Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Yulia Dwi Rahmawati
135061100111002
CO
CH3COOH
Methanol yang digunakan pada proses Cativa berupa methanol pekat dengan
kadar air tidak melebihi 0.5%. Hal ini tentu berbeda dengan proses Monsanto yang
membutuhkan methanol dengan kadar air mencapai 10%. Konsentrasi air yang
sangat rendah pada proses Cativa ini bertujuan untuk mengurangi reaksi samping
antara air dan CO serta meningkatkan selektivitas. Efek utama rendahnya air ini
ialah pada proses pemurnian produk akhir akan membutuhkan biaya yang lebih
rendah dibanding proses Monsanto (Guichon, 2010).
Proses Cativa
Proses karbonilasi methanol menggunakan proses Monsanto memiliki
keterbatasan terutama pada tingginya biaya operasi
menjadi lebih menarik terutama pada harga katalis iridium yang jauh lebih murah
dibanding katalis rhodium pada proses Monsanto. Katalis iridium memiliki
ketahanan yang sangat baik pada methanol dengan konsentrasi air sangat rendah (0.5
wt%) sehingga akan mengoptimalkan proses karbonilasi. Katalis iridium juga lebih
stabil pada berbagai kondisi yang dapat menyebabkan rhodium terdekomposisi .
Selain itu, iridium juga memiliki tingkat solubilitas yang sangat tinggi pada media
reaksi sehingga konsentrasi katalis yang didapatkan juga akan jauh lebih tinggi.
Akibatnya laju reaksi karbonilasi menjadi lebih cepat (Jones, 2000). Struktur katalis
kompleks Ir[(CO)2I2] dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:
Siklus katalis iridium telah diteliti oleh peneliti BP Chemicals dan kelompok
peneliti dari University of Sheffield. Hasil penelitian ditunjukkan pada Gambar 2.
Siklus anionic iridium pada Gambar 2 hampir sama dengan siklus rhodium. Namun,
hampir semua studi menunjukkan bahwa adisi oksidatif pada metil iodida menuju
pusat iridium mencapai 150 kali lebih cepat dibanding reaksi dengan rhodium. Hal
ini menunjukkan bahwa akan terdapat peningkatan pada laju reaksi, sebagaimana
yang diketahui bahwa adisi metil iodida bukan merupakan determining step. Tahap
yang paling lambat pada siklus ini adalah penyisipan CO membentuk iridium acyl
yang
melibatkan
eliminasi
ionic
iodide
dan
koordinasi
dengan
ligan
] [
[ ]
Pada laju reaksi di atas menunjukkan bahwa laju reaksi tinggi dapat dicapai
dengan mengoperasikan ionic iodide pada konsentrasi rendah. Promotor yang
digunakan berupa ruthenium, dengan perbandingan pencampuran yang sesuai maka
laju reaksi akan naik. Pada sistem iridium, rendahnya konsentrasi air pada reaktor
akan mengurangi produk samping asam propionat serta tidak dibutuhkannya adisi
lithium iodide. Akibatnya, sistem katalis iridium juga dicirikan oleh pembentukan
alkyl iodide yang lebih sedikit dibanding proses konvensional (Jones, 2000).
Proses Cativa berlangsung pada fase cair dengan suhu operasi 1502200C
dan tekanan 1550 barg. Konsentrasi katalis iridium sebanyak 7001500 ppm
dengan senyawa ruthenium sebagai promotor sebanyak 152500 ppm. Proses
reaksi dalam tangki reaktor dapat digambarkan dalam diagram berikut ini:
Gambar 3. Simplified process flowsheet untuk proses Cativa dalam memproduksi asam asetat
(Moulijn, 2013)
ini berfungsi untuk memisahkan asam asetat dari by product, asam propionat. Akibat
rendahnya asam propionat yang dihasilkan pada proses Cativa maka ukuran
kolom juga dapat diperkecil. Produk asam asetat kemudian disimpan dalam tank
storage untuk digunakan pada industri-industri kimia lain yang membutuhkan asam
asetat (Jones, 2000).
Gambar 4. Simplified process flowsheet untuk proses Monsanto dalam memproduksi asam asetat
(Jones, 2000)
Harga katalis iridium sekitar 1/5 dari harga rhodium sehingga meminimalisir
biaya katalis
Katalis iridium memiliki turnover number (TON) yang lebih tinggi sehingga
memungkinkan dilakukannya siklus yang lebih banyak sebelum dilakukannya
penggantian katalis
Kompleks iridium lebih mudah larut dibanding kompleks rhodium. Hal ini
menunjukkan bahwa katalis iridium tidak mudah mengalami presipitasi sehingga
memungkinkan penggantian katalis tidak terlalu sering untuk dilakukan.
Kadar air yang lebih rendah pada reaktor akan meningkatkan laju reaksi serta
menurunkan energi yang dibutuhkan saat tahap distilasi dan pemurnian.
Gambar 5. Diagram Penggunaan Asam Asetat untuk Berbagai Senyawa Kimia (Shah, 2014)
Gambar 6. Diagram Penggunaan Asam Asetat di Dunia (Tecnon Orbichem dalam Wakatsuki, 2015)
Daftar Pustaka
Greener Industry. 2005. Ethanoic acid-Production method 3: Cativa Process.
http://www.greenerindustry.org.uk/pages/ethanoicAcid/7ethanoicAcidPM3.htm diakses tanggal 6
Desember 2015
Guichon. 2010.
Acetic acid Manufacturing process for Acetic acid.
http://guichon-valves.com/faqs/acetic-acid-manufacturing-process-for-aceticacid/ diakses tanggal 6 Desember 2015
Jacob A. Moulijn, Michiel Makkee, Annelies E Van Diepen. 2013. Chemical
Process Technology 2nd Ed. United Kingdom : John Wiley & Sons Ltd
Jones, Jane H. 2000. The Cativa Process for the Manufacture of Acetic Acid.
Journal of Platinum Metal Review. 2000, 44, (3), 94105. United Kingdom
Shah, Khevna. 2014. Acetic Acid : Overview & Market Outlook. Indian Petrochem
Conference
Said, Alex. 2012. Uses for Acetic Acid. http://www.ehow.com/info_8690907_usesacetic-acid.html diakses tanggal 7 Desember 2015
Wakatsuki, Keiji. 2015. Acetyls Chain World Market Overview. Chemicals
Committee Meeting at APIC 2015