Vous êtes sur la page 1sur 7

Faktor PersalinanKala Persalinan

atu proses terjadinya pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran
plasenta
dan Lahir)
selaput janin dari tubuh ibu
Passage
(Jalan
Persalinan dibagi dalam
Power
Kala I (kala pembukaan
Passanger
Kala II (pengeluaran jan
Psikis (Psikologis)
Kala III (Pengeluaran Pl
Penolong
Kala IV

pasti diketahui, namun beberapa teori menghubungkan dengan faktor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf dan nutris
F. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan
laboratorium:
PERSALINAN
Hematokrit dan hemoglobin, faal pembekuan da
NORMAL
Ultrasonograf
Ultrasonograf dapat mengidentifkasikan keham
Pemantauan janin
Membantu dalam mengevaluasi janin.

Penatalaksanaan Medis
Tanda - Tanda Mulainya Persalinan

Menurut Wiknjosastro (2010), penatalaksanaan yang diberikan untuk penanganan plasenta previa tergant
Rasa sakit oleh adanya
his yang
dating
Kaji kondisi
fsik
klien lebih kuat, sering dan teratur.
Keluar lendir dan bercampur
darah
yang
lebih
banyak,
robekan kecil pada bagian servik.
Menganjurkan
klien
untuk
tidak
coitus
Kadang-kadang ketuban
pecah.
Menganjurkan klien istirahat
Pada pemeriksaanMengobservasi
dalam, servik mendatar.
perdarahan
Memeriksa tanda vital
Memeriksa kadar Hb
Berikan cairan pengganti intravena RL
Berikan betametason untuk pematangan paru bila perlu dan bila fetus masih premature

PATWAYS

a. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


b. KALA I
c.
No
g.
1.

d.

Diagnosa
Keperawatan
h.
Ansietas b/d
krisis situasi kebutuhan
tidak terpenuhi.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.

e.

NOC

q.
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x1 jam
diharapkan ansietas pasien berkurang
dengan kriteria hasil:
r.
Anciety self control
1. TTV dbn
2. Pasien dapat mengungkapkan
perasaan cemasnya
3. Lingkungan sekitar pasien tenang
dan kondusif

f.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

t.
2.

z.
3.

u.
Kurang
w.
Setelah dilakukan asuhan
pengetahuan tentang
keperawatan selama 3x1 jam
kemajuan persalinan
pengetahuan pasien tentang persalinan
b/d kurang mengingat
meningkat dengan criteria hasil:
informasi yang
x.
Knowledge healt behavior
diberikan, kesalahan
1. Pasien dapat mendemonstrasikan
interpretasi informasi.
teknik pernafasan dan posisi yang
v.
tepat untuk fase persalinan
aa.
Risiko tinggi
ac.
Setelah dilakukan asuhan
infeksi terhadap infeksi keperawatan selama 3x1 jam
maternal b/d
diharapkan infeksi maternal dapat
pemeriksaan vagina
terkontrol dengan criteria hasil:
berulang dan
ad.
Risk control
kontaminasi fekal.
1. TTV dbn
ab.
2. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi

1.
2.
3.

1.
2.
3.
4.
5.

af.
4.

ag.
Risiko tinggi
ai.
Setelah dilakukan asuhan
terhadap kekurangan
keperawatan selama 3x1 jam
cairan b/d masukan dan diharapkan cairan seimbang dengan
peningkatan kehilangan kriterian hasil:
cairan melalui
aj.
Fluid balance
pernafasan mulut.
1. TTV dbn
ah.
2. Input dan output cairan seimbang
3. Turgor kulit baik

1.
2.

3.
4.

al.
5.

am.
Risiko tinggi
terhadap koping
individu tidak efektif
b/d ketidakadekuatan
system pendukung.

an.
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x1 jam
diharapkan koping pasien efektif
dengan criteria hasil:
1. Pasien dapat mengungkapkan
perasaannya

5.
1.
2.
3.
4.

ao.

NIC

s. Anciety Reduction
Orientasikan
klien
pada
lingkungan, staf dan prosedur
Berikan
informasi
tentang
perubahan
psikologis
dan
fisiologis pada persalinan
Kaji tingkat dan penyebab
ansietas
Pantau tekanan darah dan nadi
sesuai indikasi
Anjurkan klien mengungkapkan
perasaannya
Berikan lingkungan yang tenang
dan nyaman untuk pasien
y. Teaching desease proces
Kaji persiapan,tingkat
pengetahuan dan harapan klien
Beri informasi dan kemajuan
persalinan normal
Demonstrasikan teknik
pernapasan atau relaksasi dengan
tepat untuk setiap fase persalinan
ae. Infection control
Kaji latar belakang budaya klien.
Kaji sekresi vagina, pantau
tanda-tanda vital.
Tekankan pentingnya mencuci
tangan yang baik.
Gunakan teknik aseptic saat
pemeriksaan vagina.
Lakukan perawatan perineal
setelah eliminasi.
ak. Fluid management
Pantau masukan dan haluaran.
Pantau suhu setiap 4 jam atau
lebih sering bila suhu tinggi,
pantau tanda-tanda vital. DJJ
sesuai indikasi.
Kaji produksi mucus dan turgor
kulit.
Kolaborasi pemberian cairan
parenteral.
Pantau kadar hematokrit.
Tentukan pemahaman dan
harapan terhadap proses
persalinan
Anjurkan mengungkapkan
perasaan
Beri anjuran kuat thd mekanisme
koping positif dan
Bantu relaksasi

ap. KALA II
aq.
No
au.
1.

ar.
Diagnosa
Keperawatan
av.
Nyeri akut
berhubungan dengan
tekanan mekanik dari
bagian presentasi.
aw.

bc.
2.

bd.
Perubahan
eliminasi urin b/d
perubahan masukan dan
kompresi mekanik
kandung kemih.
be.

bi.
3.

bj.
Risiko tinggi
terhadap koping
individu tidak efektif
b/d krisis situasi.
bk.

bm.
4.

bn.
Risiko tinggi
infeksi terhadap cedera
maternal b/d efek obatobatan pertambahan
mobilitas gastrik.
bo.

as.

NOC

ax.
Pain level
ay.
Pain control
az.
Comfort level
ba.
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x1 diharapkan
nyeri terkontrol dengan criteria hasil:
1. TTV dbn
2. Pasien dapat mendemonstrasikan
kontrol nyeri

bf.
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x1 jam
diharapkan eliminasi urine pasien
normal dengan criteria hasil:
bg.
Urinary elimination
1. Cairan seimbang
2. Berkemih teratur

bl.
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x1 jam
diharapkan koping pasien efektif
dengan criteria hasil:
1. Pasien dapat mengungkapkan
peraannya
bp.
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x1 jam
diharapkan cidera terkontrol dengan
criteria hasil:
bq.
Risk control
1. TTV dbn
2. Aktivitas uterus baik
3. Posisi pasien nyaman

at.

NIC

bb. Pain management


Kaji derajat ketidaknyamanan
secara verbal dan nonverbal
2. Pantau dilatasi servik
3. Pantau tanda vital dan DJJ
4. Bantu penggunaan teknik
pernapasan dan relaksasi
5. Bantu tindakan kenyamanan spt.
6. Gosok punggung, kaki
7. Anjurkan pasien berkemih 1-2
jam
8. Berikan informasi tentang
ketersediaan analgesic
9. Dukung keputusan klien
menggunakan obat-obatan/tidak
10. Berikan lingkungan yang tenang
bh. Urinary retention care
1. Palpasi di atas simpisis pubis
2. Monitor masukan dan haluaran
3. Anjurkan upaya berkemih
sedikitnya 1-2 jam
4. Posisikan klien tegak dan
cucurkan air hangat di atas
perineum
5. Ukur suhu dan nadi, kaji adanya
peningkatan
6. Kaji kekeringan kulit dan
membrane mukosa
1. Tentukan pemahaman dan
harapan terhadap proses
persalinan
2. Anjurkan mengungkapkan
perasaan
3. Beri anjuran kuat terhadap
mekanisme koping positif dan
bantu relaksasi
br. Infection control
1. Pantau aktivitas uterus secara
manual
2. Lakukan tirah baring saat
persalinan menjadi intensif
3. Hindari meninggikan klien tanpa
perhatian
4. Tempatkan klien pada posisi
tegak, miring ke kiri
5. Berikan perawatan perineal
selama 4 jam
6. Pantau suhu dan nadi
7. Kolaborasi pemberian antibiotik
(IV)
1.

bs.
5.

bt.
Risiko tinggi
infeksi terhadap
kerusakan gas janin b/d
perubahan suplay
oksigen dan aliran
darah
bu.

bv.
Setelah asuhan keperawatan
selama 3x1 jam diharapkan janin
dalam kondisi baik dengan criteria
hasil:
bw.
Risk control
1. DJJ dbn
2. Presentasi kepala (+)
3. Kontraksi uterus teratur

1.
2.
3.
4.
5.

by.

bx. Infection control


Kaji adanya kondisi yang
menurunkan situasi uteri plasenta
Pantau DJJ dengan segera bila
pecah ketuban
Instuksikan untuk tirah baring bila
presentasi tidak masuk pelvis
Pantau turunnya janin pada jalan
lahir
Kaji perubahan DJJ selama
kontraksi

bz. KALA III


ca.
No.
ce.
1.

cn.
2.

cs.
3.

cb.
Diagnosa
Keperawatan
cf.
Nyeri akut b/d
tekanan mekanis pada
bagian presentasi
cg.

co.
Perubahan curah
jantung b/d fluktasi aliran
balik vena
cp.

ct.
Risiko tinggi
terhadap kerusakan
integritas kulit b/d pada
interaksi hipertonik
cu.

cz.

cc.

NOC

ch.
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x1 jam
diharapkan nyeri terkontrol dengan
criteria hasil:
ci.
Pain level
cj.
Pain control
ck.
Comfort level
cl.
1. TTV dbn
2. Pasien dapat mendemostrasikan
nafas dalam dan teknik mengejan
cq.
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x1 jam
diharapkan kondisi cardiovaskuler
pasien membaik dengan criteria hasil:
cr.
Circulation status
1. TD dan nadi dbn
2. Suplay O2 tersedia

cd.
1.
2.

3.
4.
5.
1.
2.
3.

cv.
Setelah asuhan keperawatan
selama 3x1 jam diharapkan integritas
1.
kulit terkontrol dengan criteria hasil:
cw.
Tissue integrity
2.
1. Luka perineum tertutup (epiostomi) 3.
cx.
4.

NIC

cm. Pain management


Identifikasi derajat
ketidaknyamanan
Berikan tanda/ tindakan
kenyamanan seperti perawatan
kulit, mulut, perineal dan alatalat tahun yang kering
Bantu pasien memilih posisi
yang nyaman untuk mengedan
Pantau tanda vital ibu dan DJJ
Kolaborasi pemasangan kateter
dan anastesi
Pantau tekanan darah dan nadi
tiap 5 15 menit
Anjurkan pasien untuk inhalasi
dan ekhalasi selama upaya
mengedan
Anjurkan klien / pasangan
memilih posisi persalinan yang
mengoptimalkan sirkulasi
cy. Pressure management
Bantu klien dan pasangan pada
posisi tepat
Bantu klien sesuai kebutuhan
Kolaborasi epiostomi garis
tengah atau medic lateral
Kolaborasi terhadap pemantauan
kandung kemih dan kateterisasi

da. KALA IV
db.
No
df.
1.

dc.
Diagnosa
Keperawatan
dg.
Risiko tinggi
terhadap kekurangan volume
cairan b/d kurang masukan
oral, muntah.
dh.

dd.

NOC

de.

di.
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x1 jam diharapkan 1.
cairan seimbang denngan criteria hasil:
dj.
Fluid balance
2.
1. TTV dbn
2. Darah yang keluar 200 300 cc
3.
4.
5.
6.

dl.
2.

dm.
Nyeri akut b/d
trauma jaringan setelah
melahirkan
dn.

dr.
3.

ds.
Risiko tinggi
infeksi terhadap cedera
maternal b/d posisi selama
persalinan
dt.

do.
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x1 jam diharapkan 1.
nyeri terkontrol dengan criteria hasil:
dp.
Pain control
2.
1. Pasien dapat control nyeri
3.
4.
5.
du.
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3x1 jam diharapkan 1.
cidera terkontrol dengan criteria hasil:
dv.
Risk kocntrol
2.
1. Plasenta keluar utuh
3.
2. TTV dbn
4.
5.
6.

dx.

NIC

dk. Fluid management


Instruksikan klien untuk mendorong
pada kontraksi
Kaji tanda vital setelah pemberian
oksitosin
Palpasi uterus
Kaji tanda dan gejala shock
Massase uterus dengan perlahan
setelah pengeluaran plasenta
Kolaborasi pemberian cairan
parentral
dq. Pain management
Bantu penggunaan teknik
pernapasan
Berikan kompres es pada perineum
setelah melahirkan
Ganti pakaian dan liner basah
Berikan selimut penghangat
Kolaborasi perbaikan episiotomy
dw. Infection control
Palpasi fundus uteri dan massase
dengan perlahan
Kaji irama pernafasan
Bersihkan vulva dan perineum
dengan air dan larutan antiseptic
Kaji perilaku klien dan perubahan
system saraf pusat
Dapatkan sampel darah tali pusat,
kirim ke laboratorium untuk
menentukan golongan darah bayi
Kolaborasi pemberian cairan
parenteral

Vous aimerez peut-être aussi