Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH
KELOMPOK 3
ADMIN PRAING
(1307011058)
ARI PATOLA
(1307012103)
(1307011033)
CHRISTINE LEO
(1307012157)
CINDI DAIRU
(1307013289)
HADISAH HASAN
(1307011009)
MARSELINA LEPAN
(1307012185)
MONA SEUBELAN
(1307013293)
NURMIYANTI
(1307011024)
PUTRI LOINENAK
(1307012134)
STEFIN BANIK
(1307012120)
WULAN I. LUDJI
(1307011086)
YANDI LENDE
(1307011029)
YUNIATI KOLIHAR
(1307012099)
Bayi (usia 0-12 bulan) merupakan periode emas sekaligus periode kritis karena
pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat yang mencapai
puncaknya pada usia 24 bulan(Goi, n.d.).
Menurut Soetjiningsih (2004), bayi adalah usia 0 bulan hingga 1 tahun dengan
pembagian sebagai berikut :
a. Masa neonatal, yaitu 0-28 hari. Dalam masa neonatal dibagi menjadi dua yaitu
masa neonatal dini , yaitu usia 0-7 hari, dan masa neonatal lanjut yaitu usia 8-28
hari.
b. Masa pasca neonatal, yaitu usia 29 hari sampai 1 tahun.
Menurut Who, bayi yaitu lahir cukup umur (cukup bulan) dengan umur
kehamilan 37-38 minggu dengan berat badan lahir 2500 gram. Bayi adalah masa
tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah terlahir dari rahim seorang ibu.
bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggusampai 42
minggu, memiliki berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram. Berikut ini ciri-ciri bayi
baru lahir sehat:
Berat badan 2500 4000 gram
Panjang badan 48 52 cm
Lingkar dada 30 38 cm
Lingkar kepala 33 35 cm
Frekuensi jantung 120 160 kali/menit
Pernafasan 60 - 40 kali/menit
Genitalia, pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora
sedangkan pada bayi laki-laki testis sudah turun dan skrotum sudah ada
Memiliki 3 gerak reflek bayi yaitu : reflek hisap dan menelan, reflek
morrow tau gerak memeluk bila dikagetkan dan reflek graps atau
menggenggam.
2. KEBUTUHAN DAN PERAN GIZI PADA BAYI
Seperti halnya orang dewasa, bayi juga memerlukan zat gizi yang berguna untuk
mempertahankan kelangsungan hidup kedepan. Zat gizi tersebut antara lain :
A. Energi
Intake energi pada bayi usia 0-2 bulan rata-rata 110-120 kkal/kg/hri,
kemudian menurun menjadi 85 kkal/kg/hri sampai usia 6 bulan dan pada usia
6-12 bulan kebutuhan energi naik sampai kurang lebih 105 kkal/kg/hri.
Energi yang masuk ke tubuh bayi digunakan untuk :
50% energi untuk metabolisme basal
25% aktivitas
25 % untuk pertumbuhan (5-7 kkal/hari)
Intake energi yang berlebihan akan menyebabkan pertambahan berat
badan menjadi cepat yang menyebabkan terjadinya penyakit obesitas
sedangkan intake energi yang kurang apalagi kronis menyebabkan berat badan
bayi turun yang berkembang menjadi KEP.
Studi oleh Mc. Keith, bayi yang berat badannya lebih dari 12 Kg pada usia
satu tahun ( atau pertambahan berat badan lebih dari 3,5 Kg/6bln) cenderung
tumbuh menjadi remaja atau dewasa obesitas dibanding bayi yang berat
badannya lebih rendah.
B. Protein
Pada tahun pertama usia bayi, protein dalam tubuh meningkat dari 11%
sampai 14,6% dan berat badan bertmbah menjadi 7 Kg.Jumlah protein
minimal pada tubuh bayi dan bisa untuk bertahan hidup yaitu 2,2 g/kg/hri saat
lahir, dan menurun menjadi 1,5g pada usia 6 bulan kemudian 1,4g pada usia 1
tahun.
Angka kecukupan yang telah mencakup batas aman, adalah 2,2 kg/hri
pada 6 bulan pertama dan menurun jadi 2,0 g sampai usia 1 tahun.Sumber
protein untuk bayi harus mengandung asam amino (a.a) esensial histidin.
Defisiensi protein dapat berakibat pada tubuh maupun otak. Ditemukan
bahwa penderita yang terbebas dari dampak defisiensi tidak bisa pulih secara
total, tetapi mengalami hambatan pada keterampilan membaca, menulis, dan
menangkap pengetahuan.
C. Karbohidrat
Jenis karbohidrat dalam ASI (Air Susu Ibu) yaitu laktosa, bermanfaat
untuk bayi karena :
Membantu absorpsi protein, Ca, Mg.
ug RE/hri (WKNPG,2004).
Vitamin C
Dalam air susu ibu kurang lebih 22 mg/750 ml//hri atau dengan
kata lain intake vitamin c pada bayi dipengaruhi oleh konsumsi vitamin
C ibu, Maka disarankan intake vitamin c bayi usia 0-6 bulan 40 mg/hri,
dan bayi pada usia 7-11 bulan 50 mg/hri.Berfungsi untuk pembentukan
kolagen (tulang rawan), meningkatkan daya tahan tubuh, dan menyerap
kalsium yang diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi yang kuat.
Vitamin E
Diperlukan karena berdasarkan fungsinya vitamin E sebagai
antioksidan dan mampu mencegah terjadinya perosidasi lemak PUFA.
Angka kecukupan vitamin E pada bayi ditetapkan dari ketersediaannya
dalam air susu ibu dengan status vitamin E yang normal, yaitu
(WKNPG 2004) ;
a. Bayi 0-6 bulan = 4 mg/hri
b. Bayi 7-11 bulan = 5 mg/hri
Vitamin K
dipisahkan dari elektrolit Natrium (Na), Kalium (K), Klor (Cl), sesuai
fungsinya natrium dan klor terdapat di cairan ekstraseluler, sedangkan kalium
terutama terdapat di dalam sel tepatnya pada cairan interseluler.
a. Air
Berfungsi untuk :
- Pelarut dan pengangkut zat-zat gizi, hormon ke selsel, dan hasil metabolisme (CO2 dan Urea) ke organ
pembuangan.
- Katalisator reaksi-reaksi dalam sel, serta dalam
saluran pencernaan.
- Pelumas sendi.
- Mengatur suhu tubuh.
Kekurangan dan kelebihan cairan juga dapat menimbulkan
masalah yang serius. Bila cairan berkurang, maka volume cairan
ekstraseluler akan menurun dan volume intraseluler akan meningkat
(terjadi bila natrium banyak keluar dari urin dan kalium konstan),
sehingga dapat terjadi dehidrasi.
Bila asupan air berlebihan, maka kadar natrium menurun dan air
akan masuk ke sel, kalium akan keluar sel, dan mengakibatkan edema
sel yang akan ditandai dengan rasa lelah, kejang otot, pengkakan otak,
sehingga
mengakibatkan
kejang-kejang.
Bila
konsentrasi
air
ekstraseluler
dengan
Kekurangan dan kelebihan natrium akan membuat perubahanperubahan air pada tubuh.Bila kekurangan cairan akan mengakibatkan
hiperglikemia, diare, dan membuat orang mengonsumsi air lebih
banyak dari biasanya.Bila kelebihan cairan akan mengakibatkan diare,
diuresis berlebihan, dan keringat akan bertambah banyak lebih dari
biasanya.Angka kecukupan natrium pada bayi usia 0-6 bulan adalah
0,12g/hri , dan pada bayi usia 7-12 bulan adalah 0,37g/hri.
c. Kalium
Kalium berfungi untuk mempertahankan tekanan osmose dalam
cairan sel, hingga setara dengan tekanan osmose dalam cairan
ekstraseluler ; kadar kalium serum normal adalah 3,1-4,5mg/L.Bila
kadar kalium dlam sel menurun maka, fungsi eksitasi sel menurun,
irama jantung abnormal, otot lemah, dan gangguan saraf.Bila kadar
kalium
menurun
menjadi
kurang
dari
3meq/L
maka
akan
dengan seterusnya.
Peranan dan pentingnya pemberian ASI
Air susu ibu (ASI) adalah makanan ideal yang tiada bandingnya
untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi karena mengandung
nutrient yang dibutuhkan untuk membangun dan penyediaan energi,
pengaruh biologis dan emosional antara ibu dan bayi, serta
meningkatkan sistem kekebalan pada bayi (Hanson, 2003)
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi sangat bermanfaat
dalam memenuhi kecukupan gizi anak balita. ASI merupakan
sumber nutrisi terbaik bagi bayi karena kandungan gizinya lengkap
dan seimbang, selain itu komposisinya sangat ideal bagi proses
tumbuh kembang anak.
ASI memiliki unsur-unsur yang memenuhi semua kebutuhan
bayi akan nutrien selama periode 6 bulan, kecuali jika ibu
mengalami keadaan gizi kurang yang berat. Komposisi ASI akan
berubah sejalan dengan kebutuhan bayi. Kolostrum adalah cairan
yang pertama kali keluar dari payudara setelah bayi dilahirkan.
Meski jumlahnya sedikit, namun kolostrum mengandung lemak dan
karbohidrat
mengandung
leukosit
hidup
yang
membantu
memerangi infeksi
ASI mengandung faktor bifidus yang membantu bakteria
khusus, yaitu lactobacillus bifidus, tumbuh dalam usus
halus bayi. Lactobacillus bifidus mencegah bakteria
berbahaya lainnya tumbuh dan menyebabkan diare.
ASI mengandung laktoferin yang mengikat zat besi. Hal ini
mencegah pertumbuhan beberapa bakteria berbahaya yang
memerlukan zat besi.
ASI mengandung enzim khusus (lipase) yang mencerna
lemak. ASI lebih cepat dan mudah dicerna dan bayi yang
diberi ASI mungkin ingin makan lagi lebih cepat daripada
bayi yang diberi makanan buatan.
ASI selalu siap untuk diberikan pada bayi dan tidak
memerlukan persiapan. ASI tidak pernah basi atau jelek
dalam payudara, walau ibu tidak menyusu bayinya dalam
beberapa hari.
Kebersihan kurang
Bayi mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga perlu
didukung oleh intake zat gizi yang cukup. Dengan pemenuhan zat gizi yang cukup
maka bayi dapat bertumbuh dengan baik. berikut adalah tanda tanda gizi yang baik
pada bayi :
Pertambahan berat badan dan tinggi badan berlangsung normal
Anak yang sehat bias dilihat dari tinggi badan dan berat badan yang tumbuh
secara seimbang sesuai umurnya.Tidak terlalu gemuk juga tidak terlalu kurus.
Juga tidak pendek terus. Kecukupan nutrisi makro (4 sehat 5 sempurna)
penuaan dini)
Saat bangun gembira dan aktif.
Fungsi motorik anak yang sehat bias dilhat jika di bergerak aktif sesuai
umurnya.
Bergerak
lincah
dan
bermain,
berbicara
lancar
sesuai
Masalah gizi pada bayi terjadi jika intake zat gizi tidak sesuai dengan kebutuhan
bayi. Masalah masalah tersebut antara lain :
Muntah muntah, disebabkan karena asam lambung yang berbalik diusus
lambung
Kolik yaitu sakit lambung yang akut
Diare, ditandai dengan buang air besar dengan frekuensi sering, dan
kotorannya encer tidak berbentuk
Gizi buruk
Gizi buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein tingkat berat akibat
kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau menderita sakit dalam
waktu lama. Itu ditandai dengan status gizi sangat kurus ( menurut BB
terhadap TB ) dan atau hasil pemeriksaan klinis menunjukkan gejala
marasmus , kwashiorkor atau marasmik kwashiorkor.
Penyebab Gizi Buruk
a. Bayi tidak mendapat makanan pendanping ASI (MP-ASI) pada
umur 6 bulan atau lebih.
b. Bayi tidakmendapat ASI ekslusif (ASI saja) atau sudah mendapat
makanan selain ASI sebelum umur 6 bulan.
c. Bayi tidakmendapat makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada
umur 6 bulan atau lebih.
d. MP-ASI kurang dan tidak bergizi.
e. Setelah umur 6 bulan balita jarang disusui.
f. Balita menderita sakit dalam waktu lama, seperti diare, campak,
TBC, batuk pilek.
Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor.
Tipe Dan Tanda Gizi Buruk
a. MARASMUS
- Anak sangat kurus
- Wajah seperti orang tua
- Cengeng dan rewel
- Rambut tipis,jarang,dan kusam
- Kulit keriput
g.
DAFTAR PUSTAKA