Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kasus Perang Yugoslavia yang sangat kejam dan tidak manusiawi menarik
perhatian dunia hingga saat ini. Hal itu disebabkan karena banyaknya aturan-aturan
perang dan Hak Asasi Manusia (HAM) yang telah dilanggar. Oleh karena itu berdasarkan
keputusan Dewan Keamanan PBB, dibentuklah pengadilan Internasional yang mengadili
para pelaku kejahatan perang Yugoslavia tersebut, yaitu International Criminal Tribunal
for the former Yugoslavia atau disingkat dengan ICTY. ICTY adalah sebuah
badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang didirikan untuk mengadili para penjahat
perang di Yugoslavia. Pengadilan atau tribunal ini berfungsi sebagai sebuah
pengadilan ad-hoc yang merdeka dan terletak di Den Haag, Belanda.
Badan ini didirikan oleh Resolusi 827 dari Dewan Keamanan PBB, yang diluncurkan
pada
tanggal 25
Mei 1993.
Jurisdiksi
materi
dari
ICTY
ini
mencakup
KASUS POSISI
1. Kasus Slobodan Milosevic
NO
1
TANGGAL
Tahun 1990
25 Juni 1991
PERISTIWA
Jerman Barat dan Jerman Timur bersatu dan membentuk
Negara baru yang bernama Republik Federasi Jerman
(Bundesrepubliche Deutschland) yang ditandai dengan
diruntuhkannya Tembok Berlin sebagai batas antara
Berlin Barat dan Berlin Timur.
Uni Soviet mengalami kemunduran setelah dipimpin oleh
Mikhail Gorbacev setelah ia memoderisasi system
pemerintahan di Uni Soviet ke arah Demokrasi. Negara
Negara bagian di Uni Soviet ingin meninggalkan paham
komunisme yang selama ini mereka anut karena mereka
menganggap kehidupan mereka akan jauh lebih baik dan
tidak akan ketinggalan zaman dengan Negara lainnya.
Paham Komunisme mulai luntur dan mengalami
kemunduran di Negara Negara yang menganutnya
seperti Jerman Timur, Yugoslavia, dan tentu saja Uni
Soviet itu sendiri.
Negara Negara yang tergabung didalam Pakta Warsawa
menginginkan ditegakannya sistem demokrasi dan pasar
bebas (capitalisme).
Negara Negara di daerah Baltik memisahkan diri dan
merdeka dari Uni Soviet.
Slovenia dan Kroasia mendapatkan kemerdekaan secara
resmi dan terpisah dari Yugoslavia. Pemerintah
Yugoslavia khususnya Presiden Milosevic mengirimkan
tentaranya yaitu JNA untuk mengontrol dari Slovenia
tapi Slovenia telah mempunyai tentara nasional sendiri
yang terlatih. Perang berlangsung selama 10 hari dan
Slovenia mendapatkan batas daerah teritorialnya sendiri.
Tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan akan terjadi
konflik mengenai batas wilayah dengan republic lainnya.
Perang di Slovenia menelan banyak korban dan banyak
orang yang kehilangan tempat tinggalnya. Banyak orang
sipil yang terbunuh.
Lain halnya di Kroasia. Di Kroasia, banyak juga daerah
yang ingin memisahkan diri seperti daerah Krajina yang
sebagian besar dihuni oleh orang Serbia. Mereka merasa
Januari 1992
Februari 1992
April 1992
Oktober 1995
1998
1999
Peristiwa
konfrontasi
sekitar
Sarajevo
memisahkan sisi damai (safe
area) dan sisi tidak aman (daerah
perang).
Galic
melakukan
propaganda
agar
melakukan
serangan penembakan secara
sengaja kepada warga sipil yang
dilakukan
oleh
penembak
misterius di Sarajevo yang berada
di
bawah
kendali
AbiH.
Propaganda
tersebut
mengakibatkan kematian dan cera
bagi sejumlah besar warga sipil.
Warga sipil Sarajevo
dijadikan
sebagai objek
serangan yang
disengaja dilakukan oleh pasukan
SRK. Banyak warga sipil Sarajevo
yang diserang ketika mereka
sedang
melakukan
kegiatan
aktivitas sehari-hari. Seranganserangan
ini
kebanyakan
dilakukan di siang hari.
Sarajevo
memiliki
topograf
berupa
pegunungan
dan
bangunan bertingkat tinggi, yang
digunakan oleh personil untuk
membidik titik target warga sipil di
kota. Lokasi tertentu di Sarajevo
menjadi
tempat
penembakan
misterius terkenal yaitu jalan raya
utama di Sarajevo dikenal sebagai
"Sniper Alley".
Meskipun
warga
sipil
sudah
melakukan berbagai upaya untuk
mencari keamanan dari SRK
seperti penutupan sekolah, keluar
pada
malam
hari
dan
bersembunyi di siang hari, tidak
banyak melakukan aktivitas di
11 Juli 1993
September 1993
5 Februari 1994
sekitar Sarajevo,
dan dengan
mendirikan gudang baja untuk
melindungi diri dari serangan
penembak gelap, mereka masih
tidak aman. Mereka masih terlihat
dan menjadi target. Gudang baja
yang digunakan sebagai tempat
berlindung tidak dapat melindungi
secara efektif.
Insiden ini merupakan insiden
pertama
adalah
mengenai
pembunuhan terhadap seorang
warga sipil yang bernama Munira
Zametica, seorang wanita 48tahun, yang ditembak di daerah
safe-area yaitu daerah gereja
Ortodoks di Dobrinja, yang kini
dikenal sebagai area penembakan
gelap yang dilakukan oleh SRK.
Adalah mengenai penembakan
seorang gadis berumur 8 tahun
dan ibunya yang terjadi di wilayah
aman (safe area) yang sudah
diberikan pembatas. Penembakan
tersebut terbukti dilakukan oleh
SRK.
Dua korban tersebut selamat dan
dijadikan saksi dalam persidangan
ICTY
mengenai
adanya
penargetan
dengan
sengaja
terhadap warga sipil.
Mortir(granat) meledak di daerah
pasar Markale Sarajevo yang
terletak di pusat kota. Peristiwa ini
menewaskan
60
orang
dan
melukai lebih dari ratusan warga
sipil. Berdasarkan bukti-bukti yang
ada, pelaku pemboman tersebut
dilakukan oleh pihak SRK.
Jumlah
pasti
korban
sipil
dari
serangan
penembakan
sniping
Jabatan yang
dipegang saat
perang Yugoslavia
Meninggal
Pemutusan
yuridiksi
11
14
Peristiwa
KOSOVO
KROASIA
BOSNIA
DAN
HERZEGOVI
NA
TEMPAT
DAKWAAN
KOSOVO
KROASIA
Roma.
Menurut surat dakwaan, selama periode yang
relevan, Milosevic adalah Presiden FRY, Presiden
Agung Pertahanan Dewan FRY dan Panglima
Tertinggi Angkatan Darat Yugoslavia (VJ).
Berdasarkan posisinya, dia menjalankan otoritas
atas perintah VJ dan pasukan polisi subordinasi ke
VJ. Selain jure nya kekuasaan de, ia juga melakukan
kontrol de facto luas atas berbagai lembaga penting
untuk, atau terlibat dalam, pelaksanaan kejahatan
yang dituduhkan dalam dakwaan.
Dakwaan awal terhadap Milosevic mengenai
kejahatan yang dilakukan di Kroasia, dikonfrmasi
pada 8 Oktober 2001 dan diumumkan pada tanggal
9 Oktober 2001. Pada tanggal 23 Oktober 2002,
Jaksa mengajukan diubah versi dakwaan "Kroasia".
Surat dakwaan tersebut diamandemen lebih lanjut
pada tanggal 26 Juli 2004. Ini kedua dakwaan
diubah menjadi dakwaan operasi pada tanggal 28
Juli 2004.
Menurut surat dakwaan, Milosevic berpartisipasi
dalam PBE yang muncul sebelum 1 Agustus 1991
dan berlanjut hingga setidaknya Juni 1992. Individu
berpartisipasi dalam PBE yang disertakan Borisav
Jovi, Branko Kostic, Veljko Kadijevi, Blagoje Adzic,
Milan Babic, Milan Martic, Goran Hadzic, Jovica
Stanisic, Franko Simatovi (juga dikenal sebagai
"Frenki"), Tomislav Simovi, Vojislav Seselj, Momir
Bulatovi, Aleksandar Vasiljevi, Radovan Stojii
(juga dikenal sebagai "Bada"), eljko Ranatovi
(juga dikenal sebagai "Arkan") dan lainnya
dikenal dan tidak diketahui peserta. Tujuan dari
perusahaan ini adalah pemindahan paksa
mayoritas dari Kroasia dan non-Serbia populasi dari
sekitar sepertiga dari wilayah Republik
Kroasia, daerah yang direncanakan Milosevic harus
menjadi bagian dari negara Serbia yang didominasi
baru. Daerah termasuk daerah-daerah yang disebut
oleh otoritas Serbia sebagai Otonom "Serbia
Kabupaten (SAO) Krajina ", yang" SAO Barat
Slavonia ", dan" SAO Slavonia, Baranja dan Barat
BOSNIA
HERZEGOVINA
KEJAHATAN
Deportasi, pembunuhan,
penganiayaan atas dasar
politik, ras atau agama, dan
tidak manusiawi lainnya
tindakan / pemindahan
secara paksa
Pembunuhan
PASAL
(kejahatan
terhadap
kemanusiaan,
Pasal 5),
pelanggaran
hukum atau
kebiasaan
KROASIA
perang, Pasal 3
(kejahatan
terhadap
kemanusiaan,
Pasal 5)
(pelanggaran
berat Konvensi
Jenewa tahun
1949, Pasal 2),
(Pelanggaran
hukum atau
kebiasaan
perang, Pasal 3).
BOSNIA
HERZEGOVINA
Genosida, keterlibatan
dalam genosida
Penganiayaan atas dasar
politik, ras atau agama;
pemusnahan, pembunuhan,
penjara, penyiksaan;
deportasi, tindakan tidak
manusiawi, dan paksa
transfer,
Pembunuhan disengaja,
pengurungan secara tidak
sah, penyiksaan, sengaja
menyebabkan penderitaan
besar, deportasi melanggar
hukum atau transfer, dan
luas kerusakan dan
perampasan harta
Pembunuhan, penyiksaan,
perlakuan kejam, nakal
penghancuran desa, atau
kehancuran tidak dibenarkan
oleh kepentingan militer,
perusakan yang disengaja
atau kerusakan yang
disengaja dilakukan untuk
monumen bersejarah dan
lembaga didedikasikan untuk
pendidikan atau agama,
perampokan harta benda
milik publik atau swasta,
serangan terhadap warga
sipil).
(genocide, Pasal
4)
(kejahatan
terhadap
kemanusiaan,
Pasal 5),
(pelanggaran
berat Jenewa
konvensi tahun
1949, Pasal 2),
(pelanggaran
hukum atau
kebiasaan perang
yang melibatkan,
Pasal 3
2002
26 September
2002
25 Februari
2004
12 April 2004
1 Juni 2004,
31 Agustus
2004.
16 Juni 2004
diduga di Sarajevo.
Tanggal
11 Maret 2006
14 Maret 2006
PEMUTUSAN YURISDIKSI
Peristiwa
Slobodan Milosevic meninggal
Majelis Hakim dihentikan proses
terhadap terdakwa
STANISLAV GALI
Jabatan yang dipegang
ketika perang berlangsung
TUJUANNYA
ATURAN YANG DILANGGAR
Kekerasan
Galic melakukan kampanye
sniping dan serangan penembakan
di kota Sarajevo dan melakukannya
dengan tujuan utama menyebarkan
teror di kalangan penduduk sipil
kota.
Serangan, yang berlangsung pada
hampir setiap hari, selama
berbulan-bulan, mengakibatkan
pembunuhan ratusan pria dan
wanita dari segala usia, termasuk
anak-anak, dan melukai ribuan,
dengan maksud meneror penduduk
kota.
menyebarkan teror di kalangan
penduduk sipil.
Pasal 51 dari Protokol Tambahan I
untuk Konvensi Jenewa 1949
(pelanggaran hukum atau
kebiasaan perang) Pembunuhan
dan tindakan tidak manusiawi selain pembunuhan (kejahatan
terhadap kemanusiaan)
Jumlah tuntutuan
Pasal yang
dikenakan
Alasan dikenakan
pasal tersebut
tujuh tuntutan
Pasal 7 (1) dan 7 (3) dari Statuta
Atas partisipasinya dalam kampanye sniping dan
penembakan terhadap warga sipil di Sarajevo dari
September 1992 sampai Agustus 1994.
Galic didakwa atas dasar tanggung jawab individu
pidana (Pasal 7 (1) dari Statuta Tribunal) dan tanggung
jawab superior pidana (Pasal 7 (3)) dengan:
Pembunuhan, tindakan tidak manusiawi lainnya dari
pembunuhan (kejahatan terhadap kemanusiaan, Pasal
5).
sah menimbulkan teror terhadap warga sipil,
serangan terhadap warga sipil (pelanggaran hukum dan
kebiasaan perang, Pasal 3).
PERSIDANGAN
PUTUSAN KASASI
PEMERIKSAAN HUKUM
............
ANALISIS
Pasal 51
Pelanggaran-pelanggaran berat yang dimaksudkan oleh Pasal terdahulu ialah
pelanggaran yang meliputi perbuatan-perbuatan berikut apabila dilakukan
terhadap orang atau harta benda yang dilindungi oleh Konvensi :
pembunuhan disengaja, penganiayaan atau perlakuan tak
berperikemanusiaan, termasuk percobaan-percobaan biologis, menyebabkan
dengan sengaja penderitaan besar atau luka berat atas badan atau
kesehatan, serta pembinasaan yang meluas dan tindakan pemilikan atsa
harta benda yang tidak dibenarkan oleh kepentingan militer dan dilakukan
dengan melawan hukum dan dengan semena-mena.
Pasal 51
Tawanan perang harus diberikan kondisi kerja yang pantas, terutama
mengenai tempat tinggal, makanan, pakaian dan perlengkapan; kondisi itu
tidak akan lebih daripada kondisi yang diberikan kepada warga negara
Negara Penahan yang dipekerjakan dalam pekerjaan serupa; keadaankeadaan iklim harus juga diperhatikan. Negara Penahan dalam menggunakan
tenaga kerja tawanan perang harus menjamin bahwa di daerah-daerah di
mana tawanan itu dipekerjakan, perundang-undangan nasional mengenai
perlindungan kerja, dan lebih-lebih lagi peraturan-peraturan mengenai
keselamatan para pekerja, dilaksanakan dengan sewajarnya. Tawanan
perang harus mendapat latihan dan harus diberikan alat-alat perlindungan
yang sesuai dengan pekerjaan yang akan mereka lakukan, serupa dengan
latihan dan alat-alat perlindungan yang diberikan kepada warga negara
Negara Penahan. Dengan tidak mengurangi ketentuan Pasal 52, tawanan
dapat dihadapkan pada risiko biasa yang dihadapi oleh pekerja-pekerja sipil.
.........................
genocide, Pasal 4
Article 4
Genocide
1. The International Tribunal shall have the power to prosecute persons
committing genocide as defned in paragraph 2 of this article or of
committing any of the other acts enumerated in paragraph 3 of this article.
2. Genocide means any of the following acts committed with intent to
destroy, in whole or in part, a national, ethnical, racial or religious group, as
such:
(a) killing members of the group;
(b) causing serious bodily or mental harm to members of the group;
(c) deliberately inflicting on the group conditions of life calculated to bring
about its physical destruction in whole or in part;
(d) imposing measures intended to prevent births within the group;
(e) forcibly transferring children of the group to another group.
3. The following acts shall be punishable:
(a) genocide;
(b) conspiracy to commit genocide;
(c) direct and public incitement to commit genocide;
(d) attempt to commit genocide;
(e) complicity in genocide.
Article 5
Crimes against humanity
The International Tribunal shall have the power to prosecute persons
responsible for the following crimes when committed in armed conflict,
whether international or internal in character, and directed against any
civilian population:
(a) murder;
(b) extermination;
(c) enslavement;
(d) deportation;
(e) imprisonment;
(f) torture;
(g) rape;
(h) persecutions on political, racial and religious grounds;
(i) other inhumane acts.
Article 2
Grave breaches of the Geneva Conventions of 1949
The International Tribunal shall have the power to prosecute persons
committing or ordering to be committed grave breaches of the Geneva
Conventions of 12 August 1949, namely the following acts against persons or
property protected under the provisions of the relevant Geneva Convention:
(a) wilful killing;
(b) torture or inhuman treatment, including biological experiments;
(c) wilfully causing great suffering or serious injury to body or health;
(d) extensive destruction and appropriation of property, not justifed by
military necessity and carried out unlawfully and wantonly;
(e) compelling a prisoner of war or a civilian to serve in the forces of a hostile
power;
(f) wilfully depriving a prisoner of war or a civilian of the rights of fair and
regular trial;
(g) unlawful deportation or transfer or unlawful confnement of a civilian;
(h) taking civilians as hostages.
KESIMPULAN