah banjir sepanjang tanggul
jalan untuk jarak yang panjang, dan pertimbangan air balik dan kerusakan sapuan pada jalan raya dan pemilikan iain. Kondisi tempat, ekonomi,
kendaia dana, dan pembatas horizontal jalan raya membatasi jangkauan
tercapainya tujuan ini. Tujuan merupakan komplementer dalam karena
maksud pemeliharaan distribusi dan arah aliran adalah memperkecil kerusakan lingkungan daerah banjir, d4n menghindarkan air balik dan sapuan berlebih. Pengambilan tindakan lebih dulu untuk konsentrasi aliran mencapai maksud yang sama dengan menghindarkan diversi jarak jauh
sepanjang tanggul jalan.
Faktor khusus tempat lain yang mempengaruhi lokasi bukaan adalah
drainase lokal, kemungkinan penypbab pemutusan dalam bengkokan belokan, sarana transportasi lain dalam kawasan, penggunaan daerah banjir, dan pembatas horizontal dan vertikal dari jalan raya.
Keperluan untuk pengambilan tindakan untuk drainase lokal timbul kalau suatu daerah pada daerah banjir tidak mengering setelah jalan raya
dibangun dan di mana pembatas jalan raya memotong arus cabang di sebelah hulu percabangannya dengan arus utama (Gambar l2). Pada kasus
Iain, dimungkinkan diversi sepanjang timbunan jalan r.aya sampai saluran arus utama atau memberikan suatu bukaan luar pada daerah banjir.
Diversi sepanjang tanggul jalan raya dapat membentuk masalah pemeliharaan dengan menaikkan gradien dalam saluran cabang dan dengdn memberikan saluran yang lebih efisien untuk aliran daerah banjir pada ujung
tanggul jalan raya. Penurunan tinggi air dapat terjadi yang akan memba-
.lulun Rowt
T
,.lrtuli.si.t
larn dacrah banjir atau diversi aliran daerah banjir untuk jarak jauh sepanjang tanggul jalan raya, dapat mempengaruhi keputusan. Walaupun
lokasi bukaan di daerah banjir akan dipengaruhi oleh perlunya drainase
lokal atau saluran cabang, setiap bukaan pada daerah banjir akan mengalami akibat aliran banjir dari arus lebih besar dan bukan oleh aliran
dari cabang.
Jalan raya yang terletak dalam bengkokan sungai, seperti dalam Gam-
bar 13, memberikan masalah yang amat sulit dalam meletakkan pembukaan luar. Aliran dalam daerah banjir cenderung untuk terkonsentrasi
pada mulut bengkokan, seperti di gambar. Karena jarak lewat bengkokan
lebih pendek daripada dalam saluran, kemiringan permukaan air lebih
terjal dan daya pemindahan dalam daerah banjir naik relatif terhadap daya
pemindahan dalam saluran. Bukaan luar pada lokasi ini yang sangat menghambat aliran akan mengakibatkan sapuan umum yang dapat meng-
Gambar 12. Diversi dan perubahan jembatan untuk arus cabang dalam daerah
banjir.
hayakan tanggul dan pemilikan di hulu dan delta dapat terbentuk dalam
saluran arus utama, yang mengakibatkan perubahan arah arusnya (Foto
I
l).
Suatu bukaan pada daerah banjir untuk arus cabang atau drainase lokal merupakan alternatif yang paling diinginkan kalau biaya tambahan
untuk pembangunan dijamin. Faktor lain, seperti konsentrasi aliran da-
akibatkan putusnya bengkokan, tergantung pada lebar lewat bengkokan, panjang bengkokan, guna tanah, dan tanah. Kalau bukaan
diperlukan, rancangan biasanya harus berjaga-jaga akan kemungkinan
kecepatan sapuan. Upaya lain dapat pula disarankan. Dinding atur arus
membuat bukaan secara hidrolik lebih efisien, dan perkuatan batas arus
secara efektif dalam beberapa hal melindungi sapuan. Bukaan luar tr-mbahan dapat digunakan untuk mengurangi tingkat penyempitan aliran dalam bengkokan yang panjang, dan dalam beberapa peristiwa bukaan dapat ditempatkan jauh dari mulut bengkokan. Demikian pula, perusakan
bengkokan oleh pembatasan baru dapat terjadi pada beberapa lokasi. Di
mana pengaruh bukaan luar pada bengkokan dapat merusakkan, model
JEMBATAN
SALURAN UTAMA
/(
(Jl"
t/
JEMBATAN
ATAU GORONG-GORONG LEBAR
PEMBUKAAN AIR HARUS DISESUAI
PENYEMPTTAN B|LA
TERJADI ALIBAN BANJIR
rxaN oeHcaN
] oto I l
-Delta
342
Anuli.ri.t
direncanakan yang telah mengubah distribusi aliran. Agar dapat mcmpertahankan pengaruh persimpangan baru pada distribusi aliran yang ada
sampai minimum yang diperbolehkan, bobot tertentu harus diberikan ke
lokasi bukaan yang ada, tetapi ukuran dari bukaan yang diusulkan harus
didasarkan pada persyaratan hidrolik. Kalau bukaan luar yang ada tidak
dapat menampung aliran yang cukup besar, keputusan pada bukaan dalam persimpangan baru harus didasarkan pada persyaratan hidrolik dari
sistem persimpangan.
Sarana transportasi lain di daerah banjir memerlukan pemisahan gradasi. Bukaan ini pada daerah banjir akan melewatkan air banjir dan elevasi jalan yang diperlukan untuk pemisahan dapat banyak mengubah besarnya banjir yang harus dilewatkan melalui bukaan yang'diusulkan. Demikian pula, pertimbangan harus diberikan kepada ke penyempitan alir-
/\
rl
\/
REL KERETA API
SALUBAN UTAMA
l\
RENCANA
BATAS DATARAN
BANJIR
\\
PBOFIL BEROASARKAN
JARAK
BANJIB AKAN
MELALUI qEIIAP
PEMBUKAAN
KE DATABAN
BANJIR
Gambar 14. Pemisahan gradasi untuk sarana transportasi lain dalam daerah banakan berfungsi sebagai bukaan jalan air luar.
jir
343
6.2.2.2 Ukuran
Ukuran bukaan jalan air dibatasi oleh batas-batas yang terdiri dasar
arus dan,/atau daerah banjir, ujung tanggul pada tiap sisi dan konstruksi
atas-tanah jembatan pada puncak. Banyak karakteristik tempat persirnpangan yang mempengaruhi pemilihan ukuran bukaan jalan air. Karakteristik ini digunakan dalam menentukan kriteria untuk menilai dapat diterimanya rancangan alternatif dari sistem persimpangan seperti dibahas
dalam Seksi 6.1. Ada kemungkinan bahwa banyaknya profil jalan dan
alternatif bukaan air yang dapat memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dari karakteristik tempat. Sebagai contoh, kalau kriteria untuk persimpangan meliputi keterbatasan air balik, batasan ini dapat dipenuhi baik
dengan menggunakan bukaan kecil dan profil jalan yang rendah atau dengan membuat jembatan semua penampang arus. Namun, ada kemungkinan bahwa di banyak lokasi, alternatif yang berada di antara dua ekstrim ini juga akan memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk tempat dan
akan terbukti lebih bijaksana sejauh pengeluaran dana masyarakat yang
dimaksudkan.
Penampilan bukaan jalan air tergantung tidak hanya pada batas yang
ditentukan oleh tanah, konstruksi atas tanah jembatan, dan tanggul pada tiap ujung jembatan, tetapi juga oleh elevasi permukaan air. Banjir
yang akan mengalir lewat bukaan tanpa menghentikan laluJintas ditentukan oleh batas-batas fisik bukaan di atas dan profil persimpangan.
Kedua alternatif profil jalan dan bukaan jalan air praktis untuk banyak
persimpangan arus jalan raya. Apabila kebebasan ini ada, kemungkinan
penggenangan merupakan keputusan perencanaan yang dapat dibuat de'ngan mempertimbarigkan akibat-akibat ekonomis keputusan tersebut.
Komponen konstruksi jembatan, pondasi, ukuran bukaan jalan air, dan
jalan yang mendekat harus dirancang sedemikian rupa sehingga sistem
persimpangan arus alternatif yang dipilih menghasilkan penggunaan yang
optimal atau mendekati optimal dari dana masyarakat. Modal untuk pem-
_i
344
ya risiko.
Bukaan jalan air paling banyak diuji oleh aliran terbesar yang harus
melewati bukaan. Laju aliran ini merupakan pendekatan pada g.nurrgu,
permulaan sistem persimpangan arus jalan raya. Karena itu,
tiap bukaan
jalan air harus diberi ukuran dengan mempertimbangkan
kemungkinan
kejadian tersebut dan risiko kerusakan yang bersanttrtan.
345
rrologi adalah dalam penggunaan model satu dimensional untuk mengarrrrlisis aliran dua dimensional. Perkembangan model 2-D merupakan langktlr utama menuju analisis yang lebih memadai dari sistem persimpangan
irrus yang kompleks.
Ilukaan bantu pada daerah banjir umumnya dimaksudkan untuk sehagian dari aliran arus total yang didasarkan pada perhitungan pemindahlrn. Secara konsep, aliran akan terpisah seperti dimisalkan atau penyiml)ilngan nyata dan mengalir menuju ke bukaan yang tepat. Untuk sistem
pcrsimpangan normal pada bagian lurus arus, penyimpangan aliran ini
rlapat dilaksanakan mendekati seperti apa yang diperkirakan dengan memberi ukuran semua bukaan jalan air sehingga air balik di atas masingrnasing kira-kira sama. Kalau setiap bukaan diukur demikian sehingga
nrengakibatkan lebih banyak air balik daripada sebaliknya, maka penyimpangan tidak akan seperti apa yang direncanakan karena permukaan
air tinggi pada bukaan itu mengakibatkan diversi menuju bukaan lainnya.
Kerumitan analisis dengan model satu dimensional menyertai
persimpangan-persimpangan yang tidak tegak lurus ke arah aliran, dengan bengkokan dan sinusitas dalam sistem arus, dan dengan arah aliran
yang berubah-ubah sepanjang persimpangan dan dengan tingkat daiam
arus. Hal ini menjelaskan persimpangan biaya bukan yang luar biasa, walaupun penggunaan bayangan model satu dimensi akan memberikan analisis yang memadai bagi banyak sistem persimpangan namun merupakan
analisis yang tidak memadai untuk sistem yang lain. Karena alasan itulah
disarankan (Seksi 6.2.2.1) bahwa bukaan bantu dalam persimpangan miring baik di lokasi A atau B, Gambar I l, harus diukur dengan baik sebagai penilaian oleh metode analisis terbaik yang ada. Model fisik maupun
matematika suatu lokasi kompleks mungkin tersedia.
146 l\tlorrttttt
Anulisis
simpangan dapat memberi petunjuk bahwa suatu alternatif yang bcrbcda dari sistem. persimpangan yang ada harus dipilih.
Banyak jembatan yang ada telah bertahan terhadap banjir yang cukup
besar dan pengkajian menunjukkan bahwa tidak ada perubahan dalanr
sistem persimpangan arus yang berarti. Dalam hal ini, kenyataan tidak
boleh terlalu diperhatikan bahwa penggantian rentangan pendek dengan
rentangan panjang atau bangunan penyangga dengan bangunan kayu palang akan menghasilkan berkurangnya bukaan jalan air kalau konstruksi
pengganti mempunyai bangunan atas tanah yang lebih dalam. Sebagai
akibat penggantian, risiko kerusakan air balik akan naik, kemungkinan
penggenangan akan naik, dan akan terjadi kerusakan lebih besar karena
es dan sampah. Kalau tingkat lalu-lintas yang ada harus dipertahankan,
sedemikian jauh seperti terhentinya lalu-lintas karena banjir, dan risiko
kerusakan banjir ke jalan raya dan pemilikan lain tidak harus membesar,
gradasi lantai atas jembatan harus dinaikkan untuk mengimbangi bangunan atas tanah yang lebih dalam dari jembatan pengganti.
147
TABEL T
GORONG-GORONG
ATAU
JEMBATAN
Jembatan
Keuntungan
Kerugian
untuk jembatan.
nomi. Pertimbangan lain yang dapat mempengaruhi pemilihan jenis bangunan didaftar dalam Tabel I dan dibahas dalam paragrafberikutnya.
gunaan gorong-gorong dibahas dalam acuan (14) dan yang berkaitan dengan jembatan dibahas di mana-mana dalam pedoman ini. Gorong-gorong
dengan kombinasi jembatan-jembatan digunakan di berbagai persimpangan jalan raya arus, baik untuk melewatkan aliran dalam daerah banjir
Gorong-Gorong
Keuntungan
Kerugian
terputus
Daerah recoverY daPat dibuat
periodik
pembersihan
Tidak ada kenaikan jalan air karena tingkat banjir ada naik di atas soffl
lik
Masukan gorong-gorong luwes (fleksibel)
mudah rusak karena gaYa aPung
Gorong-gorong pejal terpisah pada sam-
bungan
korosi
P:
34li
atau untuk memberikan drainase lokal dalam daerah banjir. Kalau gorrnggorong atau jembatan kecil digunakan dalam daerah banjir hubungannya dengan jembatan, sapuan potensial sebagai akibat becla tinggi air di
hulu dan di hilir dan lamanya kerja hidrograf harus dipertimbangkan (Foto
l2). Sebagai contoh, gorong-gorong pada lokasi A dan B dalam Gambar
I I akan mempunyai kecepatan keluar tinggi karena beda tinggi air yang
besar melewati jalan, dan sapuan yang keras dapat terjadi pada keluaran.
6.2.3.2 Pilar
Ekonomi pembangunan biasanya memegang peranan besar dalam me_
nentukan rentangan, lokasi dan orientasi pilar, dan perancangan bangunan
bawah tanah dan bangunan atas tanah. perlu agar biaya pembangunan
selalu merupakan faktor dalam perencanaan bangunan jembatan agar
menggunakan bahan bangunan tersedia seekonomis mungkin, tetapi biaya pembangunan hanya merupakan salah satu bagian dari biaya ekono_
mi total dari sistem persimpangan arus. Ada pertimbangan-pertimbangan
hidrolik, biaya pemeliharaan, dan risiko biaya di masa datang untuk nemperbaiki kerusakan banjir yang juga harus merupakan faktor dalam mengambil keputusan tentang jumlah pilar dan lokasi, orientasi dan jenisnya.
Jumlah pilar dalam suatu saluran dibatasi oleh minimum praktis dan
pilar dalam saluran arus kecil dalam praktek perlu dihindarkan sedapat
mungkin. Pilar yang mengarah sesuai dengan aliran tidak terlalu memberi kontribusi pada air balik jembatan, tetapi ada kontribusinya pada
sapuan umum. Dalam beberaph peristiwa, sapuan keras telah berkembang langsung di sebelah hilir jembatan, karena arus eddy dan karena
pilar menempati luas cukup besar dalam saluran. Sapuan Iateral maupun vertikal juga terjadi pada beberapa lokasi.
Pilar harus diluruskan dengan arah aliran pada tingkat banjir agar mem-
.,ltttli:;t.s
tlidntlik
da pilar.
Apabila
es yang kalau
Foto
l3-Pilar
350
Foto
l4-Pilar
rah banjir dan rentangan yang mendekati saluran arus. Tholweg dalam
saluran hendaknya tidak dipertimbangkan dalam lokasi yang pasti pada
waktu menetapkan elevasi pondasi. Sejarah arus dan pengkajian bagaimana keaktifan arus di masa lalu dapat bermanfaat dalam mengambil
keputusan elevasi puncak poros pancang dan porosgalian (Gambarl5).
6.2.3.5 Bangunan Atas Tanah
Gaya hidrolik harus dipertimbangkan dalam merencanakan bangunan
atas tanah (superstruktur) jembatan termasuk gaya apung, gaya angkat
dan benturan dari es dan sampah. Penentuan jenis bangunan atas tanah
harus tergantung pada konfigurasi profil (Pemilihan 6.2.1), kemungkinan
tenggelam, masalah yang diperkirakan dengan es dan sampah, kecepatan
152
Anulrsis
berat bersih bangunan atas sama dengan berat bangunan dikurangi bcrat
volume air yang dipindahkan. Hal ini akan berbeda dengan berat bagiarr
tenggelam dari bangunan atas kalau udara terperangkap di bawah lantai
(atas) atau kalau bangunan atas tanah merupakan rancangan gelagar. Kalau pengaman parapet pejal digunakan, volume besar di atas lantai juga
menggeser air kalau jembatan berada pada dasar kurva lendutan vertikal
atau pada gradien kecil dan parapet padat jugir digunakan pada jalan yang
mendekat.
Pengaruh udara yang terperangkap di bawah lantai atas jembatan dapat dikurangi dengan memberikan lobang lewat lantai atas di antara tiap
gelagar. Bangunan atas biasanya tidak diangkerkan ke pilar untuk melawan gaya apung dan menahan gaya angkat yang terbentuk oleh air yang
mengalir.
353
Koefisien gaya angkat, C6, dapat diarnbil sama dengan 2,0 sampai 2'2
berdasarkan pada angka Reynolds dalam a.rus alami dan bentuk biasa bangunan atas tanah jembatan (If
Massa jenis air biasanya diambil sama dengan
62-4lbs/ ftlkubik
looo kg/m3.
slugs/ft3
*ffinitff:
1,94
6.2.3.5.3 GaYa Es
pilar jembatan menurut
Standar JemSpesifikasi
1.2.1.7,
Seksi
dalam
yang
dijelaskan
prosedur
BridHighwsy
specificotions
(AASHTO
Standard
for
tatan Jalan Raya
permisalan
jembatan,
suatu
ini
spesifikasi
seksi
dalam
ges) (18). Termasuk
gaya benturan dari
bahwa bangunan atas jembatan tidak akan mengalami
caya
yang mengalir, tekanan statis dari gerakan panas atau dari kemacetan
beres, atau guyi t" atas dari es yang melekat dalam air yang tingkatnya
jembatan
akan
tanah
atas
bangunan
bahwa
beralasan
fluktuasi. Sangat
jarang menderita gaya ke atas dari es melekat atau tekanan dari gerakan
yang repanas karen a gaya-gayaini biasanya berkaitan dengan badan air
iatif besar dan bangunan atas tanah secara normal harus cukup tinggi sues
= CorHY
(2\
Di mana:
Fd :
C,r =
p :
H :
V :
lbs/ft (N/m)
ft
(m)
1.'
j54
t6,t
4;;i
kontak.
Spesifikasi jembatan yang menganjurkan bahwa tekanan es statis harus dipertimbangkan, tetapi metode untuk perhitungan gaya yang berkaitan dengan kemacetan es tidak dianjurkan atau disarankan. Suatu metode untuk menghitung gaya dinamis pada pilar dari es terapung dimasukkan dengan menggunakan nilai-nilai dalam persamaan yang dikembangkan dari data padapilar dan tidak dapat diterapkan untuk menghitung gaya pada bangunan atas tanah.
Foto 16 dan l7 merupakan contoh kerusakan es pada bangunan atastanah jembatan. Penelitian diperlukan untuk menentukan beban statis dan
dinamis yang dapat diharapkan dari beban es pada bangunan atas-tanah
dalam berbagai kondisi kekuatan es dan aliran arus. Kemungkinan bidang es terjadi bersama-sama dengan aliran arus pada tingkat banjir yang
akan memberikan gaya es pada bangunan atas tanah jembatan di kebanyakan lokasi amat kecil, tetapi sampai gaya ditentukan oleh penelitian,
langkah aman adalah menempatkan jembatan di atas tingkat es yang
diketahui.
gaya es'
Foto l7-Gelogar (girder) yang terpuntir oleh
es
Fotol8merupakancontohditnanaaksimembanjiraliranaruskarena
0,20kecualiesterbentukpadaa'u'setiaptahundanalirarrarusmaksi.
foto 16-Rentangan
356
Anull,sis
357
ga; karena itu, jelas bahwa mungkin untuk membedakan sampah dari
k<lmponen jembatan, Ternyata bahwa gaya benturan pada bengkokan
pancangan dan bangunan atas tanah jembatan akan cukup untuk menjamin pelaksanaan penelitian.
Caya angkat pada bangunan atas tanah dapat naik banyak dengan makin menumpuknya sampah. Penumpukan itu tidak hanya menaikkan kedalaman efektifbangunan atas tanah, tetapi koefisien gaya angkat dapat
ruhnya pada bukaan jalan air." Penyumbatan sebagian dapat mengakibatken pergeseran saluran.atau aksi rnembanjir serupa itu dari es dalam,Fd[o 18. Penyumbatan tbtal dapat mengakibatkan kerusakan jembatm,.,{taq pergeseran dalam lokasi saluran dari bawah jembatan.
6.2.4 Modifikasi Sahlran
Foto l8-Kerushkan pondasi dari sapuan karerla kemacetatrEs selama banjir kecil
,:
I
Informasi mengenai metode perhitungan gaya yang menekan bangunan bdwih taiiah dan ban'gtrnan atas'?hriali'jirhbaiah oiehsampah hd;nrr
selain e$ jtrga'kuian!, walaupun. ddlain, kerilatdan sampah hirhyut, dapat
mengakibatkein atau rnetnpunyai kontribusf pada banyak kerusakan. Sam-
pah hahyut'dapat berirpa'balbk'kayu;'pohoir:pohbn, buangan dari rumah, mobil, tangki penyimphri;'papan kayul rumah-rumah, dan banyak
barang liriii >&he mehunjukliin petrlgunadn daerah banjir sebelah hulu
jembatan. Kareha beibagai jefii"s'sliiiipdrfereakup, perlu menghitung gay'a
b'enturan befdai;arkan kejzidihn itt'trtituk untuk iampah yanfberasar dari
cekungan dengari mengguriatan, p'eiumphriraan percephtan negatif beh.
',''
Morro, =
).,"
{$
2S
,(3),,
DimanaF:benturah'iang,diberikanoleh.sahip.ih.,,,
M:masbisdmpah- ;
,',.-,' r
(',.".-;r' 1
. ,
::::
i:
:r
r.15ti
sarankan untuk mempertimbangkan panjang jembatan tambahan daripada melebarkan bagian saluran di bawah jembatan.
Bagian yang diperbesar di bawah jembatan mungkin lebih berhasil kalau digali sedemikian rupa sehingga beban dasar tidak akan diendapkan
dalam daerah penggalian dan daerah yang diperbesar akan tersedia kalau diperlukan untuk menyalurkan arus lewat jembatan (Foto l9). Namun, dalam hal arus dan lingkungan daerah banjir dan dalam hal stabilitas tebing pada beberapa arus dapat dihindari penggunaan penampang
yang diperbesar seperti itu.
Anulisis
urutan dan garis tebing antara bengkokan kira-kira harus sama dengan
(3)
20 derajat. Hal ini memungkinkan panjang persimpangan yang cukup
wtuk thalweg agar bergerak dari satu sisi saluran ke sisi saluran lain. SinuositasP, yang dikalikan dengan kemiringan saluran tidak akan berubah
oleh modifikasi pembatas. Jadi, kalau catatan I menyatakan saluran asli
dan catatan 2 menyatakan saluran modifikasi.
P1S1
(4)
P2S2
hi persamaan (5):
S, Q'u
<
metrik)
(5)
Kalaupersamaaninitidakdipenuhi,adakemungkinansaluranmenjadi
?n, 32.
sama
Oaiaarus (2J) dalam saluran baru mempunyai harga kira-kira
daarus
daya
dengan daya dalam saluran lama' Dengan menyamakan
mepedoman
untuk
larn- arus lama dan arus baru maka memberikan
persamaan:
,r.,rptun lebar, Wz, dalam modifikasi saluran dalam bentuk
W2S1
: S2W1
(6)
r:-
360
Attult,ri,t
361
kan upaya pertama yang umumnya digunakan untuk menilai diterimatidaknya suatu rancangan sistem persimpangan jalan raya arus alternatif.
Dengan memasukkan penyempitan dalam saluran arus dengan kondisi
aliran superkritis, seperti persimpangan, seperti pada persimpangan jalan raya, tidak akan mengakibatkan air balik lebih atas dari penyempitPENYUSUNAN
KEMBALI SALUBAN
JALAN nAYA
YANG I'II,ST'LKAN
PERMUKAAN AIR
YANG SEBENABNYA
tiap alternatif.
NORMAL
PENAMPANG JEMBATAN
Gambar
17-Air balik
,t
F=
162
Penampilan hidrolik srstem persimpangan arus, scperti dilukiskan clalam profil Gambar 9, akan serupa dengan yang dilukiskan dalam Gambar 18. Penampilan sistem persilangan yang meliputi bukaan bantu juga
ditunjukkan. Gambar l8 merupakan skema saja dan tidak dimaksudkan
untuk menyatakan kenaikan relatif penampilan hidrolik yang diberikan
oleh bukaan bantu atau penurunan relatif air balik yang akan diberikan.
Aliran lewat bukaan jalan air dalam sistem persimpangan jalan raya
arus sangat dipengaruhi oleh elevasi profil jalan (20). Kalau air balik pada jembatan relatif kecil, kapasitas bukaan jalan air pada genangan permulaan relatif tidak peka terhadap perubahan dalam ukuran bukaan untuk alternatif praktis dalam panjang jembatan. Sebaliknya, profil jalan
alternatif praktis akan mengubah banyak laju aliran yang akan melewati
bukaan jalan air pada genangan permulaan. Namun, penampilan total
sistem persimpangan jalan raya arus peka terhadap baik bukaan jalan air
f
J
3
I
IE
z
Y
3
E
=
U
c
6.3.2
363
Air Balik
jir
-..-\
BUKAAN JEMBATAN
tr:{:T::F-----*'-F
z7/
/v\
'J--.;7
ALIRAN
NORMAL- PELEPASAN
o
o
a-
PELEPASAN
KERJA SISTEM
364
tuk jarak jauh sepanjang tanggul jalan, pada lokasi di mana berlangsung
konsentrasi aliran yang besar, dan dengan memberikan profil sistem persimpangan yang akan tergenang pada lokasi yang tepat. Suatu bukaan
yang diberikan untuk menjaga distribusi aliran harus diatur untuk menghindarkan diversi yang disebabkan oleh air balik yang membentuk gradien hidrolik menuju bukaan lain. Hal ini dapat dilaksanakan di mana
persimpangan tegak lurus arah aliran dengan mengatur ukuran bukaan
sehingga air balik di atas tiap bukaan kira-kira sama. Tempat yang kompleks, seperti tempat pada bengkokan, seperti dalam Gambar 13, dan persimpangan miring, seperti dalam Gambar I l, dapat dianalisis dengan model satu dimensional hanya dengan menggunakan pengukuran besar intuisi, pengalaman, dan penilaian rekayasa untuk melengkapi analisis kuantitatif. Sayang, tempat-tempat yang rumit sering dijumpai dalam meren-
canakan persimpangan arus. Pengembangan metode analisis duadimensional akan sangat memperbaiki kemampuan rekayasa hidrolik untuk menangani tempat-tempat yang kompleks ini.
6.3.4 Kecepatan
Kecepatan dalam bukaan jalan air dari kebanyakan persimpangan arus
Iebih tinggi dibandingkan dengan kecepatan dalam arus alami karena penyempitan aliran oleh timbunan pengisi, pilar jembatan, dan dalam beberapa peristiwa, aliran akan melewati daerah kritis penyempitan dan kembali ke subkritis di sebelah hilir kalau penyempitannya keras atau kece-
Ittult.tr,s
s<'our), sapuan utllum (general scour) dan sapuan lokal (locol scour). Sapuan alami terjadi dalam arus dengan perpindahan bentuk dasar, pergescran thalweg, dan pada bengkokan dan penyempitan. Sapuan umum'
iltau sapuan penyempitan, terjadi melewati penampang sebagai akibat kenaikan kecepatan dalam penampang yang menyempit. Sapuan lokal ter-
air.
DEHMAGA JEMBATAN SILINDRIS
PERMUKAAN AIR
YANG DIPER-
DASAR ALIRAN
Penggunaan kecepatan rata-rata untuk semua bukaan jalan air sebagai kriteria untuk perencanaan tidak disarankan. Dapat diterimanya ke-
KEDALAMAN
RELATIF GOSOKAN
6.3.5 Sapuan
Sapuan (scour) potensial dapat menjadi kriteria penting dalam analisis
sistem persimpangan arus. perencanaan sistem persimpangan mencakup
.165
o.
*f i T Elf$ )],'"^YiJi[,,
Laju sapuan dalam berbagai bahan dan dalam kondisi aliran yang berbeda tergantung pada daya erosi dalam aliran, ketahanan (resistansi) erosi bahan, dan neraca antara sedimen yang dipindahkan ke dalam dan kc
Iuar ruas bersangkutan. Dalam bahan yang tahan erosi, dalam kejadian
paling jelek, sapuan akhir, atau sapuan seimbang mungkin tidak dicapai
dalam satu kejadian banjir tetapi dapat berkembang selama kejadian yang,
berurutan.
r1
(r(r
tfo,v
-\
.,lrtuli.tt.s
'167
Suatu dasar saluran mungkin didasari lapisan yang ketahanan sapuannya bervariasi. Kalau lapisan yang lebih tahan melapisi bahan yang mudah kena erosi, mungkin disarankan untuk berhati-hati terhadap peresapan sapuan dengan cara perencanaan dan pembangunan pilar dengan hatihati, dengan menerapkan upaya perlindungan , dan dengan menghindarkan penyempitan aliran. Lapisan tahan erosi dapat membatasi kedalaman sapuan potensial dan evaluasi hati-hati pelapisan (stratigrafi) dapat
mengungkapkan peluang untuk penghematan dalam biaya dasar kalau
bangunan dirancang dan dibangun untuk melestarikan keterpaduan lapis-
an tahan sapuan.
6.3.5.1 Sapuan Umum
ISOMETHIK
DI BATAS AIR
Kedalaman dan luas sapuan umum pada bukaan jalan air dapat dipengaruhi oleh salah satu atau semua faktor-faktor berikut (23):
l. Kemiringan, pembatas alami, dan pergeseran saluran
2. Jenis dan jumlah bahan dasar yang dipindahkan
3. Alam dan seringnya kejadian banjir
4. Penumpukan es dan sampah lain
5. Penyempitan dan atau pembatasan ulang aliran karena persimpangan arus
9.
Gambar 21(a). Sapuan umum (Menurut (2J)).
lainnya
10. Ferubahan alami atau buatan manusia dalam aliran atau resim
sedimen
ll.
Sejumlah studi sapuan pada jalan air jembatan telah dilakukan dan belum ada karya definitif yang dapat diterapkan yang dapat digunakan untuk semua keadaan. Keistimewaan dan kegunaan tiap metode harus dimengerti pada waktu memperkirakan potensial sapuan.
Gambar 21(b). Pengaruh gabungan sapuan umum dan sapuan lokal (Menurut (2J)).
Sapuan umum terjadi pada penyempitan karena membesarnya kecepatan dan tekanan sisi (shear stress) dasar dan kenaikan daya arus bersangkutan. Sapuan berlangsung terus selama bahan dasar lebih banyak
dipindahkan lewat bagian penyempitan daripada yang dipindahkan masuk ke ruas tersebut.
Untuk peristiwa di mana aliran menyempit ke dalam saluran arus, Gambar 22 dapat digunakan untuk melukiskan kondisi kesetimbangan. Pada
keadaan setimbang , pemindahan sedimen total pada bagian penyempitan,
penamQ52, sama dengan jumlah total sedimen yang dipindahkan masuk
F*
36tt
l,
9sr
di mana gsl,
Wr, Wz
Wr :
9sz
Wz
(7)
,lrrulttt.s
.169
pada rrcraca calu scdimen dan kapasitas pemindahan sedimen. Hal ini tidak dikutip di sini karena penerapannya dapat paling baik diterima dengan mengkaji bahan yang dinyatakan dalam acuan di atas' Sudah tersebut dalam prosedur ini adalah perumpamaan bahwa sapuan akan terbatas dasar arus. Pengalaman dengan penyempitan di atas menunjukkan
bahwa beberapa sapuan umum akan terjadi sebagai erosi tebing kalau saluran arus dipersempit oleh tanggul atau pilar. Dengan memperkuat baik
dasar maupun tebing biasanya akan berakibat sapuan tambahan pada yang
ot,' oq
dasar berat atau memiliki dasar yang tahan erosi. Di mana tebing arus
diperkuat, r.parti batu lindung, luas-kesetimbangan sapuan umum pada
penampang menyempit secara konservatif dapat diperkirakan dengan memisalkan sapuan dasar arui dan penampangirisa.segi empat ,"-]bururg
(trapezoid) yang akan membuat kecepatan saluran rata-ratalewat bukaan
jalan air akan sama dengan kecepatan saluran rata-ratayang diperkirakan
di luar penyempitan (23). Namun, perlu dicatat, bahwa dalam bengkokan
sapuan dapat dimisalkan segitiga dan bukan bentuk segi empat dengan
sapuan terdalam dekat dengan tebing luaran. Dalam beberapa peristiwa,
diinginkan untuk memisalkan suatu selubung sapuan terburuk, dengan memisalkan bahwa sapuan terdalam dapat bergeser (Gambar 23).
Acuan (3), halaman,:'LI-29 sampai VI-31, memberikan suatu pendekatan
untuk memperkirakan kedalaman sapuan umum untuk penyempitan saluran di mana saluran memusat ke saluran dan sapuan terbatas pada
dasar saluran.
lain.
PENAMPANG DARI
KEMUNGKINAN SELUBUNGiSAPUAN
YANG PALING BURUK. MEMPEHKIRA.
KAN ALIFAN UTAMA DAPAT
DIARAHKAN KE KEOUA SISI.
&=
yr
v,1= \',,7
/w'\"'(
\120 Y,
\Wz/
"'P",2:)
(8)
sebe-
170
cut terpotong dengan sudut kerucut mendekati sudut berhentinya redimen. Kemiringan hilir lebih datar di mana ombak bercampur dengan aliran lain dan gundukan terbentuk di sebelah hilir lobang. Melebarnya lobang sapuan ditentukan dari sudut berhentinya bahan dan kedalaman
sapuan.
kan dalam Acuan (3) dan (1J) disarankan dengan catatan bahwa
persamaan-persamaan dalam Acuan (3) memberikan perkiraan kesetimbangan dan bukan kedalamam maksimum sapuan. Perlu juga dicatat bahwa pengaturan pendekatan untuk kedalaman sapuan terhitung harus di-
'lrttt!t.tt.s
pitan clart pcngcrnbangan. Selama banjir naik, sapuan terjadi dalam pe-
buni saluran.
Sapuanalamijugaterjadipadawaktubengkokandalambelokanberpada
g"ruk k. arah hilir. Karena belokan bergerak, tebing luar dan dasar
bengkokan'
Lengkokan disapu dan terjadi penimbunan pada sisi dalam
Sapra, yang kuat terjadi pada sisi luar bengkokan selama kejadian banjirdimanabengkokandapatdianggapmemilikilokasiyangstabil.Bah-
perpindahan
dalam bagian lurus saluran' sapuan alami terjadi dengan
bentuk dasar dan menggeserkan tholweg'
didaKalau dimungkinkan, perkiraan sapuan alami maksimum harus
selayang
sama
sarkan pada pengukuran tempat yang serupa pada arus
semama baniir yang terjadi dalam sapuan yang mewakili' Pengukuran
yang berkaitan dengan
cam itu biasanya sulit didapatkan karena bahaya
ian
relatif
sekelilingnya ,Llu*u banjir dan karena banjir yang bersangkutan
jarang terjadi.
terendahSapuanyangterakirdapatdideteksidenganperbedaankerapatan, garis batas antara kerikil yang relatif bersih dan kerikil bermuatan
,.iiil.n, dan sifat-sifat lain. Karena penafsiran data geoteknik diperluini akan
kan, perkiraan sapuan maksimum dengan menggunakan metode
mengalami ketidakPastian (23).
(23) suatu meAsosiasi Jalan dan Transportasi Kanada menyarankan
yang
diambil dari
tode untuk memperkirakan kedalaman sapuan alami
Ro?ds
Indian
stondard specifications and code of Practice for Bridges,
dan
penyempitan'
tanpa
Congress, igOo. tvtetode ini untuk sungai alluvial
kedalamansapuanrata-latadarialirandiperkirakandenganpertolongan
rumus rezim emPiris.
Acuan (3) dan (-14) berisi prosedur yang dikembangkan di Uni Sovyet
sapuan
dari data prototipe untuk memperkirakan panjang dan kedalaman
dalambengkokanarus.Acuan(34)jueaberisimetodeuntukmemperkidengan
rakan kedalaman sapuan dalam saluran dasar kerikil dan kerikil
tebing yang berlaPis lindung.
Komersial dan
6.3.5.4 Daerah Pinjaman Dalam Arus, Penambangan
Pengerukan untuk Pelayaran dan Kendali Banjir
Pinjamandalamarusseringdigunakansebagaisumberbahantimbunan
-=1
172
Ru.yu
Anuli.st,t
dan kerikil dalam arus juga biasa dilakukan, karena bahan terscbul bcrsih, berkualitas bagus, dan catunya diganti oleh arus.
Lobang galian pinjaman, baik yang ada di hulu maupun hilir persim_
pangan arus jalan raya, dapat mengakibatkan sapuan pada jembatan
(cambar 24). sapuan terjadi di hulu lobang pinjaman karena gradien dasar
arus membesar. Beban dasar arus akan diendapkan dalam daerah pinjaman dan sapuan terjadi di hilir pada saat arus mendapatkan kembali
beban dasarnya.
---to"o* ot'to*
''I:.oruo*
rurnAN HUL-'
371
nambangan komersial tidak dapat dihentikan baik secara legal atau dengan pembelian.
Gambar 24. Daerah pinjaman dalam arus (Menurut
(If)).
Pinjaman dalam arus mungkin tidak menyebabkan bahaya pada jembatan, tergantung pada jumlah bahan yang dibawa dari arus, pengaruh
daerah pinjaman pada arus, lokasi daerah pinjaman, ukuran arus, dan
kapasitas pemindahan sedimen dari arus. Banyak daerah pinjaman telah
terisi tanpa merusakkan jembatan terdekat selama kenaikan iedang arus
besar yang membawa beban sedimen besar (Foto 20). pinjaman harus
dalam jalan air, gambarkan perkiraan penampang yang tersapu atau selubung sapuan terburuk, dan sapuan lokal tambahan pada pilar terhadap sapuan umum dan sapuan alami. Prosedur ini harus konservatif.
Pengukuran sapuan hasil penelitian (29) menunjukkan bahwa sapuan lokal mungkin kurang kuat, sedangkan sapuan umum atau alami juga terjadi. Degradasi saluran akan mengubah kondisi yang mempunyai kontribusi pada sapuan umum, lokal dan alami. Sapuan total dalam arus yanS
mengalami degradasi harus diperkirakan dari elevasi yang diharapkan dari
374
doman yang akan datang akan menyinggung khusus mengenai pertimbangan mutu air. Acuan (30) disarankan sebagai pedoman untuk restorasi habitat dalam saluran arus yang dimodifikasi.
Insinyur hidrolik umumnya telah banyak terlibat dengan aliran banjir
dalam perencanaan persimpangan arus. Hal yang penting dari arus rendah dan pengaruh dari perubahan aliran arus telah dikenali dalam tahuntahun terakhir. Acuan (30) berisi informasi yang banyak tentang metode
rehabilitasi arus yang pada prinsipnya meliputi restorasi saluran air ren-
l.
2.
3.
4.
5.
6.
dampak dan memperbaiki lingkungan arus dan daerah banjir merupakan bagian terpadu dalam analisis sistem persimpangan jalan raya arus.
Acuan (31),(32) dan (33) disarankan untuk mengevaluasi kemungkinan
dampak pada lingkungan arus dan sisi arus dan upaya memperingan dan
memperbaiki harus dipertimbangkan. Pedoman Drainase Jalan Raya sebelumnya berisi banyak bahan reldtifterhadap perlindungan arus dan pe-
menuhi keperluan peringkat terkecil. Pemilihan alternatif juga mempunyai arti anggaran di mana badan jalan raya menyetujui biaya pemeliharaan dan operasi, risiko perbaikan dan rekonstruksi, dan santunan berkenaan dengan alternatif. Karena itu, keputusan harus didasarkan pada
informasi terbaik yang dapat dikembangkan mengenai biaya modal dan
kemungkinan biaya di masa datang. Kalau informasi ini tersedia, biaya
masyarakat untuk memilih selain rencana optimum dapat dikenali dan
ditangani dengan rasional. Standar yang dapat diterapkan universal un-
tuk perencanaan hidrolik persimpanan jalan raya arus, seperti standar dilampauinya kemungkinan atau air balik untuk setiap persimpangan, tidak ditangani secara rasional dengan biaya total standar tersebut lebih
besar dari perencanaan optimum.
Analisis ekonomi sistem persimpangan jalan raya arus meliputi penc-
376
.'lnuli:;t.s
171
Kendala perencanaan bervariasi, tetapi mungkin yang paling umum adalah interval pengulangan standar untuk perencanaan, tinggi bebas standar untuk jalan raya di atas permukaan air dari banjir dengan interval
kejadian standar, dan profil jalan tetap yang diberikan kepada insinyur
hidrolik untuk perencanaan bukaan jalan air. Kalau interval kejadian standar dijelaskan, analisis rekayasa dan ekonomi meliputi pemilihan profil
dan alternatif yang memenuhi kendala dan menghasilkan biaya ekonomi
total yang pating murah. Dapat juga direncanakan untuk memperluas analisis hinggi probabllita perluasan guna mendapatkan informasi mengenai
biaya kenaikan perencanaan probabilita standar perluasan'
Tinggi bebas standar di atas menyatakan interval pengulangan banjir
dan profil-profil silang yang telah ditentukan mengenai keperluan datangnya banjir terlesar yang akan mengalir melalui pembukaan jalan(-jalan)
air. Hal ini penting agar mampu untuk memperkirakan biaya nanti karena kerusakan akibat banjir padajalan raya, bertambahnya kerusakan
bangunan-bangunan lain karena air yang mengalir kembali, dan biaya yang
diperkirakan nanti karena gangguan laluJintas dan pengalihan jalan. Analisis ekonomi meliputi pemilihan alternatif yang dapat mengatasi kenda-
tetap.
lukan, apakah itu pada saat pembangunan sistem persimpangair atau pada saat kemudian, biaya untuk memberikan upaya pengendalian
harus
diterima.
dap sapuan biasanya kecil kalau dibandingkan dengan biaya risiko kerusakan akibat sapuan.
hidung bulat pada pilar memanjang yang mengikuti arah aliran. Acuan
(/5) dan (24\ memberikan informasi tentang pengaruh bentuk pilar dan
orientasi pilar pada kedalaman sapuan lokal'
r'
.1ttO
Ru.vtt
lokal yang dihasilkannya. Gambar 25 melukiskan tiga penyelesaian pondasi yang dimaksudkan untuk menekan ulekan Can dengan demikian mengurangi kapasitas pemindahan sedimen keluar dari Iobang sapuan (23).
IINGKAT
PENEKANAN
PANAMPANG DERMAGA
Gambar 25-Upaya untuk menekan ulekan atau mengurangi sapuan lokal (Menurut (23)).
=T
Anulisis
38 I
Membesarnya lebar pilar yang diproyeksikan normal ke arah aliran dalam arus cenderung menaikkan sapuan lokal; karena itu, upaya yang di-
-T
382
adukan encer antara dinding-dinding beton. Foto 22(b) menunjukkan bangunan pancang lembaran dan batuan lindung yang lebih konvensional.
..ltttlt.tt,t
ltll
Kaison digunakan dalam sungai alluvial besar seperti Mississipi, Missouri, Arkansas dan Red River di mana sapuan ekstrim diperkirakan. Dalam banyak peristiwa, karung tenunan serat atau bahan lain digunakan
untuk pencegahan sapuan selama dan setelah pembangunan. Batuan yang
digunakan pada karung tenunan harus cukup besar untuk menahan selama menggulung karena banjir, kalau karung dimaksudkan untuk mampu melindungi sampai pembangunan selesai.
Foto 22(a)-Bangunan penurun dari dinding beton dan batu lindung adukan encer.
TINGKAT
SAPUAN
UMUM
LUBANG SAPUAN
SETEMPAT
PENAMPANG DERMAGA
lindung.
3tl4
pondasi poros bor kira-kira tak mungkin diatasi. Foto 2l(a) melukiskan
lokasi demikian.
Batu wadas, batu pasir dan batu lunak lainnya dapat tererosikan, menjadi larutan, atau melebur kalau di permukaan terbuka. Masalahnya
telah
berkembang pada jembatan yang dipondasikan pada batuan tererosikan
ini. Poros bor atau pilar bor menawarkan penyelesaian praktis untuk
melengkapi baik keamanan terhadap sapuan dalam batuan ini maupun
dalam koral dan tanah liat di mana pemancangan tidak dapat digerakkan. Gambar 27 menunjukkan rancangan poros bor yung khur. -
(fr).
5i-\ T\
SAPUAN BARU
SETEMPAT
DASAR TANAH
BARU
PENAMPANG DEBMAGA
(If)).
PENAMPANG DERMAGA
Ruya
baran, dinding atur arus, dinding tapak, tebing pengarah, dan lain-lain
dinding dengan berbagai kegunaan untuk mengatur aliran sepanjang tanggul proyeksi.
6.4.2.1 Upaya Perlindungan dan pencegahan Sepanjang Tanggul
Tanggul yang mengalami penggerogosan pada daerah banjir umumnya
sangat menderita sapuan dan erosi oleh luapan air dan oleh aliran yang
dibuang sepanjang tanggul ke bukaan jalan air. Kerusakan dapat pula
terjadi dari redistribusi aliran dalam daerah banjir sebelah hilir jalan air.
Terjadinya kerusakan karena aliran sepanjang timbunan pengisi kemungkinan terbesar dalam daerah banjir berpohonan di mana tanah jaIan dibersihkan dari semua pohon dan di mana daerah pinjaman ditetapkan di sebelah hulu tanggul. Kerusakan pada timbunan penutup biasanya tidak begitu parah, tetapi sapuan dari penyempitan aliran pada tumpuan akan lebih besar daripada seandainya tidak ada. Karena itu upaya
pencegahan sepanjang tanggul biasanya dimaksudkan untuk memberikan
keamanan pada tumpuan dan tidak pada timbunan pengisi.
Upaya pencegahan yang umumnya paling dianjurkan adalah menghindari pembersihan tanah jalan di samping lereng timbunan dan menggu_
nakan sumber pinjaman yang tidak akan mengakibatkan kerusakan pada fasilitas jalan raya selama banjir. upaya lain yang terah digunakan
adalah dinding atur dari batang kayu atau dinding jari dari bahan yang
ditanam berjarak menuruti dan tegak lurus timbunan pengisi untuk mencegah aliran sepanjang tanggul . Dinding atur arus dan dinding tapak pa_
da tumpuan juga mempunyai fungsi yang sama. Dalam daerah banjir berpohonan, dinding atur arus digunakan untuk menyumbat aliran atau untuk mengarahkan aliran dengan bukaan jalan air harus merebar sampai
masuk ke daerah pepohonan. Batu lindung atau lapisan yang lain biasanya tidak diperlukan untuk melindungi timbunan dari aliran lateral kecuali kalau timbunan tidak merupakan bahan kohesi atau persimpangan
ada pada relatifagak miring dengan daerah banjir. Kalau cukup banyak
turun hujan, pelapisan lereng timbunan dengan penutup tanah dan penutup tanaman yang baik biasanya akan memberikan perlindungan cukup pada timbunan untuk bahan yang tidak berkohesi.
Upaya yang umumnya digunakan untuk melindungi timbunan yang
menjorok ke dalam daerah banjir terhadap erosi dan sapuan karena banjir adalah dengan menempatkan "tinggi bebas,' dalam profil persimpangan di atas elevasi banjir "rencana.,, Namun ada kemungkinan bah_
wa "rencana" tersebut akan terlampaui dan kemungkinan bahwa sarana
jalan raya akan digenangi. Praktek mengabaikan kemungkinan ini akan
mengarah ketidakseimbangan dalam banjir yang akan melampaui banjir
"rencana" akan dipaksa untuk melewati bukaan jalan air. Akibat banjir
,4nuli:;i.s
387
yang sering terjadi sangat terasa melampaui banjir "rencana" yang dipaksa lewat bukaan jalan air merupakan kesalahan tumpuan dan rentangan ujung jembatan dari sapuan dan hancurnya timbunan pengisi pada tumpuan. Alternatif "tinggi bebas" adalah profil persimpangan yang
mempunyai kemungkinan limpahan yang diketahui dan bukaan jalan air
yang dirancang dengan pertimbangan risiko kerusakan akibat banjir yang
harus mengalir lewat bukaan.'Kalau praktis, limpahan harus terjadi pada tempat yang jauh dari jembatan agar memperkecil perubahan kerusakan jembatan. Apabila kemungkinan melimpahnya banjir diketahui dan
direncanakan, penetapan uang yang didokumentasikan untuk pembangunan dan perbaikan kerusakan banjir dapat diberikan.
Upaya pencegahan yang digunakan untuk melindungi timbunan pengisi dari erosi dan sapuan dari limpahan air merupakan lapisan yang terdiri dari batu, batu yang dibungkus kawat, atau beton. Batuan lindung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk mencegah pergeseran, batu bekas lebih baik dibanding batu lindung yang diletakkan tangan, dan filter
bahan kerikil atau filter kain harus diberikan. Penentuan ekonomis dapat ditetapkan dengan membandingkan biaya modal pembangunan dengan biaya laluJintas tahunan yang diperkirakan dan biaya pemeliharaan
tanpa pelapisan.
Upaya pencegahan juga diperlukan pada beberapa persimpangan untuk melindungi tanggul dari aksi gelombang, terutama pada waduk. Batu
lindung dari batuan yang tahan dan keras biasanya digunakan di tempat
ini. Elevasi puncak dari batuan yang diperlukan tergantung pada elevasi
penyimpanan dan elevasi banjir dalam waduk, dan tinggi gelombang yang
dapat dihitung dengan menggunakan kecepatan angin dan ombak waduk.
Acuan (41) disarankan untuk pedoman perencanaan.
3litt
GAAKEDALAMAN BELATIF
3tt9
ALIRAN
SAPUAN
pada tanah tanpa kohesi adalah apron yang luwes (fleksibel) yang melebar
sampai batas sapuan yang diperkirakan (Gambar 32). Apron cenderung
menyembuhkan sendiri karena apron akan mcnciipai setiap tempat yang
tersapu dan mengalami sapuan berikutnya. Apron yang luwes tidak dapat
bekerja pada sumur seperti bahan kohesif karena permukaan yang terjal
dari kerusakan tidak dilindungi oleh bahan dari apron (23). Bahan yang
umumnya digunakan untuk apron yang luwes adalah batu lindung, beton
S'
llt.
UJUNG TUMPUAN
GAMBARAN TUMPUAN
UJUNG JEMBATAN
Garnbar 30. Sapuan pada tumpuan dan pilar berdekatan (Menurut (IO).
tuan tidak dapat diperoleh atau jalan untuk menempatkan batu sangat
sulit. cambar 31 melukiskan penggunaan blok angker (deadmen) untuk
memberikan sistem struktur yang efektif. Upaya yang lain seperti struktur
tutup atau pancang-H baja dapat juga digunakan.
Upaya pencegahan yang umum digunakan adalah pelapisan beton
pe_
jal atau artikulasi, beton karung, atau dinding atur dan dinding pengarah
untuk mengatur aliran dengan bukaan jalan air dan meniadakan sapuan
dari ujung jembatan, dan dinding tapak untuk mencegah aliran lateral
dari erosi sudut sisi hilir tanggul.
Foto 23-Pelapisan beton selular pada kain filter; pelapisan ditapakkan dalam
PENAMPANG
"ty,?,iEiIJNIil,f'
DASAR ALAMI
Gambar
3l-Dinding ujung
BATU LINDUNG
tiang.
LUBANG SAPUAN
.T
F!li
390
..lttttlt'lt'l
ti apron fleksibel atau atau untuk memperlebar lapisan lebih rendah sapuan yang diperkirakan. Hal ini ternyata lebih menguntungkan kalau
digunakan lapisan yang pejal, sapuan keras diperkirakan, dan bahan tidak
dapat diperoleh untuk apron fleksibel. Upaya diperlukan untuk menjamin
keterpaduan bangunan struktur pancang lembaran setelah sapuan.
.Dinding atur merupakan tambahan tanggul jalan raya pada tumpuan
jembatan. Biasanya merupakan perluaSan yang rata dari lereng limpahan
pada sisi hulu. Dua tujuan dinding atur adalah untuk mengarahkan aliran dari daerah banjir dengan bukaan jalan air dan untuk memperkecil
sapuan pada tumpuan dengan memindahkan turbulensi hulu penyebab
sapuan ke ujung dari dinding atur (Gambar 33). Dinding atur biasanya
merupakan tanggul dibumikan tetapi kadang-kadang dari batu di mana
bahan ini dapat secara berlebihan diperoleh. Pelapisan disarankan untuk
perlindungan dinding kalau sapuan diperkirakan terjadi walaupun suatu
kerusakan pada ujung hulu dinding atur biasanya tidak mendadak merusak ujung jembatan. Pembersihan di sekeliling ujung dinding atur diusahakan seminimum mungkin di daerah banjir yang banyak pohon agar
memperbesar daya guna dinding atur dalam mengurangi turbulensi.
Gorong-gorong kecil lewat dinding sebagai ganti saluran drainase sekeliling ujung untuk memberikan drainase lokal juga berfungsi untuk memperkecil turbulensi aliran yang bercampur dari berbagai arah.
Bcntuk dinding atur yang diusulkan adalah elips dengan sumbu mayor
<lan minor yang berbanding 2h:l (7). Panjangnya bervariasi dengan
perbandingan aliran yang dibelokkan dari daerah banjir ke aliran dalam
iOO tufi pertama dari jalan air di bawah jembatan. Bentuk yang diusulkan didasarkan pada percobaan laboratorium dan panjang pada model
dan data lapangan (4. Bentuk dan panjang optimum jelas akan berbeda
dari masing-masing tempat dan kemungkinan untuk tiap banjir pada suatu
tempat. Namun, praktek lapangan telah menunjukkan bahwa bentuk elips
yung ditu.ut kan biasanya sangat efektif dalam menurunkan turbulensi'
Kalau alasan-alasan praktis memerlukan penggunaan bentuk lain seperti
dinding arur lurus, diperkirakan akan lebih banyak sapuan pada ujung
Dinding tapak kadang-kadang juga diperlukan sebelah hilir ujung jembatan untuk mengarahkan aliran keluar dari bangunan sehingga redistribusi dalam daerah banjir tidak akan mengakibatkan kerusakan erosi pada tanggul di sebelah hilir ujung jembatan. Keperluan ini biasanya terjadi dalam daerah banjir berpohonan di mana tanah jalan dibersihkan dari
pohon-pohon, terutama kalau beberapa bagian daerah banjir agak jauh
dari bukaan jalan air telah dibersihkan dari pohon-pohon (Gambar 34).
Dinding tapak serupa dengan yang dijelaskan untuk penggunaan di sebelah hulu bukaan jalan air tepat digunakan , tetapi bentuknya kurang penting. Panjangnya harus cukup untuk memaksa aliran masuk ke daerah
berhutan di hilir kalau daerah banjir tidak berpohon. Dalam beberapa
hal, pembersihan di hilir atau penggalian pinjaman dalam tanah jalan te-
KEDALAMAN RELATIF
SAPUAN
El
UJUNG TUMPUAN
TUMPUAN UJUNG
DAN DINDING ATUR
(Ir).
391
-:l
392
lah mengakibatkan erosi di sebelah hilir di ujung jembatan dan mengakibatkan perubahan distribusi aliran di sebelah hilir sarana jalan raya. Ba'
yangkan suatu punggung bukit alami dalam daerah berpohon dalam Gam'
bar 34 antara arus dan medan yang telah dibersihkan. Sebelum pembangunan sarana jalan raya, medan yang bersih tidak akan sering mengalami banjir. Penggunaan tanah jalan untuk pinjaman dapat membelokkan aliran ke lapangan selama kejadian banjir di luar tebing. Restorasi
pemisah di dalam tanah jalan akan meringankan banjir yang disebabkan
oleh tanah pinjaman.
.lrtuli,si.s
l.
393
6.
harus diberikan pada suatu lokasi alternatif jauh dari bahaya sungai.
{
394
t
,lnuli.ti.s
395
ngunan lain dari kerusakan akibat benturan lalu-lintas laut. Jenis Dolphin berkisar dari kelompok tiang pancang sederhana sampai bangunan
teton pejal. Jenis sistem fender kurang bervariasi, biasanya terdiri dari
serabut yang didukung tiang pancang , seperti ditunjukkan dalam Gam-
bar 35.
".",x'*'"
B
u_
RENCANA LOKASI
OEBMAGA
lan air.
Tahap keempat pertahanan adalah menghentikan sampah atau es sebelum mencapai bangunan. Arakan sampah atau kenaikan mendadak es
TIANG
OINOING
rt
lt ll
lu u
It
illrll
i[il
I DOLPHIN
KAYU
KAYU
dan apungan kayu yang melintang sungai pada kabel mungkin cara praktis
menghindari gaya yang diberikan sampah pada superstruktur di bebera-
pa tempat.
Apabila ada kemungkinan walaupun kecil tergenangnya total maupun
sebagian, superstruktur harus dengan aman diangker ke substruktur untuk menahan gaya apung, gaya angkat, gaya sampah dan gaya es. Lobang air juga harus diberikan di sepanjang dan antara masing-masing gelagar untuk mengurangi volume air yang dipindahkan oleh keluarnya air
kalau tidak akan terperangkap di bawah superstruktur.
l
iir
I
PERMUKAAN
AIR BAWAH
ii il ir r iluUIU
lllll
{{nlI
ELEVASI
Jf
396
p"i-Uuungan
Anolisi.t
397
sam_
perencana jemtatan t
u.r, ."*p".iimuanglakt91,
kan faktor-faktor ini,-demikian
pula biaia pemeliharaan akibat benturan,
bahu
parapet atau
tepi jalan yang berisi air dan sampah daram bagian j-arar;
kiri-firi, o"n
lobang bukaan pembuang air dan bukaan tepi yang
biasanya tidak
mengalami tekanan dan lebih kecil dibandingkan paaa -uagian jurun;
aun
di mana semprotan kebawah dan pipa-pipa aiguna*an,-p.nyu.,u"tun
dalam bengkokan tajam pipa berdiametir kecil.
Drainase dek dapat diperbaiki dengan memberikan gradien yang
cukup
untuk menyebabkan air mengalir ke masukan atau keluar
dari-ujuirg jembatan, menghindari gradien nol dan lengkung vertikal
lendutan p"Ju:.-batan, yang memotong semua aliran dari jalin bertepi
sebelum mencapai
jembatan, dan kalau mungkin dengan
menggunakan rel jembatan terbuka
'-il
398
an kebawah digunakan, kolam ceburan harus diberikan untuk memperkecil erosi. Drainase tidak boleh melimpah menuju setiap bagian bangunan
(1&
1.1.e).
Drainase dek biasanya diperkenankan di atas jalan air, tetapi beberapa hal harus diutarakan bahwa keluaran bahan-bahan racun
akan langsung melimpah ke dalam arus. Kalau hal ini terjadi, frekuensi lalu-lintas
yang membawa bahan seperti itu harus diselidiki dan kemungkinan
kejadian seperti itu harus dievaluasi. Kalau terjadi bahaya sepertiitu, perlengkapan harus diberikan untuk perangkap Iimpahan (43).
.199
2.
3.
4.
di tempat tersebut.
Informasi yang dikumpulkan dan dianalisis untuk maksud perencanaan jalan raya berharga untuk perencanaan yang dipertimbangkan
di tempat yang
5.
sama.
Dokumentasi file data, analisis dan pengambilan keputusan perlu untuk menangani keluhan dan pendakwaan kelak di kemudian hari.
Perencanaan proyek merupakan yang paling perrnanen dari semua rekaman badan jalan raya dan karena itu merupakan dokumen yang baik
dan tepat untuk merekam hasil analisis dan keputusan.
diujung jembatan untuk memotong aliran dari jembatan. Saluran tertutup sering dipilih untuk terjunan menuruti lereng depan karena mengendalikan air dengan cara yang lebih baik, secara estetis lebih menyenangkan, dan kurang mendapat kerusakan oleh peralatan pemelihaiaan.
Kalau drainase ujung jembatan tidak diberikan dalam pembangunan
jembatan, perlengkapan sementara untuk melindungi
timtunan pengisi
terhadap erosi harus digunakan sampai upaya permanen dipasang dan
berfungsi.
l.
Tembusan semua korespondensi bersangkutan, persetujuan, catatan konferensi dan terutama, hal yang bersangkutan dengan
masyarakat
2. Topografi tempat
3. Peta daerah drainase, kalau ada
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Rencana bangunan
Penyelidikan pondasi
Profil arus dan penampang irisan
Dokumentasi sejarah tinggi air
Informasi bangunan yang ada di tempat yang sama
Perhitungan rencana hidrologi
10. Perhitungan rencana hidrolik
I l. Penelitian sapuan
12. Analisis ekonomi bangunan dan pemilihan profil
13. Catatan lapangan lain.
alasan berikut:
r"
"t
4fi)
dalam kondisi uji. Insinyur hidrolik, dibandingkan dengan insinyur lainnya, berada dalam posrsi yang hampir sama daiam hal ini karena rancangan mereka sering diuji oleh alam dan dapat mengalami kerusakan
dari laju aliran kecil sampai aliran yang lebih besar. Namun, hal yang
umum dengan insinyur lain, data penampilan jarang tersedia untuk insinyur hidrolik untuk menyelesaikan lebih dari analisis kuantitatif
penampilan.
Insinyur hidrolik harus mengambil manfaat dari kesempatan yang sama untuk memperoleh pengalaman dari ujian yang diberikan oleh alam.
Data berikut merupakan contoh jenis informasi yang berharga dalam meninjau dan menganalisis rancangan untuk mengenai keabsahan praktis,
.prosedur, perumpamaan dan keputusan.
l.
2.
3.
4.
5.
6. Penampilan upaya pencegahan sapuan dan erosi
7. Perpindahan (migrasi) bengkokan dan belokan
8. Penampilan perlindungan tebing arus dan upaya pengaturan
9. Biaya pemeliharaan, perbaikan, dan upaya koreksi.
sungai
Tekanan dalam seksi ini dalam pengetahuan dan pengalaman yang dapat diperoleh dari pengujian lapangan dari perencanaan, data di atas juga bermanfaat dalam mendeteksi masalah-masalah potensial atau yang
gambaran tabel rata-rata stasiun pengukur arus dekat tempat persimpangan bermanfaat untuk merencanakan bendung elak, pekerjaan yang
salah dan persimpangan sementara, dalam jadwal kerja badan jalan raya,
dan dalam memilih lokasi daerah pekerjaan dan penyimpanan bahan. Kalau hidrograf diberikan pada kontraktor atau termasuk dalam rencana
penggunaan kontraktor dalam merencanakan dan operasi penjadwalan,
dokumen kontrak harus menunjukkan bahwa penggambaran hanya merupakan informasi dan bahwa agen jalan raya tidak bertanggung jawab
pada penutupan atau penafsiran yang dibuat dari rekaman.
Dalam kejadian stasiun pengukur tidak terletak dekat dengan tempat
persimpangan, rekaman dari hulu atau hilir dapat dimanfaatkan sebagai
petunjuk besarnya, lamanya dan waktu kejadian banjir.
koreksi.
anyaman dan batu lindung. Kalau pembangunan berada dalam arus lumpur yang besar, pertimbangan diberikan pada alternatif memberikan butir kontrak untuk upaya yang ditujukan untuk menghindari sapuan sela-
ma pembangunan. Berkurangnya biaya pembangunan harus dilaksanakan karena risiko kecil yang ditanggung kontraktor.
Tanggung jawab pertimbangan hidrolik yang berkaitan dengan pembangunan persimpangan arus biasanya terletak pada kontraktor, tetapi
dalam beberapa hal, badan jalan raya dapat memasukkan rincian kaitanpembangunan dalam perencanaan agar memanfaatkan pengaruh lingkungan yang potensial atau memisalkan atau mengurangi risiko kerusakan selama pembangunan. Apabila badan jalan raya atau kontraktor memisalkan risiko dan tanggung jawab, pertimbangan hidrolik selama pembangunan biasanya berlainan dari pertimbangan rancangan untuk sarana yang telah selesai.
402
&H N UUx x
TAXUI
IO.O
Pcrenconoon
403
Berbagai pertimbangan yang berada dalam pengetahuan insinyur pembangunan dan/atau kontraktor akan sangat mempengaruhi keterpaduan
rancangan hidrolik dan sistem persimpangan jalan raya. Juga, ciri-ciri perencanaan dapat rasional selama insinyur hidrolik terlibat tetapi kurang
diperhatikan dari pandangan insinyur pembangunan. Garis komunikasi
antara perencana dan karyawan pembangunan harus dibuat untuk meyakinkan bahwa rancangan tidak perlu rumit atau sulit untuk dibangun
dan bahwa metode dan upaya pembangunan tidak meniadakan keabsahan
perumpamaan rancangan atau menimbulkan kondisi yang merugikan persimpangan arus.
an tinggi air atau perubahan alami atau buatan manusia dalam saluran
mungkin telah terjadi yang akan mengharuskan perencana mempertimbangkan kembali keputusan yang telah dibuat atas dasar kondisi yang berbeda dari kondisi yang ada pada permulaan pembangunan. Kondisi yang
berubah ini memerlukan pekerjaan pengendalian sungai, revisi letak dan
orientasi pilar, penempatan kembali jarak, atau modifikasi rancangan lain
untuk memungkinkan perubahan-perubahan yang telah terjadi.
Tergantung pada waktu yang telah berlangsung antara selesainya rencana dan dimulainya pembangunan, perubahan penggunaan tanah sangat
rnempengaruhi keabsahan pertimbangan perencanaan. Pengerukan bahan
bangunan merupakan praktek umum yang dapat mengubah kecepatan
E
E
aliran, volume dan karakter beban dasar, arah dan distribusi aliran
f;
6
z
U
!I
U
E
a
404
rolik
.'lnult.ti.sllidrclikunlukltenempolundunl'erc't(un'tun4(15
an. Pertimbangan sapuan, sampah dan air balik untuk kondisi yang berubah dapat menunjukkan bahwa perubahan rencana yang diusulkan tidak disarankan atau bahwa suatu alternatif perubahan yang diusulkan
akan memenuhi kebutuhan pembangunan tanpa merugikan hidrolik.
da banjir rencana diberikan dengan profil jalan rendah yang memungkinkan limpasan tanpa membentuk kecepatan berlebih atau air balik.
Ada kecenderungan ke arah perencanaan hidrolik persimpangan arus
jalan memutar oleh badan jalan raya, karena pertimbangan lingkungan
dan risiko yang berkaitan dengan rencana kontraktor. Rancangan yang
diselesaikan kontraktor bervariasi dari bukaan jalan air yang diperlukan
rata tidak dilampaui. Kemungkinan bahwa banjir l0-tahunan akan terjadi selama periode pembangunan l-tahun adalah 9 terhadap I kejadian
dan2,7 terhadap I kejadian selama periode pembangunan 3-tahun. Dari
sini kriteria yang digunakan untuk perencanaan hidrolik persimpangan
arus jalan memutar harus didasarkan pada faktor risiko yang harus dievaluasi dengan pertimbangan kemungkinan dilampauinya banjir selama
masa layanan yang diharapkan dari jalan memutar tersebut (yaitu periode pembangunan persimpangan jalan raya), risiko kehidupan dan harta
benda dan persyaratan layanan laluJintas.
Seperti halnya dalam kasus perencanaan persimpangan arus jalan raya,
rancangan jalan memutar harus menampung banjir lebih besar daripada
banjir yang direncanakan agar dapat menghindarkan santunan kerusakan dari air balik besar dan untuk mengurangi kemungkinan hilangnya bangunan persimpangan jalan memutar arus selama banjir besar. Dalam
beberapa peristiwa, kemampuan mengangkut banjir lebih besar daripa-
pertimbangkan bahwa baik profil jalan mendekat dan bukaan jalan air
merupakan bagian terpadu dari sistem persimpangan arus, rancangan ja-
yang
diperlukan.
10.5 Aspek Lingkungan dan Ekologi
Distribusi minimum dari tebing dan dasar arus selama periode pembangunan akan mengurangi kerusakan erosi pada tebing, endapan dan
cedera pada ikan dan binatang. Tanggul dalam atau sepanjang arus harus dibangun dari bahan yang tahan erosi danlatau dilindungi terhadap
erosi untuk menghindarkan konsentrasi endapan yang merugikan yang
mempunyai kontribusi pada kekeruhan arus.
Pertimbangan harus diberikan untuk dimasukkan dalam operasi arus
yang akan mengakibatkan kekeruhan selama musim ikan bertelur dari
beberapa jenis ikan. Ahli biologi ikan dan spesialis perikanan lokal lain
dapat memberikan informasi tentang adanya ikan demikian dan musim
di mana perlindungan ini diperlukan. Jalan memutar dan jalan yang dibangun merupakan sumber kekeruhan lain yang harus dibangun pada masa kegiatan ikan-ikan tidak akan diganggu, atau suatu kelengkapan harus diberikan untuk mengendalikan setiap pengaruh mencederakan dari
erosi. Lumpur dan tanah liat umumnya akan menyembur keluar darizat
selama periode tertentu tetapi pasir cenderung menempel. Kerikil dan batu
serupa gradasinya terdapat dalam zat akan mengakibatkan sedikit
kerusakan pada habitat akuatik (kehidupan air).
Pemompaan bendung elak dan operasi pengeluaran lain dapat memiliki
debit kualitas yang tidak dapat diterima pada arus yang menerima. Upaya
yang meringankan seperti kolam perangkap mungkin diperlukan kalau
ekosistem arus akan kacau oleh degradasi sementara mutu air.
10.6 Umpan-Balik
Sebagian besar perencana jalan raya tidak mempunyai kesempatan un-
tuk ikutserta dalam pembangunan pekerjaan yang telah dilakukan. Karena alasan inilah, rancangan yang dapat diperbaiki untuk maksud pembangunan cenderung untuk digunakan terus-menerus karena perencana
tidak mengetahui kekurangannya.
V'
r
406
Personil rekayasa pembangunan dianjurkan untuk mengundang perencana, termasuk insinyur hidrolik, untuk mengunjungi tempat pembangunan untuk membahas masalah perencanaan dan kemungkinan perbaikan dalam perencanaan di masa datang. Dalam menyelesaikan pembangunan suatu proyek, kritik rancangan yang dilakukan bersama dan
personil lapangan akan merupakan pengalaman yang baik untuk kedua
belah pihak.
11.0 PERTIMBANGAN
PEMELIHARAAN
Total biaya persimpangan arus tidak berbeda banyak untuk kisaran rancangan yang luas. Biaya total persimpangan termasuk biaya untuk pembangunan, operasi dan pemeliharaan persimpangan. Karena membesarnya saham anggaran badan jalan raya yang diperlukan untuk memelihara jalan raya dan masalah yang terus-menerus dengan kekurangan dana,
perencana harus mengenali kenyataan perencanaan ini untuk memperkecil biaya pemeliharaan sedemikian rupa sehingga biaya total tidak banyak
naik menyolok. Dengan pertimbangan dana yang tersedia untuk pemeliharaan dan pembangunan, investasi modal tambahan mungkin dapat digunakan kalau kenaikan biaya pembangunan tidak jauh melampaui nilai
kini dari biaya pemeliharaan masa datang yang dapat dihemat.
Banyak ciri-ciri yang dimasukkan dalam perencanaan untuk maksud
pengurangan biaya pemeliharaan di masa datang jelas efektif biaya (cost
effective). Profil pendekatan jembatan yang memperkenankan limpahan
sebelum menggenangi superstruktur jembatan, atau sebaliknya, elevasi
baja bawah jembatan dipasang lebih tinggi daripada titik rendah profil
jalan mendekat, melindungi biaya modal jembatan yang tinggi dengan
risiko kehilangan jalan mendekat yang murah. Hal ini jelas, bahwa biaya
yang relatif rendah yang diperlukan dalam membangun jembatan dengan
elevasi lebih tinggi merupakan investasi yang baik dalam meyakinkan terhadap kehilangan atau kerusakan di masa datang. Dinding atur arus pada ujung jembatan pada daerah banjir yang luas sangat efektif dalam me-
lindungi tumpuan jembatan dan rentangan akhir terhadap sapuan. Perlindungan batu lindung pada tumpuan dan pada tebing arus sering merupakan investasi yang dapat mengurangi biaya total persimpangan arus.
Pilar jembatan yang terletak dekat atau pada tebing arus sangat mudah
rusak karena sapuan dan biaya untuk menempatkan jauh dari tebing
kadang-kadang dapat diimbangi dengan berkurangnya biaya pemeliharaan atau pembangunan. Bengkokan yang orientasinya sama dengan arah
aliran merupakan contoh jelas pertimbangan rancangan untuk mengurangi biaya pemeliharaan dan biaya total persimpangan arus.
Pilihan lain yang tersedia untuk perencana tidak selalu pasti efektif bia-
,,lnuli,ti.s
407
ya. Jumlah pilar dalam saluran arus harus dijaga sedikit mungkin, dengan mempertimbangkan masalah potensial sampah, sapuan dan es dan
biaya modal tambahan yang dilibatkan untuk mengurangi biaya pemeliharaan danlatau rekonstruksi kelak di kemudian hari. Sejumlah besar
masalah berkembang pada persimpangan arus akibat perpindahan belokan. Sering tidak ada pemecahan jangka panjang untuk masalah-masalah
tersebut, insinyur dan perencana pemeliharaan dihadapkan pada penanggulangan serangan arus. Di beberapa tempat lain, penyelesaian jangka
panjang dapat dimasukkan ke dalam rencana pembangunan. Pekerjaan
pengendalian sungai mungkin diperlukan sangat banyak agar efektif dan
kadang-kadang perlu dilakukan pilihan antara pengeluaran sejumlah besar biaya kalau jalan raya dibangun dan pemasangan upaya penanggulangan apabila persimpangan terganggu.
Insinyur hidrolik harus menjalin hubungan komunikasi dengan insinyur
pemeliharaan dan membantu mereka, tidak hanya dengan merencanakan
upaya untuk menyelesaikan masalah yang muncul pada persimpangan,
tetapi juga dengan keyakinan masalah bersama dan kekurangan dalam
perencanaan yang dapat dihilangkan atau diperingan dengan perubahanperubahan dalam perencanaan di masa datang.
NGAN HIDROLIK
Sebagian besar sumber pemeliharaan jalan raya dikeluarkan dalam perlindungan dan pencegahan modal investasi dalam persimpangan arus. Ba-
nyak pengeluaran dibuat dalam bentuk gawat mendadak sedangkan kebanyakan diperlukan untuk memperbaiki keterpaduan hidrolik dan struktur persimpangan dan untuk menjaga kerusakan di masa datang oleh aliran banjir. Dari kenyataan semua aspek pemeliharaan jalan raya dan jembatan, pada saat pekerjaan pemeliharaan dilakukan,sangat penting (l) sangat diperlukan dan (2)efektif biaya.
Insinyur hidrolik dan personil jalan raya lain yang berpengalaman dalam
bidang khusus dapat memberikan bantuan pakar penting dalam menerima
keperluan peringkat pertama dan dalam menyarankan perbaikan efektif
layanan insinyur hidrolik dalam pemeliharaan sistem persimpangan jalan raya arus. Arus merupakan sistem yang dinamis dan umumnya' perlu untuk memberikan upaya penanggulangan pada setiap tempat masa-
.d
rI
408
lah sepadan dengan bahaya dan sumber yang tersedia. Karena itu, bukan
maksudnya di sini untuk memberikan bahasan yang terperinci tentang kondisi yang menjamin upaya koreksi atau bukan pula untuk memberikan
penjelasan upaya-upaya yang harus diambil.
12.1 Inspeksi Pemeliharaan
Persimpangan arus harus diinspeksi setelah kejadian banjir, sebagai tambahan inspeksi pemeliharaan yang dijadwalkan secara teratur, untuk mendapatkan kondisi yang dapat mengganggu keterpaduan persimpangan.
Butir-butir yang dicatat dan dikomentari termasuk perpindahan belokan,
aggradasi, degradasi, kedalaman sapuan yang tidak biasa, erosi tebing,
erosi timbunan pengisi, perlindungan tebing dan kerusakan atau kehancuran alat pengarah sungai, dan perubahan dalam tepi saluran dan kondisi aliran. Kondisi yang ternyata mengganggu jembatan atau pengisi harus diacukan ke insinyur hidrolik dan konstruksi untuk rekomendasi ten-
Seksi 8.2 menyatakan pentingnya insinyur hidrolik mendokumentasikan penampilan rancangan persimpangan arus yang telah diuji oleh banjir. Walaupun personil pemeliharaan sering disibukkan oleh upaya perbaikan gawat selama periode ini, data yang dapat dikumpulkan hanya
selama banjir dan segera setelah banjir, seperti elevasi air atas dan kedalaman sapuan, harus diberikan perhatian. Data ini penting untuk setiap
keputusan mengenai perlunya memberikan upaya penyelesaian dan koreksi dan upaya yang harus digunakan.
Beberapa masalah yang sangat penting yang berkembang selama banjir telah diketahui lebih dulu oleh perencana. Misalnya, sapuan arus berlumpur merupakan gejala yang sudah dikenal dan walaupun teknik ramalan tidak teliti, jembatan dirancang untuk menghadapi sapuan yang
diperkirakan. Karena itu, penting untuk menentukan luas dan dalam sapuan yang berkembang selama banjir, tetapi upaya koreksi tidak diperlukan kecuali kalau perkiraan perencana dilampaui. Demikian pula, saluran "yang sudah dibangun" pada jembatan mungkin tidak perlu dibangun lagi kalau pilar dirancang untuk antisipasi degradasi atau perpindahan belokan lewat bukaan jembatan.
Perlindungan tebing arus dan upaya pengarahan sungai umumnya bersifat "sementara" karena tidak murah (efektif biaya) memberikan perlindungan terhadap kemungkinan terburuk dari ketidaktentuan. Kebanyakan upaya demikian dimaksudkan untuk memberikan perlindungan
terhadap sebagian besar banjir yang terjadi tetapi ternyata rusak atau hancur. Dengan demikian, perencana ,,membeli waktu,'pada saat upaya di-
.4nult.tt.t
409
tentukan dengan harapan bahwa upaya yang lain diperlukan setelah arus
menyerang instalasi asli. Pada waktu itu, kemungkinan bahwa restorasi
instalasi asli akan merupakan calon untuk menstabilkan tebing atau mengarahkan arus dalam kondisi yang berubah, dan suatu keputusan harus
F"'
410
rang memadai.
,,lnulrsts
I. 1968.
(12) Benson, M.A., dan Dalrymple, T., "General Field and Office Frocedures for Indirect Measurement," U.S. Geological Survey Techniques
pany, 1966.
(14) AASHTO, Volume IV-Highway Drainage Guidelines, "Guidelines for the Hydraulic Design of Culverts," AASHTO Task Force on Hydrology and Hydraulics, 1975.
(/5) Higway Research Board, National Cooperative Highway Research
Program "synthesis of Highway Practice 5, Scour at Bridge Waterways,"
1970.
(16) Watt, F.J. dan Podolny, Walter, Jr., "Ice Loads on Bridge Piers,"
Structural Engineering Series No. l, Federal Highway Administration,
Washington, D.C., 1976.
(/Z) Streeter, V.L., "Fluid Mechanics," Fifth Edition, McGraw-Hill
Book Company,1971.
(1S) AASHTO, "Standard Specifications for Highway Bridges," Highway Subcommittee on Bridges and Structures, 1977 and subsequent.
(19) Schneider, V.R., et al., "Computation of Backwater and Disharge at width Constrictions of Heavily Vegetated Flood Plains," U.S. Geological Survey, Water-Resources Investigation, 1977.
(20) Schneider, V.R., dan Wilson, K.V., "Hydraulic Design of Bridges with Risk Analysis," Federal Highway Administration, Washington,
D.C.,
1980.
412
.'lrtrtlt';is
ltidnttik unluk
(2 1) Corry, M.L. Jones, J.S. dan Thompson, P.L. "The Design of En.
croachments on Flood Plains Using Risk Analysis," Hydraulic Engineering Circular No. 17, Federal Highway Administration, Washington, D.C.,
1980.
(22) Kindsvater,
C.8., "Discharge Characteristics of Embankmenf Shaped Weirs," U.S. Geological Survey WSP 1607-4, l9&.
(23) Neill, C.R., "Guide to Bridge Hydraulics," Roads and Trhnsportation Association of Canada, University of Toronto Press, 1973.
(24) Laursen, E.M., "Scour at Bridge Crossings," Iowa HRB Bulletin
No. 8, 1958.
(25) Laursen, E.M., "Scour at Bridge Crossings," Transaction,
ASCE, Volume 121, Part l, Paper 3294, 1962.
(26) Laursen, E.M., "An Analysis of Relief Bridge Scour," Proceedings, ASCE, Volume 89, No. HY3, 1963.
(27) Anderson, A.G., "Scour at Bridge Waterways*A Review," Report No. FHWA-RD-75-89, Federal Highway Administration, Office of
Research and Development, 1974.
(28) Laursen, E.M., "Bridge Design Considering Scour and Risk," Proceedings, ASCE, Transportation Engineering Journal, Volume 96, No.
TE2, t970.
(29) Hopkins, G.R.,'et al, "Scour Around Bridge Piers," Report No.
HFWA-RD-79-103, Federal Highway Administration, 1980.
(30) Federal Highway Administration, "Restoration of Fish Habitat in
Relocated Streams," Report No. FHWA-[P-79-3, 1979.
(31) U.S. Water Resources Council, "Floodplain Management Guidelines for Implementing Executive Order 11988," 43FR6030, February
10, t978.
(32) AASHTO, "A Guide for Wildlife Protection and Conservation
for Transportation Facilities," AASHTO Task Force for Environment
Design, 1976.
(33) Shirley, E.C., Howell, R.8., Kerri, K.D., "Water Quality Manual,',
5 Volumes, Federal Highway Administration, 1976.
(34; Watts, F.J., "Addendum to Highways in the River EnvironmentHydraulic and Enviromental Design Considerations," Hydraulic Engineering Circular No. 16, Federal Highway Administration, 1980.
(35) Transportation Research Board, "Ecological Effects of Highway
Fills on Wetlands: Research Report," ISBN 0-309-03014-5, 1979.
(36) Transportation Research Board, "Ecological Effects of Highway
Fills on Werlands: User's Manual," ISBN 0-309-0315-3, 1979.
(34 Office of Water Data Coordination, "National Handbook of Recommended Methods for Water-Data Acquisition," U.S. Geological Survey, 1977.
(38) California Division of Highways, "Bank and Shore Protection in
of California,
1960.
14.0 KOSAKATA
AGGRADATION = AGGRADASI. Kenaikan umum dan progresif dasar arus oleh endapan sedimen.
ALLUVIAL : ALUVIAL. Mengenai endapan lumpur, pasir, kerikil dan
bahan pecahan lain yang telah diangkut oleh air yang mengalir.
diukur pada tempat tertentu di sebelah hulu dari penyempitan yang menyebabkan kenaikan tinggi air.
BED LOAD
BRAIDED STREAM: ARUS YANG MENYEBAR. Suatu arus di mana aliran dipisah pada tingkat normal oleh pulau-pulau kecil. Jenis arus
ini memiliki aspek saluran besar tunggal di mana terdapat saluran-saluran
subordinat.
COMPOSITE HYDROGRAPII : HIDROGRAFI GABUNGAN. Suatu penggambaran debit harian rata-rata untuk sejumlah tahun rekaman
pada basis waktu tahun tunggal untuk maksud menunjukkan kejadian
aliran tinggi dan rendah.
CONFLILENCE
v'
414
tang aliran.
coNTRACToR scouR
GENERAL.
SApUAN
'EN'EM'ITAN.
Lihat scouR,
,.NTROL
pengang_
DEBRIS: SAMpAH.
DEGRADATION
DIKE
dike).
DRAWDOWN : SUDUT MUKA AIR. Beda elevasi antara elevasi permukaan air pada penyempitan arus atau saluran dan elevasi yang akan
ada seandainya tidak ada penyempitan. Sun't muka air juga terjadi pada
perubahan dari kemiringan saluran sedang ke terjal dan pada weir atau
spillways vertikal.
DUNE : BUKIT PASIR. Gelombang pasir dengan penampang mendekati bentuk segitiga (dalam bidang vertikal menurut arah aliran) yang dibentuk oleh air atau angin yang bergerak, dengan kemiringan sedang di
hulu dan kemiringan terjal di hilir dan endapan pada kemiringan hilir.
ENCROACHMENI
tertentu digenangi sebagian oleh laut dan aliran sungai dalam jumlah yang
cukup besar. Air biasanya mempunyai sifat payau.
: DAERAH BANJIR,
nya daerah tanah kering yang secara periodik mengalami genangan oleh
aliran arus atau limpahan air pasang. Tanah terbentuk oleh endapan sedimen oleh air; tanah alluvial.
FLOOD EXCEEDANCE PROBABILITY : KEMUNGKINAN DILAMPAUI BANJIR. Kemungkinan bahwa suatu kejadian acak akan meIampaui harga tertentu dalam periode waktu yang diketahui, biasanya
tahun kecuali kalau dinyatakan lain.
= ALIRAN
416
FLOW, SUPERCRITICAL
: ALIRAN
SUPERKRITIS. Dalanr kcadaan ini gaya inersia dominan. Sehingga aliran memiliki kecepatan tinggi
dan biasanya dijelaskan secara cepat, seperti menembak dan berderaiderai. Demikian pula aliran yang mempunyai angka Froude lebih besar
dari satu.
INCISED CHANNEL : SALURAN TERPOTONG. Saluran yang telah terpotong relatif dalam ke dalam formasi lebih rendah oleh proses
INUNDATE
FLOOD FREQUENCI : FREKUENSI BANJIR. Juga dinamakan interval terlampaui (exeedance interval), interval kejadian (recurrence interva[) atau periode pengulangan (return period); interval waktu rata-rata
antara kejadian sebenarnya peristiwa hidrologi dari besar yang diketahui
atau lebih; perubahan persen kejadian berbanding terbalik dengan frekuensi banjir, yakni perubahan banjir 2 persen kebalikan dari pernyataan
banjir 50 tahunan.
FROUDE NUMBER : ANGKA FROUDE. Pernyaraan tanpa satuan
dari perbandingan gaya inersia ke gaya gravitasi, yang digunakan sebagai indeks untuk karakterisasi jenis aliran dalam konstruksi hidrolik di
mana gravitasi merupakan gaya yang menghasilkan gerakan dan inersia
merupakan gaya penghambat. Hal ini sama dengan kecepatan aliran karakteristik (rata-rata, permukaan atau maksimum) dari sistem dibagi dengan akar kuadrat hasil kali satuan karakteristik (sebagai diameter atau
kedalaman) dan konstanta gravitasi (percepatan gravitasi) semua dinya-
: y/{gy.
GRADUALLY VARIED FLOW : ALIRAN BERANGSUR BERUBAH. Dalam jenis aliran ini, perubahan kedalaman dan kecepatan pada jarak jauh, hambatan pada aliran mendominasi dan mempercepat gaya
diabaikan.
alami. Karakteristik termasuk batas yang relatif lurus dan tebing yang tinggi dan terjal, seperti saluran yang jarang terjadi.
MEANDER PLUG (Clay Plug) : SUMBAT BELOKAN. Endapan bahan kohesif dalam jalan belok saluran lama. Sambutan ini cukup menghambat erosi pada hakekatnya berperan sebagai kendali geologi semipermanen pada perpindahan saluran yang berkembang.
ral atau bentuk konvolusi dari rancangan ornamen. Garis-garis ini konsentris dan mempunyai bentuk teratur dalam saluran sinuositas tinggi dan
c : l'*9 P"u
NATURAL SCOUR : SAPUAN ALAMI, LihAt SCOUR' NATURAL,
NONUFIFORM FLOW : ALIRAN TIDAK SAMARATA. Suatu alir-
di mana
titik
titik
ke
PHYSIOGRAPHIC REGION : DAERAH FISIOGRAFIS. Daerah geografi yang pola bentuk tanahnya berbeda menyolok dengan daerah yang
berdekatan.
I
I
FI
418
ge_
seran minor.
disebabkan oleh angin sepoi-sepoi. (2) Lingir (punggung) dan alur berombak, atau sisir dan lembah yang terbentuk oleh aksi aliran.
scouR : SAPUAN. Hasil aksi erosi dari air mengalir, terutama daram
arus menggali dan mengangkut keluar bahan dari dasar dan tebing.
scouR, GENERAL: SApUAN UMUM. pengeluaran bahan dari dasar dan tebing di seluruh atau sebagian besar lebar saluran, sebagai
akibat penyempitan aliran yang menyebabkan kenaikan kecepatan-clan tekanan sisi dasar. Juga dikenal sebagai sApuAN PENYEMPITAN.
scouR, LocAL
STAGE
gunakan untuk menjelaskan rezim aliran atas dalam saluran alluvial, berarti osilasi vertikal permukaan air antara mode tetap tanpa progressi menyolok baik dalam arah hulu maupun hilir. Untuk menjaga kedudukan
yang tetap, gelombang harus mempunyai kecepatan sama dengan kecepatan datang dalam saluran, tetapi dengan arah yang berlawanan.
STEADY FLOW = ALIRAN MANTAP. Suatu aliran di mana laju aliran atau jumlah fluida yang mengalir di suatu titik tiap satuan waktu te-
tap sama.
STREAM POWER
dalam memperkirakan bentuk dasar dan dengan demikian juga daya angkut beban dasar dalam saluran alluvial. Besaran ini merupakan hasil kali
kecepatan rata-rata, berat jenis campuran air sedimen, kedalaman normal aliran dan kemiringan.
STREAM RESPONSE : TANGGAPAN ARUS. Perubahan dalam kesetimbangan dinamis arus oleh salah satu atau gabungan berbagai
penyebab.
THALWES: THALWEG.
Garis yang mengikuti bagian rendah lembah, di bawah air atau tidak. Biasanya garis yang mengikuti bagian terdalam dasar saluran atau sungai.
30
STAT
115.1.
420
I
l5l.
FLOV
l. American
of Hydrology, part I,
BAB VIII
F
l)u.liur
PENDAHULUAN
425
2.0 PERENCANAAN
426
2.I
Persetujuan
443
444
445
447
447
426
427
427
428
428
DAN PENINGKATAN
3.1 Pengaturan Horizontal dan Vertikal
3.2 Perubahan-Perubahan dalam penampung
3.2.1 Melebarnya Jalan
3.2.2 Meratanya Lereng Depan
3.2.3 Bertambahnya Jalur Lalu-Lintas
3.3 Rekonstruksi Perkotaan (Urban)
3.4 Proyek Keamanan
3.5 Rehabilitasi dan Penggantian Jembatan atau GorongCorong
421
DAFTAR ISI
1.0
lsi
428
430
431
431
432
6.3
432
433
6.4
434
434
Ba-
Ada
6.4.1
6.4.2
6.4.3
6.4.4
6.4.5
43s
435
435
436
437
438
451
452
453
453
455
456
457
457
458
459
460
461
462
463
463
Modifikasi Jembatan
Kendali Sampah
437
449
449
449
Jaman
464
454
465
466
468
469
470
7.0 PERTIMBANGAN
4.0 SURVEI
4.1 Survei Kondisi Bangunan yang Ada
4.2 Penampilan Hidrolik Masa Silam
4.3 Identifikasi Masalah lain dengan Bangunan yang Ada.
5.0 HIDROLOCI
438
439
440
440
441
441
.l.2
Jalan
Memutar
SEDIMENTASI
471
472
473
473
475
475
476
424
Dqftor Isi
476
KOSAKATA
477
IO.O
ASPEK HIDROLIK
DALAM RBSTORASI DAN PENINGKATAN
JATAN RAYA
1.0 PENDAHULUAN
Bagian besar pengeluaran jalan raya adalah untuk memperbaiki jalan
raya yang ada. Berapa mil di antara jalan-jalan ini telah diperbaiki atau
ditingkatkan, sementara ribuan mil masih tetap memerlukan pemeliharaan. Jenis perbaikan dapat termasuk perbaikan geometri, tingkat pelayanan, keamanan, dan/atau perbaikan dan rehabilitasi berbagai unsur
jalan raya. Semua perbaikan ini dapat termasuk drainase jalan ra1'a.
Kebanyakan konstruksi drainase pada sistem jalan raya secara individu tidak menunjukkan bagian besar investasi total dana jalan raya; namun. kalau dipandang secara keseluruhan, bangunan drainase menggambarkan investasi yang amat besar. Dalam tahun-tahun terakhir ini, tidak
cukup dana di tingkat Federal, Negara Bagian dan lokal untuk secara penuh memelihara semua unsur sistem nasional jalan raya. Kalau tersedia
sumber tidak memadai untuk memenuhi keperluan yang ada, maka menjadi penting untuk mengembangkan suatu cara memprioritaskan pekerjaan yang harus diselesaikan dan merencanakan perbaikan jalan raya yang
efektif biaya yang mempertimbangkan biaya pembangunan maupun perbaikan serta biaya operasi di masa datang. Analisis ekonomi rancangan
drainase alternatif berperan sebagai cara efektif untuk mengambil keputusan tentang perkembangan perbaikan jalan raya yang efektif biaya.
Pembahasan komprehensif tentang penggunaan analisis ekonomi ditunjukkan dalam acuan(7), Seksi 6.3.7. Unsur atau kendala yang dipertimbangkan dalam menentukan rancangan yang dapat diterima termasuk dalam pembahasan tersebut.
Pedoman drainase jalan raya lain berorientasi pada pembangunan jalan raya baru pada batas yang baru. Pedoman ini akan membahas aspekaspek drainase jalan raya yang menguntungkan proyek yang termasuk
perbaikan jalan raya yang ada dan,/atau konstruksi drainase jalan raya.
Pembaca disarankan untuk membaca pedoman drainase jalan raya lain,
Acuan (1) sampai (7).
42s
L
4?6
Rayt
427
2.0 PERENCANAAN
Selama fase perencanaan proyek perbaikan jalan raya, keputusan dibuat mengenai jenis pekerjaan apa yang harus dilakukan dan pada jadwal mana di masa datang pekerjaan tersebut harus diselesaikan.
Yang paling penting adalah bahwa suatu proyek atau program perbaikan, bagaimanapun kecilnya, berjalan melalui beberapa jenis fase perencanaan sebelum rancangan dan pekerjaan pembangunan yang sebe-
narnya diselesaikan.
Banyak proyek kecil, seperti perbaikan keamanaan setempat, satu peng_
gantian jembatan, dan pekerjaan yang serupa, sering direncanakan dan
diselesaikan dalam beberapa bulan. Perbaikan jaran raya besar, seperti
penambahan lanes pada beberapa mil jalan raya, kadang-kadang memerlukan waktu yang sama atau lebih daripada waktu untuk menyelesaikan
seluruh bagian baru jalan raya.
Konsekuensi hidrolik perbaikan jalan raya harus dialamatkan selama
fase perencanaan proyek. Kesalahan mengambil aspek hidrolik dari perbaikan itu dapat mengakibatkan kenaikan kerusakan harta benda disekelilingnya maupun fasilitas jalan raya. walaupun informasi letak terperinci mungkin tidak diperlukan, namun penting agar dirnasukkan hidrolik dalam fase perencanaan untuk menentukan kendala-kendala rekayasa
dan regulasi dapat ditemukan.
Dalam bagian ini, perizinan, persyaratan legal, pertimbangan ling_
kungan, dan koordinasi serta kerjasama dengan perseorangan dan badanbadan akan dibahas.
lain.
2.1.2 Utilitas
*)
Utilitas termasuk jalan kereta api, saluran telepon, drainase banjir, penyaluran sanitasi, pipa gas, saluran air, saluran minyak, saluran daya,
dan pelayanan lain baik umum maupun pribadi.
Penting agar setiap usaha dilakukan untuk mengenali semua utilitas yang
dapat berpengaruh pada proyek perbaikan jalan r"aya, karena hal itu merupakan pertimbangan utama baik dalam perencanaan proyek perbaikan
maupun dalam biaya proyek. Misalnya, drainase badai besar merupakan
milik pemerintah kota dan terletak di bawah jalan raya yang ada dan memerlukan perbaikan besar atau bahkan penggantian pada saat proyek perbaikan jalan raya sedang direncanakan. Biaya perbaikan drainase badai
mungkin dimasukkan ke dalam proyek jalan raya, ke kota, atau dimiliki
bersama-sama. Masalah ini harus diketengahkan selama fase perencanaan
proyek perbaikan. Jadwal proyek jalan raya dapat dipengaruhi oleh ke-
f*
428
Vol. I.
V.
VI.
vol. vII.
Vol.
Vol.
As1x,k lltulntlik
|-oATARAN
#l
Raya.
430
tl,l1tt,*llttlrttltktlulumRcslorasidunl'eningkutun,lulunRuya4Sl
Apabila persimpangan yang tersedia mengangkut aliran banjir lebih besar dari jalan banjir yang direncanakan, ada kemungkinan melengkapi
dengan penggerogosan kecil dalam jalan banjir dengan pembelian alat bantu yang mengalihkan batas banjir atau dengan menyelesaikan keringan
lain yang dapat memberikan daya angkut yang lebih besar daripada jalan banjir yang dipublikasi oleh studi asuransi banjir. Jenis peringahan
ini memungkinkan persesuaian antara proyek jalan raya dengan studi asu-
,,
ripada izin proyek individu. Informasi tentang izin bersifat nasional dan
izin umum dapat diperoleh lewat kantor Korps Insinyur yang
bersangkutan.
Seksi 3.3 Acuan (5) berisi pembahasan tambahan dari FWPCA'
2.2.3 Pelayaran
proyek perbaikan jalan raya yang meliputi jalan yang dapat dilayari
di Amerika Serikat umumnya memerlukan izin yang sama sehubungan
dengan pelayaran sebagaimana halnya proyek baru, dan koordinasi dengan kepentingan pelayaran harus diawali sedini mungkin dalam tahap
ransi banjir, karena kenaikan daya angkut jalan banjir yang diperbaiki
dapat diimbangi oleh air balik tambahan yang disebabkan oleh jalan raya.
Untuk beberapa proyek perbaikan jalan raya, peringanan mungkin merupakan pendekatan rancangan yang efektif biaya (misalnya, suatu proyek di mana gradasi pengisi ke limpahan jembatan dan diinginkan untuk
menaikkan gradasi tanpa mengubah jembatan arus).
Program Asuransi Banjir dibahas dalam Seksi 5.2 Vol. V-Aspek Legal Drainase Jalan Raya-Pedoman Drainase Jalan Raya. Informasi tambahan dapat diperoleh dari koordinator program asuransi banjir dan Administrasi Jalan Raya Federal (FHWA) "Procedures for Coordinating
Highway Encroachments on Floodplains with FEMA" dan FEMA "Guidelines and Specifications for Study Contractors."
perkembangan proyek.
lzin yang diperoleh untuk jembatan pengganti juga harus mencakup
pembuangan bangunan yang ada yang dapat digunakan sedemikian rupa
sehingga izin tambahan untuk pembuangan tidak diperlukan lagi.
Izin pelayaran diadministrasi oleh Penjaga Pantai (Coast Guard) daram Seksi 9 mengenai Undang-Undang Sungai dan Pelabuhan tahun 1899
seperti yang telah diperbaiki. Di bagian lurus air yang tidak mengalami
pasang surut air dan yang tidak dapat digunakan dalam kondisi alami
atau oleh perbaikan yang beralasan sebagai salana transportasi. Perdagangan antar negara atau luar negeri, Penjaga Pantai (atau Administrasi
Jalan Raya Federal, FHWA, atau proyek jalan raya bantuan Federal) dapat menentukan apakah izin tidak diperlukan. Kalau ada keraguan mengenai perlunya izin Penjaga Pantai, Kantor Penjaga Pantai Distrik harus dikonsultasi. FHWA dan Penjaga Pantai telah mengembangkan prosedur kerja yang menggariskan tanggung jawab masing-masing badan selama proses peninjauan lingkungan maupun persetujuan izin.
Penjaga Pantai mempunyai tanggung jawab mengenai izin jembatan
dan harus tetap mengawasi pekerjaan lain pada jembatan pada air pelayaran sehingga kepentingan pelayaran dapat aman dari pekerjaan' Dalam beberapa hal, badan jalan raya telah menandatangani perjanjian dengan pemilik harta benda untuk menjaga keperluan pelayaran lokal yang
memerlukan pertimbangan perencanaan perbaikan jalan raya'
Seksi 2.4.2 Vol. VII, Pedoman Drainase Jalan Raya, "Analisis Hidrolik untuk Penempatan dan Perencanaan Jembatan," yang berisi infor-
Korps Insinyur.
Beberapa Negara Bagian telah memperoleh izin umum untuk proyek
penggantian jembatan dan pekerjaan lain yang merupakan pengulangan
/ang sama. Izin umum memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat da+
432
kum diperlukan.
Kalau izin Federal diperlukan baik dari Penjaga Pantai maupun dari
Korps Insinyur, pengeluaran izin ini disertai dengan tanda penerimaan
sertifikat mutu air atau water sertifikat dari badan Negara Bagian memperkuat pengeluaran sertifikat. Sertifikat ini diperlukan sehubungan dengan Seksi 401 Undang-undang Pengendalian Pencemaran
Air Federal.
Ruya
433
hidrolik penting kalau biaya rehabilitasi jauh lebih tinggi untuk menentukan penggantian atau di mana rehabilitasi tersebut meliputi perubahan
dalam profil jalan raya yang dengan mengurangi limpahan jalan raya,
dapat menaikkan tegangan hidrolik pada bangunan dan mengubah distribusi aliran.
Rehabilitasi atau penggantian gorong-gorong diperlukan kalau gorong-
434
Raya
415
Pengaruh perbaikan besar pada arus dan lingkungan daerah banjir akan
sangat serupa dengan pengaruh persimpangan baru secara keseluruhan.
Pertimbangan lingkungan dibahas dalam Seksi 3.6 dan Seksi 6.3.6 acuan
@.
l.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Suatu proyek perbaikan menyelesaikan semua atau salah satu dari butirbutir yang disebutkan di atas. Misalnya, proyek untuk rekonstruksi jalan
raya dua jalur menjadi empat jalur sebagai tujuan utama perbaikan kapasitas lalu-lintas dapat pula merupakan perbaikan keamanan, penggantian ciri yang usang, dan menaikkan kapasitas pengangkut beban.
Seksi ini menjelaskan berbagai jenis proyek perbaikan jalan raya dan
mengenali aspek-aspek drainase yang mungkin mempengaruhinya. Pertimbangan hidrolik yang harus dibuat dibahas dalam Seksi 6 dari pedo-
man ini.
3.1 Pengaturan Horizontal dan Vertikal
Pengaturan batas horizontal dan vertikal jalan raya kenyataannya ju-
luas perbaikan yang lebih besar atau penyaluran yang lebih langsung, Per-
perubahan-perubahair dalam penampilan hidrolik dari bangunan drainase, dan pengaturan drainase dan utilitas badai yang ada'
Pertimbangan drainase dapat mempengaruhi jenis perubahan persimpangan yang akhirnya digunakan, seperti halnya di mana selokan drainase sejajar dengan jalan raya dapat mengakibatkan pelebaran proyek
yang akan dibangun pada sisi jalan raya diseberang selokan, atau di mana bagian selokan diganti dengan bagian gili-gili dan parit dengan drainase badai.
ga berubah dalam lokasi jalan raya. Karena itu, jalan raya biasanya dire-
konstruksi total, kecuali kalau sebagian tanggul digunakan. Rekonstruksi dapat mengakibatkan perubahan dalam drainase sebelah selokan. Rekonstruksi dapat pula memerlukan baik penggantian atau modifikasi bangunan drainase yang ada, yang dapat mengakibatkan perubahan penampilan hidroliknya. Kalau garis gradasi dinaikkan pada persimpangan arus,
akan cenderung terjadi perubahan dalam penampilan hidrolik bangunan,
karena air yang semula melimpah jalan mendekat sekarang harus dilewatkan melalui bukaan bangunan atau sepanjang ruas lain yang sebalik-
nya mefnpengaruhi sifat berdekatan. Beda tinggi yang naik dapat pula
mempengaruhi sifat-sifat berdekatan.
Bagian-bagian seperti selokan, gorong-gorong, dan jembatan harus di-
A,t1x'A
Jenis proyek ini dapat juga mempengaruhi lereng belakang dalt tanah
jalan (Cambar 3.1).
llttlntlik dulum
Ruyu
4J7
Pertimbangarr drainase utama adalah drainase median, rekonstruksi selokan jalan, perpanjangan gorong-gorong, dan pembangunan jembatan.
Proyek perbaikan di mana kapasitas lalu-lintas diperbaiki dengan melebarkan perkerasan yang ada lebih umum dilakukan di mana tanah jalan atau lahan sangat terbatas untuk dibangun secara paralel atau jalan
terpisah. Parit biasanya merupakan bagian dari jenis perbaikan ini, walaupun hal ini harus ditiadakan karena alasan keamanan di mana diperkirakan akan adanya lalu-lintas yang sangat cepat (13). Drainase permukaan perkerasan dengan parit dan selokan merupakan pertimbangan utama sebagai tambahan pada yang disebutkan di atas. Pembangunan batas
median beton yang terusan dapat menimbulkan bahaya kenaikan banjir
di hulu di mana banjir sebelumnya melimpahi jalan.
i---ai - /
Lereng depan
Penampang
urugan
I
Garis tanah
alami
438
kan jembatan.
Pada proyek di daerah perkotaan, keamanan sepeda dan masukan kisi
yang efisien secara hidrolik harus digunakan di mana praktis mengganti
masukan kisi yang ada.(14).
3.
4.
5.
6.
Wawancara.
Peta dan plot.
Badan lain yang terlibat dalam sumber daya air , ikan dan binatang,
kendali banjir dan lain-lainnya.
Studi asuransi banjir dan peta yang tersedia.
Survei untuk proyek perbaikan harus mencakup beberapa data sebagai tambahan pada yang telah dibahas di atas. Informasi pada kondisi
bangunan yang diperbaiki diperlukan, seperti informasi khusus mengenai penampilan hidrolik bangunan di waktu lampau, dan identifikasi se-
Royo
439
Vol.
Vol.
IVVIVII-
Terbuka"
2. Sapuan.
3. Pembatas dengan arus.
4. Kemungkinan sumbatan.
5. Kerusakan korosi dan,/atau pengikisan (abrasi).
6. Kerusakan hambatan masukan, masukan rusak, dan sebagainya.
7. Pertumbuhan tanaman.
8. Penanggulan, timbunan atau ciri-ciri buatan-manusia yang mem9.
pengaruhi hidrolik.
Informasi air tinggi.
440
Al1x,A
2.
3.
4.
5.
lliilntlik
Raya
441
dingan dasar arus yang ditunlukkan pada rencana asli dengan kondisi pada saat ini. Fotografi udara yang diambil dari waktu yang
berbeda dapat menunjukkan jumlah dan laju gerakan belokan.
Masalah es atau sampah. Penduduk setempat atau rekaman perbaikan jalan raya dapat memberikan jenis informasi ini.
Perubahan tata guna tanah, baik masa silam maupun yang diusulkan. Jenis informasi ini terutama penting pada daerah aliran sungai kecil. Informasi dapat diperoleh dari pemilik tanah, dari kota
atau kantor badan pemerintah lain, atau dari fotografi udara.
Sapuan pilar dan tebing pada jembatan, atau sapuan keluaran pada gorong-gorong. Regu pemeliharaan dapat memberikan informasi ini. Dengan membandingkan rencana lama dengan kondisi
baru dapat juga diperoleh informasi.
Bangunan hulu dan hilir yang telah menyebabkan atau akan menyebabkan kesulitan pada bangunan yang ada. Informasi ini dapat diperoleh lewat wawancara kalau menyangkut sumbatan es atau
sampah, atau dalam beberapa hal, masalah distribusi aliran atau
masalah air balik. Analisis hidrolik biasanya mengungkapkan ma-
salah hidrolik.
atau direncanakan. Informaini dapat diperoleh lewat wawancara atau dari distrik drainase, kasus-kasus kendali banjir, atau kepentingan pengairan.
si jenis
5.0 HIDROLOGI
Studi hidrologi untuk penggantian jembatan atau gorong-gorong dalam banyak hal sama dengan yang diperlukan untuk bangunan dengan
batas baru. Namun, perbedaan-perbedaan penting dalam jumlah dan jenis informasi yang tersedia pada tempat bangunan pengganti yang dapat
memberikan masukan penting ke dalam analisis hidrologi.
Dalam seksi ini akan dibahas aspek analisis hidrologi yang amat tepat
dengan proyek rehabilitasi dan peningkatan.
Penampilan hidrolik sarana yang ada, termasuk besarnya banjir dasar
serta besarnya dan frekuensi banjir limpahan (kalau sesuai), harus ditentukan. Informasi ini harus digunakan sebagai masukan dalam perencanaan perbaikan yang diusulkan. Pembaca dapat mengacu ke Volume II"Pedoman Drainase Jalan Raya, Pedoman Hidrologi," untuk informasi
tambahan.
442
evaluasi
Rapat tanarnan yang ada pada saat banjir lewat mempengaruhi evaluasi banjir. Tahanan pada aliran yang diberikan oleh tanaman akan
mengakibatkan elevasi air lebih tinggi dengan yang akan terjadi kalau tanaman terdapat tanaman liar (Gambar 6.5) Faktor ini dapat
termasuk:
l.
2.
Pasang Surut
Persimpangan kuala dengan aliran masuk air tawar memerlukan
pertimbangan kemungkinan banjir pada arus bersamaan dengan
pasang banjir, pasang laut, dan surut agar dapat menerima besar-
mukaan air.
5. Tanggul atau Waduk
Informasi banjir yang diamati dipengaruhi oleh waduk kendali banharus mencermiilkan pengaruh waduk.
Kendali atau hambatan hilir, seperti jembatan atau gorong-gorong
jir
6.
443
l.
444
mengeva_
dipertimo""ru",ili:H:ilil:l
il,:::,:;i'-T#"'"T::ilXli::Jfi
banjir.
"k"n ".rae*ng
plr!"io"ri", ui,
untuk masa de-
445
pan
buka."
5.4 Penyelidikan Hidrologi dan Hidrolik
Penyelidikan hidrologi/hidrolik untuk setiap bangunan drainase jalan
raya harus diimbangi dengan pentingnya bangunan. Aturan umum ini harus diterapkan ke bangunan jalan raya baru baik bangunan yang ada mau-
laupun bangunan yang besar biasanya dianggap lebih penting karena biaya
dan risiko pembangunannya. Alasan lain dapat juga menentukan pentingnya bangunan, seperti, pertimbangan lingkungan, penggunaan tanah
berdekatan, pembangunan sepanjang jalan raya, perlunya pelayanan tanpa
terputus, potensial kerusakan banjir, dan sebagainya. Pada jalan raya yang
ada, bangunan dengan masalah hidrolik akan diketahui, dan harus ada
studi cermat sebelum penggantian dipilih. Masalah bangunan termasuk:
l.
2.
Lokasi di mana pemeliharaan yang senng dilakukan pada bangunan dan/atau jalan raya diperlukan.
Lokasi di mana keluhan sehubungan dengan penampilan bangunan
telah diterima.
446
TABEL
As1x,k
cak hilir.
Terowongan Pendek
Terowongan Panjang
Urbanisasi
Pembersihan
[,cvce
Hulu Persimpangan
Waduk Kendali Hilir
Persimpangan
Manajemen Tanah,
Pembuatan Teras,
Pembajakan Kontur
447
Penting juga untuk meyakinkan kemungkinan bahwa penggantian bangunan mengakibatkan masalah baru, seperti hempasan dan sapuan, akibat pilar tambahan, menurunnya tinggi bebas karena superstruktur yang
lebih dalam, perubahan distribusi aliran dan perubahan dalam aliran pun-
pembersihan.
Rayu
aliran besar
CATATAN: Daftar ini merupakan tabel hidrologi. Di sini tidak mencakup tanggapan arus pada perubahan tata-guna tanah seperti aggradasi, degradasi, peleharan saluran, dan scbagainya.
Pertimbangan hidrolik untuk proyek perbaikan jalan raya dalam banyak hal sama dengan jalan raya dengan batas baru. Perbedaan utama
adalah bahwa karakteristik hidrolik sarana yang ada sudah ditetapkan.
Karakteristik hidrolik termasuk:
t. Penampilan gorong-gorong (kendali masukan dan keluaran atau
beda air pada letak gorong-gorong).
2. Kecepatan keluar gorong-gorong dan kecenderungan sapuan.
3. Garis aliran dan pembatas gorong-gorong.
4. Air balik pada letak jembatan.
5. Distribusi aliran.
6. Pola sapuan pada pilar jembatan, tumpuan jembatan dan tebing
7.
8.
9.
berdekatan.
Pola drainase tanggul jalan.
Pembatas kemiringan dan saluran.
Sistem drainase banjir dan penampilannya.
448
Ruya
449
batan terletak pada daerah banjir yang luas, akan sangat mahal menaikkan gradasi. Keputusan mungkin tidak di tangan insinyur hidrolik; namun, insinyur hidrolik harus memberitahukan informasi kepada yang akan
mengambil keputusan akibat dari berbagai alternatif. Kalau bangunan dan
jalan raya dirancang untuk banjir yang sering terjadi, dianjurkan untuk
menunda daerah tersebut sehingga menghindarkan masyarakat pemakai
Ada
Kebanyakan proyek perbaikan jalan raya memerlukan beberapa modifikasi bangunan drainase yang ada. Modifikasi ini dapat bervariasi dari
perpanjangan gorong-gorong kecil sampai penggantian jembatan lengkap.
Dampak pada penampilan jalan raya dari bangunan drainase yang ada
dapat menyolok atau dapat diabaikan. Kalau penampilan hidrolik bangunan drainase berubah, perubahan tersebut harus dipelajari. Penelitian harus termasuk baik dampak perubahan di hulu maupun hilir.
Karena dampak hidrolik bangunan yang ada biasanya telah banyak diketahui, kadang-kadang ada keberatan dari pihak pemilik tanah yang bersangkutan. Hal ini terutama terjadi di daerah yang telah berkembang. Sering, keberatan ini dapat ditanggulangi dengan penjelasan perbedaan dalam penampilan hidrolik kepada pemilik tanah. Kadang-kadang mungkin diperlukan pembelian kemudahan aliran.
Kondisi penyumbatan sampah dan es dapat berubah dan harus dipertimbangkan dalam perencanaan. Pola drainase selokan sisi jalan dapat
berubah. Kondisi ini harus dikaji dengan cermat sebelum diperbolehkan
adanya perubahan.
Beberapa jenis modifikasi bangunan dan kemungkinan konsekuensi perubahan dalam penampilan hidrolik dibahas dalam subseksi ,berikut-
(l\
Dengan Median
Kalau jembatan baru harus dibangun baik di sebelah hulu atau hilir
dari jembatan yang ada, maka hidrolik jembatan kembar harus dipelajari dan setiap kenaikan menyolok dalam air balik harus dipecahkan. Di
beberapa tempat mungkin diinginkan pembangunan jalan sejajar yang
lebih tinggi daripada profil yang ada agar dapat memberikan pelayanan
450
AsJx,k
llklxtlik tlulam
Ruyu
4.1 I
ada atau pembelokan air dari cekungan drainase yang ada ke jalan lain
memerlukan kemudahan drainase apabila untuk memenuhi kendala hukum terjadi kenaikan menyolok dalam beban pemilikan di sebelah hilir.
Drainase median diperlukan untuk jenis perbaikan ini. Praktek yang
terbaik untuk drainase median adalah di titik di mana ada gorong-gorong
karena praktek ini akan memperkecil diversi. Kalau drainase median harus keluar di luar lokasi di mana ada drainase, pengaruh aliran keluaran
pada harta yang berdekatan harus diselesaikan. Kalau air median dapat
dikeluarkan ke dalam selokan sisi jalan dan disalurkan ke keluaran alami, maka akan kurang dampak yang merugikan pada harta berdekatan.
Untuk praktisnya, median harus didrainase di bawah jalan yang ditambahkan agar menghindari pemotongan perkerasan yang ada.
2.
jalan.
Bangun seluruh jembatan baru atau mengganti dengan goronggorong.
452
l.
2.
3.
4.
5.
Dampak yang dicatat di atas, atau dampak lain dari perbaikan jalan
raya yang diusulkan terutama amat penting pada daerah sering banjir,
As1x,k
si 6.2 sebelumnya.
6.2.3 Penggantian dan Rehabilitasi Gorong-Gorong
Seksi berikut ini membahas keuntungan dan kerugian penggantian
gorong-gorong dibandingkan dengan rehabilitasi gorong-gorong.
454
A.s:1x,k
llrlntlik
Ruyu
4.15
cukup banyak air yang tergenang, debit puncak dari daerah drainase itu
dapat lebih rendah di sebelah hilir. Hal ini dapat diambil keuntungan dalam memberi ukuran semua bangunan di sebelah hilir daerah yang digenangi. Kalau yang dimaksud genangan air di sebelah hulu, mungkin diharapkan agar dapat diperoleh persetujuan penggenangan hulu dari pemilik tanah bersangkutan.
depan
b) Tampak sisi
l.
2.
3.
c) Tampak belakang
Gambar 6.1-Gorong-gorong kotak beton dengan kisi-kisi pengaman pada drainase dengan kemiringan 5:1.
lik kecil dengan yang lebih besar dapat memperkecil duga air masuk, kenaikan aliran banjir di sebelah hilir dan, dengan beberapa kondisi kecepatan keluaran lebih rendah. Dalam banyak kasus, dengan menggunakan gorong-gorong lebih kecil akan menimbulkan genangan air. Kalau
Setiap skema rehabilitasi gorong-gorong harus dianalisis agar memadai secara hidrolik dan perlindungan keluaran. Secara umum, luas penampang melintang yang lebih kecil akibat rehabilitasi gorong-gorong akan
menimbulkan elevasi duga air yang lebih tinggi, namun, pengaruh ini
mungkin tidak menyolok kalau di sebelah hulu ada penyimpanan air atau
kalau potensi kerusakan minimal. Mengikuti hidrograf banjir untuk rencana yang diusulkan merupakan carayang baik menangani kenaikan risiko apabila saluran sebelah hulu dan daerah banjir memiliki peyimpan
yang baik. Akibat lain berkurangnya ukuran pipa dapat mempertinggi
kecepatan keluar. Faktor ini juga harus diketahui selama perencanaan proyek rehabilitasi gorong-gorong.
Penggunaan pembatas licin, masukan yang diperbaiki dan sebagainyu
456
enggantian Jembatan
Aspek ekonomi, hidrologi dan hidrolik dari analisis alternatif dapat juga
mengungkapkan bahwa suatu jembatan lebih besar atau lebih kecil dari
yang diperlukan.
Apabila jembatan baru yang diusulkan lebih besar daripada jembatan
yang ada, jarang akibat yang merugikan karena perubahan ukuran. Kekecualian dari hal ini adalah kalau profil jalan raya naik, menghilangkan
limpahan jalan raya, di mana mungkin timbul keberatan oleh pemilik tanah di sebelah hulu. Kalau jembatan yang sering mencapai limpahan tersebut dinaikkan, mungkin akan terjadi perubahan menyolok dalam distribusi aliran yang akan dievaluasi. Bukaan luar mungkin diperlukan. Karena jembatan biasanya tidak digenangi air di sebelah hulu (dibandingkan dengan aliran total), biasanya tidak ada kenaik'an yang diakibatkan
di sebelah hilir oleh kenaikan ukuran jembatan yang ada.
Kalau jembatan baru yang direncanakan lebih kecil dari jembatan yang
ada mungkin terjadi beberapa kenaikan air balik dan kecepatan dalam
bukaan jembatan. Mungkin perlu pula menangani keberatan pemilik tanah di hulu maupun di hilir. Sekali lagi, mungkin perlu kemudahan aliran untuk mengatasi pemilik tanah di sebelah hulu.
Dalam beberapa hal gradasi mungkin perlu dinaikkan sehingga limpahan jalan dihilangkan tanpa mengubah ukuran jembatan. Hal ini dapat
mengubah perlahan-lahan gradasi atau perubahan kecil seperti gaya yang
dipertahankan dengan menempatkan lapisan tambahan aspal pada gradasi selama beberapa tahun. Perubahan ini harus ditinjau oleh bagian perencanaan hidrolik mengenai pengaruhnya terhadap distribusi aliran, air
balik dan pada kecepatan lewat jembatan.
Jembatan pengganti mungkin memiliki superstruktur yang lebih dalam
dan lebih pejal. Perbedaan ini dapat mempengaruhi persimpangan arus
kecuali pengaturan kompensasi dilakukan dalam garis gradasi profil. Kalau
gradasi profil dinaikkan, pengaruhnya dapat dihilangkan atau mengurangi
Iimpahan jalan yang dapat memaksa lebih banyak air mengalir melewati
bukaan jembatan. Sandaran keras dapat mempunyai pengaruh yang sama. Kalau gradasi diturunkan, pola aliran dan jumlah aliran yang diarahkan ke atas jalan dan ke dalam pemilikan di sebelah hilir dapat naik.
Ru.yu
4f 7
balik.
Perbaikan jembatan sering diperlukan karena perubahan struktur, k-erusakan akibat banjir, dan kerusakan karena kendaraan. Rehabilitasi jembatan terdiri dari perubahan-perubahan fisik pada jembatan yang diper-
lukan karena lebar yang kurang, kapasitas konstruksi, kapasitas hidrolik, atau karena geseran atau degradasi.
Pada saat perbaikan atau rehabilitasi jembatan sedang dipertimbangkan, harga perbaikan harus dibandingkan dengan biaya penggantian seluruhnya. Persyaratan hidrolik jembatan juga harus ditinjau kalau perbaikan besar rehabilitasi sedang dilakukan. Tinjauan hidrolik ini amat
penting terutama kalau perubahan profil jalan harus dimasukkan dalam
rehabilitasi. Penggantian jembatan juga dibahas dalam acuan (7), Seksi
6.2.2.4.
(l)
a.
ngunan. Untuk beberapa lokasi, penggenangan akibat goronggorong yang kurang memadai amat cepat dalam periode waktu dan
mengakibatkan jenuhnya tanggul jalan raya dan atau hisapan sepanjang gorong-gorong dengan akibat kerusakan bagian jalan raya.
J5ti
d.
e.
nyak waktu.
Di beberapa tempat, mungkin ada beberapa kendala pada goronggorong seperti jalan kereta api yang terlalu dekat sejajar dengan jalan raya untuk memungkinkan pembangunan gorong-gorong.
Di beberapa tempat lain, perbaikan saluran di masa datang dipertimbangkan. Distrik drainase, distrik irigasi, dan distrik pengendalian makanan kadang-kadang memerlukan bahan kimia untuk memudahkan pengangkutan; suatu jembatan akan lebih baik meme-
diinginkan, suatu jernbatan lebih baik di tempat di mana kebersihan untuk perahu dan rekreasi
dengan air merupakan syarat dan dapat menampung mesin lebih
g.
h.
i.
j.
A:;1n'k
baik.
Sedimen abrasi menyebabkan lebih baik memilih jembatan.
Pertimbangan lingkungan seperti migrasi ikan dan migrasi binatang
c.
batan lebih mahal, gorong-gorong akan menghentikan proses degradasi di sebelah hulu dari tempat dengan memberikan dasar yang
tetap. Pemeliharaan tertentu harus dilakukan dalam rancangan masukan dan keluaran gorong-gorong untuk melindungi geseran dan
erosi. Penambangan dari arus atau kondisi lain mungkin memerlukan pertimbangan khusus dan gorong-gorong tidak selalu merupakan penyelesaian terbaik untuk masalah degradasi.
d. Gorong-gorong biasanya memerlukan waktu lebih sedikit untuk
lalu-lintas.
Dengan gorong-gorong persyaratan tinggi bebas tidak kritis, karena kerusakan superstruktur dari sampah atau es biasanya tidak
dipertimbangkan.
f. Gorong-gorong juga lebih dipilih di mana jembatan panjang aslinya dibangun karena metode pembangunan yang ada tetapi dengan
persyaratan hidrolik yang dapat dipenuhi dengan gorong-gorong.
o Kondisi pondasi lebih memilih gorong-gorong.
h. Pembentukan es pada jalan yang dilalui memiliki sedikit masalah
dalam gorong-gorong yang mempunyai perkerasan membebani lapisan paling atas; namun, pembentukan es pada gorong-gorong di
mana lapisan teratas digunakan untuk permukaan perkerasan dapat merupakan masalah.
l. Keuntungan lain gorong-gorong termasuk keluwesan (fleksibilitas)
dengan alinemen horizontal dan vertikal dan untuk gorong-gorong
yang dirancang dan dibangun tepat, biaya pemeliharaan yang
e.
rendah.
Memperpanjang gorong-gorong yang bekerja di bawah kendali keluaran dapat menaikkan pula duga air karena kehilangan duga yang berkaitan dengan ruas yang lebih Panjang.
Perpanjangan gorong-gorong yang mengakibatkan penampilan hidrolik yang lebih baik dibahas dalam Seksi 6.4.
Perluasan gorong-gorong dapat mengakibatkan pendekatan atau menjauhi alinemen tidak dapat diterima. Hal ini biasanya dapat diperbaiki
+1
&t
A.r1uk
Perpanjangan gorong-gorong panjang dapat mengakibatkan goronggorong berubah dari kendali masukan ke kendali ruas (keluaran), yang
akan mengakibatkan kenaikan duga air.
Sebagai tambahan perubahan yang dicatat di atas, perluasan goronggorong yang panjang dapat juga menimbulkan masalah dengan jalur ikan
iewat gorong-gorong yang akan diperhatikan selama perencanaan.
Raya
46
Di beberapa Negara Bagian, drair.rase di daerah urban merupakan tanggung jarvab pemerintah daerah. Kalau hal ini terjadi, otoritas jalan raya
harus memberitahukan ke kota akibat-akibat dari perubahan-perubahan
yang diusulkan dalam penampilan hidrolik bangunan yang akan
climodifikasi sebagai akibat proyek perbaikan jalan raya.
Dalam rekonstruksi daerah urban, limpasan perkerasan biasanya dikumpulkan dalam gili-gili dan parit atau sarana lain dan disalurkan masukan ke sistem drainase air bah. Kalau drainase air bah kurang memadai, mungkin diperlukan pembukaan drainase perkerasan dalam sistem
yang terpisah. Kalau hal ini dilakukan dapat rnemberikan beberapa keringanan pada sistem yang ada dengan menghilangkan drainase perkerasan sebagai ganti penambahan lebih banyak drainase perkerasan ke sistem yang kurang memadai. Kalau sistem drainase air bah tidak berfungsi
penuh akibat tidak memadainya masukan (inlet), perlu dipelajari membesarnya ukuran dan jumlah masukan. Beberapa daerah urban mempunyai regulasi yang membatasi kenaikan limpasan dari bangunan baru. Kalau ada regulasi semacam ini, waduk penahan perlu dipertimbangkan un-
Perpanjangan
15o
Ru.vu
Gorong-gorong
<
akan tepat sesuai dengan alinemen saluran atau modifikasi saluran. (Gambar 6.2). Gorong-gorong atau alinemen tidak teratur dibahas dalam Acuan
(4), Seksi 6.6. Ukuran gorong-gorong dan panjang lengkungan dapat membatasi penerapan konsep ini untuk lokasi tempat khusus.
Jaran
llit!ntlik dulurtr
iso
q<<Z::":xl'i:?:l'
Kadang-kadang jalan raya yang ada sejajar dengan jalan kereta api atau
462
Rayo
Rayu
46.1
ruh bangunan kecil di sebelah hilir dapat menjadi amat penting karena
selama kejadian banjir dapat menimbulkan kondisi yang mengakibatkan
beban dasar arus menetap. Kalau bangunan jalan raya di sebelah hulu
berdekatan dengan bangunan hilir, bukaan jalan air dapat diisi oleh beban dasar. Dengan membesarkan bangunan jalan raya dengan kondisi
ini penyelesaian masalah tidak efektif dan penelitian tambahan perlu dilakukan untuk evaluasi penggantian bangunan di sebelah hilir.
6.4 Perbaikan dalam Penampilan Hidrolik Bangunan yang Ada
Kadang-kadang bangunan jalan raya yang ada merupakan penyebab
dari masalah banjir pada pemilikan di sebelah hulu, jalan raya yang digenangi, atau banjir yang lebih besar dari perbaikan normal. Penampilan
hidrolik bangunan yangada sering diperbaiki tanpa penggantian seluruh
bangunan.
464
dak ada pengaruh sama sekali kalau gorong-gorong bekerja di bawah kendali keluaran, ataupun tidak akan ada perbaikan bukaan di bawah jembatan kalau kondisi di sebelah hilir merupakan penyebab masalah banjir.
6.4.1 Masukan yang Diperbaiki
Banyak gorong-gorong yang ada secara hidrolik dikendalikan pada masukan (kendali masukan) dan di mana ada kondisi ini, hanya konfigurasi
masukan dan kedalaman duga air menentukan kapasitas hidrolik goronggorong. Apabila gorong-gorong bekerja dengan kendali masuk, terjadi
pengurangan menyolok kedalaman duga air dengan perbaikan masukan
gorong-gorong.
l.
2.
3.
4.
5.
6.
Jenis-jenis masukan ini secara teliti dibahas dalam Acuan (10). Dari
perbaikan masukan ini, masukan berlereng berlingir memberikan perbaikan paling baik pada penampilan hidrolik dalam gorong-gorong.
Kalau kondisi setempat mengizinkan penggunaan salah satu rancangan
di atas, sering layak memperpanjang gorong-gorong yang ada dengan tetap memperbaiki penampilannya. Pendekatan ini memungkinkan terjadinya kapasitas yang krirang memadai dalam perbaikan jalan raya kalau
tidak mungkin terpaksa dilakukan penggantian yang akan memerlukan
biaya yang lebih banyak.
Kadang-kadang dalam gorong-gorong yang pendek yang memerlukan
Aslx'k
RaYo
yang sejajar dengan tanggul jalan. Aliran ini, kalau digabungkart dcngittt
aliran saluran pada sisi jembatan, akan menghasilkan ulekan (eddy), yang
mengakibatkan kerusakan erosi. Lihat Gambar 6.3.
\\
t\
Aliran-besar
Aliran-besar
melewati tepi
-t'T\
+El
7l
melewati tepi
Ulekan
,/ /
/ ----'/
/ct
,-r- -/
--
,/
\
\
Gamtrar 6.3-Arus ulekan (eddy) yang disebahkan oleh aliran daerah banjir yang
menyempit pada temPat jembatan.
Tanggul atur arus akan memindahkan ulekan tersebut dan geseran yang
diakibatkannya jauh dari tumpuan jembatan ke ujung tanggul atur arus.
Lihat Gambar 6.4. Tanggul atur arus dibahas dalam Acuan (l l) (halaman
5l). Tanggul atur di sebelah hilir akan berguna untuk mengendalikan masalah perluasan aliran di sebelah hilir bukaan jembatan.
Penggunaan tanggul pengarah, tanggul atur arus atau stabilisasi tanggul dan teknik pengendalian sungai lainnya harus dipelajari kalau bangunan yang ada mengalami serangan (7;.
.-.t
.166
I
I
Rovu
46'l
ran saluran
1",,
I
*,"!
\
\
tanggal at
atau arus
Salah satu pendekatan yang telah digunakan untuk jenis modifikasi saluran ini ditunjukkan dalam Gambar 6.5 dan 6.6. Kerugian jenis modifikasi saluran ini dibahas dalam Acuan (7) dan disarankan alternatif lain
diselidiki dulu sebelum modifikasi seperti itu diterapkan. Kalau suatu modifikasi saluran dipertimbangkan untuk memperbaiki kapasitas hidrolik
jembatan yang ada, maka penting diingat bahwa tanpa perbaikan periodik, saluran akan kembali ke konformasi aslinya. Juga penting untuk mengenali elevasi kaki pilar yang ada, dan dalam banyak hal untuk melestarikan saluran air bawah.
Gambar 6.5-Persimpangan arus jalan raya pada daerah banjir bertanaman lebat menimbulkan kondisi air balik yang tinggi selama banjir besar.
Kalau kekurangan tinggi bebas merupakan masalah, superstruktur jembatan dapat dinaikkan. Kalau jenis perbaikan ini mengakibatkan kenaikan pendekatan ke jembatan, tekanan hidrolik pada jembatan dapat dinaikkan karena hilangnya atau berkurangnya limpahan jalan. Hal ini juga perlu untuk menaikkan panjang jembatan, agar dapat mempertahankan kapasitas hidrolik.
Apa pun modifikasi jembatan yang dipertimbangkan, biaya perbaikan
juga harus diberi bobot lagi terhadap biaya bangunan yang sama sekali
baru.
Kalau jembatan sekali-sekali mengalami limpahan banjir, pagar pembatas yang keras dapat menimbulkan masalah aliran banjir. Pembatas
terbuka mungkin lebih baik. Demikian pula, kalau pilar diperlebar, dengan membuat garis arus (streamline) pilar dapat mengurangi geseran
lokal.
_x
46tt
Alat kendali sampah dapat dipilih dari banyak jenis, yang terlalu banyak untuk dibahas dalam seksi ini. Dua acuan disarankan:
l. State of California Dvision of Highways: "California Culvert Practice"; Sacramento, California, Edisi Kedua, hlm. l3-31, 1955 (Saat
ini sudah tidak terbit lagi.)
2. Federal Highway Administration, Hydraulic Engineering Circular
No.9, March 1971."Debris Control Structures."
Hampir semua alat kendali sampah memerlukan pemeliharaan, sering
sesudah setiap kejadian banjir.
6.5 Bangunan Ketinggalan Jaman
Beberapa jembatan dan gorong-gorong jalan raya menjadi usang aki-
bat kondisi yang berubah, dan dapat dihilangkan kalau jalan raya
diperbaiki.
Alasan yang paling jelas bahwa bangunan drainase usang adalah bahwa drainase telah berubah. Alasan yang kurang terlihat adalah bahwa bangunan drainase tidak diperlukan sewaktu jalan raya dibangun asli atau
bahwa keuntungan mempertahankan bukaan drainase tidak menentukan
biaya.
Gambar 6.6-Modifikasi srluran lokal untuk memperlebar saluran, menghilangkan tanaman, dan mengurangi air balik. Konsep ini disarankan untuk dipertimbangkan hanya pada lokasi di mana saluran yeng diperlebar akan secara penuh
diperbaiki; kalau tidak saluran diperkirakan akan bertumpur dan tanaman akan
tumbuh lagi kernbali ke kondisi semula.
\::x
Kemungkinan penyebab umum perubahan pola drainase adalah proyek kendali banjir. Kadang-kadang, banjir frekuensi 100 tahun pun (1
persen) akan terbawa di dalam saluran sungai utama di bawah proyek
kendali banjir. Hal ini akan menghilangkan setiap diperlukannya jembatan daerah banjir, kecuali penggunaannya untuk akses tanah, jalur binatang, atau drainase lokal. Lembaga kendali banjir harus dihubungi untuk mendapatkan besar dan frekuensi aliran keluar waduk untuk digunakan dalam perencanaan proyek perbaikan jalan raya.
Kadang-kadang gorong-gorong yang terletak dalam daerah urban usang
karena air yang sebelumnya mengalir melewati gorong-gorong telah dipotong oleh drainase air bah. Demikian pula, stnp mining dapat mengakibatkan perubahan utama pada pola drainase yang ada.
Beberapa jembatan daerah banjir yang ada dapat usang karena perlunya mempertahankan distribusi aliran yang diberikan tidak lagi berlaku
atau karena biaya penggantian jembatan demikian besar sehingga konra
kuensi penghapusan jembatan dibenarkan. Dalam beberapa hal pcnlm.
pangan lembah total harus dievaluasi sebelum perubahan dilakuku,
Kalau jembatan dipindahkan, bangunan pada jalan raya lama hrrur
dibongkar kalau tidak bagian lama jalan raya harus dipertahanku. ,$'
timbangan juga harus diberikan untuk menghilangkan timburun Pflld
jalan raya yang menjorok ke daerah banjir.
Beberapa bangunan jalan raya dirancang sebagai bangunrn dilhlr
470
Rayu
47
sanakan beberapa fungsi lain. Beberapa fungsi lain seperti: jalur binatang, utilitas, ikan, dan peluang akses tanah.
Akibat perubahan tata guna tanah, ada kemungkinan bahwa bangunanbangunan ini tidak lagi melayani fungsi serbaguna. Dalam hal ini, lebih
praktis mengganti bangunan dengan bangunan yang diberi ukuran untuk
drainase saja. Dalam beberapa hal, mungkin lebih murah memperpanjang atau menggunakan kembali bangunan yang ada.
Bangunan drainase tidak selalu bekerja dengan berhasil sebagai bangunan serbaguna. Geseran keluaran, penumpukan es atau lumpur dalam ruas, dan aliran arus semua cenderung mengganggu keserbagunaan
bangunan drainase. Masalah ini biasanya dapat dikenali pada tempat bangunan yang telah ada beberapa waktu sebelumnya. Perlunya melanjutkan fungsi bangunan serbagunanya harus diakses kembali pada waktu
perbaikan jalan raya direncanakan.
Kalau jalan kereta api obondoned danjalan raya melintasi di atas arus
di samping jalan kereta api, maka disarankan untuk membongkar jembatan dan membangun bangunan baru khusus untuk arus saja.
Apabila bukaan drainase tambahan dipertimbangkan, perencana harus yakin pada perubahan-perubahan penampilan hidrolik dan akibatakibat dari perubahan-perubahan ini. Semuanya ini dibahas dalam Seksi
berikut:
6.2.
l.
Perlunya memberikan lebih banyak bukaan jalan air mensyaratkan penempatan bukaan tambahan dekat dengan bangunan drainase yang ada. Kalau bangunan diperlukan karena alasan ini,
kadang-kadang lebih baik mengganti bangunan yang ada dengan
bangunan dengan ukuran yang memadai, daripada menambah bangunan. Hal ini benar kalau bangunan yang ada pcrlu perbaikan
besar. Juga, biasanya lebih mudah memelihara satu bangunan daripada dua bangunan.
2. Keperluan di masa datang mensyaratkan bahwa bangunan drainase "kering" sementara harus dipasang di mana saluran drainase di masa datang direncanakan untuk dibangun. Harus ada persetujuan atau jaminan pasti bahwa saluran drainase yang direncanakan akan dibangun sebelum jenis bangunan ini ditambahkan,
dan susunan yang tepat harus dibuat dengan lembaga yang menginginkan saluran untuk bekerjasama dalam pendanaan bangunan
ini menjadi pertimbangan, perencana harus yakin bahwa es, air mengalir, sampah, dan kekurangan pemeliharaan tahap kedua dapat menimbulkan masalah dengan bangunan serbaguna. Sering lebih praktis membangun bangunan terpisah walaupun biaya awal besar.
Bangunan serbaguna dibahas lebih terperinci dalam Seksi 7.0 "Volume IV - Pedoman Drainase Jalan Raya, Pedoman untuk Perencanaan
Hidrolik Gorong-Gorong.
"
"kering" ini.
3. Bangunan serbaguna mungkin tidak berfungsi dengan uaik dan
bangunan drainase tambahan mungkin menjamin agar memisah-
bertahap.
ri,
4'12
Kelengkapan untuk drainase selama periode pembangunan harus merupakan pertimbangan perencanaan yang penting, apakah rancangan itu
untuk jembatan baru atau untuk perbaikan jalan raya.
Pada pembangunan jalan raya baru, kontraktor biasanya memiliki tanggung jawab ini. Namun, ia perlu bekerja dalam batas-batas yang tegas
-yang disyaratkan oleh izin atau spesifikasi.
Dalam proyek perbaikan jalan raya di mana jalan raya dekat dengan
lalu-lintas selama pembangunan, kontraktor bertanggungjawab untuk menangani drainase sama seperti pada waktu membangun alinemen baru.
Kalau jalan raya tetap terbuka untuk lalu-lintas selama pembangunan,
aliran arus harus disalurkan melewati daerah pembangunan dengan relatif risiko rendah pada pemakai jalan raya. Dalam hal ini, tanggung jawab untuk drainase sering berada di tangan otoritas jalan raya. Aliran
dapat dipertahankan lewat bangunan dengan menggunakan teknik pembangunan bertahap atau lewat bangunan yang telah dibangun dalam jalan dartrat sementara. Alternatif ini dibahas berturut-turut dalam seksi ini.
Kalau jalan raya terbuka untuk lalu-lintas selama pembangunan, biasanya perlu bangunan pengganti pada lokasi yang sama dengan bangunan
yang ada. Hal ini mungkin dengan menempatkan bangunan baru pada
lokasi yang berbeda dari bangunan yang ada. Jenis pembangunan ini memerlukan beberapa tahap pembangunan.
Kalau persimpangan arus terdiri dari beberapa bukaan, mungkin tidak
perlu memberikan bukaan sementara pada tiap bukaan luar selama periode
pembangunan kalau risiko terjadinya banjir selama pembangunan kecil.
Raya
473
I
i
I
I
.17.1 l\tltttrrrttt
l )t
l.l - l - +f .
]
PRoBAB|LtTAsATAU.RES|KO..KELE.
BIHAN OALAM N TAHUN
F
I
F
E
z
G
6
zu
f,
Y
U
E
Gambar 7.l-Probabilita atau bahaya kelebihan banjir dan perbaihan dan pelanggaran jalan raya.
lum waktunya untuk kerusakan akibat air balik berlebih dan untuk mengurangi kemungkinan kehilangan bangunan persimpangan arus memu-
tar selama banjir yang lebih besar. Dalam sebagian besar peristiw a, d.aya
penyaluran banjir yang lebih besar daripada banjir rancangan jalan
memutar yang diberikan oleh profil jalan rendah yang memungkinkan limpahan tanpa menimbulkan kecepatan atau air balik berlebih.
Ruya
47\
tar oleh lembaga jalan raya dengan pertimbangan lingkungan dan risiko
yang berkaitan dengan rencana kontraktor yang diberikan kontraktor bervariasi menurut bukaan jalan air yang diperlukan untuk menyelesaikan
rancangan persimpangan arus sementara. Dengan pertimbangan seperti
itu baik pengurukan profil jalan maupun bukaan jalan air merupakan bagian integral sistem persimpangan arus, rancangan persimpangan memutar tidak boleh dibatasi hanya pada spesifikasi lahan jalan air yang diminta.
7.2 Pembangunan Bertahap
Proyek perbaikan jalanraya harus dilaksanakan dengan sedikit mungkin gangguan pada lalu-lintas. Selama periode pembangunan sering lalulintas harus dipertahankan pada jalan raya yang sedang diperbaiki karena lalu-lintas yang diatur kembali terhadap jalur yang lain akan sangat
mahal kepada para pemakai atau terlalu menghambat.
Dalam beberapa hal, jalan memutar lokal dapat digunakan, tetapi sangat sering pembangunan bangunan pengganti secara bertahap merupakan metode paling praktis. Pembangunan bertahap biasanya disertai dengan pembongkaran sebagian bangunan yang lama atau. memindahkan
bangunan yang ada cukup jauh ke salah satu sisi untuk memungkinkan
pembangunan jembatan baru. Dari segi hidrolik, pembangunan bertairap
untuk proyek jembatan yang paling baik karena bukaan jalan air penuh
dari jembatan yang ada dapat digunakan di seluruh periode pembangunan. Risiko ke lalu-lintas kayena banjir dapat diperkecil.
Pembangunan gorong-gorong bertahap biasanya dapat dilaksanakan
dengan memperpanjang gorong-gorong ke satu arah, kemudian memindahkan lalu-lintas ke perpanjangan yang baru sambil mengganti bagian
lama gorong-gorong. Kalau ruas yang ada mempunyai kapasitas yang cukup, memperpanjang gorong-gorong akan menyebabkan sedikit hambatan
pada laluJintas.
Pentahapan alur kondisi aliran selama pembangunan gorong-gorong
mungkin juga harus dipertimbangkan selama perencauaan. Kalau kondisi aliran dasar menyolok, mungkin diperlukan pipa pintas sementara selama pembangunan gorong-gorong kotak tunggal atau pipa. Instalasi
gorong-gorong dengan banyak ruas biasanya menampung aliran dengan
cara memberi tahap aliran lewat satu ruas sambil membangun ruas yang
lain. Hal ini mungkin memerlukan pembangunan bertahap banyak pada
saat pentahapan aliran dan lalu-lintas digabungkan.
Sangat sering digunakan bangunan pracetak yang akan mempersingkat waktu pembangunan.
7.3 Perubahan Alinemen Jalan
476
Volume Ill-Pedoman Drainase Jalan Raya-"pedoman untuk Kendali Erosi dan Sedimen dalam Pembangunan Jalan Raya,,, berisi pembahasan cermat dalam masalah ini.
Masalah erosi pada jalan raya yang ada menunjukkan daerah yang jelas di mana upaya koreksi diperlukan kalau perbaikan sedang direncanakan dan dibangun. Metode untuk koreksi masalah-masalah ini dibahas
dalam pedoman drainase' jalan raya di atas.
1973.
(3) AASHTO, Volume Ill-Highway Drainage Guidelines, ,,Guidelines for the Hydraulic Design of Culverts,,, AASHTO Task Force on
Hydrology and Hydraulics, 1975.
(4) AASHTO, Volume IV-Higyway Drainage Guidelines, "Guideli_
nes for the Hydraulic Design of Culverts,,' AASHTO Task Force on
Hydrology and Hydraulics, 1975.
(5) AASHTO, Volume V-Highway Drainage Guidelines,
',Guidelines
for the Legal Aspects of Highway Drainage,,, AASHTO Task Force on
Hydrology and Hydraulics, 1977.
(O AASHTO, Volume Vl-Highway Drainage Guidelines, ,,Guideli_
\*
llit!nrlik thtluttt
lluvu
4'11
ncs t'or thc Hydraulic Analysis and Design of ()pcn (lhattttcls," AASI I
'l'O 'Iask Force on Hydrology and Hydraulics, 1979.
(Z) AASHTO, Volume VII-Highway Drainage Guiderlnes, "[{ydraulic Analysis for the Location and Design of Bridges," AASHTO Task [iorce on Hydrology and Hydraulics, 1982.
(S) AASHTO, "Geometric Design Guide for Resurfacing, Restoration,
and Rehabilitation (R-R-R) of Highways and Strees," 19'77.
(9) Corry, M.L., Jones, J.S. and Thompson, P.L., "The Design of Encroachments on Flood Plains Using Risk Analysis," Hydraulic Engineering Circular No. 17, Federal Highway Administration, Washington, D.C.,
1980.
(10) Federal Highway Administration, "Hydraulic Design of Improved Inlets for Culverts," Hydraulic Engineering Circular No. 13, 1972.
(11) Federal Highway Administration, "Hydraulics of Bridge Waterways," Hydraulic Design Series No. 1, revised March 1978.
(/2) Federal Highway Administration, "Hydrology," Hydraulic Engineering Circular No. 19, October 1984.
(13) AASHTO, "A Policy on Geometric Design of Highways and
Streets," 1984.
(/4) Federal Highway Administration, "Drainage of Highway Pavements," Hydraulic Engineering Circular No. 12, March 1984.
1O.O
KOSAKATA
AGGRADATION
,'l.t1x'li
BACKWATER : AIR BALIK. Kenaikan permukaan air pada lokasi tertentu di sebelah hulu dari penyempitan yang mengakibatkan tinggi air.
BASE FLOW : ALIRAN DASAR. Banjir atau air pasang yang mempunyai perubahan I persen dilampaui di suatu tahun.
CONVEYANCE
: DAYA ANGKUT.
DEGRADATION = DEGRADASI. Penurunan umum atau berangsurangsur profil longitudinal dari saluran karena erosi.
arus atau
4'ltl
i
I
Ru.vu
OVERTOPPING FLOOD
Jrwr Ti nur
?. A. le94 r lits
\{