Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
RETARDASI MENTAL
Disusun Oleh :
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ASKEP JIWA RETARDASI
MENTAL.
Tujuan penulisan ini untuk mengetahui dan mempelajari tentang asuhan keperawatan
jiwa dan mengetahui gangguan ratardasi mental.
Dalam penyusunan askep ini, kami mendapatkan banyak pengarahan dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing kami dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
askep ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
terutama dalam bidang keperawatan dan semua pihak yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
2.4 PNP
3.1 Pengkajian
3.3 Intervensi
3.4 Implementasi
3.5 Evaluasi
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Retardasi mental merupakan masalah dunia dengan implikasi yang besar terutama
bagi Negara berkembang. Diperkirakan angka kejadian retardasi mental berat sekitar
0,3% dari seluruh populasi dan hampir 3% mempunyai IQ dibawah 70.Sebagai sumber
daya manusia tentunya mereka tidak bias dimanfaatkan karena 0,1% dari anak-anak ini
memerlukan perawatan, bimbingan serta pengawasan sepanjang hidupnya.(Swaiman KF,
1989).
Prevalensi retardasi mental sekitar 1 % dalam satu populasi. Di indonesia 1-3
persen penduduknya menderita kelainan ini. Insidennya sulit di ketahui karena retardasi
metal kadang-kadang tidak dikenali sampai anak-anak usia pertengahan dimana
retardasinya masih dalam taraf ringan. Insiden tertinggi pada masa anak sekolah dengan
puncak umur 10 sampai 14 tahun. Retardasi mental mengenai 1,5 kali lebih banyak pada
laki-laki dibandingkan dengan perempuan.
Sehingga retardasi mental masih merupakan dilema, sumber kecemasan bagi
keluarga dan masyarakat. Demikian pula dengan diagnosis, pengobatan dan
pencegahannya masih merupakan masalah yang tidak kecil.
1.2 Tujuan
2.1 Definisi
Retardasi mental ialah keadaan dengan intelegensia yang kurang (subnormal) sejak
masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak). Biasanya terdapat perkembangan
mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama pada retardasi mental ialah
intelegensi yang terbelakang atau keterbelakangan mental. Retardasi mental disebut juga
oligofrenia (oligo = kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental.
Retardasi mental dapat didefinisikan sebagai keterbatasan dalam kecerdasan yang
mengganggu adaptasi normal terhadap lingkungan.
Retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi (WHO)
Retardasi mental adalah suatu keadaan yang ditandai dengan fs. Intelektual berada
dibawah normal, timbul pada masa perkembangan/dibawah usia 18 tahun, berakibat
lemahnya proses belajar dan adaptasi sosial (D.S.M/Budiman M, 1991).
2.2 Etiologi
Penyebab kelainan mental ini adalah faktor keturunan (genetik) atau tak jelas
sebabnya (simpleks). Keduanya disebut retardasi mental primer. Sedangkan faktor
sekunder disebabkan oleh faktor luar yang berpengaruh terhadap otak bayi dalam
kandungan atau anak-anak.
PNP
Agresifitas
Retardasi Mental
Ganggaun interaksi
sosial
Gangguan tumbang
Gangguan komunikasi
Kelainan kognitif
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Karakteristik :
a. Usia presekolah tidak tampak sebagai anak RM, tetapi terlambat dalam
kemampuan berjalan, bicara , makan sendiri, dll
Karakteristik :
Karakteristik :
B. Pemeriksaan fisik :
• Rambut : Pusar ganda, rambut jarang/tdk ada, halus, mudah putus dan cepat
berubah
• Mulut : bentuk “V” yang terbalik dari bibir atas, langit-langit lebar/melengkung
tinggi
• Tangan : jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibujari gemuk dan
lebar, klinodaktil, dll
• Kaki : jari kaki saling tumpang tindih, panjang & tegap/panjang kecil meruncing
diujungnya, lebar, besar, gemuk
C. Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan kromosom
3.2 Diagnosa
3.3 Intervensi
3.4 Implementasi
3.5 Evaluasi
• Keluarga dan anak mampu menggunakan koping thd tantangan karena adanya
ketidakmampuan
4.1 Kesimpulan
Atmaja, Dwi Arifin, S. Kep. Asuhan Keperawatan Anak Dengan Retardasi Mental, 09-03-
2010.